Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Low Back Pain Di Bali Berdasarkan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

PENGARUH TERAPI TERAPI BEKAM KERING TERHADAP

INTENSITAS NYERI PASIEN DENGAN LOW BACK PAIN DI PRAKTIK


PERAWAT LATU USADHA ABIANSEMAL, BADUNG

Ramananda, Gede Adi, Ns. I Made Widastra, S.Kep (1), M.Pd., Ns. I Putu
Artawan, S.Kep (2)
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Abstract. Low Back Pain is often encountered complain in daily life. Low back
pain is pain in the back between the bottom corner of the costal (rib) to the
lumbosacral (around the tail bone). Conservative management of low back pain is
usually addressed in two ways: pharmacological and non-pharmacological. One of
non-pharmacologic therapy is a complementary therapy that dry cupping therapy.
This study aims to determine the effect of dry cupping therapy on pain intensity in
patients with low back pain (low back pain) in the Latu Usadha Private Practice
NursingAbiansemal. The method is one group pretest-posttest design without
control group , non-probability sampling technique that is incidental sampling
sampling with a sample of 23 people. Results of data analysis using the Wilcoxon
test with α = 0.05 showed that the value of significan (p) is 0.000, which means p
<0.05 with an error rate of 5%, then Ho (zero) is rejected which means that there
is the effect of the dry cupping therapy pain intensity scale in patients with low
back pain. . It can be concluded that the dry cupping therapy reduce low back pain
by 95%
Keywords : Dry Cupping Therapy, Pain Intensity, Low Back Pain

PENDAHULUAN serta pasca operasi (Borenstein &


Low Back Pain adalah rasa wiesel, 2004).
nyeri yang dirasakan di daerah Menurut data dari Amerika,
punggung bawah . Nyeri ini dapat prevalensi gangguan ini adalah
bersifat lokal atau radikuler maupun berkisar 15 – 20 % dari populasi
keduanya serta terasa diantara sudut umum. Dari kelompok usia bekerja
iga terbawah sampai lipat bokong sekitar 50 % mengaku pernah
bawah yaitu di daearah lumbal. mengalami keluhan low back pain
Nyeri ini kerap kali disertai dengan setiap tahunnya. (Meliala, dkk 2005).
penjalaran hingga ke arah tungkai Di Indonesia, data mengenai jumlah
dan kaki . Nyeri ini bisa akut, penderita low back pain di RSUD
subakut dan kronis berdasarkan dr. Soedarso Pontianak didapatkan
durasi timbulnya keluhan (Meliala L, bahwa pada tahun 2010 sebanyak
2005). 189 kasus, tahun 2011 sebanyak 63
Penyebab low back pain kasus dan tahun 2012 sebanyak 959
bervariasi antara lain bisa karena kasus (Tuti, 2013). Angka kejadian
degenerasi, inflamasi,infeksi, low back pain di Bali berdasarkan
metabolisme, neoplasma , trauma, data yang diperoleh dari poliklinik
kongeinetal, musculoskeletal, Rehabilitasi Medik Rumah Sakit
miogenik, vaskuler, dan psikogenik Umum Pusat Sanglah Denpasar pada
tahun 2011 dan 2012 di dapatkan meliputi promotif, preventif, kuratif,
jumlah penderita low back pain dan rehabilitatif yang dilakukan oleh
(LBP) yang menjalani rawat jalan tenaga kesehatan dengan keamanan
sebanyak 152 pasien. (Endah , 2013). dan efektifitas tinggi.Berdasarkan
Studi pendahuluan yang dilakukan peratutan tersebut, dapat disimpulkan
peneliti di Praktek Perawat Latu penggunaan terapi komplementer
Usadha tanggal 5 Oktober 2013 sudah menjadi bagian dari pelayanan
didapatkan data bahwa 80 % pasien kesehatan dan perawat sebagai salah
yang datang ke klinik tersebut satu tenaga kesehatan diperbolehkan
selama 3 bulan terakhir yakni dari untuk melakukan terapi
Juli hingga September 2013 yakni komplementer dengan
sebanyak 254 pasien datang dengan memperhatikan keamanan, manfaat,
keluhan nyeri dan 10 % dari pasien dan dapat dipertanggungjawabkan
nyeri tersebut atau sebanyak 76 .Salah satu terapi kompelementer
pasien mengalami keluhan low back tersebut adalah terapi bekam kering.
pain. Terapi bekam kering adalah
Penatalaksanaan konservatif suatu metode pengobatan dengan cup
low back pain biasanya diatasi yaitu alat untuk membekam yang
dengan dua cara yaitu farmakologis menghisap kulit dan jaringan
dan non farmakologis.Terapi dibawah kulit sehingga
farmakologis dilakukan dengan menyebabkan komponen darah
pemberian analgetik berupa obat anti mengumpul di bawah kulit tanpa
inflamasi non steroid (NSAID) pengeluaran darah (Umar, 2010).
sampai gejala menghilang. Namun Dalam penelitian Desi
pemakaian terapi farmakologis (2012) mengungkapkan adanya
dalam waktu yang panjang dan terus penurunan skala nyeri yang
– menerus dapat menyebabkan efek dirasakan pada 32 pasien yang
samping yang membahayakan sukarela menjadi responden dengan
lambung, saluran pencernaan, serta kasus nyeri kepala primer setelah
fungsi ginjal dan hati (Mahadewa & dilakukannya terapi bekam kering.
Maliawan, 2009). Hal yang serupa juga dikemukakan
Menurut Permenkes RI No Mizan (2012) dalam penelitiannya
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 yang berjudul Pengaruh Terapi
tentang Izin dan Penyelenggaraan Bekam Kering terhadap Perubahan
Praktik Perawat dalam Bab III, Tingkat Nyeri pada Lansia di Panthi
sebagaimana yang tertulis dalam Werdha Budi Dharma Yogyakarta
ayat 3 yaitu praktik keperawatan dimana hasil penelitian ini
dilaksanakan melalui kegiatan menggambarkan adanya perbedaan
pelaksanaan asuhan keperawatan skala nyeri sebelum pemberian terapi
berupa upaya promotif, preventif, bekam dengan skala nyeri setelah
pemulihan, dan pemberdayaan pemberian terapi bekam kering.
masyarakat serta pelaksanaan Berdasarkan uraian di atas,
tindakan keperawatan komplementer penulis ingin meneliti tentang
dan Permenkes RI No. 1109 tahun Pengaruh Terapi Bekam Kering
2007 menyebutkan pengobatan terhadap Intensitas Nyeri pada
komplementer adalah pengobatan Pasien dengan Low Back Pain di
Praktik Perawat Latu Usadha atau informed consent tentang
Abiansemal Badung. penelitian yang akan dilakukan.
Peneliti mendapatkan responden
METODE PENELITIAN sebanyak 23 orang.
Rancangan Penelitian Peneliti melakukan
Penelitian ini menggunakan wawancara kepada responden untuk
Pre experimental design. Desain pengambilan data tentang identitas
penelitian yang digunakan adalah responden (umur, jenis kelamin, dan
one group pre – test dan post test pekerjaan) dan skala nyeri
design. Dalam desain ini dilakukan responden sebelum diberikannya
pretest sebelum diberi terapi bekam terapi bekam kering. Selanjutnya
kering dan posttest setelah diberi peneliti memberikan terapi bekam
terapi bekam kering. kering selama 5 menit oleh petugas/
perawat yang sudah terlatih di
Populasi dan Sampel Praktek Perawat Latu Usadha
Populasi dalam penelitian ini Abiansemal, Badung. Setelah
adalah Rata – rata jumlah pasien pemberian terapi selesai, selanjutnya
dengan keluhan low back pain yang peneliti kembali melakukan
datang ke Praktik Perawat Latu wawancara kepada responden untuk
Usada antara bulan Juli – September pengambilan data tentang skala nyeri
2013 yaitu sebesar 24. Jumlah pasien setelah diberikannya terapi
seluruh sampel yang digunakan bekam kering.
dalam penelitian ini adalah 23 orang. Setelah data hasil pengukuran
Pengambilan sampel dalam intensitas nyeri low back pain
penelitian ini menggunakan teknik sebelum dan setelah diberikan terapi
insidental sampling. bekam kering terkumpul, dilakukan
uji normalitas data menggunakan uji
Instrumen Penelitian Shapiro wilk kemudian dilanjutkan
Data yang dikumpulkan analisis dengan menggunakan uji
adalah jenis data primer, yaitu wilcoxon dengan tingkat
lembar wawancara yang menuliskan kemaknaan/kesalahan 5 % (0,05)
nama reponden, umur responden, dikarenakan salah satu data tidak
jenis kelamin responden, skala nyeri berdistribusi normal.
sebelum diberikan terapi bekam
kering, dan skala nyeri setelah HASIL PENELITIAN
diberikan terapi bekam kering. Karateristik responden yang
mengalami low back pain dalam
Prosedur Pengumpulan dan penelitian ini berada dalam rentang
Analisis Data umur 36 – 45 dan 46 - 55 tahun
Pengumpulan data dimulai dengan persentase yang sama yakni
dengan penetapan responden yang sebesar 34,8 %. Jika dikelompokkan
akan menjadi sampel dalam berdasarkan jenis kelamin, bahwa
penelitian yang sesuai dengan sebagian besar responden dalam
kriteria inklusi dan eksklusi yang penelitian ini berjenis kelamin laki-
telah ditetapkan. Sebelum pasien laki yakni sebesar 60,9 %. Dari hasil
menjadi sampel, berikan penjelasan penelitian ini juga didapatkan data
bahwa bahwa sebagian besar PEMBAHASAN
responden dalam penelitian ini Berdasarkan hasil penelitian
bekerja sebagai karyawan yakni didapatkan bahwa terdapat
sebesar 30,4 %. penurunan intensitas skala nyeri
Intensitas skala nyeri setelah dan diberikan terapi bekam
responden sebelum diberikan terapi kering. Skala nyeri responden
bekam kering sebagian besar berada sebelum diberikan terapi bekam
dalam kategori sedang dengan nilai kering didapatkan rata-rata skor
tengah sebesar 6, rata – rata sebesar nyeri sebesar 6,13. Berdasarkan
6,13 dan nilai skala nyeri yang paling kategori nyeri maka skala nyeri
sering muncul yakni 7, sedangkan responden sebelum diberikan terapi
untuk intensitas skala nyeri bekam kering mengalami nyeri
responden setelah diberikannya sedang (4-6) sedangkan setelah
terapi bekam kering didapatkan nilai dberikan terapi bekam kering
tengah sebesar 4, nilai rata – rata didapatkan rata-rata skor nyeri
sebesar 3,57 dan nilai yang paling sebesar 3,57. Berdasarkan kategori
sering muncul adalah 4. nyeri maka skala nyeri responden
Berdasarkan uji prasyarat setelah diberikan terapi bekam
analisis dengan menggunakan uji kering sebagian besar mengalami
Shapiro Wilk didapatkan hasil skala nyeri ringan (1-3).
nyeri sebelum diberikan terapi Dari uraian di atas dapat
bekam kering berdistribusi normal disimpulkan bahwa terapi bekam
sedangkan skala nyeri setelah kering efektif menurunkan nyeri.
diberikan terapi bekam kering tidak sesuai dengan teori yang menyatakan
berdistribusi normal. Hasil analisis bahwa ada beberapa manajemen
data menggunakan uji Wilcoxon nonfarmakologi untuk mengurangi
dengan α = 0,05 didapatkan nilai z nyeri, salah satunya adalah stimulasi
hitung -4,310 lebih besar dari z tabel kutan yaitu stimulasi pada kulit yang
yakni 1,96 yang berarti terdapat dilakukan untuk menurunkan nyeri
perbedaan yang signifikan antara (Potter dan Perry, 2005). Terapi
skala nyeri sebelum dan setelah bekam kering ini sendiri merupakan
diberikan terapi bekam kering. Nilai teknik yang memberikan stimulus
z hitung yang bernilai negatif (z pada saraf tubuh seperti halnya
hitung = -4.310) menunjukkan akupuntur (Umar, 2010).
penurunan skala nyeri sebelum dan Terapi bekam kering
sesudah diberikan terapi bekam menyebabkan terjadinya dilatasi
kering. Nilai signifikansi (p) yaitu kapiler pada daerah yang dibekam
0,000 yang berarti p<0,05 dengan sehingga dapat memunculkan respon
tingkat kesalahan 5% maka Ha relaksasi. Respon relaksasi ini terjadi
diterima yang berarti ada pengaruh apabila dilakukan pembekaman pada
pemberian terapi bekam kering satu poin. Kesan relaksasi yang
terhadap intensitas skala nyeri pada didapatkan dari proses pembekaman
pasien dengan low back pain di lalu diteruskan menuju hypothalamus
Praktek Perawat Latu Usadha sehingga dilepaskannya
Abiansemal ,Badung. Corticotropin Realising Factor
(CRF) serta releasing faktor lainnya
oleh adeno hipofise di hipotalamus . saraf di otak dan corda spinalis
CRF ini kemudian memberi sehingga transmisi sensasi nyeri
rangsangan kepada kelenjar pituary terhambat (Potter, 2005).
untuk meningkatkan produksi pro-
opioidmelanocortin sehingga KESIMPULAN DAN SARAN
produksi enkephalin oleh medulla Pemberian terapi bekam
adrenal juga meningkat . Enkephalin kering dapat menurunkan intensitas
merupakan suatu peptida kecil yang nyeri pada pasien yang mengalam lw
menyebabkan inhibisi prasinaps back pain, dengan rata-rata skala
serabut tipe C dan A- Delta di nyeri sebelum diberikan terapi
medulla spinalis sehingga akupuntur adalah 6,13 dan setelah
mengurangi penghantaran stimulus diberikan terapi akupuntur dengan
nyeri keluar dari medulla spinalis rerata skala nyeri 3,57. Hasil analisis
sehingga sensasi nyeri berkurang. data menggunakan uji Wilcoxon
CRF juga akan menyebabkan dengan α = 0,05 didapatkan nilai
terbentuknya ACTH , kortikotropin , signifikansi (p) yaitu 0,000 maka
dan kortikosteroid . Senyawa dapat disimpulkan Ha diterima yang
kortikosteroid ini seperti yang sudah berarti ada pengaruh pemberian
diketahui mempunyai khasiat dalam terapi bekam kering terhadap
meredakan inflamasi serta intensitas skala nyeri pada pasien
menstabilkan permeabilitas sel dengan low back pain di Praktek
(Aldjoefri, 2013). Perawat Latu Usadha Abiansemal
Teori “gate control” juga ,Badung.
menjelaskan bahwa sensasi nyeri Pada hasil penelitian ini telah
dapat diblok pada ‘gate’-nya dengan terbukti bahwa pemberian terapi
memberikan stimulasi pada serat bekam kering dapat menurunkan
syaraf berdiameter besar A-delta intensitas skala nyeri pada pasien
yang membawa sensasi umum. dengan low back pain di Praktek
Aplikasi teori gate control untuk Perawat Latu Usadha Abiansemal,
mengatasi nyeri adalah dengan Badung .Berdasarkan hal tersebut
menggunakan relaksasi. Hal tersebut kiranya dapat dijadikan bahan
dapat menurunkan nyeri dengan pertimbangan untuk penggunaan
cepat karena impuls yang bergerak terapi bekam kering sebagai salah
cepat dari reseptor syaraf perifer satu terapi komplementer untuk
mencapai ‘gate’ terlebih dahulu dan mengurangi keluhan nyeri yang
impuls nyeri berjalan lebih lambat dialami pada pasien dengan low back
sepanjang serat nyeri. Kemudian pain. Selain itu, peneliti lain
otak menerima dan diharapkan dapat meneliti manfaat
menginterpretasikan secara umum lain dari terapi bekam kering ini
sensasi pesan dan tidak menerima selain berpengaruh pada intensitas
pesan nyeri. Endorphin adalah satu skala nyeri pada pasien dengan low
jenis neurochemical alami dari nyeri. back pain.
Endorphin adalah substansi yang
diproduksi tubuh ketika mengalami
relaksasi mirip morphin yang dapat
memblok reseptor narkotik di ujung
DAFTAR PUSTAKA Panti Werdha Budi Dharma
Aldjoefrie.(2013). Bekam Menurut Yogyakarta. Yogyakarta :
Kedokteran Modern dalam Sekolah Tinggi Kesehatan
www.bekamhijamah.com ( Madani
diakses online tanggal 5 Peraturan Menteri Kesehatan
Oktober 2013 ) Republik Indonesia Nomor
Borenstein, Scott D. Boden and Sam HK.02.02/MENKES tentang
W. Wiesel.( 2004). Low Back Izin dan Penyelenggaraan
and Neck Pain : Praktik Perawat.
Comprehensive Diagnosis (2010).(hhtp://www.gizikia.d
and Management . USA : epkes.go.id/permenkes-no-
Elsevier 148-ttg-praktik-pwt-201,
Desi, L. (2012). Pengaruh Terapi diakses online tanggal 3
Bekam Kering Terhadap Oktober 2013)
Nyeri Kepala Primer. Peraturan Menteri Kesehatan
Denpasar : Universitas Republik Indonesia Nomor
Udayana Press 1109/MENKES/PER/IX/200
Endah, K.(2013).Penambahan Terapi 7 tentang Penyelenggaraan
Latihan Mc.Kenzie Pada Pengobatan Komplementer
Intervensi Short Wave Alternatif di fasilitas
Diathermi (SWD), Pelayanan Kesehatan. (2007).
Transcutaneus Electrical (hhtp://www.gizikia.depkes.g
Nerve Stimulation (TENS), o.id, diakses online tanggal 3
dan Massage Untuk Dapat Oktober 2013 )
Lebih Menurunkan Nyeri Potter &Perry . (2005) . Buku Ajar
Pinggang Pada Kasus Low Fundamental Keperawatan .
Back Pain.Denpasar : Edisi Keempat. Jakarta : EGC
Universitas Udayana Tuti, ML.(2013).Hubungan
Mahadewa dan Maliawan. (2009) . Peningkatan Indeks Massa
Diagnosis dan Tata Laksana Tubuh Dengan Kejadian Low
Kegawatdaruratan Tulang Back Pain Pada Pasien Rawat
Belakang . Jakarta : CV Jalan Di Poliklinik Saraf
Agung Seto RSUD dr. Soedarso
Meliala L, Pinzon R, (2005). Pontianak. Pontianak :
Breakthrough in Management Universitas Tanjungpura
of Acute Pain, dalam Umar, Wadda . (2010). Bebas Stroke
Mahama J, Runtuwene Th, dengan Bekam . Surakarta :
Siwi-K R.C dkk, Naskah Thibbia
Lengkap Pertemuan Ilmiah
Nasional I Kelompok Studi
Nyeri Perdossi, Manado:
142–153.
Mizan, Dian Miftahul.(2011).
Pengaruh Terapi Bekam
Kering terhadap Perubahan
Tingkat Nyeri pada Lansia di

You might also like