Lab Digital Jobsheet 1-16
Lab Digital Jobsheet 1-16
Lab Digital Jobsheet 1-16
PERCOBAAN 1
TUJUAN : - Mahasiswa dapat memahami kerja dari gerbang AND, OR dan NOT
LANDASAN TEORI :
Teknologi digital hampir digunakan setiap sistem kendali menggantikan teknologi analog.
Hal ini disebabkan teknologi digital lebih sederhana, hanya mengenal dua keadaan tegangan
saja, yaitu keadaan ‘1’ dan ‘0’
Di dalam keadaan ‘1’ dan ‘0’ ini ditunjukkan dengan rentang besar tegangan tertentu. Untuk
keadaan ‘1’ berkisar antara 2,4 Volt sampai 5 Volt. Sedangkan keadaan ‘0’ berkisar antara 0
sampai 0,8 Volt.
Komponen digital dasar disebut gerbang. Ada tiga jenis gerbang dasar yaitu : AND, OR, dan
NOT. Gerbang ini akan berfungsi apabila ICnya diberi catu daya yang sesuai.
DAFTAR ALAT :
1. Catu daya
2. Multi tester
IC 74LS04 – 1 buah
IC 74LS08 – 1 buah
IC 74LS32 – 1 buah
3. Resistor 1K ohm – 1 buah
4. Jumper penghubung
5. Proto Board
LANGKAH PERCOBAAN :
1
Laboratorium Digital
Table Kebenaran
B A X (Volt) Logik X
0 0
0 1
1 0
1 1
2
Laboratorium Digital
9. Hubungkan pin – A kondisi ‘1’ maupun ‘0’ lalu catatlah kedalam table kebenaran.
PERTANYAAN :
1. Bagaimana fungsi tiap – tiap gerbang diatas, jelaskan ?
2. Berapa besar tegangan untuk kondis ‘1’, maupun kondisi ‘0’ dalam percobaan ini
(dilihat dari percobaan 1-c)
3. Apa perbedaan dari gerbang NOT dari IC 74LS04 dengan gerbang NOT IC 74LS14
3
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 2
LANDASAN TEORI :
Gerbang NAND merupakan gabungan antara gerbang AND dengan gerbang NOT,
sedangkan gerbang NOR merupakan gabungan antara gerbang OR dan gerbang NOT.
Susunan output dari gerbang ada dua macam yaitu Output Totem Pole dan Output Open
Colector. Dalam pemakaian keduanya ada perbedaan yaitu : pada Output Open Colector
kondisi ‘1’ maupun ‘0’ didapatkan di outputnya harus dipasangkan Resistor Pull-Up untuk
mendapat kondisi ‘1’ dan ‘0’.
DAFTAR ALAT :
Gambar 2-a
4
Laboratorium Digital
3. Ubahlah setiap kondisi input-A maupun input-B pada seua keadaan. Kondisi ‘1’
didapatkan dari Vcc dan kondisi ‘0’ didapatkan dari ground. Perhatikan outputnya.
5. Gantilah gerbang NAND (IC 74LS00) pada gambar dengan gerbang NOR (IC 74LS02).
7. Gantilah gerbang NAND (IC 74LS00) dengan gerbang AND (IC 74LS08) dan gerbang
NOT (IC 74LS04) dan pada gerbang NOR (IC 74LS02) diganti gerbang OR (IC
74LS32) dan gerbang NOT (IC 74LS04)
9. Pasang resistor sebesar 1 K Ω pada output dan hubungkan ke Vcc (lihat gambar 2-b)
PERTANYAAN :
2. Apa yang terjadi apabila resistor Pull-Up tidak dipasang pada IC open colector ?
3. Apa kelebihan Output Open Colector dibandingkan dengan Output Totem Pole ?
5
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 3
TUJUAN : Mahasiswa dapat memahami kerja dari gerbang EX-OR dan EX-NOR
LANDASAN TEORI :
Gerbang dari EX-OR dan EX-NOR merupakan gabungan dari gerbang dasar AND, OR, dan
NOT. Kedua gerbang tersebut sering digunakan pada rangkaoan pembanding.
DAFTAR ALAT :
LANGKAH PERCOBAAN :
2. Buatlah setiap kondisi input-A maupun input-B dalam semua keadaan yang mungkin
terjadi. Amati kondisi outputnya.
3. Susunlah semua keadaan output kedalam tabel kebenaran.
4. Buat rangkaian seperti pada gambar 3-b.
6
Laboratorium Digital
PERTANYAAN :
7
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 4
JUDUL : GerbangUniversal
TUJUAN : Mahasiswa dapat memahami kerja dari gerbang EX-OR dan EX-NOR
ALAT/ BAHAN :
1. Catu daya
2. Multi tester
3. IC 74LS00 - 1buah
IC 74LS02 - 1buah
4. Proto board
5. Jumper penghubung secukupnya
LANDASAN TEORI :
Dalam perencanaan rangkaian digital, kemungkinan akan diguakan berbagai macam
gerbang, sehingga akan digunakan jumlah IC yang cuku banyak. Hal ini di karenakan satu IC
hanya terdapat satu macam gate saja. Misalnya saja C 74LS04 terdapat sebuah gate saja,
yaitu NOT Gate saja,kita tetap akan memasang satu IC terdapat. Sedangkan yang lainnya
tidak akan digunakan (sia-sia).
Gerbang NAND dan NOR dikatakan sebagai Gerbang universal karena, kedua gerbang
tersebut dapat digunakan sebagai gerbang dasar (AND, OR, dan NOT) dengan susunan
tertentu, tanpa merubah fungsi rangkaian. Hal ini digunakan untuk penghematan IC dalam
rangkaian digital
LANGKAH PERCOBAAN :
A 7400 X
A
X
7400 7400
B
X
8
Laboratorium Digital
A 7400
7400 X
B 7400
7400
A
7400 7400 X
B 7400
7402
A X
A
7402 7402 X
B
A 7402
7402 X
B 7402
A 7402
7402 7402
X
B 7402
9
Laboratorium Digital
PERTANYAAN :
1. Gerbang macam apa sajakah yang dapat diganti oleh susunan gerbang NAND dan
NOR diatas ?
2. Buatlah rangkaian digital dengan menggunakan Gerbang Universal untuk fungsi
output X = A.B + A.C !
10
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 5
JUDUL : FLIP-FLOP
TUJUAN : Mahasiswa dapat memahami kerja dari Flip-Flop.
ALAT/ BAHAN :
1. Catudaya
2. Multi tester
3. IC 74LS00 - 1buah
IC 74LS02 - 1buah
IC 74LS04 - 1buah
IC 74LS08 - 1buah
4. Proto board
5. Resistor 470 ohm – 2 buah
6. Jumper penghubung secukupnya
LANDASAN TEORI :
Flip – flop merupakan salah satu komponen digital pengingat (‘memori’). Artinya apabila
input diberikan pulsa, outputnya akan merespon dan apabila pulsa input tersebut ditiadakan
outputnya masih tetap menjaga kondisi sebelumnya, sampai ada pulsa input berikutnya yang
akan merubah keadaan outputnya. Flip–flop mempunyai dua buah output yang saling
berlawanan keadaannya.
Ada bermacam-macam jenis Flip-Flop yaitu : Flip-Flop dari gerbang, S-R Flip-Flop, D Flip-
Flop , dan J-K Flip-Flop. Pada percobaan ini akan dipelajari Flip-Flop yang disusun dari
gerbang NAND dan NOR.
LANGKAH PERCOBAAN :
11
Laboratorium Digital
Gambar 5-c
9. Membuat rangkaian seperti gambar 5-d.
10. Mengulangi langkah-7 dan langkah-8.
12
Laboratorium Digital
PERTANYAAN :
1. Pada keadaan yang input-input yang bagaimanakah rangkaian gambar 5-a dan 5-b
diatas tidak berfungsi sebagai komponen Flip-Flop?
2. Gambarkan simbol Flip-Flop untuk rangkaian gambar 5-a dan 5-b di atas!
3. Jelaskan pengaruh input clock (CLK) pada rangkaian gambar 5-c!
4. Gambarkan simbol Flip-Flop rangkaian 5-d!
13
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 6
TUJUAN : - Mahasiswa dapat memahami kerja dari ‘D’ Flip-flop dan ‘J-K’ Flip-flop.
LANDASAN TEORI :
Input-input FLIP – FLOP dibedakan menjadi dua macam yaitu : input sinkron dan input asinkron.
Input sinkron pengaruhnya terdapat output disinkronkan (bersamaan) dengan pulsa input clock aktif,
sedangkan input asinkron pengaruhnya terhadap output langsung (tidak disinkronkan oleh pulsa input
clock).
Jenis IC Flip-flop yang ada adalah ‘D’ dan ‘J-K’ Flip-flop.Simbol dan tabel kebenaran ‘D’ Flip-flop
adalah sebagai berikut :
Sedangkan untuk simbol dan tabel kebenaran ‘J-K’ Flip-flop adalah seperti di bawah ini :
Pada percobaan ini akan dilihat pengaruh input sinkron dan input asinkron terhadap output Flip-flop.
DAFTAR ALAT :
1. Catu daya
2. Multi tester
3. Function generator
4. Osciloscope
5. Jemper penghubung
14
Laboratorium Digital
6. Proto Board
7. IC 7474 – 1 buah
IC 7476 – 1 buah
LANGKAH PERCOBAAN :
2. Atur function generator untuk pulsa kotak sebesar 5 Volt dengan frekuensi 1 KHz
3. Hubungkan output generator fungsi ke input rangkaian.
4. Lihat bentuk pulsa dan output rangkaian dengan menggunakan oscilloscope (gambar
kedua pulsa).
5. Hitung berapa besar frekuensi outputnya.
6. Hubungkan input – CL (Clear) ke ground dan gambarkan outputnya.
7. Lepaskan input – CL dari ground,hubungkan input – PR (preset/set) ke ground dan
gambarkan outputnya.
8. Buatlah rangkaian seperti pada gambar 6-b.
15
Laboratorium Digital
PERTANYAAN :
1. Bagaimanakah pengaruh inpu –CL dan input –PR terhadap outpu flip-flop?
2. Saat transmisi apakah input clock kedua flip flop tersebut aktif?
3. Rangkaian gambar 6-c dan 6-b di atas dapat difungsikan sebagai rangkaian apa?
16
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 7
TUJUAN : - Mahasiswa dapat mempelajari dan menjelaskan dari Up/Down Riple counter.
LANDASAN TEORI :
Up/Down Asynchronous Counter atau Up/Down Riple Counter atau Counter Asinkron naik/turun
merupakan rangkaian counter yang dapat melakukan hitungan naik maupun hitungan turun.
Rangkaian counter Asinkron yang menggunakan flip-flop yang disusun seri,di mana output flip-flop
dihubungkan ke input clock/clk flip-flop di depannya.Untuk hitungan counter naik yang dihubungkan
output normalnya dan untuk hitungan turun yang dihubungkan output inversnya.
DAFTAR ALAT :
1. Catu daya.
2. Resistor 470 Ohm – 4 buah.
3. Function generator.
4. LED – 4 buah.
5. Kabel jumpe.
6. Proto Board.
7. IC 7476 – 2 buah.
LANGKAH PERCOBAAN :
17
Laboratorium Digital
Clock Reset Q0 Q1 Q2 Q3
- 1
- 0
- 1
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
10 1
11 1
12 1
13 1
14 1
15 1
16 1
PERTANYAAN :
18
Laboratorium Digital
19
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 8
LANDASAN TEORI :
Rangkaian penghitung naik sinkron menggunakan sejumlah flip-flop yang disusun secaraparallel
dimana semua masukan input clock dari masing-masing flip-flop digabungmenjadi satu dan
dihubungkan dengan pulsa clock yang sama pada pembangkitpulsa/generator fungsi.
Sedangkan input J dan K dari flip-flop yang tersusun tersebut dikontrol oleh gerbang yang sesuai
untuk menentukan saat kapan output flip-flop akan berubah (‘Togle’).
DAFTAR ALAT :
1. Catu daya.
2. Function generator.
3. Resistor 470 Ohm – 4 buah.
4. LED – 4 buah.
5. IC 7476 – 2 buah.
IC 7408 – 1 buah.
6. Proto Board.
7. Kabel jumper.
LANGKAH PERCOBAAN :
20
Laboratorium Digital
Clock Reset Q3 Q2 Q1 Q0
- 1
- 0
- 1
1 1
2 1
3 1
4 1
5 1
6 1
7 1
8 1
9 1
10 1
11 1
12 1
13 1
14 1
15 1
21
Laboratorium Digital
16 1
PERTANYAAN :
22
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 9
LANDASAN TEORI :
Rangkaian pembagi frekuensi dapat dibuat dengan menggunakan IC yang ada yaitu IC 7490, 7492,
atau IC 7493. Pemilihan macam IC bergantung dari Rangkaian Pembagi Frekuensi yang akan dibuat
dan “Duty cycle” berapa yang diinginkan.
DAFTAR ALAT :
1. Catu daya.
2. Multi Tester.
3. Function generator.
4. Osciloscope.
5. IC 7490 –1buah.
IC 7492 – 1 buah.
IC 7493 – 1 buah.
8. Proto Board..
LANGKAH PERCOBAAN :
23
Laboratorium Digital
2. Mengatur output function generator untuk pulsa kotak sebesar 5 Volt dengan
frekuensi 1 KHz.
3. Menghubungkan output generator ke input rangkaian.
4. Memperhatikan dan menggambar pulsa input dengan menggunakan oscilloscope.
5. Membuat rangkaian seperti gambar 9-b.
PERTANYAAN :
24
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 10
TUJUAN : - Mahasiswa dapat memahami cara kerja Rangkaian Binary Counter dan Decade
Counter.
LANDASAN TEORI :
Ada perbedaan antara Binary counter dan decade counter. Pada Binary Counter, rangkaian akan
menghitung seperti uruta hitungan bilangan biner, sedangkan Decade Counter, rangkaian akan
menghitung seperti dalam urutan hitungan desimal.
Misal : Pada rangkaian Binary Counter yang mempunyai 4 bit output, rangkaian akan menghiung dari
urutan 00002 sampai 11112 lalu akan recycle. Sedangkan pada Decade Counter yang mempunyai 4
output akan mulai menghitung dari 00002 sampai 10012 dan akan recycle.
IC yang digunakan untuk rangkaian counter, sama dengan IC yang digunakan untuk Rangkaian
Pembagi Frekuensi, yaitu IC 7490 dan 7493. Namun untuk pengambilan output terdapat perbedaan.
Yaitu : Pada Rngkaian Pembagi Frekuensi diambil pada pin terakhir, sedangkan pada rangkaian
counter outputnya diambil dari tiap-tiap pin output Flip-Flop.
DAFTAR ALAT :
1. Catu daya.
2. Multi Tester.
3. Function generator.
4. LED – 4 buah.
5. IC 7490 – 1 buah.
IC 7493 – 1 buah.
6. Resistor 470 Ohm – 4 buah.
7. Proto Board.
LANGKAH PERCOBAAN :
25
Laboratorium Digital
Gambar 10-a.
2. Mengatur output function generator untuk pulsa kotak sebesar 5 Volt dengan frekuensi 1
Hz.
3. Menghubungkan output generator ke input rangkaian.
4. Memperhatikan dan mencatat urutan nyala LED ke dalam tabel.
5. Membuat rangkaian seperti gambar 10-b.
Gambar 10-b
PERTANYAAN :
1. Rancangkanlah rangkaian yang dapat digunakan untuk menghitung dari hitungan 0 (10)
sampai 999(10) , dengan menggunakan IC 7490!
26
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 11
TUJUAN : Mahasiswa Dapat memahami kerja dan fungsi dari rangkaian decoder
ALAT/ BAHAN
1. Catu daya.
2. Function generator.
3. Multi tester.
4. Proto board.
5. IC 7404 – 1 buah, 7411- 1 buah.
6. IC 7448 – 1 buah, 7490- 1 buah.
7. LED – 5 buah.
8. Seven segmen – 1 buah (Comon Katoda)
9. Resistor 470 Ohm – 7 buah.
LANDASAN TEORI
Decoder merupakan rangkaian pengubah dari kode biner ke kode lain yang orang umum bisa
memahaminya. Sehingga masukkan dari rangkaian ini adalah kode biner sedangkan
keluarannya dapat berupa nyala LED yang sesuai dengan urutan kode binernya, atau berupa
nyala LED dari tujuh ruas.
Decoder dapat disusun dari gate-gate logika ataupun dengan menggunakan IC decoder yang
telah tersedia.
LANGKAH PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian counter yang akan menghitung dari 0002 sampai 1002 dengan
menggunakan IC 7490.
2. Buat rangkaian decoder yang akan merubah urutan hitungan biner diatas dengan urutan
nyala LED dengan menggunakan gate-gate yang ada.
3. Susun kedua rabgkaian tersebut seperti pada gambar 11-a.
27
Laboratorium Digital
GAMBAR 11 -a
4. Atur frekuensi function generator untuk output TTL sebesar 1 Hz dan hubungkan pada
input ra ngkaian counter.
5. Perhatikan dan catat urutan nyala LED.
6. Buat rangkaian counter yang akan menghitung dari 00002 sampai 10012 dengan
menggunakan IC 7490 dan 7 – segmen.
7. Susun kedua rangkaian tersebut seperti pada gambar 11-b.
GAMBAR 11-b
8. Ulangi langkah -4 sampai langkah -5.
PERTANYAAN
28
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 12
TUJUAN : Mahasiswa Dapat memahami cara kerja dan pemakaian rangkaian Ring
counter
ALAT/ BAHAN
1. Catu daya.
2. Multi tester.
3. Function generator.
4. Proto board.
5. IC 7474 – 1 buah.
6. Resistor 470 Ohm – 4 buah.
7. LED – 8 buah.
LANDASAN TEORI
Ring counter merupakan counter yang tidak digunakan sebagai pencacah melainkan
untuk mengatur nyala display (tampilan LED). Cirri dari rangkaian ring counter
adalah output normal dari flip flop terakhir diumpan balikan ke input flip-flop
pertama, semua input clok flip-flopnya digabung bersama dan diaktifkan oleh pulsa
clock yang sama. Oleh karena itu diperlukan pemberian pulsa start untuk mengawali
fungsi rangkaian ring counter. Keadaan awal ini diambilkan dari salah satu urutan
output suatu ring counter.
LANGKAH PERCOBAAN
1. Buatlah rangkaian ring counter dengan urutan nyala LED nya sebagai berikut :
L1 L2 L3 L4
1 0 0 0
0 1 0 0
29
Laboratorium Digital
0 0 1 0
0 0 0 1 Recycle
Gunakam ‘D’ Flip Flop dan output dihubungkan ke LED yang di seri dengan resistor
2. Tunjukan pada instruktur, tampilan dari rangkaian yang anda buat.]
3. Buat rangkaian ring counter dengan urutan nyala LEDnya sebagai berikut:
L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8
0 0 0 1 1 0 0 0
0 0 1 0 0 1 0 0
1 0 0 0 0 1 0
Recycle
1 0 0 0 0 0 0 1
PERTANYAAN
30
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 13
TUJUAN : Mahasiswa Dapat memahami cara kerja dan pemakaian rangkaian Johnson
Counter.
ALAT/ BAHAN
1. Catu daya.
2. Multi tester.
3. Functiom generator.
4. Proto board.
5. IC 7474 – 2 buah, 7420 – 1 buah.
6. LED – 8 buah.
7. Resistor 470 Ohm – 8 buah
LANDASAN TEORI
Johnson counter fungsinya sama dengan ring counter yaitu untuk pengaturan
nyala display.Ciri dari rangkaiam Johnson counter yaitu output inverse dari flip – flop
terakhir diumpan balikan ke – D – input flip – flop pertama,oleh karena itu pada
Johnson counter tidak diperlukan keadaan awal / start seperti pada ring counter.Input
– input dari semua flip – flop dihubungkan menjadi satu dan diaktifkan oleh pulsa
clock yang sama.
LANGKAH PERCOBAAN
0 0 0 0
1 0 0 0
31
Laboratorium Digital
1 1 0 0
1 1 1 0
1 1 1 1
0 1 1 1
0 0 1 1
0 0 0 1 Recycle
2. Tunjukkan pada instruktur, tampilam LED dari rangkaian yang telah anda buat.
3. Buat rangkaian Johnson Counter dengan urutan nyala LED sebagai berikut :
L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8
0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 0 0
Recycle
1 1 1 1 1 1 1 1
4. Tunjukan pada instruktur, tampilan LED dari rangkaian yang telah anda buat.
PERTANYAAN
32
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 14
LANDASAN TEORI
Rangkaian LED berjalan 1 menggunakan IC jenis CMOS 4017 yang berfungsi sama
seperti rangkaian ring counter. Input Rst dihubungkan ke komponen R dan C, seprtyi
terlihat pada gambar 14, dimana fungsi dari susunan R dan C tersebut adalah pada
saat rangkaian diberikan catu daya, maka IC akan me-reset ke keadaan awal.
Susunan R dan C ini dikenal dengan nama ‘Power ON Reset’ , karna input aktif
berlogik “1” , maka kaki C mendapatkan Vcc dan kaki R mendapat Ground
ALAT/ BAHAN
1. Catu daya.
2. Function generator.
3. Multi tester.
4. Proto board.
5. IC 4017 – 1 buah
6. LED – 11 buah.
7. Kabel jumper
8. Resistor 10 K Ohm – 1 buah.
1 K Ohm – 11 buah.
LANGKAH PERCOBAAN
33
Laboratorium Digital
4. Matikan catu daya rangkaian, lepaskan pin-13 (ENA) dari ground. Nyalakan
kembali catu daya dan ulangi langkah -2. Perhatikan nyala LED dan catat
keadaanya.
5. Matikan catu daya, sambungkan kembali pin-13 dan lepaskan pin-15 (RST)
dari komponen R dan C.
6. Nyalakan kembali catu daya dan ulangi langkah-2.
7. Perhatiakn nyala LED dan catat keadaanya.
PERTANYAAN
34
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 15
TUJUAN : Mahasiswa dapat mempelajari dan menjelaskan operasi dari LED berjalan 2.
LANDASAN TEORI
ALAT/ BAHAN
1. Catu daya.
2. Function generator.
3. Multi tester.
4. Proto board.
5. IC 7404 – 1 buah, IC 74164 – 1 buah
6. LED – 9 buah.
7. Kabel jumper
8. Kapasitor 0,1 µ F
9. Resistor 10 K Ohm – 1 buah.
1 K Ohm – 9 buah.
LANGKAH PERCOBAAN
35
Laboratorium Digital
PERTANYAAN
36
Laboratorium Digital
PERCOBAAN 16
LANDASAN TEORI
Pemrograman hitungan ini dapat dilakukan dengan pengaturan posisi saklar (Sw0,
Sw1, Sw2, Sw3)
ALAT/ BAHAN
1. Catu daya.
2. Function generator.
3. Multi tester.
4. Proto board.
5. IC 7404 – 1 buah,
7408 – 1 buah
7448 – 1 buah
7490 – 1 buah
10. Seven segmen common katoda – 1 buah
11. Kabel jumper
12. Kapasitor 0,1 µ F
13. Resistor 470 Ohm – 1 buah.
4. K Ohm – 4 buah.
10 K Ohm – 1 buah
37
Laboratorium Digital
LANGKAH PERCOBAAN
Gambar 16
2. Aturlah posisi saklar(Sw0, Sw1, Sw2, dan Sw3) , sesuai table.
3. Berikan input Clock dengan pulsa sebesar 1 Hz
4. Tekan RESET dan perhatikan tampilan seven segmen. Lepaskan RESET dan
perhatikan tampilan seven segmen.
5. Ubahlah posisi saklar sesuai dengan table lalu ulangi langkah-3 dan langkah-4.
6. Catat hasil yang ditunjukan tampilan seven segmen dalam table dibawah ini
clock A B C D E F G
Sw0
Sw1
Sw2
Sw3
PERTANYAAN
38