Analisis Stabilitas Bendung (Studi Kasus: Bendung Tamiang) Afrian Firnanda Manyuk Fauzi Siswanto
Analisis Stabilitas Bendung (Studi Kasus: Bendung Tamiang) Afrian Firnanda Manyuk Fauzi Siswanto
Analisis Stabilitas Bendung (Studi Kasus: Bendung Tamiang) Afrian Firnanda Manyuk Fauzi Siswanto
ABSTRACT
The objective of This study is to analyze the stability of a weir. The weir that is used to
analyze is Tamiang weir. This weir is located in Kotanopan Mandailing Natal District
of North Sumatra Province. This weir is in Batang Gadis River flow and included in
Batang Gadis river flow area. In this study case, the methodology that is used are, the
first times is calculating the forces that work against the body of weir. The forces that
form the weir body, hydrostatic pressure, mud pressure and seismic. After getting the
data, then, these forces are accumulated in four components, they are the vertical
forces, horizontal forces, torque resistant, and bolsters moments. From the vertical and
horizontal forces will obtain the figure of safety factor for sliding, while the resistant
moments and overturning moments will obtain the figure to safety factor for
overturning. The input data on this study are the hydrology data, soil data, and weir
drawing design. While the output of the safety factor against shear numbers and figures
to bolster the safety factor. The results that obtain in this study are 2,35 for sliding
safety factor and 3,33 for overturning. Those two results are higher than the stability
that required with the minimum safety factor is equal to 1.5. In conclusion Tamiang
weir is stable, secure against overturning and sliding.
4. Gaya gempa
Gaya gempa ini dihitung dengan arah
horizontal yang garis kerjanya melewati
titik berat konstruksi. Agar
memudahkan perhitungan maka tubuh
Gambar 4 Gaya Hidrostatis pada bendung dibagi menjadi beberapa
Kondisi Air Banjir bagian. Gaya gempa pada Bendung
Tamiang ini berada di wilayah gempa
2. Berat sendiri bangunan
Gaya berat ini dihitung dengan arah zona 2, maka diperoleh nilai z = 1,56.
vertikal kebawah yang garis kerjanya Jenis tanah yang ada pada daerah ini
melewati titik berat konstruksi. adalah alluvium, maka didapatkan
Agar memudahkan perhitungan koefisien jenis tanah n = 1,56 dan m =
maka tubuh bendung dibagi menjadi 0,89. Dengan periode ulang 50 tahun
beberapa bagian. maka didapatkan percepatan dasar
gempa (ac) = 113 cm/ .
Kontrol stabilitas adalah syarat yang
harus dipenuhi agar kondisi bendung
stabil dan aman. Kontrol yang
dilakukan adalah dengan cara
membandingkan dengan faktor
keamanan. Kontrol yang dilakukan
Gambar 5 Gaya Berat Sendiri Tubuh adalah jontrol terhadap geser/gelincir
Bendung (Sliding), dan kontrol terhadap guling
(Overtuning).
3. Tekanan lumpur 1. Perhitungan Stabilitas Bendung
terhadap Geser/Gelincir (Sliding)
Ad = n
mm
= 1,56
= 2,5837
⁄ F = ad / g
= 2,5837 / 9,81
Dari hasil analisa debit banjir rencana = 0,2634
untuk perencanaan ulang Bendung
Tamiang ini diambil nilai Q dengan
periode ulang 50 tahun dengan metode
W1
B
1.9
H
1.9
Bentuk
0.5
Air
1
H
1.8050
V Momen
1.83
Guling
3.3032
Tahan
Arah
Berdasarkan analisis dan
W2
W3
0.75
0.3
1.9
0.26
0.5
0.5
1
1
0.7125
0.0390
2.15
3.15
1.5319
0.1229
pembahasan hasil penelitian yang
W4 0.63 0.35 1 1 0.2205 2.94 0.6483
berjudul Analisis Stabilitas Bendung
(Studi Kasus Bendung Tamiang), maka
Tabel 7 Total Gaya-Gaya yang Bekerja
kondisi MAB Kondisi MAN dapat ditarik kesimpulan sebagai
Gaya Momen Momen Momen Momen
Vertikal Horizontal
Tahan Guling
Vertikal Horizontal
Tahan Guling berikut:
Berat Sendiri 17.7828 37.4836 17.7828 37.4836
Gempa
Tek Lumpur 0.1986
4.6836
0.5091 0.6865
5.8007
0.9317 0.1986
4.6836
0.5091 0.6865
5.8007
0.9317
1. Faktor Safety terhadap geser pada
Hidrostatis 0.2595
Jumlah 18.2409
2.5175 0.7711
7.7102 38.9412
4.8350
11.5674
0.1020
18.0834
2.5175 0.3081
7.7102 38.4782
4.8350
11.5674
Bendung Tamiang ini ialah sebesar
FS = 2,35. Dimana nilai ini lebih
Suatu konstruksi bendung tidak besar dari FS minimum yang
boleh bergeser akibat gaya-gaya yang disyaratkan yaitu sebesar 1,5
bekerja, maka jumlah gaya vertikal 2. Faktor Safety terhadap guling pada
harus lebih besar dibandingkan dengan Bendung Tamiang ini ialah sebesar
jumlah gaya horizontal. FS = 3,33. Dimana nilai ini lebih
1. Pada kondisi Muka Air Normal besar dari FS minimum yang
ΣV = 18,2409 Ton disyaratkan yaitu sebesar 1,5
ΣH = 7,7102 Ton 3. Dilihat dari nilai Faktor Safety
FK = ΣV / ΣH ≥ 1,5 terhadap geser dan guling, maka
FK = 18,2409 / 7,7102 ≥ 1,5 Bendung Tamiang ini dapat
FK = 2,37 ≥ 1,5 OK dikatakan stabil
2. Pada kondisi Muka Air Banjir Adapun saran yang dapat diberikan
ΣV = 18,0834 Ton berdasarkan hasil perhitungan dan
ΣH = 7,7102 Ton analisis pada pengerjaan penelitian ini
FK = ΣV / ΣH ≥ 1,5 adalah diperlukan penelitian yang
FK = 18,0834 / 7,7102 ≥ 1,5 berkelanjutan dalam hal kestabilan
FK = 2,35 ≥ 1,5 OK bendung yang ditinjau dari segi
eksentrisitas, daya dukung tanah,
Suatu konstruksi tidak boleh rembesan, dan lain-lain yang dianggap
terguling akibat dari gaya – gaya yang perlu.
bekerja, maka momen tahanan (Mt)
harus lebih besar dari momen guling DAFTAR PUSTAKA
(Mg). Anonim. Laporan Tugas besar
1. Pada kondisi Muka Air Normal Bangunan Irigasi, Universitas
ΣMt = 38,9412 Ton.m Brawijaya, Malang.
ΣMg = 11,5674 Ton.m Dirjen Pengairan, Departemen
FK = ΣMt / ΣMg ≥ 1,5 Pekerjaan Umum. 1986, Standar
FK = 38,9412 / 11,5674 ≥ 1,5 Perencanaan Irigasi, Kriteria
FK = 3,37 ≥ 1,5 OK