Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jimed, Vol. 3, No. 2 Issn 2356-301X

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

JImeD, Vol. 3, No.

2 ISSN 2356-301X

ANALISIS INFORMASI CITRA ANATOMI PEMERIKSAAN MRI SHOULDER JOINT


ANTARA POSISI PASIEN NETRAL DAN “ABDUCTION AND EXTERNAL ROTATION “
MENGGUNAKAN SEKUEN GRADIENT ECHO T2*

ANALYSIS ANATOMICAL IMAGING INFORMATION OF SHOULDER JOINT MRI


EXAMINATION BETWEEN NETRAL PATIENT POSITIONING AND “ABDUCTION
AND EXTERNAL” ROTATION WITH SEKUEN GRADIENT ECHO T2* USAGE

Rini Indrati1), Siti Masrochah2), Made Nia Cahya Dewi3)


1,2, 3)
Health Polytechnics of Semarang-Indonesia
e-mail : riniindrati@poltekkes-smg.ac.id

ABSTRACT

Background : Has conducted a study of differences in anatomical image information on sequences Gradient Echo T2* to the
neutral position and the Abduction and External Rotation in Radiology Panti Rapih Yogyakarta Hospital. Abduction and
External Rotation positions are positions that obtained when the patient is in the supine position with the hands under the head,
resulting in external rotation and abduction of the humerus. This position is useful to show the subtle picture of the infraspinatus
tendon and anterior labrum is normal and can detect abnormalities of the rotator cuff. The neutral position is a position that is
obtained when the patient supine with the shoulder and arm parallel to the body with a neutral or slightly towards the external
rotation. The purpose of this study is to determine the difference and which one is a better position to produce anatomical image
information between sequences Gradient Echo T2* with a neutral position and Abduction and External Rotation MRI of
shoulder joint.
Methods : This research is a quantitative research with experimental approach. The study was conducted at Radiology
Installation Panti Rapih Yogyakarta Hospital, the data in the form of 10 image sequences Gradient Echo T2* use a neutral
position and 10 image sequences Gradient Echo T2* use position Abduction and External Rotation MRI of shoulder joint of 10
volunteers. Ratings are subjective images of the two respondents include the glenoid labrum, rotator cuff, joint space, border
line and fluid in accordance with the level of clarity. Analysis of the data from the second respondent in kappa test (Realibility
inter observer) to determine the level of common perception (measure of agreement) of the respondents after the data is selected
from one of the respondents and the wilcoxon test for the presence or no difference between the two positions.
Result : Results wilcoxon test in this study expressed a significant difference between the neutral position and the position of
Abduction and External Rotation in total one image (the value of ρ <0.001), and percriteria namely the glenoid labrum (value ρ:
0,025), rotator cuff (the value of ρ: 0,008 ), joint space (value ρ: 0,025), borderline (value ρ: 0,005), and fluid (value ρ: 0,014),
of the value of ρ total of one image with a value of ρ percriteria can be concluded that the sequences Gradient Echo T2 * use
position Abduction and External Rotation can generate image information of shoulder joint anatomical MRI better than on
sequences Gradient Echo T2* use a neutral position.
Conclusion : There was a significant difference in the overall image information between the Gradient Echo T2* sequences
using neutral position and Abduction and External Rotation position in total image with a p-value of <0.001 (p<0.05).

Keywords : Gradient Echo T2*, neutral position, Abduction and External Rotation position, MRI shoulder joint

PENDAHULUAN
Magnetic Resonance Imaging (MRI) adalah salah satu pasien sehingga sangat sesuai untuk diagnostik jaringan lunak.
alat kedokteran di bidang pemeriksaan diagnostik radiologi Magnetic Resonance Imaging (MRI) digunakan sebagai salah
yang menghasilkan potongan atau penampang tubuh organ satu modalitas imaging untuk pemeriksaan klinis terutama
manusia dengan menggunakan medan magnet berkekuatan untuk pemeriksaan organ musculoskeletal. Dalam
antara 0,064 – 1,5 tesla (1 tesla = 10.000 Gauss) dan resonansi perkembangannya Magnetic Resonance Imaging (MRI)
getaran terhadap inti atom hidrogen. Beberapa faktor banyak berperan sebagai modalitas imaging dalam berbagai
kelebihan yang dimiliki oleh Magnetic Resonance Imaging pemeriksaan terutama jaringan lunak (misalnya soft tissue,
(MRI), terutama kemampuannya membuat potongan axial, labrum, rotator cuff, cairan pada sendi) maupun berbagai
sagital dan coronal tanpa banyak memanipulasi posisi tubuh patologis. Magnetic Resonance Imaging (MRI) jauh lebih

Rini : Analisis Informasi Citra Anatomi… 253


JImeD, Vol. 3, No. 2 ISSN 2356-301X

unggul dari modalitas CT-scan dalam hal detail gambar dan diantaranya adalah posisi pasien Abduction and External
perbedaan kontras pada jaringan. Teknik penggambaran Rotation.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) relatif kompleks karena Posisi Abduction and External Rotation (ABER) adalah
gambaran yang dihasilkan tergantung pada banyak parameter. posisi yang diperoleh pada saat pasien dalam posisi tidur
Pemilihan parameter yang tepat akan menghasilkan kualitas terlentang (supine) dengan posisi tangan dibawah kepala,
gambar Magnetic Resonance Imaging (MRI) yang dapat menghasilkan rotasi eksternal dan abduksi dari humerus
memberikan gambaran detail tubuh manusia dengan (Tirman et al, 1994). Pada posisi ini, robekan pada
perbedaan yang kontras, sehingga anatomi dan patologi anteroinferior labrum menjadi lebih mencolok karena ditarik
jaringan tubuh dapat dievaluasi secara teliti. dari glenoid oleh kapsul dan ligamen glenohumeral (Cvitamic
Shoulder merupakan anggota gerak bagian atas (upper et al, 1997). Posisi ABER juga dapat berguna untuk
limb), dimana memiliki pekerjaan yang berat. Shoulder joint mendeteksi kelainan dari rotator cuff (Tirman et al, 1994).
memiliki fungsi yang sangat kompleks yaitu untuk mengatur Gambaran Abduction and External rotation mungkin dapat
pergerakan dari sebagian besar lengan bagian atas dan menunjukkan derajat pengelupasan medial dari periosteum
beberapa untuk lengan bagian bawah seperti fleksi, ekstensi, scapular berikut anterior datasemen ligamen labral dari tepi
abduksi, adduksi, eksternal maupun internal rotasi. Pada glenoid. Laporan awal juga menunjukkan bahwa posisi
shoulder terdapat anatomi dari glenoid labrum yang abduction and external rotation berguna dalam mendeteksi
merupakan perpanjangan fibrosa dari glenoid rim yang robekan labral yang sebagian sembuh (lesi Parthes) (Zlaktin,
memiliki kenampakan Magnetic Resonance Imaging (MRI) 2002).
mirip seperti acetabular labrum atau meniscus lutut, yang Penelitian ini difokuskan pada potongan axial karena
mana berintensitas sinyal rendah dan umumnya berbentuk dapat memperlihatkan informasi anatomi paling banyak
segitiga. Struktur ini penting untuk menjaga stabilitas (misalnya glenoid labrum, tendon rotator cuff serta jaringan
glenohumeral (Berquist, 2012). Selain glenoid labrum lunak) dan patologi paling baik pada pemeriksaan MRI
terdapat pula rotator cuff yang terdiri dari otot supraspinatus, shoulder dengan posisi ABER maupun supine, serta
infraspinatus, teres minor dan subscapularis yang memiliki penggunaan sekuen Gradient Echo (GRE) T2* diharapkan
fungsi sebagai abduktor, lateral rotasi, eksternal rotasi dan dapat menampilkan detail citra anatomi meliputi glenoid
juga internal rotasi dari humerus (Berquist, 2012). labrum, tendon rotator cuff serta jaringan lunak pada
Salah satu elemen yang tidak kalah pentingnya adalah pemeriksaan MRI shoulder sehingga informasi diagnostik
pulsa sekuen. Pulsa sekuen memungkinkan untuk mengatur yang dihasilkan tetap optimal (Westbrook, 2014).
pulsa dan gradien, dengan itu pembobotan citra dapat Dari pengalaman di lapangan, penulis mendapati
diperoleh. Ada beberapa pilihan pulsa sekuen yang digunakan pemeriksaan MRI shoulder joint biasanya hanya dilakukan
dan masing-masing dibuat dengan tujuan yang spesifik. Salah dengan posisi supine. Dalam orientasinya ada beberapa
satu sekuen yang digunakan pada pemeriksaan anatomi dari shoulder yang tidak begitu jelas dapat
musculoskeletal yaitu dengan menggunakan sekuen T1, T2, ditampilkan pada posisi ini. Pada hasil gambaran pemeriksaan
dan PD dengan pembobotan sesuai dengan patologi yang akan Magnetic Resonance Imaging (MRI) shoulder diharapkan
diperlihatkan. Namun pada pemeriksaan Magnetic Resonance mampu menampilkan setiap detail anatomi jaringan lunak
Imaging (MRI) shoulder joint sekuen yang digunakan untuk pada shoulder. Berdasarkan uraian tersebut penulis ingin
evaluasi glenoid labrum serta tendon dari rotator cuff dan mengkaji lebih lanjut tentang “Analisis Informasi Citra
jaringan lunak lainnya yaitu menggunakan sekuen Gradient Anatomi Pemeriksaan MRI Shoulder Joint Antara Posisi
Echo (GRE) T2* (Westbrook, 2008). Pasien Netral dan Abduction and External Rotation
Sekuen T2*-weighted gradient-recalled echo (GRE) juga Menggunakan Sekuen Gradient Echo T2*”.
telah diusulkan sebagai metode alternatif untuk mengevaluasi Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
rotator cuff (Holt et al, 1990; Resendes et al, 1991; Kaplan et adakah perbedaan informasi citra anatomi pemeriksaan MRI
al, 1994). Sekuen T2*-weighted dapat mempersingkat waktu shoulder joint antara posisi pasien netral dan abduction and
pemeriksaan dan memperbaiki signal-to-noise ratio (SNR). external rotation menggunakan sekuen Gradient Echo (GRE)
Sekuen ini juga masih digunakan pula untuk pencitraan axial T2*. Selain itu bertujuan untuk mengetahui posisi pasien
dari glenoid labrum. Selain faktor anatomi dan pulse sequence netral atau posisi Abduction and External Rotation yang dapat
posisi pasien juga sangat berpengaruh dalam penegakan menampilkan informasi anatomi jaringan lunak pada shoulder
diagnosa oleh dokter radiologi, posisi pasien sangat joint yang lebih baik.
berpengaruh karena dalam posisi tertentu anatomi dari bagian
tubuh yang ingin ditampilkan dapat terlihat dengan jelas METODE
dibandingkan dengan posisi pasien yang sering dilakukan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
Pada Magnetic Resonance Imaging (MRI) shoulder joint kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Variabel yang
selain posisi netral dengan shoulder dan lengan paralel pada digunakam dalam penelitian adalah variabel bebas yaitu
tubuh dengan posisi netral atau sedikit rotasi ke arah eksternal menggunakan posisi netral dan Abduction and External
(Chung et al., 2010) sebagai posisi yang paling sering Rotation dengan sekuen Gradient Echo T2*, variable terikat
digunakan, terdapat alternatif posisi pasien yang dapat yaitu informasi citra anatomi MRI shoulder joint yang
diterapkan untuk kepentingan penegakan diagnosa. Salah satu meliputi glenoid labrum, rotator cuff, joint space, border line,

Rini : Analisis Informasi Citra Anatomi… 254


JImeD, Vol. 3, No. 2 ISSN 2356-301X

fluid. Serta variable terkontrol yaitu Time Repatation (TR), Penelitian perbedaan informasi citra anatomi potongan
Time Echo (TE), Fiel of View (FOV), Slice Thickness, Matrix, sagital antara sekuen Gradient Echo T2* menggunakan posisi
NEX/NSA, Interval gap, dan Coil. Penelitian ini dilakukan netral Abduction and External Rotation dan dilakukan dengan
pada bulan Oktober sampai November 2016 di bagian MRI sampel yang terdiri dari 10 sukarelawan dengan pemeriksaan
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta. MRI shoulder joint dengan menggunakan MRI merk GE
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien dengan “BRIVO MR355” 1,5 Tesla. Dimana terdapat 10 sampel
pemeriksaan MRI shoulder joint dan sampel pada penelitian berumur antara 20 tahun sampai dengan 39 tahun dan berjenis
ini 10 orang sukarelawan. kelamin perempuan dan laki-laki.
Prosedur penelitian ini adalah Pemeriksaan dilakukan
dengan sekuen Gradient Echo T2* menggunakan posisi netral
dan Abduction and External Rotation dilakukan pada obyek
shoulder joint sebanyak 10 sukarelawan, dengan cara masing-
masing pasien dilakukan scanning dengan sekuen Gradient
Echo T2* menggunakan posisi netral kemudian dilanjutkan
dengan scanning sekuen Gradient Echo T2* menggunakan
posisi Abduction and External Rotation. Setelah data
terkumpul dan dinilai oleh observer kemudian data kuesioner (A) (B)
diolah dengan uji statistik SPSS. Pengaturan parameter yang Gambar 1. (A) Hasil citra pada sekuen Gradient Echo T2*
dilakukan pada penelitian ini sudah merupakan program yang menggunakan posisi netral. (B) Hasil citra pada sekuen Gradient
terdapat pada pesawat MRI GE “BRIVO MR355” 1,5 Tesla Echo T2* menggunakan posisi Abduction and External Rotation.
menghasilkan kualitas citra terbaik. Parameter pada pesawat
MRI GE “BRIVO MR355” 1,5 Tesla adalah sebagai berikut : Sebelum hasil penelitian dari masing-masing posisi
terhadap informasi citra anatomi dari dua dokter spesialis
Tabel 1. Parameter pada pesawat MRI GE “BRIVO radiologi sebagai responden penelitian dianalisis dengan uji
MR355” 1,5 Tesla Wilcoxon, terlebih dahulu melakukan analisis uji statistik
Gradient Echo T2* Kappa (Realibility inter observer) untuk mengetahui tingkat
Gradient Echo T2* posisi Abduction kesepakatan atau tingkat persamaan persepsi dari penilaian
Parameter
posisi netral and External kedua responden terhadap penilaian tersebut.
Rotation
Tabel 2. Hasil uji kappa sekuen Gradient Echo T2* menggunakan
TR 500-800ms 500-800ms posisi netral dan Abduction and External Rotation
TE 15-25ms 15-25ms
p-value Measure of
FOV 20cm 20cm Posisi
agreement
Matrix 256x256 slice 256x256 slice
Slice Netral
4,0mm 4,0mm Abduction and External ,864
Thickness
NEX 3 3 Rotation
Interval Gap 0,5mm 0,5mm
Coil Shoulder coil Shoulder coil Berdasarkan tabel 2. Hasil uji kappa menunjukkan
bahwa terdapat kesesuaian atau persamaan persepsi antara
kedua responden dengan value kappa untuk posisi netral dan
Data dari hasil kuesioner observer sebelumnya dilakukan Abduction and External Rotation sebesar 0,864. Kedua
uji kappa. Penelitian ini menginginkan antara kedua observer observer mempunyai reabilitas baik (min kappa = 0,8) maka
mempunyai reliabilitas yang baik yaitu minimal Kappa=0,8. untuk uji statistika selanjutnya peneliti hanya menggunakan
Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji data dari salah satu responden saja.
statistik Wilcoxon, karena data berupa ordinal sampel Tabel 3. Hasil uji Wilcoxon perbedaan informasi citra
berpasangan. Pada analisis statistik ini ditetapkan tingkat anatomi secara keseluruhan antara sekuen Gradient Echo T2*
kepercayaan (level of significance) dengan nilai α=0,05. menggunakan posisi netral dan Abduction and External
Ho ditolak apabila ρ value < 0,05, yang berarti ada Rotation.
perbedaan informasi anatomi pada MRI shoulder joint dengan
sekuen Gradient Echo T2* menggunakan posisi netral dan Posisi p-value
Abduction and External Rotation pada sukarelawan. Ho Netral
diterima apabila ρ value > 0,05, yang berarti tidak ada <0,001
Abduction and External Rotation
perbedaan informasi citra anatomi pada MRI shoulder joint
dengan sekuen Gradient Echo T2* menggunakan posisi netral Berdasarkan hasil uji statistik non parametrik diatas
dan Abduction and External Rotation pada sukarelawan. menunjukkan nilai signifikan p value = <0.001 atau p < 0.05,
HASIL artinya Ho ditolak dan Ha diterima, menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan pada informasi citra anatomi antara

Rini : Analisis Informasi Citra Anatomi… 255


JImeD, Vol. 3, No. 2 ISSN 2356-301X

sekuen Gradient Echo T2* menggunakan posisi netral dan Abduction and External Rotation ada pada kriteria anatomi
Abduction and External Rotation pada pemeriksaan MRI borderline yaitu sebesar 4,50 dan nilai mean rank pada sekuen
shoulder joint. Gradient Echo T2* menggunakan posisi netral ada pada
semua kriteria anatomi yaitu 0,00.
Tabel 4. Hasil uji Wilcoxon informasi perkriteria anatomi antara
sekuen Gradient Echo T2* menggunakan posisi netral dan DISKUSI
Abduction and External Rotation Berdasarkan hasil uji statistik non parametrik
Kriteria Posisi p-value menunjukkan nilai signifikan p value < 0.001 atau (p<0.05),
Netral artinya Ho ditolak dan Ha diterima, menunjukkan adanya
Glenoid labrum Abduction and External 0,025 perbedaan yang signifikan pada informasi citra anatomi antara
Rotation sekuen Gradient Echo T2* menggunakan posisi netral dan
Netral Abduction and External Rotation pada pemeriksaan MRI
Rotator cuff Abduction and External 0,008 shoulder joint. Dan pada hasil uji wilcoxon pada informasi
Rotation
citra per kriteria anatomi juga terdapat perbedaan secara
Netral
Joint space Abduction and External 0,025
signifikan yaitu pada semua kriteria anatomi.
Rotation Penelitian ini dilakukan dua perlakuan yaitu sekuen
Netral Gradient Echo T2* menggunakan posisi netral dan Abduction
Borderline Abduction and External 0,005 and External Rotation. Posisi netral dan Abduction and
Rotation External Rotation merupakan dua teknik yang sangat kuat
Netral dalam menampilkan informasi citra anatomi pada shoulder
Fluid Abduction and External 0,014 joint. Posisi netral dilakukan dengan memposisikan shoulder
Rotation joint dengan lengan paralel pada tubuh dengan posisi netral
atau sedikit rotasi kearah eksternal (Chung et al., 2010).
Berdasarkan hasil uji statistik non parametrik wilcoxon Sedangkan posisi Abduction and External Rotation adalah
menggunakan SPSS 16 pada tabel 4 dengan menyatakan posisi yang diperoleh pada saat sukarelawan dalam posisi
bahwa tingkat kemaknaan (signifikan) untuk glenoid labrum p tidur terlentang (supine) dengan posisi tangan dibawah kepala,
value 0,025 (p<0,05), rotator cuff p value 0,008 (p<0,05), menghasilkan rotasi external dan abduksi dari humerus
joint space p value 0,025 (p<0,05), borderline p value 0,005 (Tirman et al., 1994). Ketika seseorang menempatkan lengan
(p<0,05), dan fluid p value 0,014 (p<0,05). Hal ini dengan posisi Abduction and External Rotation, tendon
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara sekuen supraspinatus dan infraspinatus saling bertumpuk atau
Gradient Echo T2* menggunakan posisi netral dan Abduction melakukan kontak dengan aspek posterosuperior dari glenoid
and External Rotation. dan labrum (Summant., 2004), selain itu kepercayaan
diagnostik juga meningkat karena pita anterior dari ligamen
Tabel 5. Hasil mean rank uji statistik Wilcoxon pada informasi glenohumeral inferior meregang dan meneruskan ketegangan
citra anatomi antara sekuen Gradient Echo T2* menggunakan posisi pada labrum (Cvitamic et al., 1997). Disisi lain, ketika
netral dan Abduction and External Rotation
shoulder melakukan sedikit gerakan pada Abduction and
Mean
Kriteria Sekuen External Rotation dan ekstensi horizontal maksimum, kapsul
rank
Netral 0,00 anteroinferior menjadi ketat dan berperan sebagai stabilisator
Glenoid labrum Abduction and External (Giovanni et al., 2011). Posisi Abduction and External
3,00 Rotation juga berguna untuk menunjukkan gambaran yang
Rotation
Netral 0,00 halus dari tendon infraspinatus dan anterior labrum yang
Rotator cuff Abduction and External
4,00
normal serta dapat mendeteksi kelainan dari rotator cuff.
Rotation Sehingga dari hasil penjelasan tentang posisi netral dan
Netral 0,00 Abduction and External Rotation diatas dapat dibuktikan
Joint space Abduction and External bahwa penerapan posisi Abduction and External Rotation
3,00
Rotation
sangat baik digunakan untuk menampilkan citra anatomi pada
Netral 0,00
area sendi yang memungkinkan dapat melakukan banyak
Borderline Abduction and External
4,50 pergerakan. Oleh karena itu posisi Abduction and External
Rotation
Netral 0,00 Rotation sangat baik digunakan pada pemeriksaan MRI
Fluid Abduction and External shoulder joint karena dapat memberikan perbedaan informasi
3,50 citra anatomi pada gambaran yang dihasilkan, terutama pada
Rotation
anatomi glenoid labrum, rotator cuff, joint space, borderline,
Hasil mean rank uji wilcoxon pada tabel 5. menunjukan dan fluid.
bahwa sekuen Gradient Echo T2* menggunakan posisi Jika dilihat dari hasil mean rank untuk keseluruhan
Abduction and External Rotation memiliki nilai yang lebih anatomi maupun perkriteria pada pengujian statistik non
tinggi pada seluruh kriteria anatomi. Untuk nilai mean rank parametrik wilcoxon didapatkan hasil bahwa sekuen Gradient
tertinggi pada sekuen Gradient Echo T2* menggunakan posisi Echo T2* menggunakan posisi Abduction and External

Rini : Analisis Informasi Citra Anatomi… 256


JImeD, Vol. 3, No. 2 ISSN 2356-301X

Rotation lebih baik dalam menampilkan informasi citra Westbrook, Catherine. 2008. Handbook Of MRI Technique. Thirth Edition.
United Kingdom. Wiley-Blackwell.
anatomi dari pada sekuen Gradient Echo T2* menggunakan
posisi netral. Wounde, Van der., Vanhoenacker. 2007. MR Arthrography In Glenohumeral
Instability. Department Of Radiology Onze Lieve Vrouwe
Amsterdam. The Netherlands. 90: 377-383.
SIMPULAN Yeh, Lee-Ren, Chen, Clement Kuen-Huang, Lai, Ping-Hong. 2003. MR
Terdapat perbedaan informasi citra anatomi pada MRI Arthrographic Evaluation of the Shoulder: Comparison Of Neutral
shoulder joint antara posisi netral dan Abduction and External Position and ABER Position. Department of Radiology, Kaohsiung
Veterans General Hospital. Taiwan. Chin J Radiol 28: 209-216.
Rotation menggunakan sekuen Gradient Echo T2*.
Berdasarkan nilai p value <0,001 (p<0,05) dan nilai Zlaktin, Michael. 2003. MRI Of The Shoulder. Second Edition. Lippincott
Williams and Wilkins : Philadelphia.
mean rank menggunakan posisi Abduction and External
Zoga, Adam C., Roedl, Johannes B., Miller, Frank H. 2016. Imaging Of The
Rotation 16,00 dan posisi netral 0,00 menunjukkan Athlete: Clinics Review Articles Radiologic Clinics Of North
penggunaan sekuen Gradient Echo T2* menggunakan posisi America. Elseiver : Philadelphia.
Abduction and External Rotation adalah posisi yang paling
optimal untuk menghasilkan informasi citra anatomi yang baik
pada pemeriksaan MRI shoulder joint.

DAFTAR PUSTAKA
Aydingӧz, Üstϋn., Ozdemir, Zeynep Maras., Ergen, Fatma Bilge. 2014.
Demystifying ABER (Abduction And External Rotation) Sequence
In Shoulder MR Arthrography. Turkish Society Of Radiology.
Berquist, Thomas. 2013. MRI Of The Musculoskeletal System. Sixth Edition.
Jaksonville : Florida. .
Chung, Christine B, Steinbach Lynne S. 2010. MRI Of The Upper Extremity:
Shoulder, Elbow, Wrist and Hand. Lippincott Williams and Wilkins.
Cvitanic, O., Tirman P.F., Feller, John F., Bost, Frederic W., Minter, Jon.,
Carroll, Kevin W. 1997. Using Abduction and External Rotation Of
The Shoulder To Increase The Sensitivity Of MR Arthrography in
Revealing Tears Of The Anterior Glenoid Labrum. AJR Am J
Roentgenol; 169(3): 837-844.
Giacomo, Di Giovanni., Costantini, Alberto., Vita, Andrea De., Gasperis,
Nicola de. 2011. Shoulder Instability: Alternative Surgical
Techniques. Springer : Verlag-Italia.
Gold, Garry E., Pappas, George P., Blemker, Silvia S., Whalen, Sean T.,
Campbell, Gordon, McAdams, Timothy A., et al. 2007. Abduction
And External Rotation in Shoulder Impingement: An Open MR
Study On Healthy Volunteers-Initial Experience. Radiology.
Hashemi, Ray H., William G. Breadly, Christopher J. Lisanti,. 2010. MRI:
The Basic. Lippincott Wiliams and Wilkins : Philadelphia.
Iyengar, Jaideep J., Keith R,. Burnet, M., Wesley, Nottage. 2010. The
Abduction External Rotation (ABER) View For MRI Of The
Shoulder. Orthopaedics 33(8) : 562.
Krishnan, Summant G., Hawkins, Richard J., Warren, Russell F. 2004. The
Shoulder and The Overhead Athlete. Lippincott Williams and
Walkins : Philadelphia.
McRobbie, Donald W., et al. 2006. MRI From Picture To Proton. Second
Edition. Cambridge University Press : New York.
Moeller, Torsten B., and Emil Reif. 2007. Pocket Atlas Of Sectional Anatomy
Computer Tomography and Magnetic Resonance Imaging Volume 3.
Thieme : New York.
Tirman, P.F., F.W., Bost, L.S., Steinbach. 1994. MR Arthrographic Depiction
Of Tears Of The Rotator Cuff: Benefit Of Abduction And External
Rotation Of The Arm. Radiology; 192(3): 851-856.
Porterfield, James A., DeRosa, Carl. 2004. Mechanical Shoulder Disorders:
Perspectives in Functional Anatomy, Volume 1. Saunders.
Saifuddin, Asif. 2008. Musculoskeletal MRI. First Edition. CRC Press :
London.
Saleem, Asgar M., Lee, Joong K., Novak., Leon M.. 2008. Usefulness of the
Abduction and External Rotation Views in Shoulder MR
Arthrography. Department of Radiology, Albany Medical Center,
New Scotland., Albany. AJR2008; 191:1024-1030

Rini : Analisis Informasi Citra Anatomi… 257

You might also like