Setiya
Setiya
Setiya
ABSTRAK
Stroke insidens in Indonesia is 200 from 100.000 populations. In one year from 100.000
populations, 200 people will get stroke. In Indonesia stroke is in third level from deathly diseases
after heart disease and cancer. According survey 2004, the killer number one is stroke in
government hospital all around Indonesia. According WHO, rate of disability cause stroke about 50
until 60 percent from stroke prevalency. One per five until a half of stroke suffers can do daily
activities without help but quarter until two per three suffers of stroke get permanent disable. The
lack of ability functional can be decreased by doing rehabilitation started during two days after
stroke attack and it should be continued after go out from hospital. Commonly recovery of
interference neuron on stroke happens in the first week.
The objective of this study is to know the correlation obedient of medic rehabilitation with level
of disability on pasca stroke suffers in Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Dr. Moh. Hoesin
Palembang. The method that is used in this research by using design of correlation study by
approaching cross sectional, the total of sample as many thirty four people which suitable wit h
inclution criteria. The collecting data was done by using questioner and data analyze done with
univariate, bivariate and multivariate. The results of logistic regression multivariate are two the
most variables which influenced to the obedience in doing medic rehabilitation, namely incoming
(B=3,036 dan p value = 0,019) and supporting family (B=2,616 dan p value =0,013). Nurses as
one of healthy employees indirectly have correlation with pasca stroke suffers. One of roles nurses
is as researcher and can be hoped identificated the research problem and use the result of
research to increase the service and nursing education in order the result of research can be
referenced in giving nursing of pasca stroke suffers.
1
Volume 1, edisi 2, November 2013
2
Volume 1, edisi 2, November 2013
kognitif dan fungsi lain yang terganggu, dan Snow (1979) menemukan bahwa
untuk readaptasi sosial dan mental untuk kegagalan untuk mengikuti program
memulihkan hubungan interpesonal dan pengobatan jangka panjang dengan
aktivitas sosial serta dapat tingkat ketidakpatuhan rata-rata 50% dan
melaksanakan aktivitas kehidupan tingkat ketidakpatuhan tersebut terus
sehari-hari. (7) bertambah seiring pertambahan waktu.
(17)
Program rehabilitasi medik dimulai
pada saat masih dalam perawatan di
rumah sakit setelah kondisi medis METODE PENELITIAN
penderita dalam keadaan stabil biasanya Penelitian ini menggunakan desain
24 sampai 48 jam setelah stroke. Makin studi korelasional dengan pendekatan
dini memulai rehabilitasi medik makin cross sectional, untuk mengetahui
besar kemungkinan pengembangan hubungan kepatuhan rehabilitasi medik
fungsi tubuh dan dapat mencegah dengan derajat kecacatan pada
komplikasi akibat immobilisasi serta penderita pasca stroke di Instalasi
kecacatan lebih lanjut dapat dihindari. Rehabilitasi Medik di RSUP Dr. Moh.
Kepatuhan dapat didefinisikan Hoesin Palembang.(23)
sebagai setia, komitmen, ketaatan dan Bila jumlah sampel kurang dari 100
perjanjian. Masalah yang terpenting maka untuk pengambilan sampel,
adalah bagaimana isi dari ekspresi populasi diambil semua. Tetapi jika
tersebut didefinisikan. Konsep lain jumlah populasi besar (>100), dapat
tentang kepatuhan secara luas adalah diambil antara10-15% atau 20-25%
tingkah laku seseorang dilakukan sesuai lebih. Pada penelitian ini peneliti
dengan advis medis atau keperawatan. mengambil sampel sebanyak 10% dari
Lebih lanjut kepatuhan dapat 334 populasi yaitu sebanyak 34 orang (5,
24)
digambarkan sebagai proses tanggung
jawab dan pasien berusaha untuk Teknik pengambilan sampel pada
mempertahankan kesehatannya dan penelitian ini dengan cara non probability
berkolaborasi secara erat dengan sampling yaitu teknik accidental
(19)
petugas kesehatan. sampling yang dilakukan dengan
Ketidakpatuhan adalah orang yang mengambil kasus atau responden yang
digolongkan sebagai orang yang kebetulan ada atau tersedia. (5)
menolak untuk mematuhi perintah. Data primer adalah data yang
Ketidakpatuhan pasien telah menjadi langsung diperoleh dari responden
masalah serius yang dihadapi oleh sedangkan data sekunder adalah data
tenaga kesehatan professional. Sackett yang diperoleh dari rekam medis
3
Volume 1, edisi 2, November 2013
4
Volume 1, edisi 2, November 2013
5
Volume 1, edisi 2, November 2013
6
Volume 1, edisi 2, November 2013
7
Volume 1, edisi 2, November 2013
8
Volume 1, edisi 2, November 2013
saja tetapi juga meneliti kemampuan 13. Gordon, Neil F , 2002, Stroke: Panduan
Latihan Lengkap, Jakarta: Raja Grafindo
kognitif atau komunikatif dari Persada.
penderita pasca stroke.
14. Jalalin, 2001, Penuntun: Pemeriksaan
Fisik dan Fungsional Ilmu Kedokteran
DAFTAR PUSTAKA Fisik dan Rehabilitasi, Palembang: Tidak
Dipublikasikan.
1. Lumbantobing, 1997, Stroke: Bencana
Peredaran Darah di Otak. Jakarta: FKUI.
9
Volume 1, edisi 2, November 2013
10