Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal Reny

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

HUBUNGAN MOTIVASI MAHASISWA PROGRAM SARJANA


KEPERAWATAN DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI
PROFESI NERS DI PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN UNIVERSITAS
SAM RATULANGI MANADO

Reni Yatnasari Silaban


Hendro Bidjuni
Rivelino Hamel

Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Kedokteran
Email : reny_silaban@yahoo.com

Abstrack: Continuing education to a higher level would be the decision of each student personally.
Taking a decision must be made before making an action. The action is closely related to individual
interests. Interest is a source of motivation for someone to do something. Motivation is one of the
factors to enthuse someone for a purpose. Interests that absolutely must have a strong motivation
and fundamental decisions that have been believed for the sake of the individual. Research
Purpose: to identify the relationship of student motivation by interest in continuing to study
professional nurses. Methods: the design of this research is analytic survey with cross sectional
approach. The population in this study were 32 students in Nursing Science Program, University of
Sam Ratulangi. The sampling technique using Simple Random Sampling. The study involved 32
students as respondents. The instrument used in this study were questionnaires motivation and
interest questionnaires continue studies. Result: Analysis using Fisher's Exact Test and showed the
p value 0.000 (P <0.05). Conclusion: there is a relationship between student motivation by interest
in the profession nurses to continue their studies in Nursing Science Program UNSRAT Manado.
Recommendation: an introduction of the study of professional nurses should be done since the
beginning students attend undergraduate and entering nursing courses.
Keyword : motivations, interests continue studies, professional nurses.

Abstrak : Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tentunya menjadi keputusan masing
– masing pribadi mahasiswa. Mengambil keputusan harus dilakukan sebelum melakukan suatu
sikap. Sikap berkaitan erat dengan minat individu. Minat merupakan sumber motivasi bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi menjadi salah satu faktor untuk menumbuhkan minat
seseorang untuk suatu tujuan. Minat yang mutlak harus memiliki motivasi yang kuat dan mendasar
demi keputusan yang sudah diyakini individu. Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan motivasi
mahasiswa dengan minat untuk melanjutkan studi profesi ners. Metode: desain penelitian ini adalah
survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah 32
mahasiswa di Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sam Ratulangi Manado. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik Simple Random Sampling. Penelitian ini melibatkan 32
mahasiswa sebagai responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner
motivasi dan kuesioner minat melanjutkan studi. Hasil: analisis menggunakan Fishers Exact Test
dan menunjukkan nilai p 0.000 (p<0.05). Simpulan: terdapat hubungan antara motivasi mahasiswa
dengan minat melanjutkan studi profesi ners di Program Studi Ilmu Keperawatan UNSRAT
Manado. Saran: pengenalan mengenai studi profesi ners sebaiknya di lakukan sejak awal
mahasiswa mengikuti program sarjana dan memasuki program studi ilmu keperawatan.
Kata Kunci : motivasi, minat melanjutkan studi, profesi ners.

1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

PENDAHULUAN
Jumlah tenaga perawat di Indonesia perkembangan global dunia adalah tenaga
saat ini sekitar 220.575 orang perawat. Jika keperawatan. (Supriyanti, 2015).
dilihat dari rasio standar yang ditetapkan oleh Hasil wawancara penulis dengan
World Health Organizations (WHO), mahasiswa program sarjana keperawatan
seharusnya jumlah ini sudah mencukupi. semester 5, dari 108 mahasiswa 83 orang
Namun, pada kenyataannya di Indonesia saat mengatakan bahwa mereka ingin melanjutkan
ini perawat belum memaksimalkan studi ke Profesi Ners Namun tidak semua
pekerjaannya (Nisya, Hartanti 2013). mahasiswa yang mengatakan sudah pasti akan
Sebagai profesi, keperawatan dituntut untuk mengikuti program profesi ners. Mahasiswa
memiliki kemampuan intelektual, memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam
interpersonal kemampuan teknis, dan moral. melanjutkan studi profesi untuk mendapatkan
Hal ini bisa ditempuh dengan meningkatkan pekerjaan yang layak dan demi mencapai cita-
kualitas perawat melalui pendidikan lanjutan cita menjadi seorang perawat profesional
pada program Pendidikan Ners. Dengan walaupun dengan minat yang berbeda-beda
demikian, diharapkan terjadi perubahan yang dari masing-masing individu.
mendasar dalam upaya berpartisipasi aktif Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik
untuk menyukseskan program pemerintah dan untuk melakukan penelitian untuk mengetahui
berwawasan yang luas tentang profesi hubungan motivasi mahasiswa program
keperawatan. Perubahan tersebut bisa dicapai sarjana keperawatan dengan minat
apabila pendidikan tinggi keperawatan melanjutkan studi profesi Ners di Program
tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sam
perkembangan pelayanan dan program Ratulangi Manado.
pembangunan kesehatan seiring dengan
perkembangan iptek bidang kesehatan serta METODE PENELITIAN
diperlukan proses pembelajaran baik institusi Desain penelitian ini adalah observasional
pendidikan maupun pengalaman belajar klinik analitik dengan pendekatan cross sectional,
di rumah sakit dan komunitas (Nursalam, dimana variabel sebab dan akibat diukur dan
2011). dikumpulkan dalam satu waktu (Setiadi
Selama proses untuk dapat meningkatkan 2013), untuk menganalisis hubungan motivasi
pendidikan keperawatan salah satu yang mahasiswa program sarjana keperawatan
diperlukan adalah adanya motivasi dan minat dengan minat melanjutkan studi profesi Ners.
individu tersebut. Hasil penelitian yang Penelitian ini dilaksanakan pada Desember
dilakukan oleh Puput Wulandari pada tahun 2015 sampai Februari 2016. Intstrumen
2015 menunjukkan bahwa minat merupakan pengumpulan yaitu kuesioner motivasi dan
faktor yang memiliki hubungan paling erat kuesioner minat melanjutkan studi.
dengan motivasi dibandingkan faktor lainnya Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa
seperti pengembangan diri, pengakuan, semester 5 di Program Studi Ilmu
dukungan sosial dan finansial. Keperawatan Universitas Sam Ratulangi.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Teknik pengambilan sampel menggunakan
(PPNI) mengungkapkan pelayanan Simple Random Sampling dengan jumlah 32
keperawatan merupakan sektor pelayanan jasa sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan
yang senantiasa mengikuti perkembangan eksklusi. Kriteria inklusi: mahasiswa yang
global. Setelah tahun 2000 pasar dunia aktif mengikuti perkuliahan dan bersedia
khususnya Indonesia memasuki era menjadi responden. Kriteria eksklusi:
globalisasi dan pada tahun 2003 era dimulai mahasiswa yang tidak ada saat penelitian.
adanya pasar bebas Asia dimana banyak
tenaga professional keluar dan masuk
kedalam negeri. Salah satu tenaga
professional yang sering mengikuti

2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Hubungan Motivasi Mahasiswa


Program Sarjana dengan Minat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Melanjutkan Studi Profesi Ners.
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Minat
Jenis Kelamin N % Motivasi Rendah Tinggi Total P-
Value
Laki-laki 5 15,6 n % n % n % 0,000
Perempuan 27 84,4 Rendah 6 85,7 0 0,0 6 18,8
Jumlah 32 100 Tinggi 1 14,3 25 100 26 81,3
Sumber: Data Primer 2015 Total 7 100 25 100 32 100 0,000
Sebagian besar mahasiswa yang Sumber Data Primer 2015
menjadi responden adalah mahasiswa Hasil penelitian menunjukkan
perempuan dengan jumlah 27 orang (84,4%). bahwa sebagian besar tingkat motivasi
Menurut Asmadi (2008), kelebihan mahasiswa di Program Studi Ilmu
perempuan atas laki-laki secara kodrati adalah Keperawatan Universitas Sam Ratulangi
kepekaan dan emosi mereka. Perempuan Manado dalam kategori tinggi yaitu 26
secara tabiat lebih intuitif (lebih peka) responden (81,2%), dan sebagian memiliki
daripada pria. Dengan demikian, sebagai motivasi rendah sebanyak 6 responden
suatu pekerjaan yang didasarkan atas naluri, (18,8%). Hal ini menunjukkan adanya
keperawatan banyak didominasi oleh keragaman tingkat motivasi pada mahasiswa
perempuan. program sarjana di Ilmu Keperawatan
Universitas Sam Ratulangi Manado. Menurut
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Motivasi Taufik (2007), motivasi dipengaruhi oleh
Mahasiswa beberapa faktor. Motivasi intrinsik
Motivasi N % dipengaruhi oleh adanya kebutuhan, harapan
dan minat dari dalam diri sendiri. Sedangkan
Rendah 6 18,8
motivasi ekstrinsik dipengaruhi oleh faktor
Tinggi 26 81,2
dorongan keluarga, lingkungan dan imbalan
Jumlah 32 100
bagi orang tersebut.
Sumber: Data Primer 2015 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Mahasiswa dengan kategori motivasi sebagian besar tingkat minat mahasiswa di
tinggi lebih banyak dari mahasiswa dengan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
kategori motivasi rendah yaitu berjumlah 26 Sam Ratulangi Manado dalam kategori tinggi
orang (81,2%). yaitu 25 responden (78,1%) dan dalam
kategori rendah sebanyak 7 responden
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Minat (21,9%). Marziati (2009) dari 87 mahasiswa
Mahasiswa yang memiliki motivasi melanjutkan
Kategori Minat N % pendidikan ke tingkat sarjana keperawatan
Rendah 7 21,9 memiliki minat yang tinggi sebanyak 54
Tinggi 25 78,1 orang (62,2%). Minat merupakan sumber
Jumlah 32 100 motivasi bagi seseorang untuk melakukan
Sumber : Data Primer 2015 sesuatu. Motivasi menjadi salah satu faktor
Mahasiswa dengan kategori minat untuk menumbuhkan minat seseorang untuk
tinggi lebih banyak dari mahasiswa dengan untuk suatu tujuan. Seseorang yang memiliki
kategori minat rendah yaitu berjumlah 25 minat atau tujuan yang ingin dicapai pasti
orang (78,1%). memiliki motivasi yang tinggi pula terhadap
sesuatu hal itu. Minat yang tinggi terhadap
suatu bidang tertentu menjadikan seseorang
lebih ingin tahu dan lebih giat mempelajari
bidang itu. Penelitian yang dilakukan
Wulandari (2013) minat merupakan salah satu
faktor yang memiliki hubungan bermakna
3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

terhadap motivasi. Analisis hubungan faktor Hasil analisis, terdapat 1 responden


dengan motivasi untuk mengikuti profesi dengan tingkat motivasi tinggi namun
mahasiswa, subvariabel minat memiliki p- memiliki minat yang rendah. Menurut
value 0,00. Sebagian besar mahasiswa Khanafi (2010), ada beberapa hal yang
memiliki minat yang tinggi terhadap bidang mempengaruhi minat, antara lain:
keperawatan sehingga memiliki tingkat pengetahuan, persepsi, dan pengalaman.
motivasi untuk melanjutkan studi profesi Minat dan sikap memilliki hubungan yang
Ners. erat dan saling memiliki keterkaitan. Saat satu
Hasil uji Fisher’s Exact pada tingkat individu memiliki minat maka dia akan
kemaknaan 95% (α < 0,05) menunjukkan bersikap dan bertindak untuk mencapai
nilai p = 0,000. Nilai p ini lebih kecil dari tujuannya, namun terkadang sugesti, sikap
nilai α yang berarti Ho ditolak. Ini dan perkataan dan ekspresi orang lain dapat
menunjukkan bahwa terdapat hubungan membuat individu menjadi ragu dalam
antara motivasi mahasiswa program sarjana menentukan sikap dari minat yang sudah
keperawatan dengan minat melanjutkan studi ditentukan walaupun dia belum mengenal
profesi ners di Program Studi Ilmu secara pribadi orang – orang yang
Keperawatan Universitas Sam Ratulangi memberikan pendapat atau ekspresi terhadap
Manado, dengan demikian Ha diterima dan minatnya.
Ho ditolak.
Keterkaitan antara motivasi SIMPULAN
mahasiswa dengan minat melanjutkan studi Dari hasil penelitian yang dilakukan di
profesi ners dijelaskan oleh Taufik (2007) Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
minat merupakan salah satu faktor yang Sam Ratulangi Manado, dapat ditarik
mempengaruhi motivasi. Menurut Khanafi kesimpulan bahwa mahasiswa yang memiliki
(2010) bahwa motif (alasan, dasar, kategori motivasi tinggi lebih banyak dari
pendorong) dan perjuangan motivasi sebelum mahasiswa yang memiliki kategori motivasi
mengambil keputusan termasuk ke dalam rendah; mahasiswa yang memiliki kategori
proses terbentuknya minat. Minat juga erat minat tinggi lebih banyak dari mahasiswa
berhubungan dengan dorongan, motif, dan yang memiliki kategori minat rendah; terdapat
respons emosional. Bila mengingat kembali hubungan antara motivasi mahasiswa
pembahasan tentang motivasi, kita teringat program sarjana keperawatan dengan minat
pada dorongan, motif dan kebutuhan yang melanjutkan studi profesi ners.
menggerakkan seseorang untuk melakukan
suatu tingkah laku (Gunarsa, 2012).

Marziati. (2010) Motivasi Mahasiswa


DAFTAR PUSTAKA Akademi Keperawatan Pemerintahan
Kabupaten Aceh Selatan Untuk
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Melanjutkan Pendidikan ke Tingkat
Jakarta: EGC Sarjana Keperawatan.

Gunarsah, Singgih (2012). Psikologi Nisya & Hartanti. (2013). Prinsip-Prinsip


Keperawatan. Jakarta: Libri Dasar Keperawatan. Jakarta: Dunia
Cerdas.
Khanafi, Saidah. (2010). Hubungan Antara
Minat Pada Profesi Keperawatan Nursalam.(2011).Manajemen Keperawatan.
Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Program Studi S1 Keperawatan
FIKKES UNIMUS. Jurnal UNIMUS .

4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

PPNI. (2013). Pendidikan Keperawatan.


http://www.innappni.or.id/index.php/pe Taufik, M. (2007). Prinsip-Prinsip Promosi
ndidikan-keperawatan. Diakses pada 03 Kesehatan Dalam Bidang Bidang
November 2015. Keperawatan Untuk Perawat dan
Mahasiswa Keperawatan.Jakarta:
Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik InfoMedika
Penulisan Riset Keperawatan. Edisi 2.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wulandari, Puput. (2015). Faktor-Faktor
Supriyanti. (2015). Faktor-Faktor Yang Motivasi Mahasiswa Keperawatan
Berhubungan Dengan Motivasi untuk Mengikuti Program Profesi.
Perawat Melanjutkan Pendidikan Jurnal Universitas Indonesia.
Tinggi Keperawatan Di Rumah Sakit
Islam Surakarta.

5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016

You might also like