Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% found this document useful (0 votes)
46 views

Facilities Planning Workshop For Blasting Support The Activity of Development and Repair Ship in Pt. Jasa Marina Indah Unit Ii

The document discusses planning a blasting and painting workshop facility for a shipbuilding and repair yard. It aims to analyze the current low production capacity of 3 ships per month and identify improvements to the blasting and painting processes. The analysis considers both technical and economic factors to determine how to increase efficiency and reduce costs for the blasting and painting stages of ship construction and repair.

Uploaded by

Tata Winata
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
46 views

Facilities Planning Workshop For Blasting Support The Activity of Development and Repair Ship in Pt. Jasa Marina Indah Unit Ii

The document discusses planning a blasting and painting workshop facility for a shipbuilding and repair yard. It aims to analyze the current low production capacity of 3 ships per month and identify improvements to the blasting and painting processes. The analysis considers both technical and economic factors to determine how to increase efficiency and reduce costs for the blasting and painting stages of ship construction and repair.

Uploaded by

Tata Winata
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 14

FACILITIES PLANNING WORKSHOP FOR BLASTING

SUPPORT THE ACTIVITY OF DEVELOPMENT AND REPAIR SHIP


IN PT. JASA MARINA INDAH UNIT II

Samuel, Ari Wibawa


Program Studi S1 Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Blasting in the process of planning the workshop production of new building and ship repair to play a role in
providing blasting and paint on the block that will be of erection. As a result of blasting workshop facilities that
do not have resulted in low production capacity that can be achieved by this workshop, namely three block ships
per month. Capacity blasting and paint shop in this low resulted in low productivity process stage (stage) the
previous workshops which of course result in a decrease in vessel productivity in general.
In penelitiaan aims to plan for blasting and paint shop facility which has been adjusted to the planned
production capacity of PT. JASA MARINA INDAH II units.
In this study it - thing to note is to understand the data - the data field for research conducted in terms
of both technical and economic terms, with the blasting and paint shop facilities on the construction or repair of
ships that have been planned, then the effectiveness of the work and production flow at. Jasa Marina Indah II
units can be known.
Based on the analysis and calculation of both technical and economical it can be identified by the
workshop on the process of blasting Blasting efficiency is obtained for 2.55 hours, at 10.16 hours during the
painting process, while economical in terms of labor costs can be reduced blasting cost is Rp.930000 for
paint and Rp.1.23million

Keywords: Blasting, paint, Jasa Marina Indah

PENDAHULUAN analisis terhadap kinerja tiap bengkel yang terkait


1.1. LATAR BELAKANG dengan utilitasnya .
Perencanaan dan penyusunan layout harus
memperhatikan masalah keseimbangan lini. TINJAUAN PUSTAKA
Masalah keseimbangan aliran proses produksi ini
berarti adanya keseimbangan antara persamaan 2.1 PRODUKSI SECARA UMUM
kapasitas atau keluaran dari setiap tahap operasi Produksi adalah segala kegiatan dalam
dalam suatu runtutan lini. Bila terjadi menciptakan dan menambah faedah suatu
keseimbangan antara kapasitas suatu tahap operasi barang/jasa. Faedah/manfaat dalam hal ini dapat
dengan tahap operasi berikutnya, maka proses terdiri dari beberapa macam misalnya : faedah
produksi dapat diharapkan akan berjalan lancar. waktu, faedah tempat, faedah bentuk serta
Bila keseimbangan tidak dijaga, keluaran kombinasi dari faedah – faedah tersebut. Secara
maksimum yang mungkin dicapai untuk lini umum fungsi produksi adalah bertanggung jawab
tersebut akan ditentukan oleh operasi yang paling atas pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi
lambat. Perencanaan bengkel blasting dalam proses yang akan memberikan hasil pendapatan bagi
produksi bangunan baru dan reparasi kapal perusahaan. Untuk melaksanakan fungsi ini
berperan dalam mem-blasting dan memberikan cat diperlukan serangkaian kegiatan yang merupakan
pada block yang akan di-erection. Akibat dari subsistem, berikut kegiatan utama dalam produksi
fasilitas bengkel blasting yang belum ada yaitu ;
menyebabkan rendahnya kapasitas produksi yang 1. Proses (Process) yang artinya sebagai
dapat dicapai oleh bengkel ini, yaitu 3 block kapal metode/teknik yang dengan ini untuk pengolahan
per bulan. Kapasitas bengkel blasting dan cat yang bahan.
rendah ini menyebabkan rendahnya produktifitas 2. Jasa (Service) yang merupakan bahan
tahapan proses (stage) bengkel sebelumnya yang pengorganisasian untuk menetapkan teknik –
tentu saja berakibat pada penurunan produktifitas teknik sehingga proses – proses dapat digunakan
kapal secara umum. secara efektif.
Atas dasar hal-hal tersebut diatas maka pada tugas 3. Perencanaan (Planning) merupakan
akhir ini menggambarkan alur proses produksi pada hubungan/korelasi dari organisasi dan kegiatan
kapal bangunan baru dengan penekanan pada produksi untuk suatu dasar waktu tertentu.
bengkel blasting dan cat untuk memenuhi kapasitas 4. Pengawasan (Control) untuk jaminan
produksi yang sesuai bagi bengkel blasting dan cat. bahwa maksud dam tujuan mengenai penggunaan
Penelitian ini akan menampilkan proses material bahan pada kenyataan dilakasanakan.
handling dan aliran material, kemudian dilakukan
Apabila diperhatikan semua perusahaan industri diakibatkan oleh air (korosi dan lapuk) maupun
dari berbagai tingkat dan jenisnya termasuk industri tumbuhan atau binatang yang hidup di air. Salah
galangan kapal mempunyai tujuan yang secara satu metode yang paling banyak digunakan dalam
garis besar sebagai berikut ; menanggulangi korosi, lapuk maupun binatang dan
1. Perusahaan dapat berproduksi dengan baik tumbuhan laut yang terbukti efektif adalah cat. Cat
dan dapat memenuhi target kualitas dan waktu atau protective coatings adalah lapis pelindung
penyelesaian sesuai dengan yang direncanakan. melindungi dengan cara membentuk lapis tipis
2. Perusahaan dapat berproduksi dengan antara permukaan dengan ekses paling luar atau
ekonomis, agar dana, bahan material, tenaga kerja, lingkungan sekitarnya. Untuk menghasilkan hasil
mesin – mesin, dan peralatan yang dipergunakan cat yang bagus maka permukaan logam perlu
seminimal mungkin untuk mencapai hasil diblasting terlebih dahulu.
keuntungan yang maksimal dalam pengertian 2.3.1 Proses Blasting
seluas luasnya. Shot blasting adalah proses penyemprotan
Agar perusahaan dapat berproduksi sesuai dengan permukaan logam dengan menggunakan butir-butir
ketentuan – ketentuan tersebut diatas (butir 1 dan besi yang berdiameter 0,5 mm – 0,8 mm dengan
2), maka peranan perencanaan dan penjadwalan dibantu udara bertekanan 5-6 kg/cm2 dalam suatu
produksi (Planning and Scheduling Production) ruangan tertutup agar butir-butir besi tidak
menjadi sangat penting. Dalam membangun suatu berhamburan keluar. Selain blasting ada beberapa
kapal, perlu dibuat rancangan – rancangan dasar tehnik untuk pembersihan logam , yaitu :
yang dibuat oleh kantor perencana pusat a) Mekanis
(Production Planning & Control) bekerja sama Pembersihan permukaan dengan alat-alat mekanis
dengan bengkel produksi yang terlibat. (power tool) seperti : palu sikat besi dan gerinda,
Adapun rancangan dasar tersebut antara lain umumnya digunakan pada logam dengan
meliputi ; permukaan tidak terlalu luas atau pada bagian
- Persiapan (permulaan dari persiapan) logam yang tidak bisa dijangkau oleh mesin
- Proses produksi di bengkel – bengkel blasting.
kerja b) Flame Treatment
- Peletakan lunas dan pekerjaan di building Yaitu pembersihan logam dengan menggunakan
berth gas bakar khusus.
- Peluncuran dan pekerjaan – pekerjaan c) Sand Blasting
outfitting Yaitu blasting dengan menggunakan media pasir,
- Percobaan – percobaan (Sea Trial) dan misal pasir bangka dan hanya dapat digunakan
penyerahan kapal (Delivery) sekali pakai. Terbagi atas proses kering (dibantu
Dari dari skema di atas, pengertian produksi adalah dengan udara bertekanan) dan proses basah
suatu kegiatan yang mengelola atau mengubah (dengan dibantu air bertekanan).
suatu input diubah menjadi suatu output dengan Pasir yang digunakan disimpan pada sand blast
menambahkan added value. Input produksi adalah machine yang berupa tabung bulat yang beroda.
sumber daya yang dimiliki sebagai kekuatan suatu Pada tabung ini beberapa peralatan diantaranya
perusahaan (galangan kapal). Secara umum sumber katup-katup dihubungkan udara tekan serta tempat
daya yang dimiliki adalah sebagai berikut ; pasir, sehingga pasir yang ditembakkan dengan
- Sumber daya manusia (man) kecepatan tinggi oleh udara tekan compressor itu
- Sumber daya material (material) (tekanan 5-6 kg/cm2). Cara ini dapat
- Sumberdaya manajemen/metode (method) menghilangkan hasil pengkaratan (pelat yang
- Sumber daya mesin/peralatan (machine) berkarat) atau mill scale (pelat baru). Pasir yang
- Sumber daya modal (money) dipakai dipilih butiran yang cukup besar (0,5 – 2
mm) dengan berat jenis yang besar.
2.2. PROSES PRODUKSI d) Chemical
GALANGAN KAPAL Yaitu pembersihan logam dengan menggunakan
2.2.1. Proses Produksi Pembangunan Kapal. bahan-bahan kimia, biasanya berupa cairan emulsi
yang digunakan pada permukaan logam yang
Dalam pembagunan kapal, proses produksi terkontaminasi dengan kotoran yang tidak dapat
didasarkan atas spesifikasi yang diajukan sebagai diblasting misalnya : tanah , sisa minyak dan oli.
syarat oleh owner (pembeli kapal) Padahal  Dalam proses pembangunan kapal
keseluruhan proses produksi dari galangan dalam kegiatan blasting dan cat terbagi 2, yaitu :
pembangunan kapal bisa berubah apabila terjadi a) Shot blasting dan shop priming pada plat
perubahan spesifikasi atau ikut sertanya pemesan / dan profil.
owner dalam beberapa tahap (stage) tertentu. Shot blasting pada material plat dan profil
2.3 BENGKEL BLASTING DAN CAT merupakan proses pertama sebelum material
Kapal merupakan jenis transportasi air, maka dari digunakan dalam proses pembangunan kapal. Shot
itu sangat rentan terhadap kerusakan yang blasting dilakukan untuk menghilangkan kotoran,
karat, milscale dari pelat dan profil untuk kemudian Proteksi sementara selama proses pembangunan
dicat shop primer dan ahirnya dikirim ke bengkel konstruksi akan mempermudah prosedur pekerjaan
fabrikasi. Cat jenis shop primer berfungsi sebagai selanjutnya. Karena masa proteksi yang sangat
Proteksi sementara selama proses pembangunan terbatas (3-12 bulan) kemungkinan untuk
konstruksi. Karena masa proteksi yang sangat mengelupas sebagian atau keseluruhan lapisan
terbatas (3- 6 bulan), pada saat menjadi block cat dapat terjadi tergantung dari kondisi akhir lapisan
ini harus dibersihkan dengan proses blasting untuk sebelum pengecatan dengan system yang
kemudian dicat ulang. sesungguhnya sesuai rekomendasi produsen.
b) Primer Coat
b) Blasting Cat lapis dasar pada multi coat system, memiliki
Block – block yang telah dirakit dari bengkel daya lekat yang baik pada permukaan dan harus
assembly dan akan dirakit dierection hall harus mengandung proteksi serta mampu dan dapat
diblasting ulang untuk menghilangkat karat yang menerima cat diatasnya. Cat dasar primer baik yang
timbul dan sisa slack dari laslasan untuk kemudian mengandung inhibitor, barrier atau efek galvanis
dicat ulang dengan beberapa lapis cat. c) Intermediate Coat
 Jenis pasir yang digunakan untuk proses Cat lapis penebal agar kedap air atau untuk
blasting ada beberapa macam : menciptakan ketebalan tertentu harus dapat melekat
a) Menggunakan pasir vulkanik dengan baik pada lapisan primer dan dapat
b) Menggunakan pasir kuarsa menerima lapisan finish coat.
c) Menggunakan Coperslag d) Finish/Top Coat
2.3.2 Tipe cat dan klasifikasi Cat lapis akhir sebagai pelindung paling luar
Berdasarkan cara pengeringannya cat dibagi menonjolkan warna sebagai estetika atau signal
menjadi 5 bagian penting sebagai berikut : harus dapat melekat dengan baik terhadap lapisan
a) Solvent Evaporation Coating intermediate dan beberapa lapis finish coat
Proses pengeringan berdasarkan penguapan diatasnya yang setara atau sejenis.
solvent, contoh: chlorinated rubber dan asphalt.
b) Oxcidation Coating e) Lain-Lain
Proses dimana cat menguap dan memerlukan Dalam praktek teknis aplikasi juga memerlukan
oksigen sebagai penghantar, contoh: drying oils, kombinasi jenis cat yang sama atau berbeda,
alkyd, epoxy, phenolic, dan urethane kapal dipakai untuk mengoptimalisasikan system
bangunan baru pelapisan lama atau baru pada multi coat system
c) Chemically Curing (induced application antara lain:
polimerizaton) - Holding Primer
Proses pengeringan terjadi apabila mencampur dua Cat yang dipergunakan untuk memperpanjang
komponen yang berbeda, terjadi reaksi dan induksi proteksi sementara pada penggunaan shopprimer
antar keduanya hingga membentuk lapisan kering, hingga pengecatan dengan system penuh dapat
contoh: phenolic-epoxy modified, urethane, epoxy dilaksanakan sewaktu-waktu tanpa harus mengupas
two component, coal tar epoxy, epoxy emulsion, cat lama atau disebut jenis cat dasar yang
polyester, polyurethane, vinyl wash primer. dipergunakan dilokasi kerja apabila blasting
d) Heat Induced Polymerization Coatings dilakukan berulang-ulang
Proses pengeringan dimana diperlukan suatu - Mist Coat /Flash Coat
tingkat panas tertentu untuk membentuk lapisan Langkah/tahapan prosedur teknis pengecatan pada
kering, contoh: epoxy-phenolic, coal tar enamel, permukaan umumnya jenis zinc silicate untuk
silicone. menghindari popping. Dilakukan sekali atau dua
e) Zinc Rich Coatings kali semprotan tipis. Segera setelah terjadi
Proses pengeringan dimana diperlukan penguapan, penyemprotan dapat dilanjutkan hingga
persenyawaan dari suatu tingkat bahan tertentu mendapat ketebalan penuh sesuai rekomendasi.
dengan reaksi-reaksi kimia lain sebagai pendukung - Tie Coat
dan harus kontak langsung dengan besi, contoh: Jenis cat yang diaplikasikan untuk menjembatani
zinc ethyl silicate apabila menggunakan cat yang berbeda jenis.
2.3.3 Fungsi cat 2.4. PRODUKTIVITAS
Cat dibuat dan diperuntukan sesuai fungsinya. Beberapa definisi dari produktivitas yang dapat
Didalam praktek bahwa pengecatan dapat dijadikan pertimbangan untuk mendefinisikan
dilakukan sebelum difabrikasi didalam ataupun produktifitas pada industri galangan kapal adalah
diluar ruangan, bertahap atau penuh secara sebagai berikut :
berkesinambungan sangat tergantung pada jenis 1. Perbandingan antara location-location
konstruksi yang akan dicat. Berikut ini yang umum produksi dengan apa yang dihasilkan (International
dipakai antara lain: Labour Organization).
2. Tingkat efektifitas pemanfaatan setiap
a) Shopprimer location produksi. (Europen Productivity Agency).
3. Hubungan antara keluaran yang dihasilkan bersama, maka komposisi material dasar konstruksi
dengan masukan yang dipakai pada waktu tertentu badan kapal juga akan sangat berpengaruh terhadap
(Vinary Goel dalam bukunya ”Toward Higher susunan tata letak galangan kapal.
Productivity) Secara umum produktivitas dapat Dengan memperhitungkan beragamnya produk
diartikan sebagai perbandingan antara hasil yang kapal yang akan dibangun dan direparasi, maka
dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya perencanaan dan pengembangan tata letak galangan
yang digunakan (input). Formula produktivitas kapal perlu mengikuti suatu prinsip dasar sebagai
dapat dinyatakan seperti dibawah ini : berikut:
1. Menjaga agar setiap material atau produk
antara dapat bergerak sepanjang lintasan yang tidak
Sehingga produktivitas pada industri galangan terpotong dan sepanjang langkah yang lintasan
kapal secara sederhana dapat didefinisikan sebagai yang tidak terpotong dan sepanjang langkah yang
rasio masa baja yang telah ditransformasikan ke minimum.
dalam badan kapal terhadap jumlah jam orang 2. Memberikan marshaling area / space yang
yang dipergunakan selama proses (transformasi) cukup luas dan diletakan secara strategis pada
produksi tersebut. keseluruhan area bengkel dan galangan.
3. Menjaga jumlah gerakan perpindahan
material atau produk antara sampai pada batas
minimum.
Kualitas produksi dapat diartikan sebagai ukuran
4. Memberikan suatu porsi kesempatan yang
yang menyatakan terpenuhinya spesifikasi dan
cukup luas bagi fleksibilitas dan pengembangan di
persyaratan tertentu dari suatu produk. Secara masa yang akan datang.
umum kenaikan kuantitas produksi dengan 5. Memberikan suatu lingkungan kerja yang
pemakaian sumber daya yang tetap akan menaikan
cukup pada setiap area produksi, khususnya
produktivitas. Akan tetapi kenaikan kuantitas
ditinjau dari segi keselamatan, kenyamanan dan
produksi jika diikuti dengan kenaikan konsumsi
efisiensi.
sumber daya produksi belum tentu akan Prinsip tata letak galangan kapal tersebut perlu
meningkatkan produktivitas, tergantung kepada selalu diperhatikan dalam setiap proses
proporsi.
perencanaan tata letak dan pengembangannya.
2.4.2. Efektivitas dan Efisiensi Produksi
Efektivitas merupakan kemampuan untuk mencapai
2.5.2. Perancangan Tata Letak Galangan
produk dengan kualitas tertentu dengan
Kapal
menggunakan sumber daya secara maksimal Langkah-langkah yang diperlukan untuk
dengan waktu seminimal mungkin. Sehingga
merancang tata letak galangan kapal adalah sebagai
efektivitas berhubungan dengan output, dimana
berikut :
didalam proses produksi dapat dipenuhi kebutuhan
1. Penentuan metode produksi.
yang telah ditetapkan (ketetapan, kuantitas,
2. Arah masukan/keluaran dan material flow.
kualitas, waktu), jika prosentase target diatas 3. Perhitungan luas area masing-masing
semakin besar, maka efektivitas yang dicapai fasilitas.
cukup tinggi. Efisiensi adalah perbandingan antara
4. Penentuan lokasi fasilitas utama.
rate produk aktual terhadap rate produk terpasang
5. Penentuan lokasi fasilitas penunjang.
[Dilworth , 1991] dapat ditulis sebagai berikut :
Langkah-langkah tersebut merupakan suatu
guidelines pokok yang perlu diikuti dalam setiap
perancangan tata letak galangan kapal. Tetapi ada
juga beberapa faktor lain yang sangat
mempengaruhi perancangan galangan kapal dan
Untuk mencapai tingkat efektivitas dan tingkat bersifat setempat, antara lain :
efisiensi yang tinggi diperlukan strategi yang paling 1. Kondisi geografis.
menguntungkan untuk tujuan diatas, sehingga 2. Iklim.
tingkat efektivitas dan tingkat efisiensi tinggi akan 3. Ketersediaan tenaga kerja.
dicapai tingkat produktivitas yang maksimal. 4. Ketersediaan energi listrik dan air bersih.
5. Jenis dan ukuran kapal.
2.5. DASAR-DASAR PERENCANAAN TATA 6. Metode pengiriman material.
LETAK 2.5.3. Pengaturan Tata Letak Peralatan
Suatu industri galangan kapal dituntut untuk Produksi
mampu bekerja secara bersama-sama dalam suatu Dalam pengaturan tata letak peralatan produksi,
tata letak galangan kapal, meskipun dengan suatu ada 3 cara yang umum digunakan :
struktur organisasasi kerja yang berbeda, kapasitas 1. Process Layout
produksi dan tipe peralatan yang berbeda pula.
Disamping berbagai peralatan yang harus bekerja
Layout disusun atas dasar proses yang akan
dilakukan. Dengan cara ini, semua mesinmesin dan
peralatan yang sama ditempatkan atau
dikelompokkan dalam suatu tempat/ bagian yang
sama. Jadi hanya terdapat satu jenis proses di setiap
bagian. Pola layout ini digunakan untuk
memproduksi barang-barang yang tidak sama dan
terbatas jumlahnya. Mesin yang digunakan
umumnya tipe General purpose machine.
Contohnya pada bengkel reparasi.
2. Product Layout
Layout disusun berdasarkan produk yang akan Gambar. 4.5. Pengerjaan sandblast saat ini
dihasilkan. Mesin-mesin disusun berdasarkan urut-
urutan proses produksi. Jadi proses ditentukan lebih
dahulu baru kemudian ditentukan urutan dari
mesin-mesin atau peralatannya. Layout ini
digunakan untuk perusahaan yang menghasilkan
produksi massal dan berkala. Contohnya adalah
galangan yang mengkhususkan membangun kapal-
kapal baru.
3. Kombinasi Keduanya
Layout disusun berdasarkan proses dan arus
material. Contohnya adalah dok dan galangan kapal
yang mempunyai aktifitas reparasi dan membangun Gambar. 4.6. Fasilitas Jig untuk blasting dan cat
kapal-kapal baru.
4.2.3.1. Peralatan yang digunakan dalam
proses blasting :
BAB IV
a) Kompresor
Pelaksanaan blasting membutuhkan kompresor
ANALISA DAN PEMBAHASAN
yang berfungsi untuk menyuplai udara bertekanan
tinggi. Kompresor ini dihubungkan dengan hose ke
pot blasting (blasting machine) yang kemudian dari
4.1. Kapasitas Galangan
pot blasting dipasang hose yang sudah dipasang
Jasa Marina Indah Unit II mempunyai fasilitas
blast nozzle.
antara lain : Building Berth untuk pembangunan
Operasi blasting membutuhkan supply tekanan
kapal dengan panjang 170 meter dan lebar 42
tinggi (psi/bar) yang steady dan volume udara
meter, Graving Dock untuk pekerjaan reparasi
tinggi, tekanan tinggi pada kompresor minimum 8
kapal diatas dock dengan panjang 150 meter dan
kg/psi.
lebar 30 meter, Floating Repair atau Dock apung
untuk mereparasi kapal dengan panjang 18.000
meter dan lebar 10.000 meter
4.2.3. Bengkel Blasting dan Cat
Dalam pekerjaan blasting dan cat pada PT. Jasa
Marina Indah Unit II saat ini belum mempunyai
bengkel blasting dan cat untuk mengerjakan
pemblastinan pada kegiatan pembangunan kapal
baru, saat ini hanya dengan membuat shelter yang
ditutupi dengan terpal, agar debu atau sisa pasir
dari pemblastingan tidak berhamburan keluar dan
untuk melindungi dari hujan.
Gambar 4.7. Kompresor

Merk : INGERSORLAND
Tekanan Max. : 220 psi
Daya : 5,5 PK / 3 K W
Motor : diesel
Sifat : Portable
b) Selang Angin dan Selang Blasting ( Air
Hose )
Panjang selang angin sekitar 30 meter dan diameter
dalam minimal empat kali diameter blast nozzle
orifice size. Sedangkan diameter selang angin harus
tiga kali sampai empat kali diameter blast nozzle
orifice, dan panjang selang diusahakan sependek
mungkin untuk menghindari pressure drop yang
tinggi.

Gambar 4.10. Valve

Setting valve yang sesuai akan terlihat dari


pewarnaan abrasive pada aliran dan operator yang
Gambar 4.8. Selang Blasting berpengalaman dapat mengetahui kemampuan
aliran abrasive dari suaranya. Terlalu sedikit
Merk : BLASTHOSE abrasive menimbulkan suara dengan nada tinggi
Diameter : 1 inchi, panjang 30 m dan apabila terlalu banyak abrasive menimbulkan
Bahan : polyurethane suara tak menentukan atau berdenyut-denyut.
Warna : hitam d) Blast Nozzle
Tekanan max : 12 bar (168 psi) Tekanan pada nozzle blasting yang digunakan
adalah 90-100 psi. setiap penurunan tekanan 10 psi
c) Pot Blasting (Blast machine)
Alat ini berbentuk tabung dan terdapat valve yang akan menurunkan kecepatan blasting sebesar 15%.
berfungsi sebagai tempat material blasting (pasir) Ukuran, type dan bentuk nozzle akan menentukan
serta seting laju aliran pasir atau biasa disebut kecepatan produksi, penampakan produk hasil
dengan matering valve. blasting.

Gambar 4.9. Sand Pot Gambar 4.11. Nozzle Blasting


Type : CSD ( Compresed Spot
Kapasitas : 125 kg Diameter)
Volume : 0,29 m3 Diameter : 6 mm
Input : angin dari kompresor e) Water Cooler dan Sirkulasi Air
Output : pasir dan angin Udara yang keluar dari kompresor masih
Perlengkapan : filter bercampur dengan Uap air dan oli yang merupakan
Sifat : portable musuh utama proses abrasive blasting. Uap air dan
oli dapat menimbulkan material abrasive
menggumpal dan menyumbat metering valve, blast
hose, dan nozzle. Jika uap air sampai menyentuh
permukaan baja yang sedang dibersihkan, akan
menyebabkan karat sedangkan oli menyebabkan
adhesion rendah dan menyebabkan coating failure.
Gambar 4.12. Manifold Air

Gambar 4.15. Protective Cloth

Interval waktu antara blasting dan munculnya karat


sangat bervariasi dan diusahakan seminimum
mungkin dan umumnya dibatasi 4 jam. Waktu
perpanjangan diijinkan apabila lingkungan panas
dan kering. Blasting juga tidak dilaksanakan
apabila temperatur permukaan baja lebih rendah 3 o
C diatas dew point (titik embun) dan kelembapan
melebihi 85 % karena akan menghasilkan
Gambar 4.13. Pompa Sirkulasi Air pengecatan yang kurang baik.
Maka fungsi dari water cooler dan sirkulasi air
yaitu memisahkan udara basah menjadi udara
kering, serta mendinginkan udara yang dihasilkan
kompresor.

Gambar 4.16. Contoh Pasir Blasting (Jenis


kuarsa)
 Jenis pasir yang digunakan untuk
pekerjaan blasting ada 3 macam antara lain :
a) Menggunakan pasir vulkanik
- Pasir Vulkanik dengan Mesh # 8 - # 12 yang biasa
Gambar 4.14. Tabung Penampang Air digunakan sebagai sand blasting dengan kapasitas
produksi sesuai permintaan.
f) Protective Cloth - Pasir Vulkanik ( Furada ) dengan Mesh #
Perlengkapan pelindung tubuh digunakan untuk 12 - # 24 yang biasa di gunakan untuk bahan baku
melindungi tubuh waktu blasting. Blaster juga pupuk cair dengan kapapsitas produksi 1.500 Ton /
harus dilengkapi dengan perlengkapan pelindung Bln.
tubuh. b) Menggunakan pasir kuarsa
Setiap melaksanakan blasting, blaster harus Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas
menggunakan masker yang tertutup rapat yang kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung
dilengkapi dengan angin sirkulasi untuk pernapasan senyawa pengotor yang terbawa selama proses
dan baju blasting serta kaca yang masih tembus pengendapan. Pasir kuarsa juga dikenal dengan
pandang. nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan
yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa
dan feldspar. Hasil pelapukan kemudian tercuci dan
terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di
tepi-tepi sungai, danau atau laut. Pasir kuarsa
mempunyai komposisi gabungan dari SiO2,
Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O,
berwarna putih bening atau warna lain bergantung
pada senyawa pengotornya, kekerasan 7 (skala
Mohs), berat jenis 2,65, titik lebur 17150C, bentuk
kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185, dan
konduktivitas panas 12 – 1000C.
c) Menggunakan Coperslag
Coper Slag Berasal dari limbah tembaga, pasir
jenis ini termasuk yang paling bagus dibanding
pasir-pasir jenis lainnya. Meskipun harganya
relative mahal, tetapi materialnya bisa digunakan
berulang-ulang sampai 3-4 kali.
Coper Slag Termasuk jenis pasir yang berbahaya
bagi kesehatan, karena akses debu yang
ditimbulkan akibat aktivitas sandblasting.
Berdasarkan aplikasi serta percobaan dilapangan,
material ini dibutuhkan ± 8 – 10 kg/m2 dengan
standard surface preparation Sa 2. Gambar 4.18. Airless Pressure Pump
Kecepatan aplikasi Pengecatan
4.2.3.2. Peralatan yang digunakan dalam proses
pengecatan :
a) Airless Spray & Meter2/
No Metode Aplikasi
Pressure Pump jam
Airless spray bergerak dengan menekan cat keluar 1 Kuas 7 ~ 12
melalui lubang yang kecil atau orifice. Cat keluar
2 Roller 14 ~ 28
dari gun dan berinteraksi dengan atmosfire cat
langsung berkembang dengan bagus, kelebarannya 3 HVLP spary 17 ~ 30
semprot yang sangat rata. Udara tidak digunakan 4 Conventional air spray 18 ~ 42
untuk membuat pengkabutan, ini diskripsi dari 5 Air-assisted airless 28 ~ 56
airless.
6 Airless spray 50 ~ 120

c) Selang Material Airless


Selang airless harus dibuat untuk keselamatan
dengan standar tekanan tinggi (sampai dengan
7,500 psi). Juga harus tahan terhadap material yang
digunakan dan pelarut yang akan melewati selang
tersebut. Material selang yang paling banyak
digunakan pada selang airless adalah nylon, teflon
dan polyurethane. Spesifikasi harus berdasarkan
ISO 8028:1999.

Gambar 4.17. Airless Spray Pump


Didalam peralaratan airless spray material dibawah
tekanan pump dan gun tetapi tidak seperti pressure
feed pump air spray. Material tidak ditekan dalam
kaleng material. Jadi material hanya dihisap dari
kaleng dengan pengisap dari pump Gambar 4.19. Selang Airless
c) Airless Spray Gun
Pengkabutan alat spray dihasilkan dari kekuatan cat
melalui lubang kecil pada tekanan hidrolik dengan
jarak pengkabutan 50 cm sudut 90 derajat.
e. Karakteristik proses produksi yang terlibat
dalam pemindahan muatan.
Gerakan penanganan bahan berkaitan erat,
bahkan terlibat langsung dengan proses produksi.
Misalnya : crane khusus pada pengecoran logam,
penempatan dan pengelasan; konveyor pada
pengecoran logam dan perakitan; pada permesinan
dan pengecatan.
f. Kondisi local yang spesifik.
Hal ini meliputi luas dan bentuk lokasi,
jenis dan desain gedung keadaan permukaan tanah,
susunan yang mungkin untuk unti proses, debu,
Gambar 4.20. Airless Gun Spray kelembaban lingkungan, adannya uap dan berbagai
gas lainnya, dan temperatur.
4.3. Analisa Teknis Berdasarkan faktor-faktor teknis diatas
4.3.1. Perancangan Fasilitas Overhead yang perlu diperhatikan dalam pemanfaatan crane
Travelling Crane adalah berat, tinggi angkat maksimum, berat mesin
Pemilihan mesin crane yang tepat dan yang ditopang struktur, kecepatan angkat mesin,
sesuai pada tiap-tiap aktivitas, akan meningkatkan dan panjang kabel hoist drum yang dapat melayani,
effisiensi dan optimalisasi pekerjaan. Factor-faktor maka dipilihlah Overhead Travelling Crane
teknis penting yang diperhatikan dalam sebagai alat yang tepat untuk memenuhi semua
menentukan pilihan jenis peralatan yang digunakan pertimbangan tersebut.
dalam proses pemindahan bahan, yaitu : Dalam perencanaan ini berat muatan yang
a. Jenis dan sifat muatan yang akan diangkat. diangkat adalah 54 ton. Karena pada pengangkat
Untuk muatan satuan (unit load) : bentuk, dipengaruhi beberapa faktor, seperti overload,
berat, volume, kerapuhan, keliatan dan temperatur. keadaan dinamis dalam operasi, maka diperkirakan
Untuk muatan curah (bulk load) : ukuran penambahan 10% dari beban semula sehinggga
gumpalan, kecenderungan menggumpal, berat berat muatan yang diangkat menjadi :
jenis, kemungkinan longsor saat dipindahkan, sifat Qo = 54.000 + (10% x 54.000)
mudah remuk (friability), temperature dan sifat
kimia. = 59.400 kg
b. Kapasitas per jam yang dibutuhkan. Qo = 59,4 Ton ~
Kapasitas pemindahan muatan per jam diambil 60 Ton
yang hampir tak terbatas dapat diperoleh pada Keterangan :
peralatan lain yang mempunyai siklus kerja dengan Qo = Kapasitas angkat
gerak balik muatan kosong, akan dapat beroperasi
secara efisien jika alat ini mempunyai kapasitas
angkat dan kecepatan yang cukup tinggi dalam
kondisi kerja yang berat, seperti truk dan crane
jalan. Dalam perancangan ini, beban yang diangkat
adalah block yang terbesar yaitu 54 ton.
c. Arah dan jarak pemindahan.
Berbagai jenis peralatan dapat
memindahkan muatan kearah horizontal, vertical
atau dalam sudut tertentu. Untuk gerakan vertical
diperlukan pengangkat seperti : crane, bucket
elevator. Dan untuk gerakan horizontal diperlukan
crane pada truk yang digerakan mesin atau tangan, Gambar 4.21. Overhead Travelling Crane
crane penggerak tetap, dan berbagai jenis Sebagai data perbandingan atau dasar
konveyor. Ada beberapa alat yang hanya dapat perencanaan pesawat pengangkat, dibawah ini
bergerak lurus dalam satu arah. tercantum data teknik dari crane yang diambil yaitu
d. Cara menyusun muatan pada tempat asal, :
akhir, dan antara. o Dimensi :
Pemuatan ke kendaraan dan - Panjang : 18 m
pembongkaran muatan ditempat tujuan sangat - Tinggi :5m
berbeda, Karen beberapa jenis mesin dapat memuat - Lebar : 1,8 m
secara mekanis, sedangkan pada mesin lainnya o Kapasitas angkat : 60 ton
membutuhkan alat tambahan khusus atau bantuan o Tinggi angkat : 4,5 m
operator. o Kecepatan angkat : 1 m/menit
o Kecepatan crane : 5 m/menit
4.3.2. Perancangan Layout Bengkel Blasting Maka jumlah panjang total untuk area blasting dan
dan Cat cat adalah panjang area blasting ditambah panjang
Dasar untuk menentukan luas bangunan area cat dengan perhitungan sebagai berikut :
atau layout bengkel blasting dan cat yaitu ditinjau Panjang total bengkel = Panjang area blasting
dari kebutuhan antara lain : luas block yang + Panjang area cat
terbesar dan kapasitas dari alat overhead travelling = 17.400 + 17.400
crane. Dibawah ini tabel beberapa contoh block = 34.800 mm
yang sudah dilakukan blasting dan cat : = 34,8 meter
Dan untuk menentukan lebar total area blasting dan
Block Luas Berat
No. cat sama dengan panjang dari kapasitas overhead
Name (m2) (Ton)
travelling crane yaitu 18 meter, maka :
1 DB 7 (P) 224 36,085 Lebar total bengkel = Panjang crane + (20%
2 DB 8 (C) 360 52,486 x Panjang crane)
3 DB 8 (S) 148 28,001 = 18.000 + (20% x
4 SS 2A (P) 378 38,733 18.000)
= 18.000 + 3.600
5 SS 3A (S) 405 38,366
= 21.600 mm
6 SS 4A (P) 495 49,963 Lebar total bengkel = 21,6 meter
7 SS 5A (S) 405 39,814 Sehingga dapat diketahui dimensi atau ukuran dari
8 SS 6A (P) 522 54,784 bengkel blasting dan cat adalah 34,8 m x 21,6 m,
9 TB 70 (C) 190 14,341 adapun dimensi atau ukuran tersebut belum
10 TB 70 (S) 305 16,569 termasuk peralatan yang lainnya, seperti : ukuran
kompresor, tempat pasir blasting, gudang untuk
menyimpan material cat, dll.
Tabel. 4.21 block terbesar Dimensi ideal suatu bangunan dapat diperoleh dari
pembulatan hasil perhitungan diatas, maka :
Panjang bengkel = 34,8 meter ~ diambil 40 m
Lebar bengkel = 21,6 meter ~ diambil 24 m
Sehingga dimensi ideal dapat digambarkan :

24 m

40 m
Gambar 4.22. Block SS6A Kapal DCV 18500
DWT 4.3.3. Perancangan Tata Letak Bengkel
Dalam perencanaan luas area blasting dan cat Blasting dan Cat
adalah dimensi dari dimensi block terbesar yang Dalam menentukan plant layout atau tata letak
akan diblasting dan cat yaitu 14,5 x 9 m ditambah bengkel yang baik haruslah ditentukan berdasarkan
20% untuk sisa ruang bangunan. Maka perhitungan pengaruh faktor-faktor yang ada seperti jenjang
luas area blasting dan cat adalah : tahapan / tahap proses produksi, macam hasil
Panjang area blasting = 14.500 + (20% x keluaran produksi, jenis perlengkapan yang dipakai
14.500) atau digunakan serta berdasarkan sifat produksi
= 14.500 + 2.900 dari produk yang diproduksi tersebut.
= 17.400 mm
= 17,4 meter Jenis-Jenis / Macam-Macam tata letak pada pabrik
Lebar area blasting = 9.000 + (20% x 9.000) ada tiga, yaitu antara lain adalah :
= 9.000 + 1.800
= 10.800 mm 1. Tata Letak Berdasarkan Produk / Layout
= 10,8 meter by Product.
Panjang area cat = 14.500 + (20% x 14.500) Tata letak jenis ini membentuk suatu garis
= 14.500 + 2.900 mengikuti jenjang proses pengerjaan produksi
= 17.400 mm suatu produk dari awal hingga akhir.
= 17,4 meter 2. Tata Letak Berdasarkan Proses / Layout
Lebar area cat = 9.000 + (20% x 9.000) by Process.
= 9.000 + 1.800 Layout pada jenis tata letak berdasarkan proses
= 10.800 mm memiliki bagian yang saling terpisah satu sama lain
= 10,8 meter
di mana aliran bahan baku terputus-putus dengan
mesin disusun sesuai fungsi dalam suatu grup
JUMLAH
departemen. TENAGA WAKTU
TENAGA
GAJI/ORG/HARI TOTAL
3. Tata Letak Berdasarkan Stationary /
Layout by Stationary. Rp.
Blaster 4 hari 2 orang Rp. 100.000,- 800.000,-
Tata letak jenis ini mendekatkan sumber daya Operator 4 hari Rp.
manusia / sdm serta perlengkapan yang ada pada 1 1 orang Rp. 75.000,- 300.000,-
bahan baku untuk kegiatan produksi. Operator 4 hari Rp.
2 1 orang Rp. 50.000,- 200.000,-
4 hari Rp.
Pengawas 1 orang Rp. 150.000,- 600.000,-
4.3.4. Perhitungan proses blasting dan 4 hari Rp.
cat sebelum ada bengkel blasting dan cat Cleaning 4 orang Rp. 35.000,- 560.000,-
(actual) Rp.
a. Proses sandblasting TOTAL BIAYA 2.460.000,-
(actual)
Penentuan untuk perhitungan proses blasting
Sebelum ada bengkel dibutuhkan data-data actual Maka biaya untuk tenaga kerja sandblasting dapat
dilapangan, peneliti mengambil data proses lama diketahui sebesar Rp. 2.460.000
blasting di PT. Jasa Marina Indah II antara lain :

Name Blasting Cleaning Total


c. Proses pengecatan (actual)
No Luas/m2 Penentuan untuk perhitungan proses pengecatan
Block (jam) (jam) (jam)
diluar bengkel juga dibutuhkan data-data actual
DB 7
yang ada dilapangan, peneliti mengambil data
224 proses lama pengecatan antara lain :
1 (P) 17,45 3,34 20,79
DB 8 Painting (jam)
2 (C) 360 17,28 3,03 20,31 No Name Block Luas/m2
DB 8 1 'st coat 2 'nd coat 3 'rd coat
3 (S) 148 16,15 4,28 20,43 DB 7 (P) 224
1 6.51 7 6.45
SS 2A
4 (P) 378 17,36 3,20 20,56 2 DB 8 (C) 360 7 7.25 7.1
SS 3A 3 DB 8 (S) 148 5.15 5.1 5
5 (S) 405 20,11 3,22 23,33
4 SS 2A (P) 378 6.15 6.19 6.24
SS 4A
6 (P) 495 20 3,06 23,6 5 SS 3A (S) 405 6.48 6.4 6.3
SS 5A SS 4A (P)
7 (S) 405 19,45 2,45 21,9 6 495 7.15 7.23 7.19
SS 6A 7 SS 5A (S) 405 6.47 6.39 6.3
8 (P) 522 20,35 3,30 23,65 8 SS 6A (P) 522 7.5 8.15 7.56
TB 70
9 (C) 190 16,29 3,10 19,39 9 TB 70 (C) 190 5.45 5.5 5.33
TB 70 10 TB 70 (S) 305 6.3 6.24 6.28
10 (S) 305 16,55 3,10 19,65
Akibat dari fasilitas yang kurang memadai proses
Dari hasil data actual dilapangan sandblasting pengecatan membutuhkan waktu yang cukup lama,
untuk luasan 522 m2 dibutuhkan waktu 20,35 jam dikarenakan pada waktu proses pengecatan terjadi
(4 hari), sehingga jam orang didapat : hujan, kondisi lingkungan yang jelek sehingga
pengecatan harus ditunda untuk menghindari dari
kegagalan pengecatan (Premature Coating
Failure).
Dari hasil data actual diatas proses pengecatan
dalam 3 tahap (3’rd coat) untuk block seluas 522
m2 membutuhkan waktu 23,21 jam (5 hari),
sehingga jam orang didapat :
Dimana blaster 2 orang sehingga didapat jam orang
sebagai berikut :

b. Biaya tenaga kerja


sandblasting (actual)
Dimana painter 2 orang sehingga didapat jam
orang sebagai berikut :

A = 17,4 jam

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan satu


kompresor untuk luasan 522 m2 dibutuhkan waktu
17,4 jam, sehingga jam orang didapat :
d. Biaya tenaga kerja pengecatan (actual)
JUMLAH
TENAGA WAKTU GAJI/ORG/HARI TOTAL
TENAGA
Rp. .
Painter 5 hari 2 orang Rp. 100.000,- 1.000.000,-
5 hari Rp.
Operator 1 1 orang Rp. 75.000,- 375.000,-
5 hari Rp.
Operator 2 1 orang Rp. 50.000,- 250.000,-
5 hari Rp.
Pengawas 1 orang Rp. 150.000,- 750.000,- Dimana blaster 2 orang sehingga
5 hari Rp. didapat jam orang sebagai berikut :
Cleaning 4 orang Rp. 35.000,- 700.000,-
Rp.
TOTAL BIAYA 3.075.000,-

Dengan luas block 522 m2 membutuhkan waktu 5


hari dengan biaya tenaga kerja pengecatan Rp.
3.075.000
JUMLAH
TENAGA WAKTU GAJI/ORG/HARI TOTAL
TENAGA
Rp.
Blaster 3 hari 2 orang Rp. 100.000,- 600.000,-
Operator 3 hari Rp.
1 1 orang Rp. 75.000,- 225.000,-
Operator 3 hari Rp.
2 1 orang Rp. 50.000,- 150.000,-
3 hari Rp.
Pengawas 1 orang Rp. 150.000,- 450.000,-
3 hari Rp.
Cleaning 4 orang Rp. 35.000,- 105.000,-
Rp. b. Biaya
TOTAL BIAYA 1.530.000,- tenaga kerja sandblasting

4.3.5. Perhitungan proses blasting dan


cat setelah ada bengkel blasting dan cat. Jadi untuk biaya tenaga kerja
a. Proses sandblasting per jam sandblasting adalah Rp. 1.530.000
Penentuan lama kerja untuk proses blasting c. Proses pengecatan per jam
didasarkan dari kapasitas kompresor yang ada, Sedangkan untuk menentukan lama proses
pada perhitungan ini digunakan jumlah luasan pengecatan didasarkan juga dari kecepatan aplikasi
block dibagi dengan kapasitas kompresor untuk airless spray, yaitu 50 ~ 120 m2. Pada perhitungan
blasting yaitu 25 ~ 30 m2/jam , maka dapat dihitung ini digunakan jumlah luasan block yang terbesar
: dibagi dengan kecepatan aplikasi airless spray.
a = 522 m2 (luas block A = 522 m2 (luas block
terbesar) terbesar)
JUMLAH
TENAGA WAKTU GAJI/ORG/HARI TOTAL
TENAGA

Rp.
Painter 3 hari 1 orang Rp. 100.000,- 600.000,- d. Biaya
Operator Rp. tenaga kerja pengecatan.
1 3 hari 1 orang Rp. 75.000,- 225.000,-
Operator Rp.
2 3 hari 1 orang Rp. 50.000,- 150.000,-
Rp.
Pengawas 3 hari 1 orang Rp. 150.000,- 450.000,-
Rp.
Cleaning 3 hari 2 orang Rp. 35.000,- 420.000,- Dengan luas block 522 m2
Rp. membutuhkan waktu 3 hari dengan
TOTAL BIAYA 1.845.000,- biaya tenaga pengecatan Rp.
1.845.000

4.3.6. Perbandingan sebelum dan


A = 4,35 jam => 1x pengecatan (1’st
setelah ada bengkel blasting dan cat.
coat) Dari hasil perhitungan diatas didapat beberapa
effisiensi waktu dan biaya untuk tenaga kerja
Dari hasil perhitungan untuk proses pengecatan blasting maupun cat :
pada luasan 522 m2 dibutuhkan waktu 4,35 jam (1
sete
hari) dalam 1 kali pengecatan (1’st coat), dan No Jenis waktu/biaya Sebelum ada bengkel
b
apabila dilakukan 3 kali pengecatan (3’rd coat)
maka : waktu 20,35 jam 17
A = 4,35 jam x 3 1 blasting
= 13,05 jam (3 hari) => 3x pengecatan biaya Rp. 2.460.000 Rp. 1
(3’rd coat) , sehingga jam orang didapat :
waktu 23,21 jam 13
2 cat
biaya Rp. 3.075.000 Rp. 1

. BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil perencanaan bengkel blasting dan cat
yang dilakukan di PT. Jasa Marina Indah unit II
Dimana painter 2 orang sehingga didapat jam dapat direncanakan bengkel blasting dan cat
orang sebagai berikut : sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. a. Dimensi bengkel blasting dan cat :
- Panjang : 40 meter
- Lebar : 24 meter
- Tinggi : 11,8 meter
b. Fasilitas bengkel blasting dan cat :
- Overhead Travelling Crane
Keterangan : berkapasitas 60 ton
a = luas block terbesar (m2) - Kompresor
A = Lama proses blasting atau cat (jam) - Sandpot atau Blast machine
Ckb = kapasitas kompresor m2/jam (untuk - Blast Hose (Selang Blasting)
blasting) - Nozzle Blasting
Ckp = kapasitas airless spray m2/jam (untuk - Airless Spray Pump
painting) - Airless Pressure Pump
- Selang Airless
2. Proses blasting sebelum ada bengkel blasting
dan cat untuk melaksanakan pekerjaan dilakukan
selama 20,35 jam, yang menghasilkan 12,82
m2/jam, setelah ada bengkel blasting dan cat
menjadi 17,40 jam, dengan menghasilkan 15
m2/jam, Sehingga didapat effisien selama 2,55 jam.
3. Proses pengecatan sebelum ada bengkel
blasting dan cat untuk melaksanakan pekerjaan
dilakukan selama 23,21 jam, yang menghasilkan
11,24 m2/jam, setelah ada bengkel blasting dan cat
dihasilkan 13,05 jam, dengan menghasilkan 20
m2/jam, Sehingga didapat effisien selama 10,16
jam.
4. Dari segi ekonomis untuk sandblasting
didapat penghematan biaya sebesar Rp.
930.000/hari dan untuk pengecatan sebesar Rp.
1.230.000/hari

5.2. Saran

Saran yang diajukan dibawah ini merupakan


rekomendasi yang diberikan oleh penulis
berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan.
1. Untuk lebih meningkatkan hasil produksi di
PT. Jasa Marina Indah unit II diperlukan
segera bengkel blasting dan cat.
2. Hal ini diperlukan karena manghadapi
persaingan bisnis industri dock dan galangan
kapal yang sudah berorientasi global.

DAFTAR PUSTAKA

1. Alexander Wijaya 2008, “Pemilihan coating


& persaratan aplikasinya” Wiwa Airless
Equpment, Jakarta.
2. Apple, James M, “Tata letak dan pemindahan
bahan,” Erlangga, Jakarta, 1994.
3. Ascoatindo 2007, “Materi Pelatihan Coating
Inspector Muda,” Bandung-Indonesia
4. Sider Navegacao LDA 2008, “Painting
Schedule PT PAL” Surabaya.
5. Soejitno, Ir dan Soeharto, Ir.Andjar, diktat
kuliah, Teknologi Galangan, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya, 1989.
6. Widjaja, Sjarief, diktat kuliah, Manajemen
Produksi untuk Industri Perkapalan, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 1996.
7. Wingjosoebroto, Sritomo, “Tata letak pabrik
dan pemindahan bahan,” Guna Widya Surabaya,
1991.

You might also like