Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pemantauan Terapi Obat Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 8

PEMANTAUAN TERAPI OBAT

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

1. IDENTITAS PASIEN 2. PROBLEM PASIEN


Nama/No RM : Yuhani / 718278 Keluhan Masuk : Sesak sejak tadi
Usia : 11 Agustus 1934 (85
RS/Anamnesa siang
tahun)
BB/TB : Diagnosis Masuk : Sesak nafas
(dispnea)
Radang paru (bronco
pneumonia)
CHF (gagal jantung)
PPOK
DPJP Utama : dr. Herudian Diagnosis Medik : CAD
Dyspepsia
Rawat Bersama : dr. Herudian
dr. Januar
Kepala Ruangan :
Ruang Perawatan : Raudhah 5
Tanggal Masuk : 12 Agustus 2019

3. RIWAYAT
A) Riwayat penyakit : Asma
B) Riwayat penggunaan obat :-
C) Riwayat alergi obat :-

4. SUBJEKTIF

Tanggal Jam Subjektif


12 Agustus 2019 21.00 Sesak, nyeri perut
13 Agustus 2019 07.00 Sesak, nyeri perut
14.00 Sesak
21.00 Sesak berkurang dan lemas
14 Agustus 2019 14.00 Sesak berkurang
21.00 Sesak berkurang, BAB terus 2x
21.45 Sesak, nyeri ulu hati, mencret 2x awal encer ke dua lunak
15 Agustus 2019 07.00 Sesak berkurang
21.00 Sesak berkurang
16 Agustus 2019 07.00 Sesak berkurang
09.00 Sudah membaik

5. OBJEKTIF
a) Tanda-Tanda Vital

Parameter Tanggal
12 13 14 15 16
TD(...mmHg) 110/70 mmHg 90/60 mmHg 120/80 mmHg 110/70 mmHg 110/70 mmHg
PEMANTAUAN TERAPI OBAT

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

S (....°C) 36,6°C 36°C 35,6°C 35°C 36°C


N (...x/mnt) 116 x/mnt 80 x/mnt 100 x/mnt 90 x/mnt 80 x/mnt
RR (....x/mnt) - - - - -

b) Hasil Pemeriksaan Laboratorium

Panel pemeriksaan Nilai normal Tanggal


12 Agustus 2019
Analisa gas darah
Suhu 37,7 Celcius
Hemoglobin 12 - 16 13,1 gr/dL
FIO2 95 %
Jenis Sampel ARTERIAL
Lokasi pengambilan FEMORAL
Tekanan darah 701,3 mmHg
PH 7,350 – 7,450 7,551
PCO2 35-45 23,4 mmHg
PO2 83-108 86 mmHg
Hematokrit 35 – 50 38 %
Natrium 136 – 146 136,5 mmol/L
Kalium 3,5 – 5,1 2,87 mmol/L
Chloride 98- 106 101,8 mmol/L
Perhitungan alat
PH terkoreksi suhu 7300 – 7600 7,540
PCO2 terkoreksi suhu 20 – 50 24,1 mmHg
PO2 terkoreksi suhu 45 – 250 90 mmHg
Total CO2 21,1 mmol/L
HCO3 24 – 30 20,5 mmol/L
Base Excess in blood -0,4 mmol/L
Base Excess in e. c. f -2,1 mmol/L
Standar HCO3 24,6 mmol/L
Saturasi O2 90 – 100 97,9 %
Content O2 18,1 mL/dL
Alveolar-aDO2 507 mmHg
Respiratory index 1,46 – 1,6 5,9
Ureum 1 5 – 43,2 29,7
Kreatinin 0,7 – 1,36 0,96

14 Agustus 2019
Hasil Pemeriksaan Radiologi : Cardiomegalia + Tb Paru Aktif

6. ANALISIS FARMASI KLINIS


A) Profil Pengobatan
PEMANTAUAN TERAPI OBAT

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

Nama obat Dosis Rute Tanggal dan Jam Pemberian


12 13 14 15 16

22.00 07.00 07.00 07.00 08.00


Ambroxol 3 x 30 mg Peroral - 12.00 12.00 12.00 -
- 18.00 18.00 - -
Cetirizine 1 x 10 mg Peroral 22.00 20.00 20.00 20.00 -
22.00 07.00 06.00 07.00 08.00
Sucralfat syr 4 x 1 cth Peroral - 12.00 - 12.00 -
- 18.00 - 18.00 -
- 22.00 - 22.00 -
Candesartan 1 x 8 mg Peroral - 20.00 20.00 20.00 -
Liproqy 1 x 100 mg Peroral - 13.30 12.00 12.00 -
Clopidogrel 1 x 75 mg Peroral - 13.30 12.00 12.00 -
Bisoprolol 1 x 1,25 mg Peroral - - 20.00 20.00 -
Antasida 3x 1 Peroral - - - 12.00 08.00
Pantoprazole inj 40 mg IV 17.00 18.00 18.00 18.00 -
- - 24.00 24.00 -
125 mg 20.00 12.00 12.00 08.00 08.00
Methylprednisolon inj IV - 20.00 20.00 20.00 -
- 04.00 04.00 - -
Cefoferazon inj 1g IV 23.00 12.00 12.00 12.00 -
- 24.00 24.00 24.00 -
Furosemid inj 10 mg / mL IV - 12.00 16.00 16.00 -
- 14.00 04.00 - -
Infuse D5 drip Aminofilin (0,5 Aminofilin : 22.00 - - - -
cc/ kg BB/ jam) Habis dalam 12 24 mg / mL
jam
Nebul Combivent + Flixotide Combivent 17.00 12.00 12.00 - -
: 500 mcg / 18.00 20.00 20.00 - -
2,5 mg/2,5 - -
mL
Flixotide : 06.00 06.00 06.00
0,5 mg / 2
mL

B) Kesesuaian Dosis Terapi

Nama Obat Dosis Dosis Resep Indikasi Keterangan


Literatur
Ambroxol 30 mg 30 mg Sekretolitik pada Sesuai
gangguan saluran nafas
akut dan kronis
Cetirizine 10 mg 10 mg Rhinitis alergi, urtikaria Sesuai

Sucralfat syr 500 mg / 5 mL 500 mg / 5 mL Ulkus duodenum, Tukak Sesuai


PEMANTAUAN TERAPI OBAT

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

lambung, kemoterapi
mucositis yang diinduksi.
Candesartan  8 mg 8 mg Diabetes Nefropaty , Sesuai
 16 mg
CHF, Hipertensi

Liproqy  Coenzyme  Coenzyme Suplemen antioksidan Sesuai


Q10 40 mg Q10 40 mg dan pemeliharaan
 Lycopene  Lycopene kesehatan tubuh
10 mg 10 mg
 Natural  Natural
vitamin E vitamin E
100 IU 100 IU
 Grape seed  Grape seed
extract 20 extract 20
mg mg
 Green tea  Green tea
extract 75 extract 75
mg mg
Clopidogrel 75 mg 75 mg Mengurangi resiko Sesuai
kardiovaskular atau
stroke baru, sindrom
koroner akut, angina
kronis stabil.

Bisoprolol 5 mg 1,25 mg Hipertensi, CHF Sesuai


Antasida  MgOH 200  MgOH 200 Asam lambung, Sesuai
mg mg dyspepsia, tukak, GERD
 AlOH 200  AlOH 200
mg mg
Pantoprazole inj 40 mg 40 mg GERD, ulkus duodenum, Sesuai
ulkus lambung, kondisi
hipersekresi GI

Methylprednisolon 125 mg 125 mg Insufisiensi Sesuai


inj
adrenokortikal, sindrom
adrenogenital,
hiperkalsemia, tiroditis,
rematik desolder,
penyakit dermatologi,
penyakit mata, asma,
paru tingkat lanjut dan
PEMANTAUAN TERAPI OBAT

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

luar paru tuberculosis,


pneumonia.

Cefoferazon inj 1g 1g Infeksi saluran Sesuai


pernafasan, peritonitis
dan infeksi saluran
kemih, infeksi saluran
reproduksi, endometritis,
infeksi saluran genital
wanita.
Furosemid inj 10 mg 10 mg Edema, Hipertensi Sesuai

C) Interaksi Obat

Interaksi obat Jenis interaksi Signikan/ Mekanisme


No. (mayor/minor/moderate) tidak interaksi
signifikan
1 Bisoprolol + Monitor Tidak Bisoprolol dan
Candesartan signifikan candesartan jika
diberikan bersamaan
dapat beresiko
terhadap janin
2 Bisoprolol + Monitor Tidak Bisoprolol dapat
Furosemide signifikan menaikkan dan
furosemid
menurunkan serum
potassium.
3 Bisoprolol + Monitor Tidak Alumunium
Alumunium signifikan hydroxide dapat
Hydroxide menurunkan kadar
bisoprolol dengan
menginhibisi
absorbsi pada
lambung
4 Candesartan + Monitor Tidak Candesartan dan
bisoprolol signifikan bisoprolol bila
dikonsumsi
bersamaan dapat
menaikkan serum
potassium
5 Candesartan + Monitor Tidak Candesartan dapat
furosemid signifikan menaikkan dan
furosemid dapat
menurunkan serum
potassium
6 Methylprednisolon Monitor Tidak Methylprednisolon
+ Clopidogrel signifikan dapat menaikkan
kadar clopidogrel
PEMANTAUAN TERAPI OBAT

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

dengan
mempengaruhi hati.

7 Sucralfate + Monitor Tidak Sucralfat dapat


furosemid signifikan menurunkan kadar
furosemid
8 Pantoprazole + Monitor Tidak Pantoprazole dapat
clopidogrel signifikan menurunkan efek
dari clopidogrel
9 Methylprednisolon Minor Tidak Methylprednisolon
+ furosemid signifikan dan furosemid.
Mekanisme
farmakodinamik
sinergis
10 Sucralfate + Minor Tidak Sucralfate dapat
Alumunium signifikan menaikkan kadar
Hydroxide alumunium hidroxyd
11 Furosemide + Minor Tidak Furosemid dapat
magnesium signifikan menurunkan kadar
hydroxide magnesium
hydroxyd dengan
menaikkan renal
kliren

D) Drug Related Problem (DRPs)

Penilaian
No. Jenis DRP’s Keterangan
(Ada/tidak)
Ada diare tapi tidak ada obat
1. Indikasi tidak diobati Ada
untuk diare.
2. Obat tanpa indikasi Tidak Ada -
3. Dosis Lebih Tidak Ada -
4. Dosis Sub terapi Tidak Ada -
Reaksi Obat
5. Tidak Ada
merugikan
6. Potensi Interaksi obat Tidak Ada
Ketidak patuhan
7. Tidak Ada
pasien
Pemilihan obat tidak
8. Tidak ada -
tepat
9. Duplikasi Tidak ada -

7. Monitoring dan Edukasi Pasien

NO MONITORING EDUKASI

1 Bisoprolol dapat menaikkan dan furosemid


PEMANTAUAN TERAPI OBAT

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

menurunkan serum potassium.

8. Pembahasan
Pemantauan terapi obat (PTO) dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai seluruh obat
atau sediaan farmasi yang pernah dan sedang digunakan pasien. Informasi yang diperoleh berasal dari
data rekam medis atau catatan penggunaan obat pasien. Kegiatan yang dilakukan dalam pemantauan
terapi obat yaitu mengkaji pilihan obat oleh dokter, mengkaji pemberian obat, memastikan dosis yang
tepat, mengkaji kemungkinan terjadinya ROTD, dan merekomendasikan perubahan jika diperlukan.
Pemantauan terapi obat dilakukan terhadap pasien bernama Tn. Yuhani usia 85 tahun yang
dirawat di ruangan raudhah 5. Pasien masuk ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Muhammadiyah
Bandung pada tanggal 12 Agustus 2019 dengan keluhan sesak sejak tadi siang. Berdasarkan hasil
pemeriksaan klinis, diperoleh tekanan darah pasien 110/70 mmHg, nadi 116 x, suhu tubuh 36,6ºC,
diagnosis awal pasien ini adalah Sesak nafas (dispnea), Radang paru (bronco pneumonia), CHF
(gagal jantung) dan PPOK. Sementara diagnosis akhir yang diberikan oleh dokter yaitu CAD
(Coronary Artery Disease)+ Dypepsia.
Awal masuk Rumah Sakit pasien diberikan Nebul Combivent + Flixotide. Nebul Combivent +
Flixotide merupakan obat yang memiliki indikasi untuk mengatasi saluran pernafasa. Selanjutnya
pasien juga diberikan injeksi pantoprazole 40 mg. Pantoprazole merupakan obat saluran cerna
golongan pompa proton inhibitor yang bekerja dengan meghambat asam lambung dengan
menghambat kerja enzim (K+H+ATPase) yang akan memecah K+H+ATP menghasilkan energi yang
digunakan untuk mengeluarkan asam HCL dari kanalikuli sel parietal kedalam lumen lambung. dan
diberikan infus dextrose 5% drip Aminofilin yang habis dalam waktu 12 jam, pemberian cairan infus
ini untuk pasien yang megalami sesak dan memiliki nilai kadar gula yang rendah ataupun kadar
natrium yang tinggi, selain itu juga untuk mengontrol asupan cairan tubuh.
Pada malam hari pukul 22.00 WIB pasien diberikan 3 macam obat oral yaitu ambroxol, ambroxol
digunakan sebagai mukolitik yang dapat mengencerkan secret saluran pernafasan dengan jalan
PEMANTAUAN TERAPI OBAT

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG

memecah benang-benang mukoprotein dan mukopolisakarida dari sputum. Kemudian diberikan


cetirizine yang digunakan sebagai antihistamin. Cetirizine merupakan antihistamin 1 generasi 2 yang
menghambat efek histamine pada pembuluh darah, bronkus, dan bermacam-macam otot polos serta
untuk reaksi hipersensitifitas atau keadaan lain yang disertai pelepasan histamine endogen berlebihan.
Dan juga diberikan sucralfate sirup yang merupakan kompleks alumunium hidroksida dan sukrosa
sulfat yang efeknya sebagai antasida minimal. Sucralfat bekerja dengan membentuk lapisan pada
dasar tukak sehingga melindungi tukak dari pengaruh agresif asam lambung dan pepsin. Selain
diberikan obat oral pasien juga diberikan injeksi cefoferazone. Cefoferazone digunakan sebagai
antibiotik yang bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel mikroba.

9. Kesimpulan
10. Daftar Pustaka
https://reference.medscape.com/drug/zyrtec-cetirizine-343384
https://reference.medscape.com/drug/carafate-sucralfate-342006
https://reference.medscape.com/drug/atacand-candesartan-342314
https://reference.medscape.com/drug/coq10-ibedenone-coenzyme-q10-344482

Apoteker Penanggung Jawab Pelayanan

You might also like