Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

MC Kenzie

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

EFEKTIVITAS LATIHAN MC.

KENZIE DALAM PENGURANGAN


NYERI PUNGGUNG BAWAH MUSKULOSKELETAL
Ignatius Heri Dwianto
STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya
e-mail: heri594@yahoo.co.id

Abstract: Low Back Pain (LBP) caused by disturbances or abnormalities in the


musculoskeletal elements without neurological disorders between the thoracic vertebra 12 and
the lower pelvis or anus. The standard therapy is the administration of SWD, Ultrasound and
TENS, while exercise Mc. Kenzie is a form of exercise on lumbar muscle relaxation or
maintain lumbar lordosis that can reduce pain. The purpose of this study to determine
differences in the effects of standard therapy with exercise Mc. Kenzie in reducing pain. The
study design using the Randomized Clinical Trialwith the approach of two group pre and post
test design research subject is taken from the lower back musculoskeletal pain sufferers who
meet the inclusion criteria who went to a Catholic Hospital Physiotherapy Unit. St. Vincent de
Paul Surabaya during the study period. The Resultshaving analyzed statistically using the
Independent Samples T-Test found no significant difference between the two treatment groups
in impairment VAS (p = 0.001) and a mean value of 29.00 ± 9.778, so the hypothesis is proven
that exercise therapy Mc. Kenzie provide more effective results compared with standard
therapy. The conclusion is treatment with Mc exercise is more effective in reducing pain in
compared with standard therapy.

Keywords: standart therapy, Mc.Kenzie, LBP

Abstrak: Low Back Pain (LBP) muskuloskeletal adalah nyeri punggung bawah yang
disebabkan oleh gangguan atau kelainan pada unsur muskuloskeletal tanpa disertai gangguan
neurologis antara vertebra torakal 12 sampai dengan bagian bawah pinggul atau lubang
dubur.Terapi Standar adalah pemberian SWD, Ultrasound dan TENS, sedangkan latihan Mc.
Kenzie adalah suatu bentuk latihan untuk relaksasi otot lumbal atau mempertahankan lordosis
lumbal sehingga bisa mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan
efek pemberian terapi standar dengan latihan Mc. Kenziedalam mengurangi nyeri pada
penderita nyeri punggung bawah muskuloskeletal.Desain penelitian dengan menggunakan
Randomized Clinical Trial dengan pendekatan two group pre and post test design.Subyek
penelitian diambil dari penderita nyeri punggung bawah muskuloskeletal yang memenuhi
kriteria inklusi yang berobat ke Unit Fisioterapi Rumah Sakit Katolik. St. Vincentius a Paulo
Surabaya selama periode penelitian. Hasil penelitian, secara statistik dengan menggunakan
Independent Samples T-Test didapatkanada perbedaan bermakna antara kedua kelompok terapi
dalam penurunan nilai VAS (p=0,001) dan nilai rerata 29,00±9,778, sehingga hipotesa terbukti
yaitu terapi latihan Mc. Kenzie memberikan hasil yang lebih efektif dibanding dengan
pemberian terapi standar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi dengan pemberian
latihan Mc. Kenzie lebih efektif dalam mengurangi nyeri pada pasien dengan nyeri punggung
bawah musculoskeletal dibandingkan dengan pemberian terapi standar.

Kata kunci: terapi standar, Mc. Kenzie, LBP

PENDAHULUAN Pada penderita nyeri punggung bawah


merasa tidak sehat lagi karena adanya
Undang-Undang nomor 23 tahun keluhan nyeri yang sering dijumpai,
1992 tentang kesehatan ditetapkan bahwa sehingga mengalami gangguan dalam
kesehatan adalah keadaan sejahtera dari melaksanakan aktivitas kehidupan sehari-
badan, jiwa dan sosial yang hari serta mengalami gangguan
memungkinkan setiap orang hidup psikososial dan ekonomi karena
produktif secara sosial dan ekonomi. produktifitas penderita terganggu maupun

27
28 Jurnal Penelitian Kesehatan, Jilid 4, Nomor 1, Juli 2016, hlm 27-32

adanya pengeluaran beaya pengobatan. bukti yang kuat yang menunjukkan


(Hanson, 1993). Menurut Cailliet kira- bahwa terapi latihan lebih bermanfaat
kira 80% dari penduduk dunia sekali dibandingkan fisioterapi konvensional
dalam hidupnya pernah mengalami seperti hot packs, massage, traction,
keluhan nyeri punggung bawah, tanpa mobilization, SWD, ultrasound (Tulder,
mengenal perbedaan jenis kelamin, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk
tingkat sosial dan pekerjaan. (Cailliet, mengetahui efektivitas pemberian latihan
1981). Problematik penderita nyeri Mc. Kenzie dibandingkan dengan terapi
punggung bawah muskuloskeletal adalah standar dalam mengurangi nyeri pada
rasa nyeri, terganggunya aktivitas fisik penderita nyeri punggung bawah
(fungsional) dan penurunan kualitas muskuloskeletal.
hidup, sehingga sasaran dari terapi adalah
menghilangkan atau mengurangi nyeri, METODE
memfasilitasi aktivitas fisik dan
peningkatan kualitas hidup. (Meliala, Penelitian ini merupakan penelitian
2004). Randomized Clinical Trial dengan
Pada penelitian multisenter di 14 pendekatan two group pre and post test
rumah sakit pendidikan Indonesia yang design. Subyek penelitian diambil dari
dilakukan kelompok studi nyeri (pokdi penderita nyeri punggung bawah
nyeri) Perdossi pada bulan Mei 2002 muskuloskeletal yang memenuhi kriteria
menunjukkan jumlah penderita nyeri inklusi, yaitu subyek dengan nyeri
sebanyak 4456 orang (25%) dari total punggung bawah muskuloskeletal berusia
kunjungan), dimana 1598 orang (35,86 21 – 55 tahun, tidak disertai gangguan
%) merupakan penderita nyeri kepala dan neurologis, nyeri punggung bawah telah
819 orang (18,37%) adalah penderita melewati masa akut, yaitu minimal lebih
nyeri punggung bawah (Meliala, 2004). dari 7 hari dan kooperatif serta bersedia
Teknologi fisioterapi yang biasa mengikuti program penelitian. Subyek
digunakan untuk mengurang nyeri di yang termasuk kriteria dibagi menjadi 2
Rumah Sakit adalah Short Wave kelompok terapi, yaitu yang menerima
Diathermy, Ultrasound dan TENS. terapi standar dan yang menerima terapi
Sedangkan bentuk terapi latihan seperti latihan Mc. Kenzie. Pasien yang datang
metode Mc. Kenzie jarang pernah mengambil nomor sesuai dengan urutan
dipergunakan. Latihan metode Mc. datangnya, misalnya pasien urutan nomor
Kenzie adalah suatu bentuk latihan untuk 1 memperoleh nomor ganjil diberi terapi
relaksasi otot lumbal atau standar, selanjutnya yang datang nomor 2
mempertahankan lordosis lumbal mendapat terapi latihan metode Mc.
sehingga bisa mengurangi nyeri. Bentuk Kenzie demikian untuk selanjutnya.
terapi latihan ini dikembangkan Setelah dilakukan pemeriksaan, sampel
pertamakali di New Zealand oleh Mc dikelompokkan menjadi 2 (dua): pasien
Kenzie untuk menurunkan tingkat dengan urutan nomor 1 memperoleh
kekambuhan pada penderita nyeri nomor ganjil dimasukkan kelompok I,
punggung bawah (Mc. Kenzie, 1981). selanjutnya yang datang nomor 2
Beberapa penelitian yang telah dilakukan memperoleh nomor genap dimasukkan
di luar negeri menunjukkan hasil yang kelompok II demikian untuk nomor
baik dalam mengurangi disabilitas dan selanjutnya sampai terpenuhi sampel
meningkatkan aktivitas fungsional yang diinginkan. Kelompok I menerima
(Abenhaim, et al., 2000). Dari hasil terapi standar, terapi standar ini diberikan
review secara sistematik yang dilakukan sebanyak 9 kali selama 3 minggu,
oleh the Chochrane Collaboration ada seminggu selang 2 – 3 hari.
Dwianto, Efektivitas Latihan Mc. Kenzie dalam Pengurangan Nyeri Punggung Bawah Muskuloskeletal 29

Kelompok II menerima terapi latihan bawah musculoskeletal yang diberikan


metode Mc. Kenzie sebanyak 9 kali tindakan terapi standar, terutama usia
selama 3 minggu. Seminggu selang 2 – 3 rata-rata adalah 45,67 + 11.99 tahun dan
hari. Sebagai alat ukur menggunakan pada subyek nyeri punggung bawah
Visual Analogues Scale (VAS), berupa musculoskeletal yang diberikan tindakan
sebuah garis lurus dengan panjang ukuran latihan Mc. Kenzie rata-rata usia
10cm/100mm. Dalam pelaksanaan 38,83±13,54 tahun dan setelah diolah
pengukuran nyeri, pasien diminta untuk secara statistic didapatkan nilai p=0,377
memberi tanda pada garis sesuai yang yang artinya tidak homogen karena
dirasakan pasien. Penentuan nilai VAS kurang dari (p>0,05),(2) subyek pada
dilakukan dengan mengukur jarak antara penelitian ini, jenis kelamin perempuan
titik atau ujung garis yang menunjukan lebih banyak dibanding dengan jenis
tidak nyeri hingga ke titik yang di kelamin laki-laki, (3) untuk lama nyeri
tunjukan pasien. Nilai range VAS adalah pada penderita nyeri punggung bawah
0 sampai dengan 10. Pengukuran dengan muskuloskeletal pada penelitian ini,
VAS dapat dilakukan untuk menilai nyeri didapatkan lebih banyak subyek yang
diam, nyeri tekan, maupun nyeri gerak, termasuk dalam keadaan stadium
pengukuran dilaksanakan sesuai dengan kronik.(4) pemeriksaan VAS awal pada
tujuan penilaian(Trisnowiyanto, 2012). kelompok terapi standar adalah
Pada penelitian ini pemeriksaan ulang 71,67±11,14 dan pemeriksaan VAS awal
VAS setelah sesi ke 6 dan setelah sesi ke pada kelompok terapi latihan Mc. Kenzie
9 dan selanjutnya data evalusi VAS 74,17 ±3,54 dan setelah diolah secara
dianalisa sehingga mendapat hasil. statistik nilai p=0,619 berarti homogen
karena nilai (p > 0,05).
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Perubahan Visual Analog
Scale (VAS)
Hasil Penelitian Karakteristik Mean SD Nilai p
Terapi VAS 1 71,67 11,15
0,001
Standar VAS 2 42,67 4,63
Setelah dilakukan pengelompokan
Lat. Mc.
menjadi dua kelompok secara random, VAS1 74,17 3,54
Kenzie 0,000
diperoleh hasil bahwa karakteristik VAS2 24,00 5,55
subyek penelitian dari kedua kelompok Perubahan nilai VAS pada
adalah homogen (p > 0,05) penelitian ini, adalah sebagai berikut: (a)
Tabel 1. Karakteristik subyek Rata-rata nilai VAS pada kelompok
penelitian dalam terapi standar sebelum terapi adalah
kelompok 71,67 mm dan sesudah di terapi nilai
Karakteristi Rerata Rerata Nilai VAS menjadi 42,67 mm, dimana ada
k subyek (Terapi (Lat Mc. p
perbedaan yang signifikan (p=0,001)
Standar) Kenzie)
sedangkan pada kelompok terapi latihan
Umur 45.67 ± 38.83 ± 0,37 Mc. Kenzie perubahan nilai VAS
Jenis 11.99 13.54 7 sebelum terapi yaitu rata-rata 74,17 dan
Kelamin 1.67±0,51 1,50±0,54 0,59 sesudah terapi nilai VAS menjadi 24,00
Stadium 1,33±0,51 1,83±040 9 di mana secara statistik ada perbedaan
VAS awal 71,67±11,1 74.17±3,5 0,09
4 4 2 yang bermakna (p=0,000). Perbedaan
0,61 antara kelompok terapi standar dan terapi
9 latihan Mc. Kenzie dalam pengurangan
Pada penelitian ini didapatkan nyeri dengan menggunakan skala VAS
karakteristik subyek adalah sebagai pada kelompok terapi standar dibanding
berikut: (1) pada subyek nyeri punggung dengan hasil terapi kelompok terapi
30 Jurnal Penelitian Kesehatan, Jilid 4, Nomor 1, Juli 2016, hlm 27-32

latihan Mc. Kenzie ternyata ada Hasil penelitian ini mendukung penelitian
perbedaan. Jika dianalisa secara statistik yang dilakukan Abenhaim, et al., (2000)
dengan menggunakan Independent bahwa latihan Mc. Kenzie menunjukkan
Samples T-Test didapatkan perbedaan hasil yang baik dalam mengurangi
yang signifikan (p=0,001), sehingga disabilitas dan meningkatkan aktivitas
hipotesa ketiga terbukti yaitu terapi fungsional. Menurut Tulder (2000),
latihan Mc. Kenzie memberikan hasil menyatakan bahwa dari hasil review
yang lebih baik dibanding dengan secara sistematik yang dilakukan oleh the
pemberian terapi standar. Chochrane Collaboration ada bukti yang
kuat yang menunjukkan bahwa terapi
Pembahasan latihan lebih bermanfaat dibandingkan
fisioterapi konvensional seperti hot
Pada penelitian ini, kelompok packs, massage, traction, mobilization,
terapi standar menunjukkan adanya SWD, ultrasound
pengurangan nilai VAS secara bermakna Latihan Mc. Kenzie merupakan
atau signifikan (p < 0,05). Hal ini sesuai salah satu jenis latihan back exercise
dengan landasan teori, bahwa efek dari yang berfungsi untuk memperbaiki
Short Wave Diathermy, Ultrasound dan posture dan meningkatkan mobilitas
TENS salah satunya adalah mengurangi tulang belakang. Pemberian latihan Mc.
nyeri. Hasil penelitian ini juga Kenzie dapat memberikan efek rileksasi
mendukung beberapa penelitian pada otot setelah kontraksi maksimal
sebelumnya antara lain: (1) tentang efek sehingga menimbulkan efek inhibisai
SWD dalam pengurangan nyeri pada pada otot yang spasme (Cameron, 1999).
penderita nyeri punggung bawah dengan Hal tersebut sejalan dengan penelitian
hasil yang signifikan (2) meneliti tentang Yulianti (2008) yang menyatakanbahwa
penggunaan ultrasound pada 10 pasien latihan Mc.Kenzie dapat menghasilkan
nyeri punggung bawah kronik dengan efek mekanik pada otot,seiringnya waktu
dosis 1 watt/ cm2 terjadi pengurangan terjadi penurunan ketegangan otot akibat
nyeri, (3) menunjukkan bahwa TENS aktivitas dari mekanoreceptor sehingga
berhasil mengurangi nyeri kronik pada otot dan jaringan ikat lainnya yang ada
penderita nyeri punggung bawah. disekitar lumbal mudah terulur. Dengan
Setelah dilakukan terapi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
latihan metode Mc. Kenzie terjadi pemberian latihan Mc. Kenzie dapat
pengurangan nyeri dengan melihat hasil mengurangi keterbatasan gerak thoracal
perubahan nilai VAS yang menurun akibat joint blocade thoracal. Pada
sesudah terapi secara bermakna (p < umumnya kondisi joint blockade thoracal
0,05). Dalam hal ini sesuai dengan terjadi pada orang yang memiliki postur
tinjauan teori Mc. Kenzie yang hyperkhiposis.Kondisi ini menyebabkan
menyatakan bahwa latihan metode Mc. seseorang mengalami keterbatasan gerak
Kenzie dapat mengurangi nyeri dengan ekstensi thorakal. Gerakkan ekstensi pada
mempertahankan postur lordosis lumbal. latihan Mc. Kenzie dapat mengulur otot
Hasil penelitian menunjukkan dan ligament bagian anterior yang
adanya perbedaan yang bermakna dalam memendek sehingga dapat menurunkan
perbandingan perubahan VAS antara spasme dankontraktur pada jaringan
kelompok terapi standar dan kelompok tersebut sehingga terjadi mobilisasi facet
terapi latihan metode Mc. Kenzie (p < yang bermakna serta koreksi postur pada
0,05). Dengan demikian latihan Mc. apex kifosis (Nahdliyyah, 2010).
Kenzie lebih efektif dalam pengurangan
nyeri dari pada terapi standar.
Dwianto, Efektivitas Latihan Mc. Kenzie dalam Pengurangan Nyeri Punggung Bawah Muskuloskeletal 31

Kelemahan Penelitian ini adalah peneliti SIMPULAN DAN SARAN


tidak bisa memantau subyek penelitian
dalam menggunakan obat analgesik dan Pemberian latihan Mc. Kenzie lebih
kedisiplinan penderita untuk rutin efektif dibandingkan dengan terapi
mengerjakan latihan dirumah, sehingga standar dalam mengurangi nyeri pada
peneliti menilai berdasarkan kejujuran penderitanyeri punggung bawah
pasien. Sedangkan jumlah subyek muskuloskeletal.
penelitian dalam penelitian ini relative Saran dalam penelitian ini
kecil dan terbatas ,maka diperlukan adalahlatihan Mc. Kenzie mempunyai
pengkajian lebih lanjut pada hasil manfaat yang besar terhadap perubahan
penelitian. Selain itu, waktu penelitian nilai keterbatasan gerak pada pekerja
yang pendek dan tidak diikuti jangka dengan keluhan joint blockade thoracal,
panjangnya, sehingga tidak tahu maka disarankan agar tenaga kesehatan
bagaimana pengaruh selanjutnya setelah dapat menggunakan latihan Mc.Kenzie
beberapa bulan. Dari hasil penelitian ini, sebagai terapi latihan. Bagi peneliti
uji homogenitas hanya pada VAS awal, selanjutnya, disarankan untuk dapat
sehingga mungkin variabel lain (umur, melakukan penelitian yang sejenis
jenis kelamin, pekerjaan, lamanya dengan menggunakan kelompok kontrol
menderita nyeri, VAS setelah terapi) juga sebagai pembanding, dan jumlah sampel
mempengaruhi hasil. yang lebih banyak sehingga dapat
diperoleh validitas yang lebih baik.

DAFTAR RUJUKAN

Abenhaim, et al. (2000). The role of Departemen Kesehatan. (1984). Sistem


activity in the therapeutic Kesehatan Nasional; cetakan kedua.
management of back pain. Report of Depkes RI:Jakarta.
the International Paris Task Force Gersh, M. (1992). Electrotherapy in
on Back Pain. Spine. Rehabilitation.F.A. Davis Company:
Borenstein, D. & Wiesel, S.W. (1989). Philadelphia.
Low Back Pain Medical Diagnosis Hanson, M. (1993).Rehabilitation of the
and Comprehensive Management. Patient with Lower Back Pain; In :
Second Edition. W.B. Saunders Delisa JA. Eds. Rehabilitation
Company: Philadelphia. Medicine, Principle and Practice.JB.
Cailliet, R. (1981). Low Back Pain Lippincot Co: Philadelphia, hal 726
Syndrome. 3nd ed. F.A. Davis – 748.
Company: Philadelphia. Mc. Kenzie, R. (1981). Treat Your Own
Cailliet, R. (1988). Soft Tissue Pain and Back; Second Edition.Spinal
Disabilitysecond edition. F.A. Davis Publication Waikanae: New Zealand.
Company: Philadelphia. Meliala, L. (2004). Terapi Farmaka Nyeri
Cameron, M. (1999). Physical Agents in Berdasar Mekanisme Penyakit;
Rehabilitation. W.B. Saunders Dalam Kumpulan Makalah Pain
Company: Philadelphia. Symposium: Towards Mechanism
Cohen, C. (2001). Low Back Pain: Primary Nahdliyyah, I. A. (2010). Pengaruh
Care Work up of Acute and Chronic Penambahan Mc. Kenzie Exercise
Symptoms. Geriatrics. vol 56, hal 11 dengan Dorongan Segment joint
blockade pada Intervensi Mobilisasi
PACVP dan Manipulasi Nelson
32 Jurnal Penelitian Kesehatan, Jilid 4, Nomor 1, Januari 2016, hlm 27-32

Traction Terhadap Peningkatan Sinaki , M. (1996). Low Back Pain and


ROM Ekstensi Akibat Joint Blockade Disorder of the Lumbal Spine In:
Upper Thoracal. Pena Unikal. Vol 19 Braddon RL. Eds. Physical Medicine
No.1 Based Treatment, Jogjakarta, and Rehabilition. WB Saunders Co,
2004, hal 1 – 3. Philadelphia, hal 813.
Paliyama, M.J. (2004). Perbandingan Efek Trisnowiyanto, B. (2012). Instrumen
Terapi Arus Interferensi dengan Tens Pemeriksaan Fisioterapi dan
dalam Pengurangan Nyeri Punggung Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :
Bawah Muskuloskeletal. Program Nuha Medika
Studi Ilmu Kedokteran Fisik dan Tulder V. M., (2000). Nonsteroid Anti
Rehabilitasi Fakultas Kedokteran Inflamatory Drugs for Low Back
Universitas Diponegoro, Semarang, Pain. Lippicot : William and Wilkins
hal. 1. Inc. Vol : 25. pp : 2501-2513.
Petersen et al. (2002). The Effect of Mc. Woolf, C.J. (2004). Pain Moving from
Kenzie Therapy as Compared with Symptom Control Towards
that Intensive Strengthening Training Mechanism-Specific Pharmacologic
for the Treatment of Patient with Management. Annals of Internal
Subacute or Chronic Low Back Pain. Medicine. 2004, hal 441-451.
Spine. vol. 27. Yulianti, J. (2008). Pengaruh Teknik Mc.
Simon, T. (1983). Myofasial Origin of Low Kenzie Exercise Terhadap
Back PainIn : Simon DS, ed; Perubahan Nyeri Tengkuk Pada
Principles of Diagnosis and Petani Kopi di Desa Bontonga
Treatment Postgaduate Medicine. Kecamatan Baraka Kabupaten
Williams and Wilkins. Baltimore, Enrekang. Karya Tulis Ilmiah,
hal. 73. Poltekkes Makassar.

You might also like