Dominggus Richardo Rampisela Tugas Bab 7
Dominggus Richardo Rampisela Tugas Bab 7
Dominggus Richardo Rampisela Tugas Bab 7
Rampisela
123011901013
Chapter 7
The FASB’s Conceptual Framework
TRUE/FALSE
2. The most important new issue brought up in the discussion memorandum that
preceded the conceptual framework was predictive ability. False
5. SFAC No. 1 maintains that financial statements should be geared toward specific
needs of particular user groups. False
6. The conceptual framework maintains that accounting reports should become the
only relevant source of information about enterprises. False
7. SFAC No. 1 takes the position that users of financial statements must be assumed
to be knowledgeable about financial information and reporting. True
8. With regard to users, SFAC No. 1 established that financial statements should be
aimed at a common core of similar information users. True
10. The benefits of accounting information pertain to how useful the accounting
information is relative to the capital maintenance and accountability objectives.
False
13. There is a conflict between timeliness and the other aspects of relevance. True
16. SFAC No. 5 appears to deny one of the main tenets of the efficient-markets
hypothesis. True
17. The definitions of SFAC No. 6 are virtually identical to those in SFAC No. 3
except that they are extended to non-business organizations. True
18. Comprehensive income as defined by SFAC No. 6 includes all changes in equity
during a period. False
19. Relevance and reliability are the primary characteristics that standard setters
should be concerned with. True
20. Timeliness and predictive value are the two main aspects of relevance. False
22. The concept of consistency was referred to as a convention in SFAC No. 2. False
25. The jurisprudential view of the FASB is concerned with the theory embodied in
the conceptual framework. False
MULTIPLE CHOICE
1. Which of the following is not true regarding the FASB’s conceptual framework?
a. It is supposed to embody a system of interrelated objectives.
b. It is an attempt to provide a metatheoretical structure for financial
accounting.
c. It establishes generally accepted accounting principles.
d. It includes six statements of financial accounting concepts.
2. Which of the following is not true regarding the discussion memorandum that
preceded the conceptual framework?
a. It represented the end product of the FASB’s deliberations related to the
conceptual framework project
b. The most important new issue brought up in the document was capital
maintenance.
c. It brought up three views of financial accounting and financial statements.
d. It presented various definitions for basic accounting terms.
3. Which statement in the conceptual framework deals with qualitative
characteristics of accounting information?
a. SFAC No. 1
b. SFAC No. 2
c. SFAC No 3
d. SFAC No. 5
11. Which component of the conceptual framework is perhaps the most difficult to
apply in practice?
a. Materiality
b. Timeliness
c. Benefits greater than costs
d. Neutrality
14. The idea that a measurement should correspond with the phenomenon it is
attempting to measure is referred to in the conceptual framework as:
a. Reliability
b. Relevance
c. Representational faithfulness
d. Understandability
17. Which qualitative characteristic pertains wholly to the attitude of board members
as opposed to being more directly concerned with specific aspects of information
contained in the financial statements?
a. Representational faithfulness
b. Verifiability
c. Consistency
d. Neutrality
19. SFAC designated which of the following as the term to indicate the
comprehensive or total change in net assets occurring during the period as a result
of operations?
a. Income
b. Earnings
c. Revenue
d. Profits
23. Which of the following concepts was referred to as a convention in SFAC No. 2?
a. Consistency
b. Materiality
c. Comparability
d. Conservatism
Jawaban:
Sebelum kita membahas tentang SFAC, kita akan membahas mengenai satu studi FASB
yang paling masif, luas, dan cukup tersebar, yaitu tentang Discussion memorandum
FASB. “Discussion memorandum is a document issued by the Financial Accounting
Standards Board (FASB) in order to promote discussion among accounting professionals.
The issues discussed are often accounting guidelines and policies such as capitalization
and depreciation policies or asset recognition guidelines”. Sebagian besar dipengaruhi
oleh Trueblood Committee Report, Discussion memorandum FASB memuat tentang (1)
tiga pandangan mengenai akuntansi keuangan dan laporan keuangan, dan (2) garis besar
dari beberapa pendekatan capital maintenance. Hal yang baru dan penting dari
Discussion memorandum FASB, yang belum dipertimbangkan secara luas di empat
dokumen sebelumnya, adalah mengenai capital maintenance, tentang bagaimana earning
diukur dalam konteks menjaga modal (aset-kewajiban) di awal periode agar tetap utuh.
Seperti APB Statement 4, SFAC tidak membuat GAAP serta tidak melibatkan
Rule 203 dari Rule of Conduct of the AICPA yang melarang penyimpangan dari GAAP.
Kelemahan ini mungkin mengecewakan, meskipun demikian memiliki beberapa manfaat
penting
Proses menghadirkan struktur metateori yang dapat berjalan dan bermanfaat harus
diakui sebagai proses yang pelan (sebuah proses evolusi). Trial and error dapat
diperkirakan dengan pasti. Selain itu, sifat sementara dari statement memudahkan
dalam mengubah komponen yang perlu dikembangkan. Sayangnya tedapat
kemungkinan bahwa statement ini hanya akan memiliki dampak perias.
Jawaban:
Penantian panjang SFAC No. 5 berakhir pada Desember 1984, tepat 4 tahun setelah
SFAC 4. Statement ini menguraikan isu-isu sulit mengenai pengakuan dan
pengukuran (recognition and measurement), sehingga akan menjadi tonggak penentu
kesuksesan atau kegagalan keseluruhan proyek.
Pernyataan dalam paragraf 2 menunjukkan tidak adanya usaha yang lebih ekstensif
untuk memecahkan masalah pengakuan dan pengukuran. Kriteria pengakuan dan
panduan dalam statemen ini secara umum konsisten dengan current practice (praktik
berlaku) dan tidak menyatakan perubahan yang radikal. Namun tidak tertutup
kemungkinan adanya perubahan praktik pada masa yang akan datang. Perubahan
tersebut terjadi secara bertahap dan evolusioner (perubahan bertahap menuju “fair
value”).
Salah satu fokus SFAC No. 5 adalah format dan penyajian perubahan ekuitas
pemilik yang bukan merupakan setoran dari pemilik. Dengan demikian, pengertian
earning menjadi berbeda dengan net income (earning menggantikan net income).
Earning merupakan net income dikurangi efek kumulatif pada tahun sebelumnya
karena adanya perubahan prinsip akuntansi yang digunakan. Dengan demikian, selain
statement ofearning, sekarang muncul statement of comprehensive income yang
memuat :
Semua perubahan ekuitas pemilik selain setoran pemilik pada periode tersebut
Efek kumulatif pada tahun sebelumnya karena adanya perubahan prinsip
akuntansi yang digunakan
Efek rugi/untung dari marketable securities yang bukan termasuk aset lancar
Penyesuaian mata uang asing.
Dalam mengaplikasikan kriteria pengakuan pada pendapatan dan situasi untung (gain
situation), pengakuan membutuhkan bahwa asset yang diterima telah terealiasi atau
dapat direalisasi dan pendapatan yang harus diterima (earned). Demikian juga kriteria
pengakuan pada beban dan situasi rugi terjadi karena asset digunakan atau tidak ada
manfaat berikutnya yang diharapkan (paragraf 85).
Metoda pengakuan untuk beban disesuaikan dengan pendapatan, write-off selama
periode ketika kas dikeluarkan atau liabilitas terjadi untuk item beban berumur
pendek atau prosedur rasional dan sistematis lainnya.
Measurement Attributes
Lima atribut pengukuran secara ekstensif didiskusikan dalam memorandum diskusi
tahun 1976, dikemukakan dan dimasukkan ke dalam SFAC 5, yaitu
a. historical cost
b. current cost (replacement cost)
c. current market value (exit value)
d. net realizable value (selling cost less any cost to complete or dispose)
e. present (discounted) value of future cash flow
Jawaban:
B) Comprehensive Income
Statement of earnings akan disertai dengan statement of comprehensive income.
Statement of Comprehensive Income saat ini diharapkan akan menjadi sebuah
laporan yang mencakup semua perubahan ekuitas pemilik sepanjang periode selain
transaksi dengan pemilik. Dampak kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi akan
terlihat, juga beberapa dampak terhadap income dari rugi atau laba (yang diakui)
surat-surat berharga yang tidak tergolong aktiva lancar. Statement of comprehensive
income yang memuat :
Semua perubahan ekuitas pemilik selain setoran pemilik pada periode tersebut
Efek kumulatif pada tahun sebelumnya karena adanya perubahan prinsip
akuntansi yang digunakan
Efek rugi/untung dari marketable securities yang bukan termasuk aset lancar
Penyesuaian mata uang asing.
4. Explain the hierarchy of accounting qualities identified in SFAC No. 2.
Jawaban:
Batasan ini merupakan bagian yang paling sulit dari conceptual framework
untuk diterapkan dalam praktik. Manfaat (benefit) informasi akuntansi dinyatakan
dengan kegunaan informasi akuntansi tersebut untuk berbagai kelompok pemakai
(terutama inverstor dan kreditur) dalam proses pengambilan keputusan. Biaya
langsung (direct cost) informasi adalah biaya dalam memperoleh, menyajikan dan
menyebarkan informasi (misalnya: biaya yang muncul dalam penerapan SFAS
No.33). Biaya tidak langsung (indirect cost) meiputi kerugian dalam kompetisi
disebabkan oleh informasi yang dipublikasikan (misalnya SFAS 14 dan SFAS 5)
Banyak fakta menunjukkan pengungkapan tambahan dari SFAS 33 tidak
dipahami dengan baik oleh pengguna, karena informasi yang dihasilkan relatif
menjadi mahal akibat kurangnya pemahaman. Masalah lain berhubungan dengan
melimpahnya informasi adalah kemampuan pribadi dan pasar untuk menyerap
dan menggunakan informasi.
Biaya dan manfaat informasi, secara langsung maupun tidak langsung
berhubungan dengan konsekuensi ekonomi. Banyak konsekuensi ekonomi yang
muncul dari informasi akuntansi sulit dievaluasi. Beberapa di antaranya adalah
legitimasi dan akseptabilitas. Misalnya, maksud SFAS 106 adalah membukukan
biaya layanan kesehatan para pensiunan pada cash basis seperti yang dianjurkan
standar. Kita pasti menemukan kasus bahwa informasi yang bermanfaat untuk
memprediksi atau untuk tujuan pertanggungjawaban bagi seluruh kelompok
pengguna. Masalah penilaian yang muncul adalah haruskah kita mengukur beban
dan hutang pada currently existing cost atau mencoba meng-estimasi biaya yang
akan terjadi bila hal tersebut terjadi saat ini (men-diskon pada present value). Jika
kita menggunakan future costs, yang mungkin lebih besar dari present cost,
beberapa kemungkinan konsekuensinya:
Bonus manajemen mungkin terpengaruh secara negatif bila didasarkan pada
laba yang dilaporkan
Evaluasi terhadap kerja manajemen dalam mengelola akan dinilai yang rendah
karena pendapatan yang dilaporkan lebih rendah
Dividen yang dibagikan pada pemegang saham akan terpengaruh secara
negatif karena pendapatan yang lebih rendah tidak berpengaruh secara negatif
pada debt equity ratio
Pemegang obligasi harus diproteksi akibat kemungkinan 1 dan 3
Karena kemungkinan 1, 2 dan 3, manfaat pensiun akan berkurang dan hal ini
akan merugikan karyawan.
b. Relevance
Relevansi adalah kualitas yang diambil dari ASOBAT dan diungkapkan agak
janggal pada SFAC menjadi “mampu menciptakan perbedaan dalam sebuah
keputusan dengan membantu pengguna membentuk prediksi tentang outcome
masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang atau untuk mengkonfirmasi atau
memeriksa ekpektasi”. Relevansi memiliki 2 aspek utama: predictive value dan
feedback value, serta 1 aspek tambahan: ketepatan waktu.
Predictive value
Seperti dalam dokumen sebelumnya, predictive value merujuk pada kegunaan
input untuk prediksi seperti cash flow dan earnings power.
Feedback value
Feedback value berhubungan dengan meng-konfirmasi atau mengoreksi
ekspektasi yang sebelumnya dibuat oleh pembuat keputusan. Jika ditinjau lebih
luas, feedback value sangat berkaitan dengan pertanggungjawaban. Informasi
yang menyediakan kualitas feedback value juga mempengaruhi atau berdampak
pada s. Karenanya, muncul dua pengertian pada istilah feedback value yang agak
membingungkan. Walaupun hal tersebut tidak mempengaruhi keterkaitan antara
predictive dan feedback value.
Timeliness
Ketepatan waktu sebenarnya merupakan sebuah batasan terhadap kedua aspek
utama relevansi. Agar relevan, sebuah informasi harus tepat waktu, artinya harus
‘tersedia untuk pembuat keputusan sebelum (informasi tersebut) kehilangan
kapasitasnya dalam mempengaruhi keputusan’. Terdapat pertentangan antara
ketepatan waktu dengan dua aspek utama relevansi karena informasi akan lebih
lengkap dan akurat jika batasan waktunya dilonggarkan. Karenanya sering terjadi
trade-off antara ketepatan waktu dengan kedua aspek utama relevansi tersebut.
Possible Inconsistency Beetween Predictive Value and Feedback Value
Predictive Value dan Feedback Value –yang merupakan karakteristik kualitatif–
diturunkan dari tujuan menyediakan informasi yang bermanfaat untuk
memprediksi cash flow dan untuk pertanggungjawaban. Sejak Trueblood Report
sampai SFAC 1 dan kemudian SFAC 2, (penjelasan) yang sedikit lebih detail
ditambahkan pada setiap dokumen yang menggantikan (dokumen terbaru).
Melalui ketiga dokumen ini ditekankan pentingnya pengambilan keputusan oleh
pengguna eksternal. Jelaslah kemampuan memprediksi sangat dekat kaitannya
dengan pembuatan keputusan. SFAC 2 mencatat bahwa stewardship (feedback)
juga terkait dengan pembuatan keputusan. Feedback value berhubungan dengan
dua tujuan pengguna.
Tujuan penilaian kinerja manajemen (menentukan seberapa baik
manajemen telah bekerja, dinyatakan sebagai menyetujui atau tidak
menyetujui ekspektasi relatif pada pertanggungjawabannya)
Tujuan pembuatan keputusan
Representational Faithfulness
Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan.
Representational faithfulness juga berhubungan dengan teori pengukuran.
kedua karakter ini dipandang sebagai karakter yang berorientasi output, karenanya
keduanya seharusnya merupakan hasil conceptual framework yang dapat berjalan,
bukan bagian dari struktur teori.
e. Materiality
Pertanyaah yang muncul pada materialitas adalah apakah item ini cukup besar
untuk mempengaruhi keputusan pengguna. Materialitas diterima sebagai
karakteristik kuantitatif, serta merupakan konsep relatif dan bukan konsep
absolut.
5. Define the elements of financial statements identified in SFAC No. 3 and SFAC
No. 6.
Jawaban:
SFAC No. 3 berisi tentang definisi sepuluh elemen dalam laporan keuangan yang
menjelaskan tiga pandangan tentang akuntansi keuangan, yaitu revenue-expense, asset-
liablity, dan non-articulated. SFAC No. 3 ini kemudian akan digantikan oleh SFAC No.
6. SFAC No. 6 mendefinisikan equitas sebagai sisa kepemilikan. Bagaimanapun sisa
kepemilikan yang diuraikan di dalamnya tidak sama dengan equitas sisa yang
didefinisikan di atas. Pengertian ini lebih pada perbedaan antara aktiva dan kewajiban.
Konsekuensinya, berdasarkan SFAC No. 6, definisi dan karakteristik ekuitas
bergantung pada definisi dan karakteristik aktiva dan kewajiban. SFAC No. 6
mendefinisikan ekuitas secara keseluruhan tidak mendefinisikan sifat dari elemen-
elemen ekuitas. Ini sejalan dengan catatatan bahwa perusahaan mungkin memiliki lebih
dari satu kelompok ekuitas, seperti saham biasa dan saham preferren. Ekuitas
didefinisikan sebagai perbedaan antara aktiva dan kewajiban, dan kewajiban
didefinisikan sebagai kewajiban untuk menyerahkan aktiva atau menyediakan jasa
kepada entitas lain di masa yang akan datang sebagai hasil dari transaksi atau kejadian
di masa lalu. Konsekuensinya, berdasarkan definisi SFAC No. 6, perbedaan antara
kewajiban dan ekuitas adalah ekuitas tidak mewajibkan entitas untuk menyerahkan
sumber daya masa datang atau menyediakan jasa. Tidak ada kewajiban untuk membagi
sumber daya kepada pemilik ekuitas sebelum diumumkan oleh dewan direktur kecuali
jika entitas dilikuidasi. Definisi pada setiap elemen laporan keuangan yang diatur dalam
SFAC No. 6 didasari oleh ENTITIY CONCEPT.
SFAC No 6 yang disebutkan sebelumnhya merupakan pengganti dari SFAC No 3.
SFAC No 6 sebenarnya identik dgn SFAC No 3, kecuali SFAC No 6 juga
menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan organisasi non bisnis. Karateristik
kualitatif informasi akuntansi dalam SFAC No 2 juga diperluas untuk organisasi non
bisnis. SFAC No 6 tidak menambahkan lebih lanjut kerangka kerja konseptual dari
sudut pandang organisasi bisnis. SFAC No 6 mendefinisikan 10 elemen dalam
laporan keuangan sebagai berikut.
a. Aset ( assets ) adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang
(future economic benefits) yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas
tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa lalu.
b. Utang ( liabitilies ) adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi
(probable future sacrifies) dimasa mendatang yang berasal dari kewajiban
sekarang suatu entitas untuk mentrasfer aset atau menyerahkan jasa pada entitas
lain dimasa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu.
c. Ekuitas ( equity ) adalah hak sisa (residual interest) atas aset suatu entitas setelah
dikurangi dengan utang. Dalam perusahaan bisnis, ekuitas sama dengan hak
pemilik.
d. Investasi oleh pemilik ( investment by owners ) adalah kenaikan aset neto suatu
perusahaan yang berasal dari transfer entitas lain ke perusahaan tersebut atas
sesuatu yang bernilai untuk memperoleh atau meningkatkan hak kepemilikan
(atau ekuitas) dalam perusahaan tersebut.
e. Distribusi pada pemilik ( distribution to owners ) adalah penurunan aset neto
suatu perusahaan yang berasal dari transfer aset, penyerahan jasa, atau
penambahan utang oleh perusahaan kepada pemilik.
f. Laba komprehensif ( comprehensive income ) adalah perubahan ekuitas (aset
neto) suatu entitas selam satu perioda yang berasal dari transaksi atau peristiwa
dan kondisi lainnya dari sumber yang bukan berasal dari pemilik.
g. Pendapatan ( revenue) adalah aliran masuk kenaikan aset suatu entitas atau
penurunan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda,
yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa, atau
pelaksanaan kegiatan lainnya, yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara
terus menerus.
h. Biaya ( expenses ) adalah aliran keluar atau pemakaian aset suatu entitas, atau
penambahan utang suatu entitas (atau kombinasi keduanya) selama satu perioda,
yang berasal dari pengiriman atau produksi barang, penyerahan jasa atau
pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan utama perusahaan secara
terus menerus.
i. Keuntungan ( gains ) adalah kenaikan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil
suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari
pendapatan dan investasi oleh pemilik.
j. Kerugian ( losses ) adalah penurunan ekuitas (aset neto) dari transaksi insidentil
suatu entitas dan berasal dari semua transaksi, peristiwa dan kondisi lainnya yang
mempengaruhi entitas dalam satu perioda diluar transaksi yang berasal dari biaya
dan distribusi pada pemilik.
Jawaban:
Juga telah diperdebatkan bahwa definisi aset FASB yang menekankan manfaat
ekonomi masa depan didasarkan pada pendapatan masa depan dan pengukuran
pendapatan. Akibatnya, konsep yang cocok adalah fokus utama dari definisi. Telah
diperdebatkan bahwa definisi aset harus berkonsentrasi pada hak milik yang berkaitan
dengan kekayaan, yang memberikan orientasi neraca yang sebenarnya. Ini akan
menghasilkan biaya ditangguhkan tertentu yang dibebankan segera meskipun timbulnya
mereka dapat membawa manfaat ekonomi di masa depan.
Samuelson mengkritisi definisi kerangka konseptual aset. Menurutnya, definisi aset
menurut FASB, yang menekankan pada keuntungan-keuntungan ekonomi di masa depan
(aliran kas masuk di masa depan) didasarkan pada penerimaan-penerimaan dan biaya-
biaya masa depan. Jadi, fokus utama definisi ini adalah konsep mempertemukan
pendapatan dengan biaya. Padahal menurutnya, definisi aset seharusnya fokus terhadap
hak milik yang berkaitan dengan kekayaan, yang menyediakan sebuah laporan neraca
yang kuat.
Pendapat lain yang juga menentang definisi-definisi tersebut adalah terkait dengan
bagaimana istilah ”transaksi-transaksi masa lalu” dapat diinterpretasikan ke dalam
definisi aset dan kewajiban.
Jawaban:
Secara Umum :
Kerangka Konseptualnya dimana di KDPPLK SAK 2014 terdiri dari 6 bagian sedangkan
di KKPK 2018 SAK 2018 terdiri dari 4 Bagian.
Kerangka konsepsual menurut PSAK KDPPLK SAK 2014 terdiri atas:
1. Pengguna laporan keuangan
2. Tujuan laporan keuangan.
3. Asumsi dasar
4. Kerakteristik kualitatif
5. Konsep pengakuan dan pengukuran unsur laporan keuangan
6. Konsep pemeliharaan modal.
KKPK merupakan adopsi dari the Conceptual Framework for Financial Reporting per 1
Januari 2016. KKPK ini akan menggantikan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan (KDPPLK) (Penyesuaian 2014) yang berlaku efektif per 1 Januari
2015. KKPK berlaku efektif sejak tanggal pengesahan. KKPK 2018 pada SAK 2018
terdiri atas :
1. Bab 1 tentang Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum.
2. Bab 2 tentang Entitas Pelapor. Bab ini masih menjadi pembahasan IASB dalam
projek Kerangka Konseptualnya.
3. Bab 3 tentang Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang Berguna.
4. Bab 4 tentang KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa. Bab ini mencakup
pengaturan yang tersisa dari KDPPLK (1994).
Secara Rinci :
KDPPLK
Dari paragraf tersebut kita dapat menggarisbawahi bahwa tujuan utama laporan
keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan
keputusan ekonomi yang dilakukan oleh banyak pengguna. Patut dicamkan bahwa
penyusunan dan penyajian laporan keuangan akan berbeda jika tujuannya misalnya untuk
memastikan pelayanan yang baik. Dan patut dicamkan pula bahwa penyusunan dan
penyajian laporan keuangan akan berbeda jika tujuannya adalah untuk menyediakan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan misalnya untuk manajemen saja.
Pengguna laporan keuangan meliputi investor, calon investor, kreditor, karyawan,
pemasok dan kreditor lainnya, pemerintah, dan masyarakat. Pengguna tersebut
menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi yang berbeda,
diantaranya sebagai berikut:
Investor dan calon investor: menilai entitas dan kemampuan membayar deviden di
masa mendatang, investor dapat memutuskan untuk membeli atau menjual saham entitas.
Asumsi dasar yang digunakan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan
berdasarkan kerangka konseptual adalah asumsi going concern dan asumsi dasar akrual.
Going concern (kelangsungan usaha) menganggap bahwa perusahaan akan terus
beroperasi di masa-masa yang akan datang, tidak ada asumsi bahwa entitas akan bubar.
Yang menjadi fokus bukan keterus menerusannya, tetapi asumsi ini menjadi dasar bagi
kewajaran nilai yang dicantumkan dalam informasi keuangan. Asumsi dasar lainnya
adalah basis akrual, dalam basis akrual pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya diakui
pada saat terjadinya bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan. Penentuan pendapatan
dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi kas
telah dilakukan atau tidak. Penentuannya bukan keterlibatan kas, tetapi didasarkan
kepada faktor legalnya apakah memang sudah merupakan hak (pendapatan) atau
kewajiban (beban) perusahaan atau belum. Kalau sudah, harus dicatat tanpa menunggu
penerimaan atau pembayaran kas.
Karakteristik Kualitatif
Laporan keuangan harus dapat difahami oleh para pemakai agar dapat digunakan
dalam pengambilan keputusan ekonomi. Untuk dapat difahami, pengguna laporan
keuangan diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai mengenai aktivitas
ekonomi, bisnis, akuntansi, serta memiliki kemauan untuk mempelajari informasi.
KKPK
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) telah
mengesahkan Exposure Draft Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (ED KKPK)
menjadi Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) dalam rapatnya pada
tanggal 28 September 2016. KKPK merupakan adopsi dari the Conceptual Framework
for Financial Reporting per 1 Januari 2016. KKPK ini akan menggantikan Kerangka
Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) (Penyesuaian 2014)
yang berlaku efektif per 1 Januari 2015.
KKPK berlaku efektif sejak tanggal pengesahan.
1. Bab 1 tentang Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum.
Tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum adalah untuk menyediakan informasi
keuangan tentang entitas pelapor yang berguna untuk investor saat ini dan
investor potensial, pemberi pinjaman, dan kreditor lainnya dalam membuat
keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas.
2. Bab 2 tentang Entitas Pelapor. Bab ini masih menjadi pembahasan IASB dalam
projek Kerangka Konseptualnya.
3. Bab 3 tentang Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang Berguna.
Karakteristik kualitatif informasi keuangan yang berguna mengidentifikasi jenis
informasi yang kemungkinan besar sangat berguna untuk pengguna dalam
membuat keputusan mengenai entitas pelapor berdasarkan informasi dalam
laporan keuangan (informasi keuangan).
Agar informasi keuangan menjadi berguna, informasi tersebut harus relevan
(relevance) dan merepresentasi secara tepat apa yang direpresentasikan (faithful
representation). Kegunaan informasi keuangan dapat ditingkatkan jika informasi
tersebut terbanding (comparable), terverifikasi (verifiable), tepat waktu (timely),
dan terpaham (understandable).
4. Bab 4 tentang KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa. Bab ini mencakup
pengaturan yang tersisa dari KDPPLK (1994).
Selain pengesahan KKPK, pada tanggal 28 September 2016, DSAK IAI juga telah
mengesahkan ED amandemen dan penyesuaian tahunan atas beberapa Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Berikut ini adalah ikhtisar ringkas amandemen
dan penyesuaian tahunan SAK:
memadai.
d. Estimasi atas kemungkinan besar
laba kena pajak masa depan dapat
mencakup pemulihan beberapa aset
entitas melebihi jumlah tercatatnya
jika terdapat bukti yang memadai
bahwa kemungkinan besar entitas
akan mencapai hal tersebut.