Jurnal
Jurnal
Jurnal
ABSTRACT
Analysis of Covariance (ANCOVA) is mostly used in the analysis of research or experimental design.
ANCOVA is the combination between regression analysis and Analysis of Variance (ANOVA).
ANCOVA were used because there are some concomitant variable, which is variable that difficult to
control by the researchers but an impact on observed the response variable. The purpose from
concomitant variable is reduces variability in the experiment. If there is missing data on Randomized
Complete Block Design (RCBD) the first must be done estimating the missing data before ANCOVA
done. ANCOVA on RCBD with complete data or missing data isn’t much different, if there are
missing data, the degrees of freedom is reduced by the total amount of missing data and the sum of
square treatment reduced by the value of the bias. Application of tensile strength of the glue
experiment to the case ANCOVA on RCBD with one missing data show no effect of treatment and
group by the tensile strength of the glue. For Fe toxicity experiment with two missing data are found
only treatment effect to Fe texicity. Based on value from the coefficient of variance for one missing
data and two missing data showed that ANCOVA is more appropriately used than ANOVA.
Keywords : Missing data, Analysis of Covariance (ANCOVA), Randomized Complete Block Design
(RCBD), Analysis of Variance (ANOVA)
1. PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan berkembang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi.
Perkembangan ini menuntut berbagai pihak untuk melakukan penelitian. Perancangan
percobaan dapat dikatakan sebagai jembatan bagi peneliti sebelum percobaan dilakukan
sehingga didapatkan hasil yang valid secara ilmiah. Supaya didapatkan hasil percobaan yang
valid dalam menganalisis harus diperhitungkan variabel-variabel apa saja yang dianggap
mempengaruhi hasil percobaan tersebut. Menurut Montgomery (2009) terdapat variabel
tertentu yang tidak dapat dikendalikan oleh peneliti tetapi dapat diamati bersama variabel
respon. Variabel seperti ini biasa disebut dengan variabel pengiring. Dengan adanya variabel
pengiring ini, maka analisis yang digunakan adalah Analisis Kovarian (ANAKOVA).
Sebelum menganalisis hasil rancangan pecobaan, peneliti harus memilih rancangan
percobaan yang tepat. Menurut Hanafiah dan Sukamto (1991) apabila unit percobaan dan
lingkungan bersifat heterogen maka rancangan yang tepat adalah Rancangan Acak Kelompok
Lengkap (RAKL).
Ketidaklengkapan suatu data menyebabkan data hasil percobaan tidak dapat dianalisis
dengan baik. Menurut Gomez dan Gomez (2005) hilangnya data dapat disebabkan oleh
berbagai hal, diantaranya perlakuan yang tidak tepat, kerusakan pada obyek percobaan, data
yang tidak logis.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan adalah langkah-langkah lengkap yang harus diambil sebelum
percobaan dilakukan supaya data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehingga
analisis yang dilakukan dapat obyektif dan mempunyai kesimpulan yang berlaku untuk
persoalan yang sedang dibahas (Sudjana, 1982).
Y ..2 k r
Y. 2j k
Yi.2
JKT Yij2 FK JKP
r
FK JKK FK FK
kr i 1 j 1 j 1 k i 1 r
KTK KTP
Fhit .K Fhit .P
KTG KTG
X l2 N X l2
l 1 l 1
Yij Ti
j 1
Yij B j
i 1
X ij Ti ( X )
j 1
X ij B j ( X )
i 1
Ti G
i 1
T
i 1
i( X ) GX
j 1 k rk j 1 k rk j 1 k rk
2
k T G X2 k Ti ( X ) Ti
GG X Ti 2 G 2
k
JKPX JHPXY JKPY
i( X )
i 1 r rk i 1 r rk i 1 r rk
k r
G X2 k r
GG X k r
G2
JKT X X ij 2
JHT XY X ij Yij JKTY Yij2
i 1 j 1 rk i 1 j 1 rk i 1 j 1 rk
2 2 2
JHG XY JHPG XY JHKG XY
JKG t JKGY JKPG t JKPG Y JKKGt JKKGY
JKG X JKPG X JKKG X
JKG X JKT X JKPX JKK X JKPG X JKPX JKGX JKKG X JKK X JKGX
JHG XY JHTXY JHPXY JHK XY JHPGXY JHPXY JHGXY JHKGXY JHK XY JHGXY
JKGY JKTY JKPY JKK Y JKPGY JKPY JKGY JKKGY JKK Y JKGY
JKPt JKPGt JKGt JKK t JKKGt JKGt
Kuadrat tengah:
JKGt JKPt JKK t
KTGt KTPt KTK t
(r 1)(k 1) 1 (k 1) (r 1)
F hitung:
KTPt KTK t
Fa Fb
KTGt KTGt
Menurut Steel dan Torrie (1993) asumsi yang diperlukan pada analisis kovarian
adalah:
1. Variabel X bersifat tetap, diukur tanpa kesalahan, dan bebas dari pelakuan.
2. Regresi Y terhadap X adalah linear dan bebas dari perlakuan dan kelompok.
3. Galat menyebar normal dan bebas di sekitar nilai tengah nol dan ragam yang sama.
Pengujian asumsi ini terdiri dari :
a. Normalitas
b. Independensi
c. Kesamaan varian
3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Sumber Data
Dalam penulisan skripsi ini menggunakan data penerapan analisis kovarian pada
rancangan acak kelompok lengkap.
1. Satu data hilang
Berasal dari buku Suwanda (2011) dengan judul Desain Eksperimen untuk Penelitian
Ilmiah pada halaman 326. Permasalahannya adalah terdapat empat formula berbeda dari
industri lem. Kekuatan tensil dari lem ketika digunakan pada bagian penggabungan juga
berhubungan dengan penggunaan ketebalannya. Namun dalam skripsi ini percobaan pada
perlakuan ke-3 kelompok ke-3 dianggap hilang karena perlakuan tersebut terkena air yang
menyebabkan perlakuan menjadi rusak.
2. Dua data hilang
Berasal dari buku Suntoyo Yitnosumarto (1993) dengan judul Percobaan, Perancangan,
Analisis, dan Interpretasinya pada halaman 122. Permasalahannya adalah sebuah
percobaan dengan tiga kelompok dilakukan untuk mengetahui ketahanan 15 varietas padi
terhadap keracunan Fe. Keracunan Fe juga berhubungan dengan toleransi Fe dari varietas
padi tersebut. Namun dalam skripsi ini percobaan pada varietas padi yang ke-8 pada
kelompok ke-1 dan varietas padi yang ke-11 kelompok ke-2 dianggap tidak bisa
digunakan karena terkena hama yang berasal dari tikus sawah sehingga varietas padi
tersebut rusak sebelum percobaan usai.
Tabel 4. Tabel Analisis Varian dengan Satu Nilai Dugaan Data Hilang
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Fhitung
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah
Kelompok 3 15,89884 5,29961 1,11503
Perlakuan 4 38,81187 9,70297 2,0415
Galat 11 52,28159 4,75287
Total 18 106,9923
Didapatkan nilai koefisien keragaman untuk analisis varian (4,57465%) lebih besar
dari nilai koefisien keragaman analisis kovarian (1,98067%). Sehingga analisis kovarian lebih
tepat digunakan daripada analisis varian untuk data kekuatan tensil lem.
Tabel 6. Tabel Analisis Varian dengan Dua Nilai Dugaan Data Hilang
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Fhitung
Keragaman Bebas Kuadrat Tengah
Kelompok 2 0,86414 0,43207 0,57144
Perlakuan 14 64,2759 4,59114 6,07213
Galat 26 19,6586 0,7561
Total 42 84,79863
Didapatkan nilai koefisien keragaman untuk analisis varian (20,0983%) lebih besar
dari nilai koefisien keragaman analisis kovarian (14,71727%). Sehingga analisis kovarian
lebih tepat digunakan daripada analisis varian untuk data keracunan Fe.
5. KESIMPULAN
Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diperoleh beberapa
kesimpulan, yaitu:
1. Apabila terdapat data yang hilang, nilai untuk jumlah kuadrat perlakuan akan lebih besar
dari nilai sebenarnya. Oleh karena itu, jumlah kuadrat perlakuan dikurangkan dengan
besar bias.
6. DAFTAR PUSTAKA
Das, M.N dan Giri, N.C. 1986. Design and Analysis of Experiment Second Edition. New
Delhi: Wiley Eastern Limited.
Freund dan Wilson. 1996. Statistical Methods Second Edition. USA: Academic Press.
Gomez, K.A dan Gomez, A.A. 2005. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian Edisi
Kedua. Jakarta: UI Press.
Hanafiah dan Sukamto. 1991. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Montgomery, D.C. 2009. Design and Analysis of Experiments: International Seventh Edition.
USA: John Wiley & Sons.
Steel dan Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sudjana. 1982. Disain dan Analisis Eksperimen. Bandung: Tarsito.
Suwanda. 2011. Desain Eksperimen untuk Penelitian Ilmiah. Bandung: Alfabeta.
Walpole, R. E. 1992. Pengantar Statistika Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Yitnosumarto. 1993. Percobaan Perancangan, Analisis, dan Interpretasinya. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.