Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Contoh Success Story (English, Korean, Indonesian)

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 3

STORY OF STARTING CHIPS BUSINESS SINCE BECOME AN

INDONESIAN MIGRANT WORKER IN KOREA


By: Diko

In overseas, thousand Indonesian go to foreign country leaving their family for sake of their
family finances. They go with their fighter mental, not like the beggar who asking money from
the others. As well as Indonesian Migrant Workers in Korean, for getting a job there they have to
past so many difficulty and barriers. After they past it, while they collecting their money, another
new adventure is already waiting. For the sake of lifting their dignity and their family, their effort
should be made from the first time…. With making venture.
Me and my brother Ali Arema are Indonesian Migrant Workers too. But the different is I am
quite busy with my education, social activities, man power also culture and social activities while
my brother focus to start our business. After 2 years worked in Korea, thanks God we can make
our own chips factory. We always communicated with our family member. We always help each
other, work hard to make our business successful.
Thanks to Allah and thanks to all of my friends who always pray for us, our chips factory start to
operated since 2107. At first we produced 5 kwintals chips with 20 employees. When both of us
still as Indonesian Migran Worker in Korean factory, our business operated by our family in
Indonesia.
The beginning of production last month started with 500 kilograms and in a few months
increased to 1 ton a day. At that time, our employees grew to 35 people and will continue to grow
according to the needs. They are our neighbors and local community in Kepanjen, Malang, East
Java. Most of them are widows, elementary school’s graduates, and physically disabled people.
Armed with teamwork, honesty, and hard work as family, Alhamdulillah right now we are
developing our 3rd factory. Two of our factories on the average are producing 1 ton a day and
employing more than 100 people.
Some said that Indonesian Migrant Workers will always be lower class workers, means after they
come back to the homeland, their life have not changed. At least, what we do right now can open
their eyes that migrant workers could also lift their dignity on their own. If they want to stand
tall, have confident, and move together, then Indonesian Migrant Workers as agent of change for
better finances of Indonesia is not just a dream.
Fighting!

한국에서 인도네시아 이주 노동자때부터 과자사업을 시작하는 이야기


작가: 디꼬

외국에서 한 천 인도네시아 사람들이 가족 경제를 위해 가족들과 떨어지고 있습니다. 화


이팅하는 마음을 가지고 거지 같지않고 다른 사람한테 돈을 달라지 않았습니다. 한국에
서 인도네시아 노동자들은 취직할 수 있게 많은 어려움과 관문도 지나가야 했습니다. 그
것은 잘 붙이고 돈을 모으면서, 또 다른 모험을 앞에 기다리고 있습니다. 가족들의 자존
심을 위해 우리 선전은 처음부터 시자해야 했습니다. 사업을 열기.
저와 동생은 인도네시아 노동자입니다. 존 다르지만 저는 학교, 봉사, 근로자, 문화 활동
때문에 좀 바쁘고 우리 동생은 우리 사업에 집중했습니다. 한국에 온지 2 녕이 지난후
에, 우리 과자 공장을 개발할 수 있습니다. 매일-매일 인도네시아에 있는 가족들과 소통
을 나누고 서로 도와주면서 우리 사업을 잘 지낼 수있기 바랍니다.
가족과 친구들의 도와준 덕분에, 우리 공장은 2017 년부터 진행할 수 있습니다. 처음에
는 500kg 과자와 20 명 직원으로 시작했고 우리 한국에 있는 동안 인도에사이에 있는
가족은 우리의 사업을 진행했습니다.

지난 달 생산은 500kg 으로 시작했는데 몇 달을 지나서 1 톤으로 증가되었다. 그 때 저


희 직원은 35 명으로 늘어나고 필요에 따라 수가 많아질 것이다. 그 직원들은 동부 자바
의 크빤젠, 말랑에서 사는 저희 이웃과 지역 주민이다. 대부분은 과부, 초등학교 졸업자,
장애를 가진 분이다.
친적 가족으로 단체정신, 정직, 그리고 불굴의 노력을 가져 지금 저희는 3 번째 공장을
개발 중이다. 3 공장 중 2 공장은 매일 1 톤을 생산하고 직원이 100 명을 넘어 일한다.
인도네시아 이주 노동자는 평생 하급 노동자만 된다는 말이 있다. 조국으로 돌아오면 그
들의 삶은 변하지 않는다는 뜻이다. 적어도 지금 저희가 하고 있는 일은 이주 노동자도
품위를 높일 수 있는 마음을 열어 볼 수 있다. 당당해 보이고 싶고 자신감을 갖고 싶고
같이 움직이고 싶다면 인도네시아 이주 노동자는 인도네시아의 계정을 좋아지게 하는
것은 반드시 이루어질 수 있다.
화이팅!

KISAH MERINTIS USAHA KERUPUK SEJAK TKI KOREA


Oleh: Diko
Di luar negeri, ribuan orang Indonesia pergi merantau mengadu nasib meninggalkan keluarga demi
memperjuangkan taraf hidup ekonomi. Mereka pergi berbekal mental pejuang, bukan pengemis yang
hanya menadahkan tangan kepada orang lain. Demikian pula TKI Korea, untuk mencapai pekerjaan disini
harus melewati banyak kesulitan dan hambatan. Setelah mampu melewatinya, maka sembari
mengumpulkan won demi won, perjuangan babak baru telah menunggu. Demi mengangkat harkat
martabat diri dan keluarga mereka, perjuangan itu seharusnya segera dimulai sejak awal.... membuka
usaha.

Saya dan adik kandung saya Ali Arema juga seorang TKI. Bedanya saya cukup sibuk menyambi kuliah,
kegiatan kemanusiaan, ketenagakerjaan serta aktivitas sosial budaya, sementara adik saya fokus bekerja
dan memulai usaha. Saat melewati masa 2 tahun bekerja di Korea, alhamdulillah kami berdua telah
berhasil membangun pabrik kerupuk. Setiap hari komunikasi dengan mbak, mas dan keluarga di rumah
terus dilakukan. Kami saling kompak bahu membahu bekerjasama mewujudkan usaha keluarga.

Puji syukur kepada Allah dan ribuan terimakasih kepada sahabat2 atas doa baiknya, sehingga pabrik kami
sudah mulai beroperasi awal tahun 2017. Awal poduksi kerupuk 5 kwintal dengan karyawan 20 orang
alhamdulillah telah diberikan kelancaran. Saat kami berdua masih bekerja sebagai TKI buruh pabrik
di Korea Selatan. Usaha ini dijalankan oleh kakak kami bersama keluarga di Indonesia.

Dimulai Awal produksi sebulan yang lalu sebanyak 500 kg alhamdulillah sampai beberapa bulan
merangkak naik menuju 1 ton perhari. Karyawan yang membantu usaha kami saat itu bertambah lagi
menjadi 35 orang dan akan terus bertambah menyesuaikan kebutuhan. Mereka adalah para tetangga
dan masyarakat sekitar tempat tinggal kami di Kepanjen Malang Jawa Timur. Sebagian besar para janda,
pemuda lulusan SD dan orang yang memiliki keterbatasan fisik.

Berbekal kerjasama yang kompak dalam keluarga, kejujuran dan kerja keras, Alhamdulillah sekarang kami
sedang proses membangun pabrik yang ke-3. Dua pabrik kami memproduksi rata-rata satu ton sehari
dan memperkerjakan lebih dari 100 orang.

Ada yang mengatakan bahwa seorang TKI akan selamanya menjadi pekerja kelas bawah. Sepulang ke
tanah air nanti pasti masih begitu-begitu saja keadaannya. Yah, setidak-tidaknya apa yang kami lakukan
ini bisa membuka mata mereka bahwa TKI juga bisa mengangkat harkat dan martabatnya dengan
tangannya sendiri. Seandainya mereka mau bangkit dan memiliki kepercayaan diri serta bergerak
bersama-sama, maka TKI yang menjadi agen perubahan Indonesia menuju kondisi ekonomi yang lebih
baik bukanlah mimpi belaka.

Semangat...!!!

You might also like