Analisis Penyebab Tidak Digunakannya Sistem Informasi Manajemen
Analisis Penyebab Tidak Digunakannya Sistem Informasi Manajemen
Analisis Penyebab Tidak Digunakannya Sistem Informasi Manajemen
Abstract
Abstrak
Simpus adalah sistem untuk meningkatkan kualitas manajemen puskesmas dan sebagai
pendukung dalam kelancaran pengelolaan informasi kesehatan di puskesmas. Berdasarkan studi
pendahuluan Puskesmas Kalimas dalam proses penerimaan pasien rawat jalan belum menggunakan
Simpus dan masih dilakukan secara manual. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis faktor-faktor
Penyebab tidak digunakannya Sistem Informasi manajemen Puskesmas (Simpus) dilihat dari aspek
sumber daya manusia, bahan pendukung, sarana prasarana, cara pelaksanaan dan sumber dana.Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode
pengumpulan data observasi dan wawancara. penyajian data yang akan dilakukan yaitu dalam
bentuk diagram tulang ikan yang memuat tentang faktor-faktor penyebab tidak digunakannya
Simpus.Hasil penelitian kualifikasi dan jumlah petugas rekam medis yang tersedia belum memenuhi
syarat. Belum ada kewajiban dari Dinas Kesehatan untuk menggunakan Simpus. Simpus dari Dinas
Kesehatan terintegrasi dengan disdukcapil dan penomoran otomatis, nomor rekam medis akan
berbeda dengan nomor yang ada di family folder. Komputer yang ada dibagian pendaftaran hanya ada
satu. Belum ada anggaran untuk sarana prasarana seperti untuk komputer. Kesimpulan tidak
digunakannya Simpus dilihat dari aspek ssumber daya manusia, cara pelaksanaan, bahan
pendukung, sarana prasarana dan sumber dana belum sesuai.
Kata Kunci : Analisis; Simpus; Managemen; Penerimaan pasien rawat jalan
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614
65
1. Pendahuluan Informasi Manajemen Puskesmas
Di Indonesia fasilitas pelayanan (Simpus). Simpus merupakan suatu
kesehatan bermacam ragamnya, salah tatanan yang menyediakan informasi
satunya yaitu Pusat Kesehatan Masyarakat untuk membantu proses pengambilan
(Puskesmas). Puskesmas merupakan unit keputusan dalam melaksanakan
pelaksana teknis di bawah pengawasan manajemen puskesmas dalam mencapai
utama dinas kesehatan kabupaten atau sasaran kegiatannya (Permenkes No 128
kota. Menurut Permenkes No 75 Tahun tahun 2004).
2014 tentang Puskesmas adalah fasilitas Mengelola informasi kesehatan
pelayanan kesehatan yang merupakan tugas dari unit rekam medis
menyelenggarakan upaya kesehatan yang mempunyai tanggungjawab atas
masyarakat dan upaya kesehatan informasi kesehatan yang ada di fasilitas
perseorangan tingkat pertama, dengan pelayanan kesehatan. Puskesmas Kalimas
lebih mengutamakan upaya promotif dan Kecamatan Randudongkal-Pemalang
preventif, untuk mencapai derajat merupakan sarana pelayanan kesehatan
kesehatan masyarakat yang setinggi- primer yang belum menerapkan Simpus
tingginya di wilayah kerjanya. Untuk Berdasarkan hasil studi
dapat melaksanakan pelayanan kesehatan pendahuluan di Puskesmas Kalimas
yang menyeluruh, maka managemen kecamatan Randudongkal-Pemalang, pada
puskesmas harus diperhatikan, seperti tahun 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten
perencanaan, pelaksanaan dan (DKK) Pemalang sudah pernah
pengendalian serta pengawasan dan memberikan intruksi bahwa puskesmas
pertanggungjawaban. yang berada di kabupaten pemalang yang
Berdasarkan UU No. 36 tahun 2009 belum menggunakan Simpus untuk dapat
tentang Kesehatan menyatakan bahwa menerapkan Simpus, intruksi ini termasuk
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan ditujukan kepada Puskesmas Kalimas,
yang efektif dan efisien diperlukan tetapi sampai sekarang di Puskesmas
informasi kesehatan, dan dalam Peraturan Kalimas belum menerapkan Simpus. Oleh
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 karena itu proses pendaftaran rawat jalan
tahun 2014 tentang Sistem Informasi dilakukan secara manual dan pasien yang
Kesehatan menyatakan bahwa Sistem terdaftar direkap dalam buku register.
Informasi Kesehatan wajib dikelola oleh Berdasarkan informasi yang didapatkan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk jika pendaftaran dilakukan dengan manual
pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan dan pasien lama yang berobat tidak
skala Fasilitas Pelayanan Kesehatan. membawa kartu berobat sudah pasti akan
Sistem Informasi Kesehatan yang menemui kesulitan dalam mencari data
digunakan di tingkat Daerah bernama pasien di buku register, selain itu tanpa
Sistem Informasi Kesehatan Daerah adanya Simpus pencatatan hasil kegiatan
(SIKDA) yang berarti suatu sistem yang dicatat dalam buku register untuk
informasi yang mencakup sub sistem Laporan Bulanan berupa Data Kesakitan,
informasi yang dikembangkan di unit Obat-obatan, Gizi, Kesehatan Ibu dan
pelayanan kesehatan (Puskesmas, Rumah Anak (KIA), Imunisasi dan Pengamatan
Sakit, Poliklinik, Praktek Swasta, Apotek, Penyakit menular, serta Data Kegiatan
Laboratorium), sistem informasi untuk Puskesmas yang harus dilaporkan setiap
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan bulannya ke DKK Pemalang harus direkap
sistem informasi untuk Dinas Kesehatan ulang kedalam format laporan yang sudah
Propinsi. Sedangkan sistem informasi yang ditetapkan oleh DKK Pemalang
digunakan sebagai pendukung dalam Oleh karena itu penulis tertarik
kelancaran pengelolaan informasi untuk mengetahui faktor-faktor penyebab
kesehatan di puskesmas adalah Sistem tidak digunakannya Simpus. Maka penulis
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614
66
mengambil judul “Analisis penyebab tidak dengan pembekalan dibidang
digunakannya Sistem Informasi pendaftaran oleh Kepala
Puskesmas (Simpus) dalam penerimaan Puskesmas dan petugas
pasien rawat jalan di Puskesmas Kalimas penerimaan pasien pernah
Kecamatan Randudongkal Kabupaten mengikuti pembekalan Simpus
Pemalang”. yang diadakan oleh Dinas
Kesehatan. Hal ini diperkuat
2. Metode dengan pendapat informan sebagai
Jenis penelitian yang digunakan adalah berikut :
penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif.Subjekdalampenelitianiniadalah “Kemudian untuk pelatihan tadi
kepala puskesmas danpetugaspenerimaan ya, jadi sebenernya bukan pelatihan
pasien rawat jalan di Puskesmas sih mba tapi kaya pembekalan-
Kalimas.Metode pengumpulan data pada pembekalan, kalo pelatihan yang
penelitian ini adalah observasi dengan detail Simpus belum. Hanya Study
instrumen penelitian menggunakan Banding ke Kebondalem itu
checklist dan metode wawancara dengan pernah.” (R1/Kepala Puskesmas)
instrumen penelitian menggunakan
pedoman wawancara. Pengelolaan data “Latihan dibidang pendaftaran,
berupa penyusunan data, penyuntingan juga dengan saya bekali Sistem
data, penyajian data, dan penarikan Pelayanan Prima Budaya. Itu
kesimpulan. Kemudian analisa data akan mengutamakan kerja seperti
diolah secara deskriptif untuk menganalisa ramah, sopan. Ya prinsip-prinsip
faktor-faktor penyebab tidak pelayanan.” (R1/Kepala
digunakannya Simpus. Puskesmas)
“Iya, saya dengan pak Budi pernah
3. Hasil dan pembahasan tapi itu kaya pembekalan mba.”
a. Identifikasi dari Aspek Sumber (R2/Petugas Pendaftaran)
Daya Manusia (Man) sedangkan Sumber daya
Penerimaan pasien rawat Manusia (SDM) dibagian
jalan di Puskesmas Kalimas belum penerimaan pasien di Puskesmas
menggunakan Simpus sehingga Kalimas berjumlah 4 (empat) orang
pendaftaran dilakukan secara dimana 3 (tiga) Pelaksana
manual. Faktor yang menyebabkan Pendaftaran berlatar belakang SMA
tidak digunakannya Simpus pada dan 1 (satu) orang berlatar
penerimaan pasien rawat jalan belakang rekam medis yang masih
terkait dengan sumber daya magang. Hal ini diperkuat dengan
manusianya adalah kurangnya pendapat informan sebagai berikut:
tenaga untuk mengoperasikan “Petugas Pendaftaran itu ada
Simpus. Hal ini diperkuat dengan pelaksana yang dari SMA ada 3
pendapat informan sebagai berikut: orang yang diangkat pegawai
negeri, terus dari Rekam Medis ada
“...Pas 2016 itu tenaga untuk 1 itu Mas Dipta tapi dia bukan
mengoperasikan Simpus kurang pegawai tetap mba disini dia
dan tidak ada penekanan juga dari magang, jadi dia kami kontrak.”
dinas untuk menggunakan (R1/Kepala Puskesmas)
Simpus...” (R1/Kepala Puskesmas) “Saya ini dari SMA, Usia saya 52
tahun mba, saya sudah dipetugas
Kemudian petugas loket puskesmas dari tahun 89,
penerimaan pasien telah dibekali ngambil rekam medis,
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614
67
distribusikan ke poli juga, terus 7) Membantu merencanakan
rekap laporan juga saya lakukan kebutuhan kartu rawat jalan,
sampe sekarang sampe pensiun resep, kartu tanda pengenal,
mungkin nanti.” (R2/Petugas family folder dan amplop tempat
Pendaftaran) kartu rawat jalan
Berikut merupakan data 8) Mencatat register baru/lama,
petugas pendaftaran di Puskesmas register bayar/PBI/NonPBI/
Kalimas Kecamatan Randudongkal Jamkesda
Kabupaten Pemalang: 9) Menghitung resep yang masuk
Tabel 1 Kualifikasi Petugas Pendaftaran di dan Kunjungan Harian
Puskesmas Kalimas Identifikasi berdasarkan
aspek manusia (Man) yaitu
No Nama Jabatan Pendid Usia Lama kurangnya tenaga. Tenaga yang
ikan Kerja ada di Puskesmas Kalimas belum
1. Moh. Pengadministrasi SMA + 52 th 30 th
Tono Z Umum Pembe
dapat menjalankan Simpus yang
(Pelaksana kalan ada, karena tenaga belum
Pendaftaran) Simpu menguasai IT dan belum dapat
s mengoptimalkan Simpus yang ada.
2. Wiarti Pelaksana SMA 56 th 28 th Pelaksanaan penerimaan
Pendaftaran
3. Jumiati - Cleaning SMA 44 th 16 th pasien rawat jalan dan pengelolaan
Service rekam medis di Puskesmas Kalimas
- Staf Rekam tidak sepenuhnya dilakukan oleh
Medis lulusan D3 Rekam Medis hal
4. Dipta Staf Rekam DIII 25 th 1 th
Medis (Magang RMIK
tersebut juga tidak sesuai dengan
di Pendaftaran) Peraturan Menteri Kesehatan No 55
tahun 2013 tentang
Berikut ini adalah Tupoksi Penyelenggaraan Pekerjaan
penerimaan pasien di Puskesmas Perekam Medis, bahwa perekam
Kalimas Kecamatan Randudongkal medis adalah seorang yang telah
Kabupaten Pemalang: lulus pendidikan rekam medis dan
1) Mendaftar pasien yang baru informasi kesehatan sesuai
datang berobat ketentuan peraturan perundang-
2) Mencatat pasien di Buku undangan. Hal ini diperkuat
Register Keputusan Menteri Kesehatan No
3) Mengisi Identitas Pasien di 377 tahun 2007 tentang Standar
kartu rawat jalan dan Kartu Profesi Perekam Medis dan
Resep Informasi Kesehatan mengenai
4) Mengisi kartu tanda pengenal kualifikasi pendidikan minimal
pasien perekam medis adalah D3 Rekam
5) Mengantar kartu rawat jalan ke Medis dan Informasi Kesehatan
ruang Pelayanan Umum (PU), dengan gelar ahli madya
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Pelaksana penerimaan
Manajemen Terbadu Balita pasien rawat jalan di Puskesmas
Sakit (MTBS), Keluarga Kalimas belum pernah mengikuti
Berencana (KB), Imunisasi, Pelatihan-pelatihan terkait Simpus
Pemberantasan Penyakit (P2) dan hanya pernah mengikuti
6) Menyusun kartu rawat jalan pembekalan Simpus yang diadakan
pasien di rak status sesuai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
urutan kode Pemalang serta petugas telah
dibekali dengan pembekalan
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614
68
dibidang pendaftaran oleh Kepala menggunakan Simpus”
Puskesmas. Berdasarkan hasil (R2/Petugas Pendaftaran)
analisis yang penulis lakukan Karena belum adanya surat
sumber daya manusia untuk dapat resmi dari Dinas Kesehatan terkait
mengoperasikan Simpus belum penggunaan Simpus, proses
sesuai dengan ketentuan Peraturan pendaftaran di Puskesmas Kalimas
Pemenrintah No. 46 tahun 2014 sampai saat ini masih dilaksanakan
tentang Sistem Informasi Kesehatan secara manual. Dalam proses
pasal 52 menyatakan bahwa untuk penerimaan pasien terdapat
meningkatkan kompetensi sumber Standar Operasional Prosedur
daya manusia yang mengelola (SOP) pendaftaran sebagai acuan
Sistem Informasi Kesehatan dalam mendaftarkan pasien. Hal ini
dilakukan pendidikan dan /atau diperkuat dengan pendapat
pelatihan diselenggarakan sesuai informan sebagai berikut:
dengan ketentuan peraturan “SOP Pendaftaran ada, itu di Mas
perundang-undangan. Dan pada Castro dibagian TU” (R1/Kepala
pasal 53 ayat 2 untuk peningkatan Puskesmas)
kompetensi, berupa: “SOP pendaftaran ada di pak
1) Pendidikan, yang Castro karenakan kita sudah
diselenggarakan oleh institusi akreditasi, di administrasi ada
pendidikan yang terakreditasi SOPnya mba.” (R2/Petugas
sesuai dengan ketentuan Pendaftaran)
peraturan perundang- Namun dalam proses
undangan, dan/atau penerimaan pasien di Puskesmas
2) Pelatihan, yang diberikan oleh Kalimas belum sesuai dengan SOP
institusi pelatihan yang Pendaftaran yang ada. Berikut ini
ditunjuk oleh menteri. adalah SOP Pendaftaran di
b. Identifikas dari Aspek Cara Puskesmas Kalimas:
Pelaksanaan (Method) 1) Petugas menyediakan dan
Faktor yang menyebabkan mempersilakan pasien
tidak digunakannya Simpus pada mengambil nomor urut
penerimaan pasien rawat jalan 2) Petugas memanggil pasien
terkait dengan Pelaksanaannya sesuai nomor urut
adalah belum ada surat resmi 3) Petugas menanyakan maksud
untuk kewajiban menggunakan kedatangan
Simpus dari Dinas Kesehatan a) Pasien baru:
Kabupaten Pemalang. Hal ini - Petugas meminta kartu
diperkuat dengan pendapat identitas
informan sebagai berikut: (KTP/SIM/Ijazah/Akte
Kelahiran)
“Untuk intruksi kurang Paham - Petuas meminta kartu
mba” (R1/Kepala Puskesmas) asurans: kartu BPJS/
“Simpus yang seperti diharapkan Jakesda
itu memang dari Dinas Kesehatan b) Pasien lama:
sudah ada cuma kita memang - Petugas meminta kartu
belum melaksanakan.” berobat dan kartu
(R2/Petugas Pendaftaran) Asuransi
“Puskesmas kami disini yang Petugas membuat kartu
dikalimas berarti masih pendaftaran untuk
menggunakan manual belum 4) pasien baru
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614
69
5) Petugas membuat rekam medis juga belum sesuai dengan SOP
6) Petugas mengisi buku register Pendaftaran yang ada. Dalam SOP
7) Petugas memasukkan data ke Pendaftaran nomor ke 7 (tujuh)
simpus (entry data) tertulis bahwa “Petugas
8) Petugas mendistribusikan memasukan data ke Simpus”,
rekam medis sesuai dengan sedangkan dalam pelaksanaannya
tujuan berobat pasien Simpus sendiri tidak dijalankan
9) Pasien lama membawa kartu, dan pendaftaran dilakukan secara
petugas mencari rekam medis, manual
langsung memasukan data ke c. Identifikasi dari Aspek Bahan
simpus Pendukung (Material)
10) Pasien lama tidak bawa kartu, Faktor yang menyebabkan
petugas mencari di buku bantu tidak digunakannya Simpus pada
pendaftaran, mencari rekam penerimaan pasien rawat jalan
medis, memasukan data ke terkait dengan Bahan
simpus, distribusi RM sesuai Pendukungnya adalah aplikasi
dengan tujuan berobat Simpus dari Dinas Kesehatan
Identifikasi berdasarkan Kabupaten Pemalang terintegrasi
aspek cara pelaksanaanya (Method) dengan Disdukcapil (Dinas
adalah belum adanya surat resmi Kependudukan dan Pencatatan
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sipil). Hal ini diperkuat dengan
Pemalang terkait kewajiban setiap pendapat informan sebagai berikut:
puskesmas untuk menggunakan “Disini katanya tahun 2016 pernah
Simpus. Puskesmas Kalimas juga uji coba Simpus tapi tidak jadi, saya
belum memiliki prosedur/petunjuk disini juga baru 2 tahun, nanti
teknis penggunaan Simpus. lebih jelasnya tanya ke Mas Tono
Sedangkan pada tahun 2002 ya.” (R1/Kepala Puskesmas)
Menteri Kesehatan telah “Kita pernah diberi program dari
mengeluarkan Keputusan Menteri dinas kesehatan. Tapi kesulitannya
Kesehatan No. 932 tentang itu diplot dengan Disdukcapil
Petunjuk Pelaksanaan (Dinas Kependudukan dan
Pengembangan Sistem Informasi Pencatatan Sipil), jadi
Kesehatan Daerah Kabupaten/Kota menggunakan nomor NIK. Rekam
bahwa dalam rangka memantau, medis itu kan dimulai dari nomer 1,
mengevaluasi dan merencanakan seumpamanya memasukkan data
upaya-upaya pencapaian saya itu udah satu juta berapa
Kecamatan Sehat dan nomernya. nomor rekam medisnya
Kabupaten/Kota Sehat perlu itu otomatis sudah didalam
dikembangkan Sistem Informasi program simpus tersebut, lah
Kesehatan Daerah (SIKDA) caranya itu gimana nanti saya nata
Kabupaten/Kota sebagai bagian rekam medisnya.” (R2/Petugas
dari Sistem Kesehatan Nasional Pendaftaran)
(SIKNAS). Bahwa agar dapat Sehingga dalam penerimaan
dicapai keselarasan dan pasien di Puskesmas Kalimas yang
keterpaduan SIKDA-SIKDA tidak menggunakan Simpus
Kabupaten/ Kota dalam SIKNAS dibantu dengan Buku Bantu, buku
perlu ditetapkan acuan bersama bantu ini berfungsi untuk mencari
dalam pedoman/petunjuk. data pasien ketika pasien tidak
Proses penerimaan pasien membawa Kartu Indeks Berobat
rawat jalan di Puskesmas Kalimas (KIB)
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614
70
“Mengenai ini ada kelemahan di dijalankan dalam proses
print out, kalau tidak didampingi pendaftaran maka perlu merubah
manual data bisa hilang semua nomor rekam medis di family folder
mba, tapi jika tidak didampingi Oleh karena itu aplikasi
komputer ya itu susah nyari data yang digunakan harus mudah
juga.” (R1/Kepala Puskesmas) dioperasikan, dan dapat memberi
“Karena itu kami masih manfaat bagi pengguna. Ketika
menggunakan buku bantu juga.” ujicoba aplikasi Simpus diketahui
(R2/Petugas Pendaftaran) ada bug yang mengganggu
Identifikasi berdasarkan jalannya aplikasi, maka aplikasi
aspek bahan pendukungnya perlu diupdate secara berkala untuk
(Material) yaitu Puskesmas Kalimas menghilangkan bug yang
sudah diberi Software Simpus dari mengganggu jalannya
Dinas Kesehatan Kabupaten implementasi di lapangan
Pemalang dan sudah ada saran (Roswiani 2016).
menggunakan Simpus tersebut Sedangkan bahan
namun tidak dilaksanakan, aplikasi pendukung lainnya yang
Simpus tersebut memakai server digunakan dalam proses
local dan tidak berbasis web. Awal penerimaan pasien ketika tidak
pengembangan Simpus ini menggunakan Simpus yaitu
difasilitasi oleh Dinas Kesehatan penggunaan Buku Bantu. Buku
Kabupaten Pemalang dan Simpus bantu ini berfungsi untuk mencari
tersebut terintegrasi dengan Dinas data pasien ketika ada pasien yang
Kependudukan dan Catatan Sipil tidak membawa Kartu Berobat
(Disdukcapil). Sedangkan (KIB) dan ketika ada pasien baru
berdasarkan Peraturan Pemerintah terdaftar maka ditulis ke buku
No. 46 tahun 2014 pasal 40 ayat 1 bantu tersebut. Komponen yang
menyatakan bahwa Setiap Fasilitas ada di buku bantu ini berupa Nama
Pelayanan Kesehatan harus KK, Istri, No Indek, Alamat,
mengoperasikan sendiri sistem RT/RW dan Tanggal Kunjungan.
elektronik rekam medis dan pada d. Identifikasi dari Aspek Sarana
ayat 2 menyatakan bahwa Sistem Prasarana Pendukung (Machine)
elektronik rekam medis tersebut Faktor yang menyebabkan
tidak terintegrasi dengan sistem tidak digunakannya Simpus pada
elektronik rekam medis Fasilitas penerimaan pasien rawat jalan
Pelayanan Kesehatan lain terkait dengan sarana prasarana
komponen teknologi yang perlu pendukung adalah kurangnya
dikuatkan adalah Simpus tersebut. komputer dibagian penerimaan
Karena begitu petugas entry pasien. Komputer merupakan alat
data pasien berdasarkan NIK di utama untuk menjalankan Simpus.
Simpus yang terintegrasi dengan Hal ini diperkuat dengan pendapat
Disdukcapil tersebut akan informan sebagai berikut:
mengeluarkan nomor rekam medis “Kemudian untuk komputer
baru, hal ini karena penomoran dibagian pendaftaran baru ada
rekam medis di Simpus tersebut satu” (R1/Kepala Puskesmas)
sudah otomatis. Dan ketika “Sarana prasarana komputer paling
disinkronkan antaran nomor rekam minimal dua, tapi dipendaftaran
medis yang ada di Simpus dan cuma ada satu jadi susahnya itu
pada family folder akan berbeda. kalo komputer yang satu lagi
Sehingga jika Simpus tersebut dipake sama petugas pendaftaran
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614
71
yang lain otomatis saya cek nomor “JKN, Dana Income. Dana Income
KISnya di dalam, jadi bolak-balik, ini dari Dinas Kesehatan. Dana ini
kalo internet disini sudah pakai berasal dari Pukesmas yang
wifi” (R2/Petugas Pendaftaran) disetorkan ke Dinas Kesehatan
Identifikasi berdasarkan terus nanti dananya kembali lagi ke
aspek sarana prasarana pendukung Puskesmas.” (R1/Kepala
(Machine) adalah komputer yang Puskesmas)
mendukung untuk “Retribusi pembayaran itu 5.000 ini
mengoperasikan Simpus di itu SK dari Pemda, Dana Income,
penerimaan pasien Puskesmas JKN ada PBI dan Non PBI, sama
Kalimas hanya terdapat 1 (satu) BOK” (R2/Petugas Pendaftaran)
komputer. Sedangkan petugas Identifiasi berdasarkan
yang ditempatkan dibagian aspek dana (Money) yaitu tidak
penerimaan pasien ada 3 (tiga) adanya anggaran untuk pengadaan
petugas, satu komputer tersebut perangkat yang mendukung
digunakan oleh satu orang dimana pengoperasian Simpus, seperti
komputer tersebut berfungsi untuk anggaran sarana prasarana
sebagai pemanggil nomor antrian pendukung Simpus.
pasien dan untuk mengecek Kartu Demi terwujudnya program
Indonesia Sehat (KIS). Dan untuk 2 Simpus di Pukesmas Kalimas
petugas pendaftaran lainya jika anggaran sarana dan prasarana
akan mengecek KIS harus ke ruang kaitannya dengan pengadaan
penyimpanan rekam medis yang Simpus memerlukan dana dari
bertempat dibelakang ruang berbagai sumber. Sumber dana
pendaftaran. Tentunya hal ini Puskesmas Kalimas berasal dari
kurang efektif jika akan dana Pengembalian Income, Dana
mengoperasikan Simpus. Sehingga Kapitasi JKN, dan dana Bantuan
untuk dapat mengoperasikan Operasional Kesehatan (BOK)
Simpus maka diperlukan komputer
dibagian pendaftaran minimal 4. Simpulan dan Saran
sejumlah 2 (dua) komputer. a. Kesimpulan
e. Identifikasi dari Aspek Sumber 1. Berdasarkan aspek manusia
Dana (Money) (Man), masih kekurangan
Faktor yang menyebabkan tenaga untuk mengoperasikan
tidak digunakannya Simpus pada Simpus dan untuk pelaksana
penerimaan pasien rawat jalan pendaftaran atau perekam
terkait dengan sumber dana adalah medis di Puskesmas Kalimas
anggaran untuk Simpus tidak ada, belum pernah mengikuti
namun dana bisa saja dianggarkan pelatihan-pelatihan khusus
jika intruksi untuk menggunakan terkait Simpus
Simpus diwajibkan. Hal ini 2. Berdasarkan aspek cara
diperkuat dengan pendapat pelaksanaan (Method), belum
informan sebagai berikut: ada kewajiban dari Dinas
Kesehatan untuk menggunakan
“Kalau memang Simpus Simpus, sehingga dalam
diharuskan dana mungkin bisa penerimaan pasien dilakukan
dianggarkan.” (R1/Kepala secara manual
Puskesmas) 3. Berdasarkan aspek bahan
Untuk sumber dana di Puskesmas pendukungnya (Material),
Kalimas dari dua sumber yaitu : tahun 2016 Dinas Kesehatan
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614
72
pernah membuat aplikasi Simpus, seperti angaran untuk
Simpus namun Simpus tersebut komputer
terintegrasi dengan Disdukcapil
dan ketika petugas entry data 5. Daftar Pustaka
berdasarkan NIK pasien maka Christanti, Novi Dwi. 2016. Analisis
di Simpus akan otomatis Penyebab Kegagalan Penggunaan
muncul nomor rekam medis Sistem Informasi Manajemen
baru. Dan ketika disinkronkan Puskesmas (Simpus) dalam
antaran nomor rekam medis Penerimaan Pasien Rawat Jalan di
yang ada di Simpus dan pada Puskesmas Adimulyo Kabupaten
family folder akan berbeda. Hal Kebumen. Jurnal Kesehatan Vokasi
ini menjadikan Simpus tidak (online).
jadi digunakan di Puskesmas https://jurnal.ugm.ac.id/jkesvo/ar
Kalimas ticle/view/27460. Yogyakarta :
4. Berdasarkan aspek sarana Program Studi Rekam Medis,
prasarana pendukung Sekolah Vokasi UGM
(Machine), kurangnya komputer Djuniarto, Ignatius. 2017. Analisis Model
dibagian penerimaan pasien Penerimaan Teknologi Sistem
karena hanya terdapat 1 (satu) Informasi Manajemen Puskesmas
komputer, sedangkan (SIMPUS) E-Health di Puskesmas
pelaksana yang ditempatkan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Tesis
dibagian pendaftaran 3 orang (online).http://repository.umy.ac.i
5. Berdasarkan aspek dana d/handle/123456789/20996.Yogya
(Money), tidak adanya anggaran karta : Program Studi Manajemen
untuk pengadaan sarana Rumah Sakit, Program Pascasarjana
prasarana Simpus seperti UMY
anggaran untuk komputer. Hartono, Sukarno. Modul Puskesmas 1
b. Saran Sistem Informasi puskesmas. (online).
1. Merencanakan pelatihan terkait (https://anzdoc.com/modul-
Simpus bagi tenaga pelaksana puskesmas-1-sistem-informasi-
pendaftaran atau perekam puskesmas-simpus.html diunduh
medis dengan pendidikan tanggal 22 November 2018)
minimal SMA Hatta, Gemala R. 2013. Pedoman
2. Jika waktu yang akan datang Manajemen Kesehatan di Sarana
Simpus tersebut digunakan Pelayanan Kesehatan Edisi Revisi 2.
maka diperlukan retensi rekam Jakarta : UI Press
medis dengan sekaligus Kemenkes Republik Indonesia. 2009.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun
melakukan pembenahan nomor
2009 tentang Kesehatan.
baru
Depkes.go.id
3. Programer tidak boleh
Kemenkes Republik Indonesia.2014.
membuat otomatis nomor
Peraturan mentreri Kesehatan Nomor
rekam medis dalam simpus,
75 Tahun 2014 tentang Pusat
nomor rekam medis tetap
Kesehatan Masyarakat. Depkes.go.id
menggunakan yang ada di
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
family folder. Sehingga petugas
377 tahun 2007 tentang Standar
tidak perlu merubah ulang
Profesi Perekam Medis dan
nomor yang sudah ada di family
Informasi Kesehatan. 2007. Jakarta :
folder
Menteri Kesehatan RI
4. Mempersiapkan anggaran
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
sarana prasarana pengadaan
939/Menkes/SK/VIII/2002
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614
73
tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengembangan Sistem Informasi
Kesehatan Daerah
Kabupaten/Kota. 2002. Jakarta :
Menteri Kesehatan RI
Maharani, Cindya Tiara Citra. 2018.
Analisis Pelaksanaan Penyimpanan
dan pemprosesan Rekam Medis Sesuai
Standar Akreditasi Nasional Di
Puskesmas Ungaran Kabupaten
Semarang. Karya Tulis Ilmiah
(Tidak dipublikasikan). Semarang :
Program Studi Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan, Poltekkes
Kemenkes Semarang
Mulyadi, D. 2015. Studi Kebijakan Publik
dan Pelayanan Publik. Bandung :
Alfabeta
Nurul, irsa. (2016). Prosedur Penerimaan
Pasien Rawat Jalan. (online),
(http://irsa22.blogspot.com
diunduh tanggal 3 Desember 2018)
Peraturan pemerintah Rebublik
Indonesia Nomor 46 Tahun 2014
tentang Sistem Informasi Kesehatan
Permenkes RI Nomor
269/Menkes/Per/III/2008.
Tentang Rekam Medis. 2008. Jakarta
: Menteri Kesehatan RI
Permenkes RI Nomor 55 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Rekam
Medis
Roswiani, Ani. 2016. Penembangan
Sistem Informasi Kesehatan Daerah
(SIKDA) di Yogyakarta.
(Online).http://www.depkes.go.id
/download.php?file=download/pu
sdatin/buletin/Buletin-SIK-
2016.pdf. Buletin SIK 2016
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sutanto, S. 2010.Pengembangan Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS).
(http://sutanto.staff.uns.ac.id/files
/2010/03/propsimpus.pdf
diunduh tanggal 11 November
2018)
Copyright ©2019 Jurnal Rekam Medis dan Informasi Kesehatan e-ISSN 2622-7614
74