Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

RAMA 54211 05071381419157 0011055604 0008126701 01 Front Ref PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 22

SKRIPSI

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN SUBSTANSI ORGANIK


EKSTRAK TAUGE TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH
(Allium cepa L.)

THE EFFECTS OF ORGANIC FERTILIZER AND ORGANIC


SUBSTANCE COME FROM THE BEAN EXTRACT
ON THE GROWTH AND YIELD OF
SHALLOT (Allium cepa L.)

Nabillah Tamara
05071381419157

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
SUMMARY

NABILLAH TAMARA. The effects of organic fertilizer and organic substance


come from the bean extract on the growth and yield of shallot (Allium cepa L.).
(Supervised by MARIA FITRIANA and SUSILAWATI).
The objective of this study was to know the effects of organic fertilizer
and organic substance from bean extract on the growth and yield of shallot. The
research was conducted from November 2017 until January 2018 at experimental
station of Agricultural Faculty, Sriwijaya University. The design used was
randomized complete block design with 8 treatments and 4 replications. The
treatments were P1 : 500 g chicken manure/plant, P2 : 1000 g chicken
manure/plant, P3 : 500 g chicken manure/plant + 50 g l-1 bean sprout extract, P4 :
500 g chicken manure/plant + 100 g l-1 bean sprout extract, P5 : 500 g chicken
manure/plant + 150 g l-1 bean sprout extract, P6 : 1000 g chicken manure/plant +
50 g l-1 bean sprout extract, P7 : 1000 g chicken manure/plant + 100 g l-1 bean
sprout extract, P8 : 1000 g chicken manure/plant + 150 g l-1 bean sprout extract.
The results showed that P6 (1000 g chicken manure/plant + 50 g l-1 bean sprout
extract) was tended to be better than other treatments on the variables of tiller
number per clump, bulb number per clump, and bulb dry weight per clump. The
results analysis of coefficient correlation showed that number of leaves to number
of tillers and bulb fresh weight, number of tillers to number of bulb, number of
bulb to bulb fresh weight and bulb dry weight, bulb fresh weight to bulb dry
weight positively correlated.

Keyword : shallot, organic fertilizer, bean extract.


RINGKASAN

NABILLAH TAMARA. Pengaruh Pupuk Organik dan Substansi Organik Asal


Ekstrak Tauge terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium
cepa L.). (Dibimbing oleh MARIA FITRIANA dan SUSILAWATI).
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk kandang ayam dan
ekstrak tauge terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Penelitian
dilaksanakan bulan November 2017 sampai Januari 2018 di Lahan Percobaan
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Indralaya. Rancangan yang digunakan
pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan
dan 4 ulangan. Perlakuan tersebut adalah P1 : 500 g pupuk kandang kotoran
ayam/tanaman, P2 : 1000 g pupuk kandang kotoran ayam/tanaman, P3 : 500 g
pupuk kandang kotoran ayam/tanaman+ 50 g l-1 ekstrak tauge, P4 : 500 g pupuk
kandang kotoran ayam/tanaman+ 100 g l-1 ekstrak tauge, P5 : 500 g pupuk
kandang kotoran ayam/tanaman + 150 g l-1 ekstrak tauge, P6 : 1000 g pupuk
kandang kotoran ayam/tanaman+ 50 g l-1 ekstrak tauge, P7 : 1000 g pupuk
kandang kotoran ayam/tanaman+ 100 g l-1 ekstrak tauge, P8 : 1000 g pupuk
kandang kotoran ayam/tanaman+ 150 g l-1 ekstrak tauge. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perlakuan P6 (1000 g pupuk kandang kotoran ayam/tanaman
ditambah 50 g l-1 ekstrak tauge) cenderung lebih baik dibandingkan perlakuan lain
pada peubah jumlah anakan per rumpun, jumlah umbi per rumpun, dan berat
kering umbi per rumpun.Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan jumlah
daun terhadap jumlah anakan dan berat segar umbi, jumlah anakan terhadap
jumlah umbi, jumlah umbi terhadap berat segar umbi dan berat kering umbi, berat
segar umbi terhadap berat kering umbi berkorelasi positif.

Kata kunci : bawang merah, pupuk organik, ekstrak tauge.


SKRIPSI

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN SUBSTANSI ORGANIK


EKSTRAK TAUGE TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH
(Allium cepa L.)

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pertanian


pada Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya

Nabillah Tamara
05071381419157

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Nabillah Tamara, lahir pada tanggal 09 November 1996 di


kota Palembang. Merupakan Putri kedua dari 3 bersaudara dari pasangan Zulkifli
Hoesny dan Rina Syukri.
Riwayat Pendidikan dasar diselesaikan di Sekolah Dasar Negeri 6 Tanjung
Enim pada tahun 2008, menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama di SMP
Negeri 1 Muara Enim pada tahun 2011 dan menyelesaikan pendidikan Sekolah
Menengah Atas di SMA Negeri 2 Muara Enim pada tahun 2014.Pada tahun 2014
penulis merupakan mahasiswa di Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya melalui jalur
Seleksi USM pada tahun 2014.
Penulis juga pernah aktif mengikuti berbagai organisasi yang ada di
lingkungan Universitas Sriwijaya seperti Himagrotek (Himpunan Mahasiswa
Agroekoteknologi) pada tahun 2014, kemudian pada tahun 2016 penulis
mengikuti organisasi Himagron (Himpunan Mahasiswa Agronomi).
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Pupuk Organik dan Substansi
Organik Asal Ekstrak Tauge Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Bawang Merah (Allium Cepa L.)”. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Sallallahu ‘alaihi wasallam.
Dalam pengerjaan skripsi telah melibatkan banyak pihak yang sangat
membantu dalam banyak hal. Oleh karena itu, penulis sampaikan rasa terima
kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Dr. Ir. Maria Fitriana, M.Sc. selaku dosen pembimbing 1 dan Ibu
Dr. Ir. Susilawati, M. Si. Selaku pembimbing 2 yang telah banyak
memberikan pengarahan, pembinaan kepada penulis dari awal hingga
selesainya penulisan skripsi.
2. Bapak Dr. Ir. Dwi Putro Priadi, M. Sc. dan Ibu Dr. Ir. Yernelis Syawal,
M.S. selaku dosen pembahas yang memberikan saran dan perbaikan dari
tahap awal perencanaan penelitian sampai tahap akhir penulisan skripsi.
3. Seluruh dosen beserta staff Prodi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya
Pertanian, dan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya atas ilmu dan
fasilitas yang telah diberikan selama proses menempuh masa belajar
serta penelitian.
4. Kedua orang tua tercinta Ayah (Zulkifli Hoesny), Ibu (Rina Syukri)
yang telah banyak memberikan doa dan dukungan semangat kepada
penulis.

Palembang, Mei 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Tujuan ............................................................................................... 3
1.3. Hipotesis ........................................................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 4
2.1. Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Bawang Merah ...................... 4
2.2. Pengaruh Pupuk Organik pada Tanaman Bawang Merah .................... 6
2.3. Pengaruh Ekstrak Tauge pada Tanaman Bawang Merah ................. 8
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................... 10
3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................ 10
3.2. Bahan dan Alat ................................................................................. 10
3.3. Metode Penelitian ............................................................................. 10
3.4. Analisis Data ..................................................................................... 11
3.5. Cara Kerja ......................................................................................... 11
3.6. Peubah yang Diamati ........................................................................ 15
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 16
4.1. Hasil ................................................................................................... l6
4.2. Pembahasan ....................................................................................... 21
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 25
5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 25
5.2. Saran .................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 26
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tinggi tanaman (cm) pada minggu ke-8 setiap perlakuan .............. 17
Gambar 2. Jumlah daun (helai) pada minggu ke-8 setiap perlakuan ................ 18
Gambar 3. Jumlah anakan (anakan) pada minggu ke-8 setiap perlakuan ......... 19
Gambar 4. Jumlah umbi per rumpun (umbi) pada minggu ke-8
setiap perlakuan ............................................................................... 19
Gambar 5. Berat segar umbi perumpun (g) pada minggu ke-8
setiap Perlakuan .............................................................................. 20
Gambar 6. Berat kering umbi per rumpun (g) pada minggu ke-8
setiap perlakuan ............................................................................... 21
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Kandungan unsur hara pada beberapa pupuk kandang
kotoran hewan ..................................................................................... 7

Tabel 2. Hasil analisis keragaman perlakuan pupuk organik dan


ekstrak tauge terhadap semua peubah yang diamati. ........................ 16
Tabel 3. Analisis koefisien korelasi perlakuan pupuk organik
dan ekstrak tauge terhadap peubah yang diamati. .............................. 17
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Denah Penelitian ........................................................................... 30


Lampiran 2. Data Peubah yang Diamati ........................................................... 32
Lampiran 3. Foto-foto Penelitian ...................................................................... 36
Lampiran 4. Hasil Analisis Tanah ..................................................................... 40
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai


arti penting bagi masyarakat, baik dilihat dari nilai ekonomisnya, maupun dari
kandungan gizinya. Dalam dekade terakhir ini permintaan akan bawang merah
untuk konsumsi dan untuk bibit dalam negeri mengalami peningkatan, sehingga
Indonesia harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk
mengurangi volume impor, peningkatan produksi dan mutu hasil bawang merah
harus senantiasa ditingkatkan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi (Sumarni
dan Hidayat, 2005).
Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, berpengaruh pada
permintaan bawang merah yang terus bertambah, permintaan tersebut tidak
diiringi dengan peningkatan produksi, kemampuan berproduksi masih belum
mampu memenuhi permintaan pasar dalam negeri yang terus meningkat. Kendala
yang menyebabkan rendahnya hasil tersebut antara lain pemilihan varietas, tidak
cukup tersedianya bibit dan pupuk yang tepat, sumber daya petani yang masih
rendah, serta serangan hama dan penyakit (Iriani et al., 2003). Produksi bawang
merah tahun 2014 sebesar 1,234 juta ton, sedangkan tahun 2013, produksi
meningkat sebesar 223.000 ton (22.0%) (Badan Pusat Statistik, 2015).
Alternatif untuk meningkatkan produktifitas bawang merah yaitu dengan
menggunakan pupuk organik cair. Pupuk organik cair adalah pupuk yang berasal
dari pembusukan bahan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran
hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.
Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat secara cepat mengatasi defisiensi
hara, tidak masalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan hara secara
cepat (Samad, 2008). Upaya untuk meningkatkan produksi tanaman bawang
melalui teknik budidaya adalah pemupukan yang bermaksud meningkatkan
produktifitas tanah dengan penyediaan nutrisi tanaman (Rukmana, 2005).
Hasil penelitian Budianto et al. (2015), penggunaan dosis pupuk kandang
ayam 10 ton ha-1 menghasilkan pertumbuhan optimum dengan hasil yang
maksimum pada tanaman bawang merah. Pertumbuhan yang baik yang
ditunjukkan oleh pertambahan tinggi tanaman dan jumlah daun akan berpengaruh
terhadap hasil umbi yang diproduksi. Hasil penelitian Melati dan Andriyani
(2005) perlakuan pupuk kandang ayam berpengaruh terhadap produksi kedelai.
Komponen produksi meningkat dengan pemberian 10 ton pupuk kandang ayam
ha-1. Jumlah bobot basah dan bobot kering polong isi meningkat masing-masing
sebesar 27,2%, 28,8% dan 18,6% dengan pemberian pupuk kandang ayam.
Selain pupuk kandang ayam yang berperan dalam pertumbuhan dan hasil
tanaman, ekstrak tauge mengandung substansi organik yang dapat menunjang
pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Tauge kacang hijau merupakan
jenis makanan yang kaya protein, asam amino, vitamin, dan mineral. Didalam
tauge kacang hijau terdapat kandungan zat pengatur tumbuh (ZPT) yaitu auksin,
giberelin dan sitokinin. Menurut Wirakusumah (2002), kandungan gizi pada
kecambah per 100g yaitu energi 50%, protein 5,7%, lemak 0,1%, karbohidrat
10%, kalsium 32%, fosfor 96%, serat 0,7%, besi 1,1%, vitamin B1 0,13%,
vitamin B2 0,15%, vitamin C 41%, vitamin E dan mineral. Adapun senyawa
esensial yang terkandung dalam tauge kacang hijau ini antara lain, triptofan 1,35
%, treonin 4,50%, fenilalanin 7,07%, metionin 0,84%, lisin 7,94%, leusin 12,90%,
isoleusin 6,95%, valin 6,25%. Triptofan merupakan bahan baku sintesis IAA.
Hasil penelitian Astuti dan Amilah (2006), penggunaan konsentrasi ekstrak tauge
150 g l-1 memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan anggrek bulan
dengan menunjukkan hasil yang tertinggi.
Hasil penelitian Rahmad (2015), rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman
caisim yang diberi perlakuan ekstrak tauge dengan dosis penggunaan 20-30 ml l-1
air lebih baik dibandingkan dengan tanpa penambahan ekstrak tauge.
Hasil penelitian Fadhillah (2015), didapat bahwa ekstrak tauge dalam
media kultur memberikan pengaruh yang nyata pada pertumbuhan jumlah daun
dan jumlah akar. Penambahan ekstrak tauge dengan konsentrasi 100 g l-1
menunjukkan hasil terbaik berdasarkan parameter jumlah daun dan penambahan
ekstrak tauge sebanyak 20 g l-1 menunjukkan hasil terbaik berdasarkan parameter
jumlah akar planlet tanaman kentang.
Hasil penelitian Sastri (2017), didapat bahwa pemberian pupuk kotoran
ayam ditambah pemberian ekstrak tauge ada kecenderungan lebih baik dibanding
pupuk kotoran ayam tanpa ekstrak tauge. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan
1,5 kg pupuk organik ditambah 150 g l-1 ekstrak tauge memberikan pengaruh
terbaik terhadap pertumbuhan melon.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk


kandang ayam dan ekstrak tauge terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman
bawang merah.

1.3. Hipotesis

Diduga 500 g pupuk kandang kotoran ayam/tanaman dan 150 g l-1 ekstrak
tauge memberikan pertumbuhan dan hasil bawang merah terbaik.
DAFTAR PUSTAKA

Adelia, A. 2013. Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Ekstrak Rebung


dan Tauge Terhadap Pertumbuhan Tunas dan Hasil Bawang Merah
(Allium ascalonicum L.). Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.Yogyakarta. (Tidak dipublikasikan).
Astuti, Y., dan Amilah. 2006. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Tauge Dan Kacang
Hijau Pada Media Vacin And Went (VW) Terhadap Pertumbuhan
Kecambah Anggrek Bulan Phalaenopsis Amabilis L. Bulletin penelitian.
9:83-84.
Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Bawang Merah. Dikutip dari
http://www.bps.go.id. Diakses pada tanggal 13 April 2018.
Budianto, A., Sahri, N., dan Madauna, I. 2015. Pengaruh Pemberian Berbagai
Dosis Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Lembah Palu. E-j.
Agrotekbis 3 (4) : 440-447.
Dengler, N.G. 2008. Plant Development. Diakses dari
http://www.bioone/plant_developmet.htm. Diakses pada 13 April 2013.
Fadhillah, L. 2015. Pengaruh Pemberian Ekstrak Tauge Pada Media Ms
Modifikasi Terhadap Pertumbuhan Planlet Kentang (Solanum Tuberosum
L.) Secara In Vitro. Tesis. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh. (Tidak
dipublikasikan).
Firmansyah, I., dan N. Sumarni. 2015. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah
dengan Aplikasi Pupuk Organik dan Pupuk Hayati pada Tanah Alluvial. J.
Hort. 25 (2) : 133-141.
Iriani, E., H. Anwar, E. Supratman, Yulianto, A. Hadi, P. Sartono dan Nurhalim.
2003. Uji Multilokasi Bawang Merah. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Ungaran. Jawa Tengah.
Jazilah, S., Sunarto dan N. Farid. 2007. Respon Tiga Varietas Bawang Merah
Terhadap Dua Macam Pupuk Kandang dan Empat Dosis Pupuk
Anorganik. J. Agrin. 11 (1) : 43-51.
Khairani G. 2010. Isolasi dan Uji Kemampuan Bakteri Endofit Penghasil Hormon
IAA (Indole Acetic Acid) dari Akar Tanaman Jagung (Zea Mays L.).
Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas
Sumatera Utara. Medan. (Tidak dipublikasikan).
Kusmana, R.S. Basuki dan H. Kurniawan. 2009. Uji Adaptasi Lima Varietas
Bawang Merah Asal Dataran Tinggi dan Medium pada Ekosistem
Dataran Rendah Brebes. Jurnal Hortikultura. 19 (3) : 281 – 286.
Latarang, B. dan A. Syakur. 2006. Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah
(Allium ascalonicum L.) pada Dataran Rendah dengan Pemberian Pupuk
Kandang dan NPK. Jurnal Agroland, 12 (3) : 265-269.
Litbang. 2006. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan
Pertanian .http//balittanah.litbang.deptan.go.id. Diakses pada tanggal 13
April 2018.
Mayun, I. A. 2007. Efek Mulsa Jerami dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah di Daerah Pesisir. Skripsi.
Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Udayana. (Tidak dipublikasikan).
Melati, M., Andriyani, W., 2005. Pengaruh Pupuk Kandang Ayam dan Pupuk
Hijau Calopogonium mucunoides Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Kedelai Panen Muda yang Dibudidayakan SecaraOrganik. Bul. Agron.
(33) (2) 8 – 15.
Musnamar, E. I. 2003. Pupuk Organik Padat Pembuatan dan Aplikasi. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Napitupulu, D dan L. Winarto. 2009. Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Sumatera Utara. J-Hort. 20 (1) : 22-35.
Nugroho, U., R. Syaban., N. Ermawati. Uji Efektivitas ukuran umbi dan
penambahan Biourine Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bibit Bawang
Merah. Journal of Applied Agricultural Sciences. 1 (2) : 129-138.

Purwitasari W., 2004. Pengaruh Perasan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
Terhadap Pertumbuhan Akar Stek Pucuk Krisan (Chrysanthemum sp).
Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Diponegoro. Semarang. (Tidak dipublikasikan).
Putrasamedja, S. 2007. Pengaruh Berbagai Macam Bobot Umbi Bibit Bawang
Merah yang Berasal dari Generasi ke Satu Terhadap Produksi. Jurnal
Penelitian dan Informasi Pertanian. 11 (1) : 21.

Rahayu, E., Berlian, N. 2003. Bawang Merah. Penebar Swadaya. Jakarta.


Rahmad. 2015. Penambahan Ekstrak Tauge Pada Budidaya Caisim Organik
(Brassica Juncea L.) Di Upt. Benih Induk Hortikultura Gedung Johor
Medan. TA (Tugas Akhir). Politeknik Pertanian Negeri. Payakumbuh.
(Tidak dipublikasi).

Rahman, A., A. Nugroho., dan R. Soeslistyono. 2016. Kajian Hasil Bawang


Merah (Allium Ascalonicum L.) Di Lahan dan Polybag Dengan
Pemberian Berbagai Macam dan Dosis Pupuk Organik. Jurnal Produksi
Tanaman. 4 (7) : 538-546.

Universitas Sriwijaya
Ramadhani, A. 2017. Pengaruh Pemberian Kompos Gamal dan NPK Dosis
Rendah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah. Skripsi.
Universitas Sriwijaya. (Tidak dipublikasikan).

Rukmana, R. 2005. Bawang Merah : Budidaya dan Pengelolaan Pasca Panen.


Kanisius. Yogyakarta.

Samad, S. 2008. Respon Pupuk Kandang Sapi dan KCL terhadap Pertumbuhan
dan Produksi Bawang Merah (Alium ascalanicum L.), Buletin Penelitian.
Lembaga Penelitian Universitas Hasanuddin.
Sari, I. D. 2011. Respon Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasiliensis
Muell Arg.) Terhadap Pemotongan Akar Tunggang dan Pemberian Air
Kelapa. Skripsi. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian.
Universitas Sumatera Utara. Medan. (Tidak dipublikasikan).
Sastri.2017. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Dan Substansi Organik Asal
Ekstrak Tauge Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Melon (Cucumis Melo
L.). Skripsi. Universitas Sriwijaya. (Tidak dipublikasi).
Sativa, D. 2016. Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Skripsi.
Fakultas Pertanian. Universitas Almuslim. Aceh. (Tidak dipublikasikan).
Soemarno. 2007. Pengelolaan Tanah Berkelanjutan : Aplikasi Bahan Organik
Tanah. Universitas Brawijaya. Malang.
Suliasih, S, Widati dan Muharam, A. 2010. Aplikasi Pupuk Organik dan Bakteri
Pelarut Fosfat Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Tomat dan
Aktivitas Mikrob Tanah. J. Hortikultura. 20 (30) :241-6.
Sumarni, N, dan Hidayat, A. 2005. Panduan Teknis Budidaya Bawang Merah.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang.
Sunarjono, H. 2007. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta.
Suriani , N. 2012. Bawang Bawa Untung. Budidaya Bawang Merah Dan Bawang
Merah. Cahaya Atma Pustaka. Yogjakarta.
Tjitrosopoemo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogjakarta: Gadja Mada
University Press.
Ulfa, F. 2014. Peran Senyawa Bioaktif Tanaman Sebagai Zat Pengatur Tumbuh
Dalam Memacu Produksi Umbi Mini Kentang (Solanum tuberosum L.)
pada Sistem Budidaya Aeroponik. Disertasi Program Studi Ilmu Pertanian
Pasca Sarjana. Universitas Hasanuddin. Makassar. (Tidak dipublikasikan).
Warohmah, M. 2017. Pengaruh Pemberian Dua Jenis Zat Pengatur Tumbuh
Alami Terhadap Pertumbuhan Seedling Manggis (Graciniamangostana
L.). Bandar Lampung. Universitas Lampung.
Wibowo, S. 2007. Budidaya Bawang Merah dan Bawang Bombay. Agribisnis.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Wibowo, S. 2008. Budidaya Bawang : Bawang Putih, Bawang Merah dan
Bawang Bombay. Penebar Swadaya. Jakarta.
Widawati, S, Suliasih dan Muharam, A . 2010. Pengaruh kompos yang diperkaya
bakteri penambat nitrogen dan pelarut fosfat terhadap pertumbuhan
tanaman kapri dan aktivitas enzim fosfat sedalam tanah. Jurnal Hort. 20
(3):207-15.
Wirakusumah, E. 2002. Buah dan Sayur untuk Terapi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Universitas Sriwijaya

You might also like