Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba (Multi Produk) Pada Perusahaan Pia Latief Kediri
Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba (Multi Produk) Pada Perusahaan Pia Latief Kediri
Analisis Cost-Volume-Profit Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba (Multi Produk) Pada Perusahaan Pia Latief Kediri
2 Oktober 2018
Abstract
dimana:
X = Unit penjualan untuk mencapai target
F = Biaya tetap
I = Laba
P = Harga jual per unit
V = Biaya variabel per unit
Pengertian Perilaku Biaya
Menurut Mulyadi (2009:465), “perilaku biaya dapat dikatakan sebagai hubungan antara
total biaya dengan perubahan volume kegiatan”. Sedangkan menurut Garison (2006:256),
perilaku biaya adalah biaya yang akan bereaksi atau berubah dengan adanya perubahan
tingkat aktivitas. Pemahaman terhadap perilaku biaya adalah kunci beberapa pembuatan
keputusan organisasi. Manajer yang mengetahui perilaku biaya akan mampu memprediksi
dengan lebih baik, apakah yang terjadi pada biaya dalam berbagai kondisi.
Tiga klasifikasi yang paling umum dari perilaku biaya adalah biaya variabel, biaya
tetap, dan biaya semi variabel.
1. Biaya Variabel (variabel cost)
Menurut Mulyadi (2009:468), biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah
sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Sedangkan menurut Garrison (2006:257),
biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlahnya berubah secara proposional
terhadap perubahan tingkat aktivitas
Biaya variabel
Rumus berikut ini digunakan untuk menghitung nilai titik potong pada sumbu X (a) dan
slope (b) yang meminimalkan kuadrat residual.
b=
a=
dimana:
X = Tingkat aktivitas (variable independent)
Y = Total biaya semi variabel (variable dependent)
a = Total biaya tetap
b = Biaya variabel per unit aktivitas
n = Jumlah observasi
Σ = Jumlah total observasi
Untuk menganalisis biaya volume dan laba dapat digunakan analisis braek evenpoint
(BEP), yang menghubungkan antara biaya, volume penjualan dengan keuntungan yang
diharapkan. Berdasarkan BEP tersebut akan diketahui pada tingkat volume berapa
perusahaan dapat memperoleh keuntungan.
Menurut Garrison (2006:334), ada dua cara menentukan titik impas yaitu dengan
melakukan pendekatan metode persamaan dan pedekatan grafis.
1. Perhitungan impas dengan metode grafik
Perhitungan impas juga dapat dilakukakan dengan menentukan titik pertemuan antara
garis pendapatan penjualan dengan garis biaya dalam suatu grafik. Untuk dapat
menentukan titik impas, harus dibuat grafik dengan sumbu datar menujukan volume
penjualan, sedangkan sumbu tegak menunjukan biaya dan pendapatan.
Area laba
Tahap 2
Tahap 1
volume
Area rugi
Gambar 2.1
Grafik Break Event Point
Dimana :
2. Metode persamaan
Dalam metode persamaan, terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan dalam
menghitung titik impas baik dalam unit maupun rupiah, sebagai berikut
a. Pendekatan persamaan operasi
Pendekatan persamaan operasi memfokuskan pada laporan laba-rugi sebagai alat
yang berguna dalam mengorganisasikan biaya perusahaan dalam kategori biaya
tetap dan variabel. Laporan laba-rugi dapat dinyatakan dalam persamaan naratif.
I = ( S VC ) FC
Atau
Analisis terhadap produk tunggal sangat sederhana dengan menerapkan pada rumus-
rumus yang telah disajikan pada pembahasan di atas. Namun dalam kasus menghitung break
even point yang multi produk maka perusahaan harus menggunakan bauran penjualan sebagai
alat analisisnya. Menurut Hansen (20011 : 286) “bauran penjualan (sales mix) adalah
kombinasi relative dari berbagai produk yang dijual oleh perusahaan”. Untuk perhitungan
dengan multi produk, tetap digunakan rumus yang sama dengan kasus produk tunggal.
Margin kontribusi
Margin kontribusi adalah selisih harga jual per unit dan biaya variabel per unit atau juga
disebut total contribution margin yang merupakan selisih antara jumlah penjualan dan jumlah biaya
variabel. Contribution margin merupakan jumlah yang tersisa untuk menutup biaya tetap dan
memberikan laba.
Menurut Samryn (2013:173), untuk menentukan kontribusi margin dapat digunakan rumus
sebagai berikut:
Margin Kontribusi = Penjualan – Biaya Variabel
71.114.365
____________________________________________________
[(8.000 x 2,82) + (7.000 x 1,64)] - [(3.434,57 x 2,82) + (3,429,336 x 1,64)]
71.114.365
34.040 – 15.309,6
Penjualan :
Penjualan pia basah (8.000 x 282.150) Rp 2.257.200.000
Penjualan pia kering (7.000 x 163.800) Rp 1.146.600.000
Total penjualan Rp 3.403.800.000
Biaya variabel :
Pia basah (3.434,57 x 282.150) Rp 969.063.926
Pia kering (3.429,336 x 163.800) Rp 561.725.237
Total biaya variabel Rp 1.530.789.163
Kontribusi margin Rp 1.873.010.837
Jadi kontribusi margin perusahaan Pia Latief pada tahun 2017 sebesar Rp
1.873.010.837,-
b. Rasio margin kontribusi
Rumus rasio margin kontribusi adalah sebagai berikut:
Jadi rasio margin kontribusi perusahaan pia LATIEF tahun 2017 adalah
55 .
71.114.365 + 1.895.390.648
Sales = _____________________________
18.730,4
Sales = 104.990 unit
Dari hasil ini dapat diperinci setiap produknya sebagai berikut :
Penjualan tahun 2018 pia basah (2,82 x 104.990) = 296.072 dibulatkan.
Penjualan tahun 2018 pia kering (1,64 x 104.990) = 172.184 dibulatkan.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut :
1. Break evenpoint produk pia basah pada tahun 2017 sebesar 10.707 unit (kotak) dimana
setiap kotak berisi 10 biji dengan harga per unit Rp 8.000,- sehingga jumlah BEP yang
dicapai sebesar Rp 85.656.000,-
2. Break evenpoint produk pia kering pada tahun 2017 sebesar 6.227 unit (kotak) dimana
setiap kotak berisi 10 biji dengan harga per unit Rp 7.000,- sehingga jumlah BEP yang
dicapai sebesar Rp 43.589.000,-
3. Dari kedua jenis produk tersebut maka titik impas perusahaan dicapai pada saat
penjualan sebesar Rp 129.245.000,-
4. Contribution margin kedua produk sebesar Rp 1.873.010.837,-
5. Margin of safety produk pia basah sebesar Rp 2.171.544.000,- dan produk pia kering
sebesar Rp 1.103.011.000,- dan jika menggunakan rasio akan dicapai margin of safety
pia basah sebeasr 96,21% dan pia kering sebesar 96,2%
6. Untuk mencapai kenaikan laba sebesar 5% dari tahun sebelumnya perusahaan harus
melakukan penjualan produk pia basah sebesar 296.072 unit dan produk pia kering
sebesar 172.184,-
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K. 2009. Akuntasi Manajemen. Edisi 14. Jakarta :Salemba Empat.
Garrison Ray H., Noreen, Eric W., Brewer, Peter C. 2006. Akuntansi Manajerial (alih
bahasa: A. Totok Budi Santoso). Buku I. Jakarta : Salemba Empat.
Hansen, Dor R. DAN Mowen M, 2011. Akuntansi Manajerial. Edisi 8. Terjemahan Fitrisari,
Dewi dan Kwary, Deny Arnos. Jakarta : Salemba Empat,