2.3 The Van Hiele Theory of Geometric Thinking
2.3 The Van Hiele Theory of Geometric Thinking
2.3 The Van Hiele Theory of Geometric Thinking
2.3.1.5 Level 4 (Rigor)
Siswa pada level ini dapat menggunakan geometri Non-Euclidean dan menjelajahi sistem
aksiomatik lainnya. Mereka memahami perlunya ketelitian dan mampu membuat deduksi
abstrak. Selain itu, mereka dapat membuat koneksi dan melihat hubungan antara sistem
aksiomatik yang berbeda (Usiskin, 1982). Siswa membandingkan geometri yang berbeda
berdasarkan aksioma yang berbeda dan mempelajarinya tanpa model konkret. Mereka dapat
membangun konsistensi set aksioma, dan kesetaraan set aksioma yang berbeda, menciptakan
sistem aksiomatik untuk geometri. Teorema dalam sistem aksiomatik yang berbeda dapat
dibentuk (Duatepe, 2004)
Singkatnya, tingkat pertama pemikiran geometris dimulai dengan pemikiran nonverbal . Siswa di
level 0 memandang sosok sebagai keseluruhan bentuk dan tidak melihat bagian mereka. Dia
mungkin berkata, "Itu persegi panjang karena terlihat seperti pintu". Pada level 1, properti dapat
dikenali tetapi properti belum dipesan secara logis. Pada level 2, properti dipesan secara
logis; satu properti mendahului atau mengikuti dari properti lain. Tetapi pada tingkat ini, makna
intrinsik deduksi, yaitu, peran aksioma, definisi, teorema, dan percakapan mereka tidak
dipahami. Pada level 3, deduksi dan konstruksi bukti dapat dipahami. Sistem aksiomatik yang
berbeda dapat dipahami pada level 4. Model ini telah dipelajari dan divalidasi oleh
banyak peneliti (Burger & Shaughnessy, 1986; Fuys, Geddes & Tischler, 1988; Hoffer, 1981;
Mayberry, 1981; Senk, 1983; Senk, 1989 ; Usiskin, 1982).