Pemanfaatan Serat Alam Kulit Terap Sebagai Bahan Kombinasi Pembuatan Winglet Sepeda Motor
Pemanfaatan Serat Alam Kulit Terap Sebagai Bahan Kombinasi Pembuatan Winglet Sepeda Motor
Pemanfaatan Serat Alam Kulit Terap Sebagai Bahan Kombinasi Pembuatan Winglet Sepeda Motor
Abstract
The development of new natural fiber material as a composite reinforcing material
needs to be continued. The use of natural fibers developed in this study was obtained from
applied bark. The applied skin fiber is chosen as a composite reinforcing material because it
has strong characteristics when pulled. This study was conducted to determine the impact
strength of a combination of the arrangement of the composite layer of applied fiber and glass
fiber with a polyester resin matrix in the manufacture of motorcycle winglets. The making of
composite specimens was carried out by hand lay-up and pressing techniques. composite
specimens tested consisted of composite A (100% fiberglass), composite B (100% applied
fiber), composite C (fiberglass, applied fiber, fiberglass), and composite D (applied fiber,
fiberglass, applied fiber). The treatment of the applied fiber was carried out by soaking 5%
NaOH for 2 hours. Impact test specimens and procedures refer to the ASTM D256-00 standard.
The results of the study obtained that the material recommended in the manufacture of
motorcycle winglets is composite C, which is a combination of fiberglass, applied fiber,
fiberglass. The results of the C composite impact strength testing were obtained at 2.6581 J /
mm2. The impact strength of composite C increased by 79% compared to the impact strength
of composite B using pure applied fiber (100% applied fiber). The large void tendency in
natural fiber composites using the hand lay-up method reduces the impact strength so that
fiberglass is more dominant as a determinant of the impact strength increase.
Keywords : Applied fiber, impact test, winglet.
Abstrak
Pengembangan material baru serat alam sebagai bahan penguat komposit perlu terus
dilakukan. Penggunaan serat alam yang dikembangkan dalam penelitian ini diperoleh dari
bahan kulit kayu terap. Serat kulit terap dipilih karena memiliki karakteristik yang kuat saat
ditarik. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kekuatan impak dari kombinasi susunan lapisan
komposit serat terap dan fiber glass dengan matrik resin poliester pada pembuatan winglet
sepeda motor. Pembuatan spesimen komposit dilakukan dengan teknik hand lay-up dan
pressing. Spesimen komposit yang diuji terdiri dari : komposit A (100% fiberglass), komposit
B (100% serat terap), komposit C (fiberglass, serat terap, fiberglass) dan komposit D (serat
terap, fiberglass, serat terap). Perlakuan serat terap dilakukan dengan perendaman 5% NaOH
selama 2 jam. Spesimen dan prosedur pengujian impak mengacu pada standar ASTM D256-
00. Hasil penelitian memperoleh bahan yang dianjurkan dalam pembuatan winglet sepeda
motor adalah komposit C yaitu kombinasi lapisan fiberglass, serat terap, fiberglass. Hasil
pengujian kekuatan impak komposit C diperoleh sebesar 2,6581 J/mm2. Kekuatan impak
komposit C naik sebesar 79% dibandingkan dengan kekuatan impak komposit B menggunakan
serat terap murni (100% serat terap). Kecendrungan void yang besar pada komposit serat alam
menggunakan metode hand lay up menurunkan hasil kekuatan impak sehingga fiberglass lebih
dominan menjadi penentu kenaikan kekuatan impak.
Kata kunci : Serat terap, uji impak, winglet.
51
Pendahuluan 0, 2, 4, dan 6 jam, menunjukkan bahwa
kekuatan dan regangan tarik komposit
Kayu terap (Arthocarpus elasticus)
memiliki harga optimum untuk perlakuan
merupakan salah satu potensi alam
serat 2 jam, yaitu 190,27 MPa dan 0,44%.
Indonesia yang tumbuh subur di pulau
Komposit yang diperkuat serat dengan
Kalimantan khususnya Propinsi
perlakuan 6 jam memiliki kekuatan
Kalimantan Barat. Pemanfaatan kulit kayu
terendah. Penampang patahan komposit
terap oleh masyarakat Kalimantan Barat
yang diperkuat serat pada perlakuan 0, 2,
biasa digunakan sebagai tali, kerajinan dan
dan 4 jam diklasifikasikan sebagai jenis
bahan pakaian oleh suku Dayak. Kekuatan
patah slitting in multiple area. Sebaliknya,
yang baik dalam arah lateral dan struktur
penampang patahan komposit yang
anyam yang alami adalah salah satu
diperkuat serat pada perlakuan 6 jam
kelebihan serat ini sehingga dapat
memiliki jenis patah tunggal [2].
dikembangkan sebagai alternatif material
Penelitian menggunakan serat terap
baru bahan penguat komposit. Pemanfaatan
sebagai bahan penguat komposit telah
serat kulit kayu terap sebagai bahan
dilakukan. Hasil penelitian [3]
penguat komposit perlu dikembangkan
mendapatkan kekuatan impak tertinggi
karena karakteristiknya yang kuat saat
diperoleh pada variasi berat serat 4 gram
ditarik sehingga layak dianalisis lebih
dan panjang serat 5 mm sebesar 0,591
lanjut.
J/mm2. Kekuatan impak cenderung
Perlakuan terhadap serat alam perlu
meningkat seiring bertambahnya berat serat
dilakukan untuk menghilangkan
dan mencapai puncaknya pada berat serat 4
kandungan lignin yang terdapat pada serat
gram.
alam. Kandungan lignin yang terkandung
Berdasarkan latar belakang tersebut,
dalam serat alam menyebabkan ikatan
perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan
antara serat dan matrik tidak menyatu
menggabungkan serat alami dan serat
dengan baik sehingga distribusi gaya dari
sintetis. Serat alami yang digunakan adalah
matrik ke serat alam lemah. Modifikasi
serat terap, sedangkan serat sintetis yang
permukaan dapat dilakukan untuk
digunakan adalah fiberglass yang tersusun
meningkatkan sifat adhesif antara serat
secara acak (reinforcing mat).
alam dengan matrik.
Pengembangan material tersebut digunakan
Beberapa penelitian tentang kekuatan
sebagai bahan pembuatan winglet pada
mekanik komposit dengan berbagai jenis
sepeda motor.
serat alam telah dilakukan. Kekuatan
mekanik komposit serat alam dengan
Tinjauan Pustaka
matrik resin epoxy, menggunakan serat
enceng gondok (eichornia crassipes), serat Berdasarkan jenisnya, serat dibagi
daun pandan alas (pandanus dubius), dan menjadi serat alam (nature fiber) dan serat
serat batang pisang raja (musa textilia) sintetis (buatan). Serat sintetis merupakan
menunjukkan bahwa serat enceng gondok serat yang dibuat untuk menghasilkan
memiliki kekuatan tarik terbesar bahan dengan sifat tertentu, namun serat
dibandingkan serat lainnya pada komposisi sintetis memiliki beberapa kelemahan.
serat 40%, yaitu 18,14 kgf/mm2. Serat daun Kelemahan serat sintetis terdapat pada sifat
pandan alas memiliki regangan terbesar biodegradibilitas, pengolahan awal
dibandingkan serat lainnya pada komposisi memerlukan biaya tinggi, konsumsi energi
serat 40%, yaitu sebesar 5%, sedangkan yang besar, abrasi mesin serta dampak
modulus young terbesar diperoleh pada terhadap kesehatan manusia dan
serat enceng gondok pada komposisi serat lingkungan sekitar [4]. Kelemahan serat
50%, yaitu 551,44 kgf/mm2 [1]. sintetis yang banyak merugikan perlu
Penelitian lainnya menggunakan diatasi dengan mengganti jenis serat sintetis
serat rami dengan variasi lama perendaman ke serat alam.
2,6581
3 kompaknya fiber dan resin dalam menerima
(J/mm2)