Dosis Radiasi Dari Tindakan Ct-Scan Kepala PDF
Dosis Radiasi Dari Tindakan Ct-Scan Kepala PDF
Dosis Radiasi Dari Tindakan Ct-Scan Kepala PDF
net/publication/315943070
CITATIONS READS
0 3,252
2 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Health impact of particulate matters, system filtering, particle modelling, particle measurement and monitoring View project
All content following this page was uploaded by Johan Andoyo Effendi Noor on 03 July 2017.
ABSTRAK ABSTRACT
84
JOURNAL OF ENVIRONMENTAL ENGINEERING & SUSTAINABLE TECHNOLOGY P-ISSN : 2356-3109
85
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
pesat, baik pada aspek perangkat keras maupun membandingkan dosis radiasi yang diberikan
perangkat lunaknya. Mesin yang pertama kali kepada pasien dari berbagai mesin CT-scanner
dibangun adalah mesin yang menghasilkan citra yang diperkenalkan oleh ICRP pada tahun 1977
satu irisan (single slice). Sampai dengan saat ini (ICRP, 1977). Definisi ini digunakan dalam
teknologi CT-scanner telah sampai pada perhitungan dosis CTDosimetry (software MS
teknologi MSMD (multi slice multi detector) Excel dengan makro) versi 1.0.4 yang dibat oleh
(Toth, 2002) dan AEC (Automatic Exposure kelompok imPACTscan (ImPACT-scan, 2009)
Control) yang mampu menghasilkan citra yang digunakan dalam penelitian ini. Perangkat
hingga 128 irisan (slice) serta mengurangi dosis lunak ini menghitung dosis menggunakan
sebesar 10–60% (Popescu, 2004; Kalra dkk., teknik simulasi Monte Carlo (Jones dan
2005; Stamm, 2012). Perbedaan antara dosis Shrimpton, 1991; Shrimpton dkk., 1991; Jones
yang diterima oleh pasien per slice dalam dan Shrimpton, 1993).
tindakan dengan pemindaian konvensional Naskah ini mendiskusikan hasil
(arus tabung tetap) dengan pemindaian yang penelitian kami dalam mengestimasi dosis yang
menggunakan AEC diilustrasikan pada Gambar diterima oleh pasien yang menjalani prosedur
1. Semua perkembangan tersebut ditujukan eksaminasi pencitraan CT di dua rumah sakit
untuk meminimalkan dosis yang diterima oleh besar di kota Malang dengan mesin CT-scanner
pasien sambil mempercepat proses akuisisi data single slice dengan fixed current mode dan
dan rekonstruksi citra sehingga dipenuhi prinsip automatic current mode, untuk melihat apakah
ALARA (As Low As Reasonably Acceptabel), dosis yang diterima oleh pasien berada di bawah
yaitu prinsip meminimalkan dosis radiasi nilai rekomendasi dari ICRP (International
dengan tetap menjaga kualitas citra yang Commission on Radiological Protection) yang
dihasilkan (ARPANSA, 2004). dipublikasikan dalam Publication No. 103
(ICRP, 2007) dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 63 tahun 2000 tentang
Keselamatan dan Kesehatan terhadap
Pemanfaatan Radiasi Pengion, pasal 5 ayat 1
menyatakan: ”Apabila dalam satu lokasi
terdapat beberapa fasilitas pemanfaatan
tenaga nuklir, pengusaha instalasi menetapkan
tingkat dosis yang lebih rendah untuk masing-
masing instalasi, agar dosis kumulatif tidak
melampaui NBD (Nilai Batas Dosis)”.
METODE PENELITIAN
Gambar 1. Ilustrasi profil dosis yang dihasilkan oleh
mesin dengan modus arus tetap (fixed current) yang Pasien
diterapkan pada mesin CT konvensional
dibandingkan dengan dosis yang dihasilkan dengan Tindakan eksaminasi CT-scan kepala adalah
menggunakan automatic exposure control (diambil pemeriksaan umum yang banyak dilakukan di
dari referensi (Popescu, 2004)). Secara total dosis rumah sakit. Data CT dikumpulkan dari 100
dari mesin AEC lebih kecil daripada dosis dari mesin orang pasien (50 laki-laki dan 50 perempuan)
konvensional.
yang dikirim ke Departemen Radiologi di dua
rumah sakit besar di Malang. Data yang
Dosis efektif (DE) adalah besaran yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
digunakan untuk mengekspresikan dan
pasien yang menjalani eksaminasi CT kepala
86
JOURNAL OF ENVIRONMENTAL ENGINEERING & SUSTAINABLE TECHNOLOGY P-ISSN : 2356-3109
dari April sampai dengan Oktober 2011 di dua Terlihat pada Tabel 2 bahwa nilai-nilai
rumah sakit responden. Usia pasien berada pada CTDI bervariasi karena arus tabung juga
jangkau antara 17 – 87 tahun. berbeda-beda. Nilai CTDI dirata-rata dari
MSAD (Multiple Scan Average Dosis). MSAD
Data Dosimetri adalah parameter dosis rata-rata dalam
eksaminasi CT. BAPETEN (Badan Pengawas
Eksaminasi CT dilakukan dengan Tenaga Nuklir) menetapkan ambang MSAD
mesin General Electric (GE) HiSpeed DX/i di untuk orang dewasa sebesar 50 mGy. CTDI
Rumah Sakit A dan Siemens Somatom Spirit CT rata-rata untuk pasien laki-laki adalah 43,35
2006C2 H-SP-CR di Rumah Sakit B. Data mGy dan 40,48 mGy untuk pasien wanita. Oleh
dosimetri yang diambil meliputi tegangan karena itu nilai-nilai CTDI di Rumah Sakit A
tabung (kVp), ketebalan irisan/slice (mm), arus Malang masih berada di bawah ambang batas.
tabung (mA), waktu rotasi sekali putaran gantri
(s), panjang scan (cm), CTDIvol (mGy), dan Tabel 2. Perbandingan arus tabung (dalam mA) dan
DLP (mGy.cm). CTDIvol (dalam mGy) untuk pasien laki-laki (L) dan
Dosis CT masing-masing organ perempuan (P) di Rumah Sakit A.
Usia Arus tabung CTDIvol (mGy)
diperoleh dengan menggunakan perangkat
(tahun) (mA)
lunak ImPACT CTDosimetry versi 1.0.4
(27/05/2011) (ImPACT-scan, 2009) yang L P L P
menghitung dosis penyinaran untuk fantom
kepala seperti yang diilustrasikan pada Gambar ≤30 143,4 141,0 43,5 42,7
1 dengan menggunakan data dosimetri CT yang
dihasilkan oleh National Radiological 31-40 147,5 128,3 44,7 38,9
Protection Board Inggris (Jones dan Shrimpton, 41-50 140,0 128,6 42,5 39,0
1991; Shrimpton dkk., 1991; Jones dan
51-60 146,7 131,4 44,5 39,8
Shrimpton, 1993).
61-70 138,7 136,7 42,1 41,3
71-80 134,1 133,3 40,7 40,5
PEMBAHASAN >80 150,0 142,5 45,5 43,2
Rumah Sakit A
87
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
Rumah Sakit B
Gambar 4. Diagram balok dosis efektif rata-rata
Mesin CT-scanner di Rumah Sakit B (mSv) yang diterima oleh pasien (M: laki-laki; F:
adalah mesin buatan Siemens dengan tipe perempuan) di Rumah Sakit B sesuai dengan
Somatom Spirit. Berbeda dengan mesin di kelompok usia.
Rumah Sakit A yang memanfaatkan catu arus
adaptif, Siemens menggunakan mode arus
tetap. Dalam mode ini, besarnya arus yang
88
JOURNAL OF ENVIRONMENTAL ENGINEERING & SUSTAINABLE TECHNOLOGY P-ISSN : 2356-3109
1,25 1,39
51-60 KESIMPULAN
1,34 1,38
Hasil penelitian menunjukkan bahwa,
61-70
seperti yang diperkirakan, mesin dengan arus
1,25 1,38 tabung tetap (fixed tube current) yang berada di
≥ 71 Rumah Sakit B menghasilkan dosis yang lebih
1,25 1,34 tinggi dibandingkan dengan mesin dengan arus
tabung adaptif (automatic exposure control) di
Tabel 7. Perbandingan dosis efektif rerata (dalam Rumah Sakit A. Data penelitian juga
mSv) untuk pasien perempuan di Rumah Sakit memperlihatkan, bahwa pada umumnya, pasien
responden yang dihitung berdasarkan rekomendasi perempuan menerima dosis lebih rendah dari
ICRP no. 103. pasien laki-laki.
89
JEEST E-ISSN : 2356-3109
NOVEMBER-2014 VOLUME 01 NO. 02 http://jeest.ub.ac.id
90
JOURNAL OF ENVIRONMENTAL ENGINEERING & SUSTAINABLE TECHNOLOGY P-ISSN : 2356-3109
91