Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal Unpam 14

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia

Vol. 3, No. 1, Jan 2020


ISSN 2615-7896

PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY,


EARNING MANAGEMENT DAN KINERJA PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI 2017)

Nofryanti
Universitas Pamulang
Email : Nofryanti@unpam.ac.id

Abstract

The company's activities which were initially only measured by prioritizing profits
have now begun to shift to calculating social and environmental problems in their
financial statements. The company is asked to be responsible for the environment
and social through a non-financial report that is the report of Corporate social
responsibility (CSR). The purpose of this study was to analyze the effect of CSR
disclosure on company performance and management earnings on company
performance. This research is quantitative with secondary data and uses eviews to
test the influence between variables. The research sample is 34 companies listed
on the Indonesia Stock Exchange that present financial reports and sustainability
reports. The results showed that CSR disclosure had no effect on company
performance and earnings management had a positive effect on company
performance. It can be concluded that CSR disclosed by the company has not
been able to improve company performance. CSR disclosure disclosed by the
company will not always benefit the company, the high cost of CSR will have an
impact on increasing company spending. Companies tend to use earning
management patterns to improve their performance

Keywords: CSR disclosure; Earning Management; Company Performance

Abstrak

Aktifitas perusahaan yang awalnya hanya diukur dengan hanya mengedepankan


laba kini mulai beralih memperhitungkan masalah sosial dan lingkungan dalam
laporan keuangan mereka. Perusahaan diminta untuk bertanggungjawab atas
lingkungan dan sosial melalui sebuah laporan yang bersifat non keuangan yaitu
laporan Corporate social responsibility (CSR). Tujuan dari studi ini adalah untuk
menganalisis pengaruh pengungkapan CSR perusahaan terhadap kinerja
perusahaan dan earning management terhadap kinerja perusahaan. Studi ini
adalah kuantitatif dengan data sekunder dan menggunakan eviews untuk menguji
pengaruh antar variabel. Sampel penelitian adalah 34 perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia yang menyajikan laporan keuangan dan laporan
keberlanjutan. Hasil studi menunjukkan bahwa pengungkapan CSR perusahaan
tidak berpengaruh pada kinerja perusahaan dan earning management berpengaruh
positif terhadap kinerja perusahaan.

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 1


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 3, No. 1, Jan 2020 - Nofryanti

Dapat disimpulkan bahwa CSR yang diungkapkan oleh perusahaan belum


mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Pengungkapan CSR yang diungkapkan
oleh perusahaan tidak selamanya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan,
tingginya biaya CSR akan berdampak pada meningkatnya pengeluaran
perusahaan. Perusahaan cenderung akan mengunakan pola earning management
untuk meningkatkan kinerjanya.

Kata kunci: CSR disclosure; Earning Management; Kinerja perusahaan

1. PENDAHULUAN
Perusahaan sebagai pengguna sumber daya alam terbesar harus mampu
mengelola serta memelihara secara berkelanjutan demi kepentingan ekonominya.
Aktifitas perusahaan yang awalnya hanya diukur dengan hanya mengedepankan
laba kini mulai beralih memperhitungkan masalah sosial dan lingkungan dalam
laporan keuangan mereka. Krivačić (2017) mengungkapkan bahwa laporan
keuangan bukan hanya berfokus atas data financial dan historis saja namun juga
berfokus pada pelaporan non financial. Perubahan paradigma tersebut disebabkan
oleh begitu banyaknya dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh
perusahaan.
Kerusakan lingkungan memunculkan tuntutan untuk kegiatan bisnis agar
lebih ramah terhadap lingkungan. Perusahaan diminta untuk bertanggungjawab
atas lingkungan dan sosial melalui sebuah laporan yang bersifat non keuangan
yaitu laporan Corporate social responsibility (CSR). Loh, Thomas, & Wang
(2017) menyatakan bahwa investor mulai tertarik pada perusahaan yang
melaporkan aktifitas sosial dan lingkungannya. Karena Pelaporan
pertanggungjawaban sosial dan lingkungan dianggap dapat menanamkan disiplin
dan membantu perusahaan untuk meningkatkan kesadaran akan praktik
keberlanjutan yang dapat dijadikan visi jangka panjang perusahaan. (ACCA,
2013).
Corporate social responsibility (CSR) merupakan perwujudkan kontribusi
perusahaan untuk ikut serta dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan
(Ambarini, 2010). Burhan & Rahmawati (2012) dalam hasil penelitiannya
menyatakan bahwa berinvestasi pada organisasi yang memiliki
pertanggungjawaban sosial akan lebih baik dibandingkan dengan organisasi yang
memiliki profit tinggi tetapi mengabaikan lingkungan. Perusahaan yang
melakukan pengungkapan sosial yang lebih baik akan memiliki nilai pasar yang
lebih baik dan menghasilkan manfaat yang diharapkan untuk meningkatkan arus
kas perusahaan (Qiu, Shaukat, & Tharyan, 2014).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengungkapan laporan
CSR akan meningkatkan kinerja suatu perusahaan. Penelitian terdahulu Tarmuji,
Maelah, & Tarmuji, (2016) menyatakan bahwa organisasi yang memiliki
tanggung jawab atas pengelolaan lingkungan serta sosial akan memiliki integritas

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 2


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 3, No. 1, Jan 2020 - Nofryanti

dalam masyarakat. Organisasi yang melakukan pengungkapan CRS akan


meningkatkan kinerjanya (Dewi, 2015) (Giannarakis, Konteos, & Zafeiriou, 2016)
(Dlamini, 2017). Pengungkapan atas sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh
organisasi akan memberikan margin keuntungan bagi organisasi tersebut (Nor et
al., 2016). Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Perry et al (2011)
organisasi yang melakukan pengungkapan informasi lingkungan akan
memberikan manfaat pasar dan kemampuan untuk memperoleh margin
keuntungan dari nilai investasi.
Kemampuan perusahaan untuk mencapai keuntungan yang diinginkan juga
di pengaruhi oleh adanya tindakan manajemen dalam melakukan earning
management. Earning management merupakan situasi dimana menajemen
perusahaan berusaha untuk melanggar prinsip akuntansi yang berlaku karena
investor akan tertarik pada perusahaan yang menunjukan pertumbuhan earning
yang konsisten serta stabil. (Carruth, 2001).
Faktor terjadinya earning manajement menurut Miloudi (2016) adalah
dipengaruhi motivasi manajer perusahan untuk mempertahankan kinerjanya.
Anjum, Malik, & Hassan, (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa manajer
memiliki kekuatan untuk mempengaruhi laba yang akan berdampak pada investasi
dan para pemangku kepentingan sehingga manajer cendrung akan melalukan
tindakan manipulasi untuk mengelola pendapatan mereka agar mendapat
dukungan pasar.
Penelitian mengenai earning management dan pengungkapan CSR telah
beberapa kali dilakukan, seperti yang dilakukan oleh Waseemullah et. al., (2015),
Gill et. al., (2013), Sun et. al., (2010), Prior et. al., (2008), serta Chih et. al.,
(2008). Hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten yang memotivasi penulis
pelakukan pengujian kembali. Variabel CSR diukur dengan GRI (Global
Reporting Initiative) pada riset terdahulunya namun dalam riset ini diukur dengan
mengadopsi Gunawan (2017), mengunakan laporan keberlanjutan dengan metode
konten analisis.

2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori Stakeholder
Menurut Freeman, (1984) dalam teori stakeholder perusahaan
digambarkan sebagai serangkaian koneksi pemangku kepentingan yang berusaha
dikelola oleh manajer perusahaan. Teori ini mengungkapkan bahwa manajemen
harus memiliki relasi yang baik dengan para stakeholder untuk menjadi sukses.
Teori stakeholder menyatakan bahwa semua stakeholder mempunyai hak untuk
memperoleh informasi mengenai aktifitas perusahaan yang mempengaruhi
mereka.
Informasi terkait dengan praktik lingkungan dan sosial yang dilakukan
oleh perusahaan saat ini sudah menjadi tuntutan stakeholder. Stakeholder menjadi
pihak yang mendorong perusahaan untuk dapat mengungkapkan CSR. Kebijakan
CSR dipandang sebagai indikator peningkatan reputasi bagi para pemangku
kepentingan. Karena CSR menekankan pentingnya memasukkan kepentingan

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 3


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 3, No. 1, Jan 2020 - Nofryanti

masyarakat baik lokal maupun masyarakat luas dalam kegiatan bisnis suatu
organisasi. Oleh sebab itu manajemen harus menyadari tanggung jawab mereka
untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan para stakeholdernya.

Pengungkapan Corporate social responsibility dan Kinerja Perusahaan


CSR merupakan sebuah konsep di mana perusahaan mengintegrasikan
kepedulian sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi
dengan para pemangku kepentingan mereka secara sukarela. (Giannarakis et al.,
2016). Menurut European Commission (2011) CSR merupakan
pertanggungjawaban sosial suatu organisasi pada masyarakat. Organisasi dapat
bertangungjawab secara sosial dengan mengikut ketentuan hukum serta
mengintegrasikan masalah sosial, lingkungan, kedalam strategi bisnis perusahaan.
Peloza (2011) mengungkapkan bahwa perusahaan membutuhkan
pengungkapan CSR agar dapat peningkatan keuntungan di masa depan. Heal
(2005) menyatakan bahwa CSR dapat dijadikan sebagai salah satu strategi bagi
organisasi untuk merespon ketidakkonsistenan antara tujuan sosial dan pencarian
keuntungan. Secara umum, CSR menjelaskan bagaimana tindakan organisasi
mengelola proses bisnis untuk menghasilkan dampak positif bagi masyarakat serta
komunitas sesuai dengan ketentuan hukum (Jo & Harjoto, 2011). Komitmen
perusahaan dalam melakukan pengungkapan CSR akan meminimalkan asimetri
informasi dan mengevaluasi bagaimana jaminan eksternal guna meningkatkan
kredibilitas tentang pelaporan keberlanjutan (Sánchez & Ferrero, 2018).
Perusahaan yang melaporkan kegiatan CSR menjadikan perusahaan akan
bertindak dengan batasan-batasan yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Menurut Branco & Rodrigues (2008) perusahaan yang lebih besar secara
geografis dan produk akan memiliki kelompok pemangku kepentingan yang
beragam dan juga biasanya akan terlibat dalam pengungkapan CSR. Kualitas
pengungkapan yang tinggi berkontribusi pada pengurangan asimetri informasi
antara manajer dan investor ( Kim & Verrecchia, 1994).
Michel and Buler (2016) mengungkapkan bahwa aktivitas CSR memiliki
dampak terhadap nilai perusahaan dan cenderung memberikan keuntungan yang
tidak hanya secara perspektif finansial tetapi juga akan memberikan prospek
pertumbuhan jangka panjang yang lebih baik. Praktik CSR dianggap dapat
meningkatkan pengeluaran dan juga akan meningkatkan peluang pasar dan
selanjutnya akan meningkatkan kinerja perusahaan (Mansaray, Yuanyuan, &
Brima, 2017).
H1 : Terdapat pengaruh yang positif pengungkapan CSR terhadap kinerja
perusahaan

Earnings Management and Kinerja Perusahaan


Earning Management (manajemen laba) adalah suatu tindakan baik yang
disengaja maupun tidak disengaja dengan tujuan memanipulasi laporan keuangan
(Omar et al, 2014). Manajemen laba didefinisikan sebagai tindakan manajer untuk
merubah pelaporan keuangan agar dapat menyesatkan sebagian pemangku
kepentingan tentang kinerja perusahaan (Healy & Wahlen, 1999). Manajer
dikatakan dapat mengelola pendapatan perusahaan dengan fleksibel melalui

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 4


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 3, No. 1, Jan 2020 - Nofryanti

pemilihan metode akuntansi yang dipilih (Rahman, Moniruzzaman, & Sharif,


2013).
Zhou & Kapoor (2012) menyatakan bahwa perilaku earning management
yang dilakukan manajer muncul akibat adanya sedikit tekanan yang diterima oleh
manajer agar selalu mencapai kinerja yang maksimal. Tindakan manaejemen laba
muncul akibat adanya asimetri informasi antara manajer dan pengguna eksternal
akuntansi, dan memberikan kesempatan bagi para manajer untuk memperoleh
kepentingan pribadi dengan menggunakan kebijakan mereka untuk dapat
mempersiapkan dan melaporkan informasi akuntansi (Waznah, Aima, & Mohd,
2015).
Menurut Scott (2003) terdapat banyak hal yang membuat para manajer
melakukan manipulasi laba dengan cara mengatur laba bersih agar dapat
memaksimalkan bonus yang akan diperolehnya. Hasil penelitian menujukan
bahwa perusahaan-perusahaan yang melakukan praktik manipulasi laba akan
melebih-lebihkan atau mengecilkan laba yang akan dilaporkannya, manajemen
laba memiliki hubungan terhadap kinerja perusahaan tetapi sifat dampaknya akan
tergantung pasa variabel yang akan digunakan untuk mengukur manajemen laba
(Moshi, 2016). Lestari (2016), Challen & Siregar, (2012) menunjukan bahwa
aktifitas earning management yang dilakukan manager dalam rangka
meningkatkan kinerja persusahaan.
H2 : Terdapat pengaruh yang positif earning management terhadap kinerja
perusahaan

3. METODE RISET

Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan data


sekunder yang berasal dari BEI. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017. Sampel
dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang menerbitkan laporan keuangan dan menerbitkan laporan keberlanjutan tahun
2017 sebanyak 34 perusahaan. Laporan keberlanjutan digunakan untuk mengukur
pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
melakukan uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, koefisien determinasi dan
pengujian hipotesis. Untuk memberikan bukti terkait dengan hipotesis yang sudah
dibentuk dalam penelitian ini maka pengujian dilakukan dengan mengunakan
Eviews.
Berikut adalah persamaan model dalam penelitian ini

= α0 + β1CSR+ β2EM+ e β3SIZE + e

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengungkapan corporate social


responsibility dan earning management, variabel dependen adalah kinerja

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 5


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 3, No. 1, Jan 2020 - Nofryanti

perusahaan. Penelitian ini juga mengunakan variabel kontrol yaitu ukuran


perusahaan. Berikut adalah pengukuran untuk masing-masing variabel:

Pengukuran Pengungkapan CSR


Pengukuran CSR diadopsi dari Gunawan (2017) dengan mengunakan laporan
keberlanjutan. Berikut adalah tahapan dalam pengukuran CSR
1. Pengukuran mengunakan conten analisis dengan memberikan score
kepada masing-masing tema pengukuran CSR yang terdapat dalam
laporan keberlanjutan
2. Terdapat 8 tema yang digunakan untuk pengukuran CSR yaitu
environment, energy, human resources, communities, products,
sustainability, external relation dan other info.
3. Mekanisme pemberian score yaitu score 1 jika item CSR diungkapkan
dalam 1 atau beberapa kalimat; score 2 apabila item CSR diungkapkan
dalam beberapa paragraf; Angka 3 apabila item CSR diungkapkan
sebanyak 1/2 halaman A4; Angka 4 apabila item CSR diungkapkan
sebanyak 1 halaman A4; dan Angka 5 apabila item CSR diungkapkan
lebih dari satu halaman A4.
4. Nilai score masing-masing tema dijumlahkan lalu dibagi menggunakan
nilai maksimum yang diperoleh dari masing-masing tema guna
menghitung nilai rata-rata yang diperoleh untuk setiap tema

Earning management
Earning manajement diukur dengan menggunakan discretionary accruals. Model
yang dikembangkan oleh Kothari et. al., (2005), Adapun discretionary accrual
dihitung dengan cara:
- Total accrual
TACit = NIit –CFOit
Keterangan:
NIit = Net income perusahaan I pada periode t
CFOit = Arus kas operasi (cash flow of operation) perusahaan i pada periode t

- Total accrual yang diestimasi dengan persamaan Ordinary Least Square


1 ∆ − ∆
= 1 + 2 + 3 +
− 1 − 1 − 1 − 1

Penjelasan

TACit= total accrual perusahaan i pada periode t


Ait-1= total aset perusahaan i pada tahun t-1
∆REVit= perubahan pendapatan perusahaan i pada tahun t
∆RECit= perubahan piutang perusahaan i pada tahun t
PPE it= aktiva tetap pada perusahaan i pada tahun t
= error terms
β1,β2,β3= koefisien regresi

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 6


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 3, No. 1, Jan 2020 - Nofryanti

- Non accrual discretionary


1 ∆ − ∆
= 1 + 2 + 3
− 1 − 1 − 1
- Discretionary Accruals
= −
− 1
Keterangan:
DACit= discretionary accrualsperusahaan i pada tahun t
TACit= total accrual perusahaan i pada tahun t
TAit-1= total aset perusahaan i diakhir tahun t-1
NDACit= nondiscretionary accruals perusahaan i pada tahun t
Dari rumus diatas dapat diketahui jika tidak terjadi praktik manajemen
laba, maka DAC=0. Nilai discretionary accrualsl (DAC) mengindikasikan tingkat
akrual hasil praktik manajemen laba, baik itu rekayasa menaikkan laba (income
increasing) maupun rekayasa menurunkan laba (income descreasing).
Keterangan hasil:
Jika DACit >0: income increasing
Jika DACit <0: income descreasing
Jika DACit =0: tidak terjadi praktik manajemen laba

Kinerja Perusahaan
Return On Asset (ROA) digunakan dalam mengukur variabel Y yaitu kinerja
perusahaan . ROA adalah rasio antara laba/rugi bersih yang dihasilkan perusahaan
terhadap total aset yang digunakan perusahaan. ROA menggambarkan kinerja
perusahaan untuk menghasilkan margin keuntungan dari sumber daya (aset) yang
tersedia yang diukur dengan perhitungan.
ROA = Laba sebelum bunga dan pajak/Total Aset
Variabel Kontrol
Variabel Kontrol dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan yang diukur
menggunakan Ln total aset

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
menerbitkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia tahun 2017 dan
menerbitkan laporan keberlanjutan pada tahun 2017. Hanya sekitar 34 perusahaan
saja yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini.
Berikut adalah data statistik deskriptif dalam penelitian ini

Tabel 1: Statistik Deskriptif


Y_ROA X1_CSR X2_MANLAB C_SIZE

Mean 0.073030 0.824306 0.039964 13.70414


Median 0.042611 0.850000 0.046097 13.57236
Maximum 0.526704 1.000000 0.286130 15.05163

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 7


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 3, No. 1, Jan 2020 - Nofryanti

Minimum 0.000192 0.475000 -0.295713 12.39969


Std. Dev. 0.103893 0.103421 0.104231 0.708153

Pengujian hipotesis
Pengujiaan asumsi klasik digunakan dalam penelitian ini dengan mengunakan
program eviews dan telah memenuhi syarat yaitu data dalam penelitian ini normal
serta tidak terjadi Multikolinearitas, heterodesitas dan autokorelasi.

Tabel 2: Uji Koefisien Determinasi


Adjusted R-squared McFadden R-squared 0.296865

Hasil uji koefisien determinasi dalam penelitian ini adalah sebesar 0.29 yang
artinya bahwa sebesar 29 % variabel independen mampu dijelaskan dalam
penelitian ini sisanya tidak dapat dijelaskan.
Tabel 3: F-Statistic Test
F-statistic 5.925685 Prob. (F-statistic) 0.002468

Berdasarkan tabel diatas menunjukan nilai f-statistic sebesar 0.002468 yaitu lebih
kecil dari 0.05 yang berarti model dalam penelitian ini diterima. Berikut adalah
hasil uji hipotesis dalam penelitian ini

Tabel 4: Uji T
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.601329 0.329789 1.823374 0.0776


CSR 0.219600 0.145895 1.505191 0.1421
EM 0.304894 0.145417 2.096693 0.0440
SIZE -0.052648 0.021292 -2.472716 0.0189

Berdasarkan tabel diatas berikut adalah persamaan yang dihasilkan dalam


penelitian ini

= 0.601329 + 0.219600CSR + 0.304894EM –0.052648SIZE

CSR and Kinerja Perusahaan


Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai koefisien regresi CSR adalah
0,219 dan probability adalah 0,142 yaitu lebih besar dari 0,05 (lihat tabel 4)
sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 ditolak dengan demikian
pengungkapan CSR tidak memiliki pengaruh atas kinerja perusahaan.
Pengungkapan CSR yang diungkapkan oleh perusahaan tidak selamanya akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan, tingginya biaya CSR akan berdampak
pada meningkatnya pengeluaran perusahaan. Di sisi lain dampak positif dari

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 8


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 3, No. 1, Jan 2020 - Nofryanti

pengungkapan CSR tidak serta merta akan membuat kinerja perusahaan akan
meningkat. Hal ini bisa terjadi apabila pengungkapan CSR yang di lakukan oleh
perusahan hanya dianggap insincere, yaitu konsumen mencurigai bahwa
perusahaan terlibat dalam CSR hanya untuk meningkatkan citra mereka Yoon et
al. (2006). Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan (Kang et al., 2010) bahwa
tidak ada hubungan yang tepat antara kegiatan CSR dan kinerja perusahaan.

Earning management dan Kinerja Perusahaan


Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai koefisien regresi Earning
management adalah 0,304 dan probability adalah 0,044 yaitu lebih kecil dari 0,05
(lihat tabel 4) sehingga dapat disimpulkan hipotesis 2 diterima dengan demikian
earning management memiliki pengaruh signifikan positif atas kinerja
perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung Challen & Siregar, (2012) yang
mengungkapkan bahwa aktifitas earning management yang dilakukan manager
dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan.
Perusahaan cenderung akan mengevaluasi laba dalam pelaporan keuangan,
yang bertujuan untuk memberikan kesan bahwa laba tahunan lancar. Jika
manajemen tidak mampu mencapai laba yang ditargetkan, maka pihak manajemen
akan memaksimalkan fleksibilitas untuk memodifikasi laba yang akan dilaporkan.
Manajemen termotivasi untuk menggambarkan kinerja yang baik dalam
memaksimumkan keuntungan perusahaan dan cenderung untuk memilih serta
menggunakan metode akuntansi yang akan memberikan tingkat hasil atau
informasi laba yang lebih baik. Earning management dapat dikatakan baik atau
buruk tergantung komitmen etis perusahaan dan manajemenya dalam
menggunakan teknik earning management yang tepat dan periode yang tepat
tanpa mengorbankan kepentingan pemangku kepentingan. (Omar et al., 2014).

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian ini menunjukkan pengungkapan CSR tidak memiliki


pengaruh terhadap kinerja perusahaan sehingga hipotesis 1 dalam penelitian ini
ditolak. Hasil membuktikan bahwa CSR yang diungkapkan oleh perusahaan
belum mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Hipotesis 2 dalam penelitian ini
diterima yang menyatakan bahwa earning management memiliki pengaruh positif
atas kinerja perusahaan dan membuktikan bahwa perusahaan cenderung akan
mengunakan pola earning management untuk meningkatkan kinerjanya.
Saran untuk penelitian terdahulu yaitu dapat juga dipertimbangkan dalam
penelitian masa depan yaitu
1. Dapat menggunakan alat metodologi yang berbeda, seperti wawancara
dengan tentukan pendapat mereka tentang karakteristik perusahaan dan
tingkat pengungkapan CSR
2. Sampel penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia untuk penelitian berikutnya dapat mengklasifikasikan
perusahaan keuangan dan non keuangan.

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 9


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 3, No. 1, Jan 2020 - Nofryanti

DAFTAR PUSTAKA
ACCA. (2013). The Business Benefits of Sustainability Reporting in Singapore,.
Association of Chartered Certified Accountants. Retrieved from
http://www.accaglobal.com/content/dam/acca/global/PDF-technical/other-
PDFs/ sustainability-roundtable.pdf
Ambarini, N. (2010). Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai Instrumen
Hukum Ekonomi di Era Globalisasi. Jurnal Dinamika Hukum, 10(3), 308–
318.
Anjum, N., Malik, Q. A., & Hassan, S. (2012). Earnings Management and Firms ’
Profitability Evidence from Pakistan. Europe Journal of Economic, Finance
and Administrative Science, 47(July 2019).
Branco, M. C., & Rodrigues, L. L. (2008). Factors Influencing Social
Responsibility Disclosure by Portuguese companies. J. Bus. Ethics. J. Bus.
Ethics, 83, 685–701.
Burhan, A. H. N., & Rahmawati, W. (2012). The Impact Of Sustainability
Reporting On Company Performance. Journal of Economics, Business, and
Accountancy Ventura Volume, 15(110), 257–272.
Carruth, P. J. (2001). Earnings Management : The Role Of Accounting
Professional. International Business & Economic Reseaarch Journal, 1(3),
9–14.
Challen, E. ., & Siregar, V. S. (2012). Audit Qyality on Earnings Management
and firm value. Finance and Banking Journal, 14(1).
Commission, E. (2011). Corporate Social Responsibility (CSR).
Dewi, W. A. (2015). Hubungan Corporate Sosial Responsibility dengan Kinerja
Keuangan pada Perusahaan Sektor Pertanian dan Pertambangan Di Bursa
Efek Indonesia. Tesis Sekolah PascaSarjana IPB.
Dlamini, B. (2017). The Impact of Corporate Social Responsibility on Company
Profitability in Zimbabwe : A Case of a Listed Telecommunication
Company, (May).
Freeman, R. (1984). Strategic Management: A Stakeholder Approach. USA:
Pitman Publishing Inc, Marshfield, Massachusetts.
Giannarakis, G., Konteos, G., & Zafeiriou, E. (2016). The Impact of Corporate
Social Responsibility on Financial Performance. Investment Management
and Financial Innovations, 13(September).
https://doi.org/10.21511/imfi.13(3-1).2016.03
Gunawan, J. (2017). Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan Corporate
Governance Terhadap Agresivitas Pajak. Jurnal Akuntansi, 21(3), 425.
https://doi.org/10.24912/ja.v21i3.246

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 10


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 3, No. 1, Jan 2020 - Nofryanti

Heal, G. (2005). Corporate Social Responsibility: An Economic and Financial


Framework. The Geneva Papers on Risk and Insurance-Issues and Practice,
30, 387–409.
Healy, P. M., & Wahlen, J. M. (1999). A Review of The Earnings Management
Literature and its Implications for Standard Setting. Accounting Horizons,
13, 365–383.
Jo, H., & Harjoto, M. A. (2011). Corporate governance and firm value: The
impact of corporate social responsibility. Journal of Business Ethics, 103,
351–83.
Kang, K.H., Lee, S., Huh, C. (2010), Impacts of positive and negative corporate
social responsibility activities on company performance in the hospitality
industry. International Journal of Hospitality Management, 29(1), 72-82.
Kim, O., & Verrecchia, R. (1994). Market liquidity and volume around earnings
announcements. Journal Account Econ, 17, 41–67.
Krivačić, D. (2017). Sustainability Reporting Quality : The Analysis Of
Companies In Croatia. Journal of Accounting and Managememt, 7(1), 1–14.
Lestari, N. (2016). Keuangan Dan Pasar Modal Pengaruh Real Earnings
Managemet Terhadap Kinerja. Seminar Nasional Dan Call Paper Fakultas
Ekonomi UNIBA Surakarta, (September).
Loh, L., Thomas, T., & Wang, Y. (2017). Sustainability Reporting and Firm
Value : Evidence from Singapore-Listed Companies. Sustainability, 1–12.
https://doi.org/10.3390/su9112112
Mansaray, A. P., Yuanyuan, L., & Brima, S. (2017). The Impact of Corporate
Social Responsibility Disclosure on Financial Performance of Firms in
Africa. International Journal of Economic and Financial, 7(5), 137–146.
Michel, N., Buler, S. (2016). Maximizing The Benefits Of Corporate Social
Responsibility. How Companies Can Derive Benefits From Corporate Sosial
Responsibility. . European Scientific Journal, 499-506.
Miloudi, A. (2016). Earnings Management : A Review Of Literature. Conference
Paper, (June 2015).
Moshi, J. A. (2016). Impact of Earnings Management on Firm’s Performance: A
Case study of Manufacturing Companies listed at the dar-es-Salaam Stock
Exchange Market.
Nor, N., Aishah, N., Bahari, S., Adnan, N. A., Qamarul, M., Sheh, A., & Mohd, I.
(2016). The Effects of Environmental Disclosure on Financial Performance
in Malaysia. Procedia Economics and Finance, 35(October 2015), 117–126.
https://doi.org/10.1016/S2212-5671(16)00016-2
Omar, N., Rahman, A., Danbatta, L., & Sulaiman, S. (2014). Management
Disclosure and Earnings Management Practices in Reducing The Implication

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 11


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 3, No. 1, Jan 2020 - Nofryanti

Risk. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 145, 88–96.


https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.06.014
Peloza, T. G. (2011). How Does Corporate Social Responsibility Create Value for
Consumers? Journal of Consumer Marketing, 28(1), 48–56.
Qiu, Y., Shaukat, A., & Tharyan, R. (2014). Environmental and Social
Disclosures : Link with Corporate Financial Performance. Manchester
Business School.
Rahman, M., Moniruzzaman, M., & Sharif, J. (2013). Techniques, Motives and
Controls of Earnings Management. International Journal of Information
Technology and Business Management, 11(1), 26–31.
Sánchez, I.-M. G., & Ferrero, J. M. (2018). Corporate Social Responsibility
Performance , Disclosure and Assurance : Introduction to the Special Issue of
Administrative Sciences. Administrative Sciences, 8(54).
https://doi.org/10.3390/admsci8030054
Scott, W. R. (2003). Financial Accounting Theory. Ontario. Canada.: Prentice
Hall Inc.
Tarmuji, I., Maelah, R., & Tarmuji, N. H. (2016). The Impact of Environmental ,
Social and Governance Practices ( ESG ) on Economic Performance :
Evidence from ESG Score. International Journal of Trade, Economic and
Finance, 7(3). https://doi.org/10.18178/ijtef.2016.7.3.501
Waznah, A., Aima, N., & Mohd, Z. (2015). Earnings Management : An Analysis
of Opportunistic Behaviour , Monitoring Mechanism and Financial Distress.
Procedia Economics and Finance, 28(April), 190–201.
https://doi.org/10.1016/S2212-5671(15)01100-4
Yoon, Y., Gürhan-Canli, Z., Schwarz, N. (2006), The effect of corporate social
responsibility (CSR) activities on companies with bad reputations. Journal of
Consumer Psychology, 16(4), 377-390
Zhou, W., & Kapoor, G. (2012). Detecting evolutionary financial statement fraud.
Decision Support Systems, 50, 570–575.

* Corresponding author’s e-mail: nofryanti@unpam.ac.id 12


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI

You might also like