Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
0% found this document useful (0 votes)
164 views7 pages

Identifikasi Jenis Tupai (Tupaia SP.) Di Hutan Tembawang Desa Mensiku Bersatu Kecamatan Binjai Hulu Kabupaten Sintang

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1/ 7

JURNAL HUTAN LESTARI (2017)

Vol. 5 (1) : 12 - 18

IDENTIFIKASI JENIS TUPAI (Tupaia Sp.) DI HUTAN TEMBAWANG DESA


MENSIKU BERSATU KECAMATAN BINJAI HULU KABUPATEN SINTANG

(the identification of squirrel species (tupaia sp.) at the tembangan forest located in mensiku
bersatu village of binjai hulusub-district of sintang)

Gayus, Bachrun Nurdjali dan Iskandar, AM


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124
Email : gayus.anggara@gmail.com

ABSTRACT
Forest ecosystem and flora and fauna variety are a basic capital for national development
which benefit for human’ s life in particular at Tembangan forest located in Mensiku Bersatu
village of Binjai Hulu sub-district of Sintang. Tembangan forest located in Mensiku Bersatu
village of Binjai Hulu sub-district of Sintang has a lot of flora and fauna and one of its familiar
animals is squirrel. For several reasons, squirrel conservation is considered as an unimportant
action since this wild animal is often regarded as one of potential pests. In fact, squirrel has
several significant roles in maintaining the sustainability of forest ecosystem since this animal
can perform as a flora distributor or a insect controller that distribute seeds around
Tembangan forest. The purpose of this study is to investigate the type of squirrel species at
Tembangan forest located in Mensiku Bersatu village of Binjai Hulu sub-district of Sintang. The
study result is expected to have significant contribution regarding the required data for
management, protection, and conservation of Tembangan forest. The setting of this study is in
Tembangan forest located in Mensiku Bersatu village of Binjai Hulu sub-district of Sintang.
Survey method and purposive sampling technique are applied in this study to identify the
squirrel’s main territory around Tembangan forest. Based on the results of observation and
identification, it can be concluded that Tembangan forest located in Mensiku Bersatu village of
Binjai Hulu sub-district of Sintang has 5 species of squirrel specifically Spotted Squirrel
(Tupaica picta), Slim Squirrel, (Tupaica gracilis), Small Squirrel (Tupaica minor), Javan
Treeshrew Squirrel (Tupaica javanica),and Beautiful Squirrel (Tupaica splendidula). There are
approximately 183 squirrels living in Tembangan forest and Spotted Squirrel (Tupaica picta) is
the most common type of squirrel found in there and Tembangan forest has 82 spotted squirrel
(Tupaica picta), 36 slim squirrels (Tupaica gracillis), 45 small squirrels (Tupaica minor), 13
Javan Treeshrew Squirrel (Tupaica javanica), and 7 beautiful squirrels (Tupaica splendidula).

Keywords: Identification of squirrel type, Mensiku Bersatu village, Tembangan forest

PENDAHULUAN kehidupan manusia secara khusus di hutan


Hutan dan ekosistemnya sebagai tembawang Desa Mensiku Bersatu
modal dasar pembangunan nasional Kecamatan Binjai Hulu Kabupaten
dengan keanekaragaman flora dan fauna Sintang salah satunya satwaliar yang hidup
yang dapat memberikan manfaat bagi

12
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 12 - 18

dan berkembang di hutan tembawang METODE PENELITIAN


tersebut adalah jenis tupai. Penelitian ini dilaksanakan di Hutan
Agus (2007), mengatakan bahwa Tembawang Desa Mensiku Bersatu
satwa ini dapat hidup diberbagai tipe dan Kecamatan Binjai Hulu Kabupaten
variasi hutan mulai dari daerah pantai Sintang selama satu bulan di lapangan,
sampai pegunungan yang tinggi. yaitu dari tanggal 29 Juni 2015 s / d 29 Juli
Keberadaan jenis tupai ini dapat dijadikan 2015. Sebagai objek dalam penelitian ini
indikator bagi keadaan ekosistem hutan adalah tupai yang terdapat dalam Hutan
tersebut, dengan demikian keberadaan Tembawang Desa Mensiku Bersatu
jenis tupai perlu dilindungi dan Kecamatan Binjai Hulu Kabupaten
dilestarikan dalam pemanfaatan yang Sintang.
berkesinambungan. Ahmad (1999), Metode yang digunakan dalam
menyatakan bahwa untuk memperoleh penelitian ini adalah metode survey
manfaat hutan bagi pemenuhan kebutuhan dengan teknik purposive sampling yaitu
hidupnya manusia seringkali mencari titik-titik ditemukannya mamalia
menimbulkan permasalahan pada jenis tupai pada lokasi penelitian. Data-
ekosistem hutan. Pemanfaatan hutan yang data yang diamati yaitu tupai selaku objek
tidak memperhatikan kelestarian dari penelitian ini dengan cara jelajah,
mengakibatkan terganggunya ekosistem misalnya dengan memilih lokasi yang
hutan dan dapat mengancam kelangsungan terdapat jenis pohon penghasil buah
hidup organisme yang hidup dan sebagai sumber makanan bagi tupai
berkembang di dalamnya. Tujuan tersebut (Payne dkk, 2000). Tupai yang
penelitian ini adalah untuk mendata jenis- ditemukan pada titik-titik pengamatan
jenis tupaiyang terdapat di hutan dicatat dan diidentifikasi berdasarkan ciri-
Tembawang Desa Mensiku Bersatu ciri morfologinya, selain itu dilakukan
Kecamatan Binjai Hulu penangkapan untuk mengetahui
KabupatenSintang. morfometrinya.
Ilustrasi metode pengamatan survey
dapat dilihat pada gambar berikut:

13
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 12 - 18

Spot 2 Spot 3

Spot 1

Spot 4

Spot 5

Spot 6

Gambar 1. Ilustrasi Metode Pengumpulan Data Penelitian (Illustration of Research


method)

Pengambilan titik spot dipilih pada pengamatan dilakukan pukul 06.00-17.30


lokasi dimana mamalia jenis tupai WIB pada tiap-tiap titik pengamatan,
ditemukan, selanjutnya dilakukan proses selanjutnya dilakukan proses identifikasi
pengamatan dan identifikasi, tupai yang dengan memperhatikan warna, bentuk dan
ditangkap pada lokasi penelitian langsung ukuran serta ciri-ciri lain dengan
dilakukan pengukuran dengan menggunakan buku panduan identifikasi
menggunakan Penggaris. Waktu jenis mamalia dalam hal ini adalah tupai.

Tabel 1. Tally Sheet Pengamatan (Tally Sheet of Research)


No Jenis Waktu Pengamatan Pohon Ket

Tabel 2. Identifikasi jenis Tupai di Tembawang ( Identificafion of Tupai species in


Tembawang Forest )
No Nama Lokal Nama Indonesia Famili Waktu Ket

Analisis data dilakukan dengan cara HASIL DAN PEMBAHASAN


pencatatan ciri-ciri marfologi secara detail Berdasarkan hasil pengamatan yang
pada semua jenis tupai yang ditemukan dilakukan di hutan tembawang Desa
dilapangan dan selanjutnya dilakukan Mensiku Bersatu Kecamatan Binjai Hulu
identifikasi. Kemudian data yang Kabupten Sintang ditemukan 5 (lima) jenis
diperoleh dimasukan kedalam tabel daftar tupai (Tupaia Sp.) yaitu; tupai bertitik,
jenis tupai yang meliputi jumlah tupai dan (Tupaia picta), tupai ramping (Tupaia
jenisnya, sehingga diperoleh hasil jenis gracilis), tupai kecil (Tupaia minor), tupai
tupai secara akurat. kekes (Tupaia javanica) dan tupai indah

14
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 12 - 18

(Tupaia splendidula). Jenis tupai yang ramping, tupai kecil, tupai kekes, dan tupai
ditemukan di hutan tembawang Desa indah. Untuk jumlah jenis individu yang
Mensiku Bersatu Kecamatan Binjai Hulu ditemukan sebanyak 183 individu, dan
Kabupten Sintang adalah 5 (lima) jenis jenis-jenis yang dimaksud dapat dilihat
tupai (Tupaia Sp.) yaitu tupai bertitik, tupai dalam tabel berikut ini :

Tabel 3. Jumlah Jenis dan Individu Tupai Yang Terdapat di Hutan Tembawang
Desa Mensiku Bersatu Kecamatan Binjai Hulu Kabupaten
Sintang(Spesies Total and Individu Total Of Tupai in Tembangan Forest at
Mensiku Bersatu Village, Binjai Hulu Regency, Sintang District)

Jenis Tupai Nama Ilmiah Jumlah


Tupai Bertitik (Tupai picta) 82
Tupai Ramping (Tupaia gracilis) 36
Tupai Kecil (Tupaia minor) 45
Tupai Kekes (Tupai javanica) 13
Tupai Indah (Tupaia splendidula) 7
Jumlah Dari Hasil Tertangkap 183

Identifikasi Jenis Tupai (lima) jenis tupai yang teridentifikasi


Identifikasi jenis tupai yang tertangkap Tabel 4 berikut :
saat penelitian ada 183 individu, dari 5

Tabel 4. Hasil Pengukuran (The Result of Measurement)


No Nama KT E KB
1 Tupai Bertitik 19 24 4
2 Tupai Ramping 22 25 4
3 Tupai Kecil 20 24 4
4 Tupai Kekes 20 25 4
5 Tupai Indah 19 25 4
Nilai Rata-rata 20 24,6 4
Keterangan : KT : Kepala dan Tubuh E : Ekor ( Panjang Ekor) KB : Kaki Belakang

1. Tupai Bertitik (Tupai picta). berwarna jingga terang atau berulas


Identifikasi : kemerahan.
Tubuh bagian atas umumnya coklat, 2. Tupai Ramping (Tupaia gracilis)
banyak bintik bungalan dan garis tengah Identifikasi :
hitam pada setengah bagian depan Tubuh bagian atas berbintik hijau kaki;
tubuh. Umumnya ada garis bahu bagian bawah putih bungalan biasanya
bungalan pucat. Bagian bawah jingga tidak berulas kemerahan. Ekor panjang,
kusam, pangkalan bulunya abu-abu lebih gelap bagian atasnya daripada
pucat. Sisi bagian bawah dan ujung ekor warna tubuh. Jenis serupa: Tupai kecil

15
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 12 - 18

(T. minor) cenderung mempunyai ekor Jenis-jenis Pohon Penghasil Buah


yang kurang lebat dan sering berulas Jenis-jenis pohon penghasil buah di
kemerahan, tetapi dapat dibedakan lokasi penelitian, yang dominan adalah
secara positif hanya berdasarkan ukuran pohon durian (Durio zibethinus).
kaki belakang atau tengkorak. Adapun jenis pohon penghasil buah lain
3. Tupai Kecil (Tupai Kecil) diantaranya adalah pohon mangga
Identifikasi : (Mangifera indica), rambutan
Rambut pada tubuh bagian atas (Nephelium lappaceum), cempedak
berbelang terang dan gelap membuat (Artocarpus champedens), langsat
penampilan keseluruhan berbintik hijau (Lansium domesticum), peluntan
kaki. Bagian bawah bungalan, sering (Artocarpus rigidus), belimbing merah
berulas kemerahan mendekati bagian (Baccaurea angulata), mentawa
pantat. Sisi atas ekor lebih gelap dari (Artocarpus anisophyllus), Jambu
pada tubuh. Ekor kurus berukuran kecil monyet (Bellucia pentamera) dan Satol
dan panjang, merupakan ciri-ciri khas (Sandoricum koetjape) yang merupakan
tupai kecil (T. minor). sebagai sumber makanan bagi tupai dan
4. Tupai Kekes (Tupaia javanica) satwa lainnya.
Identifikasi: Berdasarkan hasil penelitian terlihat
Tubuh bagian atas umumnya coklat, adanya perbedaan jenis dan individu
banyak bintik bungalan dan garis tengah yang teramati pada lokasi penelitian, hal
hitam pada setengah bagian depan tersebut menunjukkan tingkat
tubuh. Umumnya ada garis bahu keberadaan jenis tupai yang terdapat di
bungulan pucat. Bagian bawah jingga hutan tembawang Desa Mensiku
kusam, pangkalan bulunya abu-abu Bersatu Kecamatan Binjai Hulu
pucat. Sisi bagian bawah dan ujung ekor Kabupaten Sintang beragam
berwarna jingga terang atau berulas dikarenakan lokasi pengamatan
skemerahan. memiliki kondisi lingkungan yang
5. Tupai Indah (Tupaia splendidula) masih cukup baik bagi perkembangan
Identifikasi: tupai, hal tersebut juga dapat
Tupai ini berwarna kemerahan polos, mengakibatkan timbulnya perbedaan
dengan garis pada bahu (jika ada) jenis dan individu tupai yang ada.
jingga pucat. Tubuh bagian atas Keadaan tersebut di atas sesuai
cendrung lebih gelap pada garis dengan pernyataan Alikodra (2002),
punggungnya dan lebih terang pada sisi- yang menjelaskan bahwa adanya pola
sisinya; bagian bawah kemerahan tua adaptasi yang baik menyebabkan suatu
dengan tenggorokan jinggaRambut pada jenis menetap disuatu tempat karena
ekor merah tua di bagian atas dan warna kondisi lingkungan yang cocok untuk
jingga di bawah. mendukung kehidupannya. Dalam
lingkungannya habitat tersebut juga
harus mampu memberikan rasa aman

16
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 12 - 18

dan nyaman serta mampu menyediakan jenis-jenis tersebut sulit untuk


berbagai kebutuhan organisme secara diobservasi.
berkesinambungan baik secara kualitas Tupai yang masih dapat dijumpai
maupun kuantitasnya karena hal karena jenis tupai tersebut mampu
tersebut sangat menentukan komposisi, beradaptasi dengan baik terhadap
penyebaran dan produktivitas lingkungannya dan mampu bersaing
organisme. dalam mendapatkan makanan. Untuk
Hutan tembawang ini memiliki jenis tupai bertitik, tupai ramping, tupai
jenis tanaman buah yang sangat kecil, tupai kekes, dan tupai indah
bervariasi, dimana pada kawasan hutan adalah lima jenis tupai tersebut masih
tembawang tersebut didominasi oleh merata keberadaannya. Terlihat
tanaman jenis durian (Durio zibethinus). penyebaran dan keberadaaan pada
Bervariasinya tumbuhan pada suatu lokasi penelitian (masih cukup) dan
kawasan hutan, maka ketersedian dapat dijumpai pada setiap spot-spot
jumlah makanan yang cukup tinggi pengamatan. Menurut Alikodra
sehingga mendukung bagi (2002:1), jenis yang ada melakukan
perkembangbiakan tupai maupun jenis pergerakan berarti jenis tersebut dapat
satwa lainnya. menggunakan lebih dari satu tipe
Adapun jumlah tupai yang habitat dan jenisnya juga mampu
tertangkap dan teramati selama beradaptasi dengan baik dengan
penelitian sebanyak 5 (lima) jenis, lingkungan serta mampu bersaing dalam
dengan jumlah individunya (183 ekor) mendapatkan makanannya.
tupai yang terdapat pada hutan
tembawang tersebut disebabkan karena KESIMPULAN
kecocokan tupai dengan kondisi 1. Jumlah tupai yang tertangkap pada
lingkungan (kemampuan adaptasi tupai lokasi penelitian di hutan tembawang
terhadap lingkungan cukup baik), Desa Mensiku Bersatu Kecamatan
terutama tersedianya makanan yang Binjai Hulu Kabupaten Sintang
cukup, dan kurangnya predator alami sebanyak 183 individu yang terdiri
dari tupai seperti elang, ular dan jenis dari 5 (lima) jenis tupai yaitu tupai
satwa karnivora lainnya yang ditemukan bertitik sebanyak 82 individu (Tupai
selama penelitian berlangsung. picta), tupai ramping sebanyak 36
Selama penelitian dilapangan individu (Tupaia gracilis), tupai
mungkin ada jenis tupai yang tidak kecil sebanyak 45 individu (Tupaia
teramati, hal ini dikarenakan ada jenis minor), tupai kekes sebanyak 13
tupai yang aktif dimalam hari atau individu (Tupai javanica), dan tupai
nokturnal, dan terdapat jenis tupai yang indah sebanyak 7 individu (Tupaia
memiliki aktivitas pada tajuk-tajuk splendidula).
pohon yang tinggi sehingga keberadaan 2. Habitat masih banyak dijumpai
banyak jenis pohon penghasil buah
yang menjadi sumber pakanbagi

17
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (1) : 12 - 18

tupai adalah seperti mangga, dengan baik keberadaannya dan juga


rambutan, cempedak, langsat, harus tetap menjaga kawasan
peluntan, belimbing merah, hutannya.
mentawa, jambu monyet dan satol
DAFTAR PUSTAKA
sebagai sumber makanan bagi tupai. Agus. 2007. Bajing dan Tupai Borneo.
SARAN http://bebsic.bekantan.net/node/7.
1. Diharapkan kepada masyarakat [17 Juli 2015].
disekitar hutan tembawang tersebut Ahmad, 1999. Markisa, Malaysia.
agar dapat berkerja sama dalam http://www.pkukmweb.ukm.htm.
melindungi dan menjaga kelestarian [18 Juli 2015].
hutan, sehingga anak cucuk kita Alikodra, (2002). Studi Biologi Satwa
dapat menikmatinya. Liar di Hutan Bukit Soeharto.
2. Perlu dilakukan penelitian Laporan.
berkesenambungan dengan Payne J, Francis CM, Phillips K,
mengenali potensi sumberdaya alam Kartikasari SN. 2000. Panduan
secara keseluruhan yang belum Lapangan: Mamalia di
diteliti dalam kawasan hutan Kalimantan, Sabah, Serawak &
tembawang agar kekayaan yang Brunei Darussalam. Sabah
tersimpan didalamnya, terutama Society, Wildlife Conservation
Society, WWF Malaysia.
untuk jenis-jenis satwa tetap terjaga

18

You might also like