Pengawasan Dan Pengendalian-1
Pengawasan Dan Pengendalian-1
Pengawasan Dan Pengendalian-1
Abstract
Efforts to accelerate the reduction of maternal mortality rates (AKI) in the city of
Semarang have become a serious concern of the Semarang City Government.
DKK Semarang has conducted a strategy and effort through empowering
midwives as surveillance personnel called Gasurkes KIA. Gasurkes activities play
a role in monitoring, data collection and mentoring of pregnant women. Every
pregnant woman is expected to receive adequate health services according to
her pregnancy condition until the time of delivery and postpartum. Considering
that the available data shows the coverage of pregnant women and postpartum
mothers is still low, while the implementation of Gasurkes requires an increase in
performance and adequate quality of service so the research on supervision is
important. Research on the mechanism of supervision and control of the KIA
Gasurkes at the Semarang City Health Office is intended to find out the extent of
the current supervision implementation process. This research is an effort to
describe the supervision related to the implementation of the KIA Gasurkes in the
DKK of Semarang City. By using descriptive qualitative methods, it is expected to
be able to display an overview of Gasurkes supervision in the DKK Semarang in
actual terms. Research results show that the process of implementing Gasurkes
in the MCH program in DKK Semarang has been implemented since the planning
process until the implementation of the program. However, the implementation of
supervision has not run optimally with still low and unmeasured performance
achievement indicators. Repair improvment of supervision by carrying out
supervision stages makes it easier the program to achieve its objectives.
Building the concept of a planned supervision mechanism and consistent
application of supervision will strengthen the implementation of more adequate
supervision. Stages in the supervision include: Setting standards, determining
how to measure, measuring results, comparing results to standards and
determining corrective actions.
64
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
100.000 kelahiran hidup pada tahun KIA sejumlah 173 orang tersebar di 37
2030.4 Wilayah Kerja Pusat Kesehatan
Salah satu upaya yang Masyarakat (Puskesmas). Rendahnya
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota angka capaian kinerja dan belum
Semarang dalam upaya menurunkan tersedianya Standar Operasional
kasus kematian ibu di Kota Semarang Prosedur (SOP) dan upaya penilaian
adalah dengan menyelengarakan untuk melakukan pengawasan
Tenaga Surveilans Kesehatan Ibu dan terhadap Gasurkes menjadi kendala
Anak (Gasurkes KIA). Gasurkes KIA tersendiri. Sehingga yang terjadi
didukung tenaga kesehatan dengan sekarang mekanisme kinerja Gasurkes
latar belakang minimal pendidikan DIII belum terlaksana sesuai yang
kebidanan. Gasurkes KIA ditempatkan diharapkan. Terkait hal ini sistem
pada setiap kelurahan di seluruh Kota controlling merupakan satu bagian
Semarang untuk melakukan managemen yang sangat penting
pendampingan terhadap ibu hamil untuk menentukan arah kerja
hingga masa persalinan. Pada tahun organisasi dan sebagai penentu
2016 terdapat sejumlah 6 koordinator tingkat keberhasilan program
dan 173 petugas yang tersebar pada sebagaimana sesuai tujuan awalnya.
setiap kelurahan di 37 wilayah kerja Sesuai hasil penelitian oleh
Pusat Kesehatan Masyarakat Prisma Armaya 2006 bahwasanya
11
(Puskesmas). beberapa masalah yang didapati
Dalam rangka terkait kinerja Gasurkes di kota
mempertahankan sumber daya Semarang antara lain adalah: Kinerja
manusia (SDM) Kesehatan yang Gasurkes secara keseluruhan belum
mampu bekerja sesuai dengan standar optimal, pendampingan ibu hamil dan
pekerjaan perlu dilakukan manajemen ibu nifas yang belum sesuai ketentuan,
sistem kinerja yang baik. Pengawasan Kurangnya keterampilan Gasurkes
dan pengendalian merupakan salah dalam melakukan komunikasi dan
satu tahap dalam fungsi manajemen koordinasi, permasalahan kompensasi
tersebut. Menurut T Hani Handoko biaya transport, adanya kesalah
pengawasan (controlling) merupakan pahaman antara Bikor dan Gasurkes
penemuan dan penerapan cara dan di wilayah binaan, Motivasi dari
peralatan untuk menjamin bahwa organisasi yang minim dan hanya
rencana telah dilaksanakan sesuai terbatas dari dukungan keluarga dan
dengan yang telah ditetapkan. rekan kerja.
Pengawasan yang berjalan dengan Berdasarkan latar belakang
baik akan mengurangi dan mencegah diatas peneliti tertarik untuk meneliti
kesalahan dari sumber daya manusia mengenai Mekanisme Pengawasan
itu sendiri.15 Demikian halnya pada dan Pengendalian Gasurkes Program
pengerakan Program Kesehatan Ibu KIA di Dinas Kesehatan Kota
dan Anak di DKK Semarang untuk Semarang.
mengerakan Gasurkes lebih
berdayaguna dilapangan maka faktor Rumusan Masalah
manusia menjadi tumpuan utama Salah satu upaya untuk
dalam sistem manajerial. menurunkan kasus kematian ibu
Hasil studi pendahuluan yang adalah dengan peningkatan derajat
dilakukan di Dinas Kesehatan Kota kesehatan ibu dan anak. Dinas
(DKK) Semarang didapatkan Kesehatan Kota Semarang dalam
gambaran bahwa setiap kelurahan upaya menurunkan kasus kematian
telah ditempatkan seorang Gasurkes ibu di Kota Semarang adalah dengan
65
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
66
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
67
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
68
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
69
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
adanya TIM Pengawas lintas sektor dan nifas belum sesuai standar,
menjadikan pengukuran pelaksanaan sedangkan jumlah kegiatan
kegiatan belum maksimal. Adapun penyuluhan sudah memenuhi target
fungsi pengawasan utamanya dalam meskipun data tersebut belum mampu
pengukuran lebih banyak dilimpahkan menunjukan dampak peningkatan
kepada koordinator wilayah dan kesehatan bumil dan nifas.
koordinator kota. Hal ini sangat tidak Aspek SDM sudah sesuai
efektif mengingat jumlah koordinator dengan standar yang ditentukan,
yang hanya 4 orang. Sementara sedangkan aspek pembiayaan belum
tupoksi koordinator bukan semata- sesuai dengan standar dimana honor
mata pengawasan tetapi lebih Gasurkes masih dibawah UMR Kota
cenderung sebagai koordinator dan Semarang.
pengelola laporan. Secara umum tugas mengukur hasil
Dijelaskan lebih jauh oleh dan membandingkan hasil terhadap
informan triangulasi bahwa Pihak standar hanya dilakukan oleh
Puskesmas mengalami sumbatan koordinator dengan jumlah dan
untuk melakukan pengawasan kapasitas kemampuan pengawasan
terhadap setiap kegiatan Gasurkes sangat terbatas.
dikarenakan status kepegawaian Hasil penelitian menunjukkan
Gasurkes yang bukan sebagai staf data yang ada sampai dengan
Puskesmas. Namun demikian September 2017 capaian target
Puskesmas tetap berusaha membantu sasaran ibu hamil hanya 68,6%
pelaksanaan kegiatan Gasurkes (28.721 orang) dan capaian target
melalui bikor Puskesmas. sasaran ibu nifas hanya 47,2% (12.941
Berdasarkan informasi IU dan orang) dari target Kemenkes sebesar
IT tersebut diatas bahwa pengawasan 100%. Capaian tersebut masih berada
oleh DKK Semarang terhadap dibawah target Kemenkes, tidak
pelaksanaan kegiatan Gasurkes pada tercapaianya target tersebut menurut
tahap pengukuran hasil terdapat IT dapat terjadi karena Gasurkes
beberapa kekuranganya, antara lain: hanya melakukan kunjungan pada ibu
a. Belum ada TIM pengawas lintas hamil saja dan pada saat nifas tidak
sektor secara khusus bertugas dilakukan kunjungan ulang serta
sebagai pengawas. adanya kemungkinan lain seperti
b. Belum ada lembar penilaian perpindahan penduduk, kesediaan ibu
gasurkes, SOP, Juknis. nifas untuk dikunjungi, atau faktor
c. Pengukuran hasil belum terlaksana hambatan oleh Gasurkes itu sendiri.
sesuai jadwal secara periodik Data Jumlah Penyuluhan Masyarakat
d. Belum ada pembekalan dan Kelas Ibu Hamil oleh Gasurkes
kompetensi pengawasan khusus Bulan Januari - September 2017.
kepada koordinator Gasurkes.
e. Belum menghasilkan nilai-nilai
pengukuran yang memuaskan
70
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
71
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
72
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
73
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 7, Nomor 1, Januari 2019 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm
DAFTAR PUSTAKA
74