Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Dengan Metode Discovery Kelas Vii SMP Negeri 1 Langsa

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Samudra Bahasa

Volume 3 Nomor 1
Juni 2020

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR DENGAN METODE DISCOVERY


LEARNING PADA SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 1 LANGSA

Muhammad Taufik Hidayat1


1
Prodi Bahasa Indonesia Universitas Samudra
1
muhammadtaufik89@unsam.ac.id

Info Artikel
Diterima: Abstract
This study aims to describe (1) the planning of learning to write procedure texts with the discovery
learning method in VII grade students of SMP Negeri 1 Langsa, (2) the implementation of learning
to write procedural texts on VII grade students of SMP Negeri 1 Langsa, (3) evaluation of learning
Disetujui: to write procedure texts in class VII students of SMP Negeri 1 Langsa. The subjects of this study
were one class VII.1 Indonesian teacher and 29 students in class VII.1. The object of this research
is the planning, implementation, evaluation in learning to write procedure texts with the discovery
Dipublikasikan: learning method. This study used descriptive qualitative method. Data collection techniques using
observation, documentation, and interviews. The results showed that (1) learning planning using
methods using discovery learning that has been planned by the teacher has been going well. This
is proven by the students getting what they do not know yet through notification, in part or in
whole, but finding it themselves, (2) the implementation of learning conducted by the teacher in
accordance with the syntax of discovery learning. The learning phase is in accordance with the
lesson plans written by the teacher. The learning steps of the initial, core, and final activities are
also structured. Teachers and students have carried out a good learning process through activities
in the 2013 curriculum on writing procedure texts with the discovery learning method, (3)
evaluations conducted by the teacher were the teacher able to apply the concept of discovery
learning to learning to write procedure text. The evaluation criteria included in the lesson plan are
process evaluation and evaluation of learning outcomes.

Key words:Writing, Procedure Text, Discovery Learning

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) perencanaan pembelajaran menulis teks prosedur
dengan metode discovery learning pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Langsa, (2) pelaksanaan
pembelajaran menulis teks prosedut pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Langsa, (3) evaluasi
pembelajaran menulis teks prosedur pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Langsa. Subjek penelitian
ini adalah satu orang guru bahasa Indonesia kelas VII.1 dan siswa kelas VII.1 berjumlah 29 siswa.
Objek penelitian ini adalah perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dalam pembelajaran menulis teks
prosedur dengan metode discovery learning. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa (1) perencanaan pembelajaran menggunakan metode dengan
menggunakan discovery learning yang telah direncanakan oleh guru telah berjalan dengan baik.
Hal ini dibuktikan dengan siswa memperoleh yang belum diketahuinya itu tidak melalui
pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya, melainkan menemukannya sendiri, (2) pelaksanaan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sesuai dengan sintak pembelajaran discovery learning.
Tahap pelaksanaan pembelajarannya sesuai dengan RPP yang dituliskan oleh guru. Langkah-
langkah pembelajaran dari kegiatan awal, inti, dan akhir juga terstruktur. Guru dan siswa telah
melaksanakan proses pembelajaran yang baik melalui aktivitas dalam kurikulum 2013 pada
menulis teks prosedur dengan metode discovery learning, (3) evaluasi yang dilakukan oleh guru
adalah guru mampu menerapkan konsep discovery learning pada pembelajaran menulis teks
prosedur. Kriteria penilaian yang dicantumkan di dalam RPP adalah evaluasi proses dan evaluasi
hasil belajar.

Kata Kunci: Menulis, Teks Prosedur, Discovery Learning

45
Jurnal Samudra Bahasa
Volume 3 Nomor 1
Juni 2020

PENDAHULUAN membuat (cara memainkan alat musik/tarian


Mata pelajaran bahasa Indonesia daerah, cara membuat kuliner khas daerah, dll.)
merupakan program untuk mengembangkan dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar.
pengetahuan, keterampilan berbahasa dan sikap Kemudian pada KD 4.5 Menyimpulkan isi teks
positif terhadap bahasa Indonesia, tentu prosedur tentang cara memainkan alat musik
keterampilan berbahasa tersebut mempunyai ruang daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata,
lingkup. Adapan ruang lingkup mata pelajaran dan/atau kuliner khas daerah) yang dibaca dan
bahasa Indonesia mencakup komponen didengar. Melalui Kompetensi Dasar tersebut
kemampuan berbahasa meliputi aspek-aspek diharapkan siswa mampu menulis teks prosedur
sebagai berikut: (1) mendengarkan; (2) berbicara; dengan baik dan benar.
(3) membaca; (4) menulis. Keempat aspek ini Keterampilan menulis sangat erat
berhubungan erat dengan aktivitas yang harus hubungannya dengan pengajaran bahasa Indonesia
dilakukan siswa, dan pembelajaran menulis di sekolah. Pengajaran keterampilan ini bertujuan
petunjuk di SMP merupakan bagian yang tidak untuk membimbing siswa agar terampil
dapat dipisahkan dari pembelajaran bahasa menuangkan ide atau gagasan-gagasan ke dalam
Indonesia. Menulis merupakan wujud kemahiran bentuk tulisan. Untuk menulis petunjuk harus
berbahasa yang mempunyai manfaat besar bagi diperhatikan berbagai syarat dalam
kehidupan manusia, khususnya para siswa. Dengan pembentukannya, meliputi petunjuk dapat diikuti
menulis, siswa dapat menuangkan segala keinginan secara baik, langkah-langkah dalam petunjuk
hati, perasaan, keadaan di saat senang dan susah, sudah urut, ejaannya benar, kata-kata yang
sindiran, kritikan, dan lainnya. digunakan hemat, bahasa yang digunakan sesuai
Melalui tulisan, penulis bermaksud dengan sasaran petunjuk, tampilan petunjuk cukup
menyampaikan ide-ide, gagasan atau konsep- menarik, dan model tulisan yang dipilih cukup
konsep serta pengalaman-pengalaman penulis jelas.
kepada pembaca. Agar ide, gagasan atau konsep itu Menurut Ali (2000) teks prosedur
dapat sampai kepada pembaca secara efektif, maka merupakan sebuah teks yang menjelaskan tata cara
tulisan ini harus bersifat komunikatif. Dengan kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan
demikian kegiatan penulis adalah kegiatan tertentu. ujuan teks prosedur yang utama adalah
komunikatif, karena penulis melakukan interaksi untuk memberi informasi dan penjelasan terkait
dengan pembaca. langkah-langkah melakukan sesuatu. Berikut
Menurut Nurhadi (1995:343) keterampilan merupakan beberapa fungsi dan tujuan teks
menulis merupakan salah satu keterampilan prosedur selengkapnya. Kemudian teks prosedur
berbahasa yang paling tinggi tingkatannya. Selain juga memberikan petunjuk agar seseorang dapat
itu, Nurhadi juga mengatakan bahwa menulis melakukan suatu pekerjaan secara tepat dan akurat
adalah suatu proses perenungan ide atau gagasan serta memperoleh hasil yang maksimal.
dalam bentuk paparan bahasa tulis berupa Pembelajaran menulis teks prosedur
rangkaian simbol-simbol bahasa (huruf). dengan metode discovery learning merupakan
Kemampuan menulis merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang menyenangkan
keterampilan berbahasa mempunyai tingkatan karena siswa akan mendapat pengetahuan dan
yang tinggi. Hal tersebut disebabkan keterampilan pengalaman yang utuh, lengkap, dan langsung,
menulis merupakan kegiatan produktif yang sehingga pengetahuan, pengalaman, serta
menuntut daya pikir yang tinggi untuk keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan
menghasilkan suatu karya. bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta,
Dalam kurikulum bahasa Indonesia di melainkan dari hasil menemukan sendiri gambaran
SMP/MTs kelas VII kurikulum 2013 terdapat kenyataan sepenuhnya sehingga memungkinkan
Kompetensi Dasar 3.5, yaitu mengidentifikasi teks tidak menimbulkan kesan yang salah terhadap
prosedur tentang cara melakukan sesuatu dan cara petunjuk yang ditulis. Siswa dapat menuliskan
urutan yang benar sesuai pengalaman yang
46
diperolehnya di kelas. Jadi, kemungkinan dilakukan pada kondisi yang alami (natural
kesalahan-kesalahan dalam menulis petunjuk setting). Dengan kata lain, penelitian kualitatif ini
seperti tata urutan penulisan tidak terbalik lagi, menggunakan bukti yang nyata dan benar-benar
petunjuk jelas, tidak mengalami hambatan dalam dijumpai di lapangan.
menuangkan ide, serta pengetahuan dan Jenis penelitian ini tergolong dalam
pengalaman didapat langsung dalam pembelajaran penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Nazir
menulis petunjuk. (2011:54) “Metode deskriptif kualitatif adalah
Sani (2014:97) berpendapat bahwa suatu metode dalam meneliti status kelompok
discovery learning adalah suatu kegiatan manusia, suatu objek dengan tujuan membuat
pembelajaran yang menuntut siswanya untuk deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis,
menemukan konsep melalui serangkaian data atau faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau
informasi. Dimana data tersebut diperoleh peserta fenomena yang diselidiki.” Penggunaan metode
didik secara langsung melalui pengamatan ataupun deskriptif kualitatif dianggap tepat pada penelitian
melalui percobaan. ini, karena mengungkapkan keadaan yang sedang
Peraturan Menteri Pendidikan dan berlangsung dan menggambarkan pembelajaran
Kebudayaan Republik Indonesia nomor 58 Tahun menulis teks prosedur dengan metode discovery
2014 tentang kurikulum 2013 Sekolah Menengah learning di kelas VII.1 SMP Negeri 1 Langsa.
Perama/Madrasah Tsanawiyah Bab IV tentang Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
desain pembelajaran poin a pada Rancangan kelas VII SMP Negeri 1 Langsa tahun pelajaran
Pembelajaran disebutkan bahwa pada 2019/2020. Objek dalam penelitian ini adalah teks
implementasi kurikulum 2013 sangat disarankan prosedur yang dibuat dan dituliskan oleh siswa
agar guru menggunakan model-model kelas VII SMP Negeri 1 Langsa.
pembelajaran inquiry based learning, discovery Pengumpulan data dalam penelitian ini
learning, project based learning, dan problem dilakukan dengan menggunakan metode
based learning. Pada setiap model tersebut dapat wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sugiyono
dikembangkan sikap, pengetahuan, dan (2017:231) mengemukakan bahwa wawancara
keterampilan. merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
Masalah pokok yang tercermin dari uraian informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
yang telah diuraikan adalah mendeskripsikan dapat dikontruksikan makna dalam satu topik.
pembelajaran menulis teks prosedur dengan Teknik ini peneliti gunakan untuk mendapatkan
metode discovery learning pada siswa kelas VII keterangan secara lisan dari narasumber (guru) dan
SMP Negeri 1 Langsa. Aspek yang ingin diteliti untuk memperoleh data yang lebih akurat tentang
oleh penulis meliputi (1) perencanaan pelaksanaan kurikulum 2013 dalam pembelajaran
pembelajaran, (2) pelaksanaan pembelajaran, dan bahasa Indonesia khusunya menulis teks prosedur.
(3) evaluasi pembelajaran. Berbicara tentang Wawancara juga digunakan untuk memperoleh
pembelajaran menulis merupakan bagian dari data lebih lanjut tentang perencanaan
materi yang digunakan dalam pembelajaran pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan
tersebut hendaklah didasarkan pada realita evaluasi pembelajaran.
penggunaan menulis teks prosedur sebagai sesuatu Menurut Sugiyono (2013:329)
yang bersifat menyenangkan dan bermanfaat. dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan
untuk memperoleh data dan
METODE PENELITIAN informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen,
Pendekatan yang digunakan dalam tulisan angka dan gambar yang berupa laporan
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
deskriptif, yakni metode yang tidak menggunakan Teknik dokumentasi digunakan untuk
angka atau bilangan, berhubungan erat dengan mengumpulkan data dari sumber nonmanusia.
keadaan aslinya di lapangan. Menurut Sugiyono Dalam penelitian ini, yang termasuk ke dalam
(2017:8) metode penelitian kualitatif sering disebut dokumentasi adalah perencanaan pembelajaran
metode penelitian naturalistik karena penelitiannya bahasa Indonesia, yaitu Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru bidang
47
studi Bahasa Indonesia sebelum proses belajar Pembelajaran (RPP) dan Kriteria Ketuntasan
mengajar berlangsung. Minimum (KKM). Guru membuat perencanaan
Menurut Sugiyono (2017:230) metode program pembelajaran tersebut sesuai dengan
observasi, yaitu peneliti melakukan penelitian pada petunjuk yang terdapat dalam buku siswa dan buku
saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai objek guru serta melalui pelatihan-pelatihan seperti
penelitian. Observasi adalah dasar semua ilmu Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
pengetahuan. Peneliti hanya dapat bekerja sesuai bahasa Indonesia yang rutin diadakan setiap satu
dengan data yang dikumpulkan secara fakta yang minggu satu kali.
diperoleh dari hasil observasi. Observasi langsung Guru bahasa Indonesia yang mengajar di
yang dilakukan peneliti direalisasikan dengan cara kelas VII.1 SMP Negeri 1 Kota Langsa sebelum
mengamati setiap kegiatan pembelajara yang pelaksanaan pembelajaran berlangsung, guru selalu
sedang berlangsung di dalam kelas maupun membuat perencanaan dari silabus, RPP, dan
kegiatan yang dilakukan di luar kelas. materi. Penyusunan RPP dibuat khusus sesuai
Data penelitian yang berupa hasil karakteristik siswa pada SMP tersebut. Penyusunan
wawancara, dokumentasi, dan observasi dianalisis RPP dibuat per semester karena biasanya
secara kualitatif. Langkah-langkah yang ditempuh pembelajaran menggunakan media slide, guru
untuk menganalis data adalah sebagai berikut. (1) menyiapkan materi pembelajaran dalam bentuk
mengklasifikasikan data yang diperoleh dari slide.
dokumentasi, observasi, dan wawancara yang Berdasarkan pengamatan peneliti, RPP
meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, yang disusun guru bidang studi bahasa Indonesia
(2) mendeskripsikan perencanaan yang dibuat oleh pada kelas VII.1 SMP Negeri 1 Kota Langsa
guru, (3) mendeskripsikan pelaksanaan mempunyai komponen-komponen penyusunan
pembelajaran, (4) mendeskripsikan evaluasi sebuah RPP. Salah satu prinsip penyusunan RPP
pembelajaran, (5) menganalisis data. adalah memiliki keterkaitan dan keterpaduan,
artinya RPP disusun memperhatikan keterkaitan
dan keterpaduan antara KI, KD, Indikator, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator
HASIL DAN PEMBAHASAN
pencapaian kompetensi, sumber belajar, dan
Perencanaan Pembelajaran
penilaian. Aspek berbahasa yang dituntut dalam
Madjid (dalam Nazir, 2013:342)
RPP adalah kemampuan menulis teks prosedur.
perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai
Kemudian, kesesuaian antara pendekatan
proses penyusunan materi mata pelajaran, media
dan metode dengan langkah-langkah kegiatan
pengajaran, penggunaan pendekatan dan metode
pembelajaran. Pada RPP, pendekatan yang
pengajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi
digunakan guru adalah Pembelajaran, aktif,
waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu
inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
(PAIKEM). Langkah-langkah tersebut
Perencanaan pembelajaran dibuat atau disusun
menggambarkan pembelajaran berpusat pada
bukan hanya untuk sekedar memenuhi
siswa. Siswa melakukan observasi, bertanya,
kelengkapan administrasi sebagai pendidik. Tetapi
bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang
hal itu merupakan bagian intergal proses pekerjaan
mereka peroleh atau mereka ketahui dari teks
profesional, sehingga berfungsi sebagai arah dan
prosedur. Siswa SMP Negeri 1 Kota Langsa lebih
pedoman yang jelas dalam pelaksanaan kegiatan
kreatif, inovatif, dan lebih produktif sehingga
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
berbagai persoalan dan tantangan di zamannya
mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 1
memasuki masa depan yang lebih baik.
Langsa bernama Bu Teti Fauziah, S.Pd. mengenai
Selanjutnya, pembelajaran pendekatan
perencanaan pembelajaran, beliau membuat
saintifik merupakan pembelajaran yang berpusat
perencanaan program pembelajaran seperti Rincian
kepada siswa, sedangkan guru hanya sebagai
Minggu Efektif, Program Tahunan, Program
fasilitator dan salah satu sumber belajar bagi siswa.
Semester, Silabus, Rencana Pelaksanaan
Kegiatan pembelajaran seperti ini akan dapat
48
membentuk sikap, keterampilan dan pengetahuan Kemudian, setelah semua isi slide
siswa secara maksimal. Selain itu, langkah-langkah dijelaskan, guru memimpin siswa untuk bertanya
kegiatan pembelajaran yang direncanakan guru jawab seputar pengalaman menulis teks prosedur
juga sesuai dengan metode yang direncanakan. dengan metode discovery learning. Guru
Metode yang digunakan guru adalah metode memancing siswa untuk melihat video
inkuiri dan penugasan. Dalam metode ini, siswa pembelajaran/youtube teks prosedur membuat mie
menemukan sendiri pemecahan masalah. RPP yang instan, membuat teh, dan membuat pesawat dari
disusun oleh guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 kertas. Mereka tampaknya menikmati sekali
Langsa tersebut disusun untuk satu kali pertemuan suasana pembelajaran yang sedang berlangsung.
yaitu (2 x 40 menit). Terlihat beberapa siswa ikut menceritakan kembali
Aspek berbahasa yang dituntut dalam RPP kesannya pada saat menulis teks prosedur yang
dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis. baik memiliki perintah yang memudahkan
Indikator pencapaian kompetensi yang dibuat guru pembaca. Teks prosedur yang baik terdapat
memiliki kaitan dengan KD yang ingin dicapai. langkah-langkah yang teratur dan terstruktur.
Selain itu, instrumen yang dibuat guru sesuai Kemudian, kata yang digunakan harus umum
dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. sehingga lebih dimengerti oleh orang lain.
Dengan demikian, RPP pada penelitian ini sesuai Kekurangannya, kita harus menulis teks secara
dengan prinsip penyusunan RPP. RPP tersebut detail dan panjang. Pada saat mempraktikkan
disusun dengan mempertimbangkan penerapan prosedur membuat sesuatu mudah, pada saat
teknologi informasi dan komunikasi secara menuliskannya agar orang lain paham akan
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan prosedur sesuatu terlihat susah.
situasi dan kondisi. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia
menggunakan metode pembelajaran yang
Pelaksanaan Pembelajaran bervariasi, selain metode saintifik ada juga metode
Topik pembelajaran pada pertemuan ini eksperimen tanya jawab, dan lainnya. Dalam
adalah menulis teks prosedur dengan metode pembelajaran menulis teks prosedur guru tidak
discovery learning. Guru mengawali kegiatan hanya duduk diam di kursinya. Guru mengawasi
pembelajaran hari ini dengan memberi salam, gerak-gerik siswa pada saat proses pembelajaran
mengabsen siswa, dan membangun interaksi berlangsung. Guru berputar mengelilingi kelas agar
dengan siswa. Siswa terlihat semangat sekali siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis
menjawab setiap pertanyaan dari guru. langkah-langkah teks prosedur dapat ditulis secara
Selanjutnya, guru melaksanakan kegiatan apersepsi runtut.
sekaligus pengenalan materi. Guru bahasa Indonesia kelas VII.1 di SMP
Pada tahap ini, guru menyajikan informasi Negeri 1 Langsa juga merancang bahan ajar yang
setahap demi setahap. Sambil menjelaskan materi, ditulis semenarik mungkin, tujuannya untuk
guru mengajukan beberapa pertanyaan ringan menarik perhatian siswa dan memudahkan guru
seputar isi slide yang berhubungan dengan teks dalam penyampaian materi. Guru juga menyiapkan
prosedur. Pada kegiatan ini, metode yang kertas plano untuk mencontohkan kepada siswa
digunakan guru adalah metode inkuiri dan langkah-langkah menulis teks prosedur. Didalam
penugasan. Sesuai dengan yang direncanakan pada teks prosedur terdapat tujuan untuk pengantar
RPP, pada kegiatan inti pembelajaran berpusat umum sebagai penanda apa yang akan dibuat atau
pada siswa. Dengan apa yang ingin dilakukan, dan sebagai motivasi
adanya pembelajaran interaktif, membuat suasana agar pembaca mau melakukannya. Bahan dan alat
tanya-jawab dalam pembelajaran tercipta. di dalam teks prosedur berisi tentang berbagai
Pembelajaran berpusat pada siswa (Student rincian bahan dan alat yang akan digunakan, apa
Centred Learning) merupakan saja bahan yang digunakan dan berapa takarannya,
pendekatan Pembelajaran Kurikulum juga alat apa saja yang ingin digunakan dalam
2013 tertuang secara jelas dalam Permendikbud membuat sesuatu yang ingin di bahas didalam teks
No. 81 A tentang Implementasi Kurikulum 2013. prosedur tersebut. Kemudian, Langkah-langkah
tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana
49
urutan atau langkah-langkah dalam membuat Evaluasi Pembelajaran
sesuatu dengan berurutan atau secara bertahap. Menurut Arikunto (2010:2) evaluasi
Didalam teks prosedur juga terdapat penutup, di merupakan kegiatan untuk mengumpulkan
dalam penutup berisi tentang bagaimana informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang
penekanan, keuntungan, dan ucapan selamat selanjutnya informasi tersebut digunkan untuk
melakukan sesuatu. menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
Berhasil dan tidaknya pelaksanaan sebuah keputusan. Evaluasi ini dimaksud untuk
pembelajaran bergantung pada interaksi antara mengetahui sejauh mana siswa berhasil menguasai
guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa materi pembelajaran pada topik menulis teks
harus berjalan secara aktif. Selain itu, proses prosedur. Evaluasi yang digunakan oleh guru untuk
pembelajaran harus menarik serta menyenangkan materi menulis teks prosedur dengan metode
bagi siswa. Untuk menciptakan suasana penugasan. Siswa diberikan waktu ± 30 menit
pembelajaran yang menyenangkan dibutuhkan untuk menulis teks prosedur tersebut. Bentuk
pengelolaan kelas yang baik. Pengelolaan kelas evaluasi yang digunakan guru dalam penelitian ini
yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia kelas adalah evaluasi hasil pembelajaran.
VII.1 SMP Negeri 1 Langsa sudah dapat di Dalam proses pembelajaran, keberhasilan
kategorikan baik. Pengelolaan kelas yang siswa dalam belajar menulis teks prosedur dapat
dilakukan guru yakni berinteraksi antara siswa dan dilihat dari ketuntasan pencapaian hasil belajar
guru yang tercipta dengan baik hingga berkeliling yang didapatkan oleh siswa. Jika hasil belajar atau
mendekati siswa. nilai yang diperoleh siswa melampaui KKM, maka
Pada kegiatan akhir, guru mengarahkan siswa tersebut dikategorikan tuntas dalam
siswa untuk refleksi terhadap kegiatan yang telah menguasai kompetensi yang telah diajarkan.
berlangsung. Kemudian, guru mengintruksikan Dengan demikian, penilaian hasil belajar dapat
siswa untuk membuat rangkuman atau kesimpulan dijadikan alat atau tolak ukur keberhasilan
ringkasan meteri yang telah dipelajari. Guru pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru,
memberikan tugas kepada siswa dan sekaligus tingkat pencapaian siswa terhadap
menyampaikan rencana pembelajaran yang akan kompetensi yang telah ditentukan.
diajarkan pada pertemuan selanjutnya. Dalam Kemudian, evaluasi juga meningkatkan
melakukan evaluasi, para guru sudah menerapkan kualitas proses dan hasil pembelajaran dalam
penilaian autentik sesuai dengan kurikulum 2013. rangka upaya meningkatkan kualitas. Tujuan
Berdasarkan wawancara dengan guru dan utama dalam evaluasi proses pembelajaran adalah
siswa di SMP Negeri 1 Langsa, didapatkan bahwa untuk memperoleh pemahaman mengenai strategi
guru memang sering menggunakan model pembelajaran, cara atau metode pembelajaran, dan
pembelajaran yang bervariasi dalam proses media pembelajaran. Evaluasi pembelajaran yang
pembelajaran. Peneliti telah mewawancarai dilakukan oleh guru bahasa Indonesia di SMPN 1
beberapa siswa di kelas VII.1 mengatakan bahwa Langsa sebagian besar sesuai tujuan yang ingin
walaupun dia menyukai model pembelajaran yang dicapai oleh guru. Dapat disimpulkan, evaluasi
digunakan guru, kadang-kadang ia juga merasa yang direncanakan pada pertemuan dalam
bosan. Siswa tersebut berharap dalam penelitian ini sesuai dengan pelaksanaannya di
pembelajaran selanjutnya ada model-model kelas. Selain itu, evaluasi yang direncanakan juga
lainnya yang digunakan guru sehingga tidak mempunyai kaitan dengan kompetensi yang ingin
membuat mereka bosan. Dari data yang diperoleh dicapai.
melalui proses pembelajaran yang baik dan hasil
yang optimal, pengelolaan pembelajaran yang baik PENUTUP
oleh guru sangat diperlukan. Dari data yang telah Dari pembahasan dan temuan penelitian
dikumpulkan, dapat disimpulkan bahwa guru yang sudah dilakukan dapat diperoleh simpulan
sudah melaksanakan pembelajaran bahasa sebagai berikut. Pada penelitian ini, perencanaan
Indonesia sesuai dengan pedoman kurikulum 2013 dengan metode pembelajaran discovery learning
dengan baik. telah mengikuti langkah-langkah pembelajaran
sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
50
Dalam proses belajar mengajar di kelas VII SMP
Negeri 1 Langsa, guru bidang studi bahasa Arikunto, Suharmi. 2010. Prosedur Penelitian.
Indonesia dominan menggunakan model Jakarta : Rineka Cipta.
pembelajaran yang bervariasi. Keberhasilan
perencanaan pembelajaran dapat diperhatikan dari Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia
terpenuhinya dengan standar persiapan dengan Edisi Keempat. Jakarta: PT Gramedia
metode discovery learning. Pustaka Utama.
Berdasarkan hasil pelaksanaan
pembelajaran, guru dan siswa dapat dikategorikan Kemdikbud. 2013. Buku Guru Bahasa Indonesia
berhasil menerapkan metode discovery learning. Wahana Pengetahuan. Jakarta: Politeknik
Ciri utama belajar discovery learning, yaitu (1) Negeri Media Kreatif.
mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk
menciptakan, menggabungkan dan Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitan. Bogor
menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada Selatan. Penerbit Ghalia Indonesia.
siswa; (3) kegiatan untuk menggabungkan
pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan:
ada. Kemudian, pada pembelajaran dengan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa
penemuan murni menulis dan mempraktikkan teks Indonesia. Semarang: IKIP Semarang
prosedur kompleks juga terpusat pada siswa. Siswa Press.
SMP 1 Negeri Langsa kelas VII.1 yang
menentukan tujuan dan pengalaman belajar yang Pradana, Putu Gede Ari, dkk. 2015. “Pembelajaran
diinginkan, guru hanya memberi masalah dan Menulis Teks Prosedur dengan Metode
situasi belajar kepada siswa. Siswa mengkaji fakta Discovery Learning di Kelas X MIA 2
atau relasi yang terdapat pada masalah itu dan SMA Negeri 1 Blahbatuh.” Jurnal
menarik kesimpulan (generalisasi) dari apa yang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
siswa temukan. Ini semua tercermin pada saat Undiksha, Vol.3, No.1.
siswa mempraktikkan teks prosedur kompleks di
depan kelas. Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran
Guru telah mampu menerapkan proses Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum
penilaian pembelajaran discovery learning dalam 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
menulis teks prosedur secara baik dan sesuai
dengan kriteria penilaian yang dicantumkan dalam Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi
RPP. Evaluasi penyusunan perencanaan (Mixed Methods) Bandung : Afabeta.
pembelajaran sudah dilaksanakan sesuai dengan
permendikbud no. 81A tahun 2013 dan sumber -----------. 2017. Metode Penelitian Kuantitaif dan
belajar sudah sesuai dengan kurikulum 2013. Kualitatif dan R&D. Bandung : Afabeta.
Penggunaan metode discovery learning perlu
dikembangkan lagi agar pembelajaran tidak
monoton, misalnya menambahkan video pada
proses pengamatannya atau dengan cara yang lain,
sehingga siswa akan mempunyai inisiatif dan ingin
tahu yang tinggi serta informasi yang didapat siswa
lebih beragam.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2000. Penelitian Kependidikan
Prosedur dan Strategi. Bandung:Angkasa.

51

You might also like