Hipoglikemia Pada Bayi
Hipoglikemia Pada Bayi
Hipoglikemia Pada Bayi
(Pembahasan Kasus)
• Lahir aterm 38 minggu dari ibu G2P1A0 Critical sampling 7/8 8/8
di RS X
• BL 4165 gram, PB 52 cm, LK 36 cm
GDS (mg/dL) 80-100 29
• Lahir SC , BSC 1 kali, AS 9/10
Insulin <2 44,1
(uIU/mL)
• Faktor risiko ibu (-), riwayat DM pada ibu (-)
Kortisol 3,7-19,4 3,5 8,8
• Satu jam pasca lahir dilakukan pemeriksaan (ug/dL)
GDS 35 mg/dL >> diberikan SF ACTH 6,7
(pg/mL)
• Cek ulang 30 menit hasil low selanjutnya
diberikan infus Dx dengan GIR 10 > rawat
• Pemeriksaan fisis : dalam batas normal
Time line 0-4 hours 4-24 hours 24-48 hours > 48 hours
AAP Asymptomatic screneed neonate the first-4 hours,
( American maintain blood glucose >40 mg/dL
Academic of If symptomatic-treat if blood glucose is< 40 mg/dL
pediatric) Asymptomatic screneed neonate the 4-24 hours,
maintain blood glucose >45 mg/dL
EVALUASI
Stop IV bila GIR sdh 2 mg/kg/mnt HIPOGLIKEMIA
dan bayi stabil PERSISTEN
Critical Sample :
AGD, keton, insulin,C-
Stop cek GD bila GD normal 2x ber
turut turut dan minum oral penuh peptida, kortisol, GH, laktat,
Asam lemak bebas
GIR= GLUCOSE INFUSION RATE
• Konsentrasi glukosa neonatus berhub erat dengan kecepatan infus glukosa.
• GIR : istilah yg menunjukkan seberapa banyak glukosa dalam miligram (mg) per
kilogram berat badan neonatus per menitnya ( mg/kg/menit)
• Rate Normal : <8mg/kg/min
• Maximum konsentrasi infus glucose di perifer 10%
à bila konsentrasi >10% à Risiko “cutaneous and subcutaneous burns “bila terjadi
extravasation
à perlu akses Central
4 RUJUK - KONSUL
EVALUASI
Bila GIR > 12 mg/kg/menit HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia ber ulang > 48 jam
PERSISTEN
5 HIPOGLIKEMIA
PERSISTEN
ETIOLOGI HIPOGLIKEMIA
NEONATUS-BAYI
TRANSIEN PERMANEN
Adaptasi yang lambat HIPERINSULINISME
KATP channels are located in the β-cell membrane and transduce the
metabolic signals generated by glucose metabolism to regulate insulin
secretion . The KATP channel complex is composed of four outer,
sulphonlyurea receptor 1 (SUR1) subunits that are encoded by the ATP
Binding Cassette Subfamily C Member 8 (ABCC8) gene and the four
inner, pore-making, Kir6.2 channel proteins, encoded by the Potassium
Voltage-Gated Channel Subfamily J Member 11 (KCNJ11). Both these
genes are located on chrosome 11p15.1. The SUR1 component
regulates the activity of the Kir6.2 proteins and functions as the binding
site for the KATP channel opener (diazoxide) and sulphonylureas. The
inner Kir6.2 protein forms a pore allowing potassium influx across the
β-cell membrane. A change in the ratio of ATP to ADP causes closure of
the KATP channel and triggers depolarisation of the cell membrane,
activating the voltagegated calcium channels. This in turn causes insulin
release through exocytosis.
Mutations in the genes encoding K channel proteins
SUR1 and Kir6.2 ATP
ABCC8- KCNJ11
(2019)
Tata
Tatalaksana Selanjutnya & jangka panjang
1. Diazoxide-oral *
2. Chlorthiazide-oral * DIFUS /
FOKAL
3. Nifedipine-oral * *Infus Kontinyu
4. Octreotide sc * Dextrose
5. Glucagon sc-im *Frequent feeding
6. Corticosteroid F DOPA-
PET/CT
7. Growth Hormon SCAN
8. Rapamycin
9. Octreotide LAR (deep sc Bila tak
responsif
surgery
Diazoxide Nifedipin
Membuka Menghambat Ca-channels
Channels KATP & blocker dari membran β -sel
menghambat
sekresi insulin
+
Chlorothiazide,
prevensi
retensi cairan,
bersinergis dgn
Diazoxide pada
KATP channel Octriotide
dan Aktivasi SSTR2 &
menghambat menghambat
sekresi insulin mobilisasi Ca
dan
asetylcholin,
Glukagon :
menurunkan
menstimulasi
sintesis-sekresi
glycogenolisis &
insulin
gluconeogenesis
Bagaimana follow up selanjutnya
6 ??
Minggu Minggu Minggu Minggu
I II III IV
Turun GIR
bertahap Wean
Hidrokortison STOP IVFD Dx
MRI Abdomen Kontras
08/09/20
• Tidak tampak lesi nodular, penyangatan
fokal, maupun restriksi difusi patologis.
• Pankreas bentuk dan ukuran normal,
tidak tampak lesi dengan intensitas,
penyangatan, maupun restriksi difusi
patologis. Duktus pankreatikus tidak
melebar.
Kesimpulan:
• Tidak tampak lesi fokal patologis pada pankreas.
• Tidak tampak kelainan pada organ abdominal atas lainnya yang
tervisualisasi.
PROGNOSIS
§ Prognosis umumnya baik BILA
hipoglikemi didiagnosis CEPAT dan
ditataksana CEPAT DAN TEPAT
§ Evaluasi hasil jangka panjang à untuk
melihat disability intelectual, defek
neurologis,termasuk epilepsi dan
mikrosefali.
§ Motoric defisit 58,6%, speech delay
26,98%, defek kognitif 15.8%, sosial
emosional problem 9,48%. Tak ada
korelasi outcome dan latar belakang
genetik
Demirbilek H and Hussain K. Congenital Hyperinsulinism: Diagnosis and Treatment Update J Clin Res Pediatr Endocrinol 2017;9(Suppl
2):69-87
TERIMA
KASIH