Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Uji Toksisitas Akut Herbisida Sintetik Ipa Glifosat Terhadap Mortalitas Benih Ikan Lele Sangkuriang (Clariasgariepinus)

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Sainmatika: Jurnal Ilmiah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Volume 17 No. 2, Desember 2020 DOI 10.31851/sainmatika.v17i2.4748


https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/sainmatika

Uji Toksisitas Akut Herbisida Sintetik Ipa Glifosat Terhadap


Mortalitas Benih Ikan Lele Sangkuriang (Clariasgariepinus)

Ita Emilia1*, Andi Arif Setiawan2, Monica Dwi Mutiara3


*e-mail: itaemilia742@gmail.com
1,3
Program Studi Biologi, 2Program Studi Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas PGRI Palembang

ABSTRACT

The acute research toxicity test of Ipa Glyphosate herbicide toward mortality of
sangkuriang catfish seeds (Clarias gariepinus) as a non target organism. The aim is to
decide the concentrate of Ipa Glyphosate herbice that caused 50% mortality of sample
(LC50) and the middle time mortality of sample (LT50. The toxicity test had done on
March until May 2019 at Integrated Laboratory of PGRI Palembang University. Toxicity
test of Ipa Glyphosate herbicide toward mortality of sangkuriang catsfish seeds used
bioassay method for 96 hours. Concentrate that used: 29,3%, 34,2%, 39,7%, 45,6%, 52,1%,
and 59,3%. The result of this research was got LC50 24 hours was 68,346%, 48 hours was
41,094%, 72 hours was 34,287%, 96 hours was 29,957%, and the result of LT50 for
29,3% concentrate was 79 hours, LT 50 for 34,2% concentrate was got 76 hours, LT50 for
39,7% concentrate was got 68 hours, LT50 for 45,6% concentrate was got 42 hours, LT50
for 52,1% concentrate was got 41 hours, and LT 50 59,3% concentrate was got 32 hours.
Getting lower the concentrate of Ipa Glyphosate herbicide that used, it means more longer
time needed to killing the sample.

Keywords : toxicity, ipa glyphosate, mortality, catfish seeds

ABSTRAK

Penelitian uji toksisitas akut herbisida sintetik berbahan aktif Ipa Glifosat terhadap
mortalitas benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) sebagai organisme non target
bertujuan untuk menentukan konsentrasi herbisida berbahan aktif Ipa Glifosat yang
menyebabkan kematian 50% hewan uji (LC50) dan waktu tengahan (LT50) kematian
hewan uji. Uji toksisitas menggunakan metode bioassay dengan waktu uji selama 96 jam.
Konsentrasi yang digunakan 29,3%, 34,2%, 39,7%, 45,6%, 52,1%, 59,3%. Hasil penelititan
didapatkan LC50 24 jam sebesar 68,346%, LC50 48 jam sebesar 41,094%, LC50
72 jam sebesar 34,287%, dan LC50 96 jam sebesar 29,957%, sedangkan nilai LT 50 untuk
konsentrasi 29,3% sebesar 79 jam, LT50 konsentrasi 34,2% didapatkan 76 jam, LT50
untuk konsentrasi 39,7% didapatkan 68 jam, LT50 untuk konsentrasi 45,6% sebesar
42 jam, LT 50 untuk konsentrasi 52,1% sebesar 41 jam, dan LT50 untuk
konsentrasi 59,3% sebesar 32 jam. Semakin rendah konsentrasi herbisida sintetik
berbahan aktif Ipa Glifosat maka semakin lama pula waktu yang diperlukan untuk
mematikan hewan uji tersebut.

Kata kunci : toksisitas, ipa glifosat, mortalitas, benih ikan Lele

p-ISSN 1829 586X 104


e-ISSN 2581-0170
Uji Toksisitas Akut ,...Ita E, Andi Arif S, dan Monica D.M,...Sainmatika,...Volume 17,...No.2,...Desember 2020,...104-111

PENDAHULUAN

Herbisida merupakan salah satu menghambat sintesis asam amino


senyawa kimia yang digunakan untuk aromatik melalui penghambatan enzim
menghambat pertumbuhan atau EPSPS (5- enolpyruvylshikimate-3-
mematikan tumbuhan. Herbisida dapat phosphate synthase) (Tomlin, 2010).
bersifat racun bagi gulma atau Kematian ikan akibat
tumbuhan pengganggu juga terhadap penggunaan herbisida disebabkan
tanaman. Gulma diberantas dengan cara masuknya herbisida melalui insang yang
herbisida mengubah pengaruh bahan merupakan alat pertukaran gas,
kimia di dalam jaringan gulma, yang selanjutnya akan masuk ke saluran
dapat mematikan jaringan itu atau darah, dan mengganggu kerja enzim
merusak suatu sistem fisiologis yang pengatur saraf, hal ini mengakibatkan
dibutuhkan untuk hidup atau saraf bekerja tanpa dapat dikendalikan
pertumbuhan, pernafasan, fotosintesis, dan menyebabkan kematian pada ikan
pembelahan sel, dan pemanjangan sel (Yudhi, 2014).
terganggu (Riadi, 2011). Herbisida Ikan yang hidup di air tawar yang
yang digunakan, hanya sebagian kecil bertulang sejati salah satunya yaitu ikan
yang diaplikasikan benar- benar lele. Ikan ini di kelompokan dalam ordo
mencapai gulma target, dan sebagian siluriformes. Ciri morfologinya
besar sisanya terlepas ke lingkungan tubuh yang licin, pipih memanjang dan
mengakibatkan pencemaran dan memiliki sungut yang menyembul dari
berpotensi mematikan pada spesies non daerah sekitar mulut. Nama
target lainnya yang mempunyai peranan ilmiahnya Clarias sp. (bahasa Yunani
penting di lingkungan, misalnya alga "chlaros"), berarti "kuat dan lincah",
(Prado et al., 2009). Istilah Inggris disebut dengan catfish,
Herbisida sintetik yang bersifat mudfish dan walking catfish (Hilwa,
non spesifik tersebut contohnya glifosat 2004).
yang merupakan salah satu contoh Uji toksisitas dilakukan agar
herbisida yang digunakan setelah dapat mengetahui efek letal suatu
tumbuh dan berkarakter sistemik senyawa toksik yaitu untuk mengetahui
(Rolando et al., 2017). Gulma yang kematian biota uji akibat konsentrasi
menjadi sasaran mengalami senyawa kimia tertentu yang terkandung
pertumbuhan setelah diberikan dalam suatu limbah, dicatat sebagai
herbisida, yang berbahan aktif IPA median letal concentration (LC50) (Al-
Glifosat (Umiyati et al., 2018). Gulma Attar, 2005). Uji toksisitas bertujuan
golongan rumput menjadi daun lebar, memperkirakan dampak dari pajanan zat
setelah diaplikasikan dengan herbisida kimia / bahan asing, dikarenakan
isopropilamina glifosat, dan mengalami semuanya berdampak jelek bagi
perubahan komposisi gulma, yaitu pada makhluk hidup dan semua zat asing
4 –12 MSA (Oktavia et al., 2019) tersebut memiliki tingkat toksisitas yang
Glifosat sebagai herbisida ini sudah berbeda (Lu, 2006). Uji toksisitas
umum digunakan, dikarenakan dengan menggunakan organisme
mempunyai spektrum pengendalian memberikan dampak penting terhadap
luas dan bersifat non selektif dalam perkembangan manajemen budi daya
mengendalikan gulma. Kondisi ini cocok perikanan (Le et al., 2005). Penelitian
digunakan untuk mengatasi berbagai ini mengunakan penerapan uji toksisitas
gulma. Glifosat bekerja dengan akut lethal concentration 50-96 hours

p-ISSN 1829 586X 105


e-ISSN 2581-0170
Uji Toksisitas Akut ,...Ita E, Andi Arif S, dan Monica D.M,...Sainmatika,...Volume 17,...No.2,...Desember 2020,...104-111

(LC50-96h) yang mengacu pada USEPA melakukan penelitian uji toksisitas akut
(2002). herbisida sintetik berbahan aktif ipa
Uraian tersebut di atas yang glifosat terhadap mortalitas benih ikan
melatar belakangi penulis tertarik untuk
lele sangkuriang sebagai organisme non dengan batas atas 90,724% dan batas
target. Ikan lele ini dipilih sebagai objek bawah 59,980% yang berarti bahwa
pengamatan dalam penelitian karena pemberian herbisida berbahan aktif
dianggap memiliki daya hidup yang kuat, ipa glifosat dengan konsentrasi
dapat hidup di tempat dengan jumlah air 68,346% dapat menyebabkan 50%
yang sedikit dengan keadaan air keruh. kematian benih ikan lele.
Nilai LC50 48 jam sebesar
41,094% dengan interval kepercayaan
BAHAN DAN METODE 95% dengan batas atas 44,681% dan
batas bawah 37,364%, s udah
Bahan-bahan yang digunakan menyebabkan kematian 50% benih ikan
yaitu air tawar, benih ikan lele dengan lele dalam waktu 48 jam. Nilai LC50 72
umur ± 20 hari, jenis ikan lele jam sebesar 34,287% dengan interval
sangkuriang dengan ukuran benih ikan kepercayaan 95%,dengan batas atas
lele yang relatif seragam, herbisida 37,150% dan batas bawah 30,540 %,
berbahan aktif ipa glifosat 486 gr/liter. menunjukkan kematian 50% benih ikan
Metode yang dilakukan yaitu uji lele dalam waktu 72 jam.
hayati (Bioassay) dengan medium static Nilai LC50 pada waktu 96 jam
dengan dua tahapan. Tahap 1 uji sebesar 29,957% dengan interval
pendahuluan, bertujuan mendapatkan kepercayaan 95%, dengan batas atas
kisaran konsentrasi yang akan digunakan 32,685% dan batas bawah 25,568%,
untuk uji tahap 2 berupa uji toksisitas. Uji sudah menyebabkan kematian 50% benih
toksisitas ini bertujuan menentukan ikan lele dalam waktu 96 jam.
jumlah dan waktu kematian akibat Nilai LC50 selama 24, 48, 72, dan
konsentrasi herbisida sintetik yang akan 96 jam dari kisaran konsentrasi herbisida
diujikan selama 96 jam, sehingga LC50 berbahan aktif ipa glifosat yang telah
dan LT50 dapat diketahui. ditentukan ini menunjukkan bahwa
semakin lama waktu perlakuan maka
HASIL DAN PEMBAHASAN semakin kecil nilai konsentrasi herbisida
sintetik yang dapat menyebabkan
Setelah dilakukan uji pendahuluan kematian 50% hewan uji.
Nilai LC50 24 jam sebesar 68,346%
dengan interval kepercayaan 95%,

Tabel 1. Hasil uji toksisitas akut yang telah dilakukan selama 96 jam
Waktu perlakuan (Jam) LC50 (%)
24 68,346
48 41,094
72 34,287
96 29,957

p-ISSN 1829 586X 106


e-ISSN 2581-0170
Uji Toksisitas Akut ,...Ita E, Andi Arif S, dan Monica D.M,...Sainmatika,...Volume 17,...No.2,...Desember 2020,...104-111

Gambar 1 : Grafik memperlihatkan nilai konsentrasi yang menyebabkan kematian


50% (LC50) benih ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus), pada waktu
24 jam, 48 jam, 72 jam, dan 96 jam.

Grafik pada Gambar 1


menunjukkan hubungan antara Herbisida sintetik yang telah
konsentrasi larutan uji terhadap kematian diaplikasikan dengan hewan uji
50% hewan uji (LC50) dengan waktu mempunyai kemampuan untuk
aplikasi 24 jam, 48 jam, 72 jam dan 96 membunuh benih ikan lele, karena di
jam yang menunjukkan persamaan dalam herbisida sintetik berbahan aktif
regresi Y = -0,5082X + 73,915 ipa glifosat terdapat kandungan senyawa
dengan nila i R2 = 0,8345. Nilai ini kimia terpenting dalam herbisida yaitu
menunjukkan bahwa herbisida berbahan senyawa glifosat [N-
aktif ipa glifosat dengan waktu 96 jam (phosphonomethyl)glysin] merupakan
dapat menyebabkan kematian 50% hewan salah satu herbisida dari golongan
uji benih ikan lele sangkuriang phosphono amino acid yang bersifat non
(Clariasgariepinus) dengan selektif (Taufiq, 2003).
konsentrasi paling rendah 29,957%. Herbisida mempunyai cara kerja yang
Dan pada waktu perlakuan yang lebih menyebabkan kematian pada ikan yaitu
singkat yaitu 24 jam menunjukan nilai masuknya herbisida melalui insang yang
konsentrasi tertinggi 68,346% untuk merupakan alat pertukaran gas,
dapat menyebabkan kematian hewan uji. selanjutnya akan masuk ke saluran darah,
Hal ini sejalan dengan pendapat Hiola dan dan mengganggu kerja enzim pengatur
Bahri (2010), bahwa toksisitas suatu saraf. Hal ini mengakibatkan saraf
bahan tergolong efektif jika mampu bekerja tanpa dapat dikendalikan
membunuh hingga 50% atau lebih dari menyebabkan kematian pada ikan
populasi hewan uji. Uji toksisitas juga (Yudhi, 2014).
bertujuan untuk mengetahui nilai LT50.

p-ISSN 1829 586X 107


e-ISSN 2581-0170
Uji Toksisitas Akut ,...Ita E, Andi Arif S, dan Monica D.M,...Sainmatika,...Volume 17,...No.2,...Desember 2020,...104-111

Tabel 2. Nilai LT50 yang menyebabkan kematian 50 % hewan uji


Konsentrasi (%) LT50 (Jam)
29,3 79
34,2 76
39,7 68
45,6 42
52,1 41
59,3 32

Nilai LT50 yang didapatkan pada konsentrasi lainnya. Nilai LT50 yang
konsentrasi 29,3% sebesar 79 jam hasil didapatkan dari uji toksisitas herbisida
ini menujukkan herbisida sintetik sintetik berbahan aktif ipa glifosat ini
berbahan aktif ipa glifosat yang telah menunjukan bahwa konsentrasi terendah
diaplikasikan terhadap benih ikan lele memiliki nilai waktu tertinggi yaitu pada
dapat menyebabkan kematian 50% konsentrasi 29,3% dengan nilai waktu 79
hewan uji pada waktu tersebut, jam, sedangkan konsentrasi tertinggi
konsentrasi 29,3% membutuhkan waktu memiliki nilai waktu yang lebih rendah
yang lebih lama untuk membunuh 50% yaitu pada konsentrasi 59,3% dengan
hewan uji. nilai waktu 32 jam.
Nilai LT50 yang didapatkan pada Hewan uji yang awalnya
konsentrasi 34,2% sebesar 76 jam sudah memiliki daya tahan tubuh kuat masih
dapat menyebabkan kematian 50% mampu beradaptasi pada 8 jam pertama,
hewan uji, ini juga menunjukkan bahwa lama-kelamaan hewan uji akan melemah
semakin tinggi konsentrasi herbisida karena didalam tubuhnya herbisida ipa
berbahan aktif ipa glifosat yang glifosat ini mulai bereaksi dan
diaplikasikan terhadap hewan uji, maka terakumulasi kemudian benih ikan lele
semakin cepat waktu kematian hewan uji akan mengalami gangguan fungsi organ
tersebut. tubuh sehingga hewan uji tersebut akan
Nilai LT50 yang didapatkan pada mati.
konsentrasi 39,7% sebesar 68 jam Konsentrasi larutan uji yang
menunjukkan bahwa konsentrasi ini tertinggi tidak membutuhkan waktu yang
sudah dapat membunuh 50% hewan uji. lama untuk menyebabkan kematian 50%
Nilai LT50 yang didapatkan pada hewan uji (LT50). Ini dimungkinkan
konsentrasi 45,6% sebesar 42 jam sudah karena hewan uji yang diaplikasikan pada
dapat membunuh 50% hewan uji. Nilai konsentrasi tertinggi 59,3% terpapar
LT50 yang didapatkan pada konsentrasi paling banyak kandungan herbisida
52,1% sebesar 41 jam juga sudah dapat sintetik berbahan aktif ipa glifosat di
membunuh 50% hewan uji tersebut. dalam larutan uji.
Konsentrasi tertinggi 59,3% memiliki Nilai LT50 yang didapatkan dari
nilai LT50 sebesar 32 jam, pada uji toksisitas herbisida berbahan aktif ipa
konsentrasi ini dapat membunuh 50% glifosat terhadap benih ikan lele
hewan uji dengan waktu yang paling digambarkan pada Grafik 2.
cepat dibandingkan konsentrasi-

p-ISSN 1829 586X 108


e-ISSN 2581-0170
Uji Toksisitas Akut ,...Ita E, Andi Arif S, dan Monica D.M,...Sainmatika,...Volume 17,...No.2,...Desember 2020,...104-111

Gambar 2 : Grafik pengaruh herbisida berbahan aktif ipa glifosat terhadap waktu kematian
50% (LT50) benih ikan lele sangkuriang (Clariasgariepinus)dengan
konsentrasi 29,3%, 34,2%, 39,7%, 45,6%, 52,1% dan 59,3%.

Gambar 2 menunjukkan Hal ini menjelaskan bahwa sintetik


hubungan antara pengaruh pemberian yang diberikan kepada hewan uji, maka
herbisida sintetik terhadap waktu semakin lama waktu yang diperlukan
kematian 50% hewan uji (LT50) untuk membunuh 50% hewan uji (LT50).
dengan persamaan regresi Y = -1,7495x Berdasarkan uji
+123,48, R2 =0,9184. Hal ini toksisitas yang telah
menunjukkan hubungan yang sangat kuat dilakukan disimpulkan bahwa
antara pengaruh pemberian herbisida senyawa ipa glifosat merupakan senyawa
sintetik dengan waktu kematian 50% yang sangat toksik terhadap benih ikan
hewan uji (LT50). Pada Gambar 2 lele sangkuriang, dikarenakan nilai LC50
menunjukkan bahwa dengan konsentrasi selama 96 jam menunjukkan <1 mg/l. Hal
29,3% diperlukan waktu yang lebih lama ini sejalan dengan pendapat APEA dan
untuk membunuh 50% hewan uji ERDC (1994) dalam Rossiana dkk.
(LT50), dibandingkan dengan konsentrasi (2006) yang menyatakan tingkatan
34,2%, 39,7%, 45,6%, 52,1% dan 59,3%. toksisitas pada tabel 3.

Tabel 3. Kriteria toksisitas


Urutan Ketegori LC50(mg/l)
1 Tidak toksik >100000
2 Hampir tidak toksik 10000-100000
3 Rendah 1000-10000
4 Sedang 100-1000
5 Toksik 1-100
6 Sangat toksik <1

Benih ikan lele yang mati karena akibat terpapar senyawa kimia herbisida
herbisida sintetik berbahan aktif ipa sintetik, senyawa ini bersifat non spesifik
glifosat ini menunjukan ciri morfologi yang artinya senyawa dapat memberikan
dan ciri prilaku, ciri ini timbul karena dampak kepada semua jenis mahluk
faktor penyebab kematian hewan uji hidup yang terpapar atau terkontaminasi

p-ISSN 1829 586X 109


e-ISSN 2581-0170
Uji Toksisitas Akut ,...Ita E, Andi Arif S, dan Monica D.M,...Sainmatika,...Volume 17,...No.2,...Desember 2020,...104-111

oleh senyawa ini, jika diaplikasikan


terhadap tumbuhan dapat menyebabkan KESIMPULAN
kematian karena menyerang enzim 5- Dari hasi penelitian yang telah
enoylpyruvate shikimic acid-3-phosphate dilakukan dapat diambil kesimpulan
synthase (EPSP synthase) yang terdapat sebagai berikut :
di kloroplas yang merupakan enzim 1. Konsentrasi herbisida berbahan aktif
penting pada tumbuhan untuk berperan ipa glifosat dapat menyebabkan
dalam biosintesis asam amino kematian 50% benih ikan lele
aromatik seperti triptopan, fenilalanin, sangkuriang (Clarias gariepinus)
dan tirosinyang penting bagi dengan waktu aplikasi LC50 24 jam
kelangsungan hidup tanaman (Tomlin, sebesar 68,346%, 48 jam 41,094%,
2010). 72 jam 34,287%, dan 96 jam sebesar
Berikut ini dampak yang 29,957% hal ini menjelaskan bahwa
ditimbulkan dari senyawa herbisida semakin lama waktu perlakuan maka
sintetik berbahan aktif ipa glifosat apabila semakin kecil nilai konsentrasi yang
terkontaminasi pada hewan uji benih ikan menyebabkan kematian 50% hewan
lele sangkuriang berdasarkan pengamatan uji (LC50).
peneliti, ciri perilaku benih ikan lele yang 2. Waktu tengahan (LT50) yang
terkontaminasi herbisida sintetik adalah diperlukan herbisida berbahan aktif
sebagai berikut : ipa glifosat untuk membunuh hewan
1. Nafsu makan ikan berkurang, pada uji, yaitu konsentrasi 29,3% selama
tahap aklimatisasi ikan memiliki 79 jam, 34,2% selama 76 jam, 39,7%
nafsu makan yang kuat, pakan yang selama 68 jam, 45,6% selama 42
diberikan pada waktu-waktu tertentu jam, 52,1% selama 41 jam, dan
mudah dan cepat sekali habis, pada 59,3% selama 32 jam hal ini
hewan uji kontrol saat pemberian menjelaskan semakin rendah
pakan hewan uji masih merespon konsentrasi herbisida sintetik yang
cepat pakan dan bergerak aktif, tapi diberikan kepada hewan uji, maka
pada hewan uji yang diberi perlakuan semakin lama waktu yang diperlukan
hewan lebih bergerak pasif dan tidak untuk membunuh 50% hewan uji
terlalu merespon pakan yang diberi (LT50).
bahkan ikan lebih sering tidak 3. Herbisida sintetik ipa glifosat
memakannya. menyebabkan pengaruh negatif
2. Keseimbangan ikan terganggu, terhadap hewan uji yang
berenang tidak normal ikan berenang terkontaminasi karena bersifat sangat
terbalik dan kadang menyamping, toksik, hewan uji mengalami
ikan tidak berenang aktif, lebih perubahan yang sangat terlihat pada
sering diam menggantung di prilaku dan morfologinya.
permukaan air dengan posisi kepala
sedikit keluar dari air, atau diam di DAFTAR PUSTAKA
dasar air dan akibatnya ikan lebih
mudah di tangkap. Al-Attar AM. 2005. Changes in
Haematological Parameters of the
Fish, Oreochromis niloticus Treated
with Sublethal Concentration of
Cadmium. Pakistan Journal of
Biological Sciences. 8(3): 421424.

p-ISSN 1829 586X 110


e-ISSN 2581-0170
Uji Toksisitas Akut ,...Ita E, Andi Arif S, dan Monica D.M,...Sainmatika,...Volume 17,...No.2,...Desember 2020,...104-111

Hilwa, Z. 2004. Karakterisasi Planted Forests. Forest Journal 8


Genotip Ikan Lele Mutiara dengan (208):1–25.
Metode PCR-RFLP ADN Rossiana, N., Supriatun, T., dan
Mitokondria. Institut Pertanian Dhahiyat, Y. 2006.
Bogor. Fitoremediasi Limbah Cair
Hiola, S.F., dan Bahri, A. 2010. Uji Dengan Eceng Gondok (Eichhornia
Toksisitas Ekstrak Daun Ketepeng crassipes (Mart) Solms) dan
Cina (Cassia alata L.) pada Keong Limbah Minyak Bumi Dengan
Mas (Pomacea canaliculata L.). Sengon (Paracerianthes
Bionature. 11(2): 115-119. falcataria L. Nielsen) Bermikoriza.
Le QD, Nguyen MC, Nguyen TH, Laporan Penelitian. Universitas
Nguyen DC. 2005. Acute Toxicity Padjajaran. Bandung.
Test to Determine the Effects of Taufiq, D. 2003. Studi Efektivitas
Copper, Zinc and Cyanide on Cobia glifosat 480gl pada Beberapa Taraf
(Rachycentron canadium) Resources Dosis terhadap Pengendalian
in North Vietnam. Australian Gulma Alang-alang (Imperatacy
Journal of Ecotoxicology. 11: lindrica (L.) Beauv.). Skripsi.
163166. Bogor (ID): Jurusan Budidaya
Lu, F.C., 2006. Toksikologi Dasar (Asas Pertanian, Fakultas Pertanian.
Organ Sasaran dan Penilaian Institut Pertanian Bogor.
Resiko). Edisi II. Penerjemah: E. Tomlin, C.D.S. 2010. A World
Nugroho, Z.S. Bustaminan Z., Compedium The Pesticide Manual.
Parmansjah. Universitas Indonesia, Fifteenth ed. British Crop
Jakarta. Protection Council. English. 1606
Oktavia, Kurnia., Hidayat, Pujisiswato., hlm.
Rusdi, Evizal., Herry, Susanto. Umiyati, Uum., Deden., Dedi, Widayat.,
2019. Pengaruh Aplikasi Glifosat Ammar, Muhtadi. 2018. Uji Sifat
terhadap Efikasi dan Komposisi Campuran Herbisida Berbahan Aktif
Gulma Pertanaman Kelapa Sawit IPA Glifosat dan 2,4 D Amina
Tanaman Menghasilkan Muda. Terhadap Beberapa Jenis Gulma.
Jurnal Agro Industri Perkebunan. LOGIKA. XXII(1): 44-49.
7(1): 1-9. USEPA (United States Environmental
Prado, R., Rioboo, C., Herrero, C., Cid, Protection Agency). 2002. Method
A. 2009. The Herbicide for Measuring the Acute Toxicity of
Paraquatinduces Alterations in The Effluents and Receiving Waters to
Elemental and Biochemical Freshwater and Marine Organism.
Compositionof Non-Target Fifth Edition. EPA-821-R-02-
Microalgal Species. 012.Office of Water (43035).
Chemosphere. 76: 1440–1444. Washington DC.
Riadi, M. 2011. Mata Kuliah: Herbisida Yudhi, N.L. 2014. Uji Toksisitas Akut
dan Aplikasinya. Bahan Ajar. Insektisida Diazinon Dan Klorpirifos
Universitas Hasanuddin. 138 hlm. Terhadap Biota Uji Ikan Guppy
(Poecilia Stratiotes) Dan Tumbuhan
Rolando, C.A., B.R, Baillie., D.G,
Kayu Apu (Pistia Stratiotes). Tugas
Thompson., and K.M, Little.
Akhir Institut Teknologi Sepuluh
2017. The Risks Associated With Nopember. Surabaya.
Glyphosate‐Based Herbicide Use in

p-ISSN 1829 586X 111


e-ISSN 2581-0170

You might also like