Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Identifikasi Sampah Anorganik Pada Ekosistem Mangrove Di Desa Lesah Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021

IDENTIFIKASI SAMPAH ANORGANIK PADA EKOSISTEM


MANGROVE DI DESA LESAH KECAMATAN TAGULANDANG
KABUPATEN SITARO
(Identification of Inorganic Waste in Mangrove Ecosystem at Lesah Village, Tagulandang
Subdistrict, Sitaro Regency)

Stenly J. Loliwu1*, Natalie D. C. Rumampuk1, Joshian N.W. Schaduw1, Sandra O. Tilaar1,


Frans Lumoindong1, Billy T. Wagey1, Ari B. Rondonuwu2

1. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam
Ratulangi, Manado.
2. Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Sam Ratulangi Manado
*e-mail : loliwustenly@gmail.com

Abstract

Based on the material content, waste is grouped into two types, namely organic waste (waste
derived from animal, plant and human parts) and inorganic waste (waste derived from materials such
as metal, glass, styrofoam, plastic and rubber). Inorganic waste is one of the coastal pollution problems,
yet information about inorganic waste in mangrove ecosystem was relatively low, especially at Lesah
Village, Tagulandang Sub district, Sitaro Regency. This study aims to determine the distribution of
inorganic waste by type and to analyze the characteristic of inorganic waste based on the amount of
size and weight found. The method used in this research is the line transects method at 3 different
stations. The results showed that the types of marine debris that found were plastic, rubber, metal, and
glass waste and there were 2 characteristics, namely mega-debris and macro-debris. Of the various
types of debris obtained, plastic is the most commonly found, 161 items/23.329m2 (69.099 Items/ha)
with a total weight of 1357.75 gram/ha and a total size of 1938.93 cm/ha. Followed by rubber debris as
many as 5 items/23.329m2 (2.146 items/ha) with a total weight of 159.309 gram/ha and a total size of
59.871 cm/ha. Then, glass debris as many as 4 items/23.329m2 (1.717 items/ha) with a total weight of
402,159 grams/ha a total size of 31.030 cm/ha. Whereas, metal debris is the lowest value found as
many as 3 item/23.329m2 (1.288 items/ha) with a total weight of 67.622 gram/ha and a total size of
19.528 cm/ha.

Keywords: Inorganic waste, Mangrove Ecosystem, Desa Lesah

Abstrak

Berdasarkan kandungan materinya, sampah dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu sampah
organik (sampah yang berasal dari bagian hewan, tumbuhan dan manusia) dan sampah anorganik
(sampah yang berasal dari bahan seperti logam, kaca, styrofoam, plastik dan karet). Sampah
anorganik menjadi salah satu masalah pencemaran pesisir, namun informasi mengenai sampah
anorganik di ekosistem mangrove masih relatif sedikit khususnya di Desa Lesah Kecamatan
Tagulandang Kabupaten Sitaro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran sampah
anorganik berdasarkan jenisnya dan menganalisis karakteristik sampah anorganik berdasarkan jumlah
ukuran dan beratnya yang ditemukan pada lokasi penelitian. Metode yang digunakan adalah metode
line transect dengan 3 stasiun berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sampah laut yang
ditemukan pada lokasi penelitian berupa sampah plastik, karet, logam, dan kaca dan terdapat 2
karakteristik yaitu mega-debris dan macro-debris. Dari berbagai semua jenis sampah yang didapatkan,
plastik merupakan yang paling banyak dengan jumlah 161 item/23.329m 2 (69.099 Item/Ha) dengan
bobot berat 1357.75 gram/ha dan total ukuran 1938.93 cm/ha. Sampah jenis karet sebanyak 5
item/23.329m2 (2.146 Item/Ha) dengan bobot berat 159.309 gram/ha dan total ukuran 59.871 cm/ha.
Selanjutnya, sampah jenis kaca sebanyak 4 item/23.329m2 (1.717 Item/Ha) dengan berat (402,159

44
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021

gram/ha) dan total ukuran (31.030 cm/ha). Sampah jenis logam adalah sampah yang nilainya terendah
dengan total 3 item/23.329m 2 (1.288 Item/Ha) dengan bobot berat (67.622 gram/ha) dan total ukuran
(19.528 cm/ha).

Kata Kunci: Sampah Anorganik, Ekosistem Mangrove, Desa Lesah

PENDAHULUAN
Sampah laut adalah salah satu manusia. Aktivitas–aktivitas tersebut dapat
permasalahan yang diakibatkan oleh ulah memberikan kontribusi pencemaran
manusia yang banyak dihadapi oleh berupa sampah pada ekosistem mangrove
banyak kota di seluruh dunia. Timbulnya khususnya sampah anorganik. Komposisi
permasalahan sampah ini, tidak terlepas dan kepadatan sampah anorganik pada
dari pertumbuhan pesat penduduk yang ekosistem mangrove merupakan informasi
diikuti dengan pertambahan kebutuhan kuantitatif dalam menentukan strategi
dan aktifitas manusia sehingga mendorong pengelolaan sampah di Desa Lesah
volume sampah semakin meningkat Kecamatan Tagulandang Kabupaten
(Salinding dkk., 2016). Sampah laut, juga Sitaro.
disebut sebagai kotoran laut, didefinisikan Tujuan penelitian ini adalah
oleh NOAA (2013) sebagai benda padat Mengetahui sebaran sampah anorganik
persistent, diproduksi atau diproses oleh berdasarkan jenis yang ada di Desa Lesah
manusia, secara langsung atau tidak Kecamatan Tagulandang Kabupaten
sengaja dibuang atau ditinggalkan di dalam Sitaro dan Menganalisis karakteristik
lingkungan laut. sampah anorganik berdasarkan jumlah,
Sampah tersebut secara tidak ukuran dan berat yang ada pada ekositem
langsung masuk ke perairan laut melalui mangrove di Desa Lesah Kecamatan
sungai, saluran pembuangan air, air Tagulandang Kabupaten Sitaro
limpasan, angin atau secara tak sengaja berdasarkan jumlah, ukuran dan berat.
hilang, termasuk barang-barang yang
hilang di laut (perlengkapan penangkapan METODE PENELITIAN
ikan) dan juga sampah tersebut banyak Pengambilan Sampel dilakukan di
ditemukan di daerah pantai atau pesisir. Desa Lesah Kecamatan Tagulandang
Tipe sampah laut yaitu plastik, kain, busa, Kabupaten Sitaro dengan titik koordinat
styrofoam, kaca, keramik, logam, kertas 2°21’29.24″LU 125°22’12.12″BT pada
dan karet. Hal ini sangat penting dan bulan november 2019. Peta lokasi
menarik untuk diteliti, dikarenakan dampak pengambilan sampel ditampilkan pada
yang ditimbulkan oleh sampah laut dapat Gambar 1 dengan skala peta 1 : 250.000.
mengancam ekosistem mangrove beserta Adapun alat dan bahan yang digunakan
kehidupan biota yang terdapat di selama penelitian yaitu tali rafia, alat tulis,
ekosistem tersebut (Mulana, 2016). Global positioning system (GPS), rol
Desa Lesah Kecamatan meter, kamera, mistar, timbangan dan
Tagulandang Kabupaten Sitaro merupakan karung.
daerah dengan berbagai macam aktivitas

45
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021

Gambar 1 : Peta Lokasi Penelitian

perjenis pada tiap stasiun mengikuti


Teknik Pengambilan Data persamaan sebagai berikut ini (NOAA,
Penelitian dilakukan pada 3 2013):
stasiun dengan luas area 23.329m 2. Perhitungan yang dilakukan untuk
Setiap stasiun terdapat 2 line transect mengetahui nilai total dan nilai rata-rata
dengan masing–masing memiliki 10 untuk jumlah sampah setiap jenis
petak/plot pengambilan sampel. Jalur Jn Tot = JnStasiun 1 + JnStasiun 2 +
transek pengamatan dimulai dengan JnStasiun 3
arah tegak lurus dari arah laut ke arah J𝑛 Stasiun 1 + J𝑛 Stasiun 2 + J𝑛 Stasiun 3
Jnx =
darat sepanjang 100 meter. Jarak antar X Stasiun
stasiun adalah 50 meter dan jarak antar
Perhitungan yang dilakukan untuk
transek adalah 10 meter, dimana jalur
mengetahui nilai total dan nilai rata-rata
transek tersebut harus mewakili wilayah
untuk berat sampah setiap jenis
penelitian. Penarikan line transect
BnTot = BnStasiun 1 + BnStasiun 2 +
dilakukan pada saat air surut.
BnStasiun 3
Analisis Data B𝑛 Stasiun 1 + B𝑛 Stasiun 2 + B𝑛 Stasiun 3
Sampel sampah yang telah Bnx =
X Stasiun
dikumpulkan selanjutnya dilakukan
pengelompokkan sampel berupa plastik, Perhitungan yang dilakukan untuk
karet, logam dan kaca. Perhitungan total mengetahui nilai total dan nilai rata-rata
jumlah, berat dan ukuran sampah untuk ukuran sampah setiap jenis

46
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021

UnTot = UnStasiun 1 + UnStasiun 2 + U𝑛 Stasiun 1 + U𝑛 Stasiun 2 + U𝑛 Stasiun 3


Unx =
UnStasiun 3 X Stasiun

Keterangan: UnTot = Total ukuran sampah jenis n


Jn Tot = Total jumlah sampah jenis n (Centi meter)
(buah) JnẊ = Rata-rata jumlah sampah UnX = Rata-rata ukuran sampah jenis n
jenis n (buah) (Centi meter)
BnTot = Total berat sampah jenis n
(gram) BnẊ = Rata-rata berat sampah
jenis n (gram)

HASIL DAN PEMBAHASAN


lain-lain berdasarkan NOAA (2013).
Sebaran Sampah Anorganik Kategori sampah tersebut dibedakan lagi
Berdasarkan hasil yang didapatkan pada berdasarkan bahan penyusun dari
ekosistem mangrove di Desa Lesah, sampah yang didapatkan dan dilakukan
menunjukkan bahwa sebaran sampah perhitungan jumlah setiap jenis pada
anorganik terdiri atas 4 kategori jenis yaitu masing-masing stasiun, seperti yang
sampah plastik, karet, logam, kaca dan ditampilkan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Kategori sampah

Tabel 2. Jumlah setiap jenis sampah dan rata-rata jumlah sampah jenis n (buah) (JnX) pada
masing-masing stasiun

47
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021

Presentase jumlah sampah jenis n (buah)

2% 2%
3%
Plastik Karet

Logam Kaca
93%

Gambar 2. Diagram pie presentase jumlah sampah anorganik perjenis

Dari berbagai jenis sampah anorganik paling banyak ditemukan di ekosistem


yang didapatkan yang termuat dalam mangrove Desa Lesah yaitu sebanyak 161
(Gambar 2) menunjukan bahwa jenis item dengan nilai rata-rata 17.89, diikuti
sampah plastik merupakan jenis yang
terbanyak kedua adalah karet 5 item plastik yang tertinggi sebesar 228
dengan nilai rata-rata 0.56, kaca 4 item dengan rata-rata 76.
dengan nilai rata-rata 0.44., dan logam 3 Berdasarkan beberapa penelitian
item dengan nilai rata-ratanya 0,33. tersebut menunjukkan jenis sampah
Persentase kepadatan sampah anorganik plastik memiliki penyebaran dan
di ekosistem mangrove Desa Lesah keberadaan yang lebih tinggi
menunjukan bahwa jenis sampah plastik dibandingkan jenis sampah lainnya. Hal
merupakan yang tertinggi (93 %), diikuti ini juga didukung dengan penelitian yang
karet (3%), logam (2%), dan kaca (2%). telah dilakukan oleh NOAA (2016)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimana sampah plastik terdapat
plastik merupakan sampah dengan diseluruh perairan di dunia.
presentase paling tinggi tidak hanya di
lokasi penelitian. Namun terdapat Karakteristik Ukuran dan Berat Sampah
beberapa penelitian pada lokasi yang Anorganik
berbeda menunjukkan plastik merupakan Berdasarkan ukurannya, Lippiat
sampah yang paling banyak ditemukan. dkk. (2013) membagi karakteristik
Kahar dkk. (2020) melaporkan sampah laut menjadi 5 kategori yaitu
sampah plastik merupakan sampah mega-debris (>1 m), macro-debris (>2,5
anorganik yang paling banyak ditemukan cm - 1 m), meso-debris (5 mm - 2,5 cm),
pada ekosistem mangrove pantai micro-debris (0,33 mm - 5,00 mm) dan
Talawaan Bajo (berdekatan dengan nano-debris (<1µm). Hasil pengamatan
pemukiman warga) yaitu sebesar 162 sampel sampah anorganik yang
dengan rata-rata 10,80. Kondisi yang diperoleh di lokasi penelitian termasuk
sama juga dilaporkan pada penelitian ke dalam 2 karakteristik sampah
Djaguna dkk. (2019) dengan lokasi anorganik yaitu mega-debris dan macro-
penelitian di pantai Tongkaina dan debris, hasil ini dapat dilihat pada Tabel
Talawaan Bajo. Dimana kepadatan 3. Dari berbagai jenis sampah yang
sampah plastik sebesar 481 dengan ditemukan pada tiap stasiun, plastik
rata-rata 8,014. Selain itu, pada merupakan jenis yang total ukurannya
penelitian Patuwo dkk. (2020) di pantai paling besar yaitu sebesar 4517.70 cm
Tumpaan Desa Tateli juga mendapatkan dengan rata-rata 501.97 cm, diikuti karet
hasil presentase kepadatan sampah dengan nilai total 139.5 cm dan rata-rata

48
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021

15.50 cm, selanjutnya kaca 72.30 cm Total berat sampah perjenis yang
dengan nilai rata-rata 8.03 cm dan logam didapatkan di 3 stasiun titik pengamatan
46 cm dengan nilai rata-rata 5.06 cm. ditunjukkan pada Tabel 8. Persentase
Persentase ukuran sampah anorganik di berat sampah tersebut dapat dilihat pada
ekosistem mangrove Desa Lesah (Gambar Gambar 4.
3) menunjukan bahwa jenis sampah plasik
merupakan yang terbesar (95%), diikuti
karet (3%), kaca (1%), dan logam (1%).

Tabel 3. Ukuran sampah anorganik


Jumlah Ukuran (Cm) Sampah
Un Tot UnX
Jenis S1 S2 S3
Plastik 2945.3 882.00 690 4517.70 501.97
Karet 87 0 52.5 139.5 15.50
Logam 10 24 11.5 46 5.06
Kaca 48.5 23.80 0 72.30 8.03

Presentase Ukuran Sampah Jenis n (Cm)


1%
1% Plastik
3%
Karet
Logam
Kaca
95%

Gambar 3. Diagram pie presentase ukuran sampah jenis

Tabel 4. Berat sampah perjenis


Jumlah Berat (g) Sampah
Bn Tot BnX
Jenis S1 S2 S3
Plastik 1413.97 972.93 777 31663.55 351.51
Karet 332.68 0 38.51 371.19 41.24
Logam 115.03 26.74 15.79 157.56 17.51
Kaca 697.02 240.01 0 937.03 104.11

49
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021

Presentase Berat Sampah Jenis n (g)

20% Plastik
4%
Karet
68% Logam
8% Kaca

Gambar 4. Diagram pie presentase berat sampah

Berdasarkan hasil yang ditunjukkan sampah anorganik di ekosistem mangrove


pada tabel diatas, nilai bobot berat sampah Desa Lesah menujukan bahwa jenis
anorganik yang paling tinggi adalah jenis sampah plasik merupakan yang terbesar
sampah plastik dengan nilai total 31663.55 (68%), sedangkan bobot yang terendah
g dan rata-rata berat 351.51 sedangkan adalah logam (4%).
yang paling rendah adalah jenis sampah Nilai sampah anorganik yang
logam dengan nilai total 157.56 g dan rata- dihasilkan dalam penelitian ini dengan jelas
rata 17.51. Persentase bobot berat dapat dilihat pada tabel 9.

Tabel 9. Total jumlah item,ukuran dan berat sampah anorganik pada luas area ekosistem
mangrove Desa Lesah.

Total jumlah Jumlah Bobot Total


Jenis sampah Item/ha berat/ha ukuran/ha
Plastik 161 690.99 1357.75 1938.93
Karet 5 2.146 159.30 598.71
Kaca 4 1.717 4021.59 310.30
Logam 3 1.288 676.22 195.28

Secara keseluruhan total jumlah sampah yang nilainya terendah dengan


potongan sampah anorganik terbanyak total 3 item/23.329m2 (1.288 Item/Ha)
adalah jenis plastik dengan total 161 dengan bobot berat (6.762.2 gram/ha) dan
item/23.329m2 (6.909,9 Item/Ha) dengan total ukuran (1.952,8 cm/ha).
bobot berat (13.577,5 gram/Ha) dan total Beberapa penelitian yang telah
ukuran (19.389,3 cm/Ha). Sampah jenis dilaporkan juga menunjukkan nilai rata-rata
karet sebanyak 5 item/23.329m2 (2.146 berat total sampah anorganik tertinggi
Item/Ha) dengan bobot berat (1.593 adalah nilai dari sampah plastik. Penelitian
gram/Ha) dan total ukuran (5.987,1 Kahar dkk. (2020) di ekosistem
cm/Ha). Sampah jenis kaca sebanyak 4 mangrove pantai Talawaan Bajo yang
item/23.329m2 (1.717 Item/Ha) dengan berdekatan dengan pemukiman warga
berat (4.021,59 gram/Ha) dan total ukuran ditemukan nilai rata-rata berat sampah
(3.103 cm/Ha). Sampah jenis logam adalah anorganik jenis plastik 1043.84 g.

50
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021

Kondisi yang sama terdapat juga di Berdasarkan beberapa penelitian


Pantai Tongkaina dan Talawaan Bajo diatas, tingginya nilai bobot berat sampah
pada penelitian Djaguna, dkk. (2019) anorganik ditentukan oleh banyaknya
didapatkan nilai bobot total yaitu jumlah sampah perjenis, begitu pula
1433.38 g. Selain itu pada penelitian sebaliknya jika jumlah sampah perjenis
Patuwo, dkk. (2020) di Pantai Tumpaan sedikit maka nilai bobot beratnya rendah.
Desa Tateli Dua Kecamatan Mandolang Hal ini diduga diakibatkan oleh adanya
Kabupaten Minahasa didapatkan nilai aktivitas masyarakat yang memberikan
berat total keseluruhan 2062.32 g. kontribusi masuknya makroplastik ke
perairan melalui saluran air.

berat 17.51. Jumlah ukuran jenis sampah


KESIMPULAN DAN SARAN menunjukan bahwa terdapat 2 karakteristik
Kesimpulan yaitu mega-debris dan macro-debris
Jenis sampah laut yang pada dengan bobot total 514.37.
umumnya ditemukan pada lokasi
penelitian berupa sampah plastik, karet, Saran
logam, dan kaca. Namun, jenis sampah Berdasarkan hasil penelitian yang telah
yang paling dominan adalah sampah dilakukan di Desah Lesah maka
plastik, yaitu sebanyak 161 item diikuti disarankan perlu dilakukan penelitian
karet 5 item, kaca 4 item dan logam 3 item. pengaruh sampah terhadap organisme
Dari berbagai jenis sampah yang yang hidup di kawasan mangrove. Selain
ditemukan pada tiap stasiun, plastik itu, banyaknya sampah yang ditemukan
merupakan jenis yang rata-rata dalam penelitian ini dapat menjadi
ukurannya paling besar yaitu 501.97 cm perhatian bagi pemerintah di Desa,
dengan berat 351.51 g diikuti karet nilai masyarakat, LSM lingkungan maupun diri
rata-rata 15.50 cm dengan berat 41.24 g sendiri agar bisa menanganani sampah ke
selanjutnya kaca nilai rata-rata 8.03 cm depannya.
dengan berat 104.11 g dan terakhir
logam nilai rata-rata 5.06 cm. dengan

DAFTAR PUSTAKA

Djaguna, A., W.E. Pelle., J.N.W. Schaduw., utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis.
H.W.K. Mangengkey., N.D.C. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Rumampuk., E. L. A. Ngangi. 2019. UNSRAT. Vol 8 (1), Tahun 2020 Hal. 1-
Identifikasi Sampah Laut Di Pantai 6
Tongkaina dan Talawaan Bajo. Jurnal
Pesisir dan Laut Tropis. Fakultas Lippiatt, S.M., Arthur, C.D., and Wallace, N.E.
Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT. (2013). “Assessing the abundance and
Vol. 7(3). Hal. 175-182 types of marine debris on shorelines
and surface waters in Chesapeake Bay
Kahar, M.G., J.N.W. Schaduw, Rumampuk tributaries stratified by land use.”
N.D.C., W.E. Pelle, C. Sondakh, J. Presentation at the Ocean Sciences
F.Pangemanan. 2020. Identifikasi Meeting, 20-24 February 2012, Salt
sampah anorganik pada ekosistem Lake City, UT, USA.
mangrove desa talawaan bajo
kecamatan wori kabupaten minahasa

51
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021

Mulana, F. (2016). Identifikasi Sampah Laut Manembu., E. L. A. Ngangi. 2020.


Di Kawasan Wisata Pantai Kota Karakteristik Sampah Laut di Pantai
Makassar. Skripsi, 1–59. Tumpaan Desa Tatel Dua Kecamatan
Mandolang Kabupaten Minahasa.
NOAA [National Oceanic and Atmospheric Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. Fakultas
Administration]. 2013. Programmatic Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT.
Environmental Assessment (PEA) for Vol. 8(1), Tahun 2020 Hal. 70-83
the NOAA Marine Debris Program
(MDP). Maryland (US): NOAA. 168 p. Salinding, A.R., Pusomah, J.H., Palar, N.A.
2016. Efektivitas Pengelolaan Sampah
NOAA. 2016. Marine Debris Program. Oleh Dinas Kebersihan Dan
Pertamanan Kota Manado.
Patuwo, N.C., W.E. Pelle., H.W.K. www.ejournal.unsrat.ac.id. Hal 1-12.
Mangengkey., J.N.W. Schaduw., I.S.

52

You might also like