Identifikasi Sampah Anorganik Pada Ekosistem Mangrove Di Desa Lesah Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro
Identifikasi Sampah Anorganik Pada Ekosistem Mangrove Di Desa Lesah Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro
Identifikasi Sampah Anorganik Pada Ekosistem Mangrove Di Desa Lesah Kecamatan Tagulandang Kabupaten Sitaro
1. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam
Ratulangi, Manado.
2. Program Studi Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Universitas Sam Ratulangi Manado
*e-mail : loliwustenly@gmail.com
Abstract
Based on the material content, waste is grouped into two types, namely organic waste (waste
derived from animal, plant and human parts) and inorganic waste (waste derived from materials such
as metal, glass, styrofoam, plastic and rubber). Inorganic waste is one of the coastal pollution problems,
yet information about inorganic waste in mangrove ecosystem was relatively low, especially at Lesah
Village, Tagulandang Sub district, Sitaro Regency. This study aims to determine the distribution of
inorganic waste by type and to analyze the characteristic of inorganic waste based on the amount of
size and weight found. The method used in this research is the line transects method at 3 different
stations. The results showed that the types of marine debris that found were plastic, rubber, metal, and
glass waste and there were 2 characteristics, namely mega-debris and macro-debris. Of the various
types of debris obtained, plastic is the most commonly found, 161 items/23.329m2 (69.099 Items/ha)
with a total weight of 1357.75 gram/ha and a total size of 1938.93 cm/ha. Followed by rubber debris as
many as 5 items/23.329m2 (2.146 items/ha) with a total weight of 159.309 gram/ha and a total size of
59.871 cm/ha. Then, glass debris as many as 4 items/23.329m2 (1.717 items/ha) with a total weight of
402,159 grams/ha a total size of 31.030 cm/ha. Whereas, metal debris is the lowest value found as
many as 3 item/23.329m2 (1.288 items/ha) with a total weight of 67.622 gram/ha and a total size of
19.528 cm/ha.
Abstrak
Berdasarkan kandungan materinya, sampah dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu sampah
organik (sampah yang berasal dari bagian hewan, tumbuhan dan manusia) dan sampah anorganik
(sampah yang berasal dari bahan seperti logam, kaca, styrofoam, plastik dan karet). Sampah
anorganik menjadi salah satu masalah pencemaran pesisir, namun informasi mengenai sampah
anorganik di ekosistem mangrove masih relatif sedikit khususnya di Desa Lesah Kecamatan
Tagulandang Kabupaten Sitaro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran sampah
anorganik berdasarkan jenisnya dan menganalisis karakteristik sampah anorganik berdasarkan jumlah
ukuran dan beratnya yang ditemukan pada lokasi penelitian. Metode yang digunakan adalah metode
line transect dengan 3 stasiun berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sampah laut yang
ditemukan pada lokasi penelitian berupa sampah plastik, karet, logam, dan kaca dan terdapat 2
karakteristik yaitu mega-debris dan macro-debris. Dari berbagai semua jenis sampah yang didapatkan,
plastik merupakan yang paling banyak dengan jumlah 161 item/23.329m 2 (69.099 Item/Ha) dengan
bobot berat 1357.75 gram/ha dan total ukuran 1938.93 cm/ha. Sampah jenis karet sebanyak 5
item/23.329m2 (2.146 Item/Ha) dengan bobot berat 159.309 gram/ha dan total ukuran 59.871 cm/ha.
Selanjutnya, sampah jenis kaca sebanyak 4 item/23.329m2 (1.717 Item/Ha) dengan berat (402,159
44
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021
gram/ha) dan total ukuran (31.030 cm/ha). Sampah jenis logam adalah sampah yang nilainya terendah
dengan total 3 item/23.329m 2 (1.288 Item/Ha) dengan bobot berat (67.622 gram/ha) dan total ukuran
(19.528 cm/ha).
PENDAHULUAN
Sampah laut adalah salah satu manusia. Aktivitas–aktivitas tersebut dapat
permasalahan yang diakibatkan oleh ulah memberikan kontribusi pencemaran
manusia yang banyak dihadapi oleh berupa sampah pada ekosistem mangrove
banyak kota di seluruh dunia. Timbulnya khususnya sampah anorganik. Komposisi
permasalahan sampah ini, tidak terlepas dan kepadatan sampah anorganik pada
dari pertumbuhan pesat penduduk yang ekosistem mangrove merupakan informasi
diikuti dengan pertambahan kebutuhan kuantitatif dalam menentukan strategi
dan aktifitas manusia sehingga mendorong pengelolaan sampah di Desa Lesah
volume sampah semakin meningkat Kecamatan Tagulandang Kabupaten
(Salinding dkk., 2016). Sampah laut, juga Sitaro.
disebut sebagai kotoran laut, didefinisikan Tujuan penelitian ini adalah
oleh NOAA (2013) sebagai benda padat Mengetahui sebaran sampah anorganik
persistent, diproduksi atau diproses oleh berdasarkan jenis yang ada di Desa Lesah
manusia, secara langsung atau tidak Kecamatan Tagulandang Kabupaten
sengaja dibuang atau ditinggalkan di dalam Sitaro dan Menganalisis karakteristik
lingkungan laut. sampah anorganik berdasarkan jumlah,
Sampah tersebut secara tidak ukuran dan berat yang ada pada ekositem
langsung masuk ke perairan laut melalui mangrove di Desa Lesah Kecamatan
sungai, saluran pembuangan air, air Tagulandang Kabupaten Sitaro
limpasan, angin atau secara tak sengaja berdasarkan jumlah, ukuran dan berat.
hilang, termasuk barang-barang yang
hilang di laut (perlengkapan penangkapan METODE PENELITIAN
ikan) dan juga sampah tersebut banyak Pengambilan Sampel dilakukan di
ditemukan di daerah pantai atau pesisir. Desa Lesah Kecamatan Tagulandang
Tipe sampah laut yaitu plastik, kain, busa, Kabupaten Sitaro dengan titik koordinat
styrofoam, kaca, keramik, logam, kertas 2°21’29.24″LU 125°22’12.12″BT pada
dan karet. Hal ini sangat penting dan bulan november 2019. Peta lokasi
menarik untuk diteliti, dikarenakan dampak pengambilan sampel ditampilkan pada
yang ditimbulkan oleh sampah laut dapat Gambar 1 dengan skala peta 1 : 250.000.
mengancam ekosistem mangrove beserta Adapun alat dan bahan yang digunakan
kehidupan biota yang terdapat di selama penelitian yaitu tali rafia, alat tulis,
ekosistem tersebut (Mulana, 2016). Global positioning system (GPS), rol
Desa Lesah Kecamatan meter, kamera, mistar, timbangan dan
Tagulandang Kabupaten Sitaro merupakan karung.
daerah dengan berbagai macam aktivitas
45
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021
46
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021
Tabel 2. Jumlah setiap jenis sampah dan rata-rata jumlah sampah jenis n (buah) (JnX) pada
masing-masing stasiun
47
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021
2% 2%
3%
Plastik Karet
Logam Kaca
93%
48
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021
15.50 cm, selanjutnya kaca 72.30 cm Total berat sampah perjenis yang
dengan nilai rata-rata 8.03 cm dan logam didapatkan di 3 stasiun titik pengamatan
46 cm dengan nilai rata-rata 5.06 cm. ditunjukkan pada Tabel 8. Persentase
Persentase ukuran sampah anorganik di berat sampah tersebut dapat dilihat pada
ekosistem mangrove Desa Lesah (Gambar Gambar 4.
3) menunjukan bahwa jenis sampah plasik
merupakan yang terbesar (95%), diikuti
karet (3%), kaca (1%), dan logam (1%).
49
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021
20% Plastik
4%
Karet
68% Logam
8% Kaca
Tabel 9. Total jumlah item,ukuran dan berat sampah anorganik pada luas area ekosistem
mangrove Desa Lesah.
50
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021
DAFTAR PUSTAKA
Djaguna, A., W.E. Pelle., J.N.W. Schaduw., utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis.
H.W.K. Mangengkey., N.D.C. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Rumampuk., E. L. A. Ngangi. 2019. UNSRAT. Vol 8 (1), Tahun 2020 Hal. 1-
Identifikasi Sampah Laut Di Pantai 6
Tongkaina dan Talawaan Bajo. Jurnal
Pesisir dan Laut Tropis. Fakultas Lippiatt, S.M., Arthur, C.D., and Wallace, N.E.
Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT. (2013). “Assessing the abundance and
Vol. 7(3). Hal. 175-182 types of marine debris on shorelines
and surface waters in Chesapeake Bay
Kahar, M.G., J.N.W. Schaduw, Rumampuk tributaries stratified by land use.”
N.D.C., W.E. Pelle, C. Sondakh, J. Presentation at the Ocean Sciences
F.Pangemanan. 2020. Identifikasi Meeting, 20-24 February 2012, Salt
sampah anorganik pada ekosistem Lake City, UT, USA.
mangrove desa talawaan bajo
kecamatan wori kabupaten minahasa
51
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 9 Nomor 2 Tahun 2021
52