Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

Journal of Intellectual Property

www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

ANALISIS PERSAMAAN MEREK TERKENAL YANG TIDAK SEJENIS DITINJAU DARI


HUKUM MEREK (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 29 PK/PDT.SUS-
HKI/2016)

Arif Rohman
Alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia

Contact: arifrohman26@gmail.com

Diterima: 10 November 2021 ABSTRACT


Direvisi: - The granting of a brand to a product of goods or services can
Disetujui: 10 Desember 2021 also prevent unfair business competition, with the brand of a
Hak Cipta: ©2018 product or service being able to distinguish its origin, quality
Halaman: 27-46
and guarantee that the product is original. A high-priced
product is usually not because of the product itself, but the
influence of the brand. In the case obtained by the author, the
panel of judges is of the opinion that the lawsuit for the
cancellation of the mark is not accepted because the goods in
dispute are not of the same type. The Supreme Court argues
that until now there has been no Government Regulation as a
follow-up to Article 6 paragraph 2 of Law Number 15 of 2001
concerning Marks. Based on the plenary meeting of the civil
chamber as outlined in the Circular Letter of the Supreme
Court Number 03/BUA.6/HS/SP/XII/2015, it has been agreed
that the lawsuit for the cancellation of a mark which has
essentially different similarities, the lawsuit must be declared
not accepted and the verdict -the previous Supreme Court
decision regarding the same mark for goods of a different kind
is no longer guided by the guidelines; is a cumulative-critical
legal case study that is based on a collection of information,
the existence of cause and effect to then draw conclusions;
Based on the description of the legal analysis above, the
authors draw two conclusions, namely: 1. The decision of the
Panel of Judges is not quite right. 2. The legal consequences
of the Supreme Court's Decision Number 29
PK/Pdt.SusHKI/2016 which was decided with a verdict that
cannot be accepted in the last legal effort of the PK, has
permanent legal force.

Keywords: Brand Rights, Dissimilar Brand Rights.

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......27


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

PENDAHULUAN Pada tahun 2013 Penggugat menggugat


Posisi Kasus Henrywo Yuwijono selanjutnya disebut
Tergugat, ke Pengadilan Niaga pada
Pemohon Peninjauan Kembali/Termohon Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk
Kasasi/Penggugat adalah salah satu pembatalan merek. BMW BODY MAN
produsen mobil terkenal dan terkemuka di WEAR. Tergugat adalah pemilik merek
dunia yang bernama BAYERISCHE BMW BODY MAN WEAR dengan nomor
MOTOREEN WERKE (BMW) selanjutnya permohonan merek D00-2004- 08806-
disebut Penggugat, berada dalam peringkat 08901 yang diajukan permohonan merek
100 besar dari daftar perusahaan FORTUNE pada tanggal 3 Mei 2002, dan diperoleh
GLOBAL 500. Merek BMW menempati nomor registrasi merek IDM000016513
peringkat 12 teratas dari peringkat 100 pada tanggal 17 September 2004, di kelas
besar merek Global Terbaik oleh salah satu 25 yaitu barang fashion. Kemudian pada
agensi pemberi peringkat merek paling tanggal 20 Oktober 2008 Tergugat
dihormati yaitu Interbrand. Lebih lanjut mendafatarkan logo mereknya dan
mobil-mobil penggugat telah digunakan diperoleh nomor registrasi IDM000181631.
dalam film-film Hollywood yang popular
dan yang paling baru adalah film action Gugatan pembatalan merek ini didasarkan
Mission Impossible Four yang dibintangi pada ketentuan Pasal 68 UndangUndang
oleh aktor Tom Cruise yang sangat terkenal. Merek menyatakan bahwa: “Gugatan
pembatalan pendaftaran Merek dapat
Produksi kendaraan milik Penggugat dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan
ditelusuri dari masa ke masa yaitu sejak berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud
tahun 1197 atas produksi sepeda motor dan dalam Pasal 4, Pasal 5, atau Pasal 6”; Bahwa
setelahnya pada tahun 1928 memproduksi gugatan pembatalan merek ini didasarkan
mobil. Pendaftaran pertama merek kata pada Pasal-Pasal tersebut yang berbunyi:
BMW terdaftar di Jerman pada tahun 1929
dan berlaku hingga 28 Februari 2019, jauh 1. Pasal 4 Undang-Undang Nomor 15
sebelum Tergugat mengajukan pendaftaran Tahun 2001 Tentang Merek berbunyi:
mereknya. Penggugat saat ini telah Bahwa Tergugat mengajukan
mendaftarkan merek BMW di lebih dari 150 permohonan pendaftaran merek-merek
negara termasuk Indonesia. Pendafta ran dengan itikad tidak baik;
tersebut tidak hanya mendaftarkan 2. Pasal 6 ayat (1) huruf (b) Undang-
kendaraan-kendaraan saja, tetapi juga Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang
barang fashion dan olahraga. Merek berbunyi: Bahwa merek-merek
milik Tergugat mempunyai persamaan
Penggugat juga memiliki banyak pendaftran pada pokoknya dan/atau pada
untuk logo BMW yang terdiri dari desain keseluruhannya dengan merek terkenal
lingkaran dengan bentuk dua bagian dari “BMW” dan “LOGO BMW” yang dimiliki
seperempat lingkaran berwarna putih yang oleh Penggugat untuk barang yang
dinyatakan menyerupai baling-baling yang sejenis;
berputar dengan latar belakang langit. 3. Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Nomor

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......28


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

15 Tahun 2001 Tentang Merek kasasi mengabulkan permohonan kasasi,


berbunyi: Bahwa merek-merek milik dengan amar putusan Mahkamah Agung
Tergugat mempunyai persamaan pada Nomor 79 K/Pdt,Sus-HKI/2014 pada
pokoknya dan/atau pada tanggal 27 Oktober 2014 yang berisi
keseluruhannya dengan merek terkenal Membatalkan Putusan Pengadilan Niaga
“BMW” dan “LOGO BMW” yang dimiliki pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
oleh Penggugat untuk barang yang Nomor 50/Pdt.Sus/Merek/2013/PN Niaga
tidak sejenis. Jkt. Pst.

Berdasarkan bukti-bukti dan alasan-alasan Pengugat tidak terima dengan Putusan


yang disampaikan Penggugat. Majelis hakim Kasasi dan kembali melakukan upaya
memutuskan BMW milik Penggugat hukum terakhir dengan mengajukan
terbukti sebagai merek terkenal dunia. permohonan Peninjauan Kembali pada
Sedangkan BMW milik Tergugat dianggap Mahkamah Agung. Tapi upaya tersebut
memiliki iktikad tidak baik saat justru tidak membuahkan hasil. MA hanya
mendaftarkan merek Body Man Wear, mengubah putusan ditolak menjadi tidak
karena mendompleng keternaran merek diterima, dengan Putusan Mahkamah Agung
BMW Jerman yang sudah terkenal dan Nomor 29 PK/Pdt.Sus-HKI/2016.
memerintahkan kepada Turut Tergugat
yaitu Direktorat Jendral Hak Kekayaan Majelis hakim berpendapat bahwa gugatan
Intelektual untuk melaksanakan pembatalan merek itu tidak diterima karena
pembatalan merek BMW milik Tergugat barang yang disengketakan tidak sejenis.
yang Termuat dalam Putusan Pengadilan Mahkamah Agung berargumen bahwa
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hingga sekarang belum ada Peraturan
Nomor 50/Pdt.Sus/Merek/2013/PN Niaga Pemerintah sebagai tindak lanjut dari Pasal
Jkt. Pst. Atas Putusan Pengadilan Niaga pada 6 ayat 2 Undang-Undang Nomor 15 Tahun
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 2001 Tentang Merek. Berdasarkan rapat
50/Pdt.Sus/Merek/2013/PN Niaga Jkt. Pst, pleno kamar perdata yang di tuangkan
dalam Surat Edaran Mahkamah Agung
Tergugat tidak terima dan mengajukan Nomor 03/BUA.6/H.S/SP/XII/2015, telah
permohonan kasasi pada Mahkamah Agung disepakati bahawa gugatan pembatalan
dengan alasan bahwa pembatalan merek merek yang memiliki persamaan pada
yang telah dilakukan oleh Penggugat telah pokoknya yang tidak sejenis, gugatan harus
kadaluwarsa, karena sudah melebihi batas dinyatakan tidak diterima dan putusan-
waktu 5 tahun sejak berlakunya putusan Mahkamah Agung terdahulu
pelindungan merek BMW milik Tergugat, tentang merek yang sama untuk barang
yaitu pada tahun 2002 dan tahun 2005 tidak sejenis tidak lagi dipedomani.
sedangkan gugatan pembatalanya (Putusan PK Mahkamah Agung Nomor 29
dimohonkan pada tahun 2013, sesuai PK/Pdt.SusHKI/2016).
dengan ketentuan Pasal 69 ayat (1)
Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2001
tentang Merek. Majelis Hakim pada tingkat

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......29


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

Amar Putusan dihadiri oleh para pihak..


Putusan Mahkamah Agung Nomor 29
PK/Pdt.Sus-HKI/2016: RUMUSAN MASALAH
MENGADILI
Berdasarkan rangkaian uraian di atas, maka
1. Mengabulkan permohonan peninjauan
penulis ingin mengkaji permasalahan pada
kembali dari Pemohon Peninjauan
Studi Kasus Hukum ini yaitu : 1. Bagaimana
Kembali BAYERISCHE MOTOREEN
analisis terhadap pertimbangan Hakim
WERKE AKTIENGESELOLSCHAFFT
Mengenai pembatalan persamaan merek
tersebut;
terkenal yang tidak sejenis berdasarkan
2. Membatalkan Putusan Mahkamah
hukum merek?; 2. Bagaimanakah akibat
Agung Nomor 79 K/Pdt.Sus-HKI/2014
hukum atas Putusan Mahkamah Agung
tanggal 27 Oktober 2014 juncto
Nomor 29 PK/Pdt.Sus-HKI/2016?
Putusan Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor TUJUAN PENULISAN
50/Pdt.Sus/Merek/2013/PN Niaga Jkt.
Pst, tanggal 10 Desember 2013. 1. Untuk memberikan analisis terhadap
MENGADILI KEMBALI pertimbangan Hakim Mengenai
1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak pembatalan persamaan merek terkenal
dapat diterima; yang tidak sejenis berdasarkan hukum
2. Menghukum Termohon Peninjauan merek.
Kembali untuk membayar biaya 2. Untuk mengetahui akibat hukum atas
perkara dalam semua tingkat peradilan Putusan Mahkamah Agung Nomor 29
dan pemeriksaan peninjauan kembali, PK/Pdt.Sus-HKI/2016.
yang dalam pemeriksaan peninjauan
kembali sebesar Rp10.000.000.00 METODOLOGI
(sepuluh juta rupiah). Artikel ini merupakan penelitian studi
kasus berdasarkan Putusan Mahkamah
Demikianlah diputuskan dalam rapat Agung Nomor 29 PK/Pdt.Sus-HKI/2016,
permusyawaratan Majelis Hakim pada yang bersifat kumulatif-kritis.
Mahkamah Agung pada hari Rabu, tanggal
11 Mei 2016 oleh Prof. Dr. Takdir Rahmadi, HASIL DAN ANALISA HUKUM
S.H., LLM., Hakim Agung yang ditetapkan
oleh ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Sebelum membahas mengenai rumusan
Majelis, I Gusti Agung Sumanatha, S.H., M.H., masalah, penulis akan memberikan deskripsi
dan H. Hamdi, S.H., M.Hum., Hakim-Hakim
tentang pelindungan Hak Kekayaan Intelektual
Agung, masing-masing sebagai Anggota,
Putusan tersebut diucapkan dalam sidang (HKI), dimana salah satu katagori HKI yang
terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh dilindungi adalah Hak Merek. Perlindungan
Ketua dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim hukum terhdapa karya intelektual dalam era
Anggotaa tersebut dan Endang Wahyu
globalisasi sangan penting dilakukan,
Utami, S.H., M.H., Panitera Pengganti tanpa
mengingat begitu pesatnya kemajuan teknologi

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......30


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

yang memungkinkan suatu karya intelektual. Konsekuensi keikutsertaan Indonesia menjadi


Pelanggaran HKI dapat berupa pembajakkan, anggota World Trade Organization (WTO)
pemalsuan dalam konteks hak cipta dan hak dan konsekuensi dari perjanjian TRIPs,
merek dagang serta pelanggaran hak paten. Indonesia diwajibkan menyesuaikan
Semua pelanggaran tersebut jelas sangat perundang-undangan domestiknya dibidang
merugikan secara signifikan bagi pelaku HKI dengan standar minimum yang telah
ekonomi. (Sutedi, 2009, hlm. 6). diatur dalam TRIPs. Pelindungan HKI ini
menjadi lebih dari sekedar keharusan setelah
Pentingnya akan pelindungan terhadap HKI,
dicapainya kesepakatan GATT (General
banyak dilakukan oleh negara membentuk
Agreement on Tariff and Trade) dan setelah
konvensi-konvesi internasioanal yang
Konferensi Marakesh pada bulan April 1994
mengatur tentang pelindungan HKI, salah
disepakati pula GATT akan diganti dengan
satunya adalah Perjanjian TRIPs (Trade
sisitem perdagangan dunia yang sekarang
Realeted Aspect of Intellectual Property
dikenal dengan WTO (World Trade
Rights Including Trade in Counterfeit).
Organization) yang diratifikasi oleh
Perjanjian TRIPs mengatur tentang katagori
pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang
yang termasuk dalam karya intelektual, yaitu
Nomor 7 Tahun 1994 tentang pengesahan
sebagai berikut: (Sutedi, 2009, hlm. 56).
Agreement Establishing The World Trade
1. Hak Cipta dan Hak-Hak yang berkaitan
Organization atau Persetujuan Pembentukan
dengan Hak Cipta (Copyrights and
Organisasi Perdagangan Dunia. Saidin, 2015).
Related Rights);
2. Patents; Selanjutnya, melalui ratifikasi tersebut,
3. Merek Dagang (Trademarks); Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa
4. Indikasi Geografis (Geographical aturan dibidang HKI diantaranya adalah
Indication); Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016
5. Desain Industri (Industrial Design); tentang Perubahan Kelima atas Undang-
6. Rahasia Dagang (Protection of Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek,
Undisclosed Informatioan); Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016
7. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu tentang Hak Paten, Undang-Undang Nomor 19
(Layout-Desing of Intergrated Circuits); Tahun 2002 tentang Hak Cipta dan sebagainya
8. Control of Anti Competitive Practices in yang masing-masing memiliki perbedaan,
Contractual. namun mempunyai tujuan yang sama yaitu
untuk melindungi karya intelektual.

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......31


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

Merek merupakan bagian dari Hak Kekayaan Pengertian merek yang diatur dalam Perjanjian
Intelektual yang dilindungi oleh undang- TRIPs menyatakan setiap tanda atau
undang, diantaranya adalah Undang-Undang kombinasi dari tanda-tanda disertai dengan
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan contoh nama, huruf-huruf, warna-warna dan
Kelima atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun sebagainya. Namun demikian, ketentuan itu
2001 tentang Merek. Secara umum pengertian tidak membatasi pelindungan merek untuk
merek menurut World Intelectual Property tanda dalam bentuk lain yang tidak tercantum
Organization (WIPO) adalah merek sebagai dalam definisi tersebut sepanjang memiliki
tanda yang dapat membedakan barang atau daya pembeda. Perjanjian TRIPs pada
jasa dari suatu perusahaan dengan perusahaan hakikatnya hanya merupakan seprangkatan
lainnya. Sementara, dalam perjanjian aturan minimum di bidang HKI yang wajib
Internasional, istilah merek didefinisikan diratifikasi oleh setiap anggota WTO.
dalam Pasal 15 ayat (1) Perjanjian TRIPs, (Indriyanto & Yusnita, 2017).
yaitu:
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15
“Setiap tanda atau kombinasi tanda yang Tahun 2001 tentang Merek, deifinisi merek
dapat membedakan barang atau jasa dari berbunyi: “Merek adalah tanda yang berupa
perusahaan satu dengan perusahaan lain gambar, nama, kata, huruf-huruf, angkaangka,
harus dapat dijadikan merek. Tanda susunan warna, atau kombinasi dari unsur-
dimaksud, khususnya kata, termasuk nam unsur tersebut yang memiliki daya pembeda
personal, huruf-huruf, unsur figurative dan dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
kombinasi warna dan juga kombinasi tanda barang atau jasa.”
tersebut, harus memenuhi syarat pendaftaran
Sedangkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
merek. Jika suatu tanda tidak mampu
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan
membedakan barang atau jasa yang
Indikasi Geografis, menyebutkan merek yaitu:
berkaitan, negara anggota dapat
“Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan
mendaftarkan tanda tersebut berdasarkan
secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata,
daya pembeda yang didapatkan karena
huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2
penggunaan. Negara anggota dapat
(dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara,
menambahakan sebagai syarat pendaftaran
hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau
bahwa tanda tersebut harus tampak secara
lebih unsur tersebut untuk membedakan
visual.”
barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......32


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

orang atau badan hukum dalam kegiatan usaha yang mendaftarkannya.


perdagangan barang dan/atau jasa..”
Merek juga memiliki beberapa jenis,
Hak Merek berdasarkan Pasal 3 Undang- sebagaimana tercantum pada Pasal 1 butir 2
Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, dan 3 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
memberi penjelasan bahwa: “Hak atas Merek tentang Merek, yaitu merek dagang dan merek
adalah hak eksklusif yang diberikan oleh jasa. Merek dagang adalah merek yang
Negara kepada pemilik Merek yang terdaftar digunakan pada barang yang diperdagangkan
dalam Daftar Umum Merek untuk jangka oleh seseorang atau beberapa orang secara
waktu tertentu dengan menggunakan sendiri bersama-sama atau badan hukum untuk
Merek tersebut atau memberikan izin kepada membedakan dengan barang-barang sejenis
pihak lain untuk menggunakannya.” lainnya. Sedangkan merek jasa merupakan
merek yang digunakan pada jasa yang
Sedangkan Hak Merek berdasarkan undang-
diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa
undang baru tentang Merek dalam Pasal 1 ayat
orang secara bersama-sama atau badan hukum
(5) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016
untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis
tentang Merek dan Indikasi Geografis, yaitu:
lainnya.
“Hak atas Merek adalah hak eksklusif yang
diberikan oleh negara kepada pemilik Merek Selain jenis merek yang dijelaskan di atas ada
yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu pula pengklasifikasian lain yang didasarkan
dengan menggunakan sendiri Merek tersebut pada bentuk dan wujudnya. Menurut Suryatin
atau memberikan izin kepada pihak lain untuk bentuk dan wujud merek dimaksudkan untuk
menggunakannya.” membedakan dari barang sejenis milik orang
lain. Maka dari itu terdapat beberapa jenis
Berdasarkan penjelasan Hak Merek di atas
merek yaitu:
maka hak atas merek tercipta karena
1. Merek lukisan (beel mark)
pendaftaran dan bukan karena pemakaian
2. Merek kata (word mark)
pertama. Jelas disini menggunakan sistem
3. Merek bunyi-bunyi (klank mark)
konstitutif karena lebih terwujudnya kepastian
4. Merek bentuk (form mark)
hukum. Jadi, Hak ini adalah suatu hak yang
5. Merek judul (title mark)
eksklusif artinya orang lain tidak dapat
memakai merek yang sama. Sehingga merek Prof. R. Soekardono mengemukakan
yang sudah didaftarkan akan mendapatkan pendapatnya bahwa, tentang bentuk dan wujud
pelindungan hukum bagi orang atau badan dari merek itu undang-undang tidak

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......33


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

memerintahkan apa-apa, melainkan harus pilihan terakhir, walaupun mungkin


berdaya pembeda, yang diwujudkan dengan: harganya sangat murah dibandingkan
1) Cara yang oleh siapa pun mudah dapat dengan harga barang yang sama jenisnya.
dilihat (beel mark), 2) Merek dengan
2. Merek Terkenal
perkataan (word mark), 3) Kombinasi dari
merek atas pengelihatan dan merek perkataan. Ada yang lebih tinggi dari merek biasa
yaitu merek yang mempunyai kedudukan
Disamping itu saat ini dikenal juga merek
terkenal atau “well-known mark”. Merek
dalam bentuk tiga dimensi seperti merek pada
ini menjadi idaman dan pilihan utama
produk minuman Coca-Cola dan Kentucky
semua lapisan konsumen. Merek idaman
Fried Chicken. Selain jenis-jenis merek yang
dan pilihan utama semua lapisan konsumen.
telah dikemukakan oleh para ahli diatas.
Merek ini menjadi symbol yang memiliki
Dilihat dari prilaku merek di perdagangan
“reputasi tinggi”. Lambangnya memeiliki
bebas, banyak ahli yang berpendapat
kekuatan pancaran yang memukau dan
terjadinya perbedaan kemasyhuran atau tingkat
menarik, sehingga jenis barang apa saja
keterkenalan yang dimiliki merek menjadi tiga
yang berada di bawah merek itu, langsung
jenis yaitu: (Gunawati, 2015).
menimbulkan sentuhan keakraban (familiar
1. Merek Biasa attachment) dan ikatan mitos (mythical
context) kepada semua lapisan konsumen.
Merek biasa (normal mark) adalah merek
yang tidak dianggap memiliki reputasi 3. Merek Termasyhur
tinggi. Merek yang berderajat biasa
Tingkat derajat merek yang tertinggi ialah
dianggap kurang memeberi pancaran
merek termasyhur atau “famous mark”.
simbolis gaya hidup baik dari segi
Sedemikian rupa masyhurnya diseluruh
pemakaian dan teknologi. Masyarakat dan
dunia, sehingga reputasinya digolongkan
konsumen melihat kualitasnya rendah,
“merek aristocrat dunia”. Ada beberapa
pemakainnya tidak efisien, desain kurang
istilah yang dipergunakan untuk menamai
memenuhi selera. Jika seseorang hendak
merek termasyhur. Ada yang menyebutnya
membeli barang jenis tersebut, tidak
“highly renowed” merupakan “superlative”
langsung masyarakat konsumen
dari “well-known”. Artinya, merek
menentukan pilihan terhadapnya,
termasyhur mempunyai derajat yang lebih
kemungkinan jenis barang yang memakai
tinggi dari derajat merek biasa (normal
merek seperti itu, akan jatuh menjadi

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......34


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

mark). Oleh karena itu, merek termasyhur Dengan kata lain, kekurangan dokumen surat
dianggap sangat utama kedudukanya pernyataan dan surat kuasa tidak akan
(parexcellent) dibanding dengan derajat mengubah tanggal penerimaan permohonan.
merek biasa maupun merek terkenal. Itu (Indriyanto & Yusnita, 2017).
sebabnya merek termasyhur dianggap
Untuk lebih jelasnya Prof. Mr. Dr. Sudargo
mempunyai reputasi yang sangat tinggi
Gautama dan peraturan merek memberikan
derajatnya atau “highly degree of
penjelasan tentang merek yang tidak bisa
reputation”.
digunakan atau tidak dapat didaftarkan sebagai
Untuk mendapatkan hak eksklusif dan merek yaitu: (Saidin, 2015).
pelindungan hukum suatu merek sesorang atau
1. Bertentangan dengan kesusilaan dan
badan hukum harus mendaftarkan mereknya
ketertiban umum
terlebih dahulu sesuai syarat dan ketentuan
yang berlaku. Ketentuan yang terkait dengan Tanda-tanda yang bertentangan dengan
syarat pendaftaran merek diatur dalam kesusilaan dan ketertiban umum tidak dapat
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 diterima sebagai merek. Merek
tentang Merek dan Indikasi Geografis dalam bersangkutan tidak boleh terdapat lukisan-
bab tentang permohonan pendaftaran merek, lukisan, gambar atau kata-kata yang
ketentuan tersebut menyederhanakan syarat bertentangan dengan kesusilaan yang baik
permohonan merek dalam UndangUndang dan ketertiban umum.
Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek. Dalam
Pasal 13 Undang-Undang Nomor 20 Tahun Di dalam lukisan-lukisan ini kiranya tidak

2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis dapat pula dimasukkan berbagai gambaran-

disebutkan bahwa tanggal penerimaan gambaran yang dari sisi keamanan atau sisi

permohonan diberikan apabila permohonan penguasa tidak dapat diterima karena

tersebut memenuhi persyaratan minimum yang diliahat dari sisi kesusilaan maupun dari sisi

berupa formulir permohonan yang telah diisi politis dan ketertiban umum. Lukisan-

lengkap dengan label merek dan bukti lukisan yang tidak memenuhi norma-norma

pembayaran biaya permohonan. Ketentuan ini atau kata-kata yang terdapat dalam sesuatu

berbeda dengan ketentuan yang ada pada yang diperkenankan sebagai merek dapat

undang-undang sebelumnya yang juga menyinggung atau melanggar perasaan,

mencantumkan surat pernyataan dan surat kesopanan, ketentraman atau keagamaan,

kuasa sebagai syarat minimum pendaftaran. baik dari khalayak umum maupun suatu

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......35


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

golongan masyarakat tertentu. bersilang”, yang secara umum dikenal dan


juga dalam dunia internasional sebagai
2. Tanda-tanda yang tidak mempunyai daya
tanda bahaya racun. Kemudian tidak dapat
pembeda
juga dipakai merek suatu lukisan tentang

Tanda-tanda yang tidak mempunyai daya “tangan yang dikepal dan ibu jari keatas”,

pembeda atau yang dianggap kurang kuat yang umum dikenal sebagai suatu tanda

dalam pembedaannya tidak dapat dianggap pujian atau “jempol”. Kemudian juga dapat

sebagai merek. sebagai contoh misalnya dianggap sebagai milik umum misalnya

dapat diberitahukan disini: lukisan suatu perkataan “Pancasila” dan sebagainya.

sepeda untuk barang-barang sepeda atau


4. Merupakan keterangan atau berkaitan
kata-kata yang menunjukkan suatu sifat
dengan barang atau jasa yang dimintakan
barang, seperti “istimewa”. “super”,
pendaftaran
“sempurna”. Semua ini menunjukan pada
kulitas suatu barang. Juga nama barang itu Selanjutnya yang dimaksud dengan
sendiri tidak dipakai sebagai merek. merupakan keterangan atau berkaitan
misalnya “kecap” untuk barang kecap, dengan barang atau jasa yang dimintakan
merek “sabun” untuk barang sabun dan pendaftaran seperti merek “kopi atau
sebagainya. Misalnya perkataan “super” itu gambar kopi” untuk produk kopi. Contoh
menunjukan suatu kualitas atau lain misalnya merek “mobil atau gambar
mempropagandakan kualitas barangnya, mobil” untuk produk mobil ini maksudnya
maka tidak mempunyai cukup daya agar pihak konsumen tidak keliru, sebab
pembedaan untuk diterima sebagai merek. jika hal itu dibenarkan ada kemungkinan
orang lain akan menggunakan merek yang
3. Tanda milik umum
sama oleh orang lain akan menggunakan

Tanda-tanda yang karena telah dikenal dan merek yang sama oleh karena bendanya,

dipakai secara luas serta bebas di kalangan produknya atau gambarnya sama dengan

masyarakat tidak lagi cukup untuk dipakai mereknya.

sebagai tanda pengenal bagi keperluan


5. Merek yang memuat unsur yang dapat
pribadi dari orang-orang tertentu. Misalnya
menyesatkan masyarakat
disimpulkan di dalam katagori ini tanda
lukisan mengenai “tengkorak manusia Unsur yang dapat menyesatkan
dengan dibawahnya ditarunya tulang masayarakat tentang asal, kualitas, jenis,

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......36


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

ukuran, macam, tujuan penggunaan barang merupakan nama lain atau berkaitan dengan
atau jasa dan merek yang memuat barang dan jasa yang dimohonkan
keterangan yang tidak sesuai dengan pendaftaranya. Dengan kata lain, nama
kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang varietas tanaman bisa dikatagorikan sebagai
dan jasa yang diproduksi. Contoh merek kata generik atau deskriftif untuk barang
yang memuat unsur menyesatkan antara dan jasa tertentu sehingga tidak dapat
lain merek “Kecap Nomor 1” yang tidak berfungsi sebagai merek yang membedakan
dapat didaftarkan karena menyesatkan antara produk yang satu dengan produk
masyarakat terkait dengan kualitas barang. lainnya. Sebagai contoh, nama varietas
Contoh lainnya dalah merek “netto 100 tanaman “Padi Pandan Wangi” merupakan
gram” juga tidak dapat didaftarkan karena kata yang bersifat generik untuk produk
menyesatkan masyarakat terkait dengan tanaman padi atau beras (jenis pandan
ukuran barang. Sementara untuk contoh wangi) sehingga tidak dapat didaftarkan
merek yang mencantumkan keterangan sebagai merek produk.
yang tidak benar atau tidak sesuai dengan
Ada tiga alasan dalam syarat merek yang tidak
kualitas, manfaat, khasiat atau resiko dari
boleh dipakai dan didaftarkan. Pertama, untuk
produk, misalnya merek yang
memberikan kepastian hukum bahwa suatu
mencantumkan keterangan obat yang dapat
merek harus memiliki fungsi pembeda, yaitu
menyembuhkan seribu satu penyakit atau
dapat membedakan barang atau jasa dari satu
rokok yang aman bagi kesehatan
produsen dengan produsen lain. Kedua, tanda
6. Merek yang merupakan nama varietas yang bersifat umum dikecualikan dari
tanaman yang dilindungi kepemilikan yang eksklusif oleh satu pihak,
sehingga dapat digunakan dengan bebas oleh
Nama varietas tanaman yang dilindungi ada
semua pihak yang berkompetensi. Ketiga,
yang memohonkan untuk di daftarkan
tanda yang digunakan sebagai merek harus
sebagai merek untuk barang atau jasa yang
tidak boleh menimbulkan keresahan di
sejenis pendaftaranya harus ditolak.
masyarakat sehingga dapat mengganggu
Rasionalitas penolakan permohonan
ketertiban umum. (Indriyanto & Yusnita,
pendaftran merek jika suatu merek
2017).
merupakan nama varietas tanaman yang
dilindungi untuk barang atau jasa sejenis Merek dinilai memeiliki persamaan secara
adalah karena nama varietas tanaman keseluruhan apabila tampilan seluruh unsur

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......37


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

merek tersebut identik dengan merek lain Adapun doktrin yanga menjelasakan mengenai
tanpa ada modifikasi atau penambahan unsur persamaan merek pada pokoknya atau
lain. Jika pun ada perebedaan maka perbedaan keseluruhan. Makna yang mendasar dalam
tersebut tidak tamapk signifikan sehingga doktrin ini. Memakai, mengambil atau meniru
konsumen tidak akan mengangapnya sebagai merek orang lain yang sudah terdaftar, di mana
identitas produk. Permohonan merek demikian merek tersebut “sangat identik” atau “hampir
akan di tolak karena dipastikan dapat mirip” diskripsinya dengan merek orang lain,
menimbulkan kebingungan pada masyarakat maupun mempunyai “kemiripan yang sangat
dalam mengidentifikasi sumber produk. dekat” dengan merek orang lain yang sudah
Konsumen akan berasumsi bahwa kedua terdaftar, dianggap merupakan tindakan
merek saling terkait dan dimiliki oleh pihak pengacauan dan penyesatan serta persaingan
yang sama. (Indriyanto & Yusnita, 2017). curang. (Harahap, 1996).

Selanjutnya yang dimaksud dengan persamaan Kemudian mengenai pengertian barang dan
merek pada pokoknya adalah kemiripan yang jasa sejenis dan tidak sejenis, menurut praktik
disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang hukum merek, barang-barang adalah sejenis,
menonjol antara merek yang satu dengan jika dipandang dari sudut teknik dan
merek lain, yang dapat menimbulkan kesan perokonomian barang tersebut sedemikian
adanya persamaan baik mengenai bentuk, cara dekat hubunganya, hingga jika barang-barang
penempatan, cara penulisan atau kombinasi itu dipakai dengan merek-merek yang sama
antara unsur-unsur atau pun persamaan bunyi atau mirip, orang-orang mengambil
ucapan yang terdpat dalam merek tersebut. kesimpulan tentang persamaan tempat asal
barang-barang itu.
Ada tiga bentuk penggunaan merek yang dapat
dikatagorikan persamaan pada pokoknya Dalam menentukan apakaha brang-barang itu
yakni: adalah sejenis perlu diperhatikan persamaan
1. Similarity in appearance confusing in sifat atau susuanannya, persamaan tempat,
appearance. Contohnya = = persamaan cara pembuatannya serta juga
2. Similarity in sound = confusion when penjualannya. Kemudian persamaan tujuan
pronounced. pemkainya, apakah tujuan pemakaiannya itu
3. Similarity in concept = the meaning is so dapat mengecohkan konsumen atau
similar that you recall the same thing merupakan persaingan tidak wajar atau
*=star. menarik manfaat dari merek orang lain yang

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......38


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

sudah terkenal. daripada kelas-kelas barang ini. Klasifikasi


barang di Indonesia menurut Peraturan
Penentuan barang sejenis dan tidak sejenis
Pemerintah Tentang Kelas Barang atau Jasa
antara suatu barang dengan barang yang lain
bagi Pendaftaran Merek, telah sejalan dengan
tidak dapat ditentukan secara pasti, apalagi
klasifikasi internasional yang diatur dalam
dalam suatu perdagangan dan industri yang
Nice Agreement tanggal 15 Juni 1957,
demikian pesat. Dalam menentukan barang-
Tentanag International Classification of
barang yang termasuk sejenis dan tidak sejenis
Goods and Services for the Purposes of the
harus diperhatikan pendapat umum, terutama
Registration of Marks. Klasifikasi barang dan
dari golongan-golongan yang bersangkutan
jasa ini terdiri dari 34 kelasa barang dan 8 jasa,
dengan barang-barang tersebut, apakah akan
tetapi untuk keadaan di Indonesia ditambahkan
dapat menimbulkan kekeliruan dalam
1 kelas khusus, yaitu kelas 35 yang terdiri atas
masyarakat tentang asal-usul dan produksi dari
barang-barang khas Indonesia seperti kecap,
barang-barang yang bersangkutan.
tauco, terasi, petis, kerupuk dan emping.

Selama ini banyak pendapat yang menyatakan


TRIPs mengatur mengenai barang dan jasa
bahawa barang-barang adalah sejenis apabila
tidak sejenis diatur dalam Pasal 16 ayat (3)
tedapat di dalam satu kelas barang, dan
yang menyatakan: “Pasal 6 bis Konversi Paris
sebaliknya barang-barang adalah tidak sejenis
(1967) juga akan berlaku, secara mutatais dan
apabila tidak dalam satu kelas barang.
mutandis untuk barang atau jasa yang tidak
Anggapan tersebut tentu saja tidak tepat.
serupa (not similar). Berkaitan dengan
Pembagian barang-barang dalam kelas-kelas
perlindungan merek terkenal barang dan jasa
barang dibuat untuk keperluan perhitungan
tidak sejenis terdapat kriteria yaitu jika
jumlah biaya pemeriksaan, yang ditetapkan
terdapat kesan keterkaitan yang erat/indikasi
menurut jumlah barang. Dengan demikian,
adanya suatu hubungan/confusion of business
penetapan barang-barang yang sejenis tidak
connection antara barang dan jasa yang
bergantung pada pembagian dalam kelas-kelas
menggunakan merek tersebut dengan
barang. Dalam satu kelas barang mungkin
produsenya.”
termasuk beberapa barang mungkin termasuk
beberapa jenis dan sebaliknya barang-barang Hal tersebut merupakan pertimbangan untuk
yang sejenis tidak selalu termasuk dalam satu menentukan apakah merek yang sama dengan
kelas barang. merek terkenal tatapi didaftarkan untuk barang
dan jasa tidak sejenis. (Gunawati, 2015).
Secara internasional terdapat penentuan

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......39


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

Berdasarkan rumusan Pasal 16 ayat (3) TRIPs antara barang-barang dan jasa pemilik
disebutkan bahwa Pasal 6 bis Konvensi Paris daripada pihak merek terdaftar. Dengan
(1967) juga akan berlaku, secara mutatis demikian, terlihat bahwa pada Pasal 16 ayat
mutandis untuk barang atau jasa yang tidak (3) TRIPs terdapat “confusion of business
serupa (not similar). Berhubung Indonesia connection” yang merupakan salah satu
telah menjadi pihak Paris Convention for the pertimbangan untuk menentukan apakah
Protection of Intellectual Property, yang telah merek yang sama dengan merek terkenal,
diratifikasi berdasarkan Keputusan Presiden tetapi didaftarkan untuk barang dan jasa tidak
Nomor 24 Tahun 1979 yang disertai sejenis harus ditolak dan dibatalkan tentang
persyaratan terhadap Pasal 1 sampai dengan permohonan pendaftran merek, tentang
Pasal 12 dan Pasal 28 ayat (1). permohonan perpanjangan merek pendaftaran
yang telah terdaftar dan tentang pengalihan
adanya ketentuan Pasal 16 ayat (3) TRIPs,
hak atas merek. (Gunawati, 2015).
berarti kelemahan yan ada dalam ketentuan
Pasal 6 bis Konvensi Paris (1967) dapat Kasus sengketa merek antara BMW
diatasi, yaitu pelindungan merek terkenal tidak (BAYERISCHE MOTOREEN WERKE)
hanya mencakup barang dan jasa sejenis saja, sebagai Penguggat dan BMW (BODY MAN
tetapi juga meliputi barang dan jasa tidak WEAR) sebagai Tergugat, Putusan Peninjauan
sejenis. Bahkan, dalm Pasal 6 bis ayat (3) Kembali Mahkamah Agung Nomor 29
Konvensi Paris dijadikan prinsip atau asas PK/Pdt.Sus-HKI/2016 tanggal 11 Mei 2016,
penting, yaitu tidak ada jangka waktu yang Mahkamah Agung Republik Indonesia
ditentukan untuk melakukan permohonan Mengabulkan gugatan penggugat dari
pembatalan merek atau larangan untuk Pemohon Peninjauan Kembali BMW
memmakai merek terdaftar jika dipakainya (BAYERISCHE MOTOREEN WERKE)
dengan itikad tidak baik. dengan amar putusan tidak dapat diterima dan
membatalkan Putusan Mahkamah Agung
Berkaitan dengan pemakaian merek terkenal
Nomor 79 K/Pdt.Sus-HKI/2014 tanggal 27
untuk barang dan jasa tidak sejenis, Pasal 16
Oktober 2014 juncto Putusan Pengadilan
ayat (3) TRIPs disebutkan lebih lanjut bahwa
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
“jika terdapat kesan keterkaitan yang erat”
Nomor 50/Pdt.Sus/Merek/2013/PN Niaga Jkt.
antara barang dan jasa yang menggunakan
Pst, tanggal 10 Desember 2013.
merek tersebut dengan produsenya, maka akan
memeberikan indikasi adanya suatu hubungan Dalam pertimbangannya Hakim berpendapat

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......40


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

bahwa dalam rapat pleno kamar perdata yang dan 12. Merek BMW Penggugat juga telah
menghasilkan SEMA, untuk kasus sengketa terdaftar di lebih 150 negara termasuk
merek yang memiliki persamaan pada Indonesia. Pendaftaran pertama untuk BMW
pokoknya atau keseluruhannya untuk barang LOGO di Jerman setidaknya sejak tahun 1917
tidak sejenis amar putusannya adalah tidak dan/atau jauh sebelum Tergugat mengajukan
dapat diterima. Hakim beralasan bahwa belum permohonan pendaftaran mereknya, sedangkan
ada peraturan yang mengatur sehingga merek BMW Tergugat baru pada tahun 2004
dianggap belum ada pelanggaran. mereknya terdaftar.

Jika dilihat dari kasus ini jelas terlihat ada Jika merujuk pada ketentuan dalam Undang-
iktikad tidak baik atau bad faith dalam Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang
pendaftaran merek yang dilakukan oleh BMW Merek, sistem perolehan hak merek yang
milik Tergugat yang memproduksi barang berkaitan dengan perlindungan hak merek
fashion untuk melakukan persaingan tidak adalah sistem konstitutif, yang mana yang
sehat dalam bisnis, walaupun jenis produk memeiliki hak atas merek adalah yang
yang dipasarkan beda kelas atau beda jenis. mendaftarkan merek tersebut terlebih dahulu,
Dalam hal ini seharusnya Dirjen HKI menolak maka dari itu yang memiliki hak untuk
pendaftaran yang dilakukan oleh Tergugat menggunakan merek BMW adalah Penggugat.
untuk merek BMW miliknya. Karena untuk Selain itu merek BMW milik penggugat
merek BMW sudah didaftarakan terlebih adalah merek terkenal, yang sudah terbukti
dahulu oleh BAYERISCHE MOTOREEN didaftarkan dilebih 150 negara, kemudian juga
WERKE (BMW) perusahaan otomotif dan promosi yang gencar, sehingga masyarakat
juga memiliki produk fashion yang berasal luas mengenal merek BMW milik pengugat.
dari Jerman, bahkan merek BMW ini termasuk
Merek terkenal berhak atas perlindungan
merek terkenal global terbaik yang menduduki
hukum meskipun belum terdaftar di suatu
peringkat ke 12 teratas dari 100 peringkat.
negara. Dengan demikian merek terkenal
BMW milik Penggugat sendiri sudah terdaftar memperoleh perlindungan hukum khusus yang
sejak tahun 1929, Pendaftaran pertama merek lebih luas. Pada hakikatnya, perlindungan
BMW di Jerman terdaftar di bawah tersebut ditunjukan terhadap goodwill atau
Pendaftaran Nomor 410579 pada 15 reputasi yang melekat pada suatu merek
November 1929 dan berlaku hingga 28 karena proses upaya untuk menghasilkan
Februari 2019 untuk barangbarang di Kelas 07 reputasi yang secara hukum patut dihargai,

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......41


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

dengan begitu andai saja BMW milik suatu merek yang dipersengketakan
Pengguat tidak terdaftar di Indonesia akan mengetahui sebelumnya bahwa merek terkenal
tetap dilindungi oleh hukum karena telah didaftarkan oleh pemegang merek
keterkenalanya dan reputasi yang terkenal, berarti orang yang mendaftar
diperolehnya. Apalagi sudah terdaftar setelahnya melakukan perbuatan iktikad tidak
seharusnya negara dapat lebih leluasa untuk baik. (Gunawati, 2015).
melindungi merek BMW. (Kurnia, 2011).
Kemudian dalam Pasal 4 Undang-Undang
Dalam Pasal 16 (2) dan (3) Perjanjian TRIPs Nomor 15 Tahun 2001 yang menyebutkan
memperluas ruang lingkup Pasal 6 bis dari bahwa : “Merek tidak dapat didaftarkan atas
Konvensi Paris, berdasarkan peraturan ini , dasar Permohonan yang diajukan oleh
setiap merek terkenal harus dilindungi oleh Pemohon yang beritikad tidak baik.”
hukum walaupun beda jenisnya, terlebih lagi
Berdasarkan penjelasan dalam Pasal 4
merek tersebut sudah mendunia. Sehingga
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001, yang
sudah jelas negara yang turut menjadi anggota
dimaksud dengan Pemohon yang beriktikad
terikat dengan peraturan ini. Sehingga merek
baik adalah Pemohon yang mendaftarkan
yang sama dengan merek terkenal walaupun
merkenya secara layak dan jujur tanpa ada niat
tidak sejenis harus ditolak pendaftaranya.
apapun untuk membonceng, meniru atau
Kemudian jika ada gugatan pembatalan merek
menjiplak ketenaran merek pihak lain atau
terkenal yang sama pada pokoknya atau
menimbulkan kondisi persaingan usaha tidak
keseluruhan untuk barang tidak sejenis
sehat, mengecoh atau menyesatkan konsumen.
seharusnya majelis hakim mengabulkan
Contohnya, merek dagang A yang sudah
gugatan dan membatalkan merek Tergugat
dikenal masyarakat secara umum sejak
dengan dasar iktikad tidak baik atau bad faith
betahun-tahun, ditiru sedemikian rupa,
untuk mendompleng merek terkenal pihak
sehingga memiliki persamaan pada pokoknya
lain. (Kaligis, 2012).
atau keseluruhannya dengan merek dagang A
Menurut Bodenhausen, pembeda antara bad tersebut. Dalam contoh itu sudah terjadi
faith dan good faith harus dilihat dari apakah iktikad tidak baik dari peniru karena setidak-
pihak yang mendaftarkan mereknya itu tidaknya patut diketahui unsur kesengajannya
mengetahui flain, apakah merek tersebut sudah dalam meniru merek dagang yang sudah
pernah didaftarkan atau tidak sebelumnya. terkanal. (Gunawati, 2015).
Dengan demikian apabila seseorang mendaftar
Asas fundamental dalam rangka perlindungan

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......42


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

hukum merek terkenal yang berlaku secara


universal ialah bahwa senantiasa dan self-
evident, terdapat atau terkandung unsur iktikad
tidak baik jika terjadi persamaan pada
pokoknya atau pada keseluruhanya antara
suatu merek dengan merek terkenal. Asas ini
disebut sebagai asas praduga iktikad tidak
Akibat belum ada Peraturan Pemerintah (PP)
baik. Pihak yang melakukan itu pasti memiliki
dalam hal ini Dirjen HKI, yang mengatur
iktkad tidak baik untuk membonceng
mengenai Persamaan pada pokoknya atau
ketenaran atau membajak dasarnya selalu
keseluruhan dengan merek terkenal untuk
dengan iktikad tidak baik, kepada pembonceng
barang dan/atau jasa yang tidak sejenis pada
atau pembajak tidak memperoleh perlindungan
saat kasus ini masih dalam proses persidangan.
hukum. Hasil dari perbuatanya tidak boleh
Maka terjadilah ketidakpastian hukum bagi
dimilikinya, asas demikian disebut pirate non
pemegang merek terkenal. Akibat lain dari
mutat dominium. (Kurnia, 2011).
belum adanya PP pada saat itu, Hakim tidak

Dalam kasus ini jelas ada iktikad tidak baik selaras dalam memutus perkara dalam hal

yang dilakukan oleh Tergugat, untuk merek. Seperti kasus Giordano melawan

mendompleng ketenaran merek BMW milik Giordani di tingkat kasasi hakim

Penggugat. Hal itu dapat dibuktikan dari nama, mengaabulkan seluruh gugatan, menyatakan

pengucapan dan bentuk logo merek BMW bahwa Giordano adalah merek terkenal dan

milik Tergugat megandung persamaaan pada Giordani mempunyai persamaan pada

pokoknya dengan Merek BMW milik pokoknya dengan merek terkenal dan telah

Penggugat, seolah ada keterkaitan antara dilandasi dengan iktikad baik sehingga

merek BMW milik Penggugat dan Teguggat, membaalkan merek Giordani. Sama halnya

sehingga dapat menyesatkan konsumen. dengan kasus Prada SA vs The Rich Prada

Berikut gambar logo merek BMW milik hakim mengabulkan gugtaan pembatalan

Penggugat dan Tergugat: merek yang dilayangkan ke The Rich Prada


dengan pertimbangan bahwa ada kesamaan,
sehingga dapat menyesatkan konsumen.

Lain halnya dengan kasus BMW vs BMW


yang penulis bahas panjang lebar ini, hakim

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......43


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

tidak mengikuti yurisprudensi dari kasus a. adanya keberatan yang diajukan seara
tertulis oleh pemilik Merek terkenal
serupa, karena keluarnya SEMA yang
terhadap Permohonan; dan b. Merek
memerintahkan hakim untuk memberikan terkenal sudah terdaftar.
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada
amar putusan tidak dapat diterima untuk kasus
ayat (3) huruf a harus memuat alasan
persamaan pada pokoknya dan/atau seluruhnya disertai bukti yang cukup bahwa
Permohonan oleh pihak lain tersebut
merek terkenal tidak sejenis, sehingga
mempunyai persamaan pada pokoknya
putusan-putusan sebelumnya tidak dapat atau keseluruhanya untuk barang
dan/atau jasa yang tidak sejenis dengan
dipedomani. Sehingga putusan PK Kabul
merek milik pemohon kebertan yang
dengan amar putusan tidak diterima. dimohonkan oleh pihak lain merupakan
terkenal.”
Inkonsitensi putusan hakim ini menimbulkan
ketidakpastian dan ketidakadilan hukum untuk Adanya peraturan baru ini diharapkan dapat
para pemegang hak merek terkenal, yang lebih menjamin kepastian hukum yang
sudah susah payah, bekerja keras untuk berkeadilan untuk pemegang merek terkenal
membangun mereknya hingga terkenal dengan dan bisa menjadi pedoman para hakim untuk
reputasi yang baik. memutus perkara agar terjadi keseragaman
dalam memutus perkara yang sama.
Permasalahan kekosongan hukum yang
mengatur lebih rinci dalam PP mengenai Putusan Mahkamah Agung Nomor
persamaan pada pokoknya atau keseluruhan 29PK/Pdt.Sus-HKI/2016 yang sudah
merek terkenal tidak sejenis yang belum diatur berkekuatan hukum tetap dengan amar putusan
dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tidak dapat diterima. Berkaitan dengan putusan
Tentang Merek. Sekarang dalam Undang- perkara tersebut tidak ada akibat hukum atau
Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang konseskuensi terhadap status kepemilikan
Merek dan Indikasi Geografis yang baru telah objek perkara dalam hal ini Penggugat tidak
diatur persayaratan tertentu mengenai dapat membatalkan merek BMW milik
persamaan pada pokoknya atau keseluruhan Tergugat sehingga pihak Terguggat masih bisa
merek terkenal tidak sejenis dalam Peraturan menggunakan merek tersebut. Maka atas hal
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tersebut objek sengketa pun tidak mengalami
Republik Indonesia (PermenkumhamRI) perubahan status apapun, sedangkan posisi
Nomor 67 Tahun 2016, dalam Pasal 19 ayat hukum dari para pihak masih seperti semula
(3) dan (4), berbunyi: sebelum terjadinya sengketa merek antara
(1) “Persyaratan tertentu sebagaimana Penggugat dan Tergugat.
dimaksud pada ayat (2) meliputi:

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......44


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

PENUTUP pendaftaran merek dilakukan dengan


Kesimpulan iktikad baik dan harus memiliki unsur
1. Putusan Majelis Hakim kurang tepat pembeda sebagaimana diatur dalam Pasal 5
huruf a dan b Undang-Undang Nomor 15
Putusan Mahkamah Agung Nomor 29
Tahun 2001 tentang Merek dan peraturan
PK/Pdt.Sus-HKI/2016 mengenai gugatan
merek yang baru dalam Pasal 20 Undang-
BMW (BAYERISCHE MOTOREEN
Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang
WERKE AKTIENGESELOLSCHAFFT)
Merek dan Indikasi Geografis. Tetapi
terhadap BMW (BODY MAN WEAR)
BMW milik Tergugat disini telah
kurang tepat. Dengan dikeluarkanya Surat
melakukan iktikad tidak baik dalam
Edaran Mahkamah Agung Nomor
pendaftaranya terbukti dengan adanya
03/BUA.6/H.S/SP/XII/2015,
persamaan merek pada pokoknya mulai dari
mengakibatkan amar putusan untuk gugatan
pengucapan serta bentuk logo, sehingga
persamaan pada pokoknya dan/atau
tidak memiliki daya pembeda yang terlihat
keseluruhan merek terkenal tidak sejenis,
jelas, dan jelas pula ini merupakan
harus diputus dengan amar tidak dapat
pendomplengan terhadap merek terkenal
diterima. Majelis hakim berpendapat bahwa
BMW milik Pengugat.
belum ada aturan yang mengatur untuk
kasus persamaan merek beda jenis, 2. Akibat hukum Putusan Mahkamah Agung
sehingga dianggap belum ada pelanggaran Nomor 29 PK/Pdt.SusHKI/2016 yang
hukum. Menurut penulis dengan amar diputus dengan amar putusan tidak dapat
putusan tersebut dapat menimbulakan diterima dalam upaya hukum terakhir PK,
ketidakpastian hukum untuk pemegang sudah berkukuatan hukum tetap. Sehingga
merek terkenal dalam hali ini BMW milik tidak ada akibat hukum untuk kedua belah
Penguggat yang sudah terbukti terkenal di pihak, seolah-olah belum ada pelanggaran
dunia. yang terjadi. Penggugat tidak bisa
membatalkan merek BMW yang digunakan
Padahal Sejatinya merek berfungsi sebagai
oleh Tergugat dan Tergugat dapat terus
ciri dan daya pembeda bagi setiap produk
menggunakan merek BMW walaupun
yang diproduksi, terkhusus merek terkenal
terdapat unsur persaamaan merek dan
yang sudah memiliki konsumen yang begitu
pendomplengan merek terkenal bahkan
luas, hasil dari promosi yang gencar dan
iktikad tidak baik yang dilakukan oleh
besar-besaran dan seharusnya proses
Tergugat. Jadi, objek sengketa pun tidak

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......45


Journal of Intellectual Property
www.journal.uii.ac.id/JIPRO Vol. 4 No. 1 Tahun 2021

mengalami perubahan status apapun, Nomor 19 Tahun 1992. Bandung: PT. Citra
sedangkan posisi hukum dari para pihak Aditya Bakti.

masih seperti semula sebelum terjadinya O.C. Kaligis. 2012. Teori-Praktik Merek dan
sengketa merek antara Penggugat dan Hak Cipta. Bandung: PT. Alumni.
Tergugat. Dengan begitu kedua belah pihak
Titon Slamet Kurnia. 2011. Perlindungan
sama-sama memiliki hak ekseklusif atas HUkum Terhadap Merek Terkenal di
merek BMW mereka masing-masing. Indonesia Pasca Trips. Bandung: PT. Alumni.
Tetapi pemegang merek terkenal pasti Peraturan Perundang-Undangan
dirugikan dalam hal ini merek BMW milik
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
Penggugat. Karena merek BMW milik
Tentang Merek
Tergugat masih bisa tetap beredar di
pasaran dan dilindungi juga oleh undang- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016
tentang Merek dan Indikasi Geografis
undang. Sehingga dapat menyesatkan
konsumen, yang mengira ada keterkaitan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor 67
antara merek Penggugat dan Tergugat.
Tahun 2016

DAFTAR PUSTAKA PUTUSAN PENGADILAN


Buku
Putusan Mahkamah Agung Nomor 29
Adrian Sutedi. 2009. Hak Atas Kekayaan PK/Pdt.Sus-HKI/2016
Intelektual. Jakarta: Sinar Grafika.
Data Eletronik
Agung Indriyanto dan Irnie Mela Yusnita.
2017. Aspek Hukum Pendaftaran Merek. https://beritagar.id/artikel-
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. amp/berita/baju-bmw-penjaringan-
kalahkan-mobilbmw-dalam-sengketa-
Anne Gunawati. 2015. Pelindungan Merek merek-di-ma
Terkenal Barang dan Jasa Tidak Sejenis
Terhadap Persaingan Usaha Tidak Sehat. https://m.detik.com/news/berita/3274107
Cetakan ke-1. Bandung: PT. Alumni. /sengketa-merek-mobil-bmw-kalahlawan-
baju-bmw-dari-penjaringan
H. OK. Saidin. 2015. Aspek Hukum Hak
Kekayaan Intelektual. Cetakan ke-9. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.

M. Yahya Harahap. 1996. Tinjauan Merek


Secara Umum dan Hukum Merek di
Indonesia Berdasarkan Undang-Undang

Analisis Persamaan Merek Terkenal Yang Tidak Sejenis .......46

You might also like