1 PB
1 PB
1 PB
Arif Rohman
Alumni Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia
Contact: arifrohman26@gmail.com
Merek merupakan bagian dari Hak Kekayaan Pengertian merek yang diatur dalam Perjanjian
Intelektual yang dilindungi oleh undang- TRIPs menyatakan setiap tanda atau
undang, diantaranya adalah Undang-Undang kombinasi dari tanda-tanda disertai dengan
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan contoh nama, huruf-huruf, warna-warna dan
Kelima atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun sebagainya. Namun demikian, ketentuan itu
2001 tentang Merek. Secara umum pengertian tidak membatasi pelindungan merek untuk
merek menurut World Intelectual Property tanda dalam bentuk lain yang tidak tercantum
Organization (WIPO) adalah merek sebagai dalam definisi tersebut sepanjang memiliki
tanda yang dapat membedakan barang atau daya pembeda. Perjanjian TRIPs pada
jasa dari suatu perusahaan dengan perusahaan hakikatnya hanya merupakan seprangkatan
lainnya. Sementara, dalam perjanjian aturan minimum di bidang HKI yang wajib
Internasional, istilah merek didefinisikan diratifikasi oleh setiap anggota WTO.
dalam Pasal 15 ayat (1) Perjanjian TRIPs, (Indriyanto & Yusnita, 2017).
yaitu:
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15
“Setiap tanda atau kombinasi tanda yang Tahun 2001 tentang Merek, deifinisi merek
dapat membedakan barang atau jasa dari berbunyi: “Merek adalah tanda yang berupa
perusahaan satu dengan perusahaan lain gambar, nama, kata, huruf-huruf, angkaangka,
harus dapat dijadikan merek. Tanda susunan warna, atau kombinasi dari unsur-
dimaksud, khususnya kata, termasuk nam unsur tersebut yang memiliki daya pembeda
personal, huruf-huruf, unsur figurative dan dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
kombinasi warna dan juga kombinasi tanda barang atau jasa.”
tersebut, harus memenuhi syarat pendaftaran
Sedangkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang
merek. Jika suatu tanda tidak mampu
Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan
membedakan barang atau jasa yang
Indikasi Geografis, menyebutkan merek yaitu:
berkaitan, negara anggota dapat
“Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan
mendaftarkan tanda tersebut berdasarkan
secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata,
daya pembeda yang didapatkan karena
huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2
penggunaan. Negara anggota dapat
(dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi, suara,
menambahakan sebagai syarat pendaftaran
hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau
bahwa tanda tersebut harus tampak secara
lebih unsur tersebut untuk membedakan
visual.”
barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh
mark). Oleh karena itu, merek termasyhur Dengan kata lain, kekurangan dokumen surat
dianggap sangat utama kedudukanya pernyataan dan surat kuasa tidak akan
(parexcellent) dibanding dengan derajat mengubah tanggal penerimaan permohonan.
merek biasa maupun merek terkenal. Itu (Indriyanto & Yusnita, 2017).
sebabnya merek termasyhur dianggap
Untuk lebih jelasnya Prof. Mr. Dr. Sudargo
mempunyai reputasi yang sangat tinggi
Gautama dan peraturan merek memberikan
derajatnya atau “highly degree of
penjelasan tentang merek yang tidak bisa
reputation”.
digunakan atau tidak dapat didaftarkan sebagai
Untuk mendapatkan hak eksklusif dan merek yaitu: (Saidin, 2015).
pelindungan hukum suatu merek sesorang atau
1. Bertentangan dengan kesusilaan dan
badan hukum harus mendaftarkan mereknya
ketertiban umum
terlebih dahulu sesuai syarat dan ketentuan
yang berlaku. Ketentuan yang terkait dengan Tanda-tanda yang bertentangan dengan
syarat pendaftaran merek diatur dalam kesusilaan dan ketertiban umum tidak dapat
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 diterima sebagai merek. Merek
tentang Merek dan Indikasi Geografis dalam bersangkutan tidak boleh terdapat lukisan-
bab tentang permohonan pendaftaran merek, lukisan, gambar atau kata-kata yang
ketentuan tersebut menyederhanakan syarat bertentangan dengan kesusilaan yang baik
permohonan merek dalam UndangUndang dan ketertiban umum.
Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek. Dalam
Pasal 13 Undang-Undang Nomor 20 Tahun Di dalam lukisan-lukisan ini kiranya tidak
2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis dapat pula dimasukkan berbagai gambaran-
disebutkan bahwa tanggal penerimaan gambaran yang dari sisi keamanan atau sisi
tersebut memenuhi persyaratan minimum yang diliahat dari sisi kesusilaan maupun dari sisi
berupa formulir permohonan yang telah diisi politis dan ketertiban umum. Lukisan-
lengkap dengan label merek dan bukti lukisan yang tidak memenuhi norma-norma
pembayaran biaya permohonan. Ketentuan ini atau kata-kata yang terdapat dalam sesuatu
berbeda dengan ketentuan yang ada pada yang diperkenankan sebagai merek dapat
kuasa sebagai syarat minimum pendaftaran. baik dari khalayak umum maupun suatu
Tanda-tanda yang tidak mempunyai daya “tangan yang dikepal dan ibu jari keatas”,
pembeda atau yang dianggap kurang kuat yang umum dikenal sebagai suatu tanda
dalam pembedaannya tidak dapat dianggap pujian atau “jempol”. Kemudian juga dapat
sebagai merek. sebagai contoh misalnya dianggap sebagai milik umum misalnya
Tanda-tanda yang karena telah dikenal dan merek yang sama oleh karena bendanya,
dipakai secara luas serta bebas di kalangan produknya atau gambarnya sama dengan
ukuran, macam, tujuan penggunaan barang merupakan nama lain atau berkaitan dengan
atau jasa dan merek yang memuat barang dan jasa yang dimohonkan
keterangan yang tidak sesuai dengan pendaftaranya. Dengan kata lain, nama
kualitas, manfaat, atau khasiat dari barang varietas tanaman bisa dikatagorikan sebagai
dan jasa yang diproduksi. Contoh merek kata generik atau deskriftif untuk barang
yang memuat unsur menyesatkan antara dan jasa tertentu sehingga tidak dapat
lain merek “Kecap Nomor 1” yang tidak berfungsi sebagai merek yang membedakan
dapat didaftarkan karena menyesatkan antara produk yang satu dengan produk
masyarakat terkait dengan kualitas barang. lainnya. Sebagai contoh, nama varietas
Contoh lainnya dalah merek “netto 100 tanaman “Padi Pandan Wangi” merupakan
gram” juga tidak dapat didaftarkan karena kata yang bersifat generik untuk produk
menyesatkan masyarakat terkait dengan tanaman padi atau beras (jenis pandan
ukuran barang. Sementara untuk contoh wangi) sehingga tidak dapat didaftarkan
merek yang mencantumkan keterangan sebagai merek produk.
yang tidak benar atau tidak sesuai dengan
Ada tiga alasan dalam syarat merek yang tidak
kualitas, manfaat, khasiat atau resiko dari
boleh dipakai dan didaftarkan. Pertama, untuk
produk, misalnya merek yang
memberikan kepastian hukum bahwa suatu
mencantumkan keterangan obat yang dapat
merek harus memiliki fungsi pembeda, yaitu
menyembuhkan seribu satu penyakit atau
dapat membedakan barang atau jasa dari satu
rokok yang aman bagi kesehatan
produsen dengan produsen lain. Kedua, tanda
6. Merek yang merupakan nama varietas yang bersifat umum dikecualikan dari
tanaman yang dilindungi kepemilikan yang eksklusif oleh satu pihak,
sehingga dapat digunakan dengan bebas oleh
Nama varietas tanaman yang dilindungi ada
semua pihak yang berkompetensi. Ketiga,
yang memohonkan untuk di daftarkan
tanda yang digunakan sebagai merek harus
sebagai merek untuk barang atau jasa yang
tidak boleh menimbulkan keresahan di
sejenis pendaftaranya harus ditolak.
masyarakat sehingga dapat mengganggu
Rasionalitas penolakan permohonan
ketertiban umum. (Indriyanto & Yusnita,
pendaftran merek jika suatu merek
2017).
merupakan nama varietas tanaman yang
dilindungi untuk barang atau jasa sejenis Merek dinilai memeiliki persamaan secara
adalah karena nama varietas tanaman keseluruhan apabila tampilan seluruh unsur
merek tersebut identik dengan merek lain Adapun doktrin yanga menjelasakan mengenai
tanpa ada modifikasi atau penambahan unsur persamaan merek pada pokoknya atau
lain. Jika pun ada perebedaan maka perbedaan keseluruhan. Makna yang mendasar dalam
tersebut tidak tamapk signifikan sehingga doktrin ini. Memakai, mengambil atau meniru
konsumen tidak akan mengangapnya sebagai merek orang lain yang sudah terdaftar, di mana
identitas produk. Permohonan merek demikian merek tersebut “sangat identik” atau “hampir
akan di tolak karena dipastikan dapat mirip” diskripsinya dengan merek orang lain,
menimbulkan kebingungan pada masyarakat maupun mempunyai “kemiripan yang sangat
dalam mengidentifikasi sumber produk. dekat” dengan merek orang lain yang sudah
Konsumen akan berasumsi bahwa kedua terdaftar, dianggap merupakan tindakan
merek saling terkait dan dimiliki oleh pihak pengacauan dan penyesatan serta persaingan
yang sama. (Indriyanto & Yusnita, 2017). curang. (Harahap, 1996).
Selanjutnya yang dimaksud dengan persamaan Kemudian mengenai pengertian barang dan
merek pada pokoknya adalah kemiripan yang jasa sejenis dan tidak sejenis, menurut praktik
disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang hukum merek, barang-barang adalah sejenis,
menonjol antara merek yang satu dengan jika dipandang dari sudut teknik dan
merek lain, yang dapat menimbulkan kesan perokonomian barang tersebut sedemikian
adanya persamaan baik mengenai bentuk, cara dekat hubunganya, hingga jika barang-barang
penempatan, cara penulisan atau kombinasi itu dipakai dengan merek-merek yang sama
antara unsur-unsur atau pun persamaan bunyi atau mirip, orang-orang mengambil
ucapan yang terdpat dalam merek tersebut. kesimpulan tentang persamaan tempat asal
barang-barang itu.
Ada tiga bentuk penggunaan merek yang dapat
dikatagorikan persamaan pada pokoknya Dalam menentukan apakaha brang-barang itu
yakni: adalah sejenis perlu diperhatikan persamaan
1. Similarity in appearance confusing in sifat atau susuanannya, persamaan tempat,
appearance. Contohnya = = persamaan cara pembuatannya serta juga
2. Similarity in sound = confusion when penjualannya. Kemudian persamaan tujuan
pronounced. pemkainya, apakah tujuan pemakaiannya itu
3. Similarity in concept = the meaning is so dapat mengecohkan konsumen atau
similar that you recall the same thing merupakan persaingan tidak wajar atau
*=star. menarik manfaat dari merek orang lain yang
Berdasarkan rumusan Pasal 16 ayat (3) TRIPs antara barang-barang dan jasa pemilik
disebutkan bahwa Pasal 6 bis Konvensi Paris daripada pihak merek terdaftar. Dengan
(1967) juga akan berlaku, secara mutatis demikian, terlihat bahwa pada Pasal 16 ayat
mutandis untuk barang atau jasa yang tidak (3) TRIPs terdapat “confusion of business
serupa (not similar). Berhubung Indonesia connection” yang merupakan salah satu
telah menjadi pihak Paris Convention for the pertimbangan untuk menentukan apakah
Protection of Intellectual Property, yang telah merek yang sama dengan merek terkenal,
diratifikasi berdasarkan Keputusan Presiden tetapi didaftarkan untuk barang dan jasa tidak
Nomor 24 Tahun 1979 yang disertai sejenis harus ditolak dan dibatalkan tentang
persyaratan terhadap Pasal 1 sampai dengan permohonan pendaftran merek, tentang
Pasal 12 dan Pasal 28 ayat (1). permohonan perpanjangan merek pendaftaran
yang telah terdaftar dan tentang pengalihan
adanya ketentuan Pasal 16 ayat (3) TRIPs,
hak atas merek. (Gunawati, 2015).
berarti kelemahan yan ada dalam ketentuan
Pasal 6 bis Konvensi Paris (1967) dapat Kasus sengketa merek antara BMW
diatasi, yaitu pelindungan merek terkenal tidak (BAYERISCHE MOTOREEN WERKE)
hanya mencakup barang dan jasa sejenis saja, sebagai Penguggat dan BMW (BODY MAN
tetapi juga meliputi barang dan jasa tidak WEAR) sebagai Tergugat, Putusan Peninjauan
sejenis. Bahkan, dalm Pasal 6 bis ayat (3) Kembali Mahkamah Agung Nomor 29
Konvensi Paris dijadikan prinsip atau asas PK/Pdt.Sus-HKI/2016 tanggal 11 Mei 2016,
penting, yaitu tidak ada jangka waktu yang Mahkamah Agung Republik Indonesia
ditentukan untuk melakukan permohonan Mengabulkan gugatan penggugat dari
pembatalan merek atau larangan untuk Pemohon Peninjauan Kembali BMW
memmakai merek terdaftar jika dipakainya (BAYERISCHE MOTOREEN WERKE)
dengan itikad tidak baik. dengan amar putusan tidak dapat diterima dan
membatalkan Putusan Mahkamah Agung
Berkaitan dengan pemakaian merek terkenal
Nomor 79 K/Pdt.Sus-HKI/2014 tanggal 27
untuk barang dan jasa tidak sejenis, Pasal 16
Oktober 2014 juncto Putusan Pengadilan
ayat (3) TRIPs disebutkan lebih lanjut bahwa
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
“jika terdapat kesan keterkaitan yang erat”
Nomor 50/Pdt.Sus/Merek/2013/PN Niaga Jkt.
antara barang dan jasa yang menggunakan
Pst, tanggal 10 Desember 2013.
merek tersebut dengan produsenya, maka akan
memeberikan indikasi adanya suatu hubungan Dalam pertimbangannya Hakim berpendapat
bahwa dalam rapat pleno kamar perdata yang dan 12. Merek BMW Penggugat juga telah
menghasilkan SEMA, untuk kasus sengketa terdaftar di lebih 150 negara termasuk
merek yang memiliki persamaan pada Indonesia. Pendaftaran pertama untuk BMW
pokoknya atau keseluruhannya untuk barang LOGO di Jerman setidaknya sejak tahun 1917
tidak sejenis amar putusannya adalah tidak dan/atau jauh sebelum Tergugat mengajukan
dapat diterima. Hakim beralasan bahwa belum permohonan pendaftaran mereknya, sedangkan
ada peraturan yang mengatur sehingga merek BMW Tergugat baru pada tahun 2004
dianggap belum ada pelanggaran. mereknya terdaftar.
Jika dilihat dari kasus ini jelas terlihat ada Jika merujuk pada ketentuan dalam Undang-
iktikad tidak baik atau bad faith dalam Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang
pendaftaran merek yang dilakukan oleh BMW Merek, sistem perolehan hak merek yang
milik Tergugat yang memproduksi barang berkaitan dengan perlindungan hak merek
fashion untuk melakukan persaingan tidak adalah sistem konstitutif, yang mana yang
sehat dalam bisnis, walaupun jenis produk memeiliki hak atas merek adalah yang
yang dipasarkan beda kelas atau beda jenis. mendaftarkan merek tersebut terlebih dahulu,
Dalam hal ini seharusnya Dirjen HKI menolak maka dari itu yang memiliki hak untuk
pendaftaran yang dilakukan oleh Tergugat menggunakan merek BMW adalah Penggugat.
untuk merek BMW miliknya. Karena untuk Selain itu merek BMW milik penggugat
merek BMW sudah didaftarakan terlebih adalah merek terkenal, yang sudah terbukti
dahulu oleh BAYERISCHE MOTOREEN didaftarkan dilebih 150 negara, kemudian juga
WERKE (BMW) perusahaan otomotif dan promosi yang gencar, sehingga masyarakat
juga memiliki produk fashion yang berasal luas mengenal merek BMW milik pengugat.
dari Jerman, bahkan merek BMW ini termasuk
Merek terkenal berhak atas perlindungan
merek terkenal global terbaik yang menduduki
hukum meskipun belum terdaftar di suatu
peringkat ke 12 teratas dari 100 peringkat.
negara. Dengan demikian merek terkenal
BMW milik Penggugat sendiri sudah terdaftar memperoleh perlindungan hukum khusus yang
sejak tahun 1929, Pendaftaran pertama merek lebih luas. Pada hakikatnya, perlindungan
BMW di Jerman terdaftar di bawah tersebut ditunjukan terhadap goodwill atau
Pendaftaran Nomor 410579 pada 15 reputasi yang melekat pada suatu merek
November 1929 dan berlaku hingga 28 karena proses upaya untuk menghasilkan
Februari 2019 untuk barangbarang di Kelas 07 reputasi yang secara hukum patut dihargai,
dengan begitu andai saja BMW milik suatu merek yang dipersengketakan
Pengguat tidak terdaftar di Indonesia akan mengetahui sebelumnya bahwa merek terkenal
tetap dilindungi oleh hukum karena telah didaftarkan oleh pemegang merek
keterkenalanya dan reputasi yang terkenal, berarti orang yang mendaftar
diperolehnya. Apalagi sudah terdaftar setelahnya melakukan perbuatan iktikad tidak
seharusnya negara dapat lebih leluasa untuk baik. (Gunawati, 2015).
melindungi merek BMW. (Kurnia, 2011).
Kemudian dalam Pasal 4 Undang-Undang
Dalam Pasal 16 (2) dan (3) Perjanjian TRIPs Nomor 15 Tahun 2001 yang menyebutkan
memperluas ruang lingkup Pasal 6 bis dari bahwa : “Merek tidak dapat didaftarkan atas
Konvensi Paris, berdasarkan peraturan ini , dasar Permohonan yang diajukan oleh
setiap merek terkenal harus dilindungi oleh Pemohon yang beritikad tidak baik.”
hukum walaupun beda jenisnya, terlebih lagi
Berdasarkan penjelasan dalam Pasal 4
merek tersebut sudah mendunia. Sehingga
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001, yang
sudah jelas negara yang turut menjadi anggota
dimaksud dengan Pemohon yang beriktikad
terikat dengan peraturan ini. Sehingga merek
baik adalah Pemohon yang mendaftarkan
yang sama dengan merek terkenal walaupun
merkenya secara layak dan jujur tanpa ada niat
tidak sejenis harus ditolak pendaftaranya.
apapun untuk membonceng, meniru atau
Kemudian jika ada gugatan pembatalan merek
menjiplak ketenaran merek pihak lain atau
terkenal yang sama pada pokoknya atau
menimbulkan kondisi persaingan usaha tidak
keseluruhan untuk barang tidak sejenis
sehat, mengecoh atau menyesatkan konsumen.
seharusnya majelis hakim mengabulkan
Contohnya, merek dagang A yang sudah
gugatan dan membatalkan merek Tergugat
dikenal masyarakat secara umum sejak
dengan dasar iktikad tidak baik atau bad faith
betahun-tahun, ditiru sedemikian rupa,
untuk mendompleng merek terkenal pihak
sehingga memiliki persamaan pada pokoknya
lain. (Kaligis, 2012).
atau keseluruhannya dengan merek dagang A
Menurut Bodenhausen, pembeda antara bad tersebut. Dalam contoh itu sudah terjadi
faith dan good faith harus dilihat dari apakah iktikad tidak baik dari peniru karena setidak-
pihak yang mendaftarkan mereknya itu tidaknya patut diketahui unsur kesengajannya
mengetahui flain, apakah merek tersebut sudah dalam meniru merek dagang yang sudah
pernah didaftarkan atau tidak sebelumnya. terkanal. (Gunawati, 2015).
Dengan demikian apabila seseorang mendaftar
Asas fundamental dalam rangka perlindungan
Dalam kasus ini jelas ada iktikad tidak baik selaras dalam memutus perkara dalam hal
yang dilakukan oleh Tergugat, untuk merek. Seperti kasus Giordano melawan
Penggugat. Hal itu dapat dibuktikan dari nama, mengaabulkan seluruh gugatan, menyatakan
pengucapan dan bentuk logo merek BMW bahwa Giordano adalah merek terkenal dan
pokoknya dengan Merek BMW milik pokoknya dengan merek terkenal dan telah
Penggugat, seolah ada keterkaitan antara dilandasi dengan iktikad baik sehingga
merek BMW milik Penggugat dan Teguggat, membaalkan merek Giordani. Sama halnya
sehingga dapat menyesatkan konsumen. dengan kasus Prada SA vs The Rich Prada
Berikut gambar logo merek BMW milik hakim mengabulkan gugtaan pembatalan
tidak mengikuti yurisprudensi dari kasus a. adanya keberatan yang diajukan seara
tertulis oleh pemilik Merek terkenal
serupa, karena keluarnya SEMA yang
terhadap Permohonan; dan b. Merek
memerintahkan hakim untuk memberikan terkenal sudah terdaftar.
(2) Keberatan sebagaimana dimaksud pada
amar putusan tidak dapat diterima untuk kasus
ayat (3) huruf a harus memuat alasan
persamaan pada pokoknya dan/atau seluruhnya disertai bukti yang cukup bahwa
Permohonan oleh pihak lain tersebut
merek terkenal tidak sejenis, sehingga
mempunyai persamaan pada pokoknya
putusan-putusan sebelumnya tidak dapat atau keseluruhanya untuk barang
dan/atau jasa yang tidak sejenis dengan
dipedomani. Sehingga putusan PK Kabul
merek milik pemohon kebertan yang
dengan amar putusan tidak diterima. dimohonkan oleh pihak lain merupakan
terkenal.”
Inkonsitensi putusan hakim ini menimbulkan
ketidakpastian dan ketidakadilan hukum untuk Adanya peraturan baru ini diharapkan dapat
para pemegang hak merek terkenal, yang lebih menjamin kepastian hukum yang
sudah susah payah, bekerja keras untuk berkeadilan untuk pemegang merek terkenal
membangun mereknya hingga terkenal dengan dan bisa menjadi pedoman para hakim untuk
reputasi yang baik. memutus perkara agar terjadi keseragaman
dalam memutus perkara yang sama.
Permasalahan kekosongan hukum yang
mengatur lebih rinci dalam PP mengenai Putusan Mahkamah Agung Nomor
persamaan pada pokoknya atau keseluruhan 29PK/Pdt.Sus-HKI/2016 yang sudah
merek terkenal tidak sejenis yang belum diatur berkekuatan hukum tetap dengan amar putusan
dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tidak dapat diterima. Berkaitan dengan putusan
Tentang Merek. Sekarang dalam Undang- perkara tersebut tidak ada akibat hukum atau
Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang konseskuensi terhadap status kepemilikan
Merek dan Indikasi Geografis yang baru telah objek perkara dalam hal ini Penggugat tidak
diatur persayaratan tertentu mengenai dapat membatalkan merek BMW milik
persamaan pada pokoknya atau keseluruhan Tergugat sehingga pihak Terguggat masih bisa
merek terkenal tidak sejenis dalam Peraturan menggunakan merek tersebut. Maka atas hal
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tersebut objek sengketa pun tidak mengalami
Republik Indonesia (PermenkumhamRI) perubahan status apapun, sedangkan posisi
Nomor 67 Tahun 2016, dalam Pasal 19 ayat hukum dari para pihak masih seperti semula
(3) dan (4), berbunyi: sebelum terjadinya sengketa merek antara
(1) “Persyaratan tertentu sebagaimana Penggugat dan Tergugat.
dimaksud pada ayat (2) meliputi:
mengalami perubahan status apapun, Nomor 19 Tahun 1992. Bandung: PT. Citra
sedangkan posisi hukum dari para pihak Aditya Bakti.
masih seperti semula sebelum terjadinya O.C. Kaligis. 2012. Teori-Praktik Merek dan
sengketa merek antara Penggugat dan Hak Cipta. Bandung: PT. Alumni.
Tergugat. Dengan begitu kedua belah pihak
Titon Slamet Kurnia. 2011. Perlindungan
sama-sama memiliki hak ekseklusif atas HUkum Terhadap Merek Terkenal di
merek BMW mereka masing-masing. Indonesia Pasca Trips. Bandung: PT. Alumni.
Tetapi pemegang merek terkenal pasti Peraturan Perundang-Undangan
dirugikan dalam hal ini merek BMW milik
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
Penggugat. Karena merek BMW milik
Tentang Merek
Tergugat masih bisa tetap beredar di
pasaran dan dilindungi juga oleh undang- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016
tentang Merek dan Indikasi Geografis
undang. Sehingga dapat menyesatkan
konsumen, yang mengira ada keterkaitan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor 67
antara merek Penggugat dan Tergugat.
Tahun 2016