Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurmatis: Analisis Pengendalian Ketersediaan Bahan Baku Di PT. Akasha Wira Internasional, TBK Menggunakan Metode EOQ

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)

Vol. 2 No. 1 Januari 2020, hal 22 – 31

Tersedia secara online di http://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/jurmatis/index

JURMATIS
Jurnal Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri

Analisis Pengendalian Ketersediaan Bahan Baku Di


PT. Akasha Wira Internasional, Tbk Menggunakan Metode EOQ
Sandi Wardani*1, Sri Rahayu Ningsih2 , Ana Komari3
sandi_war@gmail.com*1, nuning@gmail.com2, anakomari@unik-kediri.ac.id3
1,2,3Fakultas Teknik, Universitas Kadiri

Informasi Artikel Abstract


Riwayat Artikel : This study aims to analyze the availability of raw materials at
PT. Akasha Wira Internasional Tbk analyzes the total cost of raw
Received : 16 – Desember – 2019
material inventories, analyzes to reorder point raw materials,
Revised : 1– Januari – 2020
Accepted : 25 – Januari – 2020 analyzes the amount of raw materials' safety stock, and explores
raw material inventory control. The analytical method used is the
Economic Order Quantity method to determine the optimal order
or purchase quantity to minimize inventory costs consisting of
ordering fees and storage costs. The results showed that the
Kata kunci : purchase of optimal Ades 1500 ML label raw materials
Economic Order Quantity according to the Economic Order Quantity method during the
Raw material 2017 period for each message was more significant than what
Stock the company did. The company's optimal purchase of raw
materials in 2017 is 397 m with the frequency of orders that must
be done as much as 2 times. According to the Economic Order
Quantity, the safety stock quantity that must be available in the
warehouse is 480.15 m, and the Re-Order Point is at the time of
the inventory in the warehouse is 512.91 m. The total inventory
cost for the production process incurred according to the
Economic Order Quantity method is smaller than the company's
total inventory cost.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan bahan
Untuk melakukan sitasi pada baku di PT. Akasha Wira Internasional Tbk, menganalisis total
penelitian ini dengan format : biaya persediaan bahan baku, menganalisis untuk melakukan
Sugiyono. (2018). Metode pemesanan kembali (reorder point) bahan baku, menganalisis
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D (28th ed.). Bandung:
jumlah persediaan pengamanan barang (safety stock) bahan
Alfabeta. baku, menganalisis pengendalian persediaan bahan baku.
Penggunaan pendekatan yaitu metode Economic Order Quantity
sebagai cara menyimpan bahan baku untuk ketersediaan biaya
pesan dan biaya simpan bahan baku. Data yang diperoleh adalah
data primer dan data sekunder. Pada bahan baku ades 1500 ML
tahun 2017 memiliki tingkat pemesanan yang lebih tinggi.
Pembelian bahan baku optimal yang harus dilakukan perusahaan
pada tahun 2017 adalah sebesar 397 m dengan frekuensi
pemesanan yang harus dilakukan adalah sebanyak 2 kali.
Kuantitas persediaan pengaman yang harus tersedia digudang
adalah sebesar 480,15 m dan titik pemesanan kembali menurut
Economic Order Quantity yaitu saat persediaan digudang tinggal
512,91 m. Maka dalam proses produksi menurut EOQ lebih kecil
diabnding dengan total pembiayaan dari perusahaan.

22
*Corresponding author : sandi_war@gmail.com
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 2 No. 1 Januari 2020, hal 22 – 31

1. Pendahuluan
Setiap perusahaan haruslah menjaga persediaan bahan baku yang cukup supaya
kegiatan produksi perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Yang harus di perhatikan
dalam hal ini supaya bahan baku yang di butuhkan haruslah tersedia sehingga bisa
menjamin kelancaran produkasi perusahaan (Widodo & Santoso, 2018)(Heribertus et al.,
2018). Akan tetapi haruslah jumlah persediaan jangan terlalu besar supaya modal yang
tertanam tidak begitu besar. Untuk itu bagi perusahaan mengadakan langakah
pengendalian atas ketersediaan bahan baku sangat penting , karena kegiatan ini membantu
agar tercapainya tinggkat efisiensi penggunaaan dalam persediaan (Indrasari et al., 2014),
karena dalam hal ini adanya bahan baku sangat berpengaruh dengan keaktivan suatu
industry pada proses produksi didalamnya. Hal ini menjadikan banyak perusahaan
melakukan berbagai metode untuk mengelola persediaan bahan baku. Pada dasarnya
semua perusahaan mempunyai tujuan menekan sekecil mungkin biaya persediaan bahan
baku. Kegunaan EOQ yaitu mengurangi biaya yang ada pada persediaan bahan baku
karena jika bahan baku berlebih akan merugikan perusahaan jika tidak melakukan operasi
(Yuliana & Sudjana, 2016). Metode EOQ berusaha untuk mencapai persediaan yang
sekecil mungkin, biaya yang rendah dan mutu yang sangat baik. PT. Akasha Wira
Internasional Akasha Wira Internasional Tbk merupakan perusahaan yang bergerak
dalam bidang produksi dan distribusi air minum dalam botol kemasan (Trihudiyatmanto,
2017). Di PT akasha Wira Internasional Tbk masih belum di rencanakan dengan baik
sehingga persediaan bahan baku pada perusahaan kurang optimal. Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan
adalah dalam metode EOQ akan berkaitan dengan kapan diadakan pemesanan bahan baku
untuk melakukan proses produksi. Dalam penyusunan tugas akhir ini di gunakan asumsi
asumsi untuk mengeluarkan biaya yang rendah dalam bidang persediaan, pengiriman
barang secara tepat dan tepat waktu. Data dan informasi yang di peroleh adalah benar
sesuai dengan kondisi yang ada di perusahaan. Tidak ada proses yang berubah selain
penelitian ini. Sedangkan yang menjadi focus tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
ketersediaan bahan baku dan menekan sekecil mungkin biaya persediaan bahan baku
(Lestari et al., 2018)(Kurniawan, 2018). Manfaat penelitian adalah perusahaan, penelitian
ini dapat di gunakan untuk bahan acuan untuk meningkatkan meminimumkan ketersediaan
bahan baku perusahaan. Bagi peneliti, meningkatkan pengetahuan mengenai sistem
ketersediaan bahan baku di PT. Akasha Wira Internasional Tbk.

23
*Corresponding author : sandi_war@gmail.com
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 2 No. 1 Januari 2020, hal 22 – 31

2. Tinjauan Pustaka
2.1. Pengendalian Persediaan
Persediaan adalah sumber daya menganggur (ide resource) yang menunggu proses
lebih lanjut. Yang dimaksud dengan proses lebih lanjut tersebut adalah berupa kegiatan
produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi ataupun
kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga (Susanti & Sahli, 2013).
Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk memindahkan produk
dari suatu tingkat ke tingkat proses lain, yang disebut persediaan dalam proses pemindahan
(Setiawati, 2014). Bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proses produksi
perusahaan tersebut tidak dapat dibeli atau didatangkan secara satu persatu dalam jumlah
unit yang diperlukan perusahaan (Christian, 2014), serta pada saat barang tersebut akan
dipergunakan untuk proses produksi perusahaan tersebut. Bahan baku tersebut pada
umumnya akan dibeli dalam jumlah tertentu, dimana jumlah tertentu ini akan
dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan proses produksi perusahaan yang
bersangkutan dalam beberapa waktu tertentu pula (Wardhani, 2015). Dengan keadaan
semacam ini maka bahan baku yang sudah dibeli oleh perusahaan namun belum
dipergunakan untuk proses produksi akan masuk sebagai persediaan bahan baku dalam
perusahaan tersebut (Naibaho, 2013).

2.2. Economic Order Quantity


Metode Economic Order Quantity ( EOQ), metode ini dapat digunakan baik untuk
barang-barang yang dibeli maupun yang diproduksi sendiri (Cahyono, 2017). Metode
EOQ adalah nama yang biasa digunakan untuk barang-barang yang dibeli, sedangkan ELS
(economic lot size) digunakan untuk barang-barang yang diproduksi secara internal.
Perbedaan pokoknya adalah bahwa, untuk ELS biaya pemesanan (ordering cost) meliputi
biaya penyiapan pesanan untuk dikirim ke pabrik dan biaya penyiapan mesin-mesin (setup
cost) yang diperlukan untuk mengerjakan pesanan (Wibisono et al., 2017). Metode EOQ
digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya
langsung penyimpanan persediaan dan biaya kebalikannya (inverse cost) pemesanan
persediaan (Martha & Setiawan, 2018)

3. Metode Penelitian
Adapun instrumen yang sedang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2011):
a. Melakukan tanya jawab dengan karyawan yang berwenang dan berkaitan langsung
dengan persediaan bahan baku bagian produksi di PT. Akasha Wira Internasional Tbk

24
*Corresponding author : sandi_war@gmail.com
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 2 No. 1 Januari 2020, hal 22 – 31

b. Melakukan observasi penelitian dilakukan dengan cara melakukan pengamatan


langsung di lapangan di bagian produksi di PT. Akasha Wira Internasional Tbk
c. Melakukan Studi Pustaka yaitu pengumpulan data dengan mencari pada sumber-
sumber yang telah ada seperti buku, media internet, jurnal dan sumber lainnya yang
berhubungan dengan penelitian ini (Heryana, 2015).
Metode yang di gunakan untuk penelitian ini adalah:
1. Economic order Quantity
Metode EOQ (Economic Order Quantity) yaitu dengan adanya kebutuhan
tetap,untuk mengetahui jumlah pembelian pesanan yang ekonomis (Saragi &
Setyorini, 2014). Perhitungan EOQ yaitu sebagai berikut (Battini et al., 2014;
Saragi & Setyorini, 2014):

2SD
EOQ = …………(1)
H
Dimana: EOQ = kuantitas pembelian optimal (m³).
D = kuantitas penggunaan per periode (m³/tahun).
S = biaya per pesanan (Rp/m³).
H = biaya penyimpanan per unit per periode (Rp/m³/tahun).
2. Safety Stock
Penentuan jumlah persediaan pengaman dapat dilakukan dengan
membandingkan pemakaian bahan baku kemudian dicari berapa standar deviasinya,
dengan rumus sebagai berikut (Amirjabbari & Bhuiyan, 2014; Inderfurth, 1991):

Standar Deviasi =
 ( X  X)² …………(2)
n

Dimana: n : Banyaknya periode pemesanan bahan baku.


X : Jumlah penggunaan bahan baku sesungguhnya tiap periode
(m³/tahun).
: Rata – rata penggunaan bahan baku (m³). X̅)²
Untuk mengetahui berapa banyak safety stock (persediaan pengaman)
digunakan rumus sebagai berikut (Amirjabbari & Bhuiyan, 2014) :
Safety Stock = SdxZ …………(3)
Dimana: Sd = Standar Deviasi
Z = Faktor keamanan dibentuk atas dasar kemampuan perusahaan.

25
*Corresponding author : sandi_war@gmail.com
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 2 No. 1 Januari 2020, hal 22 – 31

3. Titik Pemesanan Kembali)


Perhitungan ROP adalah sebagai berikut (Trihudiyatmanto, 2017) :
ROP = Safety Stock + (Lead Time x Q) …………(4)
Dimana: ROP = Titik pemesanan kembali
Lead time = Waktu tunggu (Hari)
Safety stock= Persediaan pengaman (m³)
Q = Penggunaan bahan baku rata-rata per hari (m³/hari).
4. Penentuan Persediaan Maksimum (Maximum Inventory)
Adapun untuk mengetahui besarnya persediaan maksimum dapat digunakan rumus
(Putra & Purnawati, 2018):
Maximum Inventory = Safety Stock + EOQ …………(5)
Dimana: Safety Stock = Persediaan pengaman.
EOQ = Kuantitas pembelian optimal
5. Perhitungan total biaya persediaan bahan baku (TIC) untuk mengetahui total biaya
persediaan bahan. Perhitungan TIC adalah sebagai berikut (Wardhani, 2015;
Yuliana & Sudjana, 2016):

TIC = 2.D.S .H …………(6)


Dimana: D = Kuantitas Penggunaan per periode (m³/tahun).
S = Biaya per pesanan (Rp/tahun).
H = Biaya penyimpanan per unit (Rp/m³/tahun).

4. Hasil dan Pembahasan


Dalam penggunaan bahan baku lebel ades 1500 ML lebih besar dari pembelian
bahan tahun 2017. Penggunaan bahan baku label ades 1500 ML tahun 2017 sebanyak 844
m³ Frekuensi pembelian selama tahun 2017 sebanyak 4 kali, karena setiap 3 bulan sekali
perusahaan melakukan membeli bahan baku. Untuk pembelian label ades 1500 ML rata -
rata selama tahun 2017 adalah sebesar 211 ml. Kemudian Untuk biaya yang dikeluarkan
perusahaan pada setiap kali pemesanan adalah sebesar Rp. 278.500. Sedangkan biaya
penyimpanan ada dua jenis, yaitu biaya kerusakan dan biaya pemeliharaan. biaya
penyimpanan per unit yang akan dikeluarkan PT. Akasha Wira Internasional Tbk adalah
sesbesar Rp. 3.080,5.

Diketahui dari pengolahan data, jumlah pembelian bahan baku label ades 1500 ML
yang optimal setiap kali pesanan pada tahun 2017 sebesar 397 m dengan frekuensi

26
*Corresponding author : sandi_war@gmail.com
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 2 No. 1 Januari 2020, hal 22 – 31

pembelian bahan baku label ades 1500 ML yang diperlukan PT. Akasha Wira
Internasional Tbk adalah sebanyak 2 kali. Untuk Safety stock atau persediaan pengaman
adalah persediaan untuk mengantisipasi unsur ketidak pastian permintaan dan penyediaan.
Apabila, persediaan pengaman tidak mampu mengantisipasi ketidak pastian tersebut, akan
terjadi kekurangan persediaan (stockout). Penentuan jumlah persediaan pengaman dapat
dilakukan dengan membandingkan pemakaian bahan baku kemudian dicari berapa standar
deviasinya. Setelah diketahui berapa besarnya standar deviasi maka akan ditetapkan
besarnya analisis penyimpangan.

Dalam analisis penyimpangan ini management perusahaan menentukan seberapa


jauh bahan baku yang masih dapat diterima. Pada umumnya batas toleransi yang
digunakan adalah 5 % diatas perkiraan dan 5 % dibawah perkiraan dengan nilai 1,65,
sehingga diperoleh besarnya kuantitas persediaan pengaman (Safety Stock) optimal yang
harus tersedia di gudang adalah sebesar 480.15 m. Pada selisih waktu antara pemesanan
dengan penerimaan bahan baku (lead time) adalah 14 hari, dan besarnya safety stock
480.15 m, jumlah pengguanan bahan baku label ades 1500 ML adalah sebesar 844 m, dan
penggunaan bahan baku label ades 1500 ML rata-rata perhari adalah sebesar 2,34 m
Sehingga tahun 2017 PT. Akasha Wira Internasional Tbk. melakukan pemesanan
kembali saat persediaan bahan baku label ades 1500 ML digudang sisa 512,91 m.

Tabel 1 Hasil perhitungan besarnya EOQ, Safety Stock, Reorder Point, dan Maximum
Inventory Bahan Baku
NO Uraian 2017
1 EOQ 397
2 Safety Stock 480.15
3 ROP 512,91
4 Maximum Inventory 877.15
(Sumber : Olah Data, 2020)

Total biaya persediaan yang dikeluarkan PT. Akasha Wira Internasional Tbk
menggunakan metode EOQ pada tahun 2017 adalah sebesar Rp. 1.222.688. Kemudian
diperoleh total biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan PT. Akasha Wira
Internasional Tbk pada tahun 2017 adalah sebesar Rp. 1.799.990.
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan maka dapat dilihat perbandingan
persediaan bahan baku antara kebijakan perusahaan dengan kebijaksanaan pembelian

27
*Corresponding author : sandi_war@gmail.com
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 2 No. 1 Januari 2020, hal 22 – 31

dengan menggunakan metode Economic Order Quantity EOQ, dapat dilihat dari jumlah
pembelian optimal, total biaya persediaan, persediaan pengaman dan kapan seharusnya
perusahaan memesan kembali bahan baku.
Sehingga dapat mengetahui metode mana yang lebih efisien dalam penyediaan
bahan baku (Surnedi, 2010). Berikut ini perbandingan antar penyediaan bahan baku
menurut kebijakan perusahaan dan penyediaan menurut perhitungan metode Economic
Order Quantity EOQ.
Tabel 2. Perbandingan persediaan bahan baku antara kebijakan perusahaan dengan
kebijaksanaan pembelian dengan menggunakan metode EOQ
No Urainan Kebijakan Perusahaan Metode EOQ
1 kuantitas pembelian 844 397
2 persediaan pengaman - 480.15
3 titik pemesanan kembali - 512,91
4 persediaan maksimum - 877,15
5 total biaya pesediaan 1.799.990 1.222.688
(Sumber : Olah Data, 2019)
Jadi dapat diketahui perbandingan antara kebijaksanaan yang digunakan perusahaan
dengan menggunakan metode EOQ yaitu pada tahun 2017 menunjukkan bahwa PT.
Akasha Wira Internasional Tbk seharusnya melakukan pembelian bahan baku label ades
1500 ML pada saat persediaan sebesar 512,91 m.
Dengan demikian saat bahan baku label ades 1500 ML diterima dengan lead time 14
hari, persediaan yang tersisa masih 480.15 m, sedangkan untuk menghindari terjadi
kelebihan bahan baku, jumlah pembelian yang akan dilakukan sebesar 397 m, agar tidak
melebihi bahan baku maximum inventory sebesar 877,15 m. Total biaya persediaan bahan
baku menurut metode EOQ yaitu sebesar Rp. 1.222.688, sedangkan total biaya persediaan
bahan baku menurut PT. Akasha Wira Internasional Tbk yaitu sebesar Rp. 1.799.990.
Jadi terdapat penghematan sebesar Rp. 577.302. Dari hasil tersebut terdapat penghematan
total biaya persediaan bahan baku karena total biaya yang dihitung PT. Akasha Wira
Internasional Tbk lebih besar dari total biaya yang dihitung metode EOQ.
5. Kesimpulan dan Saran
Pembelian bahan baku label ades 1500 ML lebih optimal tiap kali pesan menurut
metode EOQ adalah 397m sedangkan menurutkebijakan perusahaan adalah 844m³,
sedangkan persediaan maksimum (Maximum Inventory) yang harus disediakan perusahaan

28
*Corresponding author : sandi_war@gmail.com
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 2 No. 1 Januari 2020, hal 22 – 31

meurut metode EOQ yaitu sebesar 877,15 m, sedangkan menurut perusahaan tidak ada
persediaan maksimum yang disediakan perusahaan. Waktu pemesanan kembali, waktu
yang tepat menurut metode EOQ adalah pada saat persediaan bahan baku di dalam gudang
masih 512,91m sedangkan menurut kebijakan perusahaan tidak ada waktu pemesanan
kembali atau reorder point. Frekuensi pembelian bahan baku optimal menurut metode
EOQ adalah 2 kali dalam setahun, sedangkan menurut kebijakan perusahaan adalah 4 kali.
Saran yang diberikan untuk perusahaan sebaiknya menerapkan metode EOQ yang
telah terbukti menghasilkan total biaya persediaan yang lebih efisien, menyediakan
persediaan pengaman yang jumlahnya sesuai dengan yang dihasilkan jika menggunakan
metode EOQ, untuk mengantisipasi kekurangan bahan baku label ades 1500 ML agar
proses produksi tidak terganggu, dan menerapkan titik pemesanan kembali atau Re Order
Point untuk menghindari keterlambatan pemesanan bahan baku. Dalam pengadaan bahan
baku label ades 1500 ML PT. Akasha Wira Internasional Tbk sebaiknya melakukan
pembelian bahan baku dalam jumlah yang besar dan dengan frekuensi yang sangat
rendah per periode produksi, hal ini dilakukan untuk meminimalisir biaya persediaan.

Daftar Pustaka
Amirjabbari, B., & Bhuiyan, N. (2014). Determining supply chain safety stock level and
location. Journal of Industrial Engineering and Management.
https://doi.org/10.3926/jiem.543
Battini, D., Persona, A., & Sgarbossa, F. (2014). A sustainable EOQ model: Theoretical
formulation and applications. International Journal of Production Economics.
https://doi.org/10.1016/j.ijpe.2013.06.026
Cahyono, D. (2017). Sistem Informasi Standard Bill Of Material Quantity Genset di PT
Conductorjasa Suryapersada. Jurnal INFORM, 2(2), 1–5.
https://doi.org/10.25139/ojsinf.v2i1.404
Christian, S. (2014). Jumlah Produksi Dalam Memperoleh Keuntungan. 55–60.
Heribertus, I., Santoso, B., & Komari, I. A. (2018). PERENCANAAN AGREGAT PADA
INDUSTRI PENGOLAHAN KAYU JENIS FLOORING DENGAN PENDEKATAN
HEURISTIC ( Study Kasus Pada PT Sinar Rimba Pasifik Sidoarjo ) Oleh : Dibimbing
Oleh : UNIVERSITAS KADIRI. 1(1), 0–14.
Heryana, A. (2015). Kerangka Teori, Kerangka Konsep, Variabel Penelitian, Dan
Hipotesis Penelitian (Dalam Penelitian Kuantitatif). Metodologi Penelitian.
Inderfurth, K. (1991). Safety stock optimization in multi-stage inventory systems.
International Journal of Production Economics. https://doi.org/10.1016/0925-
5273(91)90157-O
Indrasari, L. D., Nursanti, E., & Vitasari, P. (2014). MODEL STRATEGI GREEN
LOGISTIC ( PENYIMPANAN ) PADA PERUSAHAAN MODAL ASING PT.

29
*Corresponding author : sandi_war@gmail.com
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 2 No. 1 Januari 2020, hal 22 – 31

XYZ. Engineering - Jurnal Bidang Teknik Fakultas Teknik Universitas Pancasakti


Tegal.
Kurniawan, R. (2018). Analisis Kinerja Distribusi Logistik Pada Pasokan Barang dari PT .
Surya Pamenang ke Konsumen. Jurmatis, 1(1), 0–13.
Lestari, A. P., Norisanti, N., & Ramdan, A. M. (2018). DUPONT SYSTEM ANALYSIS
FOR MEASURING FINANCIAL PERFORMANCE OF COSMETICS
COMPANIES AND HOUSEHOLD GOODS LISTED ON INDONESIA STOCK
EXCHANGE PERIOD 2011-2016. Jurnal Apresiasi Ekonomi.
https://doi.org/10.31846/jae.v6i3.90
Martha, K. A., & Setiawan, P. Y. (2018). ANALISIS MATERIAL REQUIREMENT
PLANNING PRODUK COCONUT SUGAR PADA KUL-KUL FARM. E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2018.v07.i12.p06
Naibaho, A. T. (2013). ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN
BAHAN BAKU TERHADAP EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN
BAHAN BAKU. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi.
Putra, D. G. E. N., & Purnawati, N. K. (2018). KINERJA MANAJEMEN PERSEDIAAN
BARANG DAGANGAN PT. ARTHA DINAMIS SENTOSA BALI. E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana.
https://doi.org/10.24843/ejmunud.2018.v07.i10.p14
Saragi, G. L., & Setyorini, R. (2014). Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Daging Dan Ayam Dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ )
Pada Restoran Steak Ranjang Bandung. E-Proceeding of Management.
Setiawati, F. (2014). Analisis Pengendalian Proses Produksi Untuk Meningkatkan Kualitas
Produk Pada Perusahaan PT. Batik Dan Liris Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 1.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Teknik Industri, 1.
Surnedi, Y. (2010). Analisis Manajemen Persediaan Dengan Metode EOQ Pada
Optimalisasi Persediaan Bahan Baku Kain di PT. New Suburtex. Program Studi DIII
Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Susanti, N., & Sahli, M. (2013). PENERAPAN METODE EXPONENTIAL
SMOOTHING DALAM SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN
BAHAN BAKU (STUDI KASUS TOKO TIRTA HARUM). Simetris : Jurnal Teknik
Mesin, Elektro Dan Ilmu Komputer. https://doi.org/10.24176/simet.v3i1.89
Trihudiyatmanto, M. (2017). ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN
BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER
QUANTITY ( EOQ ) (STUDI EMPIRIS PADA CV. JAYA GEMILANG
WONOSOBO). Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ.
https://doi.org/10.32699/ppkm.v4i3.427
Wardhani, P. S. (2015). Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Dengan Metode EOQ.
Media Mahardika.
Wibisono, G., Rahayuningsih, S., & Santoso, H. (2017). Analisis Penerapan MRP
Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di
30
*Corresponding author : sandi_war@gmail.com
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik Industri Universitas Kadiri ISSN : 2622-1004 (Online)
Vol. 2 No. 1 Januari 2020, hal 22 – 31

Kediri. JATI UNIK : Jurnal Ilmiah Teknik Dan Manajemen Industri.


https://doi.org/10.30737/jatiunik.v1i1.70
Widodo, S. R., & Santoso, H. B. (2018). PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT. X
DENGAN PERMINTAAN STOKASTIK DAN VARIABEL LEAD TIME.
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal.
https://doi.org/10.25273/kaizen.v1i1.2590
Yuliana, C., & Sudjana, N. (2016). PENERAPAN MODEL EOQ (Economic Order
Quantity) DALAM RANGKA MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN
BAHAN BAKU (Studi Pada UD. Sumber Rejo Kandangan-Kediri). Jurnal
Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya.

31
*Corresponding author : sandi_war@gmail.com

You might also like