Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Novel 2

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

NOVEL

Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas

PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan
oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari
pihak lain, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Karena itu, sudah sepantasnya kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan
kepada kami setiap saat.
Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan
makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi. Harapan
kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat berguna bagi kita semua. 

Jakarta, 17 Agustus 1945


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR        i


DAFTAR ISI        ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang        1
B.    Rumusan Masalah        2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Novel        3
B.    Ciri-ciri Novel        4
C.    Penggolongan Novel        5
D.    Unsur-unsur Novel        6
E.    Nilai-nilai yang Terkandung dalam Novel        7
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan        9
B.    Saran        9
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hadirnya suatu karya sastra tentunya agar dinikmati oleh para pembaca. Untuk dapat
menikmati sebuah karya sastra secara baik diperlukan seperangkat pengetahuan akan karya
sastra. Tanpa pengetahuan yang cukup penikmatan akan sebuah karya sastra hanya bersifat
dangkal dan sepintas karena kurangnya pemahaman yang tepat.
Dalam dunia fiksi kadang ada sesuatu yang tidak dapat diterima oleh akal sehat, karena
seorang pengarang menggunakan imajinasinya untuk diwujudkan dalam karya sastra. Dari
sinilah dapat disimpulkan bahwa karya sastra merupakan sebuah bentukan dari proses
imajinatif pengarang dalam mengapresiasi untuk menjadi sesuatu yang estetik.
Di kalangan remaja karya sastra yang paling diminati biasanya karya sastra berbentuk
prosa terutama novel. Novel merupakan karya prosa fiksi yang ditulis secara naratif (dalam
bentuk cerita). Kata novel berasal dari bahasa Italia “novella” yang berarti sebuah kisah atau
sepotong berita. Selain dari bahasa Italia novel juga berasal dari bahasa Latin yaitu
“novellus” yang diturunkan dari kata “novies” yang berarti baru.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa novel adalah karya imajinatif yang mengisahkan sisi
utuh problematika kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh. Novel menceritakan
suatu kejadian luar biasa dari kehidupan tokoh. Dikatakan luar biasa karena dari kejadian itu,
lahir suatu konflik yang menimbulkan pergolakan jiwa para tokohnya sehingga mengubah
jalan hidupnya.
Dalam membaca novel, agar pembaca dapat menikmati dan memahami isi dan jalan
cerita di dalamnya diperlukan pengetahuan mengenai unsur-unsur yang terkandung dalam
sebuah novel yang sering disebut dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik tersebut meliputi
tema, tokoh, alur, setting, sudut pandang, dan amanat. Dengan begitu, pembaca akan lebih
mudah menangkap maksud dan makna yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Oleh sebab itu, jika pembaca dapat memahami dengan tepat unsur intrinsik dari sebuah
novel yang dibaca, maka pembaca dapat menikmati novel tersebut dengan baik karena
pembaca telah mengerti makna dan jalan cerita pada sebuah novel yang dibaca.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian novel?
2. Bagaimana ciri-ciri novel?
3. Bagaimana penggolongan novel?
4. Apa saja unsur-unsur novel?
5. Apa saja nilai-nilai yang terkandung dalam novel?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Novel 
Dari sekian banyak bentuk sastra seperti esai, puisi, novel, cerita pendek, drama, bentuk
novel, cerita pendeklah yang paling banyak dibaca oleh para pembaca. Karya-karya modern
klasik dalam kesusastraan, kebanyakan juga berisi karya-karya novel.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini
paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai
bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan.
Pendapat demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua
yang mampu memberikan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius. Sebuah novel
serius bukan saja dituntut agar dia merupakan karya yang indah, menarik dan dengan
demikian juga memberikan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel
adalah novel syarat utamanya adalah bawa ia mesti menarik, menghibur dan mendatangkan
rasa puas setelah orang habis membacanya.
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik adalah novel yang
isinya dapat memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk
kepentingan santai belaka. Yang penting memberikan keasyikan pada pembacanya untuk
menyelesaikannya. Tradisi novel hiburan terikat dengan pola -pola. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa novel serius punya fungsi sosial, sedang novel hiburan cuma berfungsi
personal. Novel berfungsi sosial lantaran novel yang baik ikut membina orang tua
masyarakat menjadi manusia. Sedang novel hiburan tidak memedulikan apakah cerita yang
dihidangkan tidak membina manusia atau tidak, yang penting adalah bahwa novel memikat
dan orang mau cepat-cepat membacanya.
Banyak sastrawan yang memberikan yang memberikan batasan atau definisi novel.
Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka
pergunakan juga berbeda-beda.
B. Ciri-ciri Novel 
1. Ciri-ciri novel secara umum
a. Jumlah katanya lebih dari 35.000 kata.
b. Terdiri dari setidaknya 100 halaman.
c. Waktu untuk membaca novel setidaknya 2 jam atau 120 menit.
d. Ceritanya lebih dari satu impresi, efek, dan emosi.
e. Alur ceritanya cukup kompleks.
f. Seleksi ceritanya luas.
g. Ceritanya panjang, tapi banyak kalimat yang diulang-ulang.
h. Ditulis dengan narasi kemudian didukung dengan deskripsi untuk menggambarkan
suasanya yang ada di dalamnya.
2. Ciri-ciri novel terjemahan
a. Menonjolkan watak dan perilaku tokoh berdasarkan latar belakang sosial budaya asing
karya novel tersebut diciptakan.
b. Nama-nama tokohnya tidak begitu familier.
c. Latar tempatnya tidak berada di Indonesia.
d. Bahasanya tidak mendayu-dayu.
3. Ciri-ciri novel angkatan 20 dan 30-an
a. Bertema masalah adat dan kawin paksa.
b. Umumnya berisi kritikan terhadap adat lama.
c. Tokoh yang diceritakan dari muda hingga meninggal dunia.
d. Bahasanya kaku dan statis.
e. Bahasanya sangat santun.
f. Konflik yang dialami para tokoh kebanyakan disebabkan perselisihan dalam memilih
nilai kehidupan (barat dan timur).
g. Menggunakan kata-kata yang berlebihan.

4. Ciri-ciri novel remaja


a. Kebanyakan bertema tentang pertemanan atau persahabatan dan percintaan.
b. Bahasa yang digunakan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh remaja.

C. Penggolongan Novel 
Berdasarkan unsur intrinsiknya, novel dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Novel plot 
Novel plot adalah novel yang mengutamakan struktur cerita berupa perkembangan
kejadian atau urutan peristiwa. Oleh karena lebih mengutamakan penggambaran tentang
peristiwa, novel ini banyak menghadirkan kejutan dan ketegangan.
Contoh: Novel Surapati karya Abdul Moeis
Kota Jakarta pada tahun 1680. Mau tidak mau, kenangan sejarah membawa kita
kepada zaman enam puluh tahu di muka itu, yaitu kepada pendudukan Jakarta oleh
belanda, yang mengganti namanya menjadi Batavia.
2. Novel watak 
Novel watak atau novel karakter adalah novel yang mengutamakan penggambaran
watak atau karakter tokoh-tokohnya, misalnya: penakut, pemalas, humoris, pemarah,
mudah putus asa, tidak tetap pendirian atau berkecil hati.
Contoh: Novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis.
Dari dalam gang sirih wetan seorang anak kecil yang lebih besar dan kuat dari
ketiga anak yang sedang bermain-main itu datang keluar. Langkahnya dan sikapnya
menunjukkan dia si jago anak-anak sebaya dia di kampung itu.

3. Novel tematis 
Novel tematis adalah novel yang mengutamakan tema atau pokok permasalahan
yang dibahas sehingga digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu:
a. Novel politik, lebih mengutamakan permasalahan dalam dunia politik pemerintahan,
misalnya “Maut dan Cinta” karya Mochtar Lubis.
b. Novel agama, lebih mengutamakan pembahasan tentang keagamaan dengan berbagai
permasalahan yang melingkupinya, misalnya “Kemarau” karya A.A. Navis
c. Novel sosial lebih mengutamakan pembahasan tentang kehidupan kemasyarakatan
sebagai dunia yang beragam (heterogen), misalnya “Bako” karya Darman Moenir.

D. Unsur-unsur Novel 
Unsur yang terdapat pada novel terbagi atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur
intrinsik yaitu unsur yang membangun novel tersebut dan langsung berada dalam novel
tersebut. Unsur ekstrinsik yaitu unsur yang berada di luar novel tersebut dan tidak memiliki
hubungan dengan novel tersebut.
1. Tema
Tema merupakan ide pokok dalam cerita novel. Tema dalam novel dapat
menyangkut segala persoalan dalam kehidupan manusia, contohnya kasih sayang,
keputusasaan, kekuasaan, dan sebagainya.
2. Penokohan
Penokohan merupakan salah satu cara seorang novelis menggambarkan dan
mengembangkan karakter dalam sebuah cerita. Dalam menggambarkan karakter tokoh,
pengarang dapat menyebutkan langsung seperti gambaran fisik dan tingkah laku,
lingkungan, cara bicara, jalan pikiran serta melalui penggambaran oleh tokoh lain.
3. Alur
Alur merupakan suatu rangkaian peristiwa yang membentuk jalannya cerita.
Terbagi atas 2 yaitu, alur maju (progresif) yakni apabila peristiwa tersebut bergerak
secara bertahap berdasarkan urutan kronologis. Alur mundur (flash back progressif)
terjadi karena adanya peristiwa dahulu yang berkaitan langsung.
4. Gaya Bahasa
a.Personifikasi, yaitu gaya bahasa yang menggambarkan benda-benda mati dengan
memberikan macam sifat manusia.
b. Simile(perumpamaan), yaitu gaya bahasa yang menggambarkan dengan cara
mengibaratkan.
c.Hiperbola, yaitu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu secara berlebihan dengan
tujuan memberikan efek berlebihan pada suatu cerita.
5. Latar/setting
Latar (setting) merupakan tempat, waktu, dan suasana pada cerita dalam novel yang
dialami oleh tokoh. Misalnya, di tepi hutan, di sebuah desa, pada suatu waktu, pada
zaman dahulu, di kala senja, dan sebagainya.
6. Sudut Pandang
Sudut pandang merupakan cara penempatan diri pengarang dan juga cara pengarang
memperlihatkan berbagai macam kejadian dalam cerita yang dipaparkan
7. Amanat
Amanat merupakan pesan yang terdapat dalam sebuah novel. Amanat dalam novel
tersimpan rapi, sehingga untuk mendapatkan amanat tersebut pembaca harus
menuntaskan novel yang dibaca.

E. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Novel 


1. Nilai sosial
Nilai sosial ini akan membuat orang lebih tahu dan memahami kehidupan manusia lain.
2. Nilai etik
Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri yaitu novel yang isinya dapat
memanusiakan para pembacanya, novel-novel demikian yang dicari dan dihargai oleh para
pembaca yang selalu ingin belajar sesuatu dari seorang pengarang untuk menyempurnakan
dirinya sebagai manusia.
3. Nilai hedonis
Nilai hedonis ini yang bisa memberikan kesenangan kepada pembacanya sehingga
pembaca ikut terbawa ke dalam cerita novel yang diberikan
4. Nilai koleksi
Novel yang bisa dibaca berkali-kali yang berakibat bahwa orang harus membelinya
sendiri, menyimpan dan diabadikan.
5. Nilai kultural
Novel juga memberikan dan melestarikan budaya dan peradaban masyarakat, sehingga
pembaca dapat mengetahui kebudayaan masyarakat lain daerah.
6. Nilai spirit
Nilai sastra yang mempunyai nilai spirit isinya dapat menantang sikap hidup dan kepercayaan
pembacanya. Sehingga pembaca mendapatkan kepribadian yang tangguh percaya akan
dirinya sendiri.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Novel adalah salah satu bentuk dari sebuah karya sastra. Novel merupakan cerita fiksi
dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur intrinsik dan ekstrinsik. Sebuah
novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan
lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal
mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realitas kehidupan
melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut.
Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini
paling banyak beredar, lantaran daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai
bahan bacaan, novel dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan.
 Unsur yang terdapat pada novel terbagi atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur
intrinsik yaitu unsur yang membangun novel tersebut dan langsung berada dalam novel
tersebut. Unsur ekstrinsik yaitu unsur yang berada di luar novel tersebut dan tidak memiliki
hubungan dengan novel tersebut.
 
B. Saran
Sebagai seseorang yang bergelar sarjana sastra, hendaknya dapat menciptakan banyak
karya sastra, terutama novel. Dimulai dengan seringnya berlatih menulis serta membaca
berbagai buku bacaan yang bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

http://rafitaranimarenti.blogspot.co.id/2012/01/makalah-novel.html

http://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Ciri-Jenis-dan-Unsur-Novel-adalah.html

http://www.informasibelajar.com/ciri-ciri-novel-pengertian-dan-jenis-jenisnya

https://id.wikipedia.org/wiki/Novel

https://www.academia.edu/15566415/Makalah_Tentang_Novel

You might also like