Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Dapus Penerapan e Felling

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia

Vol. 4, No. 2, Mei 2021


ISSN 2615-7896

Received : 17 Mar 2021 Revised: 29 Apr 2021 Accepted: 10 Mei 2021 Published : 31 May 2021

PENGARUH PENERAPAN E-FILING, PENGETAHUAN


PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN
WAJIB PAJAK PADA PEGAWAI KEMENDIKBUD
Yetti Mulyati(1), Juli Ismanto(2)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang
july.ismanto@gmail.com

Abstract
This study aims to determine the effect of the application of E-Filing, tax knowledge,
and tax sanctions on taxpayer compliance in the Ministry of Education and
Culture's employees of the P4TK business and tourism units (Center for
Development, Empowerment of Educators and Education Personnel). The research
method used is the quantitative method. The sample in the study was 146
respondents. Data collection techniques using a questionnaire. The analysis
technique used is through validity test, reliability test, and path analysis. The results
of the study show that all variables of E-Filing Implementation, Tax Knowledge,
Tax Sanctions have a significant positive effect on Taxpayer Compliance. This
shows that the variability of the dependent variable can be explained by the
independent variable by 60%, the remaining 40% is explained by the variability of
other variables outside the research model. Social learning and behavioral
attribution can increase taxpayer awareness that is carried out within the Employee
Development and Empowerment Center for Educators and Education Personnel
(P4TK) for the Jabodetabek Region. The obligation to submit annual income tax
returns, adequate tax knowledge, and sanctions are also a guarantee that the
provisions of tax laws will be complied with.

Keywords: Application of E-Filing;Tax Knowledge; Tax Sanctions; Taxpayer


Compliance.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan E-Filing,


pengetahuan pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pada Pegawai
Kemendikbud unit bisnis dan pariwisata P4TK (Pusat Pengembangan,
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan). Metode penelitian yang
digunakan yaitu metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian sebanyak 146
responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis
yang digunakan melalui uji validitas, uji reliabilitas, serta analisis jalur. Hasil
penelitian menunjukan semua variable Penerapan E-Filing, Pengetahuan Pajak,
Sanksi Pajak signifikan berpengaruh positif terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hal
ini menunjukkan bahwa variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 139


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

variabel independen sebesar 60% sisanya sebesar 40% dijelaskan oleh variabilitas
variabel-variabel lain di luar model penelitian. Pembelajaran sosial dan atribusi
perilaku dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak dijalankan di lingkungan
Pegawai Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (P4TK) Wilayah Jabodetabek. Kewajiban menyampaikan
pemberitahuan tahunan pajak penghasilan, pengetahuan pajak yang memadai, serta
sanksi juga merupakan jaminan ketentuan perundangan perpajakan akan dipatuhi.

Kata kunci: Penerapan E-Filing; Pengetahuan Pajak; Sanksi Pajak; Kepatuhan


Wajib Pajak.

1. PENDAHULUAN

Pembangunan pada hakikatnya adalah pembaharuaan yang berkesinambungan


mencapai keadaan yang dianggap lebih baik. Pembangunan dilaksanakan melalui
rangkaian investasi yang hanya terwujud dengan dukungan dana yang besar. Dana
tersebut diperoleh melalui berbagai sumber yaitu pemerintah ataupun swasta, baik
dalam negeri maupun mancanegara, dan salah satunya berasal dari perolehan pajak.
Peran Pajak sangat penting untuk negara. Pendapatan didapat dari pajak masuk
dalam kas negara digunakan untuk keperluan pembangunan publik seperti seperti
pembiayaan kepentingan masyarakat, pendidikan, kesehatan, pensiun dan
transportasi umum. Boleh dikatakan bahwasannya pajak adalah dana yang didapat
dari rakyat untuk rakyat (Amalia & Hapsari, 2018; Mahardika, 2019). Menurut
undang-undang nomor 28 Tahun 2007 (Presiden RI, 2007) Tentang perubahan
ketiga atas undang-undang nomor 6 Tahun 1983 Tentang ketentuan umum dan tata
cara perpajakan meyebutkan bahwa Pajak adalah kontribusi wajib bagi warga
negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatatkan


realisasi pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan 2020 Rasio Kepatuhan
Wajib Pajak (WP) meningkat. Jumlah Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak
Penghasilan (PPh) yang diterima pada 2020 sebanyak 14,76 juta. Angka ini sebesar
78% dari jumlah WP yang wajib memasukkan SPT, naik dari tahun sebelumnya
yang sebesar 73%. Namun demikian, rasio Kepatuhan WP (Wajib Pajak) meleset
dari yang ditargetkan sebesar 80% (Jayani & Ridhoi, 2021).

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 140


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Sumber: Kementrian Keuangan (Kemenkeu), Januari 2020 (Jayani & Ridhoi, 2021)

Gambar 1. Target dan Realisasi Rasio Kepatuhan Wajib Pajak Penghasilan

Peningkatan kepatuhan wajib pajak secara formal penyampaian surat


pemberitahuan Tahunan pajak (SPT) penghasilan 2020 hanya terjadi pada wajib
pajak (WP) orang pribadi karyawan. Tahun lalu, Wajib Pajak orang pribadi
karyawan dalam penyampaian SPT sebanyak 12,1 juta WP (Wajib Pajak) atau
85,42% dari total jumlah Wajib Pajak orang pribadi karyawan yang wajib
melaporkan SPT yaitu sebanyak jumlah 14,17 juta Wajib Pajak. Persentase ini lebih
tinggi dibandingkan tahun sebelumnya 2019 sebesar 73,2%. "Kelompok karyawan
memiliki tingkat kepatuhan pajak yang lebih tinggi daripada kelompok wajib pajak
lainnya," Kementerian Keuangan pada laporan APBN KiTa edisi Februari 2021(M.
Wildan, 2021). Sementara itu, kepatuhan Wajib Pajak formal badan dan Wajib
Pajak orang pribadi nonkaryawan tahun sebelumnya justru melempem. Rasio
kepatuhan Wajib Pajak formal badan tahun sebelumnya hanya 60,17% lebih rendah
dari rasio 2019 sebesar 65,28%.(M. Wildan, 2021).
Fenomena menunjukkan realisasi tingkat kepatuhan wajib pajak masih rendah
dilihat dalam pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan hingga 1 April 2019
mencapai 11,309 juta wajib pajak. Cakupan realisasi ini adalah wajib pajak orang
pribadi maupun badan. Porsentase jumlah pelaporan sebesar 61,7% dari total
18,334 juta wajib pajak yang seharusnya melaporkan SPT Tahunan. ujar Direktur
Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo
berpendapat nilai realisasi ini menunjukkan tingkat kepatuhan wajib pajak masih
rendah. "Kepatuhan formal masih cukup rendah. Ini (saja) baru tingkat kepatuhan
menyampaikan SPT, belum kepatuhan materiil yakni mengenai kebenaran dalam
pengisian SPT”, ujarnya (Uly, 2019).
Penggunaan sistem self assessment merupakan sebuah sistem reformasi yang
dilakukan menggantikan sistem official assessment yang berlaku sebelumnya oleh
Direktorat Jenderal Pajak (Saksama, 2018). Sistem self assessment adalah sistem
dimana Wajib Pajak diberi kepercayaan untuk menghitung dan melaporkan sendiri
pajak yang terutang oleh Wajib Pajak, sedangkan petugas pajak sendiri bertugas

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 141


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

untuk mengawasinya (Direktorat Jendral Pajak, 2009). Peningkatan kemudahan


administrasi khususnya layanan elektronik (e-registration, e-filing, e-payment,
dan e-withholding), meningkatkan kapasitas dan kapabilitas infrastruktur sistem
teknologi dan kualitas basis data perpajakan, melanjutkan revisi regulasi termasuk
pengaturan prosedur pemajakan e-commerce, dan meningkatkan kolaborasi dan
sinergi dengan instansi, lembaga, asosiasi usaha, dan pihak ketiga lainnya terus
diupayakan oleh pihak DJP (Direktorat Jendral Pajak).
Iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin
dalam situasi dimana wajib pajak paham dan mengetahui atau berusaha untuk
memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, kepatuhan
sebagai fondasi self assessment dapat dicapai melalui elemen kunci secara efektif
dalam penerapannya. Elemen-elemen kunci yakni program pelayanan yang baik
kepada wajib pajak, prosedur yang sederhana dan memudahkan wajib pajak,
program pemantauan kepatuhan dan verifikasi yang efektif, dan pemantapan sanksi
(law enforcement) secara tegas dan adil (Avianto et al., 2016).
Avianto et al., 2016; Rinaningsih, 2018 , menyatakan terdapat beberapa faktor
yang mendukung pelaksanaan penerapan layanan elektronik khususnya e-filing
dalam pelaporan SPT Tahunan. Faktor-faktor tersebut yaitu; a) Kesadaran wajib
pajak itu sendiri; b) Keinginan Mencoba; c) Sosialisasi dan; d) Jaringan Internet.
Faktor lain nya yang menghambat pelaksanaan penerapan layanan e-filing dalam
pelaporan SPT tahunan antara lain: a) Pengetahuan Wajib Pajak; b) Jaringan
Internet dan; c) Meyakinkan Wajib Pajak. Keberhasilan atau tidaknya sistem ini
ditentukan oleh kepatuhan sukarela Wajib Pajak serta pengawasan secara optimal
aparat pajak (Iswari Anggit, 2019).
Beberapa penelitian mengenai kepatuhan wajib Pajak maka diketahui beberapa
faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak itu sendiri antara lain
pengetahuan, pemahaman perpajakan, kesadaran wajib pajak, sanksi perpajakan,
penerapan dalam kemudahan administrasi layanan elektronik termasuk jaringan
internet (e-registration, e-filing, e-payment, dan e-withholding) (Abadi, 2017;
Amalia & Hapsari, 2018; Andela & Irawati, 2020; Avianto et al., 2016; Dewi &
Merkusiwati, 2018; Diantini et al., 2018; Eka Dwi Jayanti, 2017; Firdaus, 2019;
Hartanti & Husein, 2018; Husnurrosyidah & Suhadi, 2017; Marliana et al., 2015;
Paramartha & Rasmini, 2016; Rinaningsih, 2018; Setiawan & Barlian, 2017;
Siamena et al., 2017; Wardani & Asis, 2017; Wicaksono et al., 2018). Adapun
faktor tersebut berlaku pada semua lapisan masyarakat maupun badan dalam
membayar pajak.
Penelitian ini memilih Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (disingkat P4TK) se Jabodetabek, dimana salah satu Unit
Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Indonesia. Terdapat permasalahan yang berkaitan dengan
pelaporan pajak melalui sarana e-filling, salah satunya ketidak tepatan waktu
pelaporan melalui sarana on-line system dan tidak mengerti dan memahami dalam
pengetahuan perhitungan pajak bahkan dengan tidak adanya sanksi bagi mereka
bila tidak melaporkan pajak. Tujuan penelitian ini untuk meninjau dan uji ulang
kembali terhadap konsistensi hasil dari penelitian sebelumnya oleh (Abadi, 2017;

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 142


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Amalia & Hapsari, 2018; Avianto et al., 2016; Diantini et al., 2018; Firdaus, 2019;
Marliana et al., 2015; Wardani & Asis, 2017) menunjukan hasil yang berbeda.

Tabel 1. Laporan SPT Pegawai ASN P4TK (Pusat Pengembangan,


Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan)

NO SPT Pajak Jumlah Prosentase Keterangan


Periode Pegawai
Tahun (230 orang)
1 2015/2016 75/230 33% Nilai belum
2 2016/2017 70/230 30% mencapai 100%
3 2017/2018 85/230 37%
Sumber: diolah oleh penulis (2019)

2. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori Atribusi
Teori atribusi dapat menjelaskan sikap wajib pajak terhadap peraturan
perpajakan. Terdapat dua sumber atribusi bagaimana sikap wajib pajak tersebut
terbentuk yaitu atribusi internal dan atribusi eksternal. Menurut Menurut Darwati
(2015) dalam (F. F. Wildan & Sulistiyanti, 2017) bahwasannya atribusi internal
adalah perilaku seseorang disebabkan kekuatan dalam diri individu atau unsur
psikologis mendahului suatu perilaku, sedangkan atribusi eksternal merupakan
perilaku individu disebabkan kekuatan diluar diri individu itu sendiri
(environmental forces).
Teori Pembelajaran Sosial
Teori pembelajaran sosial merupakan penjelasan bagaimana seorang dapat
belajar secara langsung melalui proses pengamatan dan pengalaman. Teori ini
menjelaskan mengenai tingkah laku manusia bukan semata karena reflek atau
stimulus, melainkan reaksi yang timbul diakibatkan adanya interaksi antara
lingkungan dengan kognitif manusia. Bandura (1977) dalam (F. F. Wildan &
Sulistiyanti, 2017) dalam teorinya, mejelaskan bahwa terdapat empat proses dalam
pembelajaran sosial meliputi: 1) Proses Perhatian (attentional); 2) Proses
Penahanan (retention); 3) Proses Reproduksi Motorik. 4) Proses Penguatan
(reinforcement).

Kepatuhan Wajib Pajak


Kepatuhan wajib pajak memiliki pengertian iklim kepatuhan dan kesadaran
pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi dimana wajib pajak
paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan (Avianto et al., 2016). Menurut Mukhlis dan Simanjutak
dalam (Amalia & Hapsari, 2018) kepatuhan Wajib Pajak merupakan suatu keadaan

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 143


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

dimana Wajib Pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakan


kemudian secara akurat dan tepat waktu dalam membayar dan melaporkan
pajaknya. Indikator Kepatuhan Wajib Pajak tercermin dalam: 1) Aspek ketepatan
waktu: merupakan presentase pelaporan SPT yang disampaikan tepat waktu sesuai
dengan ketentuan yang berlaku; 2) Aspek Income atau penghasilan Wajib Pajak:
merupakan kesediaan membayar kewajiban angsuran Pajak Penghasilan (PPh)
sesuai ketentuan yang berlaku; 3) Aspek law enforcement: merupakan pembayaran
tunggakan pajak yang ditetapkan berdasarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP)
sebelum jatuh tempo; 4) Aspek pembayaran: merupakan menyetor atau membayar
pajak yang terutang ke Kantor Pos, Bank yang telah ditetapkan atau ditunjuk oleh
Menteri Keuangan

E-Filing
E-Filling adalah suatu cara penyampaian SPT atau penyampaian
Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik dilakukan secara
online yang real time melalui website Direktorat Jenderal Pajak (Direktorat Jendral
Pajak, 2009). Menurut Haryadi dalam (Amalia & Hapsari, 2018) menyatakan
bahwa indikator e-filling adalah sebagai berikut: 1) Keamanan dan kerahasiaan
merupakan seberapa kuatnya perangkat teknologi untuk menjaga keamanan dan
kerahasiaan data Wajib Pajak; 2) Kesiapan teknologi informasi Merupakan
sekumpulan sumber daya informasi organisasi, peran penggunaannya, serta
manajemen yang menjalankannya apakah sudah kompeten di bidangnya; 3)
Persepsi pengguna merupakan ukuran penggunaan teknologi dapat dipercaya akan
mendatangkan manfaat bagi penggunanya; 4) Persepsi kemudahan suatu ukuran
sebuah system dengan mudah di pahami untuk digunakan.

Pengetahuan Pajak
Rahayu dalam (Amalia & Hapsari, 2018) pengetahuan perpajakan merupakan
kemampuan Wajib Pajak untuk mengetahui aturan perpajakan baik itu soal tarif
pajak berdasarkan Undang-Undang yang akan mereka bayar maupun manfaat pajak
berguna bagi kehidupan mereka. Pengetahuan perpajakan atau pemahaman
perpajakan yang dimiliki oleh Wajib Pajak harus meliputi: 1) Pengetahuan
mengenai Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan; 2) Pengetahuan mengenai
sistem perpajakan di Indonesia; 3) Pengetahuan mengenai fungsi perpajakan.

Sanksi Pajak
Mardiasmo dalam (Amalia & Hapsari, 2018) menjelaskan mengenai sanksi
perpajakan adalah jaminan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
dalam norma perpajakan akan dituruti, ditaati, dipatuhi. Adapun Indikator dari
sanksi perpajakan, yaitu: 1) Keterlambatan melaporkan dan membayarkan pajak
harus dikenai sanksi; 2) Tingkat penerapan sanksi; 3) Sanksi digunakan untuk
meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak; 4) Penghapusan sanksi meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak.

Kerangka Pemikiran

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 144


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Dengan mempelajari tinjauan literature dari beberapa dasar teori yang ada
serta berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan dalam pembahasan
pendahuluan sebelumnya, maka kerangka pemikiran penelitian ini digambarkan
pada Gambar 2 berikut ini:

Penerapan
E-Filing H1

Pengetahuan H2
Kepatuhan
Pajak Pajak
H3
Sanksi
Pajak

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini:
1. Penerapan E-Filling berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
pada pegawai kantor Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan (P4TK) se Jabodetabek.
2. Pengetahuan Perpajakan berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak pada pegawai kantor Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan (P4TK) se Jabodetabek.
3. Sanksi Pajak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada
pegawai kantor Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (P4TK) se Jabodetabek.

3. METODE RISET

Klasifikasi Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang berada di Kantor Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK)
yang berada di sekitar wilayah Jabodetabek yang terdiri dari P4TK Bahasa, P4TK
Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling, P4TK Bisnis dan Pariwisata.
Responden yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah wajib pajak pribadi yang
bersedia untuk membantu peneliti dalam menyelesaikan penelitian. Metode
pengambilan sampel yang digunakan adalah metode convenience (convenience
sampling), yaitu suatu metode di mana sampel dipilih karena mudah dijangkau.
Sampel convenience adalah suatu metode sampel non probabilitas, artinya tiap unit
populasi tidak memiliki kesempatan untuk dipilih sebagai sampel penelitian.
Sampel yang diambil atau terpilih dikarenakan sampel tersebut ada pada waktu dan
tempat yang tepat. Penentuan ukuran sampel dari suatu populasi digunakan rumus
Slovin (Sugiyono, 2017).

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 145


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Tabel 2. Populasi Pegawai Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan


Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Wilayah Jabodetabek
Kantor Alamat Kantor Jumlah Pegawai
P4TK Bahasa Jalan Gardu RT.10 / RW.02, Srengseng 70
Sawah, Jagakarsa, RT.10/RW.2,
Srengseng Sawah, Jagakarsa, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12640

P4TK Penjas dan Lebak wangi, Jl. Raya Parung No.420, 60


BK Pemagarsari, Parung, Bogor, West Java
16330
P4TK Bisnis dan Jl. Raya Parung KM. 22-23, Bojongsari, 100
Pariwisata Bojongsari Baru, Bojongsari, Kota
Depok, Jawa Barat 16516

Total 230
Data Primer Diolah 2019

Tabel 2. memperlihatkan sebaran populasi pegawai pusat pengembangan dan


pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan (P4TK) wilayah Jabodetabek.
Berdasarkan persamaan Slovin besarnya sample responden sebanyak 146
responden dengan kata lain ukuran populasi (N) sebesar 230 orang dengan presisi
ditetapkan diantara e=5% (persen kelonggaran atau ketidaktelitian karena
kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir atau dinginkan) didapatkan
hasil sebanyak 146 responden.
Data Penelitian.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang di dapatkan
secara langsung dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, berisi
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden dan mengambil kembali
kuesioner secara langsung. Tehnik analisis data yang digunakan peneliti adalah
tehnik analisis kuantitatif yaitu analisis terhadap data yang diberikan skor sesuai
dengan skala pengukuran yang ditetapkan (skala likert). Metode statistik
menggunakan tekhnik regresi dengan Software Warp-PLS.

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Deskripsi Variabel Penelitian
Analisis deskriptif diolah untuk menggambarkan persepsi responden terhadap
pertanyaan kuisioner yang berhubungan dengan pertanyaan dalam variable

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 146


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

penelitian. Perhitungan dalam analisis deskriptif melalui porsentase jawaban


responden dengan menggunakan nilai rata-rata (mean) dari setiap indikator yang
diajukan peneliti, selanjutnya dilakukan interpretasi persepsi responden dengan
menggunakan kriteria three box method (Ferdinand 2006 dalam Husnurrosyidah &
Suhadi, 2017). Adapun peng-kriteriaan disebutkan 1.0 – 2.3 = rendah; 2.4 – 3.7
=sedang; dan 3.8 – 5.0 = tinggi. Selanjutnya berdasarkan kriteria tersebut
ditentukan indeks persepsi terhadap responden terhadap variable penelitian sebagai
berikut;
Tabel 3. Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Kepatuhan WP 146 2.75 5 3.4709 0.53135
EFiling 146 2.6 5 3.3575 0.5906
Sanksi Pajak 146 2 5 3.5776 0.62058
Pengetahuan Pajak 146 2.5 5 3.476 0.52385
Data Primer Diolah 2019

Berdasarkan hasil tabel 3 menunjukan bahwa persepsi jawaban mengenai


variable Kepatuhan, E-Filing, Sanksi Pajak, dan Pengetahuan Pajak dijelaskan
dalam pengkatagorian sedang.

Pengujian Validitas dan Reliabilitas Konstruk


Pengujian Latent variable coefficients merupakan salah satu hal terpenting
dalam pengujian Validitas dan Reliabilitas Konstruk yang wajib di sampaikan
dengan menggunakan warpPLS dan diperoleh hasil sebagai berikut;

Tabel 4
Latent variable coefficients
Patuh P E_Filing Sanksi_P P_Pajak
R-squared 0.6
Composite reliab 0.8 0.8 0.8 0.8
Cronbach's alpha 0.6 0.8 0.6 0.7
Avg.var.extrac 0.5 0.5 0.5 0.5
Full collin.VIF 2.1 1.6 1.5 1.4
Q-squared 0.6
Data Primer Diolah 2019

Pengujian tabel 4 melalui prosedur SEM-PLS, maka evaluasi validitas


konvergen konstruk menggunakan Average variance Extracted (AVE) yang mana
kriteria tersebut di atas 0.50 (Fornell dan Lacker, 1981 dalam Solihin & Ratmono,
2013) maka didapatkan hasil output pada tabel 4, variable Kepatuhan Wajib Pajak,
Penerapan E-Filing, Sanksi dan Pengetahuan bernilai di atas 0.50, kriteria tersebut
telah terpenuhi. Adapun nilai Q-squared (biasanya disebut Stoner-Geiser

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 147


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Coefficient) sebagai ukuran nonparamaterik sering digunakan sebagai penilaian


validitas prediktif atau relevansi menunjukan bahwasannya validitas prediktif di
nilai baik dalam penelitian ini karena bernilai di atas nol (yaitu 0.6). Adapun hasil
penelitian reliabilitas yang menyajikan dua ukuran reliabilitas instrument
penelitian composite reability bernilai di atas 0.7 dan cronbach’s alpha bernilai di
atas 0.6 sebagai syarat reliabilitas (Fornell dan Lacker, 1981; Nunnaly, 1978 dalam
Solihin & Ratmono, 2013). Hasil penelitian ini menunjukan bahwasanya instrument
reliabilitas terpenuhi.
Penelitian Full Collinearity VIF juga merupakan pengujian kolineritas penuh
meliputi multikolineritas vertical dan lateral didapatkan hasil nilai Full Collinearity
VIF kurang dari 3.3 sehingga model bebas dari masalah kolineritas vertical, lateral
dan common method bias. Dalam kriteria full collinearity test bernilai lebih kecil
dari 3.3 (Kock, 2013 dalam Solihin & Ratmono, 2013).

Menilai Keseluruhan Model (Goodness of Fit)


Tabel 5. Goodness Of Fit
Model fit indices and P values
APC=0.324 P<0.001
ARS=0.599 P<0.001
AVIF=1.416 Good if < 5
Data Primer Diolah 2019

Pengujian model disajikan pada Tabel 5 menunjukan goodness of fit model


telah memenuhi kriteria dengan estimasi model nilai APC sebesar 0.324 dan ARS
0.599 serta signifikan. Nilai AVIF sebesar 1.416. Peng-kriteriaan goodness of fit
terpenuhi bila nilai p untuk APC dan ARS lebih kecil nilainya dari 0.05, berarti
hasil didapatkan signifikan, selain itu AVIF menjadi indikator multikolineritas
nilainya lebih kecil dari 5 (Solihin & Ratmono, 2013) atau dengan kata lain
penelitian ini menunjukan goodness of fit model telah memenuhi kriteria.

Pengujian Model dan Hasil Hipotesis


Berikut adalah gambar pengujian model hasil penerapan e-filing, pengetahuan
pajak dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak:

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 148


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Data Primer Diolah 2019

Gambar 3. Direct Efffect penerapan e-filing, pengetahuan pajak dan sanksi


pajak terhadap kepatuhan wajib pajak.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan WarpPLS maka


didapatkan hasil terlihat pada tabel 6 sebagai berikut;

Tabel 6
Direct Effect dan Hipotesis

No Jalur Direct Effect Keterangan


Koefisien p-value
1 E-Filing Terhadap Kepatuhan WP 0.40 <.01 Hipotesis diterima
2 Pengetahuan Terhadap Kepatuhan WP 0.30 <.01 Hipotesis diterima
3 Sanksi Terhadap Kepatuhan WP 0.27 <.01 Hipotesis diterima
Data Primer Diolah 2019

Hasil pengujian dilihat dalam tabel 6 menunjukkan koefisien direct effect


variabel e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak sebesar 0,40 dengan tingkat
signifikansi sebesar < .01, sehingga dapat dikatakan hipotesis pertama dapat
diterima. Sedangkan variabel Pengetahuan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
menunjukkan koefisien direct effect sebesar 0,30 dengan tingkat signifikansi
sebesar <.01, sehingga dapat dikatakan hipotesis 2 dapat diterima. Untuk variabel
Sanksi Pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak menunjukan koefisien direct effect
sebesar 0.27 dengan tingkat signifikansi sebesar <.01, maka dapat dikatakan-pula
hipotesis ketiga diterima.

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 149


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke’s R2)


Uji ini untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel
independen mampu memperjelas variabilitas variabel dependen. Koefisien
determinasi regresi Warp-PLS dilihat dengan nilai Nagelkerke R Square. Nilai
Nagelkerke R Square meng-interpretasikan i nilai R Square pada regresi berganda
(Ghozali, 2006). Berdasarkan Tabel4. Latent variable coefficients disampaikan
sebelumnya menunjukkan nilai Nagelkerke’s R2 sebesar 0,60. Hal ini menunjukkan
variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah
sebesar 60%, sisanya sebesar 40% dijelaskan oleh variabilitas variabel-variabel lain
di luar model penelitian.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh E-Filling Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Hasil pengujian dengan menggunakan regresi SEM-PLS pada Tabel 6
menunjukan nilai koefisien E-Filing sebesar 0.40 dengan signifikansi sebesar <.01.
karena signifikan lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis pertama dinyatakan E-filing
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Kewajiban
menyampaikan Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang
Pribadi Aparatur Sipil Negara penerapannya di lingkungan Pegawai Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK)
Wilayah Jabodetabek melalui E-Filing sudah diterapkan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan (Abadi, 2017;
Amalia & Hapsari, 2018; Avianto et al., 2016; Dewi & Merkusiwati, 2018; Diantini
et al., 2018; Hartanti & Husein, 2018; Wicaksono et al., 2018) menunjukan hasil
yang sama yaitu Penerapan Sistem E-Filling berpengaruh signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian tersebut dinyatakan semakin baik
penerapan e-filling maka kepatuhan Wajib Pajak akan meningkat.
Sedangkan penelitian (Firdaus, 2019; Marliana et al., 2015; Wardani & Asis,
2017) sebaliknya tidak sejalan dimana Penerapan Sistem E-Filling tidak
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dikarenakan Kendala pada
penerapan aplikasi e- filing yang dialami Wajib Pajak di antaranya adalah
kurangnya sosialisasi pemahaman masyarakat terhadap modernisasi perpajakan
khususnya pelaporan SPT Tahunan melalui e-filing
Teori Atribusi menyatakan perilaku seseorang bisa disebabkan oleh kekuatan
diri individu dan perilaku seorang individu yang disebabkan oleh kekuatan–diluar
(environmental forces). Indikasi berhasil atau tidaknya sistem ini sangat ditentukan
oleh kepatuhan sukarela para Wajib Pajak dan pengawasan yang optimal dari aparat
pajak sendiri penerapan layanan e-filing dalam pelaporan SPT tahunan yaitu: a)
Persepsi Wajib Pajak; b) Jaringan Internet dan keamanan; c) Meyakinkan Wajib
Pajak.

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 150


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Pengaruh Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.


Hipotesis Kedua menyatakan bahwa Pengetahuan Pajak berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Tabel 6 menunjukan nilai koefisien Pengetahuan terhadap
kepatuhan Pajak sebesar 0.30 dengan signifikansi sebesar <.01. karena signifikan
lebih kecil dari 0.05 maka hipotesis kedua yang menyatakan Pengetahuan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Hasil penelitian ini mendukung dengan penelitian yang dilakukan (Dewi &
Merkusiwati, 2018; Hartanti & Husein, 2018; Paramartha & Rasmini, 2016;
Wicaksono et al., 2018) dalam penelitian tentang Pengetahuan Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak didapatkan hasil Pengetahuan Perpajakan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Sebaliknya
Penelitian ini tidak sejalan penelitian yang dilakukan oleh (Amalia & Hapsari,
2018; Avianto et al., 2016; Rinaningsih, 2018) yang mana banyak pengguna
internet tidak semua memiliki pengetahuan untuk melaksanakan e-filing.
Hal ini menunjukkan semakin banyaknya pengetahuan perpajakan yang
diketahui oleh wajib pajak maka semakin tinggi kesadaran yang dimiliki wajib
pajak sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi
kewajiban perpajakannya, sebaliknya jika semakin sedikit pengetahuan perpajakan
yang diperoleh wajib pajak maka semakin rendah pula kesadaran wajib pajak
sehingga dapat menurunkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban
perpajakannya.
Teori pembelajaran sosial juga menjelaskan bagaimana seorang dapat belajar
secara langsung melalui proses pengamatan dan pengalaman pribadi seseorang
dalam pengetahuan perpajakan yang memadai sehingga akan patuh dalam
melaksanakan kewajiban perpajakannya.
Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
Hipotesis Ketiga menyatakan bahwa Sanksi Pajak berpengaruh terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Tabel 6 menunjukan nilai koefisien E-Filing sebesar 0.27
dengan signifikansi sebesar <.01. karena signifikan lebih kecil dari 0.05 maka
hipotesis ketiga yang menyatakan Sanksi Pajak berpengaruh signifikan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak.
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan (Dewi &
Merkusiwati, 2018; Hartanti & Husein, 2018; Paramartha & Rasmini, 2016;
Siamena et al., 2017; Wicaksono et al., 2018) dimana didapatkan hasil penelitian
terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara sanksi perpajakan dengan
kepatuhan wajib pajak orang pribadi. Begitupula sebaliknya penelitian ini tidak
mendukung penelitian (Abadi, 2017; Amalia & Hapsari, 2018) yang mana hasil
penelitiannya menunjukan wajib pajak tidak pernah tahu akan wujud konkret
imbalan dari uang yang mereka bayarkan Disini dapat dilihat sanksi pajak dinilai
masih belum kuat untuk menekan kemauan dan inisiatif masyarakat untuk takut
apabila tidak membayar kewajiban perpajakannya sesuai peraturan yang berlaku.

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 151


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Teori atribusi dapat menjelaskan sikap wajib pajak terhadap peraturan


perpajakan. Sikap perilaku seseorang tersebut disebabkan unsur psikologis dan
perilaku individu tersebut bisa juga disebabkan kekuatan diluar diri dari individu
sendiri. Hal ini berarti bila sanksi perpajakan diberlakukan akan menjadi jaminan
bahwa ketentuan perundang-undangan perpajakan atau norma perpajakan akan
dituruti, ditaati dan dipatuhi. Sanksi perpajakan merupakan pencegah agar wajib
pajak tidak melanggar norma perpajakan yang berlaku.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dalam penelitian menyatakan bahwasannya E-filing mempunyai


pengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak melalui indikator penilaian
keamanan, teknologi informasi dan persepsi pengguna. Adapun Pengetahuan
Perpajakan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
melalui indikator penilaian ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Sedangkan
untuk Sanksi Perpajakan mempunyai pengaruh signifikan terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak melalui indikator penilaian dalam melaporkan, membayarkan dan
tingkat penerapan sanksi pada Pegawai Kemendikbud Unit Bisnis dan Pariwisata
P4TK (Pusat Pengembangan, Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan).
Hasil penelitian mengindikasikan pembelajaran sosial melalui pengamatan,
pengalaman seseorang, serta atribusi perilaku dalam diri maupun dari luar diri dapat
meningkatkan kesadaran wajib pajak dan kepatuhan perpajakan dapat dijalankan.
Peraturan (MENPAN_RB, 2015) dalam Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2015
mengenai Kewajiban Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak
Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Aparatur Sipil Negara (ASN)/Anggota
Tentara Nasional Indonesia (TNI) /Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) bisa
diterapkan di lingkungan Pegawai Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Wilayah Jabodetabek.
Keterbatasan penelitian yang dihadapi adalah Populasi dalam penelitian ini
terpusat di Kantor Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (P4TK) yang berada di sekitar wilayah Jabodetabek. Serta
banyaknya variabel independent yang digunakan terbatas hanya E-Filing,
Pengetahuan dan Sanksi Pajak.
Saran pengembangan penelitian selanjutnya dapat memasukkan variabel lain
yang secara teoritis diduga mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak, seperti
menambahkan variable layanan elektronik lainnya seperti e-registration, e-
payment, dan e-withholding dan menggunakan objek yang lebih luas sehingga hasil
penelitian dapat memperoleh perbandingan antara tiap jenis Kepatuhan Wajib Pajak
yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Abadi, R. (2017). Pengaruh Sanksi Pajak, Kualitas Pelayanan dan Penerapan

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 152


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Sistem E-Filing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi


Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di KPP Pratama1 Padang).
Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Padang, 1–20.
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/2630
Amalia, A. R., & Hapsari, D. W. (2018). Pengaruh Implementasi E-Filing,
Pengetahuan Perpajakan, dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi Pada Pelaporan Surat Pemberitahuan (Studi Kasus pada
Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal). E-Proceeding
of Management, 59(2), 5164–5165.
https://doi.org/10.13541/j.cnki.chinade.2012.10.004
Andela, A. P., & Irawati, W. (2020). Pengaruh Persepsi Kegunaan, Keamanan dan
Kerahasiaan Serta Kesiapan Teknologi Informasi terhadap Intensitas
Penggunaan E-Filing. Ekopreneur, 2(1), 1–15.
http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/EPR/article/view/8440
Avianto, G. D., Rahayu, S. M., & Kaniskha, B. (2016). Analisa Peranan E-Filing
Dalam Rangka Meningkatkan Kepatuhan Pelaporan Surat Pemberitahuan
Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Malang Selatan). IJurnal Perpajakan (JEJAK), 9, 1–8.
http://perpajakan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/perpajakan/article/view/2
61/256
Dewi, S. K., & Merkusiwati, N. K. L. A. (2018). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak,
Sanksi Perpajakan, E-Filing, dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan
Pelaporan Wajib Pajak. E-Jurnal Akuntansi, 22(02), 1626.
https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v22.i02.p30
Diantini, A., Yasa, I. N. P., & Atmadja, A. T. (2018). Pengaruh Penerapan E-Filing
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Singaraja). JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi) Universitas Pendidikan Ganesha, 9(1), 55–64.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/20435
Direktorat Jendral Pajak. (2009). Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 (Undang-
undang KUP). https://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/uu-kup
mobile.pdf
Eka Dwi Jayanti. (2017). Penggaruh Penerapan Sistem E-Filing, Pemahaman
Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. E-
Print STIE Perbanas, 1–20. http://eprints.perbanas.ac.id/2667/1/ARTIKEL
ILMIAH.pdf
Firdaus, A. S. (2019). Penerapan E-Filing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi Dalam Penyampaian SPT Tahunan (Studi Kasus Pada KPP Pratama
Pamekasan). Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Airlangga
Surabaya. http://repository.unair.ac.id/86679/1/abstrak.pdf
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Mutivariat dengan Program SPSS (Cetakan
IV). Undip.

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 153


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Hartanti, E., & Husein, S. (2018). Pengaruh Penerapan Sistem e-Filing ,


Pengetahuan Pajak , dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi. Issn 2356 - 4385, 5(1), 37–42.
http://research.kalbis.ac.id/Research/Files/Article/Full/Q9ZSEQVAIMJDGR
Q8D89CK79JP.pdf
Husnurrosyidah, & Suhadi. (2017). Pengaruh E-Filing, e-Billing dan e-Faktur
Terhadap Kepatuhan Pajak pada BMT Se-Kabupaten Kudus. Jurnal Analisa
Akuntansi Dan Perpajakan, 1(1), 97–106.
Iswari Anggit. (2019). Kepatuhan Pajak di Indonesia Masih Rendah. CNBC
Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20190326160157-4-
63008/aviliani-kepatuhan-pajak-di-indonesia-masih-rendah
Jayani, D. H., & Ridhoi, M. A. (2021). Rasio Kepatuhan Wajib Pajak PPh pada
2020 Meleset dari Target. Katadata.Co.Id.
Mahardika, I. (2019). Manajemen Pajak (Cetakan Pe). Quadrant Yogyakarta.
Marliana, R., Suherman, M., & Almunawwaroh, M. (2015). Pengaruh Penerapan
E-Filing Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Penyampaian Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota
Tasikmalaya. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, 15(1).
https://media.neliti.com/media/publications/52705-ID-pengaruh-penerapan-
e-filingn-terhadap-ke.pdf
MENPAN_RB. (2015). Kewajiban Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan
Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Oleh Aparatur Sipil
Negara/Anggota Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Republik Indonesia
Melalui E-Filing. http://pati.kemenag.go.id/pict/8476395SE MenpanRB
8_2015 kewajiban eFiling.pdf
Paramartha, I. P. I. P., & Rasmini, N. K. (2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Pengetahuan dan Sanksi Perpajakan Pada Kepatuhan Wajib Pajak Badan. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 15(1), 641–666.
Presiden RI. (2007). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28
TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN Presiden RI. (2007). UNDANG-
UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG
PERUBAHAN. http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2007_28.pdf
Rinaningsih. (2018). Tinjauan Ketentuan Atas Kewajiban E-Filing Dalam
Penyampaian SPT Tahunan PPH Bagi ASN/Anggota TNI/POLRI. Simposium
Nasional Keuangan Negara, 2009, 79–96.
https://jurnal.bppk.kemenkeu.go.id/snkn/article/download/256/113/
Saksama, H. Y. (2018). Kepatuhan dan Penerimaan Pajak 2017 Tumbuh Pesat,
DJP Optimis Hadapi 2018. https://www.pajak.go.id/kepatuhan-dan-
penerimaan-pajak-2017-tumbuh-pesat-djp-optimis-hadapi-2018
Setiawan, D. R., & Barlian, A. (2017). Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing dan
Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 154


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI
Jurnal Akuntansi Berkelanjutan Indonesia - Vol. 4, No. 2, Mei 2021 - Mulyati & Ismanto

Pada KPP Pratama Jakarta Gambir Tiga Tahun 2016.


https://stiami.ac.id/index.php/download/get/317/penelitian-dodi-r-setiawan
Siamena, E., Sabijono, H., & Warongan, J. D. . (2017). Pengaruh Sanksi Perpajakan
dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Priibadi
di Manado. Riset Akuntansi Going Concern, 12(2), 917–927.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/article/view/18367/17895
Solihin, M., & Ratmono, D. (2013). Analisis SEM-PLS dengan WarpPLS 3.0. Andi
Yogyakarta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods) (Eds.9).
ALFABETA, cv.
Uly, Y. A. (2019). Pelaporan SPT Baru 61,7%, Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak
Rendah. Economy.Okezone.Com.
https://economy.okezone.com/read/2019/04/02/20/2038285/pelaporan-spt-
baru-61-7-tingkat-kepatuhan-wajib-pajak-rendah
Wardani, D. K., & Asis, M. R. (2017). Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak,
Kesadaran Wajib Pajak, dan Program SAMSAT CORNER Terhadap
Kepatuhan. Akuntansi Dewantara, 1(2), 106–116.
http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/akuntansidewantara/article/view/1488/p
df
Wicaksono, R. A., Nazar, M. R., & Kurnia. (2018). Pengaruh Sanksi Perpajakan,
Kualitas Pelayanan, dan Pengetahuan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib
Pajak ( Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Non Karyawan Yang
Melakukan Usaha Dan Pekerjaan Bebas Di KPP Pratama Sumedang Tahun
2017 ). E-Proceeding of Management, 5(1), 820–827.
https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/arti
cle/view/6311/6290
Wildan, F. F., & Sulistiyanti, U. (2017). Analisis Determinan Kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi Di Kabupaten Bantul. Jurnal Riset Manajemen Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Program Magister Manajemen, 4(2),
113–125. https://doi.org/10.32477/jrm.v4i2.254
Wildan, M. (2021). Kepatuhan Formal Wajib Pajak Badan dan OP Nonkaryawan
Menurun. News.Ddtc.Co.Id. https://news.ddtc.co.id/kepatuhan-formal-wajib-
pajak-badan-dan-op-nonkaryawan-menurun-28058

* Corresponding author’s e-mail: july.ismanto@gmail.com 155


http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/JABI

You might also like