178 369 1 SM
178 369 1 SM
178 369 1 SM
al : Respon Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada Perlakuan Jumlah
Benih dan Nutrisi dengan System Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir
ABSTRACT
Hydroponics is a farming system that uses no soil but uses water that is nourished as a food source for
plants. This study aims to determine the effect of the number of seeds and concentration of nutrients on
the growth of water spinach (Ipomoea reptans poir). The study was conducted at the Slamaran
Experimental Garden, Pekalongan, Central Java. The experimental design used was a randomized block
design with the treatment being tried being the number of seeds per hole (1 seed per hole, 2 seeds per
hole, and 3 seeds per hole) and nutrient concentration (0 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm).The
observed variables were plant height, stem diameter, number of leaves, leaf area, longest root length,
stover wet weight, plant wet weight, plant growth rate, relative growth rate, and volume of water
absorbed. The data analysis used is the F Test, and if there is a real difference, then proceed with the
smallest real difference test of 5%. The results showed that the number of seeds differed significantly to
very significantly with respect to all observed variables except the longest leaf area and root length
variables. The best treatments are 1 seed per hole and 3 seeds per hole. All observed variables were
significantly affected by the treatment of different nutrient concentrations. The best nutrient concentration
is achieved at 1500 ppm. Interaction occurs between the number of seeds per hole with nutrient
concentration on the variable number of leaves, plant wet weight, plant growth rate, relative growth rate,
and volume of water absorbed.
Keywords: Amount of Seed; hydroponics; nutrition concentration; water spinach
Produksi pada tahun 2015 mencapai 6,23 Kelompok. Faktor pertama Jumlah Benih
ton/ha sedangkan tahun 2016 turun (B) terdiri atas; B1: 1 Benih per lubang,
menjadi 5,65 ton/ha. Peningkatan B2 : 2 Benih per lubang, B3 : 3 Benih per
produksi pertanian di Indonesia dapat lubang. dan faktor kedua konsentrasi
dilakukan dengan usaha ekstensifikasi. nutrisi (N) terdiri atas; N0 : Kontrol, N1 :
Kawasan kumuh yang diakibatkan dari 500 ppm, N2 : 1000 ppm, N3 : 1500 ppm.
banjir rob yang menggenangi Dengan demikian terdapat 12 kombinasi,
permukiman penduduk adalah salah satu masing-masing kombinasi diulang 3 kali
peluang yang dimanfaatkan untuk sehingga ada (4x3) x 3 = 36 satuan
meningkatkan produksi pertanian (Salim percobaan. Jumlah sempel tiap kombinasi
dan Siswanto, 2018). Upaya selanjutnya ada 8 sehingga seluruhnya ada 288
yang dapat dilakukan dengan pola cocok sampel tanaman.
tanam tanpa media tanah. Pola cocok Variabel yang diamati meliputi :
tanam ini dikenal dengan nama tinggi tanaman (cm), diameter batang
Hidroponik. Keuntungan budidaya secara (cm), jumlah daun (helai), luas daun
hidroponik yaitu tanaman lebih bersih, (cm2), panjang akar terpanjang (cm), berat
kuantitas dan kualitas produksi lebih basah brangkasan (gram), berat basah
tinggi, penggunaan pupuk dan air lebih tanaman (gram), laju pertumbuhan
efisien, pengendalian hama dan penyakit tanaman (g/hari), laju pertumbuhan relatif
lebih mudah. (g/hari), volume air yang terserap (ml).
Pengaturan jumlah tanaman yang Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji
tepat dapat meningkatkan produksi F. Jika antara faktor yang dicoba terdapat
tanaman (Febriyono dkk., 2017). Selain beda nyata maka dilanjutkan dengan Uji
itu, pemberian nutrisi tanaman budidaya BNT 5%. Faktor jumlah benih dianalisis
secara hidroponik dalam bentuk larutan dengan menggunakan uji kontras
yang mengandung unsur hara makro dan ortogonal dan konsentrasi nutrisi
unsur hara mikro dengan tepat dapat dianalisis dengan menggunakan uji
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. regresi.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jumlah benih per lubang yang HASIL DAN PEMBAHASAN
tepat, mengetahui konsentrasi nutrisi yang
Jumlah Benih
optimum untuk pertumbuhan tanaman
kangkung serta mengetahui interaksi Hasil penelitian menunjukkan
antara jumlah benih dengan konsentrasi bahwa jumlah benih berpengaruh
nutrisi terhadap pertumbuhan tanaman terhadap variabel tinggi tanaman,
kangkung secara hidroponik pada wilayah diameter batang, jumlah daun, berat basah
pesisir (salin tergenang). brangkasan, berat basah tanaman, laju
pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan
BAHAN DAN METODE
relatif dan volume air yang terserap dan
Penelitian telah dilaksanakan di tidak berpengaruh terhadap variabel luas
Kebun Percobaan Slamaran dengan daun dan panjang akar terpanjang. Hasil
ketinggian tempat ±3 m dpl, berlangsung terbaik dicapai pada jumlah satu dan tiga
selama satu bulan mulai awal bulan benih per lubang. Hal ini karena semakin
Oktober sampai awal bulan November bertambahnya umur vegetatif tanaman
2019. Rancangan yang digunakan dalam sehingga jumlah daun semakin
percobaan ini adalah Rancangan Acak meningkat. Menurut Agustina (2004),
Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 84
Sajuri et. al : Respon Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada Perlakuan Jumlah
Benih dan Nutrisi dengan System Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir
Panjang
Luas
Tinggi Tanaman Diameter Jumlah Daun Akar
Perlakuan Daun
(cm) Batang (cm) (helai) Terpanjang
(cm2)
(cm)
Jumlah Benih
B1 = 1 Benih 26,64b 0,69b 48,68b 11,27 27,13
B2 = 2 Benih 25,20b 0,62b 34,10a 10,91 27,26
B3 = 3 Benih 24,93a 0,58a 28,32a 11,57 26,64
Konsentrasi
Nutrisi
N0 = Kontrol 7,07a 0,30a 3,18a 2,22a 13,71a
N1 = 500 ppm 29,36b 0,64b 29,71b 9,05b 31,89b
N2 = 1000 ppm 33,18c 0,77c 52,24c 16,24c 31,30b
N3 = 1500 ppm 32,74c 0,80c 63,00d 17,49c 31,12b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut Uji BNT taraf 5%.
Tabel 2. Angka Rata-rata dan Analisis Statistik Data Penelitian Respon Pertumbuhan Tanaman
Kangkung (Ipomoea reptans poir) pada Perlakuan Jumlah Benih dan Nutrisi dengan System
Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir pada variabel pertumbuhan
Tabel 3. Angka Rata-rata dan Analisis Statistik Data Interaksi Jumlah Benih dan Konsentrasi Nutrisi
pada tanaman Kangkung
Laju
Jumlah Laju Pertumbuan Volume Air
Berat Basah Pertumbuan
Perlakuan Daun Relatif yang Terserap
Tanaman (gram) Tanaman
(helai) (g/hari) (ml)
(g/hari)
B1N0 2,87a 0,32a 0,02a 0,04a 0,46a
B1N1 36,07c 16,30b 0,20a 0,15c 1,46b
B1N2 68,13f 49,37d 0,72b 0,23d 2,55c
B1N3 87,67g 57,09e 1,08c 0,25e 2,56cd
B2N0 3,40a 0,56a 0,02a 0,05ab 0,41a
B2N1 29,27b 20,45bc 0,24a 0,16c 1,64b
B2N2 47,13d 59,40e 1,28cd 0,25e 3,02e
B2N3 56,60e 63,79e 1,93de 0,26e 2,86de
B3N0 3,27 0,91a 0,03a 0,06b 0,45a
B3N1 23,80b 24,29c 0,76b 0,24de 1,75b
B3N2 41,47cd 55,69de 2,12e 0,25e 2,98e
B3N3 44,73d 75,20f 2,38f 0,26e 3,26f
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut Uji BNT taraf 5%.