Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

178 369 1 SM

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Sajuri et.

al : Respon Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada Perlakuan Jumlah
Benih dan Nutrisi dengan System Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir

RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir)


PADA PERLAKUAN JUMLAH BENIH DAN NUTRISI DENGAN SYSTEM
HIDROPONIK SUMBU DI WILAYAH PESISIR
Growth Response of Kangkung (Ipomoea Reptans Poir) on The Treatment of The
Number of Seed and Nutrition With The Axis Hydroponic System In Coastal Areas

Sajuri*1, Hasna Darin Mawaripta1, Eka Adi Supriyanto1 Syakiroh Jazilah1


1
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan
*e-mail: sajuripetani@gmail.com

ABSTRACT
Hydroponics is a farming system that uses no soil but uses water that is nourished as a food source for
plants. This study aims to determine the effect of the number of seeds and concentration of nutrients on
the growth of water spinach (Ipomoea reptans poir). The study was conducted at the Slamaran
Experimental Garden, Pekalongan, Central Java. The experimental design used was a randomized block
design with the treatment being tried being the number of seeds per hole (1 seed per hole, 2 seeds per
hole, and 3 seeds per hole) and nutrient concentration (0 ppm, 500 ppm, 1000 ppm, 1500 ppm).The
observed variables were plant height, stem diameter, number of leaves, leaf area, longest root length,
stover wet weight, plant wet weight, plant growth rate, relative growth rate, and volume of water
absorbed. The data analysis used is the F Test, and if there is a real difference, then proceed with the
smallest real difference test of 5%. The results showed that the number of seeds differed significantly to
very significantly with respect to all observed variables except the longest leaf area and root length
variables. The best treatments are 1 seed per hole and 3 seeds per hole. All observed variables were
significantly affected by the treatment of different nutrient concentrations. The best nutrient concentration
is achieved at 1500 ppm. Interaction occurs between the number of seeds per hole with nutrient
concentration on the variable number of leaves, plant wet weight, plant growth rate, relative growth rate,
and volume of water absorbed.
Keywords: Amount of Seed; hydroponics; nutrition concentration; water spinach

PENDAHULUAN Sektor ini berperan sebagai penunjang


ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Kangkung darat (Ipomoea reptans Seiring perkembangan jaman dan
poir) berasal dari India yang menyebar perkembangan kota maka berdampak
luas keberbagai benua terutamanya benua pada berkurangnya lahan pertanian yang
Asia yaitu Indonesia dan lainnya dengan bertambahnya jumlah penduduk
(Kurniawan, 2016). Ada dua jenis dan alih fungsi lahan menjadi perumahan,
varietas kangkung yaitu kangkung darat perkantoran dan perindustrian. Selain itu,
(Ipomoea reptans poir) dan kangkung air terdapat lahan kritis misalnya rob pada
(Ipomoea aquatica). Kangkung bisa wilayah Jawa Tengah tahun 2019 dengan
ditemui dengan mudah di pasar, di kategori sangat kritis mencapai 67.824,60
warung sayur, supermarket dan ha, kategori kritis 23.660,10 ha dan
sebagainya. Kangkung darat lebih banyak kategori agak kritis mencapai 334.229,10
beredar di pasar-pasar komersial ha dari total keseluruhan lahan yang
dibanding kangkung air. Peluang usaha belum dapat dimanfaatkan secara optimal
budidaya kangkung juga sangat dalam bidang pertanian (BPS, 2019).
menguntungkan (Priyowidodo, 2013). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
Menurut Sutarno (2016), pertanian (2016), bahwa produksi kangkung di
merupakan salah satu sektor yang penting Indonesia tahun 2015-2016 menurun.
bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 83
Sajuri et. al : Respon Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada Perlakuan Jumlah
Benih dan Nutrisi dengan System Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir

Produksi pada tahun 2015 mencapai 6,23 Kelompok. Faktor pertama Jumlah Benih
ton/ha sedangkan tahun 2016 turun (B) terdiri atas; B1: 1 Benih per lubang,
menjadi 5,65 ton/ha. Peningkatan B2 : 2 Benih per lubang, B3 : 3 Benih per
produksi pertanian di Indonesia dapat lubang. dan faktor kedua konsentrasi
dilakukan dengan usaha ekstensifikasi. nutrisi (N) terdiri atas; N0 : Kontrol, N1 :
Kawasan kumuh yang diakibatkan dari 500 ppm, N2 : 1000 ppm, N3 : 1500 ppm.
banjir rob yang menggenangi Dengan demikian terdapat 12 kombinasi,
permukiman penduduk adalah salah satu masing-masing kombinasi diulang 3 kali
peluang yang dimanfaatkan untuk sehingga ada (4x3) x 3 = 36 satuan
meningkatkan produksi pertanian (Salim percobaan. Jumlah sempel tiap kombinasi
dan Siswanto, 2018). Upaya selanjutnya ada 8 sehingga seluruhnya ada 288
yang dapat dilakukan dengan pola cocok sampel tanaman.
tanam tanpa media tanah. Pola cocok Variabel yang diamati meliputi :
tanam ini dikenal dengan nama tinggi tanaman (cm), diameter batang
Hidroponik. Keuntungan budidaya secara (cm), jumlah daun (helai), luas daun
hidroponik yaitu tanaman lebih bersih, (cm2), panjang akar terpanjang (cm), berat
kuantitas dan kualitas produksi lebih basah brangkasan (gram), berat basah
tinggi, penggunaan pupuk dan air lebih tanaman (gram), laju pertumbuhan
efisien, pengendalian hama dan penyakit tanaman (g/hari), laju pertumbuhan relatif
lebih mudah. (g/hari), volume air yang terserap (ml).
Pengaturan jumlah tanaman yang Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji
tepat dapat meningkatkan produksi F. Jika antara faktor yang dicoba terdapat
tanaman (Febriyono dkk., 2017). Selain beda nyata maka dilanjutkan dengan Uji
itu, pemberian nutrisi tanaman budidaya BNT 5%. Faktor jumlah benih dianalisis
secara hidroponik dalam bentuk larutan dengan menggunakan uji kontras
yang mengandung unsur hara makro dan ortogonal dan konsentrasi nutrisi
unsur hara mikro dengan tepat dapat dianalisis dengan menggunakan uji
mempengaruhi pertumbuhan tanaman. regresi.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui jumlah benih per lubang yang HASIL DAN PEMBAHASAN
tepat, mengetahui konsentrasi nutrisi yang
Jumlah Benih
optimum untuk pertumbuhan tanaman
kangkung serta mengetahui interaksi Hasil penelitian menunjukkan
antara jumlah benih dengan konsentrasi bahwa jumlah benih berpengaruh
nutrisi terhadap pertumbuhan tanaman terhadap variabel tinggi tanaman,
kangkung secara hidroponik pada wilayah diameter batang, jumlah daun, berat basah
pesisir (salin tergenang). brangkasan, berat basah tanaman, laju
pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan
BAHAN DAN METODE
relatif dan volume air yang terserap dan
Penelitian telah dilaksanakan di tidak berpengaruh terhadap variabel luas
Kebun Percobaan Slamaran dengan daun dan panjang akar terpanjang. Hasil
ketinggian tempat ±3 m dpl, berlangsung terbaik dicapai pada jumlah satu dan tiga
selama satu bulan mulai awal bulan benih per lubang. Hal ini karena semakin
Oktober sampai awal bulan November bertambahnya umur vegetatif tanaman
2019. Rancangan yang digunakan dalam sehingga jumlah daun semakin
percobaan ini adalah Rancangan Acak meningkat. Menurut Agustina (2004),
Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 84
Sajuri et. al : Respon Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada Perlakuan Jumlah
Benih dan Nutrisi dengan System Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir

komponen utama berbagai senyawa di sehingga tidak menunjukan perbedaan


dalam tubuh tanaman antara lain: asam pada luas daun dan panjang akar
amino, amida protein, klorofil dan terpanjang karena ruang tumbuh tanaman
alkoloid tersusun dari senyawa yang terbatas. Meningkatnya populasi akan
mengandung N. Banyaknya jumlah daun meningkatkan kebutuhan cahaya, nutrisi,
berpengaruh teradap kandungan klorofil, oksigen untuk proses fotosintesis karena
klorofil berperan penting dalam semakin beratnya persaingan antara
penyerapan cahaya matahari untuk proses tanaman dalam memperebutkannya untuk
fotosintesis (Furoidah, 2018). Sesuai pertumbuhan.
dengan hasil penelitian Febriyono, dkk Faktor lingkungan seperti suhu
(2017), bahwa 3 benih perlubang juga dapat mempengaruhi pertumbuhan
menunjukkan berat basah tanaman tanaman. Menurut Nafian (2012) suhu
tertinggi. Hal ini dimungkinkan karena berpengaruh terhadap laju metabolisme,
kebutuhan unsur hara, air dan cahaya fotosintesis, respirasi dan transpirasi
matahari tercukupi untuk berlangsungnya tanaman. Suhu tinggi merusak enzim
proses fotosintesis sehingga fotosintat sehingga metabolisme tidak berjalan baik,
yang dihasilkan dapat digunakan untuk Sedang suhu rendah menyebabkan enzim
pembentukan daun menjadi lebih besar. tidak aktif dan metabolisme terhenti.
Hasil penelitian menunjukkan Secara umum tanaman memiliki suhu
bahwa jumlah benih per lubang optimum antara 10 – 30 °C. Menurut
berpengaruh terhadap variabel tinggi Menzel (1980) dalam Jumin (2002), suhu
tanaman dan tidak berpengaruh terhadap tinggi dapat dapat menghambat
variabel luas daun dan panjang akar perkembangan daun, akibatnya luas daun
terpanjang. Hal ini karena jumlah menjadi lebih sempit sehingga laju
populasi yang banyak mempunyai tingkat fotosintesa berkurang.
kompetisi antar tanaman yang tinggi
Tabel 1. Angka Rata-rata dan Analisis Statistik Data Penelitian Respon Pertumbuhan Tanaman
Kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada Perlakuan Jumlah Benih dan Nutrisi dengan System
Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir pada variabel pertumbuhan

Panjang
Luas
Tinggi Tanaman Diameter Jumlah Daun Akar
Perlakuan Daun
(cm) Batang (cm) (helai) Terpanjang
(cm2)
(cm)
Jumlah Benih
B1 = 1 Benih 26,64b 0,69b 48,68b 11,27 27,13
B2 = 2 Benih 25,20b 0,62b 34,10a 10,91 27,26
B3 = 3 Benih 24,93a 0,58a 28,32a 11,57 26,64
Konsentrasi
Nutrisi
N0 = Kontrol 7,07a 0,30a 3,18a 2,22a 13,71a
N1 = 500 ppm 29,36b 0,64b 29,71b 9,05b 31,89b
N2 = 1000 ppm 33,18c 0,77c 52,24c 16,24c 31,30b
N3 = 1500 ppm 32,74c 0,80c 63,00d 17,49c 31,12b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut Uji BNT taraf 5%.

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 85


Sajuri et. al : Respon Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada Perlakuan Jumlah
Benih dan Nutrisi dengan System Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir

Konsentrasi Nutrisi Hampir sebagian besar dari unsur hara


mikro ini adalah bagian dari enzim-enzim
Hasil penelitian menunjukkan dalam tubuh tanaman atau sebagai co-
bahwa konsentrasi nutrisi berbeda nyata enzym dalam beberapa sintesis.Tanaman
terhadap semua variabel yang diamati. dengan perlakuan konsentrasi nutrisi AB
Hasil terbaik dicapai pada konsentrasi Mix memperlihatkan pertumbuhan yang
1500 ppm. Hal ini karena konsentrasi berarti, baik dari sisi peningkatan
larutan AB Mix mengandung unsur hara pertumbuhan maupun perbedaan pada
makro (N, P, K, Ca, Mg dan S) yang warna daun. Warna daun dengan
dibutuhkan oleh tanaman. Sesuai pendapat konsentrasi nutrisi 1500 ppm menunjukan
Furoidah (2018), pertumbuhan vegetatif warna hijau yang lebih gelap
tanaman seperti akar, batang, dan daun dibandingkan dengan konsentrasi nutrisi
dipengaruhi oleh kandungan unsur 1000 ppm menunjukkan warna hijau dan
nitrogen, fosfor dan kalium dalam larutan 500 ppm yang menunjukan warna hijau
nutrisi AB Mix yang diberikan pada lebih terang dan tanpa nutrisi atau 0 ppm
tanaman. Menurut Agustina (2004), fungsi menunjukan warna kuning pada daun.
fosfor salah satunya meningkatkan Dari hasil berbedaan warna daun tersebut
efisiensi fungsi dan penggunaan unsur N, maka kangkung yang berkualitas adalah
sehingga unsur hara yang terkandung kangkung yang ditanam dengan
dalam larutan nutrisi tercukupi sesuai konsentrasi 1000 dan 1500 ppm. Pada
kebutuhan tanaman untuk tumbuh pada tingkat konsentrasi yang rendah tanaman
fase vegetatif. Selain itu, nutrisi AB Mix akan mengalami defisiensi unsur hara
mengandung unsur hara mikro (Fe, Cl, yang dapat mengganggu pertumbuhan
Mn, Cu, Zn, B dan Mo) yang diperlukan tanaman. Menurut Lakitan (2004), jika
tanaman dalam jumlah yang sangat kecil, ketersediaan unsur hara esensial kurang
tetapi fungsinya penting dan tidak dari jumlah yang dibutuhkan tanaman,
tergantikan. Peran unsur hara mikro ini maka tanaman akan terganggu
antara lain untuk sintesis klorofil dan metabolismenya sehingga pertumbuhan
merupakan bagian sitokron yang esensial akar, batang dan daun terhambat (kerdil)
yang berperan sebagai pembawa elektron dan klorosis atau nekrosis pada berbagai
dalam fotosintesis dan respirasi, serta organ tanaman.
berperan mengaktifkan enzim-enzim lain.

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 86


Sajuri et. al : Respon Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada Perlakuan Jumlah
Benih dan Nutrisi dengan System Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir

Tabel 2. Angka Rata-rata dan Analisis Statistik Data Penelitian Respon Pertumbuhan Tanaman
Kangkung (Ipomoea reptans poir) pada Perlakuan Jumlah Benih dan Nutrisi dengan System
Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir pada variabel pertumbuhan

Berat Laju Volume


Berat Basah Laju
Basah Pertumbuhan Air yang
Perlakuan Tanaman Pertumbuhan
Brangkasan Tanaman Terserap
(gram) Relatif (g/hari)
(gram) (g/hari) (ml)
Jumlah Benih
B1 = 1 Benih 65,65a 30,77a 0,51a 0,17a 1,76a
B2 = 2 Benih 71,50b 36,05b 0,87b 0,18b 1,98b
B3 = 3 Benih 78,65c 39,02b 1,32c 0,20c 2,11b
Konsentrasi
Nutrisi
N0 = Kontrol 22,47a 0,60a 0,02a 0,05a 0,44a
N1 = 500 ppm 61,68b 20,35b 0,40b 0,18b 1,62b
N2 = 1000 ppm 97,24c 54,82c 1,37c 0,24c 2,85b
N3 = 1500 ppm 106,34d 65,36d 1,80d 0,26d 2,89b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut Uji BNT taraf 5%.

Interaksi jumlah benih dengan Interaksi ini terjadi disebabkan


konsentrasi nutrisi adanya saling dukung antara fungsi unsur
nitrogen yang dapat meningkatkan
Hasil penelitian menunjukan bahwa pertumbuhan vegetatif tanaman. Menurut
terdapat interaksi antara jumlah benih per Kuswandi dan Sugiyarto (2015), nutrisi
lubang dengan konsentrasi nutrisi pada yang tercukupi dapat membantu tanaman
variabel jumlah daun, berat basah untuk melakukan proses fotosintesis dan
tanaman, laju pertumbuhan tanaman, laju metabolisme sel lainnya sehingga
pertumbuan relatif dan volume air yang terakumulasi hasil fotosintat yang
terserap. Kombinasi berbaik dicapai pada digunakan untuk pertumbuhan tanaman.
variabel jumlah daun pada kombinasi Pertambahan ukuran serta umur tanaman
perlakuan 1 benih dengan konsentrasi mempengaruhi respon dan kemampuan
nutrisi1000 ppm, berat basah tanaman tanaman dalam menyerap larutan nutrisi
pada kombinasi perlakuan 3 benih dengan sehingga berpengaruh terhadap
konsentrasi nutrisi 1500 ppm, laju berkurangnya volume air larutan nutrisi
pertumbuhan tanaman pada kombinasi pada wadah. Nutrisi apabila dalam wadah
perlakuan 3 benih dengan konsentrasi berkurang maka segera dilakukan
nutrisi1500 ppm dan laju pertumbuhan penambahan, karena jika unsur hara
relatif pada kombinasi perlakuan 3 benih kurang tersedia tentu pertumbuhan akan
dengan konsentrasi nutrisi1500 ppm. terhambat (Lakitan 2004).

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 87


Sajuri et. al : Respon Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada Perlakuan Jumlah
Benih dan Nutrisi dengan System Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir

Tabel 3. Angka Rata-rata dan Analisis Statistik Data Interaksi Jumlah Benih dan Konsentrasi Nutrisi
pada tanaman Kangkung

Laju
Jumlah Laju Pertumbuan Volume Air
Berat Basah Pertumbuan
Perlakuan Daun Relatif yang Terserap
Tanaman (gram) Tanaman
(helai) (g/hari) (ml)
(g/hari)
B1N0 2,87a 0,32a 0,02a 0,04a 0,46a
B1N1 36,07c 16,30b 0,20a 0,15c 1,46b
B1N2 68,13f 49,37d 0,72b 0,23d 2,55c
B1N3 87,67g 57,09e 1,08c 0,25e 2,56cd
B2N0 3,40a 0,56a 0,02a 0,05ab 0,41a
B2N1 29,27b 20,45bc 0,24a 0,16c 1,64b
B2N2 47,13d 59,40e 1,28cd 0,25e 3,02e
B2N3 56,60e 63,79e 1,93de 0,26e 2,86de
B3N0 3,27 0,91a 0,03a 0,06b 0,45a
B3N1 23,80b 24,29c 0,76b 0,24de 1,75b
B3N2 41,47cd 55,69de 2,12e 0,25e 2,98e
B3N3 44,73d 75,20f 2,38f 0,26e 3,26f
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris menunjukkan tidak berbeda
nyata menurut Uji BNT taraf 5%.

KESIMPULAN pertumbuhan relatif dengan


kombinasi perlakuan 3 benih dengan
Berdasarkan hasil penelitian dan konsentrasi nutrisi 1500 ppm.
pembahasan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: DAFTAR PUSTAKA
1. Perlakuan jumlah benih per lubang Agustina, L. 2004. Dasar Nutrisi
menunjukan hasil terbaik dengan Tanaman. PT RINEKA CIPTA.
jumlah 1 (satu) benih per lubang pada Jakarta. Hlm 58
variabel tinggi tanaman, diameter Badan Pusat Statistik. 2019. Provinsi
batang, jumlah daun dan hasil terbaik Jawa Tengah Dalam Angka 2019.
jumlah 3 (tiga) benih per lubang pada Semarang.
variabel berat basah brangkasan, berat 2016. Statistik Tanaman Sayuran
basah tanaman, laju pertumbuhan dan Buah-buahan Semusim
tanaman dan laju pertumbuhan relatif. Indonesia 2016. Semarang.
2. Pertumbuhan vegetatif tanaman Febriyono, R., Y. E. Sulistiowati dan A.
kangkung terbaik pada konsentrasi Suprapto. 2017. Peningkatan Hasil
1500 ppm. Tanaman Kangkung Darat (Ipomoea
3. Terdapat interaksi antara jumlah reptans, L.) Melalui Perlakuan Jarak
benih per lubang dengan konsentrasi Tanam Dan Jumlah Tanaman Per
nutrisi pada variabel jumlah daun Lubang dalam VIGOR: Jurnal Ilmu
dengan kombinasi perlakuan 1 benih Pertanian Tropika dan Subtropika 2
dengan konsentrasi nutrisi 1000 ppm, (1) : 22 – 27: Universitas Tidar,
berat basah tanaman dengan Magelang.
kombinasi perlakuan 3 benih dengan Furoidah, N. 2018.Efektivitas Penggunaan
konsentrasi 1500 ppm, laju AB Mix terhadap Pertumbuhan
pertumbuhan tanaman dengan Beberapa Varietas Sawi (Brassica
kombinasi perlakuan 3 benih dengan sp.):Universitas Islam Jember,
konsentrasi nutrisi 1500 ppm dan laju

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 88


Sajuri et. al : Respon Pertumbuhan Tanaman Kangkung (Ipomoea reptans Poir) pada Perlakuan Jumlah
Benih dan Nutrisi dengan System Hidroponik Sumbu di Wilayah Pesisir

Jember. Tumbuhan.PT Raja Grafindo.


Jumin. 2002. Agroekologi Suatu Jakartta Hlm 65
Pendekatan Fisiologis. PT Raja Nafian. 2012. Pengaruh Suhu Terhadap
Grafindo. Jakarta. Hlm 163. Pertumbuhan Tanaman. (Online)
Kurniawan, F. 2016. Klasifikasi dan https://www.nafiun.com/2012/11/pe
Morfologi Tanaman Kangkung ngaruh-suhu-terhadap-pertumbuhan-
(Online) tanaman.html. Diakses pada
http://fredikurniawan.com/klasifikas Tanggal 8 Januari 2020
i-dan-morfolgi-tanaman-kangkung/, Priyowidodo, T. 2013. Budidaya
Diakses Pada Tanggal 3 September Kangkung Darat Organik. (Online)
2019. https://alamtani.com/budidaya-
Kuswandi, P. C dan Sugiyarto, L. 2012. kangkung-darat-organik/. Diakses
Aplikasi Mikoriza Pada Media pada Tanggal 3 September 2019.
Tanam Dua Varietas Tomat Untuk Salim, M. A., dan A. B. Siswanto. 2018.
Peningkatan Produktivitas Tanaman Penanganan Banjir Dan Rob Di
Sayur Pada Kondisi Cekaman Wilayah Pekalongan. Universitas
Kekeringan: Jurnal Sains Dasar. 17 Agustus 1945, Semarang.
Universitas Negeri Yogyakarta, Sutarno. 2016. Mudah dan Praktis
Yogyakarta. Budidaya Kangkung. Vilam media.
Lakitan, B. 2004.Dasar-Dasar Fisiologi Jawa Barat.

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 89

You might also like