160-Article Text-1085-1-4-20220419 Baru
160-Article Text-1085-1-4-20220419 Baru
160-Article Text-1085-1-4-20220419 Baru
Article Info Abstract: A Stunting the one of chronic nutritional problems, which still important problem
Received : in Indonesia. Lack nutritional intake the first 1000 days life or lack nutritional intake for a
Revised : long time the main cause of stunting. Indonesia is one developing countries with more than
Accepted: half the number children experiencing stunting, where the prevalence of stunting in
Indonesia is position 115 out of 151 countries in the world. Banjar Regency ranks third out
of 13 regencies/cities in South Kalimantan, with 48.2% children experiencing stunting.
Through community service activities carrying out stunting prevention and control
programs, it’s hoped that there will be increase community knowledge and attitudes family
environment. The targets focus this community service activity families who have children
under five and or couples childbearing age at Sungai Tuan Ilir Village. The program is
carried out three stages, namely providing health education, Komunikasi Antar Personal
(KAP), and stunting prevention campaigns. The activities were carried out well according
the program planning that was made. Activity was carried out well according to the
program planning that was made as evidenced by the increase in community knowledge
and attitudes both during the mass counseling process and during KAP activities and
stunting prevention campaigns the family.
Citation:
___________
Email: xxxx@xxx.xxx (*Corresponding Author)
sebagai bentuk pencegahan dan penanggulangan usia balita, usia produktif dan usia subur, serta
stunting (Kementrian Kesehatan, 2020). melakukan kampanye mengenai pencegahan dan
Berdasarkan angka kejadian stunting per 31 penanggulangan stunting di lingkungan keluarga,
Januari 2022, Kabupaten Banjar menempati urutan ke dengan demikian diharapkan terjadinya peningkatan
tiga dari 13 Kabupaten/kota di Kalimantan Selatan, pengetahuan dan sikap masyarakat tentang
yaitu sebesar 48,2% (RISKESDAS, 2022). Masih pencegehan dan penanggulangan stunting di
tingginya angka stunting di Kabupaten Banjar, melalui lingkungan keluarga. Sehingga, Permasalahan stunting
Dinas Kesehatan menjalankan program pencegahan bisa teratasi seiring dengan program pemerintah
stunting dengan melibatkan aparat Desa. Berdasarkan tentang penurunan angka stunting di Kabupaten
hasil wawancara dengan kepala desa Sungai Tuan Ilir Banjar.
Kecamatan Astambul, mengatakan bahwa saat ini
program desa yang sedang di jalankan dan masih Metode
belum optimal adalah tentang program stunting yang
di sarankan oleh pemerintah Kabupaten. Kepala desa Kegiatan pengabdian masyarakat dalam upaya
mengatakan bahwa masih kurangnya pemahaman optimalisasi pencegahan dan penanggulangan masalah
masyarakat terhadap stunting dan masih banyak warga stunting bertempat di Desa Sungai Tuan Ilir,
yang belum mengetahui apa itu stunting. Warga Desa Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar. Sasaran yang
Sungai Tuan Ilir secara rutin sudah mengikuti kegiatan menjadi fokus dalam kegiatan pengabdian masyarakat
Posyandu yang diadakan, namun kesadaran dan ini adalah keluarga yang memiliki anak balita, usia
pengetahuan masyarakat tentang stunting masih produktif dan pasangan usia subur. Metode yang
sangat rendah, hal ini terlihat banyaknya warga Desa digunakan dalam pelaksanaan program pengabdian
yang melakukan pernikahan di usia muda, masih masyarakat terdiri dari tiga tahapan yaitu:
terdapatnya warga yang menggunakan air sungai 1. Penyuluhan Massa
untuk kebutuhan sehari-hari, dan masih terdapat factor Penyuluhan dilakukan secara tatap muka langsung
lainnya seperti status ekonomi, jarak rumah yang jauh, dengan sasaran yang berhadir ditempat
tidak adanya sarana transportasi maupun kesadaran menggunakan media Laptop dan LCD untuk
warga yang masih kurang sehingga membuat warga menunjang proses penyampaian informasi. Lingkup
jarang memeriksakan kesehatan baik saat hamil materi yang dipaparkan penyuluh berupa konsep
maupun setelah persalin. stunting yang terdiri dari pengertian dan penyebab
Terdapat beberapa factor penyebab terjadinya stunting, tanda dan gejala stunting, Faktor risiko
stunting menurut Titaley, Ariawan, Hapsari, et, al dan dampak dari stunting, serta cara pencegahan
(2019) yaitu kurangnya asupan gizi yang didapat sejak stunting. Penyuluhan dilakukan menggunakan
dalam kandungan sampai dengan usia 2 tahun. metode ceramah dan diskusi. Proses monitoring dan
Terdapatnya factor hormone pertumbuhan dan factor evaluasi dilihat dari respon peserta berupa keaktifan
infeksi, menurut Paramashanti, Paratmanitya dalam bertanya serta menjawab pertanyaan yang
&Marsiswati (2017)Berat Badan Bayi Lahir Rendah diberikan.
(BBLR), tidak ASI Ekslusif juga termasuk factor 2. Komunikasi Antar Personal (KAP)
penyebab terjadinya stunting. Selain itu kurang nya Pelaksanaan KAP dalam pengabdian masyarakat ini
pemahaman ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dilakukan dengan melakukan kunjungan rumah
dan pada masa kehamilan serta setelah ibu melahirkan, sasaran dengan tujuan untuk membina perilaku
kurang akses keair bersih dan sanitasi (Norcahyanti et baru serta mendorong keluarga untuk termotivasi
al., 2019). Khusna & Nuryanto (2017) mengatakan dan terlibat aktif melakukan upaya pencegahan dan
kejadian menikah usia dini juga berpengaruh terhadap penanggulangan masalah stunting.
risiko terjadinya stunting pada anak. 3. Kampanye Pencegahan Stunting Kampanye sebagai
Berdasarkan latarbelakang dan permasalahan upaya pengoptimalan program pengabdian
yang di hadapi oleh mitra dalam hal ini Desa Sungai masyarakat yang dilakukan dilingkup keluarga
Tuan Ilir mengenai kurangnya pemahan masyarakan dalam bentuk edukasi kesehatan mengenai
tentang pencegahan dan penanggulangan stunting, pencegahan dan penanggulangan stunting kepada
maka perlu adanya optimalisasi peningkatan keluarga-keluarga yang menjadi sasaran dengan
pemahaman masyarakat yang di wujudkan dalam penggunaan media lembar balik yang telah
kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa disiapkan.
Sungai Tuan Ilir. Melalui program optimalisasi
pencegahan dan penanggulangan stunting dengan Ketiga tahapan program pengabdian masyarakat
penyuluhan kesehatan secara massa, melakukan dilakukan evaluasi pada awal dan akhir kegiatan
komunikasi antar perorangan (KAP) dengan melalukan menggunakan kuesioner untuk menilai tingkat
kunjungan rumah pada keluarga yang memiliki anak
2
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat April 2020, Volume 1, Nomor 1, 1-3
pengetahuan dan sikap dalam pencegahan dan Materi penyuluhan berupa penjelasan tentang
penanggulangan stunting. pengertian stanting, penyebab stunting, ciri-ciri anak
dengan stunting, deteksi terjadinya stunting pada anak,
Hasil dan Pembahasan dampak stunting, pencegahan stunting dan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan penangulangan stunting. Pada awal kegiatan pemateri
melalui tahapan proses persiapan, pelaksanaan, dan memberikan pertanyaan terlebih dahulu tentang
evaluasi. pengertian stunting secara umum kepada para
1. Tahap Persiapan responden, hal ini bertujuan untuk mengetahui
Tahap persiapan dilaksanakan mulai dari tanggal 20 pemahaman. Pada awal kegiatan pemateri memberikan
Nopember 2021 sampai 8 Januari 2022 meliputi pretest sebelum materi disampaikan untuk mengetahui
kegiatan pembuatan dan presentasi proposal sejauh mana pengetahauan atau pemahaman
pengabmas, survei daerah pengabdian, pengurusan responden terkait materi yang akan disampaikan.
perizinan administratif, pembuatan MoU, sosialisasi Setelah diberikan informasi edukasi pemateri kembali
dan persamaan persepsi dengan kecamatan dan memberikan evaluasi dengan cara memberikan
kepala desa, koordinasi dengan puskesmas wilayah, pertanyaan kembali seputar materi yang sudah
pengkajian data awal, pembuatan materi dan media dijelaskan, hal ini di lakukan untuk mengetahui
serta alat kegiatan pengabdian, pengarahan dan sejauhmana peningkatan pengetahuan atau
biefing pada dosen dan mahasiswa yang terlibat pemahaman responden, dari 6 pertanyaan yang
kegiatan. diberikan pemateri kepada responden, di dapat hasil
2. Tahap Pelaksanaan hampir seluruh responden dapat menjawab dan
Tahap pelaksanaan berupa kegiatan implementasi menjelaskan kembali tentang materi yang di
langsung kepada mitra pengabdian kepada sampaikan. Hal ini dibuktikan dengan antusias
masyarakat dimulai pada tanggal 10 Januari sampai responden untuk mengangkat tangan ketika diberikan
dengan 04 Februari 2022 dengan kegiatan pertanyaan. Selain itu para responden juga aktif dalam
penyuluhan kesehatan masyarakat, komunikasi bertanya, hal ini juga membeuktikan bahwa responden
antar personal (KAP), dan kampanye pencegahan terlihat antusias terhadap materi penyuluhan kesehatan
dan penanggulangan stunting di masyarakat. yang berikan.
3. Tahap Evaluasi
Tahapan evaluasi dilaksanakan mulai tanggal 05
sampai dengan 10 Februari 2022. Kegiatan tahapan
ini berupa pengumpulan, input, dan analisis data
hasil implementasi.
untuk termotivasi dan terlibat aktif melakukan upaya Home Visit pada keluarga binaan yang dilakukan
pencegahan dan penanggulangan masalah stunting. pendampingan berjumlah 27 keluarga yang
Kegiatan dilakukan dalam beberapakali kunjungan. mempunyai anak balita dan atau pasangan usia subur
Kunjungan pertama yaitu memberikan pretest untuk yang berasal dari RT 01,02,03,04 dan 05 desa Sungai
mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga Tuan Ilir. Kegiatan kampanye ini dilaksanakan pada
terhadap pencegahan dan penanggulangan stunting, periode tanggal 11 Januari sampai dengan 04 Februari
kemudian melakukan edukasi tentang stunting secara 2022 bertujuan untuk menciptakan suasana yang
personal dan berdiskusi atau tanya jawab kepada meningkatkan motivasi untuk melaksanakan perilaku
keluarga tentang kebiasaan sehari-hari di keluarga pencegahan dan penanggulangan stunting di keluarga.
dalam hal yang berhubungan dengan pencegahan dan Kegiatan kampanye meliputi pemberian leaplet dan
penanggulangan stunting. Kemudian kunjungan pemberian motivasi kepada para keluarga sasaran.
selanjutnya melakukan posttes untuk mengetahui Hasil capaian kegiatan ini 100 % keluarga sasaran telah
adanya perubahan pengetahuan keluarga terhadap terpapar dengan kampanye pencegahan stunting.
pencegahan dan penanggulangan stunting, yang Menurut Siswati & Olfah (2020) kampanye tentang
kemudia dilanjutkan diskusi dan tanyajawab seputar pencegahan stunting dapat meningkatkan kesehatan
kebiasan dalam keluarga yang dapat mempengaruhi dan pengetahuan masyarakat.
terjadinya stunting, serta memberikan saran dan Kegiatan kampanye berbasis keluarga ini
masukan terhadap permasalahan tersebut. Pada dimaksudkan bahwa penyampaian pesan-pesan
kegiatan ini dievaluasi dan diperoleh hasil tingkat langsung kepada keluarga dapat memberikan dampak
pengetahuan keluarga mengenai pencegahan dan langsung sehingga lebih efektif dan produktif. Menurut
penanggulangan stunting mengalami peningkatan. Hal Januarti et al (2020), penyampaian pesan pesan
ini ditunjukan pada Gambar 3. pencegahan pada keluarga dapat meningkatkan
pemberdayaan keluarga untuk mengambil keputusan
melakukan tindakan pencegahan stunting. Kegiatan ini
Pengetahuan juga dalam rangka mendekatkan diri dari pengirin
pesan kampanye kepada penerima pesan kampanye.
48.00%
Proses komunikasi efektif jika rantai komunikasi
47.00% 47.67%
semakin sedikit.
46.00%
Pada rentang tanggal 11 Januari 2022 sampai
45.00%
44.00%
dengan 04 Februari 2022. Pada tahap kampanye
44.52%
43.00% dilakukan terkait pencegahan dan penanggulangan
42.00% stunting di lingkungan keluarga didapatkan hasil
Pre Sikap Post terjadi peningkatan sikap keluarga terhadap upaya
pencegahan dan penanganan stunting yang ditunjukan
34.50% Pengetahuan
oleh Gambar 4.
34.00%
34.00%
33.50%
Gambar 4. Hasil Pretest dan Post Test Sikap keluarga
33.00%
mengenai pencegahan dan penanggulangan stunting
32.50% 32.85%
melalui Kegiatan Kampanye Pencegahan Stunting
32.00%
Pre Post
Hasil pretest yang dilakukan pada tahap awal
Sikap sebelum dilakukan kampanye pencegehan dan
Gambar 3. Hasil Pretest dan Post Test Pengetahuan penanggulangan stunting baik atau positif sebanyak
keluarga mengenai pencegahan dan penanggulangan 32,85% dan hasil posttest setelah diberikan kampanye
stunting melalui Kegiatan KAP pencegahan dan penanggulangan baik atau positif
Berdasarkan Hasil pretest yang dilakukan pada sebanyak 34%.
tahap awal sebelum diberikan edukasi dan tanya jawab
kepada keluarga tentang pencegehan dan Simpulan
penanggulangan stunting baik atau positif sebanyak Kegiatan pengabdian masyarakat dalam upaya
44,52% dan hasil posttest setelah diberikan edukasi dan optimalisasi pencegahan dan penanggulangan stunting
melakukan tanyajawab baik atau positif sebanyak di desa Sungai Tuan Ilir kecamatan astambul
47,67%. kabupaten
Banjar telah terlaksana dengan baik sesuai
c) Kampanye Pencegahan Stunting di Keluarga perencanaan program yang dibuat. Partisipasi serta
Kampanye pencegahan dan penanggulangan antusiasme masyarakat Desa Sungai Tuan Ilir untuk
stunting di masyarakat dilakukan dengan pendekatan terlibat aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat
4
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat April 2020, Volume 1, Nomor 1, 1-3
sangat tinggi yang dibuktikan dengan terjadinya Kemitraan Masyarakat. Dedication : Jurnal
peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat baik Pengabdian Masyarakat, 3(2), 73–80.
saat proses penyuluhan masal serta saat kegiatan KAP https://doi.org/10.31537/dedication.v3i2.234
dan Kampanye pencegahan stunting di lingkup Paramashanti, B. A., Paratmanitya, Y., & Marsiswati, M.
keluarga. Keberlanjutan program diperlukan untuk (2017). Individual dietary diversity is strongly
pengoptimalan program pengabdian masyarakat, associated with stunting in infants and young
sehingga ke depannya perlu dilakukan pelatihan children. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 14(1), 19–26.
kepada para kader kesehatan setempat agar dapat RISKESDAS. (2022). Prevalensi Stunting Kal-Sel. In
mandiri dalam tatalaksana pencegahan dan Balitbang, Kemenkes RI.
penanggulangan stunting kepada masyarakat di Desa Riskesdas, K. (2018). Hasil Utama Riset Kesehata Dasar
Sungai Tuan Ilir. (RISKESDAS). Journal of Physics A: Mathematical
and Theoretical, 44(8), 1–200.
Ucapan Terima Kasih Siswati, T., & Olfah, Y. (2020). Kampanye Cegah
Kami dari tim Devisi Keperawatan Keluarga Stunting, Bangsa Sehat Sejahtera. Jurnal Bakti
Program Studi Diploma Tiga Keperawatan Masyarakat Indonesia, 3(1), 92–99.
memberikan ucapan terimakasih, kepada Unit https://doi.org/10.24912/jbmi.v3i1.7984
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) STIKES Titaley, C. R., Ariawan, I., Hapsari, D., Muasyaroh, A.,
Intan Martapura dan Ketua STIKES Intan Martapura, & Dibley, M. J. (2019). Determinants of the
Kepada Camat Astambul dan jajarannya, Kepala Desa stunting of children under two years old in
Sungai Tuan Ilir, serta para Ibu Kader Desa Sungai Indonesia: a multilevel analysis of the 2013
Tuan Ilir, dan masyarakat setempat, atas terlaksananya Indonesia basic health survey. Nutrients, 11(5),
pengabdian kepada masyarakat dalam upaya program 1106.
optimalisasi pencegahan dan penanggulangan stunting WHO & Unicef. (2018). Levels and trends in child
ini. malnutrition. eSocialSciences.
Young, M. F., Nguyen, P. H., Gonzalez Casanova, I.,
Addo, O. Y., Tran, L. M., Nguyen, S., Martorell, R.,
Daftar Pustaka & Ramakrishnan, U. (2018). Role of maternal
Hidayah, N., & Marwan, M. (2020). Upaya preconception nutrition on offspring growth and
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menciptakan risk of stunting across the first 1000 days in
Generasi Milenial Sadar Gizi Yang Bebas Stunting Vietnam: A prospective cohort study. PLoS One,
Melalui Kegiatan 1000 HPK. Journal of Community 13(8), e0203201.
Engagement in Health, 3(1), 86–93.
https://doi.org/10.30994/jceh.v3i1.41
Hitman, R., Samsuddin, Hidayatullah, R., Jumaidil, A,
A. N., Salmia, Fitri, A., Masita, S. M., Amanda, E.
P., Reskiah, N., & Maming, K. (2021). Penyuluhan
Pencegahan Stunting pada Anak (Stunting
Prevention Expansion in Children). Communnity
Development Journal, 2(3), 624–628.
https://journal.upy.ac.id/index.php/lppm/articl
e/view/642
Januarti, L. F., Abdillah, A., & Priyanto, A. (2020).
Family Empowerment Model in Stunting
Prevention Based on Family Centered Nursing.
STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(2), 1797–1806.
https://doi.org/10.30994/sjik.v9i2.536
Kementrian Kesehatan. (2020). Situasi Stunting di
Indonesia. Jendela Data Dan Informasi Kesehatan,
208(5), 1–34.
Khusna, N. A., & Nuryanto, N. (2017). Hubungan usia
ibu menikah dini dengan status gizi Balita di
Kabupaten Temanggung. Journal of Nutrition
College, 6(1), 1–10.
Norcahyanti, I., Pratama, A. N. W., & Pratoko, D. K.
(2019). Upaya Pencegahan Stunting dengan
Optimalisasi Peran Posyandu Melalui Program
5