Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Program Layanan BK 54

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 77

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : X & XI Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : Pribadi Fase : E&F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : Beriman, Waktu : Agustus 2022 PPT, video
bertaqwa kepada Jumlah Pertemuan : 4 Pertemuan pembelajaran,
Tuhan Yang internet
Maha Esa dan
berakhlak mulia
Materi : Implementasi iman dan taqwa di era 4.0

A. CAPAIAN LAYANAN
Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B. TUJUAN LAYANAN
1. Peserta didik dapat memahami pentingnya Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Peserta didik dapat memahami cara mengimplementasikan Iman dan Taqwa di era 4.0

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME.
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Beriman
dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
KEGIATAN INTI

dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan
Yang Maha Esa
Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar
 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasment Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI
IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DI ERA 4.0

Iman artinya percaya secara penuh kepada Tuhan Yang Maha Esa. Iman berarti meyakini
dengan hati, mengucapkan dengan lisan, dan membuktikannya dalam perbuatan. Manusia yang
beriman adalah manusia yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan penuh keyakinan
dan tanpa keraguan.
Taqwa berarti patuh terhadap perintah Tuhan. Bertaqwa mempunyai arti menjalankan semua
perintah dan menjauhi larangan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia yang bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa akan senantiasa berusaha melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangan
Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan menciptakan manusia sebagai makhluk paling sempurna dan
dikaruniai akal pikiran. Dengan akal dan pikirannya, manusia dapat mengembangkan hidup serta
mengelola alam yang dianugerahkan Tuhan untuk kehidupan yang lebih baik.
Pelaksanaan dari perilaku iman dan takwa itu dikaitkan dengan Pasal 29 ayat (2) UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, di antaranya dalam bentuk perilaku:
1. Saling menghormati dan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-
masing;
2. Meningkatkan kerukunan hidup antarumat seagama, antarumat yang berbeda agama, serta antara
umat beragama dengan pemerintah;
3. Mengembangkan kualitas keimanan dan ketakwaan setiap umat beragama; serta
4. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membedakan agama dan kepercayaan
masing-masing.

Peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sangat penting
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa dapat mendorong manusia berbuat baik dan benar. Berbuat baik dan benar sangat
bermanfaat, baik bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa atau negara.
Ajaran agama berintikan kesadaran untuk beriman dan bertakwa serta mengendalikan
kehidupan manusia. Moral mengajarkan agar kita mampu memilah dan memilih perbuatan baik
dan perbuatan buruk. Agama dan moral mengajarkan agar antarsesama manusia bersikap sopan,
saling mengerti, saling memercayai, dan saling menyayangi.
Pengaruh iman dan taqwa dalam mengontrol kehidupan manusia, terutama dalam
menghadapi arus globalisasi dapat diimplementasikan antara lain :
1. Iman dan taqwa melenyapkankan kepercayaan benda
Orang yang beriman hanya percaya pada kekuasaan Allah. Jika Allah hendak memberikan
pertolongan, maka tidak ada satu kekuatan yang dapat menghalanginya. Sebaliknya, jika Allah
hendak menimpakan bencana, maka tidak ada satu kekuatan pun yang dapat mencegahnya.
Kepercayaan yang demikian menghilangkan sifat mendewakan manusia yang sedang berkuasa,
2. Iman dan taqwa menanamkan semangat berani membela yang benar
Mayoritas orang tidak berani mengemukakan pendapat mereka tentang kebenaran, karena takut
menghadapi resiko. Orang yang beriman yakin sepenuhnya bahwa dirinya akan selalu mendapat
perlindungan dari Allah jika mereka tidak menyimpang dari aturan yang telah ditetapkan. Hal ini
akan menumbuhkan sikap berani mengemukakan pendapat tidak hanya diam dan ikut
melaksanakan keputusan padahal keputusan tersebut tidak sesuai dengan hati nuraninya.
3. Iman dan taqwa menanamkan sikap percaya pada kemampuan diri sendiri
Mayoritas orang memandang kebutuhan ekonomi adalah hal yang utama dalam hidupnya,
mereka rela menjual segala yang mereka punya tanpa berusaha terlebih dahulu memanfaatkan
potensi mereka untuk sebuah usaha kemandirian. Realitas sekarang, banyak orang (pemuda atau
remaja) yang bersikap instan, yang ingin sukses atau hasilnya tetapi tidak ingin melakukan
prosesnya. Implementasi keimanan ini jika teramalkan akan mengikis sikap mengutamakan hasil
daripada proses, sehingga tindak kecurangan-kecurangan seperti korupsi dapat teratasi secara
perlahan.
4. Iman dan taqwa memberikan ketenangan jiwa
Seringkali orang dilanda keresahan dan duka cita, serta digoncang oleh keraguan dan
kebimbangan. Orang yang beriman hatinya tentram, mempunyai keseimbangan, dan jiwanya
tenang karena Allah telah menjajikan pada umat bahwa setiap kebaikan yang mereka tanam pasti
akan menuai hasil yang baik. Dengan ketentraman hati, pemikiran akan semakin jernih dan dapat
menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat mengembangkan kegiatan kewirausahaan generasi
muda.
5. Iman dan taqwa melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen
Keimanan dan ketaqwaan membuat seseorang selalu berbuat ikhlas , tanpa pamrih kecuali
keridhaan Allah. Orang yang mendengarkan kata hatinya akan melaksanakan berdasarkan moral
dan bertanggungjawab terhadap konsekuensi yang harus diterimanya. Hal ini mendorong sikap
saling bekerjasama antar umat agama, sehingga dalam menghadapi arus globalisasi tercipta
keseimbangan sosial ekonomi masyarakat. Pada akhirnya arus globalisasi akan membawa
manfaat perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang merata pada tiap individu.
6. Iman dan taqwa memberikan keberuntungan
Orang yang beriman selalu berjalan pada arah yang benar, karena Allah membimbing dan
mengarahkan pada tujuan hidup yang hakiki. Dengan demikian orang yang beriman adalah orang
yang beruntung dalam hidupnya. Hal ini akan menanamkan sikap optimis pemuda dalam
menghadapi arus globalisasi, mereka akan yakin dengan berbekal iman dan taqwa dan
mengembangkan potensi membangun life skill, memperluas wawasan dan menumbuhkan
identitas rasional yang mereka miliki, mereka tidak akan tertinggal dengan kemajuan zaman.
ESAI

1. Berilah contoh perilaku dalam kehidupan sehari-hari yang didasari oleh keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa !
2. Sebutkan peringatan hari besar agama yang pernah diikuti ! Ungkapkan bagaimana perasaan ketika
merayakan hari besar agamamu !
3. Makna apa yang terkandung dalam peringatan hari besar agama yang pernah diikuti ?
4. Berilah contoh perilaku yang menjadi ciri orang yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dalam
a. Hubungan dengan sesama manusia
b. Hubungan dengan guru-guru
c. Hubungan dengan alam sekitar
5. Bagaimana cara memahami perbedaan dan keragaman agama dan keyakinan yag ada di lingkungan
sekitar?
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 ARJASA
Jln. Raya BujutanKalinganyarArjasaSumenepTelp./Fax (0327) 311086
Email :smanarjasakangean@gmail.com, Website : www. Sman1arjasakangean.sch.id
SUMENEP

RANCANGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELAS (RPLBK)


SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

(Platform Virtual/Daring)

A. Rancangan Pelayanan Bimbingan

No. Keterangan
1. Komponen Layanan Layanan Dasar
2. Bidang Bimbingan Pribadi
3. Pokok Bahasan Rasa Percaya Diri untuk berprestasi
4. Tugas Perkembangan Kematangan Intelektual
5. Jenis Layanan klasikal, pemberian informasi
6. Fungsi Bimbingan Pemahaman dan pengembangan
7. Sasaran Peserta didik kelas XII IPA 1
8. Standar Kompetensi Siswa mempunyai rasa percaya diri untuk berprestasi
9. Tujuan Umum Siswa dapat mengembangkan rasa percaya diri untuk berprestasi
(C6)
10. Tujuan Khusus Sesudah mengikuti kegiatan ini siswa diharapkan mampu:
a. Mengidentifikasi pentingnya Rasa percaya diri untuk
berprestasi (C4)
b. Membandingkan ciri-ciri dan manfaat rasa percaya diri untuk
berprestasi (C5)
c. Mengembangkan rasa percaya diri untuk berprestasi (C6)
11. Materi a. Pengertian Pentingnya Membangun rasa Percaya Diri
b. Ciri- ciri dan Manfaat Rasa Percaya Diri
c. Cara Membangun rasa Percaya diri
12. Metode a. Discovery Learning
b. Dinamika kelompok
c. Refleksi
d. Sharing
13. Waktu 1x40 menit
14. Tempat Kelas
15. Media a. Luring
b. Video
c. PPT
16. Prosedur Lihat tabel Skenario Layanan
17. Penilaian Refleksi, dan self assessment scale google form
18. Rencana Tindakan Siswa diminta untuk memahami percaya diri untuk berprestasi
19. Sumber Pustaka a. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMA-MA kelas 10, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
b. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
c. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
d. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
B. SKENARIO KEGIATAN PELAYANAN

No Kegiatan Guru Siswa Durasi


PEMBUKAAN
1. Salam, doa, dan 1. Guru memberi salam, 1. Siswa menjawab salam dan 7’
pengantar singkat dilanjutkan dengan berdo’a membaca do’a Bersama
tujuan dan manfaat 2. Memeriksa kehadiran peserta 2. Menyimak guru memeriksa
topik layanan didik kehadiran siswa
3. Menyiapkan kondisi peserta 3. Siswa antusias dalam
didik untuk mengikuti layanan, memberikan kabar
menanyakan kabar 4. siswa mendengarkan
4. Memberi motivasi peserta motivasi yang diberikan
didik untuk mengawali guru
layanan dengan semangat 5. siswa menyimak tujuan
mengikuti kegiatan layanan layanan yang disampaikan
5. Menyampaikan tujuan layanan

KEGIATAN INTI
2. Dinamika Guru membentuk beberapa Beberapa Siswa menerima 15’
Kelompok kelompok untuk mengerjakan kelompok masing-masing
tugas dari guru dan mengerjakan tugas
3 Refleksi Pribadi Guru BK memfasilitasi kepada Siswa merefleksikan tugas 5’
atas kegiatan siswa untuk merefleksikan tugas kelompok yang telah
Dinamiika kelompok yang telah dipilih oleh diberikan
kelompok guru
4. Sharing dinamika Mempersilahkan ketua kelompok Siswa mempresentasikan 3’
kelompok atau yang mewakili untuk hasil kerja kelompok
mempresentasikan hasil kerja
kelompok
5. Penyajian Materi 1. Guru menyajikan media 1) Peserta menyimak media 7’
“Rasa Percaya Diri pembelajaran tentang pembelajaran yang
untuk berprestasi” penyesuaian diri melaui LCD ditayangkan oleh guru
proyektor 2) Peserta didik bertanya
2. Guru memberikan pertanyaan mengenai gambar yang
kepada peserta didik mengenai telah di tampilkan melalui
gambar yang telah ditampilkan LCD (Proyektor)
melalui LCD (proyekter) 3) Siswa menerima
3. Mengorganisasikan peserta kelompok yang telah
didik menjadi kelompok dipilih oleh guru
kooperatif. Satu kelompok
terdiri dari 4-5 peserta didik.
Kelompok dipilih secara
acak.
6. Rangkuman Guru BK menyajikan rangkuman Siswa merangkum hasil 3’
materi tentang “Rasa Percaya Diri layanan bimbingan
untuk berprestasi”

PENUTUP
7. Pesan Guru BK menutup kegiatan Mendengarkan penutup yang 2’
layanan disampaikan guru BK .

8. Evaluasi Proses 1. Proses layanan 1. Siswa mengikuti layanan 3’


bimbingan berjalan bimbingan dengan baik
dengan baik mulai dari
2. Siswa sangat antusias
awal sampai akhir
dalam mempelajari materi
2. Materi yang diberikan
Membangun Rasa
mudah di pahami
Percaya Diri
3. Siswa terlibat aktif
3. Siswa selalu aktif
dalam layanan
bertanya dan berpendapat
bimbingan
tentang materi.
9. Evaluasi hasil 1. Saya dapat menjelaskan 3’
Rasa Percaya Diri untuk
berprestasi
2. Saya dapat
membandingkan apa ciri
dan manfaat rasa percaya
diri untuk berprestasi
3. Saya dapat
mengembangkan crasa
percaya diri untuk
berprestasi.

Arjasa, 01 Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah SMA Guru BK

Drs. Achmad Sulaiman, M.Pd Istiqomah, S.Psi


Pembina Tk.1
NIP. 19630825 199203 1 006
HANDOUT BIMBINGAN KLASIKAL DARING

RASA
PERCAYA DIRI
Untuk
Berprestasi

Hai murid-muridku yang hebat dan istemewa.....


Selamat siang semua. Gimana kabarnya?Untuk bimbingan kali ini kita akan belajar tentang “Rasa
Percaya Diri untuk berprestasi”. Ada sebagian orang yang begitu berani berbicara dengan suara lantang
di depan umum, memotivasi, mengobarkan semangat dengan ekspresi wajah dan gestur tubuh yang
penuh keyakinan. Sebaliknya, ada sebagian lainnya yang merasa malu ketika harus berhadapan dengan
publik, sehingga gagap saat berbicara bahkan suaranya terdengar parau karena gemetar. Bagaimana dua
situasi yang bertolak belakang ini bisa tercipta? Inti dari kedua situasi tersebut adalah rasa percaya diri.

mari kita belajar bersama tentang “Rasa Percaya Diri untuk berprestasi”.

Apa itu Rasa Percaya Diri?


Rasa percaya diri merupakan perpaduan antara keyakinan dan kemampuan dalam menghargai
diri sendiri. Kepercayaan diri termasuk dalam ranah psikologi karena berkaitan dengan proses mental
yang berpengaruh pada perilaku. Rasa percaya diri berhubungan dengan cara seseorang dalam
memandang diri sendiri baik kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki.
Meski terlihat sederhana, namun sayangnya tak semua orang bisa merasa yakin akan kemampuan
yang terdapat dalam dirinya sendiri, sehingga sulit untuk membangun rasa percaya diri. Seseorang
dikatakan memiliki rasa percaya diri, jika ia mempunyai perasaan bahwa dirinya mampu melakukan suatu
hal guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sebaliknya, ketika seseorang merasa tak yakin bahwa
dirinya mampu melakukan sesuatu hal untuk mencapai tujuan, maka orang tersebut tidaklah memiliki
rasa percaya diri dalam dirinya.
Adanya rasa percaya diri dalam diri seseorang akan tampak pada caranya bersikap dan
berperilaku. Orang yang memiliki rasa percaya diri umumnya menyukai diri sendiri dan senantiasa
berpikir positif. Rasa percaya diri tersebut terwujud dalam ekspresi dan gestur tubuh yang tenang. Bahkan
rasa percaya diri juga sering tervisualisasi pada penampilan, di mana orang dengan kepercayaan diri tinggi
tak jarang menampilkan sesuatu yang lain daripada yang lain sehingga terbilang nyentrik. Mereka
cenderung tidak ambil pusing dengan pendapat orang lain, tetapi bukan berarti tidak peduli. Orang yang
percaya diri lebih berfokus pada keyakinan dan kemampuan membawa diri yang dapat menciptakan rasa
nyaman dalam berperilaku yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil sesuai yang diharapkan.

Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Percaya Diri


Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya
adalah :

1. Mengontrol Diri
e.
Kontrol diri adalah kemampuan seseorang
untuk mengendalikan dirinya sendiri secara
sadar agar menghasilkan perilaku yang tidak
merugikan orang lain, sehingga sesuai dengan
norma sosial dan dapat diterima oleh
lingkungannya.

b. Menjadi Diri Sendiri

Menjadi diri sendiri adalah Anda tetap


dalam keunikan Anda, tanpa harus
mengikuti siapa pun. Jadi tidak perlu risau
melihat orang lain berbeda. ...
Untuk menjadi diri Anda sendiri, Anda
harus mengoptimalkan semua
potensi diri Anda, tanpa harus merubah
keunikan Anda atau mengikuti orang lain.

c.Berani Berekspresi

Anak muda perlu tampil untuk


mengekspresikan bakat, hobi, ide, maupun
gagasannya. Namun, tentu sangat dibutuhkan
keberanian sebagai bentuk percaya diri
terhadap potensi yang dimiliki. Penggunaan
warna kuning dan orange merujuk pada
sesuatu yang mencolok, beda dengan yang
lain, semangat, serta aktif yang semuanya
harus dimiliki oleh anak muda. Pemilihan garis
lengkung sebagai simbol eksplorasi diri di
dalam berekspresi.
d. Dapat Berfikir Positif

Berpikir positif adalah tentang


bagaimana anda mampu mengendalikan
berbagai hal-hal negatif yang sedang
dihadapi tersebut. Percaya atau tidak,
berpikir positif membuat beban yang ada
di hidup kita menjadi berkurang.
Kalaupun ada masalah, berpikir positif
efektif membantu anda dalam
menyelesaikan masalah tersebut.

Manfaat Percaya diri


Menurut Satiadarma (2000), rasa percaya diri dapat memberi dampak positif pada
seseorang, yaitu:
1. Emosi

Jika seseorang memiliki rasa percaya diri


yang tinggi, ia akan lebih mudah
mengendalikan dirinya di dalam suatu
keadaan yang menekan, ia dapatmenguasai
dirinya untuk bertindak tenang dan dapat
menentukan saat yang tepat untuk
melakukan suatu tindakan.

2. Konsentrasi

Dengan memiliki rasa percaya diri yang tinggi,


seorang individu akan lebih mudah
memusatkan perhatiannya pada hal tertentu
tanpa merasa terlalu khawatir akan hal-hal
lainnya yang mungkin akan merintangi
rencana tindakannya.
3. Sasaran

Individu dengan rasa percaya diri yang


tinggi cenderung untuk mengarahkan
tindakannya pada sasaran yang cukup
menantang, karenanya juga ia akan
mendorong dirinya sendiri untuk
berupaya lebih baik. Sedangkan
mereka yang kurang memiliki rasa
percaya diri yang baik cenderung untuk
mengarahkan sasaran perilakunya
pada target yang lebih mudah, kurang
menantang, sehingga ia juga tidak
memacu dirinya sendiri untuk lebih
berkembang.

4. Usaha

Individu dengan rasa percaya diri yang


tinggi tidak mudah patah semangat
atau frustrasi dalam berupaya meraih
cita-citanya. Ia cenderung tetap
berusaha sekuat tenaga sampai
usahanya membuahkan hasil.
Sebaliknya mereka yang memiliki rasa
percaya diri yang rendah akan mudah
patah semangat dan menghentikan
usahanya di tengah jalan ketika
menemui suatu kesulitan tertentu.
5. Strategi

Individu dengan rasa percaya diri yang


tinggi cenderung terus berusaha untuk
mengembangkan berbagai strategi
untuk memperoleh hasil usahanya. Ia
akan mencoba berbagai strategi dan
berani mengambil risiko atas strategi
yang diterapkannya. Sebaliknya
mereka yang memiliki rasa percaya diri
yang rendah cenderung tidak mau
mencoba strategi baru, dan cenderung
bertindak statis.

6. Momentum

Dengan rasa percaya diri yang tinggi,


seorang individu akan menjadi lebih
tenang, ulet, tidak mudah patah
semangat, terus berusaha
mengembangkan strategi dan
membuka berbagai peluang bagi
dirinya sendiri. Akibatnya, hal ini akan
memberikan kesempatan pada dirinya
untuk memperoleh momentum atau
saat yang tepat untuk bertindak. Tanpa
rasa percaya diri yang tinggi, usaha
individu menjadi terbatas, peluang yang
dikembangkannya juga menjadi
terbatas, sehingga momentum untuk
bertindak menjadi terbatas pula.
Tips Meningkatkan Kepercayaan Diri
1. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Pertama, tanamkan dalam diri Anda, bahwa hidup bukanlah sebuah kompetisi. Anda
mungkin sering merasa kalah dari pencapaian rekan Anda, iri saat mendengar gaji sahabat
lebih tinggi, atau merasa tidak percaya diri karena fisik orang lain menurut Anda lebih baik.
Membandingkan diri dengan orang lain, kerap membuat Anda iri, dan perilaku tersebut
bukanlah hal yang sehat. Apabila sewaktu-waktu pikiran tersebut terbesit di benak Anda,
ingatkan diri sendiri, bahwa hal tersebut merupakan perilaku yang sia-sia.

2. Sayangi diri dengan gaya hidup sehat dan self-care


Gaya hidup yang tak sehat, dapat membuat tubuh Anda tersiksa. Sebut saja, tidak
beristirahat dengan cukup, kekurangan makanan bernutrisi, atau malas berolahraga.
Faktanya, gaya hidup sehat tak hanya membuat Anda fit secara fisik, namun juga
meningkatkan kondisi mental dan kepercayaan diri. Dalam sebuah studi yang dimuat
dalam Neuropsychiatric Disease and Treatment, beraktivitas fisik dengan teratur, terbukti
dapat menghadirkan citra tubuh yang positif. Citra tubuh yang positif membantu Anda
untuk lebih percaya diri. Kombinasikan gaya hidup sehat, yang diiringi dengan self-care.
Melalui langkah ini, berarti Anda meluangkan waktu untuk menyenangkan diri, dengan
cara yang positif. Beberapa tips self-care yang bisa dicontek yakni memesan jasa pijat
dan manikur pedikur.

3. Menerima keraguan diri


Memiliki keraguan dalam diri merupakan hal yang wajar, bahkan bagi orang yang sudah
berpengalaman sekalipun. Anda tak harus 100% percaya diri, sebelum melakukan
sesuatu. Sebuah riset yang dimuat di Psychology of Sport and Exercise
membuktikan, keraguan diri yang muncul, sebenarnya membantu Anda memberikan
performa yang baik.
Menerima keraguan, bukan berarti melakukan suatu kegiatan tanpa persiapan. Anda
tetap harus memahami yang akan dijalani, dengan tetap merangkul keraguan diri
sendiri. Persiapan dan pemahaman yang matang, dapat meningkatkan percaya diri.
4. Menerapkan self-compassion
Istilah self-compassion merujuk pada pemahaman untuk diri sendiri, tatkala dilanda momen
yang tidak mengenakkan. Misalnya, saat Anda diliputi kegagalan atau membuat kesalahan,
yang sering menurunkan rasa percaya diri.
Dengan menerapkan self-compassion, pahami bahwa diri Anda adalah manusia yang
seutuhnya. Mengalami kegagalan dan melakukan kesalahan, amatlah manusiawi. Tak ada
salahnya Anda untuk berbicara pada diri sendiri atau menertawakan diri sendiri, saat
mengalami suatu kejadian tidak mengenakkan.

5. Melawan pikiran negative


Saat hendak mengangkat beban di pusat kebugaran, pikiran negatif mungkin membisikkan,
bahwa Anda tak bisa mengangkat beban tersebut. Cara terbaik untuk merespons pikiran
negatif tersebut yakni dengan melawannya. Anda tetap bisa melakukan hal, yang menurut
otak tak bisa dilakukan.

Dari uraian singkat di atas, tentunya Anda sudah paham mengenai apa dan bagaimana
rasa percaya diri itu. Andapun memahami betapa pentingnya memiliki rasa percaya diri.
Nah, sudahkah Anda termasuk orang yang percaya diri alias PD? Kalau belum, mulailah dari
sekarang. Tak ada kata terlambat untuk belajar dan memperbaiki diri.
LEMBAR KEGIATAN PESERTA
DIDIK (LKPD)

Identitas :
Nama : ......................................
Kelas : ......................................
No Absen : ......................................
Topik : Rasa Percaya Diri
Tujuan : Evaluasi Hasil

1. Menurut Anda Bagaimana cara membangun


Rasa percaya diri!

2. a. Amatilah gambar di samping!


b.Buatlah pertanyaan berdasarkan gambar di samping!
c. Diskusikan Bersama anggota Kelompok jawaban dan
pertanyaan yang diajukan oleh teman kalian!
MEDIA PEMBELAJARAN

SUDAHKAH MEMPUNYAI RASA


PERCAYA DIRI?

Anak-anakku yang hebat,


Apa kabarmu hari ini? Ibu harap kalian sehat selalu... Pada layanan
bimbingan kali kita akan belajar tentang “membangun rasa percaya diri”.
Apakah kalian tahu ciri-ciri orang yang memiliki rasa percaya diri? Kalau
kalian belum tahu, mari kita belajar bersama !!!
Sebelumnya silahkan buka link youtube yang Ibu share dibawah ini!

https://www.youtube.com/watch?v=YmYK_BQ56fw

Setelah menyaksikan tayangan yang di share tersebut, Ibu harap rasa


percaya diri yang kamu miliki akan tumbuh pada diri kalian, Ibu yakin
kalian pasti bisa... Untuk lebih menyakinkan kalian, Ibu akan
mengirimkan poster tentang trik “membangun rasa percaya diri”. Poster
ini menjelaskan bagaimana cara-cara membangun rasa percaya diri.
Selamat membaca!
PPT: MEMBANGUN RASA PERCAYA DIRI
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 ARJASA
Jln. Raya BujutanKalinganyarArjasaSumenepTelp./Fax (0327) 311086
Email :smanarjasakangean@gmail.com, Website : www. Sman1arjasakangean.sch.id
SUMENEP
KodePos. 69491

EVALUASI PROSES
MEMBANGUN RASA PERCAYA
DIRI LAYANAN BIMBINGAN
KLASIKAL
Identitas :..................................................................................
Nama :..................................................................................
Kelas :.................................................................................
Petunjuk :
1. Beri tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian
Anda.
2. Kolom skor angka 1= Sangat Tidak Setuju, 2= Tidak Setuju, 3= Setuju, 4=
Sangat Setuju
No Pertanyaan 1 2 3 4
1 Peserta didik terlibat aktif
2 Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan
3 Peserta didik saling mengeluarkan pendapat
4 Peserta didik menghargai pendapat temannya
5 Layanan terselenggara dengan menyenangkan
6 Layanan sesuai alokasi waktu
Total Skor :

Skor4 : Sangat baik


Skor3 : Baik
Skor2 : Cukup baik
Skor1 : Kurang baik

1. Skor minimal yang dicapai adalah 1 x6 = 6, dan skor tertinggi adalah 4x 6 =24
2. Kategorihasil:
a. Sangat baik = 19-24
b. Baik = 13-18
c. Cukup = 7-12
d. Kurang =…- 6
Mengetahui,
Koordinator BK Pesertadidik/Konseli

..................................... .....................................
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 ARJASA
Jln. Raya BujutanKalinganyarArjasaSumenepTelp./Fax (0327) 311086
Email :smanarjasakangean@gmail.com, Website : www. Sman1arjasakangean.sch.id
SUMENEP
KodePos. 69491

EVALUASI HASIL
LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
Identitas :..................................................................................
Nama :..................................................................................
Kelas :..................................................................................

Petunjuk
Bacalah pernyataan dibawah ini dengan memilih jawaban angka 1 sampai 4, pilihlah salah
satu sesuai dengan apa yang terjadi selama proses layanan bimbingan klasikal: (1) kurang;
(2) cukup; (3) baik; (4) Sangat baik.

No PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1. Saya dapat mengidentifikasi pentingnya membangun
rasa percaya diri
2. Saya dapat menganalisis ciri-ciri dan manfaat membangun
rasa percaya diri
3. Saya dapat menerapkan cara membangun rasa percaya diri

Skor4 : Sangat baik Skor3 : Baik


Skor2 : Cukup baik Skor1 : Kurang baik

Skor minimal yang dicapai adalah 1 x 4= 4, dan skor tertinggi adalah 4


x 4 =16 Kategori hasil:
a. Sangat baik = 12-16
b. Baik = 9 – 11
c. Cukup = 8– 6
d. Kurang =…-4

Mengetahui,
GuruBK/Konselor Pesertadidik/Konseli

..................................... ...........................
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : XII Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : karir Fase : F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : Waktu : Januari 2023 PPT, video
Melakukan refleksi terhadap umpan balik Jumlah Pertemuan : 4 Pertemuan pembelajaran,
dari teman, guru, dan orang dewasa internet
lainnya, serta informasi karir yang akan
dipilihnya untuk menganalisis
karakteristik dan ketrampilan yang
dibutuhkan
Materi : Pertimbangan dalam memilih karir

A. CAPAIAN LAYANAN
Melatih diri menerapkan budaya kerja dilingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya sebagai landasan kesiapan karir
antara bekerja, melanjutkan studi, atau wirausaha

B. TUJUAN LAYANAN
1. Konseli dapat mengerti dan memahami dalam memilih dan mempertimbangkan karir masa depan

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru, dan orang
dewasa lainnya, serta informasi kariryang akan dipilihnya untuk menganalisis
karakteristik dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam menunjang atau menghamba t
karir dimasa depan
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Pertimbangan dalam memilih karir
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
KEGIATAN INTI

dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Pertimbangan dalam memilih karir
Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai materi Pertimbangan dalam memilih karir
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
materi Pertimbangan dalam memilih karir. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


2. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasmenti Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI

PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH KARIR

Memilih karier yang tepat bisa saja sulit, namun memiliki arah karier yang jelas akan membantu Anda mendapatkan
pekerjaan. Dengan sedikit kerja keras, beberapa perencanaan, dan perenungan serius, Anda bisa menempatkan diri
pada jalan menuju karier yang memberi Anda kepuasan dan penghasilan yang bisa memenuhi kebutuhan Anda dan
keluarga.
Berikut hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan pilihan karir, sebagai berikut :
1. Pertimbangkan Ketertarikan Anda
Pertimbangkan karier impian Anda. Ada pepatah lama yang mengatakan ketika Anda sedang berusaha
memilih karier, Anda harus memikirkan apa yang akan Anda lakukan bila Anda tidak harus bekerja. Bila
Anda memiliki satu miliar rupiah dan Anda bisa melakukan apa saja, apa yang akan Anda lakukan? Jawaban
Anda pada pertanyaan tersebut, walaupun mungkin secara harfiah bukan karier terbaik, bisa memberikan
pandangan apa yang seharusnya Anda lakukan.
o Bila Anda ingin menjadi bintang musik, pertimbangkanlah bidang teknik audio atau komposisi musik.
Karier ini lebih mudah dikejar dan jauh lebih mungkin untuk berhasil dan memberi Anda penghasilan
untuk masa depan.
o Bila Anda ingin menjadi aktor, pertimbangkanlah bekerja di penyiaran media. Anda bisa
mendapatkan gelar dalam komunikasi atau mendaki posisi di rantai komando pada berita lokal atau
studio televisi.
o Bila Anda ingin keliling dunia, pertimbangkanlah untuk menjadi pramugari atau pramugara. Ini
adalah cara yang hebat untuk mencari nafkah dan mengejar impian Anda berjalan-jalan keliling dunia.
Pertimbangkan hobi Anda. Sangat mudah untuk mengubah hobi atau sesuatu yang Anda cintai menjadi
karier masa depan. Banyak hobi berhubungan dengan kebutuhan dan posisi di dunia nyata. Pikirkanlah apa
yang suka Anda lakukan dan bagaimana supaya hobi tersebut bisa menjadi sebuah karier.
o Misalnya, bila Anda suka main game, pertimbangkanlah untuk menjadi desainer video game,
programmer, atau spesialis QA.
o Bila Anda menyukai seni atau menggambar, pertimbangkanlah untuk menjadi desainer grafis.
o Bila Anda suka olahraga, pertimbangkanlah untuk mengajar dan mendapatkan sertifikat sebagai
pelatih.
Pertimbangkan apa yang Anda nikmati ketika di sekolah. Mata pelajaran akademik sangat berguna untuk
karier masa depan tapi mungkin Anda harus mendapatkan pendidikan lebih dari pada jenis karier yang lain.
Pelajaran favorit Anda semasa SMA bisa dengan sangat baik mengantarkan Anda pada karier masa depan
namun Anda harus bersedia mewujudkannya.
o Misalnya, bila Anda menyukai kimia, Anda bisa mengharapkan karier sebagai teknisi lab atau
apoteker.
o Bila Anda suka pelajaran bahasa, pertimbangkanlah untuk menjadi editor atau copywriter.
o Bila Anda menikmati pelajaran matematika, pertimbangkan untuk menjadi seorang aktuaris atau
akuntan
2. Pertimbangkan Keterampilan Anda
Pikirkan apa yang menjadi keunggulan Anda di sekolah. Pikirkan tentang mata pelajaran yang Anda
kuasai di sekolah. Walaupun itu mungkin bukan sesuatu yang favorit untuk Anda lakukan, memilih karier
berdasarkan keterampilan bisa membantu Anda unggul di bidang itu dan memberi Anda masa depan yang
aman.
o Lihatlah contoh pada langkah sebelumnya bila Anda membutuhkan ide dalam hal ini.
Pertimbangkan keterampilan apa yang Anda kuasai. Bila secara khusus Anda bagus pada keterampilan
tertentu, seperti memperbaiki atau membuat sesuatu, ini bisa memberi Anda karier masa depan yang bagus.
Pendidikan lebih lanjut mungkin atau mungkin tidak diperlukan, tetapi tenaga kerja terampil biasanya
diperlukan dan Anda akan mendapati bahwa mencari pekerjaan di bidang ini cukup mudah.
o Sebagai contoh, pertukangan, reparasi mobil, konstruksi, dan pekerjaan elektronik akan
menguntungkan orang yang bagus dalam memperbaiki sesuatu atau yang bekerja dengan tangan
mereka. Pekerjaan ini juga cenderung stabil dengan bayaran bagus.
o Keterampilan lain, seperti memasak, bisa dengan mudah diubah menjadi karier.
Pertimbangkan keterampilan interpersonal Anda. Bila keterampilan Anda lebih terletak pada komunikasi
dengan orang lain, ada banyak juga pekerjaan untuk Anda. Orang yang memiliki kemampuan komunikasi dan
interaksi yang baik dengan orang lain bisa dengan mudah berkarier sebagai pekerja sosial atau dalam bidang
pemasaran dan posisi bisnis serupa.
o Bila Anda lebih seperti tipe yang senang mengurus orang lain, pertimbangkanlah bidang keperawatan
atau bekerja sebagai asisten administratif atau manajer kantor
Bila Anda tidak tahu, bertanyalah. Kadang sulit bagi kita untuk melihat bidang apa dalam hidup yang kita
kuasai. Bila Anda tidak merasa bagus dalam hal apa pun, tanyakan pada orang tua, anggota keluarga lain,
teman-teman, atau guru Anda tentang apa yang menurut mereka Anda kuasai. Ide mereka mungkin akan
membuat Anda terkejut!
3. Pertimbangkan Keadaan Anda Saat Ini
Eksplorasi diri sendiri. Untuk mengetahui apa yang seharusnya Anda lakukan dalam hidup kadang
memerlukan pengenalan diri yang lebih baik. Bila Anda menginginkan karier yang benar-benar membuat
Anda bahagia, Anda harus memiliki pemahaman yang sangat baik tentang apa yang Anda inginkan dan apa
yang Anda nikmati. Untuk beberapa orang, ini berarti meluangkan waktu khusus untuk memutuskan apa yang
penting bagi mereka.
o Tak ada yang salah dengan ini, jadi jangan khawatir. Lebih penting bagi Anda untuk menentukan arah
hidup Anda sedini mungkin, dari pada menceburkan diri dalam karier yang membuat Anda membenci
hidup Anda.
Pertimbangkan situasi finansial Anda. Kemampuan Anda untuk mengejar atau mengubah karier mungkin
bergantung pada situasi keuangan. Beberapa jalur karier memerlukan pendidikan khusus dan terkadang
biayanya mahal. Namun, jangan merasa bahwa tidak ada biaya menghalangi Anda untuk mendapatkan
pendidikan yang Anda inginkan. Ada banyak program pemerintah yang bisa membantu Anda membayar
biaya pendidikan, seperti beasiswa, hibah, dan program magang.
Pikirkan tentang pendidikan yang harus Anda miliki ketika menerjuni sebuah karier. Penting untuk
mempertimbangkan pendidikan apa yang sudah Anda miliki atau akan Anda miliki ketika Anda mulai
mengejar suatu karier. Bila keuangan menghalangi Anda untuk mengejar pendidikan lebih, Anda mungkin
harus mempertimbangkan pendidikan yang sudah Anda miliki. Mungkin Anda harus tetap pada tingkat
pendidikan SMA atau gelar perguruan tinggi bila ada keterbatasan atau halangan lain. Bila Anda menemukan
ada batasan pekerjaan yang berkaitan dengan tingkat pendidikan yang Anda miliki, bicarakan dengan
konsultan karier untuk menemukan pilihan apa yang tersedia untuk Anda.
Pikirkan untuk kembali ke sekolah. Bila batasan tidak menghalangi Anda untuk mengejar pendidikan lebih,
Anda mungkin ingin mempertimbangkan pilihan ini. Tidak semua orang unggul di sekolah atau memerlukan
pendidikan dari perguruan tinggi, namun kebanyakan jalur karier berkaitan dengan pelatihan yang bisa Anda
lakukan dan ini akan membantu karier Anda maju lebih cepat.
o Politeknik, misalnya, mungkin adalah pilihan yang bagus bagi mereka yang memilih untuk tidak
mengejar pendidikan di perguruan tinggi tradisional.
Lakukan riset lebih banyak. Bila Anda masih bingung, pertimbangkan untuk melakukan lebih banyak riset
pada topik ini.
4. Pertimbangkan Masa Depan Anda
Pertimbangkan karier yang Anda miliki akses ke dalamnya. Pertimbangkan pilihan karier apa yang
tersedia untuk bisa Anda masuki dengan mudah. Ini adalah karier di mana Anda memiliki keterampilan yang
diperlukan dan juga “orang dalam”. Misalnya bekerja pada perusahaan yang sama dengan orang tua Anda,
bekerja pada bisnis keluarga, atau bekerja untuk seorang teman. Bila pilihan Anda terbatas, maka memilih
karier yang bisa Anda masuki dengan mudah mungkin adalah pilihan terbaik.
Pertimbangkan keamanan finansial Anda di masa depan. Salah satu hal terpenting yang harus
dipertimbangkan adalah apakah jalur karier yang Anda pilih akan memberi Anda tingkat keamanan finansial
yang pantas. Dengan kata lain, apakah Anda akan bisa menghasilkan cukup uang untuk memenuhi kebutuhan
Anda dan keluarga?
o Ingatlah, ini bukan berarti banyak uang atau cukup uang menurut standar orang lain. Yang penting
cukup untuk Anda dan apa yang Anda inginkan dalam hidup.
Pertimbangkan stabilitas pekerjaan Anda di masa depan. Hal yang juga penting adalah
mempertimbangkan stabilitas karier di masa depan. Pasar kerja berfluktuasi karena masyarakat membutuhkan
hal yang berbeda di masa yang berbeda. Beberapa pekerjaan tertentu selalu dibutuhkan dan yang lainnya
sering tidak stabil. Anda harus mempertimbangkan apakah karier yang Anda pilih cukup stabil untuk Anda
dan keinginan Anda untuk masa depan.
o Sebagai contoh, sekarang ini banyak orang sekolah hukum dan berutang sampai sampai ratusan juta
karena mereka berpikir akan menghasilkan uang yang sangat besar di masa depan. Namun, kebutuhan
di posisi hukum tidak setinggi beberapa tahun terakhir dan sekarang orang-orang tersebut memiliki
utang sangat besar dan tak memiliki cara untuk membayarnya.
o Contoh lain adalah bekerja sebagai penulis atau karier berdasarkan pekerjaan lepas. Kadang Anda
akan memiliki banyak pekerjaan namun akan ada juga tahun-tahun di mana hampir tidak ada
pekerjaan. Bekerja dengan cara ini memerlukan tingkat disiplin dan tekad khusus dan ini tidak untuk
semua orang.
Bacalah buku panduan karier. Salah satu cara untuk menilai pilihan karier adalah dengan melihat informasi
di buku panduan karier. Ini adalah panduan yang berisi statistik, informasi pendidikan apa yang dibutuhkan
untuk berbagai pekerjaan, berapa penghasilan rata-rata orang yang berkarier di bidang itu, dan bagaimana
kecenderungan permintaan pada pekerjaan itu, naik atau turun

TIPS
 Jarang sekali orang langsung mengetahui karier apa yang tepat bagi mereka dan biasanya membutuhkan
beberapa tahun untuk mapan pada jalur yang mereka ikuti. Jadi jangan merasa seolah Anda tertinggal!
 Bila Anda tidak menyukai karier Anda, ganti! Kadang membutuhkan usaha lebih, terutama bila Anda sudah
lebih tua, tetapi ini bisa dilakukan siapa saja.
 Bukanlah akhir dunia bila Anda memilih karier yang bukan sesuatu yang Anda impikan atau yang bukan
Anda lakukan sejak kecil. Bila Anda memiliki pekerjaan yang tidak membuat Anda menderita namun
memberikan Anda dan keluarga Anda masa depan yang terjamin, Anda akan terkejut menyadari betapa
bahagianya Anda dengan hidup dan karier Anda.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : XI Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : karir Fase : F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : Waktu : Agustus 2023 PPT, video
Melakukan refleksi terhadap umpan balik Jumlah Pertemuan : 2 Pertemuan pembelajaran,
dari teman, guru, dan orang dewasa internet
lainnya, serta informasi karir yang akan
dipilihnya untuk menganalisis
karakteristik dan ketrampilan yang
dibutuhkan
Materi : Kenali bakatmu, pilih karirmu

A. CAPAIAN LAYANAN
Melatih diri menerapkan budaya kerja dilingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya sebagai landasan kesiapan karir
antara bekerja, melanjutkan studi, atau wirausaha

B. TUJUAN LAYANAN
1. Konseli dapat mengerti dan dapat mengenali bakat untuk pilhan karir kedepannya

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila Melakukan refleksi terhadap umpan balik dari teman, guru, dan orang
dewasa lainnya, serta informasi kariryang akan dipilihnya untuk menganalisis
karakteristik dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam menunjang atau menghamba t
karir dimasa depan
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Kenali
bakatmu, pilih karirmu
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
KEGIATAN INTI

dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Kenali bakatmu, pilih karirmu
Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai materi Kenali bakatmu, pilih karirmu
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
materi Kenali bakatmu, pilih karirmu. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


2. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasmenti Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI
KENALI BAKATMU, PILIH KARIR PROFESIMU

A. Pengertian Bakat
Bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan
orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai
bawaan sejak lahir.
Contoh seorang yang berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisnya dibandingkan
seseorang yang kurang berbakat.
Jenis-jenis bakat antara lain sebagai berikut:
1. Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang
memiliki.
2. Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki
misalnya bakat seni, pemimpin, penceramah, olahraga.
Selain itu bakat khusus yang lain, yaitu :
1. Bakat Verbal
Bakat tentang konsep – konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata – kata.
2. Bakat Numerikal
Bakat tentang konsep – konsep dalam bentuk angka.
3. Bakat Skolastik
Kombinasi kata – kata (logika) dan angka – angka. Kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir
dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik,
pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional. Ini merupakan kecerdasan para ilmuwan, akuntan, dan
pemprogram komputer.(Newton, Einstein, dsb.)
4. Bakat Abstrak
Bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran – ukuran, bentuk –
bentuk dan posisi-posisinya.
5. Bakat mekanik
Bakat tentang prinsip – prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat – alat lainnya.
6. Bakat Relasi Ruang (spasial)
Bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berfikir dalam 3 dimensi. Mempunyai
kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis
atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
Ini merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin. (Thomas Edison, Pablo
Picasso, Ansel Adams, dsb.)
7. Bakat kecepatan ketelitian klerikal
Bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan lain – lainnya.
8. Bakat bahasa (linguistik)
Bakat tentang penalaran analistis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran,
editing, hukum, pramuniaga dan lain – lainnya.

B. Pengertian Minat
Minat adalah suatu proses yang tetap untuk memperhatikan dan menfokuskan diri pada sesuatu yang
diminatinya dengan perasaan senang dan rasa puas ( Hilgar & Slameto ; 1988 ; 59).
Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian,
prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pikiran tertentu.
(Maprare dan Slameto; 1988; 62).
Jadi, dapat disimpulkan minat ialah suatu proses pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan
yang ada untuk mengarahkan individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya.

Jenis – jenis minat (Guilford, 1956) :


1. Minat vokasional merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
a. Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial.
b. Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli, periklanan, akuntansi, kesekretariatan dan
lain – lain.
c. Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.
2. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya petualang, hiburan,apresiasi,
ketelitian dan lain – lain.

C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Pengembangan Bakat dan Minat

1. Faktor Intern
a. Faktor Bawaan (Genetik)
Faktor ini merupakan faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai
totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi melalui fisik
maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya. Faktor hereditas sebagai faktor
pertama munculnya bakat (Yusuf ; 2004 ; 31). Dari segi biologi, bakat sangat berhubungan dengan fungsi
otak. Bila otak kiri dominan, segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis.
Sedangkan otak kanan berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis.
b. Faktor kepribadian
Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan
emosi anak itu sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya
diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93).

2. Faktor Ekstern
a. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan olahan dari berbagai hal untuk mendukung pengembangan minat dan bakat
anak. Faktor lingkungan terbagi atas :
- Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga merupakan tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman,
karena keluarga merupakan lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171).
- Lingkungan sekolah
Suatu lingkungan yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar kondusif yang bersifat formal.
Lingkungan ini sangat berpengaruh bagi pengembangan minat dan bakat karena di lingkungan ini minat
dan bakat anak dikembangkan secara intensif.
- Lingkungan sosial
Suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Di lingkungan ini anak akan
mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.

D. Cara Mengembangkan Bakat dan Minat

1. Perlu Keberanian
Keberanian membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan, baik yang bersifat fisik dan psikis
maupun kendala-kendala sosial atau yang lainnya. Keberanian akan memampukan kita melihat jalan keluar
berhadapan dengan berbagai kendala yang ada, dan bukan sebaliknya, membuat kita takut dan melarikan
diri secara tidak bertanggung jawab.
2. Perlu didukung Latihan
Latihan adalah kunci dari keberhasilan. Latihan disini bukan saja dari segi kuantitasnya tetapi juga dari segi
motivasi yang menggerakkan setiap usaha yang kelihatan secara fisik.
3. Perlu didukung Lingkungan
Lingkungan disini tentu dalam arti yang sangat luas, termasuk manusia, fasilitas, biaya dan kondisi sosial
lainnya., yang turut berperan dalam usaha pengembangan bakat dan minat.
4. Perlu memahami hambatan-hambatan pengembangan bakat dan cara mengatasinya.
Disini sekali lagi kita perlu mengidentifikasi dengan baik kendala-kendala yang ada, kita kategorikan mana
yang mudah diatasi dan mana yang sulit. Kemudian mulai kita memikirkan jalan keluarnya.

E. Kesesuaian antara Bakat dengan Cita-cita/Karier


Bakat adalah sesuatu kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap individu. Bakat ini dapat berkembang
dan tampak menonjol, bilamana dilakukan latihan secara terus menerus. Bakat yang berkembang selain
mendukung cita-cita/karier, dapat juga menjadikan sebuah profesi atau jabatan bagi si pemiliknya, bila
berkesempatan untuk dikembangkan
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : X & XI Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : Sosial Fase : E&F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : mandiri Waktu : Februari 2023 PPT, video
Jumlah Pertemuan : 4 Pertemuan pembelajaran,
internet
Materi : Perkembangan remaja

A. CAPAIAN LAYANAN
Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada
diri sendiri untuk kehidupan yang sehat.

B. TUJUAN LAYANAN
1. Peserta didik mampu dapat menampilkan keunikan secara harmonis dalam keragaman.
2. Peserta didiknmampu menjelaskan perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri.
3. Peserta didik mampu menunjukkan sikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada
diri sendiri untuk kehidupan sehat.
4.
C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila mandiri
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
perkembangan remaja
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
KEGIATAN INTI

dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi perkembangan remaja
Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai materi perkembangan remaja
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
materi perkembangan remaja. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


2. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasmenti Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI
PERUBAHAN FISIK MASA REMAJA

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Terjadi perubahan fisik dan
psikis.
Perubahan fisik itu dapat berupa :
Laki-laki Perempuan

- Tumbuh bulu - Tumbuh bulu


- Mulai tumbuh jakun - Mulai tampak payudara
- Otot menguat - Kulit halus
- Suara membesar - Suara merdu / lembut
- Bahu dan dada menjadi bidang - Pinggang berlekuk

Tidak semua orang memiliki pertumbuhan fisik yang ideal seperti yang diidam-idamkan. Di saat
temannya bertubuh tinggi, dia masih bertubuh pendek. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor
keturunan, gizi dan kebiasaan yang buruk, seperti sikap duduk yang tidak tepat atau membawa beban yang
tudak sesuai dengan kemampuan fisik dan usianya. Peserta didik sekalian, sadarilah bahwa tidak semua
orang yang memiliki kekurangan fisiknya merasa malu atau minder untuk menjalani hidup. Ia mampu untuk
mengembangkan potensi lainnya
yang ada di dirinya.
Contohnya :
1. Ucok Baba
Secara fisik Cok Baba memiliki tubuh yang pendek dan wajah yang tidak terlalu menawan, namun ia punya
potensi punya bakat yang laur biasa dalam berakting dan punya semangat hidup yang luar biasa tingginya.
Terbukti dengan perjalanan hidupnya dalam mengembangkan potensi aktingnya yang pada mulannya siering
di tolak oleh beberapa produser. Ia tidak putus asa, selalu mencobadan mencoba lagi agar bisa akhirnya
berkat kegigihannya ia dilirik oleh seorang produser sehingga terkenal seperti sekarang ini dan memiliki
sebuah keluarga yang cukup membahagiakan.
2. Andika
Begitu juga dengan personil kangen band yang bernama Andika. Ia juga tidak memiliki tubuh yang maco
dan wajah yang menawan. Ia juga pernah di tolak oleh beberapa produser. Namun berkat kegigihannya
dengan teman-temannya akhirnya mereka mampu masuk dapur rekaman dan penjualan kaset dan Cdnya
laris manis.

Aku Sudah Remaja!


Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan tertentu dalam
perkembagnan manusia. Ketika memasuki masa remaja, pertumbuhan dan perkembangan kita akan
berlangsung dengan cepat. Kita akan mengalami perubahan fisik dan psikis. Sekalipun demikian, perubahan
ini berbeda antara individu yang satu dan yang lainnya. Salah satu factor penentu perbedaan tersebut adalah
perbedaan genetic dan lingkungan, seperti kesehatan, gizi, dan kondisi emosional. Factor genetic akan
mempengaruhi kelenjar-keelnjar endokrin yang
menghasilkan hormon-hormon tertentu. Gizi yang buruk pada masa kanakkanak menyebabkan kurangnya
produksi hormone pertumbuhan, sementara gangguan emosional mengakibatkan produksi hormone adrenal
steroid berlebihan yang merugikan hormone pertumbuhan. Misalnya, jika pertumbuhan masa puber
terganggu oleh penyakit, gizi yang buruk, atau ketegangan emosional yang lama, akan terjadi penundaan
penyatuan tulang-tulang sehingga anak tidak dapat mencapai tubuh tinggi yang sempurna. Namun, bila
gangguan ini cepat diketahui dan diadakan
perbaikan, pertumbuhan dapat dipercepat sampai tiga atau empat kali dan kecepatan ini terus berlangsung
samapai anak mencapai batas potensial bawaannya.
B. Perubahan Fisik
Perubahan fisik pada remaja putra dan putrid terutama terjadi karena pengaruh hormone yang
dihasilkan kelenjar hipofisis. Kelenjar ini terdapat di dasar otak, tepatnya di lekukan kecil pada sella tursica,
yaitu suatu bagian yang serupa dengan batang terikat yang ada di bawah serebrum. Hipofisis dihubungkan
dengan hypothalamus melaluitangkai hipofisis.pelepasan hormone dari hipofisis diatur okeh hypothalamus.
Kelenjar hipofisis akan menghasilkan hormone yang berbeda pada pria dan wanita. Pada pria, hormone
tersebut dinamakan testosteron karena dihasilkan oleh testis, sedangkan pada wanita dinamakan estrogen
dan progesterone yang diproduksi di indung telur. Adanya hormone-hormon ini memberi pengaruh pada
perubahan fisik
remaja. Perubahan ini bisa tampakl dan tidak tampak.
Pada remaja putra,
perubahan yang tampak ddari luar antara lain:
1. Otot menguat
2. Tumbuh jakun
3. Tumbuh bulu di ketiak, muka (kumis dan janggut), dan sekitar kemaluan
4. Kulit dan rambut berminyak
5. Suara menjadi besar atau berat
6. Penis dan buah zakar membesar
Sementara itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami mimpi basah. Yang
dimaksud dengan mimpi basah adalah ejakulasi secara tidak disadari yang terjadi secara alami. Ejakulasi
merupakan peristiwa keluarnya sperma dari penis. Laki-laki memproduksi sperma setiap hari, tetapi tidak
harus selalu dikeluarkan melalui ejakulasi. Sperma yang tidak dikeluarkan melalui ejakulasi akan diserap
oleh tubuh dan dikeluarkan melalui cairan keringat dan kotoran.
Pada remaja putri, perubahan fisik yang tampak dari luar antara lain:
1. Tumbuh payudara
2. Putting payudara menonjol keluar
3. Bentuk tubuh berlekuk (berbentuk)
4. Tumbuhbulu di ketiak dan sekitar kemaluan
Sementara itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami menstruasi (datang
bulan/haid) secara berkala. Dalam kurun waktu tertentu, sel telur (ovum) yang sudah matang akan
dikeluarkan dari indung telur. Kemudian, sel telur ini bergerak melalui saluran telur menuju rahim. Dinding
rahim akan mengalami penebalan dan siap menerima hasil pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak
bertemu dengan sperma (tidak dibuahi), sel telur (ovum) yang sudah matang akan dikeluarkan dari indung
telur. Kemudian, sel telur ini bergerak melalui saluran telur menuju rahim. Dinding rahim akan mengalami
penebalan dan siap menerima hasil
pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak bertemu dengan sperma (tidak dibuahi), sel telur dan seluruh
jaringan yang terbentuk pada dinding rahim akan rontok, selanjutnya dikeluarkan dari rahim sebagai
menstruasi/haid. Saat menstruasi, remaja putrid terkadangmengalami rasa nyeri. Rasa nyeri ini bervariasi
pada setiap orang, mulai dari yang ringan sampai berat. Rasa nyeri yang berat (dismenorea) kadang begitu
hebat hingga menunggu aktivitas sehari-hari. Nyeri haid dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut.
a. Nyeri haid primer
Nyeri haid primer adalah nyeri yang timbul sejak haid pertama dan akan pulih dengan sendirinya seiring
semakin stabilnya hormone tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid
ini tergolong normal dan tidak membahayakan kesehatan. Namun dapat
berlebihan bila dipengaruhi oleh factor fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah,
penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menrun, atau karena pengaruh hormone
prostaglandin F2.
b. Nyeri haid sekunder
Nyeri ini biasanya baru muncul jika ada penyakit yang datang kemudian. Penyebabnya adalah kelainan atau
penyakit seperti infeksi rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, atau karena kelainan kedudukan rahim
yang menetap. Beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri atau sakit perut sewaktu
menstruasi:
1. Mengompres bagian tubuh yang paling terasa kram (bisa di perut atau
pinggang belakang) dengan botol panas (hangat)
2. Mandi air hangat
3. Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi, seprti susu dan yoghurt
4. Mencoba untuk berjalan
5. Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit
6. Mengambil posisi tubuh meningging agar rahim tergantung ke bawah sehingga dapat membantu
relaksasi
7. Menarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi
8. Mengkonsumsi obat pengurang rasa sakit karena haid dengan pengawasan dokter.
Di samping rasa nyeri, kadang ada beberapa gejala yang menyertai sebelum dan saat menstruasi yang
disebut gejala premenstruasi, yaitu:
1. Perasaan malas bergerak yang dapat menyertai sebelum dan saat menstruasi
2. Nafsu makan meningkat
3. Emosi menjadi labil dan muncul perasaan-perasaan negative, sehingga kita menjadi lebih sensitive dan
mudah uring-uringan
4. Mengalami kram perut (dismenorea)
5. Mual dan nyeri kepala
6. Pingsan
7. Berat badan naik (karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak).Hal tersebut di atas dapat
diatasi dengan cara:
a. Mengurangi makan-makanan yang mengandung garam, seperti kentang goring, kacang-kacangan, dan
makanan berbumbu untuk mengurangi penahanan air berlebihan;
b. Mengurangi makanan yang mengandung tepung, gula, kafein, dan coklat;
c. Banyak minum air putih, jus buah-buahan, dan teh;
d. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C tinggi seminggu sebelum
menstruasi;
e. Jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyaklah makan makanan atau suplemen yang
mengandung zat besi agar terhindar dari enemia.
Pada saat mengalami menstruasi, para wanita atau remaja putri tetap bisa beraktivitas seperti biasa tanpa
harus membatasi ruang gerak aktivitasnya. Bahkan, gerak yang dilakukan bisa mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan.
Berbagai perubahan fisik yang terjadi pada pria dan wanita dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan
berikut ini.
1. Bau badan.
Bau badan adalah bau tidak enak yang dikeluarkan tubuh akibat produksi kelenjar kringat yang berlebih.
Pria cenderung mengalami bau badan karena kelenjar keringat pada pria lebih aktif. Cara mengatasi bau
badan adalah dengan mandi teratur, menggunakan deodorant atau bedak khusus untuk bau badan, dan
menjaga kebersihan pakaian.
2. Jerawat.
Jerawat merupakan sumbatan kelenjar minyak oleh kotoran. Pencegahan timbulnya jerawat dapat dilakukan
dengan membersihkan muka dengan sabun khusus (ph balanced) secara teratur, menggunakan kosmetika ph
balanced, tidak menggunakan obat antijerawat, mengurangi makanan berlemak (gorengan, kacang, cokelat,
dan es krim), tidak memencet atau memegang jerawat karena akan menambah infeksi. Bila jerawat dirasa
sudah berlebih dan terjadi infeksi, maka kita perlu memeriksakan diri ke dokter.
3. Menstruasi belum teratur.
Terkadang, hal ini dapat menjadi masalah besar karena kekhawatiran akan adanya kelainan dalam diri kita
atau kemungkinan hamil. Sebenarnya hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena siklus haid pada awal masa
puber memang belum teratur. Setelah kurun waktu tertentu, siklus haid akan menjadi teratur. Oleh karena
itu, kita perlu mencatat siklus haid kita sampai menemukan pola siklus yang teratur.
4. Perkembangan fisik yang lebih cepat atau lebih lambat dari teman sebaya.
Seperti telah dijelaskan di atas, perbedaan perkembangan fisik dipengaruhi oleh factor genetic (keturunan)
dan factor lingkungan seperti gizi.
5. Perbedaan cirri-ciri seks primer dan sekunder dengan remaja lainnya.
Contohnya ukuran payudara pada remaja putri tidak mempunyai kumis pada remaja putra. Hal ini juga tidak
perlu dikhawatirkan karena setiap orang adalah unik dan perbedaan-perbedaan tersebut tergolong normal
selama tidak terjadi perbedaan yang mencolok dengan teman sebaya lainnya.
C. Perubahan Psikis
Di samping perubahan fisik, baik pria maupun wanita juga akan mengalami perubahan psikis, sebagai
berikut. 1. Mulai tertarik kepada lawan jenis. Perkembangan cirri-ciri seks sekunder yang membawa
perubahan pada penampilan laki-laki dan perempuan menumbuhkan ketertarikan bagi lawan jenisnya. Hal
ini biasanya menyebabkan perubahan pada perilaku remaja. Perubahan
perilaku yang terjadi di antaranya sebagai berikut.
a. Kecenderungan wanita untuk mempercantik diri. Kekhawatiran tidak dapat menarik perhatian dan tidak
disenangi laki-laki membuat remaja putrid berusaha mempercantik penampilannya.
b. Kecenderungan pria untuk menunjukkan kejantanannya. Salah satu tugas perkembangan remaja yaitu
tercapainya kejelasan peran laki-laki dan perempuan yang diwujudkan dengan menampilkan sikap, perilaku,
melakukan aktivitas atau mengenakan sesuatu yang diasosiasikan pada jenis kelamin tertentu.
c. Perubahan kejiwaan, seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang, dan salah tingkah bila menghadapi
lawan jenis. Beberapa perubahan terkadang mengakibatkan ketidaknyamanan pada remaja. Tidak adanya
kesiapan untuk menerima perubahan tersebut dapat memberikan dampak negative pada kejiwaan remaja
seperti tersebut di atas.
d. Lebih senang untuk berkumpul di luar rumah. Tugas perkembangan yang menuntut kemampuan
bersosialisasi dan kebutuhan untuk diterima oleh kelompok membuat remaja sering
menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman sebaya.
2. Cenderung sering membantah orangtua, ingin menonjolkan diri, dan kurang pertimbangan. Remaja
berharap orang dewasa dapat memahami perubahan yang terjadi pada mereka. Kurangnya pengertian dari
orang dewasa dan ketidakmatangan emosi membuat remaja kurang dapat bersikap lebih tepat pada kondisi
yang tidak sesuai harapannya.
3. Saat menjelang haid, wanita menjadi lebih perasa, mudah sedih, marah, dan cemas tanpa alasan. Pada
awal periode haid, remaja putri sering mengalami sakit kepala, punggung, kejang perut, dan lain sebagainya.
Kondisi tersebut mengakibatkan rasa lelah dan sakit sehingga menyebabkan tekanan psikologis seperti
tersebut di atas. Berkaitan degnan menstruasi yang pertama kali, kadang timbul efek psikologis dari
menstruasi berupa berkecamuknya berbagai perasaan dalam diri kita seperti malu, cemas, dan takut. Selain
itu, kita cenderung membatasi gerak-gerik hingga merasa tidak bebas. Kita menganggap menstruasi itu
menjijikkan dan kotor padahal sebetulnya darah menstruasi bukan darah kotor. Seperti yang telah dijelaskan
di atas, darah menstruasi adalah darah yang dikeluarkan dari hasil peluruhan dinding rahim akibat sel telur
tidak dibuahi. Bau tidak sedap yang sering dialami biasanya berasal dari darah yang telah bercampur dengan
oksigen.
D. Aku Siap Menjadi Remaja!
Berbagai perubahan yang kita alami, baik fisik maupun psikis, hendaknya di terima sebagai sesuatu yang
wajar diiringi dengan kesiapan diri untuk beradaptasi. Sikap terbuka dengan bertanya maupun bercerita pada
orang yang lebih dewasa dan dapat dipercaya, seperti orangtua,
keluarga, dan guru dapat membantu kita melalui masa yang penuh gejolak ini dengan sikap dan perilaku
yang lebih tepat. Sikap penerimaan terhadap perubahan fisik dan psikis juga dapat diwujudkan dalam
berbagai hal, seperti membaca buku atau artikel-artikel yang berkaitan dengan remaja. Aktivitas positif
seperti ini dapat menambah wawasan dan memperkecil risiko kemungkinan terjadinya halhal yang idak
diinginkan, seperti pergaulan bebas dan ketidakpercayaan diri. Di samping itu, kita juga dapat bergabung
dengan perkumpulanperkumpulan remaja yang ada di sekitar kita sesuai dengan minat dan bakat, baik yang
bersifat social kemasyarakatan maupun lingkup keagamaan. Sikap penerimaan ini sangat penting bagi
perkembangan diri kita selanjutnya. Penolakan terhadap perubahan fisik dan psikis yang kita alami akan
menimbulkan goncangan-goncangan dalam diri kita. Menurut Dr. Singgih . Gunarsa dan Dra. Y. Singgih
D. Gunarsa, dalam bukunya yang berjudul Psikolog Remaja, remaja putri yang bereaksi negatif dalam
menghadapi haid pertamanya akan mengeluh atau bahkan mencaci maki keadaan yang menyebabkan
badannya “kurang enak”. Hal ini mengakibatkan perasaan tidak puas dengan keadaan dan merasa menyesal
telah dilahirkan sebagai seorang wanita. Perubahan fisik dan psikis yang terjadi juga mempengaruhi
hubungan social kita dengan lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Sikap orangtua yang kurang memahami perubahan yang terjadi cenderung sering berbenturan dengan sikap
remaja yang berubah sehingga remaja menjadi sering mambantah orangtua, menganggap orangtua kuno, dan
tidak memahami dunia remaja, bila keadaan ini terus berlangsung, dapat timbul dampak negative, terutama
bagi remaja, seperti malas di rumah, lebih senang berkumpul dengan teman yang mengalami hal serupa.
Oleh karena itu, kita harus pandai memilih teman karena peran teman sebaya pada masa ini semakin besar.
Remaja cenderung bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan sikap dan perilaku teman-temannya.
Dorongan untuk selalu ingin mencoba yang dialami oleh remaja dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab. Pengertian dari orang dewasa, khususnya orangtua, sangat dibutuhkan pada masa
puber, terutama dalam menghadapi berbagai perubahan fisik dan psikologis. Di samping itu, kita juga
membutuhkan kekuatan iman agar dapat melalui masa yang penuh gejolak ini dengan tenang. Bila keliru
dan tidak kuat iman, kita dapat terjerumus pada hal-hal negatif yang dapat merusak masa depan kita.

Tugas :
Membuat Poster tentang perkembangan pikis dan fisik masa remaja.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : XII Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : Sosial Fase : F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : mandiri Waktu : November 2022 PPT, video
Jumlah Pertemuan : 4 Pertemuan pembelajaran,
internet
Materi : Bahaya pernikahan dini

A. CAPAIAN LAYANAN
Mencapai kematangan dan kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga

B. TUJUAN LAYANAN
1. Konseli memahami bahaya pernikahan dini bagi remaja
2. Konseli dapat menghindarkan diri dari bahaya pernikahan diri

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila mandiri
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi bahaya
pernikahan dini
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
KEGIATAN INTI

dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi bahaya pernikahan dini
Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai materi bahaya pernikahan dini
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
materi bahaya pernikahan dini. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


2. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasmenti Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI
BAHAYA PERNIKAHAN DINI

Kasus pernikahan dini di Indonesia semakin memprihatinkan. Menurut The United Nations Children's
Fund (UNICEF) pada tahun 2013, Indonesia menjadi negara dengan angka perkawinan anak tertinggi
ketujuh di dunia. Kemudian, menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2015, sebanyak 1
dari 4 anak perempuan di bawah usia 18 tahun pernah menikah. Kemudian, pada tahun 2017, sebanyak 2
dari 5 anak perempuan usia 10–17 tahun pernah menikah. Angka tersebut menunjukkan bahwa Indonesia
masih perlu menaruh perhatian lebih pada kasus pernikahan usia dini.

A. Faktor Penyebab Pernikahan Dini


Secara umum, pernikahan dini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang sering dikaitkan dengan
kondisi ini adalah faktor ekonomi, tingkat pendidikan yang kurang, faktor adat, pengaruh media massa, dan
kondisi-kondisi tertentu seperti kehamilan di luar nikah.
1. Faktor ekonomi
Biasanya terjadi karena keluarga mengalami kesulitan ekonomi sehingga terpaksa menikahkan
anaknya pada usia dini, dengan begitu diharapkan sang anak dapat mengurangi beban ekonomi keluarga dan
memperoleh kehidupan yang lebih layak.
2. Tingkat pendidikan yang rendah
Menyebabkan orang tua cenderung pasrah dan tidak terlalu memikirkan dampak yang akan dialami
sang anak. Hal tersebut mengakibatkan faktor pendidikan juga dapat menjadi penentu usia pernikahan.
3. Faktor adat atau tradisi
Faktor ini juga dapat berpengaruh karena adanya kebiasaan pada suatu kelompok, contohnya seperti
keyakinan untuk tidak menolak pinangan dari pria walaupun sang wanita belum berusia 16 tahun karena hal
tersebut dianggap menghina. Faktor ini diyakini menyumbang persentase angka kejadian pernikahan dini di
Indonesia.
4. Faktor media massa
Hal ini memang sedang marak terjadi, mudahnya akses internet memudahkan masyarakat untuk
membuka situs-situs berbau pornografi yang sebenarnya dilarang oleh pemerintah. Mirisnya banyak sekali
remaja yang tidak dibekali pengetahuan dan emosional yang cukup untuk mengakses situs tersebut sehingga
mereka akan merasa penasaran dan melakukan hubungan seks diluar nikah.

B. Dapak Pernikahan Dini bagi Remaja


1. Dampak Kesehatan Fisik karena Pernikahan Dini
Kehamilan di usia remaja berpotensi meningkatkan risiko kesehatan pada wanita dan bayi. Ini karena
sebenarnya tubuh belum siap untuk hamil dan melahirkan. Wanita yang masih muda masih mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Jika ia hamil, maka pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya akan
terganggu. Biasanya kondisi yang muncul akibat hamil di usia muda yaitu:
a. Tekanan Darah Tinggi. Hamil di usia remaja berisiko tinggi terhadap tingginya tekanan darah.
Seseorang mungkin dapat mengalami preeklampsia yang ditandai dengan tekanan darah tinggi,
adanya protein dalam urine, dan tanda kerusakan organ lainnya.
b. Anemia. Anemia disebabkan karena kurangnya zat besi yang dikonsumsi oleh ibu hamil. Anemia
saat hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur dan kesulitan saat melahirkan.
c. Bayi Lahir Prematur dan BBLR. Bayi prematur biasanya memiliki berat badan lahir rendah
(BBLR) karena sebenarnya ia belum siap untuk dilahirkan. Bayi lahir prematur berisiko mengalami
gangguan pernapasan, pencernaan, penglihatan, kognitif, dan masalah lainnya.
d. Ibu Meninggal Saat Melahirkan. Perempuan di bawah usia 18 tahun yang hamil dan melahirkan
berisiko mengalami kematian saat persalinan. Ini karena tubuhnya belum matang dan siap secara
fisik saat melahirkan.
2. Dampak Kesehatan Mental pada Pernikahan Dini
Pernikahan usia dini biasanya sering menyebabkan kesehatan mental wanita terganggu. Ancaman
yang sering terjadi adalah wanita muda rentan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan
mereka belum tahu bagaimana cara terbebas dari situasi tersebut. Belum adanya kesiapan mental pasangan
yang menikah dalam menjalani bahtera rumah tangga menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga sering
terjadi. Selain istri, anak dalam pernikahan dini juga berisiko menjadi korban kekerasan dalam rumah
tangga. Faktanya, anak-anak yang menjadi saksi mata dalam kasus kekerasan di rumahnya akan tumbuh
dengan berbagai kesulitan, seperti kesulitan belajar dan terbatasnya keterampilan sosial. Di sisi lain, anak ini
kerap menunjukkan perilaku nakal, berisiko depresi atau gangguan kecemasan berat.

C. Mencegah Pernikahan Dini


1. Menyediakan Pendidikan Formal
Menaikkan batas usia minimum menikah bagi perempuan menjadi 19 tahun memberikan lebih banyak
kesempatan bagi anak perempuan untuk menyelesaikan pendidikan SMA sebelum mereka menikah. Riset
menunjukkan pentingnya pendidikan tinggi dalam mencegah perkawinan anak. Seiring dengan
meningkatnya tingkat pendidikan maka jumlah perkawinan anak akan berkurang. Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) tahun 2012 menunjukkan lulusan SMA lebih kecil kemungkinannya untuk langsung
menikah dibanding dengan lulusan SMP. Memastikan anak perempuan tetap di sekolah akan mencegah
mereka menjadi pengantin anak. Hal ini juga akan akan membawa manfaat ekonomi, tidak hanya untuk diri
mereka sendiri tetapi juga bagi negara. Sebuah laporan yang belum diterbitkan oleh UNICEF
Indonesia menunjukkan bahwa perempuan berpendidikan tinggi akan memiliki kesempatan yang lebih baik
untuk mendapatkan pekerjaan yang stabil, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada perekonomian
negara. Agar anak perempuan tetap di sekolah dan tidak menikah pada usia anak, pemerintah harus
memastikan bahwa perempuan menerima hak mereka untuk ikut serta dalam program wajib belajar 12
tahun.
2. Pendidikan Seks
Penelitian lain dari Institusi Credos pada tahun 2017 di Rembang, Jawa Tengah menunjukkan
bahwa kurangnya informasi terkait hak-hak reproduksi seksual adalah salah satu alasan kenapa perkawinan
anak tetap terjadi. Banyak anak di Indonesia tidak tahu bahwa berhubungan seksual dapar menyebabkan
mereka hamil dan dipaksa untuk menikahi pasangan mereka. Sebuah penelitian dari Aliansi Remaja
Independen pada tahun 2016 menunjukkan bahwa 7 dari 8 anak perempuan di Jakarta, Yogyakarta dan Jawa
Timur mengakui bahwa mereka hamil sebelum pernikahan mereka. Tingkat kesuburan perempuan Indonesia
yang berusia antara 15 dan 19 tahun adalah 47 kelahiran per 1.000 wanita pada 2017. Ini lebih tinggi dari
India dengan 23 kelahiran per 1.000 wanita. Mereka tidak tahu bahwa kehamilan dini akan meningkatkan
kemungkinan mereka meninggal dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki
kehamilan di usia 20-an. Pendidikan seks di Kenya, Peru dan Pakistan telah membantu mengurangi
perkawinan anak dan kehamilan yang tidak direncanakan. Kelas-kelas tentang pendidikan seksual di negara-
negara tersebut bersifat komprehensif. Anak-anak dapat belajar tentang isu-isu seputar hak asasi manusia,
ketidaksetaraan gender dan hubungan kekuasaan dalam hubungan. Pemerintah Indonesia harus memberikan
pendidikan seks yang komprehensif dengan memasukkan hal tersebut ke dalam kurikulum sekolah.
3. Mendorong Kesetaraan Gender
Anak perempuan lebih rentan pada pernikahan anak karena adanya persepsi dan ekspektasi
masyarakat pada peran domestik anak perempuan. Menurut penelitian Institut Credos tahun 2017, anak
perempuan dianggap siap untuk menikah ketika mereka sudah bisa mengurus keluarga. Sementara untuk
anak laki-laki, kapan mereka siap menikah benar-benar terserah mereka. Kebanyakan berpikir mereka siap
ketika mereka merasa mandiri secara ekonomi. Ekspektasi ini mungkin lebih kuat di daerah perdesaan, dan
ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa jumlah angka perkawinan anak di sana lebih tinggi daripada
di daerah perkotaan. Dari Susenas tahun 2012, tingkat perkawinan anak di perdesaan berada pada angka
29,2%, lebih tinggi dibandingkan di perkotaan yang sebesar 19%. Pemerintah harus lebih bekerja sama lebih
erat dengan organisasi masyarakat sipil untuk mempromosikan kesetaraan gender.
4. Mengatasi Tabu
Alasan lain mengapa perkawinan anak masih tinggi di Indonesia adalah karena ketakutan masyarakat
terhadap perzinaan semakin kuat seiring dengan meningkatnya konservatisme. Kelompok-kelompok
konservatif telah menciptakan gerakan mendukung perkawinan anak. Mereka percaya perkawinan anak akan
melindungi diri dari dosa perzinaan. Salah satu gerakan tersebut adalah Indonesia Tanpa Pacaran yang
menganjurkan kaum muda untuk tidak berkencan dan menikah sesegera mungkin. Tekanan publik seperti ini
tergambar dalam sebuah penelitian di tahun 2019 yang menunjukkan alasan mengapa orang tua di Tuban,
Jawa Timur; Mamuju, Sulawesi Barat dan Bogor, Jawa Barat meminta dispensasi untuk anak perempuan
mereka menikah meski umur mereka belum cukup.

Studi ini menunjukkan bahwa alasan orang tua meminta izin untuk menikahkan anak perempuan mereka
meskipun belum cukup umur adalah karena mereka khawatir anak-anak mereka akan melakukan perzinaan,
terutama ketika anak-anak mereka mulai memiliki pacar. Kita dapat mengatasi masalah perkawinan anak
dengan bekerja di tingkat akar rumput dan melibatkan komunitas terkait. Di Lombok Barat, Nusa Tenggara
Barat, yang tingkat prevalensi pernikahan anak relatif tinggi, 25% kaum muda bekerja bersama dengan
lembaga-lembaga di desa. Mereka melakukan advokasi untuk menggalang dana untuk melindungi anak
perempuan agar tidak menikah di usia anak dengan memberikan informasi mengenai kesehatan dan hak
reproduksi seksual. Perkawinan anak adalah masalah kompleks yang membutuhkan kerja sama dari berbagai
sektor. Sebuah strategi di tingkat nasional yang mencakup semua masalah yang disebutkan di atas lebih
dapat membantu mengurangi jumlah perkawinan anak di Indonesia.
ESAI

1. Jelaskan apakah kamu pernah melihat fenomena pernikahan dini di lingkungan rumahmu? Bagaimana
pendapatmu tentang fenomena tersebut?
2. Menurutmu, faktor apa saja yang dapat mendorong terjadinya pernikahan dini di kalangan siswa SMK?
3. Jelaskan bagaimana kamu bisa mencegah pernikahan dini terjadi!
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : X & XI Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : Sosial Fase : E&F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : Beriman, Waktu : September 2022 PPT, video
bertaqwa kepada Jumlah Pertemuan : 2 Pertemuan pembelajaran,
Tuhan Yang internet
Maha Esa dan
berakhlak mulia
Materi : Etika bermedia sosial

A. CAPAIAN LAYANAN
Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan umat manusia

B. TUJUAN LAYANAN
1. Konseli dapat memahami pentingnya etika dalam menggunakan media sosial
2. Konseli dapat menggunakan media social dengan menerapkan etika yang baik

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi etika
bermedia sosial
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
KEGIATAN INTI

dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi etika bermedia sosial
Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai materi etika bermedia sosial
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
materi etika bermedia sosial. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


2. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasmenti Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI
ETIKA DALAM BERMEDIA SOSIAL

Saat ini media sosial telah menjadi gaya hidup. Semua orang, tidak pandang usia, terhubung dan
berkomunikasi menggunakan media sosial (medsos) dalam berbagai platform. Pengguna dengan sangat
leluasa mendapatkan dan berbagi informasi ke seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat. Sayangnya,
tidak sedikit terjadi penyalahgunaan medsos yang berujung pada jerat hukum sebagai konsekuensi dari
penyebaran informasi tanpa memperhatikan kaidahkaidah etika. Sebagai upaya mengurangi masalah
penyalahgunaan medsos, perilaku etis perlu terus diupayakan. Menurut UU No 19 Tahun 2016 sebagai
Perubahan Atas UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), ada lima
pasal yang mengatur etika bermedia sosial, mulai pasal 27 sampai 30. Baik menyangkut konten yang tidak
selayaknya diunggah maupun penyebaran hoaks dan ujaranujaran kebencian, termasuk juga menjebol data
tanpa izin.
Booming sosmed Penggunaan medsos tumbuh pada kecepatan yang sulit digambarkan. Abad 21 dapat
dikatakan sebagai periode booming untuk jejaring sosial. Berdasarkan laporan yang diberikan Smart
Insights, pada Februari 2019 ada lebih dari 3,484 miliar pengguna medsos. Laporan Smart Insights
menunjukkan bahwa jumlah pengguna media sosial tumbuh sebesar 9% per tahun dan tren ini diperkirakan
terus berlanjut. Saat ini jumlah pengguna medsos merupakan 45% dari populasi global. Para pengguna
terberat dari medsos ialah 'pribumi digital', kelompok orang yang lahir atau tumbuh di era digital dan sangat
akrab dengan berbagai teknologi dan sistem informasi. Mereka ini merupakan 'generasi milenial' yang
menjadi dewasa pada pergantian abad 21. Kini berbagai platform medsos dipergunakan untuk apa saja, dari
pemasaran produk, akuisisi berita, pengajaran nilai-nilai, perawatan kesehatan, keterlibatan sipil, hingga
berpolitik. Facebook, LinkedIn, Twitter, Instagram, Whatsapp, dan medsos lainnya telah secara radikal
mengubah cara organisasi, kelompok, dan individu dalam menyebarkan, berbagi, dan mendiskusikan ide-ide
serta informasi. Platform ini disediakan untuk mengekspresikan pendapat yang dengan sangat cepat sampai
kepada khalayak luas tanpa campur tangan editor. Berbeda sekali dengan platform tradisional seperti surat
kabar, radio, dan televisi. Di medsos, setiap orang dapat menjadi editor untuk dirinya sendiri dan segera
melempar konten pribadi kepada siapa pun. Ketiadaan editor ahli pada medsos menyebabkan kecepatan
penyebaran informasi benar-benar real time. Hanya melalui sentuhan jari di atas gawai, apa yang dipikirkan
dan dirasakan penggunanya langsung dapat diunggah atau disebarkan.
Medsos telah menciptakan lingkungan yang sangat berbeda dalam berkomunikaksi dan berinteraksi.
Di sisi lain, menyisakan problem etis ketika pegiatnya tidak mengindahkan etika dan tata krama dalam
bermedia sosial. Peningkatan penggunaan medsos ternyata disertai pula dengan masalah privasi dan
keprihatinan etis. Persoalan privasi dapat terjadi baik di ranah profesional maupun personal yang pada
akhirnya berimplikasi pada soal keamanan data. Privasi di medsos sangat sulit dijaga karena media ini
memang dirancang untuk berbagi informasi. Lemahnya perlindungan privasi individu dalam ruang ini tidak
jarang mengakibatkan perilaku kurang etis dan tidak diinginkan yang berujung pelanggaran privasi dan
keamanan, terutama pada kelompok-kelompok pengguna yang paling rentan.
Penggunaan medsos secara tidak etis telah mengakibatkan pelanggaran privasi pribadi dan berdampak
pada keamanan informasi. Laporan pada 2019 mengungkapkan bahwa anak usia antara 8-11 tahun
menghabiskan waktu untuk daring rata-rata 13,5 jam per minggu dan 18% dari kelompok usia ini secara
aktif terlibat di medsos (Chaffey: 2019). Mereka antara usia 12-15 tahun menghabiskan rata-rata 20,5 jam
online dan 69% dari kelompok ini aktif menggunakan medsos. Anak-anak dan remaja memang merupakan
kelompok terbesar pengguna internet dan sebagian besarnya tidak mengetahui bagaimana melindungi
informasi pribadi di web. Mereka merupakan kelompok yang paling rentan terhadap kejahatan siber terkait
dengan pelanggaran privasi informasi (Carroll dkk: 2015). Belakangan, kelompok tua juga memiliki
perilaku bermedia sosial yang kurang lebih sama. Kebiasaan ngerumpi, bergunjing, seperti mendapatkan
saluran baru di medsos. Etika daring Privasi, hak untuk menikmati kebebasan dari gangguan yang tidak sah,
ialah hak semua manusia. Secara leksikal, privasi dapat didefinisikan sebagai hak untuk dibiarkan sendiri
menjadi bebas dari pengawasan tersembunyi, atau pengungkapan data pribadi, atau informasi yang tidak
diinginkan oleh pemerintah, korporasi, atau individu. Pendek kata privasi ialah hak mengontrol akses
informasi pribadi. Ini merupakan elemen kunci kebahagiaan. Menjaga privasi dapat memberikan ketenangan
pikiran dengan menyediakan lingkungan 'sendiri'. Kesendirian ini dapat memungkinkan orang bernapas lega
dalam ruang yang bebas dari gangguan. Meskipun terdapat manfaat luar biasa yang berasal dari penggunaan
media sosial secara efektif, ada beberapa risiko yang tidak mudah dihindari yang terkait dengan
penggunaannya. Oleh karena itu, diperlukan perhatian yang lebih besar menyangkut apa yang hendak dibagi
dalam medsos. Platform jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp, dan Youtube
dikatakan sebagai media paling efektif untuk berkomunikasi dengan generasi Y (gen Y), tetapi bukan tanpa
risiko. Menurut Bolton dkk (2013), penggunaan medsos oleh gen Y, jika dibiarkan terus-menerus dan tidak
dimonitor, dapat memiliki implikasi jangka panjang terhadap privasi dan keterlibatan mereka dalam
kegiatan sipil. Penggunaan medsos secara berlebihan mengakibatkan perubahan norma-norma perilaku dan
sosial, serta meningkatan kadar cyber crime. Hari ini jaringan sosial menjadi platform pilihan bagi hacker
dan pelaku kejahatan lain untuk berperilaku antisosial. Media ini menawarkan volume data/informasi yang
besar, dari tanggal lahir, tempat tinggal, tempat kerja, bisnis, informasi tentang keluarga, hingga kegiatan
pribadi lainnya.
Di banyak kasus, pengguna medsos sering secara tidak sengaja mengungkapkan informasi yang dapat
menjadi berbahaya dan tidak pantas. Mengumbar kegiatan pribadi dan profesional secara berlebihan di
medsos dapat memiliki implikasi negatif jangka panjang bagi masa depan seseorang. Melindungi privasi
dalam komunitas jaringan hari ini menjadi tantangan besar. Medsos memang seperti pisau bermata dua. Di
satu sisi dapat dipergunakan sebagai sarana menyambung silaturahim. Merajut kembali persahabatan yang
lama terputus. Namun, dapat pula menimbulkan permusuhan tajam. 'Perang' terbuka dengan sumpah serapah
yang meluncur tanpa kendali sering kita saksikan berseliweran di dunia maya. Tampaknya etika bermedia
sosial semakin lama semakin penting untuk mendapat perhatian serius para pegiatnya.
Pada saat melakukan komunikasi dengan memanfaatkan media sosial, biasanya banyak yang
cenderung melupakan etika dalam berkomunikasi. Hal ini di buktikan dengan banyaknya kata-kata kasar
yang kerap kali muncul pada saat melakukan percakapan melalui jejaring sosial, baik yang sengaja dan tidak
sengaja. Alangkah baiknya apabila sedang melakukan komunikasi pada jaringan internet menggunakan
Bahasa yang sopan dan layak. Biasakanlah untuk menggunakan Bahasa yang tepat dengan siapapun pada
saat kita berinteraksi, termasuk saat berinteraksi melalui media sosial.

A. Hindari Penyebaran SARA, Pornografi dan Aksi Kekerasan


Alangkah baiknya apabila kita tidak menyebarkan informasi yang mengandung unsur SARA (Suku,
Agama dan Ras) serta pornografi pada jejaring sosial. Biasakan untuk menyebarkan hal-hal yang berguna
dan tidak menimbulkan konflik antar sesama. Hindari juga mengupload foto kekerasan seperti foto korban
kekerasan, foto kecelakaan lalu lintas maupun foto kekerasan dalam bentuk lainnya. Jangan menambah
kesedihan para keluarga korban dengan menyebarluaskan foto kekerasan karena mungkin saja salah satu
dari keluarganya berada di dalam foto yang Anda share. Jangan mengajarkan generasi muda mengenai hal
kekerasan melalui foto kekerasan yang di upload secara terang-terangan pada media sosial.

B. Kroscek Kebenaran Berita


Saat ini tentu tidak jarang kalau kita menemukan berita yang menjelekan salah satu pihak di media sosial. Hal
inilah yang terkadang bertujuan demi menjatuhkan nama pesaing dengan menyebarkan berita yang hasil rekayasa.
Maka dari itu, pengguna media sosial dituntut agar lebih cerdas lagi saat menangkap sebuah informasi, apabila Anda
ingin menyebarkan informasi tersebut, alangkah bijaknya jika Anda melakukan kroscek terlebih dahulu atas
kebenaran informasi tersebut.

C. Menghargai Hasil Karya Orang Lain


Pada saat menyebarka informasi baik dalam bentuk foto, tulisan maupun video milik orang lain maka biasakan
untuk mencantumkan sumber informasi sebagai salah satu bentuk penghargaan atas hasil karya seseorang. Jangan
membiasakan diri untuk serta merta mengcopy-paste tanpa mencantumkan sumber informasi tersebut.

D. Jangan Terlalu Mengumbar Informasi Pribadi


Ada baiknya Anda harus bersikap bijak dalam menyebarkan informasi mengenai kehidupan pribadi
(privasi) Anda saat sedang menggunakan media sosial. Janganlah terlalu mengumbar informasi pribadi
Anda terlebih lagi informasi mengenai nomor telepon atau alamat rumah Anda. Hal tersebut bisa saja
membuat kontak lain dalam daftar Anda juga akan menjadi informasi bagi mereka yang ingin melakukan
tindak kejahatan kepada diri Anda.
Jadi pergunakanlah media sosial sebaik dan sebijak mungkin terlebih lagi dalam hal penyebaran
informasi. Biasakan untuk selalu berpikir terlebih dahulu sebelum Anda bertindak.

ESAI

1. Sebutkan kasus-kasus yang terjadi akibat dari penggunaan media sosial yang tidak memperhatikan
etika!
2. Jelaskan dampak yang akan terjadi apabila seseorang tidak meperhatikan etika saat bermedia sosial!
3. Jelaskan etika seperti apa yang harusnya diterapkan sesorang saat bermedia sosial!
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)

Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : XI Durasi : 1 x 45 menit


Bidang Layanan : Pribadi Fase : F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : Waktu : November 2022 PPT, video
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Jumlah Pertemuan : 24 Pertemuan pembelajaran,
Maha Esa dan berakhlak mulia internet
Materi : Pribadi asertif

A. CAPAIAN LAYANAN
Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi.

B. TUJUAN LAYANAN
1. Konseli dapat memahami pentingnya bersikap asertif dalam kehidupan sehari-hari
2. Konseli dapat menerapkan sikap asertif dalam kehidupan sehari-hari

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi pribadi
asertif
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
KEGIATAN INTI

dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi pribadi asertif
Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai materi pribadi asertif
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
materi pribadi asertif. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


2. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasmenti Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI
JADILAH PRIBADI YANG ASERTIF

Asertif adalah sikap mampu berkomunikasi dengan jujur dan tegas, namun tetap menghargai dan
menjaga perasaan orang lain. Sikap ini penting untuk dimiliki banyak orang. Namun, sikap ini tidaklah
muncul dengan sendirinya, melainkan harus dibentuk dengan proses pembelajaran dalam kehidupan sehari-
hari.
Sikap asertif sangat berguna dalam banyak aspek kehidupan, mulai dari mempertahankan hak,
menyelesaikan konflik antar rekan kerja, sahabat, atau pasangan, hingga mengembangkan kesan yang baik
terhadap diri Anda. Salah satu contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut. Pekerjaan A
sedang menumpuk, tetapi ada rekan kerja seniornya yang meminta tolong untuk mengerjakan suatu tugas
tambahan. Padahal, tugas itu sebenarnya bukan tanggung jawab Si A.Sikap asertif adalah jika A menolak
permintaan tolong itu dengan sopan dan tenang. A juga akan menyatakan dengan jujur bahwa ia tidak bisa
membantu, karena dirinya juga sedang banyak pekerjaan.

A. Ragam Manfaat Bersikap Asertif


Orang asertif biasanya memiliki gaya komunikasi yang efektif dan diplomatis, sehingga tak heran jika
mereka memiliki kecakapan untuk menyelesaikan konflik dan perselisihan. Selain dipandang sebagai gaya
komunikasi yang efektif, sikap asertif juga memiliki beberapa manfaat penting yang bisa dirasakan dalam
kehidupan sehari-hari, di antaranya:
1. Mudah berteman dengan siapa pun
2. Selalu dihormati dan dihargai orang lain
3. Meningkatkan rasa percaya diri
4. Meningkatkan keterampilan dalam pengambilan keputusan
5. Membantu mengatasi stress
6. Tidak akan ditindas atau dimanfaatkan oleh orang lain
Sikap asertif akan membuat orang lain melihat Anda sebagai pribadi yang percaya diri dan ramah. Ini
bertolak belakang dengan sikap pasif, tetapi juga tidak sama dengan sikap agresif. Jika menggunakan situasi
A tadi, kira-kira akan seperti ini. Sikap yang tidak asertif adalah jika A menerima tugas tambahan tersebut
dengan diam-diam berberat hati karena tidak berani menolak. Sikap ini disebut juga dengan sikap pasif. A
biasanya akan menyesali keputusannya, tapi tidak bisa berbuat apa-apa. Kedepannya, ia juga bisa dilihat
sebagai sosok yang mudah dimanfaatkan. Sementara itu, sikap agresif adalah jika A menolak permintaan
tolong dengan keras. Ia juga tidak akan segan menyatakan bahwa tugas itu bukanlah tanggung jawabnya dan
tidak seharusnya ia dimintai pertolongan seperti itu. Sikap seperti ini tentunya bisa dengan mudah membuat
orang lain tidak menyukai A dan menjauh darinya.

B. Menerapkan Asertif dalam Kehidupan Sehari-hari


Berikut ini adalah beberapa langkah penerapan asertif yang bisa Anda lakukan dalam kehidupan
sehari-hari:
1. Jadilah pendengar yang baik
Cobalah untuk selalu memperhatikan semua hal yang dikatakan lawan bicara Anda. Jangan menyela
pembicaraannya meskipun Anda punya pendapat. Tunggu dulu sampai orang tersebut selesai berbicara, baru
nyatakan pendapat Anda. Ketika sedang mendengarkan, coba pahami sudut pandang dan situasi orang
tersebut.

2. Berani menyampaikan perbedaan pendapat


Perbedaan pendapat adalah hal yang umum terjadi. Ketika Anda tidak sependapat dengan lawan bicara,
Anda harus berani mengutarakannya. Ingat, mengutarakan berbeda dengan memaksakan pendapat. Ingat
juga bahwa Anda masih mungkin salah, meskipun Anda sangat percaya diri dengan pendapat Anda.

3. Selalu hargai orang lain


Ingatlah untuk tetap menghargai orang lain ketika Anda sedang mengutarakan pikiran, keinginan, ataupun
opini tertentu. Hindari berkeras kepala terhadap pendapat Anda dan pastikan Anda menyampaikan pendapat
dengan tetap menjaga perasaan orang lain.

4. Hindari merasa bersalah


Hindari merasa bersalah setelah Anda mengatakan tidak terhadap suatu pendapat atau menolak suatu
permintaan. Anda tidak harus menjadi people pleaser atau selalu menyenangkan orang lain. Selama Anda
mengemukakan alasan yang jujur, masuk akal, dan tidak menyalahi aturan, tidak ada alasan untuk merasa
bersalah.

5. Tetap tenang saat berbicara


Saat berbicara dengan siapa pun, usahakan untuk menatap mata lawan bicara dengan menjaga ekspresi
wajah tenang, kemudian bicaralah dengan nada suara normal dan tentunya dengan kata-kata yang sopan.

6. Hindari penggunaan kalimat agresif


Ketika berbicara dengan siapa pun, hindari penggunaan kalimat yang terasa menyerang lawan bicara dan
berpotensi menyakitinya, apalagi ketika Anda sedang berada di tengah konflik. Tips sederhana yang bisa
Anda lakukan adalah menggunakan kalimat yang diawali kata “saya” ketika sedang menyampaikan
pendapat. Sebagai contoh, “Saya merasa tidak dihargai dalam kelompok ini,” akan terdengar lebih baik
daripada, “Kamu tidak pernah menghargai saya.”

7. Posisikan lawan bicara sebagai teman


Ketika terdapat suatu konflik, cobalah memandang lawan bicara Anda sebagai teman, bukan musuh. Hal ini
berguna agar tercipta hasil kesepakatan yang saling menghormati kedua belah pihak.

8. Berlatih dengan hal-hal kecil


Berlatihlah menjadi pribadi yang asertif dengan teman atau orang terdekat. Bahkan, Anda bisa berlatih di
depan kaca dengan membuat skenario di kepala Anda. Misalnya, coba latih cara bicara dan gestur Anda saat
menolak permintaan bantuan untuk mengerjakan tugas kuliah teman Anda.
9. Belajar dari banyak orang
Guna menunjang keterampilan perilaku asertif, Anda bisa banyak belajar dari banyak orang, baik itu
keluarga, teman, atau pun tokoh masyarakat. Perhatikanlah bahasa tubuh dan pilihan kata yang
disampaikannya.

10. Selalu bersabar


Menjadi pribadi yang asertif memerlukan proses yang panjang. Terkadang, mempraktikkan sikap ini juga
membutuhkan keberanian ekstra sehingga bisa melelahkan. Belum lagi jika ada orang yang mengomentari
perubahan sikap Anda. Jadi, Anda juga memerlukan kesabaran dan ketekunan untuk mengembangkan sikap
ini.
Itu dia yang bisa Anda terapkan untuk membentuk sikap asertif. Semua tips di atas tentunya perlu
dilakukan secara konsisten. Sikap asertif adalah modal yang baik untuk menghadapi kehidupan. Jadi, tidak
akan sia-sia bagi Anda untuk mengembangkan sikap ini. Bila selama berlatih bersikap asertif, Anda
menemui kesulitan atau mendapatkan cibiran dari orang-orang sekitar Anda, jangan ragu untuk meminta
bantuan psikolog agar pikiran Anda tidak terbebani. Selain itu, psikolog juga dapat memberikan Anda tips
melatih kemampuan asertif yang sesuai dengan situasi Anda.

ESAI

1. Berdasarkan sosiodrama yang telah ditampilkan oleh temanmu, jelaskan hal-hal apa saja yang harus
diperhatikan seseorang untuk dapat bersikap asertif kepada orang lain?
2. Menurut kamu, apa dampak positif dan negatif dari bersikap asertif terhadap orang lain?
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : XI Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : Pribadi Fase : F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : Waktu : Desember 2022 PPT, video
Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Jumlah Pertemuan : 2 Pertemuan pembelajaran,
Maha Esa dan berakhlak mulia internet
Materi : Konformitas dan Kelompok Teman Sebaya Sebagai wadah Penyesuaian Pribadi dan
Sosial Remaja

A. CAPAIAN LAYANAN
Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran
dan/atau mempersiapkan karier serta berperan dalam kehidupan masyarakat..

B. TUJUAN LAYANAN
1. Peserta didik dapat berinteraksi dengan orang atas dasar kesamaan.
2. Peserta didik dapat menemukan kelompok yang saling mendukung dan sesuai dengan karakteristik diri dalam
berinteraksi.

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi
Konformitas dan Kelompok Teman Sebaya Sebagai wadah Penyesuaian Pribadi dan Sosial
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Konformitas dan Kelompok Teman Sebaya
Sebagai wadah Penyesuaian Pribadi dan Sosial Remaja
KEGIATAN INTI

Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai materi Konformitas dan Kelompok Teman Sebaya Sebagai wadah Penyesuaian
Pribadi dan Sosial Remaja
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
materi Konformitas dan Kelompok Teman Sebaya Sebagai wadah Penyesuaian Pribadi dan
Sosial Remaja. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali hal-
hal yang belum dipahami

PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


2. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasmenti Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI
Pengertian Teman Sebaya
Interaksi dengan teman sebaya merupakan permulaan hubungan persahabatan yang di dalamnya terdapat
hubungan timbal balik. Teman sebaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai “kawan,
sahabat atau orang yang sama-sama bekerja dan berbuat.” Slamet Santosa berpendapat bahwa teman sebaya
merupakan kelompok anak sebaya yang sukses ketika anggotanya dapat berinteraksi. Hal-hal yang dialami
oleh anak-anak tersebut sebagai hal yang menyenangkan saja.1 Menurut Santrock teman sebaya adalah
anak-anak yang tingkat usia dan kematangannya kurag lebih sama.2 Hurlock mengartikan teman sebaya
sebagai anak yang memiliki usia dan taraf perkembangan yang sama.3 Beberapa pengertian teman sebaya di
atas dapat disimpulkan bahwa teman sebaya merupakan interaksi pada anak-anak dengan tingkat usia yang
sama serta mempunyai tingkat keakraban yang relatif tinggi diantara kelompoknya. Pada teman sebaya
biasanya individu mendapat dukungan sosial. Dukungan tersebut dapat mengacu pada kesenangan

2. Fungsi Teman Sebaya

Hubungan sosial dengan teman sebaya memiliki arti yang sangat penting bagi perkembangan pribadi
anak. berikut merupakan fungsi teman sebaya:
a. Teman sebaya sebagai sarana mengenal dunia luar keluarga. Manusia sebagai makhluk sosial tidak
pernah bisa lepas dari kehadiran manusia lain dalam proses kehidupannya. Dalam proses sosialisasi
awalnya seorang anak melakukan prosesnya melalui keluarga, dengan bertambahnya waktu proses
itu akan terus berkembang dan akan sampai pada masa dimana seorang anak membutuhkan teman
sebaya sebagai sarana mengenal dunia luar keluarga. Pada masa remaja cenderung ditandai dengan
bertambahnya konflik sehubungan dengan bertambahnya kebebasan anak-anak. Masalah masalah
otonomi dan kontrol menjadi sangat tajam pada masa ini. Anak anak remaja mulai mengalihkan
komunikasi dari komunikasi keluarga kepada komunikasi dengan teman-teman sebaya. Karena
perubahan perubahan fisiologis dan psikologi yang dialami remaja, topik- topik tertentu menjadi
perhatian mereka. Usia remaja mungkin merupakan tantangan terbesar bagi komunikasi keluarga.
Bila orangtua dan anak dapat mengatasi badai, komunikasi selanjutnya akan lebih lancar.
b. Teman sebaya sebagai sarana untuk mengenal gambaran diri. Melalui teman sebaya remaja
menerima umpan balik tentang kemampuan mereka dari kelompok teman sebaya. Anak- anak
mengevaluasi apakah mereka lakukan lebih baik, sama, atau lebih jelek dari yang dilakukan oleh
anak-anak lain. Mereka menggunakan orang lain sebagai tolak ukur untuk membandingkan dirinya.
Proses perbandingan sosial ini merupakan dasar bagi pembentukan rasa harga diri dan gambaran diri
anak
c. Teman sebaya memiliki sejumlah peranan penting dalam perkembangan pribadi dan sosial remaja.
Pertama-tama, hubungan pertemanan menjadi suatu medan pembelajaran dan pelatihan berbagai
ketrampilan sosial bagi remaja, termasuk negoisasi, persuatu, kerjasama, kompromi, kendali
emosional, dan penyelesaian konflik. Selain itu, teman sebaya juga memberikan dukungan sosial dan
emosional yang dibutuhkan remaja selama masa-masa kekanakan, anak anak menganggap teman-
teman sebayanya terutama sebagai hiburan; namun seiring bertambahnya usia, mereka mendapati
teman-teman mereka sebagai sumber rasa nyaman dan aman (suatu kelompok tempat mereka bisa
makan bersama, aman dari anak- anak brandalan). Saat mencapai pubertas, mereka semakin
mengandalkan teman sebaya, alih-alih orangtua,untuk mencari dukungan sosial, terutama dalam
masa-masa krisis atau kebingungan. Dukungan sosial dari teman sebaya tersebut terutama penting
bagi remaja remaja yang berasal dari keluarga yang kurang memberikan kasih sayang atau yang sarat
hukuman. Banyak remaja, terutama perempuan mengungkapkan pikiran, dan perasaan mereka yang
terdalam ke teman-temannya. Teman sebaya tampaknya seringkali memahami apa yang dirasakan
remaja (kehawatiran mengenai tampilan fisik, perhatian khusus terhadap lawan jenis dan sebagainya)
tidak ada orang lain yang tampaknya mengerti. Dengan membagikan pikiran dan perasaan satu sama
lain, para remaja mungkin menyadari bahwa mereka tidaklah seunik dugaan mereka sebelumnya,
dan mereka secara berangsur-angsur meninggalkan fabel pribadi yang telah disebutkan sebelumnya.
d. Teman sebaya sebagai sarana “latihan” intimasi orang dewasa. Kelompok teman sebaya merupakan
sumber afeksi, simpati, pemahaman, dan panduan moral; tempat bereksperimen, dan setting untuk
mendapatkan otonomi dan independensi dari orang tua. Kelompok tersebut tersebut merupakan
tempat membentuk hubungan intim yang berfungsi sebagai “latihan” bagi intimasi orang dewasa.

3. Peranan Teman Sebaya


Teman sebaya mempunyai sejumlah peran dalam proses perkembangan sosial anak. Menurut
Santrock Peranan teman sebaya dalam proses perkembangan sosial anak antara lain sebagai sahabat,
stimulasi, sumber dukungan fisik, sumber dukungan ego, fungsi perbandingan sosial dan fungsi kasih
sayang.10 Peran teman sebaya juga dikemukakan oleh Yusuf yaitu memberikan kesempatan berinteraksi
dengan orang lain, mengontrol perilaku sosial, mengembangkan keterampilan dan minat sesuai dengan
usianya, dan saling bertukar pikiran dan masalah.Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teman sebaya
mempunyai peran bagi perkembangan perilaku social anak. Teman sebaya memberi kesempatan untuk
berinteraksi dengan orang di luar anggota keluarganya.

4. Teman Sebaya Sebagai Situasi Belajar


Dalam dunia teman sebaya, anak memiliki status yang sama, anak memiliki status yang sama dan
sederajat dengan anak lain. Dalam kelompok sebaya, belajar biasanya berlangsung dalam situasi yang
kurang terkait secara emosional, ini berlangsung pada umur permulaan, ketika
anak kurang menyadari bahawa situasi belajar itu adalah suatu situasi belajar. Pengaruh kelompok sebaya
terhadap anak yang umurnya semakin bertambah cenderung menjadi lebih penting jika dibandingkan dengan
pengaruh keluarga, sebab anak itu semakin lama semakin sering berada di tengah-tengah kelompok
sebayanya.

ESAI

1. Jelaskan tentang kelompok teman sebaya, manfaat untuk kalin dan perannya dalam berinteraksi sehari
hari !
2. Permasalahan apa saja yang kalian temuai saat bersama teman sebaya dan bagaimna solusi
pemecahannya !
3. Baaimana cara berinteraksi dengan baik dengan teman sebaya?
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : XI Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : belajar Fase : F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : Waktu : Oktober 2023 PPT, video
Memperoleh dan memproses informasi Jumlah Pertemuan : 4 Pertemuan pembelajaran,
gagasan internet
Materi : Cara cermat belajar cepat

A. CAPAIAN LAYANAN
Mengembangkan ragam alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah secara objektif menggunakan konsep
ilmu pengetahuan dan perilaku belajar serta konsekuensinya

B. TUJUAN LAYANAN
1. Konseli mengerti cara cermat belajar secara cepat
2. Konseli dapat menerapkan cara cepat untuk belajar pada dirinya

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila Memperoleh dan memproses informasi gagasan Beriman, bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia mandiri
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi cara
cermat belajar cepat
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
KEGIATAN INTI

dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi cara cermat belajar cepat
Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai materi cara cermat belajar cepat
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
materi cara cermat belajar cepat. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


2. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasmenti Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI
PETA PIKIRAN (MIND MAPPING)

Mind Maping pertama kali dikembangkan oleh Tony Buzan, seorang Psikolog dari Inggris. Beliau
adalah penemu Mind Map (Peta Pikiran), Ketua Yayasan Otak, pendiri Klub Pakar (Brain Trust) dan
pencipta konsep Melek Mental. Mind map diaplikasikan di bidang pendidikan, seperti teknik, sekolah,
artikel serta menghadapi ujian. Mind maping dapat diartikan sebagai proses memetakan pikiran untuk
menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-cabang sel saraf membentuk korelasi
konsep menuju pada suatu pemahaman dan hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan animasi
yang disukai dan gampang dimengerti oleh pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan merupakan
gambaran langsung dari cara kerja koneksi-koneksi di dalam otak.
Mind maping adalah cara mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menangkap berbagai
pikiran dalam berbagai sudut. Mind maping mengembangkan cara berpikir divergen dan berpikir kreatif.
Mind mapping yang sering kita sebut dengan peta konsep adalah alat berpikir organisasional yang sangat
hebat yang juga merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil
informasi itu ketika dibutuhkan (Tony Buzan , 2008:4). Menurut Tony Buzan, Mind Maping dapat
membantu kita untuk banyak hal seperti : merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif,
menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat
dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien serta melatih gambar keseluruhan.
Pada dasarnya peta pikiran adalah sebuah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan
menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan (Quantum Learning).
Sesuai dengan namanya, ‘peta’, pada dasarnya teknik ini meniru peta geografi yang sudah akrab bagi
seorang pelajar. Untuk memahami teknik ini, lihatlah sebuah peta dan perhatikan gambarnya. Untuk peta
propinsi, selalu digambarkan ibukota propinsi dengan tanda, biasanya lingkaran, yang jelas kemudian
dari ibukota tersebut digambarkan jalan-jalan ke seluruh kabupaten dan kota yang ada di propinsi
tersebut. Demikian juga dengan peta kabupaten, dari ibukota kabupaten, akan muncul garis-garis yang
merupakan jalan menuju kecamatan-kecamatan yang ada di wilayahnya. Demikian pula peta pikiran,
setiap poin kunci ditulis kemudian dihubungkan dengan topic utama dengan garis.
Mind Mapping akan sangat bermanfaat dalam Pembelajaran terutama dalam ketrampilan mencatat dan
mengingat, antara lain :
 Membantu dengan kemampuan otak untuk berkonsentrasi
 Memungkinkan esensi materi menjadi jelas
 Secara visual relatif lebih jelas urutan dan informasinya
 Membuat sambungan antara ide-ide mudah untuk dilihat
 Meningkatkan daya ingat menjadi long term memory
 Meningkatkan keyakinan kita dalam kemampuan kita untuk belajar
Manfaat Mind Maping
Ditinjau dari segi waktu Mind maping juga dapat mengefisienkan penggunaan waktu dalam mempelajari
suatu informasi. Hal ini utamanya disebabkan karena metode ini dapat menyajikan gambaran menyeluruh
atas suatu hal, dalam waktu yang lebih singkat. Dengan kata lain, Mind maping mampu memangkas
waktu belajar dengan mengubah pola pencatatan linear yang memakan waktu menjadi pencatatan yang
efektif yang sekaligus langsung dapat dipahami oleh individu.
Beberapa manfaat metode pencatatan menggunakan Mind mapping, antara lain:
1. Tema utama terdefinisi secara sangat jelas karena dinyatakan di tengah.
2. Level keutamaan informasi teridentifikasi secara lebih baik. Informasi yang memiliki kadar
kepentingan lebih diletakkan dengan tema utama.
3. Hubungan masing-masing informasi secara mudah dapat segera dikenali.
4. Lebih mudah dipahami dan diingat.
5. Informasi baru setelahnya dapat segera digabungkan tanpa merusak keseluruhan struktur Mind
mapping, sehingga mempermudah proses pengingatan.
6. Masing-masing Mind mapping sangat unik, sehingga mempermudah proses pengingatan.
7. Mempercepat proses pencatatan karena hanya menggunakan kata kunci.
Mind Map dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami, mengorganisasikan dan
memvisualisasikan materi dan aktivitas belajarmya secara kreatif dan atraktif.
 Siswa dapat mempetakan apa yang didiskusikan bersama teman-temannya,
 Siswa dapat mempetakan tentang proses dan hasil observasi yang dilakukannya.
 Siswa dapat mempetakan tentang apa yang dibacanya
 Siswa dapat mempetakan tentang apa yang didengarnya.
 Siswa dapat mempetakan tentang apa yang harus dipresentasikannya di kelas, dan
 Siswa dapat mempetakan aneka aktivitas belajar lainnya, baik yang berkenaan dengan perencanaan,
pelaksaanaan maupun hasil belajarnya.
Dengan Mind Map, siswa diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan secara kreatif, sesuai dengan apa
yang dipahaminya masing-masing, bukan menjiplak pengetahuan secara membabi-buta.
Kelemahan mencatat secara tradisional
a. Saat mencatat kita menyusun secara berurutan apa yang disampaikan oleh si pembicara. Kita akan
merasa bingung untuk melihat kaitan-kaitan antar gagasan.
b. Informasi yang disampaikan pembicara untuk menjelaskan poin sebelumnya setelah kita melakukan
pengurutan catatan tidak dapat langsung ditempatkan pada poin tersebut. Seringkali terjadi
pemisahan antara poin yang sudah ditulis dengan penjelasan yang disampaikan terakhir dari si
pembicara.
Penelitian menunjukkan bahwa metode ini berlawanan dengan cara keja otak. Ketika kita mencatat poin
baru, maka kita kan lupa dengan poin yang sebelumnya. Hal ini dikarenakan otak tidak digunakan untuk
menangkap pesan dari yang kita tulis, sehingga sulit untuk mengingat kembali.

Cara menyusun Mind Mapping

1. Di tengah kertas, buatlah lingkaran dari gagasan utama.


2. Tambahkan cabang dari pusatnya untuk tiap-tiap poin kunci – gunakan pulpen
warna-warni.
3. Tulislah kata kunci pada tiap-tiap cabang, kembangkan untuk menambahkan
detail.
4. Tambahkan symbol dari ilustrasi.
5. Gunakan huruf-huruf capital.
6. Tulislah gagasan-gagasan penting dengan huruf-huruf yang lebih besar.
7. Hidupkanlah Mind Mapping kita.
8. Garisbawahi kata-kata itu dan gunakan huruf-huruf tebal.
9. Bersikap kreatif dan berani.
10. Gunakan bentuk acak untuk menunjukkan poin atau gagasan.
11. Buatlah Mind Mapping secara horizontal.
Dengan gambaran tentang peta geografis tadi, kita bisa memetakan informasi-informasi penting dari
buku, makalah, kuliah atau yang lainnya hanya dalam satu halaman kertas. Inilah salah satu kelebihan
peta pikiran. Peta pikiran tidak hanya terdiri dari satu atau dua bentuk, pembelajar bisa membuat
bentuk-bentuk sesuai kreativitas mereka. Berikut ini bentuk pola yang dapat digunakan.
Contoh bentuk kerangka mind map

Peta Pikiran
Bentuk-bentuk peta pikiran atau mind map ini tidak ada batasnya, sesuai dengan keinginan dan
kreasi pembuatnya. Peta pikiran ini dapat juga dibuat tanpa membuat lingkaran untuk setiap kata
kunci.

2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK


a. Peserta didik mengamati, memahami dan menentukan salah satu judul besar (bisa untuk mata
pelajaran tertentu atau tema tertentu) untuk dijadikan suatu mind mapping,
b. Guru BK meminta beberapa peserta didik secara random untuk mempresentasikan mind mapping
yang dibuatnya
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : XI Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : Pribadi Fase : F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : Waktu : Maret 2023 PPT, video
mengidentifikasi kekuatan dan tantangan- Jumlah Pertemuan : 2 Pertemuan pembelajaran,
tantangan yang akan di hadapi pada konteks internet
pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang
akan dipilih di masa depan
Materi : Cara mengetahui potensi diri

A. CAPAIAN LAYANAN
Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri
sendiri untuk kehidupan yang sehat

B. TUJUAN LAYANAN
1. Konseli memahami dan menyadari pentingnya mengetahui potensi diri
2. Konseli dapat menerapkan cara mengetahui potensi dirinya

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila mengidentifikasi kekuatan dan tantangan-tantangan yang akan di hadapi pada
konteks pembelajaran, sosial dan pekerjaan yang akan dipilih di masa depan
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi potensi
diri
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
KEGIATAN INTI

Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi potensi diri

Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai potensi diri pada peserta didik
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
potensi diri pada diri peserta didik. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasment Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI
CARA MENGETAHUI POTENSI DIRI

A. Pengertian Potensi Diri


Potensi artinya kemampuan atau kekuatan yang bersifat fisik maupun psikis. Namun potensi itu masih
merupakan kekuatan dasar (“Modal Dasar”) yang harus diwujudkan dan dibuktikan secara nyata. Bila tidak
demikian, maka potensi itu akan terpendam. Potensi diri adalah semua kekuatan, kelebihan, kecakapan yang
dimiliki oleh seseorang, baik yang dibawa sejak lahir (secara genetik) maupun yang diperoleh dari
pengalaman dan pelajaran (pendidikan). Potensi fisik, misalnya, terdiri atas : keadaan jasmaniah,
ukuran/bentuk dan penampilan fisik, kualitas indrawi, daya tahan tubuh, kesegaran, kebugaran, kelenturan,
kelincahan, kekuatan, kese imbangan, dan kesehatan. Potensi non fisik antara lain : intelegensi
(kecerdasan, bakat, minat, hobi, ciri/sifat kepribadian, kemantapan emosional, motivasi, sikap,
kreativitas, daya tangkap, dll.
Dewasa ini juga dikaji tentang adanya potensi kecerdasan emosional. Kecerdasan dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan dan potensi keimanan atau kecerdasan spiritual (spiritual quotient).

B. Jenis-Jenis Potensi Diri


1. Kecerdasan Intelektual (Intelectual Quotient)
2. Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient)
3. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient)
4. Kecerdasan Sosial (Social Quotient)
5. Kecerdasan AdversitI (Adversity Quotient)
6. Bakat
7. Minat (Interest)

C. Cara Mengetahui Potensi Diri


1. Sadari impian Anda
Kita semua sebagai manusia pasti memiliki impian yang ingin diwujudkan. Bisa saja ingin
menjadi orang sukses, punya uang banyak, dan sebagainya. Terkadang potensi diri dapat berasal dari sebuah
impian. Potensiini tercipta pada alam bawah sadar Anda yang berusaha untuk mewujudkan impian
tersebut. Denganmenyadari impian akan membuat Anda mengetahui potensi dalam diri Anda sendiri.
2. Ketahui hal yang Anda suka
Apakah ada hal yang Anda sukai? Setiap orang pasti memiliki beberapa hal yang mereka suka dan
pasti orangtersebut akan melakukan segala hal untuk melakukan apa yang disukainya. Meskipun hal
tersebut terjadi dalamkeadaan yang sempit dan tidak memungkinkan. Biasanya di dalam hal-hal yang
Anda suka inilah terdapat potensi diri yang luar biasa Anda miliki.
3. Ketahui kepandaian Anda
Setiap orang memiliki apa yang menjadi kemahirannya, hal tersebut biasanya adalah suatu
kepandaian mereka. Jika Anda mengetahui kepandaian diri sendiri, hal tersebut bisa digunakan sebagai
cara menemukan potensi diri sendiri.
4. Ketahui hal yang membuat Anda asyik dan Nyaman
Pasti ada suatu hal yang terbiasa Anda lakukan tanpa bosan. Anda merasa nyaman dan mampu untuk
melakukannya selama mungkin. Ketika Anda mengerjakannya begitu mengasyikan dan seperti tanpa beban
dalam mengerjakannnya. Hal tersebut jika Anda dalami bisa saja menjadi potensi diri yang Anda cari.
Bertanya kepada orang lain Apabila Anda menilai diri Anda sendiri, pasti penilaiannya akan kurang tepat.
Itu karena setiap orang akan bersikap objektif terhadap dirinya sendiri. Mintalah bantuan kepada orang
lain seperti keluarga, sahabat, orang di sekitar untuk mengetahui potensi diri sendiri. Jangan malu
untuk melakukannya karena ini untuk kebaikan Anda sendiri.
5. Ketahui Hal yang Paling Cepat Anda Pelajari
Ada orang yang susah dalam melakukan sesuatu meskipun ia sudah berusaha secara sungguh-
sungguh. Ada juga pula orang yang mampu melakukan sesuatu walaupun hanya mencobanya sedikit
saja. Jika Anda termasuk dalam dalam golongan kedua berarti bidang tersebut merupakan potensi diri
Anda sendiri.
6. Melakukan Metode Pengelompokan Aktivitas
Buatlah tiga buah catatan yang berisi dari aktivitas yang sesuai dengan potensi , yang kedua
aktifitas yang agak meragukan dengan potensi, dan yang terakhir tidak sesuai dengan potensi.
Seleksilah aktifitas yang sesuai potensi dan kembangkanlah agar menjadi lebih baik. Metode
pengelompokan aktivitas sangat efektif sebagai cara melihat potensi diri sendiri. Emang benar dalam
kehidupan ini, untuk mendapatkan apa yang kita cari tidak akan berjalan dengan mudah. Untuk
mencapainya kita harus melakukan niat, usaha, dan kerja keras. Begitu juga dengan cara mengetahui
potensi diri yang terpendam, jika Anda sudah melakukan tindakan diatas dengan baik, maka secara bertahap
Anda akan melihat secara langsung potensi dalam diri sendiri. Namun bila Anda menginginkan agar
lebih cepat dan efektif bisa menggunakan Terapi Otak True Potential.

D. Cara-Cara Mengembangkan Potensi Diri


Cara mengembangkan potensi diri sebenarnya sangat mudah. Hanya saja, Anda harus mengetahui
lebih dahulu tentang diri Anda sendiri. Kenali lebih dalam apa yang Anda sukai, inginkan, dan wujudkan.
Sayangnya, tidak semua orang mampu untuk menyatukan ketiga hal tersebut agar menjadi satu tujuan besar,
yaitu menjadi diri sendiri yang berkualitas. Alhasil, ada beberapa orang yang bisa langsung
mengetahui potensi
dirinya. Namun, banyak pula yang perlu pancingan terlebih dahulu agar potensi dirinya menjadi terlihat.
Tidak hanya sampai di situ, pada saat potensi diri sudah terlihat, apa yang harus dilakukan?
Bagaimana cara mengembangkannya? Nah, bagi Anda yang sampai saat ini masih bingung cara
mengembangkan potensi diri, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
1. Mengenali Diri Lebih Dalam
Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengenal lebih dalam tentang diri sendiri. Selidikilah
hal apa saja yang membuat Anda merasa nyaman untuk melakukannya, bahkan tidak pernah merasa
bosan. Tidak hanya itu, Anda juga perlu melihat apakah Anda termasuk orang yang mampu memecahkan
suatu persoalan dengan mudah. Kenali apakah diri Anda mampu menjadi seorang leadership saat berada di
sekitar teman-teman.Dengan mengetahui diri lebih dalam, Anda akan lebih bisa mengasah kemampuan
Anda tersebut agar lebih menonjol dan mumpuni. Anda tidak perlu tergoda untuk meniru kemampuan orang
lain. Sebab, setiap orang mempunyai kemampuan berbeda.
2. Merumuskan Tujuan Hidup
Cara kedua adalah dengan merumuskan tujuan hidup Anda. Ingat, hidup Anda tidak akan berarti tanpa
adanya suatu tujuan. Tujuan hidup juga akan lebih memudahkan Anda dalam mengatur strategi-
strategi jitu agar tujuan tersebut dapat terwujud dengan sempurna, bahkan dalam waktu yang tidak lama.
Ibarat sebuah bus, dengan mengetahui tujuan akhir pemberhentian bus, maka Anda akan lebih mudah
mencari jalan menuju tempat tersebut. Saat tujuan pertama sudah tercapai, tetapkan tujuan selanjutnya
dengan target lebih tinggi. Begitu seterusnya, hingga hidup Anda setiap saat akan terasa bermakna dan
berwarna. Nikmati segala liku-liku perjuangan Anda saat mencapai tujuan tersebut.

3. Menguatkan Niat
Niat merupakan pondasi untuk terwujudnya tujuan hidup. Semakin kuat niat yang ada dalam dada
Anda, semakin kuat juga Anda berjuang untuk mendapatkan cita-cita Anda. Niat yang kuat juga akan
mampu mengatasi berbagai rintangan yang pasti akan menghadang saat Anda ingin mewujudkan tujuan
hidup. Potensi yang ada dalam diri Anda pun akan cepat terdeteksi saat Anda mempunyai niat yang kuat.
Oleh karena itu, jangan pernah kendor dalam memantapkan niat. Jangan menetapkan niat setengah-setengah,
karena perjuangan yang pernah Anda lakukan akan sia-sia belaka tanpa hasil.
4. Bersikap Terbuka terhadap Kritikan
Orang yang ingin maju harus mempunyai sikap terbuka dalam menerima kritikan. Ingat, manusia tidak
ada yang sempurna. Kekhilafan sudah menjadi kodratnya manusia. Oleh karena itu, jangan pernah merasa
benar sendiri. Benar bagi diri Anda, bisa jadi salah bagi orang lain. Terimalah semua kritikan yang masuk
dalam diri Anda. Jadikan kritikan tersebut sebagai pelecut bagi Anda untuk instropeksi diri agar menjadi
manusia lebih baik lagi. Jangan pula karena kritikan yang masuk, Anda menjadi down dan enggan untuk
bangkit. Namun begitu, Anda juga perlu menyeleksi kritikan yang masuk. Jika memang sangat membangun,
jadikan sebagai bahan untuk berbenah diri. Namun, jika kritikan tersebut hanya membuat potensi diri Anda
menjadi tertahan, sisihkanlah.
5. Membuang Pikiran Negatif
Ibarat kendaraan, pikiran merupakan setirnya. Jika Anda selalu berpikiran negatif terhadap diri Anda,
nilai itulah yang nantinya benar-benar akan muncul dalam diri Anda. Sebaliknya, jika Anda selalu
berpikiran positif terhadap diri Anda, maka aura positif juga akan muncul dari dalam diri Anda. Oleh
karena itu, jangan biarkan pikiran negatif hinggap di benak Anda. Buang jauh-jauh semua pikiran yang
hanya akan mengganggu tujuan Anda dalam menggali potensi diri. Jangan percaya jika ada yang
mengatakan bahwa Anda tidak mempunyai kelebihan. Setiap manusia pasti mempunyai kelebihan. Tinggal
Anda mampu menemukannya tidak. Dan, yang terpenting, bagaimana pikiran akan mengarahkan Anda
dalam menemukan potensi Anda tersebut.
6. Berada di Lingkungan Positif
Menetapkan pikiran positif tidak akan maksimal jika Anda masih berkumpul dengan lingkungan yang
justru akan menjatuhkan pikiran Anda. Begitu juga dalam hal penggalian potensi diri.Salah dalam memilih
lingkungan, maka akan berpengaruh terhadap hasil penggalian potensi diri. Oleh karena itu, cobalah untuk
mencari lingkungan yang positif. Pilihlah teman-teman yang dapat mendukung Anda dalam menggali
potensi diri, bukan menjatuhkan. Bahkan, biasanya keberadaan teman-teman yang positif secara tidak
langsung juga akan membua t Anda selalu bersemangat dalam mencapai tujuan hidup.
7. Mencoba Hal Baru dan Selalu Optimis
Untuk mengembangkan potensi diri, jangan ragu untuk mencoba hal baru. Sebab, bisa jadi hal baru
tersebut justru menjadi potensi Anda yang paling besar. Meskipun ris iko yang akan Anda alami juga tidak
kecil, namun jangan takut mencoba hal baru. Selalu optimis bahwa setiap hal yang Anda lakukan selalu
berhasil perlu selalu ditanamkan dalam hati. Sebab, sikap optimis ini akan menjadi pendorong Anda untuk
semangat mewujudkan tujuan hidup apa pun yang terjadi. Itulah beberapa cara mengembangkan potensi
diri. Jangan sekali-kali Anda berpikiran tidak mempunyai potensi. Setiap manusia diciptakan dengan
segala kelebihannya. Ini artinya, Anda pasti mempunyai potensi diri, yang bisa jadi lebih baik dari yang lain.

ESAI

1. Sebut dan jelaskan potensi dirimu yang selama ini kamu ketahui!
2. Sebutkan cara-cara yang sudah kamu terapkan selama ini untuk mengetahui potensi dirimu!
3. Setelah mendengar penjelasan dari guru BK, cara-cama mana saja yang baru kamu ketahui sekarang?
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : XII Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : Pribadi Fase : F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : mandiri Waktu : Januari 2023 PPT, video
Jumlah Pertemuan : 4 Pertemuan pembelajaran,
internet
Materi : Menjaga kesehatan reproduksi

A. CAPAIAN LAYANAN
Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita

B. TUJUAN LAYANAN
1. Konseli memahami dan menyadari pentingnya menjaga kesehatan reproduksi remaja
2. Konseli dapat menjaga kesehatan reproduksi remaja dalam kehidupan sehari-hari

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila mandiri
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi menjaga
kesehatan reproduksi
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
KEGIATAN INTI

dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi menjaga kesehatan reproduksi
Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai materi menjaga kesehatan reproduksi
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
materi menjaga kesehatan reproduksi. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


2. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasmenti Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI
CARA MENJAGA KESEHATAN REPODUKSI REMAJA

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Usia remaja ditandai dengan
berbagai perubahan yang terjadi pada diri seseorang baik perubahan emosi, psikis, maupun fisik. Perubahan-
perubahan yang terjadi pada remaja ini dapat berpengaruh pada masa pubertas sehingga membuat remaja
lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ reproduksi dan perilaku seksualnya. Namun, pada usia remaja
ini, mereka dituntut untuk mengendalikan dorongan seksualnya selama masa tersebut.
Apa itu kesehatan reproduksi (kespro)? Kesehatan reproduksi sendiri adalah segala hal yang
berhubungan dengan kesehatan seksual hingga pendidikan seksual yang bertujuan untuk menjaga, mencegah
dan mengembalikan fungsi organ seksual dari gangguan. Dilansir laman PKBI DIY, tujuan utama kesehatan
reproduksi adalah memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada setiap individu dan pasangannya
secara komprehensif. Khususnya pada remaja agar setiap individu mampu menjalani proses reproduksinya
secara sehat dan bertanggungjawab. Serta terbebas dari perlakuan diskriminasi dan kekerasan, termasuk di
dalamnya pengakuan dan penghormatan atas hak-hak kesehatan reproduksi dan seksual sebagai bagian
integral dari Hak Azasi Manusia. Selain itu, tujuan lain dari kespro juga untuk melindungi remaja dari resiko
pernikahan usia dini, kehamilan yang tidak dikehendaki, aborsi tak aman, IMS hingga kekerasan seksual.
Sehingga, dalam hal ini, orang tua dan guru memiliki peran penting untuk membantu dalam mendampingi
dan memberikan pengetahuan soal seksualitas serta kesehatan reproduksi pada remaja. Sebab, apabila
terdapat persepsi dan pengetahuan yang salah, dapat berisiko buruk pada kesehatan reproduksi remaja.
Kementrian Kesehatan, melalui laman promkes.kemkes.go.id, mengatakan setidaknya masing-masing
remaja harus memiliki pengetahuan dasar mengenai reproduksi, seperti mengenalkan proses, fungsi, dan
sistem reproduksi. Selain itu remaja juga harus mengetahui jenis penyakit atau infeksi menular seksual,
mampu menghindari kekerasan seksual, serta membangun kepercayaan diri dengan tujuan untuk
menghindari perilaku berisiko. Sementara itu, selain harus memahami soal kespro dan seksualitas, remaja
juga perlu diajak berdiskusi tentang pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi.
Cara menjaga kesehatan alat reproduksi Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan remaja untuk
menjaga kesehatan alat reproduksinya.
1. Memakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab
2. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat
3. Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali dalam sehari
4. Bagi perempuan, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan dari arah
depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke dalam vagina
5. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat guna mencegah terjadinya penularan penyakit
menular seksual serta menurunkan risiko kanker penis.

Untuk perempuan yang mulai memasuki masa menstruasi juga harus memperhatikan kebersihan alat
reproduksi saat menstruasi. Cara menjaga kebersihan reproduksi saat menstruasi dapat dilakukan
dengan:
1. Pilihlah pembalut yang bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan nyaman saat dipakai
2. Ganti pembalut secara berkala, antara 3 hingga 5 kali dalam sehari
3. Bersihkan vagina terlebih dulu sebelum mengganti pembalut. Membersihkan vagina sebainya
dilakukan dengan air mengalir dan sebaiknya hindari penggunaan sabun - Cuci tangan sampai bersih
usai membuang pembalut serta sebelum mengganti pembalut
4. Rutin mengganti celana dalam untuk menghindari resiko tidak nyaman di sekitar vagina. Pastikan
memakai celana dalam yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat. Bagi mereka yang sering
mengalami nyeri saat menstruasi, mengompres perut bagian bawah dengan air hangat, melakukan
olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup mampu membantu mengurangi rasa nyeri. Akan tetapi,
bila nyeri terjadi hingga berhari-hari dan menggangu aktivitas, sebaiknya hubungi dokter untuk
mengonsultasikannya.

ESAI

1. Jelaskan bagaimana cara kamu dalam menjaga kesehatan reproduksi selama ini?
2. Setelah mendengar penjelasan dari Guru BK, jelaskan hal-hal apa saja yang selama ini kamu anggap
salah atau belum pernah kamu lakukan dalam menjaga kesehatan reproduksi remaja dalam kehidupan
sehari-hari
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : X Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : belajar Fase : E Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : Waktu : Oktober 2023 PPT, video
Memperoleh dan memproses informasi Jumlah Pertemuan : 4 Pertemuan pembelajaran,
gagasan internet
Materi : Belajar efektif

A. CAPAIAN LAYANAN
Mengembangkan ragam alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah secara objektif menggunakan konsep
ilmu pengetahuan dan perilaku belajar serta konsekuensinya

B. TUJUAN LAYANAN
1. Konseli mengerti cara belajar secara efektif
2. Konseli dapat menerapkan cara belajar efektif pada diri

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila Memperoleh dan memproses informasi gagasan
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi belajar
efektif
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
KEGIATAN INTI

dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi belajar efektif
Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai materi cara belajar efektif
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
materi cara belajar efektif. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


2. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasmenti Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI
BELAJAR EFEKTIF, EFISIEN DAN MENYENANGKAN
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan
yang telah dipelajari ( Bari Djamarah, 1994: 21). Menurut James O. Wittaker belajar dapat didefinisikan sebagai
proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. sedangkan menurut
Cronbach belajar yang efektif adalah melalui penglaman. Dan menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses
dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek dan latihan (Dalyono, 2006: 104).

Belajar dikatakan sebagai suatu proses karena perubahan tingkah laku yang terjadi melalui suatu tahapan-
tahapan yang pada akhirnya menjadi suatu hasil belajar. Misalnya: Seorang anak yang ingin dapat berjalan, maka
ia mulai dilatih oleh orangtua, merangkak, berdiri,dituntun untuk mulai melangkah yang pada akhirnya si anak bisa
mulai berdiri dan mulai sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya dan kemudian ia mulai dapat berjalan dengan
sempurna.

Demikian juga bila seorang siswa ingin mengetahui,dapat serta memahami sesuatu dengan baik maka ia
harus melalui proses yang disebut proses belajar. Proses belajar akan menghasilkan perubahan yang bersifat
“Intensional (disengaja)”,positif,aktif,efisien,efektif dan fungsional.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Belajar itu merupakan aktivitas fisik dan mental yang tidak berdiri sendiri, tetapi keberhasilan belajar ditentukan
oleh banyak faktor. Faktor-faktor itu bisa berasal dari dalam diri sendiri (faktor Internal) dan faktor dari luar (faktor
eksternal). Faktor-faktor tersebut diantaranya :
Kondisi internal

Kondisi ini adalah kondisi yang berasal dari dalam diri siswa yang meliputi :
1. Fisik / Jasmaniah, artinya apabila secara umum kondisi seseorang apabila dikatakan sehat,maka akan
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajarnya. Misalnya : siswa kondisi sakit : secara tiba-tiba terjadi sakit
kepala,sakit perut, siswa sedang menjalani perawatan operasi, amandel,jantung,paru-paru,kecelakaan lalu lintas
sejenisnya
2. Psikis / Kejiwaan, artinya apabila kondisi kejiwaan seseorang dalam belajar kurang stabil,maka akan
mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya. Misalnya : Siswa diliputi rasa ketakutan, kecemasan,
adanya konflik-konflik batin, diliputi rasa kekecewaan,serta gangguan psikis lainnya.
3. Adanya Kemauan ( Niat ) yang muncul dari daalam diri individu. Dan kemauan atau niat tersebut benar-benar
tulus. Maka akan mempengaruhi aktivitas belajar dan hasil belajarnya..Misalnya : Siswa niat belajar dengan
sungguh-sungguh karena belajar/ sekolah itu merupakan suatu kebutuhan diri sendiri apabila ingin mencapai
masa depan yang gemilang. Siswa juga berniat bahwa : “saya harus menjadi orang yang sukses dan berhasil
dalam sekolah dan karir saya”. “Saya tidak boleh bermalas malasan dalam hidup ini, saya harus bekerja keras”.
4. Kecerdasan ( IQ)
Faktor kecerdasan (IQ) ini juga sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang. Seseorang yang
dikategorikan mempunyai IQ Normal (100-110) menurut hasil psykhotes),maka ia disimpulkan akan mampu
mengikuti belajar di sekolah-sekolah umum dengan lancar, selama ia tidak mengalami gangguan-gangguan
lainnya. Demikian juga apabila seseorang mempunyai kecerdasan dibawah normal, tentunya akan
mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar disekolah jika dibanding dengan seseorang yang berkecerdasan
normal.
5. Minat
Minat juga menentukan aktivitas dan hasil belajar seseorang. Minat adalah tertarik yang kuat terhadap obyek
tertentu. Apabila seseorang dalam belajarnya sudah tidak mempunyai rasa ketertarikan yang kuat terhadap
obyek yang dipelajari tentunya aktivitas dan hasil belajar yang dicapai juga tidak optimal. Demikian juga
sebaliknya. Oleh karena itu perlu seseorang terus menerus untuk belajar mencintai,menyenangi suatu obyek
belajar sehingga pada akhirnya mampu dengan seutuhnya tertarik yang kuat dan mencintai dengan setulus-
tulusnya obyek belajar tersebut, yang pada akhirnya motivasi belajar semakin meningkat untuk mencapai
keberhasilan dalam belajarnya.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk mencapai suatu hasil tertentu / suatu perbuatan.
Motivasi bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal. Motivasi Internal
adalah dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Misalnya ; Belajar adalah suatu kebutuhan untuk masa
depan, dan sejenisnya. Sedangkan motivasi eksterinsik adalah dorongan yang dilakukan oleh seseorang karena
adanya faktor dari luar. Misalnya : Hadiah/Reward. Siswa akan dapat hadiah apabila nilai hasil belajarnya di
atas 80. Kedua motivasi tersebut sudah dilaksanakan baik oleh orangtua,guru atau suatu lembaga. Alangkah
baiknya seseorang memiliki motivasi internal yang kuat, sehingga aktivitas dan hasil belajar yang diharapkan
dapat tercapai.

Kondisi Eksternal
Kondisi eksternal meliputi kondisi lingkungan di mana siswa berada. Kondisi lingkungan adalah keadaan
alam sekitar siswa yang mempengaruhi kegiatan belajarnya baik lingkungan personal maupun lingkungan-
lingkungan material (sarana prasarana). Kondisi eksternal tersebut yaitu :
1. Sarana dan Prasarana
Sarana prasarana penunjang keberhasilan belajar juga mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seseorang.
Sarana dan prasarana ini juga bisa dari siswa dan dari lembaga pendidikan. Misalnya di rumah mempunyai
sarana dan prasarana penunjang keberhasilan belajar, sedangkan di sekolah sarana dan prasarana penunjang
belajar juga lengkap, maka kemungkinan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal akan tercapai. Sarana dan
prasarana belajar misalnya ; buku-buku paket, buku catatan,ruang laboratorium, komputer, laptop, conect
internet (hotspot), dan sejenisnya
2. Lingkungan Sekitar
Lingkungan dimana individu tinggal dan lingkungan bermain individu akan sangat mempengaruhi aktivitas
dan hasil belajar. Apabila lingkungan sekitar sangat mendukung kemajuan individu,maka keberhasilan belajar
dapat tercapai. Demikian juga sebaliknya, termasuk didalamnya adalah lingkungan bermain dan kelompok
individu. Oleh sebab itu seseorang harus bijak dalam menyikapi dirinya untuk hidup bermasyarakat, artinya
mampu memilih mana yang bermanfaat dan mana yang tidak.

Ada 3 hal yang mendukung terhadap cara belajar efektif diantaranya :


1. Belajar Mandiri
Yaitu sebuah konsep pembelajaran atas inisiatif sendiri bukan belajar sendiri, kedua hal itu sangat berbeda
artinya, yang benar adalah belajar atas inisiatif diri sendiri karena dengan begitu diri kita akan merasa teringat
akan hal yang kita pelajari karena kita tertarik pada hal tersebut. Cara ini adalah cara paling efektif untuk belajar
sehingga kita terus mengingatnya, tetapi cara ini juga sangat sulit karena butuh kemauan pada dirinya sendiri.
Dan kemauan itu tumbuh dengan sendirinya karena kebiasaan diri orang tersebut.
2. Media belajar
Media belajar adalah sebuah sarana kita yang akan membantu kita dalam belajar karena kita tinggal membaca
dari media itu sehingga kita sudah tinggal memahami hal tersebut ini juga butuh kita cari sesuai yang akan kita
pelajari. Bentuk sumber belajar banyak diantaranya ; buku, transparansi, film dengan topik tertentu, internet,
dan sebagainya.
3. Strategi atau cara belajar
Strategi belajar efektif sangat penting untuk mencapai presatasi belajar yang ingin dicapai. Berikut adalah
beberapa strategi dalam belajar supaya efektif dan efisein, diantaranya :
Strategi Belajar Efeketif dan Efisien
1. Siapkan buku-buku materi pelajaran yang akan dipelajari dan kumpulkan dengan rapi di atas meja belajar.
2. Mulailah pelajari buku paket atau buku catatan untuk jam pertama dan seterusnya
3. Jangan terlalu lama membaca buku pelajaran, uapayakan kira-kira 20 menit
4. Pahami setiap alenia materi yang dipelajari
5. Catat hal-hal yang penting dalam buku anda,jika belum dimengerti maka tanyakan pada guru atau teman
yang mengerti
6. Untuk pelajaran non eksakta ( yang tidak menggunakan rumus-rumus), cobalah sambil berbicara sendiri
layaknya seorang guru ketika berdiri di depan kelas. Hal itu untuk menguji berapa persen anda menguasai
materi yang baru dipelajari.
7. Untuk pelajaran eksakta (menggunakan rumus-rumus), upayakan anda tulis rumus-rumus tersebut pada
folio, karton manila dsb. Tempelkan/gantungkan pada tempat belajarmu atau di kamarmu agar sering
terlihat dan mudah untuk mengingatnya
8. Kerjakan latihan-latihan soal sebanyak-banyaknya dan catat temuan-temuan soal yang belum dimengerti
untuk ditanyakan kepada teman atau guru yang mengerti
9. Seringlah mendiskusikan atau menanyakan soal-soal atau materi pelajarnmu baik dengan teman maupun
bapak/ibu guru
10. Upayakan kelompok belajar kecil yang solid
Stevent R. Covey dalam bukunya berjudul Seven Habits of Highly Effective People, memaparkan tujuh
langkah yang bisa Anda kembangkan untuk mendapatkan belajar yang efektif.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : X & XI Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : belajar Fase : E&F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : Waktu : Oktober 2023 PPT, video
Memperoleh dan memproses informasi Jumlah Pertemuan : 4 Pertemuan pembelajaran,
gagasan internet
Materi : Perilaku mencontek

A. CAPAIAN LAYANAN
Mengembangkan ragam alternatif pengambilan keputusan dan pengentasan masalah secara objektif menggunakan konsep
ilmu pengetahuan dan perilaku belajar serta konsekuensinya

B. TUJUAN LAYANAN
1. Konseli mengerti dan memahami dampak negatif perilaku mencontek
2. Konseli dapat mengimplementasikan budaya tidak mencontek

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila Memperoleh dan memproses informasi gagasan
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Perilaku
mencontek
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
KEGIATAN INTI

dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi Perilaku mencontek
Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai materi Perilaku mencontek
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
materi Perilaku mencontek. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP 1. Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


2. Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasmenti Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.19950824202221201
RINGKASAN MATERI
MENYONTEK, PENYEBAB DAN MASALAHNYA

Pengertian menyontek atau menjiplak atau ngepek menurut Purwadarminta sebagai suatu kegiatan
mencontoh / meniru / mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. Cheating (menyontek)
menurut Wikipedia Encyclopedia sebagai suatu tindakan tidak jujur yang dilakukan secara sadar untuk
menciptakan keuntungan yang mengabaikan prinsip keadilan. Ini mengindikasikan bahwa telah terjadi
pelanggaran aturan main yang ada.
Abdullah Alhadza dalam Admin (2004) mengutip pendapat dari Bower (1964) yang mendefinisikan
“cheating is manifestation of using illigitimate means to achieve a legitimate end (achieve academic
success or avoid academic failure),” maksudnya “menyontek” adalah perbuatan yang menggunakan cara-
cara yang tidak sah untuk tujuan yang sah/terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademis atau
menghindari kegagalan akademis.
Nyontek sering kali dipahami dan merupakan sikap pecundang yang menginginkan hasil paling
bagus tanpa harus bersusah payah. Biasanya, nyontek dilakukan oleh para siswa yang sedang
mengerjakan soal ulangan atau ujian, dan yang bersangkutan tidak mempersiapkan penguasaan
bahan/materi pelajaran yang memadai dengan berbagai alasan. Mereka menyontek pekerjaan temannya
yang dianggap lebih pintar atau mengerjakan soal dengan jawaban yang dilihatnya dari catatan yang
sudah dipersiapakan. Catatan ini bisa berupa apa saja, buku-buku, atau catatan kecil lainnya.

Faktor Penyebab Menyontek

Menurut Nugroho (2008), yang menjadi penyebab munculnya tindakan ”menyontek” bisa dipengaruhi
beberapa hal. Baik yang sifatnya berasal dari dalam (internal) yakni diri sendiri maupun dari luar
(eksternal) misalnya dari guru, orang tua maupun sistem pendidikan itu sendiri.

1. Faktor dari dalam diri sendiri


• Kurangnya rasa percaya diri pelajar dalam mengerjakan soal. Biasanya disebabkan ketidaksiapan
belajar baik persoalan malas dan kurangnya waktu belajar.
• Orientasi pelajar pada nilai bukan pada ilmu.
• Sudah menjadi kebiasaan dan merupakan bagian dari insting untuk bertahan.
• Merupakan bentuk pelarian/protes untuk mendapatkan keadilan. Hal ini disebabkan pelajaran
yang disampaikan kurang dipahami atau tidak mengerti dan sehingga merasa tidak puas oleh
penjelasan dari guru/dosen.
• Melihat beberapa mata pelajaran dengan kacamata yang kurang tepat, yakni merasa ada pelajaran
yang penting dan tidak penting sehingga mempengaruhi keseriusan belajar.
• Terpengaruh oleh budaya instan yang mempengaruhi sehingga pelajar selalu mencari jalan keluar
yang mudah dan cepat ketika menghadapi suatu persoalan termasuk test/ujian.
• Tidak ingin dianggap sok suci dan lemahnya tingkat keimanan.

2. Faktor dari Guru


• Guru tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan baik sehingga yang terjadi tidak ada
variasi dalam mengajar dan pada akhirnya murid menjadi malas belajar.
• Guru terlalu banyak melakukan kerja sampingan sehingga tidak ada kesempatan untuk membuat
soal-soal yang variatif. Akibatnya soal yang diberikan antara satu kelas dengan kelas yang lain
sama atau bahkan dari tahun ke tahun tidak mengalami variasi soal.
• Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text book.
• Tidak ada integritas dan keteladan dalam diri guru berkenaan dengan mudahnya soal diberikan
kepada pelajar dengan imbalan sejumlah uang.
3. Faktor dari Orang Tua
• Adanya hukuman yang berat jikalau anaknya tidak berprestasi.
• Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan masing-masing dari anaknya,
sehingga yang terjadi pemaksaan kehendak
4. Faktor dari Sistem Pendidikan
• Meskipun pemerintah terus memperbaharui sistem kurikulum yang ada, akan tetapi sistem
pengajarannya tetap tidak berubah, misalnya tetap terjadi one way yakni dari guru untuk siswa.
• Muatan materi kurikulum yang ada seringkali masih tumpang tindih dari satu jenjang ke jenjang
lainnya yang akhirnya menyebabkan pelajar/siswa menganggap rendah dan mudah setiap materi.
Sehingga yang terjadi bukan semakin bisa melainkan pembodohan karena kebosanan.

Akibat Menyontek

Bagi yang menyontek ketahuan oleh pengawas dapat dipastikan bagaimana kisah selanjutnya. Bisa
dikeluarkan dari ruang ujian dan menanggung malu, dan bahkan lebih fatal lagi adalah adalah
didiskualifikasi dan dinyatakan tidak lulus ulangan. Ilmu yang didapatkan dengan tidak jujur, biasanya
tidak membawa barokah. Jangan-jangan mereka yang menganggur setelah lulus karena ilmu yang
diperolehnya selama sekolah didapatkannya dengan cara yang tidak jujur pula. Hannya Tuhan yang tahu.

Cara Penanggulangan menyontek


Dari uraian di atas dapat diidentifikasi bahwa ada empat faktor yang menjadi penyebab menyontek
yaitu:
(1) Faktor individual atau pribadi dari penyontek,
(2) Faktor lingkungan atau pengaruh kelompok
(3) Faktor sistem evaluasi dan
(4) Faktor guru/dosen atau penilai.
Berkenaan dengan asas moral di atas, dapat ditegaskan bahwa yang terpenting dalam pendidikan moral
adalah bagaimana menciptakan faktor kondisional yang dapat mengundang dan memfasilitasi seseorang
untuk selalu berbuat secara moral dalam ujian (tidak “menyontek”) maka caranya adalah mengkondisikan
keempat faktor di atas ke arah yang mendukung, yaitu sebagai berikut:
1) Faktor pribadi dari penyontek
(a) Bangkitkan rasa percaya diri
(b) Arahkan self consept mereka ke arah yang lebih proporsional
(c) Biasakan mereka berpikir lebih realistis dan tidak ambisius
2) Faktor Lingkungan dan Kelompok
Ciptakan kesadaran disiplin dan kode etik kelompok yang sarat dengan pertimbangan moral.

3) Faktor Sistem Evaluasi


(a) Buat instrumen evaluasi yang valid dan reliable (yang tepat dan tetap)
(b) Terapkan cara pemberian skor yang benar-benar objektif
(c) Lakukan pengawasan yang ketat
(d) Bentuk soal disesuaikan dengan perkembangan kematangan peserta didik dan dengan
mempertimbangkan prinsip paedagogy serta prinsip andragogy.

4) Faktor Guru/ Dosen


(a) Berlaku objektif dan terbuka dalam pemberian nilai.
(b) Bersikap rasional dan tidak ”menyontek” dalam memberikan tugas ujian/tes.
(c) Tunjukkan keteladanan dalam perilaku moral.
(d) Berikan umpan balik atas setiap penugasan.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 ARJASA
Desa Kolo-kolo Kec. Arjasa Kangean Kab. Sumenep
Email : smkn1arjasa@gmail.com, Website : http://www.smkn1arjasa.sch.id
SUMENEP

MODUL (RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN)


Komponen Layanan : Layanan dasar Sasaran Layanan : XI Durasi : 1 x 45 menit
Bidang Layanan : karir Fase : F Media : LCD proyektor,
Profil Pelajar Pancasila : mandiri Waktu : Agustus 2022 PPT, video
Jumlah Pertemuan : 2 Pertemuan pembelajaran,
internet
Materi : Hidup hemat

A. CAPAIAN LAYANAN
Memiliki kemandirian perilaku ekonomis

B. TUJUAN LAYANAN
1. Peserta didik mampu menampilkan hidup ulet dan cerdas mengelola keuangan, sungguh-sungguh dan kompetitif
atas dasar kesadaran sendiri.
2. Peserta didik dapat menunjukkan upaya hidup hemat.
3. Peserta didik mampu menganalisis kebutuhan dan keinginan dalam hidup.

C. LANGKAH-LANGKAH PELAYANAN

PENDAHULUAN  Guru memberi salam dan memimpin berdoa.


 Guru mengecek kehadiran peserta didik dan memberi motivasi terkait profil pelajar
Pancasila mandiri
 Guru menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran tentang topik yang akan diajarkan
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan langkah pembelajaran
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskannya kembali. Mereka diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi hidup
hemat
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
KEGIATAN INTI

Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi hidup hemat

Collaboration Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi
mengenai hidup hemat
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan ditangapi peserta didik lain.

Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah dipelajari terkait
hidup hemat peserta didik. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami

PENUTUP  Guru bersama peserta didik merefleksikan pengalaman belajar


 Guru memberikan penilaian lisan secara acak dan singkat
 Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

D. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


1. Asasment Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik dan sikap
atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Asasment Hasil : Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain: merasakan suasana yang
menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Arjasa, 18 Juli 2022


Kepala Sekolah Guru Bimbingan dan Konseling

Tri Herwidyatmono, S.Pd Dewi Sufiyanti, S.Pd


NIP. 19730205 199903 1 008 NIP.199508242022212019
RINGKASAN MATERI

ATURLAH UANGMU!
Pentingnya Mengatur Uang
Tidak bisa dipungkiri jika uang adalah hal yang paling utama pada zaman sekarang ini. Tanpa uang,
kita tidak dapat melakukan apa-apa. Uang mengontrol segalanya. Karena peran penting uang dalam
kehidupan kita, maka perlu kita sadari untuk lebih dapat mengatur uang sebelum semuanya terlambat.
Belakangan ini semakin marak produk-produk yang menarik hati dan juga menarik uang. Tidak
jarang banyak di antara kita yang tidak tahu kemana perginya uang kita. Kenapa hal ini bisa terjadi?
Terkadang kita tanpa sadar membelanjakan uang kita tanpa pandang bulu. Untuk beli ini, untuk beli itu,
yang kadang kita sendiri tidak tahu alas an kenapa harus membelanjakan uang tanpa tujuan, alias hanya
untuk pemborosan saja. Mengatur uang sangatlah penting. Mengingat saat ini semakin langka dan susahnya
mencari pekerjaan, sehingga rupiah pun menjadi berharga. Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
uang juga berperan dalam masa depan kita. Tanpa kita sadari uang dapat kita gunakan untuk berinvestasi
jangka panjang. Dapat pula digunakan sebagai awal dari masa depan kita.
Tips Sederhana Mengatur Uang
1. Utamakan kebutuhan PRIMER Hal yang paling berkaitan dengan efektifitas pengelolaan panggaran dalam
rumah tangga atau pribadi adalah menghemat uang dengan hanya mengeluarkannya untuk keperluan yang
benar-benar Anda butuhkan, seperti apa? Hal ini tergantung pada kebutuhan Anda yang paling penting.
Anggap saja Anda tidak dapat hidup jika tidak membeli barang tersebut.
2. Buat catatan pengeluaranUntuk memulai rencana penghematan, Anda bisa mengambil pena dan
membuat catatan seberapa banyak uang yang perlu Anda keluarkan untuk kebutuhan dalam bulan ini,
dan seberapa yang harus Anda sisakan untuk ditabung. Hal ini penting untuk melihat peningkatan
keuangan Anda tiap bulannya. Buat daftar belanjaan Untuk kebutuhan sehari-hari, Anda bisa
membuat daftar belanjaan sebelum berangkat berbelanja. Mulai dengan barang yang paling besar dan
membutuhkan dana lebih, cari celah dengan harga yang masih memungkinkan Anda dapat
menisakannya untuk keperluan yang lain, lalu menurun ke skala ke barang yang lebih tidak mahal.
Orang yang tidak mempunyai daftar belanjaan biasanya akan terkejut di meja kasir.
3. Jangan mudah tergoda. Banyak dari kita yang tergoda akan yang satu ini, DISCOUNT! Hindari
bujukan discount. Sebaiknya sebwlum Anda tergiur merogoh kocek untuk membeli barang berlabel
‘discount’, piker sekali lagi apakah barang tersebut benar-benar Anda butuhkan.
4. Tabungan mini Sediakan kotak tabungan, masukan uang-uang receh kembalian ke kotak tabungan.
Dan di akhir bulan Anda bisa mengambilnya. Lumayan kan dapat digunakan untuk bayar parker atau
hal-hal kecil lain di bulan berikutnya. Itulah sedikit tips sederhana mengatur keuangan. Dari kelima
tips tersebut, yang paling penting dimiliki atau bahkan bisa mencakup kelimanya adalah
pengendalian diri Anda sendiri untuk tidak membeli barang yang tidak Anda butuhkan.
HIDUP HEMAT

8 Cara Hemat Menggunakan Uang Jajan bagi Pelajar


 Buat Daftar Belanja.
 Biasakan untuk Menabung.
 Usahakan Sarapan Sebelum ke Sekolah.
 Tidak Perlu Malu Membawa Bekal.
 Selalu Sediakan Air Minum di dalam Tas.
 Selektif dalam Membeli Barang.
 Manfaatkan Kreativitas

https://moneyduck.com/id/articles/1097-8-cara-hemat-menggunakan-uang-jajan-bagi-pelajar

ESSAY:

1. Angket
No Pertanyaan Jawaban ( ya/tidak)
1. Apakah selama ini anda selalu kekurangan dana akhir
bulan?
2. Apakah anda sudah nenganalisis kebutuhan selama
satu bulan?
3. Apakah anda sudah membuat skala prioritas untuk
kebutuhan anda?
4. Apakah anda rutin menabung?
5. Apakah anda melakukan beberapa hal untuk hidup
berhemat ( sarapan dari rumah, membawa bekal,
selektif membeli barang dll)
6. Apakah anda sudah memahami pentingnya hidup
hemat?
7. Apakah anda sudah membuat daftar belanja dalam satu
bulan?
8. Apakah anda memanfaatkan ketrampilan/skill untuk
menambah pemasukan?

2. Essay
1. Buatlah daftar belanja nda dalam satu bulan !
2. Buatlah skala prioritas dari daftar belanja anda!
3. Buatlah rencana untuk menambah pemasukan!

You might also like