1 PB
1 PB
1 PB
Abstrak:
Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang bertujuan untuk
mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana untuk disumbangkan
kepada masyarakat yang membutuhkan pembiayaan usaha dengan bagi
hasil yang sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran umum Bank Wakaf Mikro di Indonesia dan untuk mengetahui
323
Fakhruddin, Bank Wakaf Mikro …|324
potensi Bank Wakaf Mikro Sinar Sukses Bersama Bank Wakaf Mikro, Bank
Wakaf Mikro Sunan Pandanaran Yogyakarta dan Bank Wakaf Mikro
Ahmad Taqiuddin Mansur (ATQIA) dalam memberdayakan UMKM. dan
usaha menengah di Indonesia. dengan pendekatan maqashid syariah.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Hal ini terlihat dari prosedur
yang diterapkan, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif, lisan atau tertulis dan perilaku yang diamati dari orang (subyek)
itu sendiri. Penelitian ini menghasilkan Pertama, BWM Sinar Sukses
Bersama, BWM Sunan Pandanaran Sleman, D. I. Yogyakarta dan BWM
Ahmad Taqiuddin Mansur Lombok Tengah, NTB melakukan pembiayaan
kepada nasabah dengan sumber pendanaan dari Corporate Social
Responsibility (CSR). Setelah dana hibah diterima seluruhnya,
dimanfaatkan secara optimal bagi para pelaku UMKM yang menjadi
nasabah sebagai produk pembiayaan. Ketiga BWM ini merupakan lembaga
keuangan mikro yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip
syariah, sehingga semua perjanjian yang dibuat harus berpedoman pada
fatwa DSN-MUI.
Kata Kunci: bak wakaf; usaha kecil mikro menengah; maqashid syariah.
Pendahuluan
Jumlah penduduk miskin menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar
27,54 juta orang. Rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,49 orang
anggota rumah tangga1. Dengan demikian, dibutuhkan partisipasi masyarakat, salah
satunya dengan pemberdayaan ekonomi umat. Di antara elemen masyarakat yang
memiliki posisi dan fungsi strategis dalam pendampingan perekonomian
masyarakat adalah Pondok Pesantren. Pendampingan dapat dilakukan, baik oleh
tenaga pengajar, santri, dan alumni melalui kerjasama dengan pemerintah
setempat ataupun tenaga teknis pendamping, serta pemimpin daerah yang
memiliki pengaruh dan tergolong sebagai opinion leader. Dengan demikian, maka
Pondok Pesantren berpotensi besar untuk memberdayakan umat dan berperan
dalam mengikis kesenjangan ekonomi serta mengentaskan kemiskinan
khususnya masyarakat sekitar Pondok Pesantren dengan potensi 28.194 Pondok
Pesantren.2
Potensi tersebut difasilitasi oleh pemerintah dengan pendirian Bank Wakaf
Mikro (BWM) yang memiliki platform Lembaga Keuangan Mikro Syariah
(LKMS) yang bertujuan untuk mempertemukan pihak yang berkelebihan dana
untuk mendonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan pembiayaan
usaha dengan imbal bagi hasil sangat rendah. BWM merupakan LKMS yang
didirikan atas izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bertujuan untuk
menyediakan akses permodalan serta pembiayaan bagi masyarakat kecil yang
belum memiliki akses pada lembaga keuangan formal. OJK bekerja sama dengan
Pondok Pesantren mendirikan BWM untuk menyalurkan pembiayaan di
lingkungan Pondok Pesantren. BWM diharapkan dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat dan mampu mengurangi ketimpangan serta kemiskinan. Oleh
1
Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2021, Badan Pusat Statistik (BPS).
2
Data Kementerian Agama Tahun 2019
325 | De Jure: Jurnal Hukum dan Syar’iah, Vol. 13 No. 2 Tahun 2021
3
lkmsbwm.id/data_nasional Diakses tanggal 15 Oktober 2019.
4
Aziza Mistla Maghfirroh, Pengaruh Bank Wakaf Mikro terhadap Tingkat Kemiskinan Pelaku
UMKM Berdasarkan Model CIBEST (Studi Kasus BWM Berkah Rizqi Lirboyo), Jurnal Ilmiah
Universitas Brawijaya, September 2020. Hal. 15.
5
www.ojk.go.id Diakses pada 8 Desember 2019
6
https://sikapiuangmu.go.id Diakases pada 28 Januari 2020
7
Machica Roufun Nuha, Pengelolaan Dana Bank Wakaf Mikro di Lembaga Keuangan Mikro
Syariah, Wadiah: Jurnal Perbankan Syariah, IAIN Kediri, Vol 4, No 2 (2021).
Fakhruddin, Bank Wakaf Mikro …|326
locusnya saja tapi juga dalam perspektifnya8. Penelitian tentang BWM juga dilakukan
oleh Maulana Assegaf, Khairul Mursyid dengan judul Pelaksanaan Wakaf Produktif
di Bank Wakaf Mikro Syariah Denanyar Jombang9. Sebagaimana judulnya, fokus
penelitian Maulana Assegaf dan Khoirul Mursyid ini adalah tentang wakaf produktif
sehingga berbeda dengan penelitian ini. Penelitian yang menggunakan maqashid
syariah sebagai sebuah perspektif juga telah banyak dilakukan, namun dengan fokus
yang berbeda dengan penelitian ini, baik berkaitan dengan politik10, pernikahan11,
zakat12 dan wakaf13. Terdapat beberapa penelitian yang memiliki kesamaan dengan
penelitian ini, namun tetap dengan obyek yang berbeda karena membahas tentang
UMKM dan perbankan syariah, seperti Safarinda Imani dengan judul Analisis
Kesejahteraan Maqashid Syariah Pada Usaha Mikro Kecil Menengah14 dan Lasri
Nijal, dengan judul Implementasi Metode Maqashid Syariah Imam Al Syathibi Pada
Praktik Perbankan Syariah Di Indonesia15.
Jika dilihat dari lokasi penelitian, maka jenis penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif dengan mengambil tiga lokasi, yaitu BWM Sinar Sukses
Bersama Malang Jawa Timur, BWM Sunan Pandanaran Sleman, D.I. Yogyakarta,
dan BWM Ahmad Taqiuddin Mansur Lombok Tengah NTB. Lokasi tersebut dipilih
sebagai obyek penelitian karena merepresentasikan karakteristik yang berbeda secara
sosiologis antropoligis dan interaksi simboliknya. Data-data dari ketiga lokasi
penelitian ini dilakukan dengan observasi, interview, dan dokumentasi, sedangkan
analisis datanya dilakukan dengan analisis data interaktif (interactive model) yang
terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: (1) reduksi data,
(2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan/verivikasi.
Hasil dan Pembahasan
Bank Wakaf Mikro dan Pemberdayaan UMKM
Bank Wakaf Mikro (BWM) merupakan LKMS yang terdaftar dan diawasi
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang bertujuan untuk menyediakan akses
8
Lian Fuad dan Rohmah, Tinjauan Fatwa DSN MUI Nomor 19 Tahun 2001 Terhadap Implementasi
Pembiayaan Qard di Bank Wakaf Mikro Al Fitrah MAVA Mandiri Surabaya, Management of Zakat
and Waqf Journal (MAZAWA), UIN Sunan Ampell Surabaya, Vol 1, No 1 (2020)
9
Maulana Assegaf, Khairul Mursyid, Pelaksanaan Wakaf Produktif di Bank Wakaf Mikro Syariah
Denanyar Jombang, Management of Zakat and Waqf Journal (MAZAWA), UIN Sunan ampel
Surabaya, Vol 1, No 1 (2020).
10
Maimunah, Politik Islam Perspektif Maqashid Syariah, eL-Mashlahah, IAIN Palangka Raya, Vol
8, No 1 (2019)
11
Muhamad Taufiq, Nikah Sirri Perspektif Maqashid Syariah, Al-Manhaj: Journal of Indonesian
Islamic Family Law, IAIN Madura, Vol 1, No 2 (2019)
12
Miftahur Rahman Hakim, Afifuddin Kadir, Fahmi Syam, Murdiansah SA Karim, Pengunaan
Dana Zakat Pada Korban Covid-19 Perspektif Maqashid Syariah, Al-Tafaqquh: Journal of Islamic
Law, Universitas Muslim Indonesia, Vol 1, No 2 (2020)
13
M. Miftakhuddin, Khofifah Trisnah Lestari, Aniroh Aniroh, Hendri Hermawan Adinugraha,
Pendayagunaan Wakaf di Tengah Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Maqashid Al-Syariah,
IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi Kita, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Bengkalis,
Vol 10, No 1 (2021)
14
Safarinda Imani, Analisis Kesejahteraan Maqashid Syariah Pada Usaha Mikro Kecil Menengah,
Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol
Padang, Vol 4, No 1 (2019) : Januari - Juni 2019
15
Lasri Nijal, Implementasi Metode Maqashid Syariah Imam Al Syathibi Pada Praktik Perbankan
Syariah Di Indonesia, Journal of Economic, Business and Accounting (COSTING), IPM2KPE, Vol
2, No 2 (2019)
327 | De Jure: Jurnal Hukum dan Syar’iah, Vol. 13 No. 2 Tahun 2021
permodalan bagi masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga
keuangan formal. BWM berperan untuk memberdayakan komunitas di sekitar
pondok pesantren dengan mendorong pengembangan bisnis mereka melalui
pemberian dana pinjaman untuk kelompok-kelompok bisnis masyarakat
yang produktif dengan skema sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Bisnis Bank Wakaf
sumber air yang kemudian dimaknakan sebagai hukum-hukum Allah swt yang
diperuntukkan kepada manusia untuk keselamatannya di dunia dan akherat. Kata
maqashid merupakan bentuk plural atau jama’ dari kata maqshid yang menunjuk
kepada tujuan, sasaran, hal yang diminati atau tujuan akhir. Dalam bahasa Inggris
kata yang digunakan untuk makna ini adalah ends, sedangkan dalam bahasa Prancis
adalah finalite, dalam bahasa Jerman digunakan kata zweck, dan dalam Bbhasa
Yunani menggunakan kata telos16.
Maqashid syariah adalah tujuan-tujuan yang menjadi target teks-teks dan
hukum-hukum partikular untuk direalisasikan dalam kehidupan manusia, baik
berupa perintah, larangan, dan mubah serta baik untuk individu, keluarga, jama’ah
maupun umat17. Tujuan-tujuan dimaksud adalah untuk mewujudkan kemaslahatan
manusia, baik di dunia maupun di akherat dan untuk memastikannya, maka Allah
swt menetapkan hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah yang sangat
mendasar dalam kehidupan manusia yang tercakup di dalamnya masalah
pemeliharaan agama (al-din), jiwa (al-nafs), keturunan (al-nasl), akal (al-aql), dan harta
(al-mal)18. Kelima prinsip universal ini dikategorikan sebagai dharuriyyah yang secara
epistemologi mengandung kepastian yang tidak boleh diabaikan. Pengabaian kelima
prinsip ini akan menghasilkan konsekuensi yang berada jauh dari kelima prinsip
universal tersebut. Adapun dua kategori lainnya, yaitu hajiyah dan tahsiniyah yang
secara struktural tunduk pada dharuriyah dan secara substansial merupakan
pelengkapnya akan terpengaruh meskipun apapun yang mengganggu tahsiniyah akan
sedikit berpengaruh pada hajiyah. Sejalan dengan itu, maka memperhatikan ketiga
kategori tersebut berdasarkan urutan kepentingannya dimulai dari dharuriyah,
kemudian hajiyah dan diakhiri dengan tahsiniyah19. Dengan demikian, maka urutan
peringkat tersebut akan terlihat kepentingannya ketika kemaslahatan yang ada pada
masing-masing peringkat satu sama lain bertentangan. Dalam hal ini, maka peringkat
dharuriyah atau primer menempati urutan pertama karena ia merupakan penentu
adanya kemaslahatan dunia dan akherat20
Bank Wakaf Mikro Sinar Sukses Bersama Malang Jawa Timur
Bank Wakaf Mikro Sinar Sukses Bersama merupakan Lembaga Keuangan
Mikro Syariah yang terdapat di lingkungan Pondok Pesantren An- Nur II
Bululawang. Keberadaan lembaga keuangan mikro syariah di lingkup pondok
pesantren An-Nur II ini diharapkan mampu mendorong perekonomian masyarakat
di sekitar pondok pesantren serta menambah peran serta pesantren sebagai lembaga
pemberdayaan masyarakat di samping peran utamanya sebagai lembaga pendidikan
umat Islam. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada
sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan serta daya saing masyarakat. BWM
ini didirikan pada 2018 atas inisiatif pengurus pondok pesantren yang saat itu
16
Jaser Audah, Al-Maqasid untuk Pemula, Terj. Ali Abdelmon’im, SUKA-Press, UIN Sunan Kalijaga,
Yogyakarta, 2013, hal. 6
17
Yusuf al-Qardhawi, Fiqih Maqashid Syariah, Moderasi Islam antara Aliran Tekstual dan Aliran Liberal,
Terj. Arif Munandar Riswanto, Pustaka al-Kautsar, Jakarta, 2007, hal. 17
18
Busyro, Pengantar Filsafat Hukum Islam, Prenadamedia, Jakarta, 2020, hal. 116.
19
Muhammad Syukri Albani Nasution dan Rahmat Hidayat Nasution, Filsafat Hukum Islam dan
Maqashid Syariah, Kencana, Jakarta, 2020, hal. 45.
20
Akmal Bashori, Filsafat hukum Islam, Paradigma Filosofis Mengais Kebeningan Hukum Tuhan,
Kencana, Jakarta, 2020, hal. 217.
329 | De Jure: Jurnal Hukum dan Syar’iah, Vol. 13 No. 2 Tahun 2021
kumulatif pada tahun 2020 yang naik secara signifikan dibandingan beberapa
tahun sebelumnya yaitu sebesar 456 dan nasabah outstanding sebesar 307.
Kedua, Menjaga Keluarga (Hifdz al-nasl), Hifz al-nasl dimaksudkan sebagai
tujuan syari’at Islam untuk menjaga kelestarian umat manusia. Di samping itu,
juga untuk melakukan pembinaan terhadap sikap dan mental generasi penerus,
sehingga tertanam persahabatan dan persatuan di antara umat. Salah satu peran
BWM Sunan Pandanaran dalam mewujudkan hal tersebut adalah dengan
pemberdayaan UMKM di Kumpulan Usaha Masyarakat Sekitar Pesantren
(KUMPI) Sleman, Yogyakarta dengan jumlah sebanyak 81. Ketiga, Menjaga
Harta (Hifdz al-Mal), Hifz al-Mal sebagai alasan diwajibkannya pengelola BWM
Sunan Pandanaran untuk mengelola pembiayaan dengan profesional dan
melakukan pemberdayaan UMKM yang dikembangkan oleh masyarakat serta
diharamkannya transaksi riba dalam pelaksanaan pembiayaan tersebut. Output
dari hifz al-mal yang telah dilaksanakan oleh BWM Sunan Pandanaran
direpresentasikan dari jumlah pembiayaan kumulatif sebesar Rp. 685.000.00,-
dan pembiayaan outstanding sebesar Rp. 171.489.816,- pada tahun 2020.
Keempat, Menjaga Akal (Hifdz al-aql). Koridor ini berfungsi sebagai leading
(pengemuka) dan selalu terlibat dalam berbagai pengambilan keputusan.
Keterlibatan akal dalam segala hal cukup dominan, sehingga akal ini
berpotensi tetap, tidak mudah untuk berubah. Dengan kata lain, jika menurut
akal baik dan benar, maka sebuah amal atau pekerjaan itu baik dan benar
dan mestilah dilakukan atau ditinggalkan. Dalam konteks pemberdayaan
UMKM, hal ini menunjukkan jika BWM Sunan Pandanaran sebagai leading
(pengemuka) dan berkontribusi dalam pemberdayaan ekonomi umat secara
finansial. Kelima, Menjaga agama (Hifdz al-din). Di dalam Islam, agama
merupakan pedoman hidup bagi seluruh muslim, maka dalam mengambil
keputusan harus mempertimbangkan apakah agama Islam bisa terpelihara
ajarannya. Kegiatan Halaqoh Mingguan merupakan salah satu program kerja
BWM Sunan Pandanaran yang dilaksanakan dalam rangka mendukung
pemberdayaan UMKM kaitannya dengan upaya hifz al-din tersebut. Halaqoh
mingguan adalah sebuah kegiatan pertemuan antara nasabah dengan pihak
pengelola BWM dalam hal ini pendamping dan bendahara dengan
mempertemukan 3-5 KUMPI dari total 81 KUMPI yang ada di BWM Sunan
Pandaran, dalam satu waktu dan tempat secara bersamaan. Dari sisi nasabah,
kegiatan HALMI tersebut merupakan sarana terbaik untuk pendampingan yang
diberikan oleh BWM Sunan Pandanaran terhadap perkembangan usaha
nasabah serta pendampingan terhadap nilai spiritualitas dan religiusitas dari
nasabah tentunya.
Bank Wakaf Mikro KH. Ahmad Taqiuddin Mansur (ATQIA) Lombok
Tengah Nusa Tenggara Barat (NTB)
BWM KH Ahmad Taqiuddin Mansur (ATQIA) merupakan BWM yang
ada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Manshuriyah Ta'limusshibyan Lombok
Tengah, NTB. BWM ini berada di lokasi yang sangat strategis dengan tujuan
memaksimalkan peran pesantren dalam program pemberdayaan masyarakat
miskin produktif, maka dari itu, BWM ATQIA yang saat ini menjadi BWM
pertama dan terbesar di NTB mempunyai peran dalam meningkatkan standar
hidup nasabahnya. Pertama, BWM ATQIA berperan dalam meningkatkan
333 | De Jure: Jurnal Hukum dan Syar’iah, Vol. 13 No. 2 Tahun 2021
akad yang bermotif sosial yaitu qordhul hasan dan akad yang berorientasi
komersial yaitu musyarakah.
Kesimpulan
Berdasarkan analisa tentang BWM dalam pemberdayaan UMKM
sebagaimana dijelaskan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Pertama, BWM Sinar Sukses Bersama Malang Jawa Timur, BWM Sunan
Pandanaran Sleman, D. I. Yogyakarta dan BWM Ahmad Taqiuddin Mansur
Lombok Tengah NTB melakukan pembiayaan kepada nasabah dengan sumber
dana dari Corporate Social Responsibility (CSR). Dana hibah tersebut setelah diterima
secara keseluruhan, dimanfaatkan secara optimal untuk pelaku UMKM yang
menjadi nasabah sebagai produk pembiayaan. Ketiga BWM ini merupakan
lembaga keuangan mikro yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah, sehingga seluruh kesepakatan yang dilakukan harus berpedoman
pada fatwa DSN-MUI.
Kedua, adanya konsep maqashid syariah menjadikan ketiga BWM tersebut
turut m enjaga qasd al-syari’ (tujuan Allah) menurunkan syariat kepada makhluk-
Nya, yaitu kemaslahatan bersama, terlebih dengan maqashid yang bersifat
dharuriyah. Nilai-nilai maqashid syariah dapat ditemukan dalam praktik penyaluran
dana yang dilakukan oleh ketiga BWM tersebut yang berupaya mewujudkan
kesejahteraan (falah) nasabahnya. Praktik pembiayaan yang diberikan nasabah
sebagai pelaku UMKM di BWM ini menunjukkan adanya aspek maqashid sebagai
upaya untuk mencapai kemaslahatan nasabahnya. Hal ini dapat dilihat dari
upaya BWM Sinar Sukses Bersama untuk menjaga serta meningkatan
keagamaan para nasabahnya (hifz al-din) dengan adanya pembacaan al-Qur’an
dan pengajian saat pertemuan HALMI. Begitu juga dengan adanya pelatihan
dan pembekalan yang diberikan ketika PWK yang menunjukan upaya hifz al-
‘aql. Adapun hifz al-nafs tercermin dari upaya BWM Sinar Sukses Bersama, BWM
Sunan Pandanaran dan BWM Ahmad Taqiuddin Mansur yang berupaya
memberikan akses pinjaman yang mudah tanpa adanya agunan agar masyarakat
terhindar dari pinjaman-pinjaman non-formal yang tidak jelas yang dapat
membahayakan dirinya maupun keluarganya, selain cerminan hifz al-nafs hal ini
juga mencerminkan aspek hifz al-nasl karena dengan terpenuhinya kebutuhan
ekonomi keluarga dapat menghindarkannya dari perilaku yang dapat merusak
kehormatan keluarga maupun diri sendiri. Adapun praktik tanggung renteng
yang diterapkan tidak bertujuan untuk membebani nasabah atas tanggungan
nasabah lainnya, melainkan untuk mewujudkan sikap gotong royong,
kekeluargaan, serta rasa tanggungjawab bersama atas pinjaman yang
didapatkan. Oleh karena itu sistim tanggung renteng ini tidak mengurangi
faedah dari pinjaman yang diberikan, namun sebagai upaya untuk mencapai
kemaslahatan bersama (maslahah al-‘ammah), baik bagi nasabah maupun BWM.
Daftar Pustaka
Fakhruddin, Bank Wakaf Mikro …|336
Akmal Bashori, Filsafat hukum Islam, Paradigma Filosofis Mengais Kebeningan Hukum
Tuhan, Kencana, Jakarta, 2020.
Aziza Mistla Maghfirroh, Pengaruh Bank Wakaf Mikro terhadap Tingkat
Kemiskinan Pelaku UMKM Berdasarkan Model CIBEST (Studi Kasus
BWM Berkah Rizqi Lirboyo), Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya,
September 2020.
Busyro, Pengantar Filsafat Hukum Islam, Prenadamedia, Jakarta, 2020.
Data Kementerian Agama Tahun 2019
https://sikapiuangmu.go.id Diakases pada 28 Januari 2020
Jaser Audah, Al-Maqasid untuk Pemula, Terj. Ali Abdelmon’im, SUKA-Press, UIN
Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013.
Lasri Nijal, Implementasi Metode Maqashid Syariah Imam Al Syathibi Pada Praktik
Perbankan Syariah Di Indonesia, Journal of Economic, Business and
Accounting (COSTING), IPM2KPE, Vol 2, No 2 (2019)
Lian Fuad dan Rohmah, Tinjauan Fatwa DSN MUI Nomor 19 Tahun 2001
Terhadap Implementasi Pembiayaan Qard di Bank Wakaf Mikro Al Fitrah
MAVA Mandiri Surabaya, Management of Zakat and Waqf Journal
(MAZAWA), UIN Sunan Ampell Surabaya, Vol 1, No 1 (2020)
lkmsbwm.id/data_nasional Diakses tanggal 15 Oktober 2019.
M. Miftakhuddin, Khofifah Trisnah Lestari, Aniroh Aniroh, Hendri Hermawan
Adinugraha, Pendayagunaan Wakaf di Tengah Pandemi Covid-19 Dalam
Perspektif Maqashid Al-Syariah, IQTISHADUNA: Jurnal Ilmiah Ekonomi
Kita, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Bengkalis, Vol 10, No 1 (2021)
Machica Roufun Nuha, Pengelolaan Dana Bank Wakaf Mikro di Lembaga
Keuangan Mikro Syariah, Wadiah: Jurnal Perbankan Syariah, IAIN
Kediri, Vol 4, No 2 (2021).
Maimunah, Politik Islam Perspektif Maqashid Syariah, eL-Mashlahah, IAIN
Palangka Raya, Vol 8, No 1 (2019)
Maulana Assegaf, Khairul Mursyid, Pelaksanaan Wakaf Produktif di Bank Wakaf
Mikro Syariah Denanyar Jombang, Management of Zakat and Waqf Journal
(MAZAWA), UIN Sunan ampel Surabaya, Vol 1, No 1 (2020).
Miftahur Rahman Hakim, Afifuddin Kadir, Fahmi Syam, Murdiansah SA Karim,
Pengunaan Dana Zakat Pada Korban Covid-19 Perspektif Maqashid Syariah,
Al-Tafaqquh: Journal of Islamic Law, Universitas Muslim Indonesia, Vol 1,
No 2 (2020)
Muhamad Taufiq, Nikah Sirri Perspektif Maqashid Syariah, Al-Manhaj: Journal of
Indonesian Islamic Family Law, IAIN Madura, Vol 1, No 2 (2019)
Muhammad Syukri Albani Nasution dan Rahmat Hidayat Nasution, Filsafat Hukum
Islam dan Maqashid Syariah, Kencana, Jakarta, 2020, hal. 45.
Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2021, Badan Pusat Statistik (BPS).
Safarinda Imani, Analisis Kesejahteraan Maqashid Syariah Pada Usaha Mikro Kecil
Menengah, Al-Masraf: Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, Universitas
Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Vol 4, No 1 (2019) : Januari - Juni 2019
www.ojk.go.id Diakses pada 8 Desember 2019
Yusuf al-Qardhawi, Fiqih Maqashid Syariah, Moderasi Islam antara Aliran Tekstual dan
Aliran Liberal, Terj. Arif Munandar Riswanto, Pustaka al-Kautsar, Jakarta,
2007