Materi Wawancara PPDS Unsri
Materi Wawancara PPDS Unsri
Materi Wawancara PPDS Unsri
c. PRODI
Visi : Menjadi pusat pendidikan dan rujukan nasional dalam bidang Anestesiologi dan Terapi Insentif
berstandar Internasional 2025
Misi :
o Menyelenggarakan pendidikan Anestesiologi dan Terapi Insentif berstandar Internasional
o Melaksanakan penelitian yang menunjang pengembangan ilmu dan teknologi dalam bidang Anestesiologi
dan Terapi Insentif.
o Menyelenggarakan pelayanan Anestesiologi dan Terapi Insentif yang prima, aman, informatif, efektif dan
manusiawi
o Menjalin kemitraan dan melaksanakan sistem rujukan dengan rumah sakit jejaring
Tujuan :
o Menghasilkan lulusan yang professional menjunjung etika profesi dan mampu bersaing dalam tingkat
nasional maupun internasional
o Menghasilkan produk penelitian yang bermanfaat bagi institusi dan masyarakat serta terpublikasi
o Menghasilkan lulusan yang mampu memberikan pelayanan Anestesiologi dan Terapi Insentif sesuai
dengan perkembangan ilmu terkini dan sesuai dengan standar keselamatan pasien dengan efektif, aman dan
manusiawi
o Memberikan pelayanan kedokteran yang berbasis akademik, unggul, menjadi sumber rujukan nasional dan
berstandar Internasional
Sasaran:
o Meningkatnya kemampuan staf pengajar dalam pembelajaran
o Terwujudnya sistem pengelolaan pendidikan yang efektif, efisien dan professional
o Berkembangnya semua divisi
o Terwujudnya lulusan yang kompeten dan unggul
o Meningkatnya kemampuan staf pengajar dalam penulisan karya ilmiah
o Meningkatnya kemampuan staf pengajar dalam pelayanan dan pengabdian masyarakat
o Terwujudnya kepuasan stakeholder karena lulusan mempunyai kompetensi dan skill sesuai dengan tuntutan
dan kebutuhan
o Terlaksananya audit mutu
o Terwujudnya sistem pengelolahan keuangan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel
o Terwujudnya kepuasan stakeholder karena institusi pendidikan menjadi pusat rujukan nasional
2. AKREDITASI
a. RS
Adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah pada RS karena telah memenuhi standar yang
ditentukan
Tipe akreditasi :
1. Akreditasi Tingkat Dasar (4) 4 bab @ ≥ 80%, bab lain sisa @ ≥ 20%
2. Akreditasi Tingkat Madya (8) 8 bab @ ≥ 80%, bab lain sisa @ ≥ 20%
3. Akreditasi Tingkat Utama (12) 12 bab @ ≥ 80%, bab lain sisa @ ≥ 20%
4. Akreditasi Tingkat Paripurna (15) 15 bab @ ≥ 80% (RSMH : 6 Januari 2015 sd 5 Januari 2018)
5. RS Tipe A (General Hospital A-Class) Wilayah Sumatera : 9 Oktober 2015
6. JCI (Joint Commission International) Academic Medical Center Hospital : 03-12-2016 sd 02-12-2019
15 BAB :
1. Akses ke pelayanan dan kontinuitas pelayanan (APK)
2. Hak Pasien & Keluarga (HPK)
3. Assesment Pasien
4. Pelayanan Pasien
5. Pelayanan Anestesi & Bedah
6. Manajemen Penggunaan Obat
7. Pendidikan Pasien & Keluarga
8. Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien
9. Pencegahan & Pengendalian Infeksi
10. Tata Kelola, Kepemimpinan & Pengerahan
11. Manajemen Fasilitas & Keselamatan
12. Kualifikasi & Pendidikan Saraf
13. Manajemen Komunikasi & Informasi
14. Sasaran Keselamatan Pasien RS
15. Millenium Development Goal’s (MDGs)
b. FK
Sertifikat Akreditasi Pendidikan Dokter Keputusan BAN-PT : 237/SK/BAN-PT/Ak-XVI/S/XI/2013
Sertifikat Akreditasi Berdasarkan Keputusan LAM-PTKes (Decree) No. : 0002/LAM-PTKes/Akr.Bd/Sar/V/2018
Terakreditasi B berlaku sampai tanggal 04 Mei 2023
c. PRODI
Sertifikat Akreditasi Berdasarkan Keputusan LAM-PTKes (Decree) No. : 0766/LAM-PTKes/Akr/Spe/XII/2017
Terakreditasi A berlaku sampai tanggal 29 Desember 2022
3. NAMA PIMPINAN
a. RS
o DirUt : dr. M. Syahril Mansyur, Sp. P, MPH
o Dir Medik dan Keperawatan : Dr. dr. H. M. Alsen Arlan, Sp. B. KBD, MARS
o Dir Keuangan : Drs. Bastian, MM & dr. H. Welly Refnaldi, M. Kes
o Dir Umum, SDM & Pendidikan : Drs. Amrizal M, Apt., M.Kes., MARS
o Ketua Komite Medik : dr. H. Azhari, Sp. OG (K) & Dr. dr. Zulkhair Ali, Sp. PD (K)
o Ketua SPI : Nur Ariati, S. Kep, M. Kes
b. FK
o Sejarah
Agustus 1960, saran Gubernur Achmad Bastari dan Panglima Kodam IV/Sriwijaya Kol. Harun Sohal
dibentuk Pantitia Persiapan Pendirian FK oleh IDI cabang Palembang, ketua : dr. Adnan WD, wakil ketua :
Kol. Dr. Noesmir, Sekretaris I : dr. Goepito Hardjowijono, Sekretaris II : Kol. dr. J. Roesad, dan anggota :
dr. M. Ali, dr. Setiardjo, dr. A. Hakim, dan dr. M. Hoesin.
15 September 1960 menggariskan rencan danpedoman kerja untuk mendirikan FK
26 April 1961 hasil rapat kerja panitia diserahkan kepada Rektor Unsri drg. M. Isa
4 September 1961, Rektor Unsri menunjuk Kol. dr. J. Roesad menjadi formateur merangkap Ketua Panitia
Pendirian FK Unsri dengan SK No. Kpts 777-3/9/1961
2 Januari 1962 panitia mengajak kesedian UI (Prof. Dr. Soedjono D Poesponogoro) untuk membantu tenaga
pengajar.
1 Oktober 1962 Hari Jadi FK Unsri
4 Desember 1980 SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0271/U/1980 dibuka PPDS IKA, Bedah
1982 dibuka PPDS Mata
1986 dibuka PPDS IPD
1987 dibuka PPDS Obgyn
2002 dibuka PPDS Saraf dan PA
2003 dibuka PPDS Anestesi & Terapi Insentif
o Dekan : dr. Syarif Husin, M. S
o WD I : Dr. dr. Radiyati Umi Partan, Sp. PD
o WD II : Dr. dr. H. Muhammad Irsan Saleh, M. Biomed
o WD III : Dr. dr. Irfannuddin, Sp. KO, M. Pd. Ked
o Ketua PPDS : Dr. dr. H. Ferry Yusrizal, Sp. OG (K), M. Kes
o Sekretaris PPDS: dr. Alie Solahuddin, Sp. M
c. PRODI
o 8 Oktober 1980 Departemen / Bagian Anestesi & Terapi Insentif didirikan oleh H. Muzwarsjab, Sp. An
o 2003 menerima PPDS bekerjasama dengan UNPAD dan UNAIR
o 1980 – 2003 : Kepala Bagian dr. H. Muzwarsjab, Sp. An
o 2003 – 2008 : Kepala Bagian dr. Hj. Endang Melati Maas, Sp. An, KIC, KAP
o 2008 – 2011 : Kepala Bagian dr. Rose Mafiana, Sp. An
o 2011 – sekarang: Kepala Bagian dr. H. Zulkifli, Sp. An, KIC, M. Kes, MARS
o Sekretaris Bagian / Departemen & Koordinator Mutu & Keselamatan : dr. Agustina Br Haloho, Sp. An, M.
Kes
o Koordinator Pendidikan & Sekretaris Program Studi : dr. Fredi Heru Irwanto, Sp. An, KAKV
o Ketua Program Studi : dr. Rizal Zainal, Sp. An, KMN, FIPM
o Koordinator Penelitian dan Pengembangan : dr. Mayang Indah Lestari, Sp. An
2. KODEKI
Kewajiban Dokter terhadap Pasien
Pasal 10 : setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk
kepentingan pasien. Jika tidak mampu, atas persetujuan pasien, wajib merujuk pasien kepada dokter
ahli
Pasal 11 : setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan
keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam masalah lainnya
Pasal 12 : setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan
juga
setelah pasien itu meninggal dunia
Pasal 13 : setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusian, kecuali bila ia
yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya
V. 5 star doctor : Care provider, Decision maker, Community leader, Communicator, Manager
Hak Pasien
o Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di RS
o Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
o Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi
o Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional
o Memperoleh layanan yang efektif & efisien sehingga terhindar dari kerugian fisik & materi
o Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
oMemilih dokter & kelas perawatan sesuai dengan keinginannya & peraturan yang berlaku di RS
oMeminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain
oMendapatkan privasi & kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data – data medisnya
oMendapatkan informasi yang meliputi diagnosis, tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative
tindakan, resiko, komplikasi mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya
pengobatan
o Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit
yang di derita
o Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
o Menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut
Kewajiban Pasien
o Setiap pasien mempunyai kewajiban terhadap RS atas pelayanan yang diterimanya.
o Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai dengan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
3. Triase di RS
Definisi : tindakan untuk memilah / mengelompokkan korban berdasarkan beratnya cidera, kemungkinan untuk
hidup dan keberhasilan tindakan berdasarkan sumber daya (SDM dan sarana) yang tersedia.
Tipe :
o Merah (P1) : mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila ditolong segera / stabilisasi
segera (GD)
o Ex : Tension Pneumothorax, Syok, etc
o Kuning (P2) : memerlukan tindakan definitive tetapi tidak ada ancaman jiwa segera (gawat, tidak darurat)
o Ex : Fr multiple, Fr Femur, etc
o Hijau (P3) : cidera minimal, bisa berjalan, bisa menolong diri sendiri & bisa mencari pertolongan (bukan
GD)
o Ex : Fr minor, Luka bakar minor
o Hitam : meninggal
Triase lapangan dapat dilakukan pada kondisi :
o Triase ditempat : pemeriksaan, klasifikasi, pemberian tanda dan pemindahan k epos medis lanjutan
o Triase medik : menentukan tingkat perawatan yang dibutuhkan oleh korban
o Triase evakuasi : ditujukan pada korban yang dapat dipindahkan ke tempat yang telah siap menerima korban
bencana massal