JM Pharmacon,+22.+zulkiflihamzah
JM Pharmacon,+22.+zulkiflihamzah
JM Pharmacon,+22.+zulkiflihamzah
ABSTRACT
Endophytic bacteria are defined as bacteria that colonize healthy plant tissue without causing
significant damage to the host. Several studies have shown that certain endophytic bacteria can
produce chemical compounds that have health effects, especially antibacterial-producing compounds.
The aim of this study was to obtain endophytic bacteria from red algae Galaxaura rugosa, to test the
antibacterial activity of isolated endophytic bacterial against pathogenic bacteria Escherichia coli
and Staphylococcus aureus, and to identify the species of endophytic bacteria that have the highest
antibacterial activity based on molecular analysis using encoding gene of 16S rRNA. Bacterial
isolation was performed by dilution method. Three isolates were inoculated based on morphological
differences. Testing of antibacterial activity was tested by agar diffusion method. Endophytic
bacterial isolate that have the highest antibacterial activity is K2 isolate which categorized as
intermediate against Staphylococcus aureus and categorized as strong against Escherichia coli. The
result of molecular idenfitication shows that K2 isolate has 99% similarity with Bacillus
thuringiensis, Bacillus anthracis, Bacillus cereus, and Bacillus mycoides. After multiple sequence
alignment and phylogenetic analysis, K2 isolate can be identified as Bacillus mycoides.
Keywords: Endophytic Bacteria, Galaxaura rugosa, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, 16S
rRNA Gene.
ABSTRAK
Bakteri endofit didefinisikan sebagai bakteri yang menjajah jaringan tanaman yang sehat
tanpa menimbulkan luka yang nyata pada inang. Beberapa studi menunjukkan bahwa bakteri endofit
tertentu dapat memproduksi senyawa kimia yang memiliki efek bagi kesehatan, terutama senyawa
penghasil antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bakteri endofit dari alga merah
Galaxaura rugosa, menguji aktivitas antibakteri dari isolat bakteri endofit tersebut terhadap bakteri
patogen Escherichia coli dan Staphylococcus aureus serta mengetahui spesies bakteri endofit yang
memiliki aktivitas antibakteri terbesar berdasarkan analisis secara molekuler dengan menggunakan
gen penyandi 16S rRNA. Isolasi bakteri dilakukan dengan metode pengenceran. Tiga (3) isolat
diinokulasi berdasarkan perbedaan morfologi. Pengujian aktivitas antibakteri diuji dengan metode
difusi agar. Isolat bakteri endofit yang memiliki daya antibakteri terbesar yaitu isolat K2 yang
dikategorikan sedang terhadap Staphylococcus aureus dan kuat terhadap Escherichia coli. Hasil
identifikasi molekuler menunjukkan bahwa isolat K2 memiliki kesamaan 99% dengan Bacillus
thuringiensis, Bacillus anthracis, Bacillus cereus, dan Bacillus mycoides. Setelah dilakukan multiple
sequence alignment dan phylogenetic analysis, isolat K2 dapat diidentifikasi sebagai Bacillus
mycoides.
Kata kunci: Bakteri endofit, Galaxaura rugosa, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Aktivitas
antibakteri, Gen 16S rRNA
294
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
295
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
(Bioline), ddH2O, gel agarosa, TBE buffer karakteristik morfologinya pada media NA
0.5x, dan etidium bromida. baru dalam cawan petri dan diisolasi
selama 24 jam. Isolat yang telah murni
Pengambilan dan Penyiapan Sampel kemudian dipindahkan dan disimpan pada
Sampel alga Galaxaura rugosa media NA.
diambil dari perairan pantai Malalayang
menggunakan alat bantu (masker, snorkel, Pengujian Aktivitas Antibakteri
dan fins). Sampel difoto kemudian Bakteri simbion endofit disiapkan
diambil, selanjutnya dimasukkan ke dalam dengan cara satu ose isolat bakteri endofit
zipper bag dan disimpan dalam cooling diinokulasikan ke dalam 5 mL media cair
box berisi es batu untuk dibawa ke NB dan diinkubasi selama 24 jam dalam
Laboratorium Mikrobiologi Program Studi rotary shaker dengan suhu 27-29ºC.
Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Masing-masing koloni bakteri simbion
Pengetahuan Alam Universitas Sam endofit dalam media cair NB kemudian
Ratulangi. Sampel diidentifikasi (secara dipindahkan ke dalam tabung sentrifuge
morfologi) kemudian dibersihkan dengan dan disentrifugasi dengan kecepatan 3000
air mengalir untuk menghilangkan kotoran rpm selama 30 menit. Supernatan yang
yang menempel dan dilakukan sterilisasi terbentuk kemudian diambil. Pengujian
permukaan untuk menghilangkan pengotor aktivitas antibakteri dilakukan dengan
maupun mikroorganisme epifit lain yang menggunakan metode difusi sumuran,
dapat mengkontaminasi. yaitu lapisan dasar dibuat dengan
menuangkan masing-masing 10 mL NA
Isolasi dan Purifikasi Bakteri Endofit dari media dasar ke dalam 6 cawan petri,
Penanaman bakteri endofit yang lalu dibiarkan sampai memadat. Setelah
bersimbiosis dengan alga dilakukan memadat, pada permukaan lapisan dasar
dengaan metode sebaran menurut Madigan diletakkan 5 pencadang baja yang diatur
(2012). Satu (1) g sampel alga yang telah sedemikian rupa jaraknya agar daerah
disterilisasi permukaannya dihancurkan pengamatan tidak saling bertumpuh.
dengan cara digerus dngan lumpang dan Kemudian suspensi bakteri dicampurkan
alu sampai halus. Selanjutnya, 1 g sampel ke dalam media pembenihan NA. Setelah
yang telah halus tersebut dimasukkan ke itu, dituangkan 20 mL ke dalam tiap cawan
dalam 9 mL akuades sehingga diperoleh petri yang diletakkan pencadang sebagai
pengenceran sampel sebesar 10-1. lapisan kedua, lalu dibiarkan sampai
Pengenceran bertingkat selanjutnya memadat. Selanjutnya setelah memadat,
dilakukan untuk seri 10 , 10 , dan 10-4.
-2 -3
pencadang diangkat secara aseptik dari
Dari masing-masing seri kemudian diambil cawan petri, sehingga akhirnya
100 µL dan disebarkan ke dalam cawan terbentuklah sumur-sumur yang digunakan
petri steril yang berisi media NA dan dalam uji antibakteri. Kemudian kultur
diinkubasi dalam inkubator (27-29ºC) isolat bakteri endofit diinokulasi pada
selama 2 x 24 jam. Koloni bakteri endofit sumur dan diinkubasi selama 24 jam.
yang tumbuh diamati bentuk, warna, Pengamatan dilakukan terhadap zona
elevasi, tepian dan ukurannya. Koloni- bening yang terbentuk disekitar sumur dan
koloni bakteri (3 koloni) dipisahkan diukur menggunakan jangka sorong
dengan jarum ose berdasarkan perbedaan dengan ketelitian 0,05 mm (Ortez, 2005).
296
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
297
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
simbion endofit seperti ukuran, bentuk, beda yaitu putih susu, kuning, dan putih
elevasi, tepian, dan warna koloni. bening.
Berdasarkan Tabel 1 diketahui Dikatakan bakteri endofit jika
bahwa bakteri endofit Galaxaura rugosa warna pada permukaan koloni yaitu putih
memiliki ukuran dan tepian yang sama kekuningan, atau putih kental seperti susu.
yaitu ukuran yang kecil dan tepian yang Selain itu bakteri endofit dicirikan dengan
utuh. Sedangkan bentuk koloni Circular bentuk sel individu yang batang, serta
dan Irregular, Elevasi juga ada yang bentuk koloni yang bulat, oval atau tidak
timbul dan rata. Dan warna juga berbeda- beraturan (Pelczar, 1986).
298
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
Hasil uji aktivitas antibakteri isolat endofit K1, K2, dan K3 yang dapat
bakteri endofit Galaxaura rugosa melalui menghambat pertumbuhan bakteri uji
pengamatan 1 x 24 jam masa inkubasi Staphylococcus aureus dan Escherichia
dengan tujuan pada waktu 24 jam bakteri coli belum diketahui dengan baik,, namun
sudah masuk fase log dan sudah diduga terlibat dalam penghambatan
menghasilkan metabolit sekunder dengan 3 sintesis dinding sel bakteri.
kali pengulangan untuk masing-masing
bakteri uji, kepekaan bakteri terhadap Identifikasi Molekuler Bakteri Endofit
antibiotik dapat diamati berdasarkan Galaxaura rugosa
terbentuknya zona hambat (daerah bening Identifikasi molekuler dilakukan
di sekitar pencadang). pada isolat bakteri endofit Galaxaura
rugosa yang memiliki daya antibakteri
Kontrol - terbesar pada pertumbuhan bakteri
Kontrol + Staphylococcus aureus dan Escherichia
K3 coli yaitu isolat bakteri endofit K2.
Dalam proses identifikasi
K2
molekuler bakteri, ada 3 proses utama
K1
yang paling dasar yaitu ekstraksi DNA,
0 10 20 30 40 amplifikasi dengan PCR dan
Rata-rata diameter zona hambat (mm) elektroforesis.
Tahap pertama dalam ekstraksi
Escherichia coli Staphylococcus aureus
DNA adalah proses perusakan atau
Gambar 1. Diagram Perbandingan Rata- penghancuran membran dan dinding sel
rata Diameter Zona Hambat Hasil yang dilakukan menggunakan buffer GP1.
Pengujian Aktivitas Antibakteri Pemecahan sel merupakan tahapan awal
Berdasarkan penggolongan zona dari ekstraksi DNA yang bertujuan untuk
hambat oleh Davis dan Stoud (1971), mengeluarkan isi sel. Suhu pemanasan
maka rata-rata diameter zona hambat hasil yaitu 60ºC selama 15 menit dengan tujuan
pengujian aktivitas antibakteri yang untuk meningkatkan permeabilitas dinding
dihasilkan isolat bakteri endofit dari alga sel yang berakibatkan pada masuknya
Galaxaura rugosa terhadap cairan dan materi lain di sekitar sel dan
Staphylococcus aureus yaitu: K1 (8,275 keluarnya materi-materi dari dalam sel.
mm) dalam kategori sedang, K2 (9,8 mm) Buffer-buffer yang digunakan pada tahap
dalam kategori sedang, dan K3 (1,833 ini yaitu buffer GP2 yang bertujuan untuk
mm) dalam kategori lemah. Sedangkan menetralkan, buffer GP3 untuk mengikat
rata-rata diameter zona hambat yang DNA. Kemudian pencucian pada proses
dihasilkan isolate bakteri dari alga ekstraksi menggunakan buffer W1 untuk
Galaxaura rugosa terhadap Escherichia mencuci protein, buffer Wash Buffer untuk
coli yaitu: K1 (9,367 mm) dalam kategori mencuci buffer-buffer sebelumnya dan
sedang, K2 (11,75 mm) dalam kategori garam-garam yang masih menempel pada
kuat, dan K3 (3,058) dalam kategori DNA, dan elution buffer untuk melepaskan
lemah. DNA dari membran serta untuk
Mekanisme kerja antibakteri dari penyimpanan. Setelah itu didapati hasil
senyawa yang dihasilkan isolat bakteri dari ekstraksi yaitu, DNA murni.
299
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
KESIMPULAN
1. Tiga isolat bakteri endofit yang
Gambar 2. Hasil Elektroforesis diisolasi dari Galaxaura rugosa
Kemudian produk PCR DNA isolat mampu menghambat pertumbuhan
K2 dideterminasi dengan menggunakan Staphylococcus aureus dengan
300
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 7 No. 3 AGUSTUS 2018 ISSN 2302 - 2493
301