3478-Article Text-13352-1-10-20220210
3478-Article Text-13352-1-10-20220210
3478-Article Text-13352-1-10-20220210
Prolife
Jurnal Pendidikan Biologi, Biologi, dan Ilmu Serumpun
https://ejournal.uki.ac.id/index.php/prolife
Nur Ahmad Rudin*, Naufal Ghozi Aditya Perdana, Ninda Nur Amalia
Departemen Biologi Tropika, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada
Jl. Teknika Selatan, Senolowo, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281, Indonesia
*Corresponding Author: nur.ahmad.rudin@mail.ugm.ac.id
Salmonella spp. tidak menggunakan spp. karena kultur pada medium SS juga
sodium tiosulfat secara signifikan untuk tidak menunjukkan pertumbuhan
metabolisme sehingga tidak terbentuk koloni.
koloni berwarna hitam, dan pada sampel
RS2003 tidak mengandung
Salmonella
(a.)
(b.)
(c.)
Gambar 1. Pertumbuhan koloni E. coli pada; a.) Cr; b.) EMB; dan c.) MC
Jurnal Pro-Life, 8(3): 227-238, November 2021 233
(a.)
(b.)
Gambar 2. Pertumbuhan koloni Salmonella spp. pada; a.) SS; dan b.) XLD
(a)
(b.)
Gambar 3. Pertumbuhan koloni bakteri tersangka pada MC; a.) E. coli; dan
b.) Salmonella spp.
umumnya, bakteri ini dapat ditemukan penjamah makanan rumah sakit perlu
dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. mendapatkan pengobatan untuk mencegah
Coli tidak berbahaya, tetapi E. Coli tipe penyebaran E. coli patogen pada pasien
O157 dan H7 dapat mengakibatkan rumah sakit.
keracunan makanan yang serius pada Escherichia coli O157:H7
manusia yaitu diare berdarah karena merupakan jenis E. coli yang patogen
eksotoksin yang dihasilkan (verotoksin). terhadap manusia dan banyak
Toksin ini bekerja dengan cara menyebarkan penyakit pada manusia
menghilangkan satu basa adenin dari unit (Perna et al., 2001). Dalam
28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis metabolismenya E. coli O157:H7 dapat
protein (Levinson, 2008). Oleh karena itu, menggunakan rafinosa dan dulcitol. Selain
perlu dilakukan tes antisera untuk itu, E. coli 0157:H7 juga memiliki ciri-ciri
mengetahui patogenitas E. coli pada kondisi lingkungan yang berbeda dengan
sampel rectal swab. E. coli lainnya, yaitu dapat bertahan hidup
Berdasarkan hasil uji biokimia, pada kondisi suhu yang rendah dan dalam
dilakukan tes antisera untuk mengetahui kondisi asam (Madigan, 2009).
patogenitas E. coli sampel rectal swab. Tes Penyakit yang biasa ditimbulkan oleh
antisera dilakukan dengan permukaan E. coli O157:H7 pada manusia adalah
gelas benda digambari lingkaran. Hal ini hemorrhagic colitis (HC), hemolytic
berfungsi untuk membatasi larutan uremic syndrome (HUS), dan thrombotic
sehingga tidak keluar dari batas lingkaran. thrombocytopenic purpura. Haemorrhagic
Antiserum H7 diteteskan di dalam area colitis memiliki gejala diare berdarah,
lingkaran pada gelas benda. Koloni bakteri kram perut, gagal ginjal, dan menyebabkan
E. coli diambil dengan ose dan diratakan kematian mikroflora dalam usus. Apabila
dengan antiserum H7. Gelas benda diputar haemorrhagic colitis dibiarkan, penyakit
agar koloni bakteri dan antiserum H7 ini dapat berakibat fatal karena adanya
tercampur hingga homogen. Hasil positif komplikasi yang disebabkan oleh
ditandai dengan adanya gumpalan seperti haemolytic uraemic syndrome dan dapat
pasir. Berdasarkan tes antisera tersebut menyebabkan kerusakan sel darah merah,
diperoleh hasil E. coli patogen pada sampel gagal ginjal, serta diare dengan feses
rectal swab RS2004 dan RS2005, mengeluarkan darah. Thrombotic
sementara E. coli non-patogen pada thrombocytopenic purpura dapat
RS2001, RS2002, dan RS2003. Dari hasil menyebabkan thrombocytopenia, anemia,
tersebut RS2004 dan RS2005 sebagai
Jurnal Pro-Life, 8(3): 227-238, November 2021 237