7 YunitaRakhmawati71-82
7 YunitaRakhmawati71-82
7 YunitaRakhmawati71-82
net/publication/374946589
CITATIONS READS
0 43
10 authors, including:
All content following this page was uploaded by Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat on 25 October 2023.
PENDAHULUAN
Pisang juga merupakan salah satu komoditas unggul Indonesia dan tidak
dipengaruhi oleh musim. Jawa Timur memiliki kontribusi produk pisang terbesar
di Indonesia yaitu sebesar 21,87%, mayoritas berasal dari Kabupaten Malang
(Arifin et al., 2017). Kecamatan Tirtoyudo merupakan salah satu daerah
produksi pisang di Kabupaten Malang. Hasil panen pisang biasanya langsung
dijual dalam bentuk segar, diekspor, dan sebagian diolah menjadi keripik pisang
(Rohmah, 2016).
Pisang umumnya hanya dimanfaatkan daging buahnya saja untuk
menghasilkan berbagai olahan seperti sale pisang, gethuk pisang, dan keripik
pisang, sedangkan kulit pisang umumnya hanya dijadikan sebagai pakan
ternak, pupuk organik, maupun dibuang. Tingginya tingkat konsumsi buah
pisang di Indonesia menunjukkan tingginya limbah kulit pisang yang dihasilkan
(Fatimah et al., 2017). Limbah tersebut masih kurang diminati oleh pelaku
industri sehingga dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Pemanfaatan
limbah kulit pisang yang lebih baik dapat menambah nilai jual menjadi lebih
tinggi. Kulit pisang diketahui dapat dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan
berbagai produk pangan, sehingga bisa dioptimalkan menjadi peluang usaha
(Gurning et al., 2021).
Kulit pisang mengandung 18,90 gram karbohidrat pada setiap 100 gram
(Fatimah et al., 2017). Kulit pisang juga memiliki kandungan protein sebesar
1.205% dan lemak sebesar 3,187% (Ambarita et al., 2016). Oleh karena itu,
kulit pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan olahan kulit
pisang seperti keripik, selai, bolu, dan nugget kulit pisang. Pemanfaatan kulit
pisang dapat meningkatkan nilai ekonomi, sehingga dapat membantu
meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya industri rumah tangga (Arifki
& Barliana, 2018).
Wilayah Kecamatan Tirtoyudo sebagian besar daerahnya terjal atau
perbukitan dengan ketinggian antara 0-1600 meter diatas permukaan laut.
Kecamatan Tirtoyudo juga merupakan daerah penyangga ekonomi masyarakat
melalui produk unggulannya pisang mas dan salak monik. Hasil panen pisang
biasanya langsung dijual keluar daerah dan beberapa varietas khusus diekspor
(Pemerintah Kabupaten Malang, 2016). Selain dijual dalam bentuk segar,
sebagian pisang di Malang termasuk di Desa Tirtoyudo banyak diolah dalam
bentuk keripik pisang sebagai oleh-oleh khas daerah terkait kegiatan
pariwisata. Salah satu limbah yang dihasilkan dari sentra produksi keripik
pisang adalah kulit pisang yang masih jarang dimanfaatkan sebagai bahan
pangan.
Hasil analisis situasi melalui diskusi dengan perangkat desa, pada masa
pandemi COVID-19, seluruh aktivitas masyarakat berubah total sebagai akibat
dari pembatasan kegiatan masyarakat. Salah satunya dalam masalah
penjualan pisang. Perputaran penjualan pisang menjadi lebih lambat karena
keterbatasan akses ke daerah lain, sehingga daya simpan menjadi lebih
pendek. Selain itu, keadaan tersebut juga menyebabkan harga pisang menjadi
turun. Bahkan dalam kondisi ekstrim, sebelum dijual atau diambil oleh tengkulak
pisang sudah terlalu matang sehingga tidak laku untuk dijual. Hal ini sangat
merugikan petani. Dalam situasi yang sulit, diperlukan inovasi pengolahan
pisang agar daya simpan menjadi lebih lama, layak jual, dan tetap bernilai
ekonomis. Berdasarkan hal tersebut maka masyarakat perlu diberikan
pengetahuan dan pelatihan teknologi tepat guna dalam pengelolaan limbah
kulit pisang sebagai produk pangan agar bisa dimanfaatkan lebih luas.
Pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi olahan makanan akan menjadi
prioritas dari pengabdian masyarakat (abdimas) Universitas Negeri Malang,
sehingga dapat menjadi inovasi produk dari bahan yang biasanya dibuang
menjadi bahan makanan yang bisa dikonsumsi. Lebih jauh, inovasi ini dapat
digunakan untuk meningkatkan nilai jual pisang dan pendapatan masyarakat.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, perlu pengembangan
terhadap pemanfaatan limbah bahan pangan dalam konsep zero waste
product, sehingga semua bagian bisa dimanfaatkan, seperti pengolahan tulang
ikan menjadi bahan pangan sumber kalsium (Rakhmawati et al., 2021).
Beberapa penelitian tentang kandungan kulit pisang menunjukkan kandungan
zat gizi yang cukup lengkap. Pengolahan kulit pisang untuk beberapa macam
produk olahan pangan sedang dilaksanakan sebagai inovasi produk pangan.
Oleh karena itu perlu dilakukan pengenalan teknologi sederhana yang tepat
guna agar masyarakat mampu mengembangkan industri ini menjadi lebih luas.
Sasaran utama program pengabdian masyarakat adalah keluarga petani
pisang khususnya kelompok PKK desa Tirtoyudo dan produsen keripik pisang.
Hal ini diharapkan penelitian yang sudah dilaksanakan sebelumnya dalam
tahapan laboratorium, dan pengembangan olahan produk kulit pisang bisa
diimplementasikan dalam masyarakat. Lebih jauh, hasilnya diharapkan dapat
berkembang menjadi home industry sebagai limbah pangan berhasil guna.
Untuk melaksanakan implementasi teknologi tepat guna terkait pengolahan
limbah kulit pisang, perlu dilakukan pendekatan kepada masyarakat untuk
mentransfer pengetahuan dan aplikasi pengelolaan limbah kulit pisang sebagai
produk inovasi unggulan daerah.
METODE
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan
pendekatan Participatory Action Research (PAR). Kegiatan yang dilakukan
dengan memenuhi kebutuhan masyarakat akan bentuk olahan pangan baru
dan mengembangkan ilmu pengetahuan baru, untuk menciptakan kemandirian.
kemudian diiris tipis, dan dijemur hingga kering. Hasil kerupuk kulit pisang yang
sudah kering terdapat pada gambar 7.
Hasil dari kerupuk kulit pisang yang dikeringkan, kemudian digoreng, dan
diberikan contoh cara pengemasan. Kerupuk pisang yang sudah digoreng
diberikan modifikasi bubuk cabai untuk menambah citarasa pedas. Bentuk
kerupuk kulit pisang yang sudah dikemas terdapat pada Gambar 8.
Evaluasi hasil diperoleh dari kuesioner yang dibagikan dan telah diisi oleh
peserta. Aspek yang dinilai dalam kuesioner adalah pengetahuan masyarakat
tentang pemanfaatan kulit pisang dan rencana tindak lanjut hasil pengabdian.
SIMPULAN
Secara keseluruhan kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung
sangat baik dan lancar. Kegiatan yang dilakukan juga sudah sesuai dengan
yang direncanakan. Pengetahuan peserta pengabdian dalam pengolahan
limbah bahan pangan menjadi meningkat. Informasi yang diketahui pada
awalnya adalah limbah makanan hanya untuk pakan ternak. Keterampilan
peserta dalam pengolahan kerupuk kulit pisang meningkat. Selain itu peserta
juga memiliki ketertarikan untuk mengolah kulit pisang sebagai salah satu
peluang usaha. Peserta juga menunjukkan antusiasme yang luar biasa selama
mengikuti kegiatan. Namun, kegiatan pengabdian ini tidak bisa berhenti dalam
satu waktu, sehingga perlu tindak lanjut agar manfaat yang diperoleh
masyarakat menjadi lebih luas. Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan,
program berikutnya yang akan dilaksanakan adalah terkait variasi pengolahan
kulit pisang lainnya, inovasi pemanfaatan biji salak, dan pemanfaatan batang
pisang sebagai produk olahan pangan. Selain itu, masyarakat juga memerlukan
pelatihan dan pendampingan tentang design dan pengemasan produk, serta
proses pemasaran. Rencana tindak lanjut kegiatan pengabdian ini adalah
mengadakan kegiatan lain yang berkelanjutan dan menjadikan desa Tirtoyudo
sebagai desa binaan Departemen Biologi Universitas Negeri Malang.
DAFTAR RUJUKAN
Ambarita, M. D. Y., Bayu, E. S., & Setiado, H. (2016). Identifikasi Karakter
Morfologis Pisang (Musa spp.) di Kabupaten Deli Serdang. Jurnal
Agroekoteknologi, 4(1), 1911–1924.
https://jurnal.usu.ac.id/index.php/agroekoteknologi/article/view/12404
Arifin, M. F., Purnamaningsih, S. L., & Respatijarti. (2017). Identifikasi Morfologi
Pisang Tanduk Di Kabupaten Malang Dan Lumajang. Jurnal Produksi
Tanaman, 5(10), 1617–1622.
Arifki, H. H., & Barliana, M. I. (2018). Karakteristik dan Manfaat Tumbuhan
Pisang Di Indonesia : Review Artikel. Jurnal Farmaka, 16(3), 196–203.
https://doi.org/10.24198/jf.v16i3.17605
Aryani, T., Mu’awanah, I. A. U., & Widyantara, A. B. (2018). Karakteristik Fisik,
Kandungan Gizi Tepung Kulit Pisang dan Perbandingannya terhadap
Syarat Mutu Tepung Terigu. JRST (Jurnal Riset Sains Dan Teknologi),
2(2), 45–50. https://doi.org/10.30595/jrst.v2i2.3094
Cinthya. (2020). Apa itu Branding? Berikut Pengertiannya dan Perbedaanya
dengan Marketing. Accurate. https://accurate.id/marketing-
manajemen/apa-itu-branding/
Fatimah, Sandri, D., & Yuliana, N. (2017). Penentuan Umur Simpan Getuk
Pisang Rainbow yang Dikemas Menggunakan Kemasan Plastik
Polietilen. Jurnal Teknologi Agro-Industri, 4(1), 35–41.
https://doi.org/10.34128/jtai.v4i1.47
Gurning, R. N. S., Puarada, S. H., & Fuadi, M. (2021). Pemanfaatan Limbah
Pisang Menjadi Selai Pisang Sebagai Peningkatan Nilai Guna Pisang. E-
Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 12(1), 106–111.
https://doi.org/10.26877/e-dimas.v12i1.6395
Hidayat, W., Mahmuriyah, R., & Safitri, S. N. R. (2016). Media Visual Berbentuk
Katalog Produk sebagai Media Promosi. Journal Sensi: Strategic of
Education in Information System, 2(2), 184–197.
https://doi.org/10.33050/sensi.v2i2.752
Manalu, V. G., & Rahim, F. (2021). Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang sebagai
Bahan Baku Pembuatan Kerupuk di Desa Bangunjaya Subang. Jurnal
Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ, 8(2), 202–207.
https://doi.org/10.32699/ppkm.v8i2.1535
Nafilah, & Palupi, F. D. (2021). Penyuluhan Gizi Melalui Metode Emo Demo
Untuk Mengubah Pengetahuan Kader Tentang Hipertensi. Abdimasku :
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(3), 197–204.
https://doi.org/10.33633/ja.v4i3.180
Pemerintah Kabupaten Malang. (2016). Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten
Malang Tahun 2016-2021.
Rakhmawati, Y., Dharmawan, A., Saputra, I. K., Lelitawati, M., Kartikasari, N.,
Zahida, N. S., Yuwono, T., & Alam, M. S. (2021). Profil Gaya Hidup Bebas
Sampah Masyarakat Pesisir Kabupaten Malang. Prosiding Seminar
Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (SINAPMAS), 167–172.
http://conference.um.ac.id/index.php/sinapmas/article/view/3208
Rohmah, Y. (2016). Outlook Komoditas Pisang (L. Nuryati & B. Waryanto