12055-Main Manuscript-66970-1-10-20220603
12055-Main Manuscript-66970-1-10-20220603
12055-Main Manuscript-66970-1-10-20220603
e-mail: andis7981@gmail.com
ABSTRACT
Introduction: The Apgar Score assessment is carried out after the baby is born to assess
the baby’s condition and determine the initial treatment measures to be taken. The aim of
this research is to get a description of the treatment in newborns based on the Apgar score
at the Makassar City Hospital. The sample was obtained as many as 256 babies born at the
Makassar City Hospital. Method: This study used the quantitative design with descriptive
methods. The instrument used are observation sheet based on data from medical records.
Result: In this study, the results showed that babies born with an Apgar score of 7-10 at
1st minute did not require oxygen assistance (83,2%), and suctioning of the mucus was
performed which generally used a bulb syringe (84%), all newborns with an Apgar score of
7-10 no resuscitation was performed. Conclusion: Our results suggest that newborns with
an Apgar score of 0-3 undergo routine treatment such as loan suction using a suction
cannula, provide positive pressure ventilation using a t-piece resuscitator and perform
resuscitation measures. However it is important to monitor oxygen saturation before
administering oxygen therapy. It is expected that the nurse/midwife will give treatment
based on SOP and conform to the Apgar Score. For future researchers to examine the long-
term effects of oxygen use in infants.
70
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(2), 2022, 70-79
setelah lahir dan juga merupakan Lebih dari separuh bayi baru lahir
mekanisme untuk mengetahui berjenis kelamin laki-laki (50,8%),
transmisi fetalto-neonatal (American mayoritas bayi baru lahir memiliki
Academy of Pediatrics, 2015b). berat badan lahir normal yaitu 210
Adanya penelitian mengenai Apgar orang (82%). Hampir separuh bayi
Score di berbagai negara dapat lahir dari paritas multipara dan
memberikan informasi mengenai merupakan anak ke 2 yaitu sebanyak
status kesehatan bayi baru lahir serta 125 bayi (48,8%).
untuk memberikan pelayanan dini Mayoritas ibu yang melahirkan
yang berkualitas (Siddiqui et al., tidak memiliki penyakit penyerta
2017), sehingga penting untuk (89,5%), dan penyakit penyerta ibu
mengetahui bagaimana manajemen berturut-turut dari yang jumlahnya
penanganan pada bayi baru lahir terbanyak adalah preeklamsia
dengan Apgar score yang rendah. sebanyak 11 ibu (4,3%), hepatitis
Penelitian ini bertujuan untuk sebanyak 10 ibu (3,9%), anemia
melihat bagaimana penanganan serta sebanyak 3 ibu (1,2%), DM sebanyak
dampaknya pada bayi baru lahir 2 ibu (0,8%), dan penyakit infeksi
berdasarkan dari nilai apgar score. sebanyak 1 ibu (0,4%). Semua bayi
baru lahir tidak memiliki kelainan
METODE kongenital.
Pengaturan Pada umumnya bayi baru lahir
Jenis Penelitian menggunakan memiliki skor Apgar 7-10 pada menit
desain kuantitatif dengan metode 1 yaitu 218 bayi (85,1%) dan menit ke
deskriptif yang dilakukan di RSUD 5 yaitu 241 bayi (94,1%). Sebagian
Kota Makassar pada bulan Mei - besar bayi baru lahir dilakukan
Oktober 2020. Penentuan jumlah tindakan pengisapan lendir dengan
sampel menggunakan rumus slovin menggunakan bulb syringe yaitu
(n= 290 responden) dengan tekhnik sebanyak 238 bayi (93%), sisanya
simple random sampling, sebanyak dilakukan dengan menggunakan
34 masuk dalam kriteria ekslusi jadi suction (7%).
total responden = 256. Tabel di bawah menggambarkan
Pengumpulan data bahwa lebih dari separuh bayi tidak
Instrumen yang digunakan dalam mendapatkan oksigen tambahan saat
penelitian ini adalah lembar observasi lahir yaitu sebanyak 214 bayi
karakteristik, kondisi serta (83,8%), sebanyak 22 bayi (8,6%)
penanganan pada bayi baru lahir. diberikan oksigen nasal, 12 bayi
Analisis (4,7%) diberikan oksigen dengan
Dilakukan analisis multivariat menggunakan T-piece resuscitator,
untuk menggambarkan keterkaitan dan 8 bayi (3,1%) diberikan oksigen
antara variabel-variabel dalam dengan menggunakan Bag valve
penelitian dengan menggunakan mask. Hampir semua bayi baru lahir
program SPSS versi 23. Penelitian ini tidak mendapatkan tindakan
dilakukan setelah mendapatkan resusitasi yaitu sebanyak 236 bayi
izin/etik dari komite etik penelitian (92,2%).
kesehatan Politeknik Kesehatan Berdasarkan table 2 dapat dilihat
Makassar (No.00266/KEPK- bahwa pada menit 1 mayoritas bayi
PTKMKS/V/2020). dengan Apgar Score 7-10 lahir pada
usia gestasi 37-42 minggu.
HASIL Berdasarkan berat badan lahir,
Tabel 1 menunjukkan bahwa mayoritas bayi dengan Apgar Score 7-
mayoritas bayi baru lahir (89,8%) 10 di menit 1 memiliki berat badan
memiliki usia gestasi 37-42 minggu. 2500-4000 gram (90%), begitupun
71
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(2), 2022, 70-79
pada menit ke lima sebesar 96,7%. dengan Apgar Score 7-10 lahir dari
Berdasarkan paritas, mayoritas bayi ibu dengan paritas multipara.
72
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(2), 2022, 70-79
73
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(2), 2022, 70-79
74
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(2), 2022, 70-79
75
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(2), 2022, 70-79
76
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(2), 2022, 70-79
jalan nafas yang lebih adekuat setelah ventilasi tekanan positif serta
dilakukan suctioning. Sekresi lendir kompresi dada jika tidak merespon
atau mekonium pada hidung dan dengan baik terhadap rangsangan
mulut dapat menyebabkan obstruksi taktil.
jalan napas, denaturasi surfaktan Keterbatasan dalam penelitian ini
sehingga menyebabkan hipoksia pada karena menggunakan data sekunder
neonatus (Zareen, Hawkes, Krickan, sehingga data yang digunakan hanya
Dempsey, & Ryan, 2013). Pengisapan dari berkas rekam medis. Hal ini
lendir pada bayi setelah lahir dapat menyebabkan ada beberapa data
membantu aerasi paru-paru sehingga terkait yang dibutuhkan tidak dapat
meningkatkan kapasitas residu di temukan karena ada beberapa
fungsional untuk meningkatkan tindakan pada bayi baru lahir yang
oksigenasi (Foster, Dawson, Davis, & tidak ditulis secara detail oleh
Dahlen, 2017). perawat sehingga peneliti hanya fokus
Hal ini tidak sejalan dengan pada data yang ada.
Neonatal Resuscitation Programme
pada tahun 2015 yang KESIMPULAN
mengemukakan bahwa pengisapan Berdasarkan hasil penelitian,
lendir setelah bayi lahir baik dengan maka dapat disimpulkan bahwa
menggunakan suction maupun bulb sebagian besar bayi yang kesulitan
syringe dapat dipertimbangkan hanya bernapas dengan spontan di menit 1
jika ada hambatan jalan napas untuk mengalami perbaikan setelah
mencegah resiko bradikardia. Seperti bantuan oksigen dan pengisapan
halnya hasil literatur review yang lendir serta resusitasi. Implikasi
menjelaskan bahwa pengisapan lendir penelitian ini dapat memperdalam
secara rutin tidak lagi pemahaman perawat terkait
direkomendasikan karena tindakan-tindakan yang dilakukan
berdasarkan hasil studi pengisapan pada neonatus di awal kehidupan
lendir baik melalui orofaring maupun berdasarkan dari nilai Apgar score.
nasofaring secara signifikan dapat Implikasi teori penelitian ini dapat
mengurangi saturasi oksigen, memperdalam keilmuan, pemahaman
menginduksi bradikardia, dan apnea. terkait temuan-temuan yang muncul
Menyeka hidung dan mulut dengan yang merupakan tantangan bagi
handuk sudah cukup jika tidak ada perawat di unit neonatus.
sumbatan jalan napas (Marshall, Penelitian ini merekomendasikan
Lang, Perez, & Saugstad, 2020). bahwa pedoman resusitasi serta
penanganan terhadap neonatus terus
5. Gambaran tindakan resusitasi mengalami perubahan sehingga
berdasarkan nilai Apgar score penting bagi pihak RS melakukan
Hasil penelitian menunjukkan monitoring dan perbaikan SOP
bahwa semua bayi dengan Apgar penanganan neonatus serta
Score 0-3 dilakukan tindakan penyediaan alat pemantauan standar
resusitasi lanjutan dengan pijat seperti pulse oxymetry. Diharapkan
jantung yang di koordinasikan agar perawat lebih memperhatikan
dengan pemberian ventilasi tekanan pedoman terbaru sebelum
positif. Tindakan resusitasi dilakukan memberikan intervensi lanjutan pada
dengan pemberian rangsangan taktil, neonatus dengan memperhatikan
akan tetapi jika denyut jantung bayi nilai Apgar Score khususnya terkait
<60x/menit maka dilakukan dengan suctioning, pemberian
resusitasi lanjutan. oksigen, serta resusitasi. Penelitian
Menurut Umar, Masulili, & selanjutnya dapat menggunakan
Nurmalisa (2020) sebagian besar metode penelitian dengan melakukan
neonatus dengan asfiksia dilakukan survei serta dapat menganalisis efek
resusitasi lanjutan yaitu pemberian jangka panjang pemberian oksigen.
77
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(2), 2022, 70-79
78
Indonesian Contemporary Nursing Journal, 6(2), 2022, 70-79
79