Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Tutorial 4 DONE

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Nama : Fadliana Hidayatu R.U.H


Minat : KMPK
NIM : 23/513725/PKU/21227

TUTORIAL 4

Pengujian hipotesis: Data Kategorikal

1. TUJUAN BELAJAR

Setelah menyelesaikan kursus ini, siswa akan dapat

a. Menjelaskan metode yang biasa digunakan untuk menganalisis data kategorikal (nominal atau
ordinal) dengan menggunakan.

b. Lakukan pengujian hipotesis untuk data kategorikal

c. Terampil menganalisis, membaca, dan menafsirkan penelitian terbitan yang menggunakan


kategorikalanalisis

d. Terampil menganalisis, membaca, dan menafsirkan data penelitian yang menggunakan


kategorikal analisis

2. PANDUAN TUTORIAL

Silakan selesaikan latihan ini sebelum sesi kelas dan kirimkan ke bayu.satria@ugm.ac.id
sebelumnya sesi praktik di kelas. Jika siswa menyerahkan lebih atau sama dengan sesi latihan maka
mereka akan mendapatkan "-20". Pada sesi tutorial kali ini kita akan menggunakan Tutorial 4.omv
dan Tutorial 4-2.omv. Silakan unduh data dari Elok.

3. STUDI KASUS 1
A. Apakah pengacakan tampak menyeimbangkan kelompok (kelompok perlakuan adalah kelompok
IC==1, kontrol grup adalah ICgroup==0) sehubungan dengan pemahaman dasar item perawat?

Jawab :
• Jika nilai dari standar deviasi, mean, median, modus, nilai maksimum dan nilai minimum
hampir sama, maka data tersebut dapat dikatakan simetris. Data simetris adalah data yang
memiliki nilai rata-rata, median, dan modus yang sama.
• Berdasarkan tabel, nilai rata-rata pemahaman dasar item perawat untuk kelompok perlakuan
(IC==1) adalah 3,12, sedangkan nilai rata-rata pemahaman dasar item perawat untuk
kelompok kontrol (ICgroup==0) adalah 3,00. Perbedaan rata-rata ini tidak signifikan secara
statistik, dengan nilai p-value sebesar 0,309.
• Selain itu, nilai median dan standar deviasi pemahaman dasar item perawat juga serupa
untuk kedua kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki distribusi
pemahaman dasar item perawat yang serupa.
• Tapi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menilai keseimbangan pengacakan.
Pertama sampel penelitian ini relatif kecil, yaitu 500 partisipan untuk masing-masing
kelompok. Sampel yang lebih besar dapat memberikan hasil lebih akurat dalam menilai
keseimbangan pengacakan. Kedua, variabel pemahaman dasar item perawat adalah variabel
numerik. Variabel numerik lebih mudah diseimbangkan dengan pengacakan daripada
variabel kategorik.
• Kesimpulan : pengacakan tampak menyeimbangkan kelompok sehubungan dengan
pemahaman dasar item perawat. Namun, hasil ini perlu divalidasi dengan penelitian lebih
lanjut menggunakan sampel yang lebih besar dan variabel yang lebih beragam.

B. Salah satu analisis yang valid dalam pengacakan adalah membandingkan persentase menjawab
dengan benar untuk keselamatan (q4safe6) dan pengetahuan alokasi (perawat6) pada bulan 6
(lintas- secara sectional) untuk kelompok intervensi dan kontrol. Buat hipotesis penelitian dan
hipotesis statistik untuk permasalahan ini; harap tentukan pengujian hipotesis yang benar yang
digunakan dalam penelitian ini.
Jawab :
• Hipotesis Nol (H0): Tidak ada perbedaan signifikan dalam persentase menjawab dengan
benar antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol terkait dengan keselamatan
(q4safe6) dan pengetahuan alokasi (perawat6) pada bulan 6.
• Hipotesis Alternatif (H1): Terdapat perbedaan signifikan dalam persentase menjawab dengan
benar antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol terkait dengan keselamatan
(q4safe6) dan pengetahuan alokasi (perawat6) pada bulan 6.
• Hipotesis Statistik:
H0: r = 0
H1: r ≠ 0
• Pengujian hipotesisnya adalah chi square karena chi square adalah salah satu uji statistik
yang digunakan untuk menentukan apakah ada hubungan antara dua variabel kategori
(nominal atau ordinal) dalam suatu populasi. Uji ini digunakan untuk menguji independensi
antara variabel-variabel tersebut, yang berarti mengukur sejauh mana variabel satu tidak
tergantung pada variabel lain.

C. Harap buat tabel kontingensi 2x2 untuk pengetahuan keamanan dan alokasi dengan intervensi
kelompok (ICgroup). Diantara kelompok intervensi dan kontrol, mana yang mempunyai nilai
tertinggi persentase jawaban yang benar? Harap buat hipotesis statistik yang benar untuk
hubungan antara keselamatan atau pengetahuan dan intervensi/pengendalian; Apa kesimpulan
berdasarkan hasil ini (lihat chi atau x2tabel persegi di bawah setiap tabel kontingensi)?
Jawab :
Safety
Correct Incorrect Total
Intervensi 284 216 500
Kontrol 282 218 500
566 434 1000

Allocation Knowledge
Correct Incorrect Total
Intervensi 309 191 500
Kontrol 308 192 500
617 383 1000

Untuk Pengetahuan Alokasi


- H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (q4safe6) dan
intervensi/pengendalian (ICgroup)
- H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan keamanan (q4safe6) dan
intervensi/pengendalian (ICgroup)
- Kelompok control : 308/500 x 100% = 61,6%
- Kelompok Intervensi : 309/500 x 100% = 61,8%
- Kesimpulan : kelompok intervensi memiliki presentase jawaban benar yang sedikit lebih
tinggi daripada kelompok control untuk pengetahuan alokasi

Untuk Keselamatan
- H0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara antara Allocation Knowledge
dan intervensi/pengendalian (ICgroup)
- H1 : Terdapat hubungan yang signifikan antara Allocation Knowledge dan
intervensi/pengendalian (ICgroup)
- Kelompok control : 282/500 x 100% = 56,4%
- Kelompok Intervensi : 284/500 x 100% = 56,8%
- Kesimpulan : kelompok intervensi memiliki presentase jawaban benar yang sedikit lebih
tinggi daripada kelompok control untuk pengetahuan alokasi

Uji Hipotesis yang Tepat : Chi square


Dari hasil uji chi square, nilai chi square = 0,0163 dengan derajat kebebasan sebesar 1 dan p-value
= 0,898 untuk variable keselamatan. Sedangkan untuk variable pengetahuan alokasi diperoleh nilai
chi square = 0,00423 dengan derahat kebebasan sebesar 1 dan p-value = 0,948.
• Karena nilai p-value pada kedua variable lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, maka nilai
hipotesis nol (H0) diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan
antara kedua variable dengan intervensi/control
D. Untuk memahami bagaimana intervensi ini bisa berhasil, kami akan membahas topik-topik
tersebut yang tidak menjawab item nurse0 dengan benar, dan dalam subset ini kita akan
membandingkannya respon pada tindak lanjut, perawat6, untuk subjek yang berada dalam
pengobatan versus kontrol kelompok. Bentuklah tabel 2x2 yang mengklasifikasikan perawat6
berdasarkan kelompok IC yang dibatasi pada subjek untuk who nurse0==0 (salah pada awal).
Apa yang disarankan ringkasan ini tentang seseorang bagaimana proses informed consent
bisa “berhasil”? Gunakan sesuai ringkasan statistik untuk mendukung kesimpulan Anda
Jawab :

PRE (Nurse 0) POST (Nurse 6)


Treatment Control Treatment Control
Incorrect 191 (38,2%) 191 (38,2%) 83 (16,6%) 174 (34,8%)
Correct 309 (61,8%) 309 (61,8%) 417 (83,4%) 326 (65,2%)
500 500 500 500

PRE POST Post 6 bulan, hasil jawaban benar


Treatment 61,8% 83,4% Treatment meningkat 21,6%
Control meningkat 3,6%
Control 61,8% 65,2%)
Jadi kelompok treatment yang paling signifikan
meningkatnya sehingga kelompok ini lebih efektif
4. Studi Kasus II (Sesi Praktek menggunakan Jamovi)
Kami akan melakukan sesi praktik menggunakan Jamovi dan data “tutorial 4-2.omv”. Dalam latihan
ini, kami menggunakan analisis observasional dengan studi kohort retrospektif Kabupaten Gunung
Kidul (2015) dan menerapkan uji chi-square. Di mana data dikumpulkan dari 394 yang terdiri dari
masing-masing 197 paparan dan bukan paparan. Kelompok pemaparan adalah remaja hamil (<20
tahun) sedangkan kelompok non pajanan adalah ibu hamil dewasa (≥20 tahun) dan keduanya
melahirkan bayi lahir hidup. Kelompok paparan diambil dari seluruh Puskesmas yang mempunyai
catatan lengkap kelompok non pajanan diambil dengan sistematik random sampling. Tujuan
penelitian untuk mengetahui hubungan kehamilan remaja dengan BBLR di Kabupaten Gunung Kidul
(juga untuk menilai variabel eksternal termasuk energi kronis gizi buruk (CEM), anemia, tingkat
pendidikan, hipertensi, dan kunjungan ANC).
A. Apa penelitian dan hipotesis statistik untuk hubungan antara kehamilan remaja dan BBLR?
Jawab :
- Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehamilan
remaja dengan BBLR di Kabupaten Gunung Kidul.
- Hipotesis nol (H0) : Tidak ada hubungan antara kehamilan remaja dan BBLR.
- Hipotesis alternatif (H1) : Ada hubungan antara kehamilan remaja dan BBLR.
- Untuk menguji hipotesis statistik ini, peneliti dapat menggunakan uji chi-square
menggunakan desain penelitian kohort retrospektif. Uji chi-square adalah uji statistik yang
digunakan untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorikal. Dalam penelitian ini,
variabel kategorikal pertama adalah kehamilan remaja (ya/tidak), dan variabel kategorikal
kedua adalah BBLR (ya/tidak). Jika hasil uji chi-square menunjukkan p-nilai yang
signifikan, maka hipotesis alternatif diterima. Artinya, ada hubungan antara kehamilan
remaja dan BBLR.

B. Silakan buat tabel kontingensi untuk kehamilan remaja, CEM, anemia, tingkat pendidikan,
hipertensi, dan kunjungan ANC pada bayi BBLR.
Jawab :

• Kehamilan Remaja dg Bayi BBLR

Kesimpulan : p value <  = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara kehamilan remaja
dengan BBLR
• CEM dg Bayi BBLR

Kesimpulan : p value <  = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara KEK/CEM dengan
BBLR

• Anemia dg Bayi BBLR

Kesimpulan : p value <  = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara Anemia dengan
BBLR

• Tingkat Pendidikan dg Bayi BBLR

Kesimpulan : p value >  = 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan antara tingkat
Pendidikan dengan BBLR
• Hipertensi dg Bayi BBLR

Kesimpulan : p value >  = 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan antara hipertensi
dengan BBLR

• Kunjungan ANC dg Bayi BBLR

Kesimpulan : p value <  = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara kunjungan ANC
dengan BBLR
C. Mohon perkirakan uji chi square dan rasio risiko kehamilan remaja dan BBLR.
Jawab :

Kesimpulan :
- p value <  = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara kehamilan remaja dengan BBLR
- odds ratio > 1 yang artinya kemungkinan remaja dibawah usia 20 tahun melahirkan bayi
BBLR 2,69x lebih tinggi dibanding usia remaja diatas 20 tahun
- relative risk > 1 yang artinya resiko kehamilan remaja dibawah usia 20 tahun melahirkan
bayi BBLR 2,19x lebih tinggi dibanding usia remaja diatas 20 tahun

D. Mohon dilakukan estimasi uji chi square dan rasio risiko untuk variabel lain dengan BBLR.
• KEK/CEM dg Bayi BBLR

Kesimpulan :
- p value <  = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara kehamilan remaja dengan
BBLR (H1 diterima)
- odds ratio > 1 yang artinya kemungkinan remaja dibawah usia 20 tahun melahirkan
bayi BBLR 2,69x lebih tinggi dibanding usia remaja diatas 20 tahun
- relative risk > 1 yang artinya resiko kehamilan remaja dibawah usia 20 tahun
melahirkan bayi BBLR 2,19x lebih tinggi dibanding usia remaja diatas 20 tahun

• Anemia dg Bayi BBLR


Kesimpulan :
- p value <  = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara anemia dengan BBLR (H1
diterima)
- odds ratio > 1 yang artinya kemungkinan ibu hamil dengan anemia melahirkan bayi BBLR
4,29x lebih tinggi dibanding ibu hamil yang tidak anemia
- relative risk > 1 yang artinya resiko ibu hamil dengan anemia melahirkan bayi BBLR 3x
lebih tinggi dibanding ibu hamil yang tidak anemia

• Tingkat Pendidikan dg Bayi BBLR

Kesimpulan :
- p value >  = 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan tingkat Pendidikan dengan BBLR
(H0 diterima)
- odds ratio > 1 yang artinya kemungkinan ibu hamil dengan tingkat Pendidikan yang tinggi
dan rendah memiliki peluang yang sama dapat melahirkan bayi BBLR
- relative risk > 1 yang artinya ibu hamil dengan tingkat Pendidikan yang tinggi dan rendah
memiliki resiko yang sama dapat melahirkan bayi BBLR

• Hipertensi dg Bayi BBLR


Kesimpulan :
- p value >  = 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan antara hipertensi dengan BBLR
(H0 diterima)
- odds ratio > 1 yang artinya kemungkinan ibu hamil dengan hipertensi melahirkan bayi
BBLR 1,85x lebih tinggi dibanding ibu hamil tidak hipertensi
- relative risk > 1 yang artinya resiko kehamilan ibu hamil dengan hipertensi melahirkan bayi
BBLR 1,57x lebih tinggi dibanding ibu hamil tidak hipertensi

• Kunjungan ANC dg Bayi BBLR


Kesimpulan :
- p value <  = 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara kunjungan ANC dengan BBLR
- odds ratio > 1 yang artinya kemungkinan ibu hamil dengan kunjungan ANC tidak lengkap
melahirkan bayi BBLR 2,45x lebih tinggi dibanding ibu hamil dengan kunjungan ANC
lengkap
- relative risk > 1 yang artinya resiko ibu hamil dengan kunjungan ANC tidak lengkap
melahirkan bayi BBLR 1,92x lebih tinggi dibanding ibu hamil dengan kunjungan ANC
lengkap

You might also like