Jurnal Skripsi Sapto Adi Nugroho
Jurnal Skripsi Sapto Adi Nugroho
Jurnal Skripsi Sapto Adi Nugroho
ABSTRACT
PT. Venturindo Jaya Batam (VJB) was founded in 1993 in the field of electronic
manufacturing services (EMS), preparatory to fill the need for a multinational company
(MNC) in Indonesia. The company focuses on the assembly to Flexible Printed Circuit
(FPC) which is used for HP. And expand new business Flexible Flat Cable (FFC), this
business is to continue the business of SONY Chemical in the muka kuning Batam with
area of over 100,000 square meters and more than 1,000 workers.
From the results of the study authors, product failure is often the case and
ranked first is not the stability of the distance between the wire (Dislocated Pitch), to
find the root causes of product failure is the author analyzes by using some of the seven
quality control tools (The 7 QC Tools) and process capability index.
From the analysis, the authors propose improvements to quality control by using
the map control. By running this new method can increase the yield of 2% and
productivity 25%.
Kata kunci: Fishbone Diagram, control chart X Chart dan R Chart, kapabilitas proses
BAB I PENDAHULUAN
Jurnal Teknik Industri UNRIKA Batam 2
1.1 Latar Belakang Masalah
Proses produksi dalam suatu perusahaan manufaktur merupakan aktifitas yang
paling penting dalam perusahaan untuk memproduksi produk bermutu tunggi. Setiap
perusahaan memiliki standar mutu tersendiri yang merupakan usaha perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelangan. Proses produksi ini haruslah
dikendalikan agar sesuai dengan standar perusahaan yang terlebih dahulu ditetapkan.
Pengendalian mutu memiliki pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan mutu
suatu produk, mengurangi ketidaksuaian dalam proses produksi, dan ketidaksesuian
produk dengan standar dan specifikasi yang telah ditetapkan perusahaan, melakukan
perbaikan secara terus menerus / continuity Improvement, serta meningkatkan rasa
tanggung jawab semua karyawannya. Dengan dilaksanakannya pengendalian mutu ini,
diharapkan perusahaan akan meminimalkan kegagalan produk, sehingga dapat
mengurangi biaya kegagalan, menaikan penjualan, meningkatkan laba dan jauh lagi
dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Meskipun pengendalian mutu telah dilakukan tidak menutup kemungkinan
adanya kegagalan produk yang dihasilkan dalam suatu proses produksi yang tidak
sesuai dengan standar mutu perusahaan. Hal ini terjadi karena adanya penyimpangan,
baik yang berasal dari bahan baku, equipment / peralatan / mesin, operator,
lingkungan kerja atau cara kerja. Produk yang tidak memenuhi standar mutu ini dapat
dibagikan menjadi dua kelompok, yaitu produk cacat yang dapat diperbaiki dan produk
cacat yang tidak dapat diperbaiki. Untuk produk yang dapat diperbaiki, akan menyerap
biaya lebih untuk pengerjaan kembali (rework cost). Sedangkan untuk produk cacat
yang tidak dapat diperbaiki, produk tersebut tidak dapat dijual atau dijual sangat
rendah karna dinilai sampah.
PT. VENTURINDO JAYA BATAM (VJB) adalah perusahaan yang bergerak dalam
industri kabel yang memproduksi berbagai tipe kabel untuk electronik khususnya
Flexible Flat Cable (FFC) kabel datar. Perusahaan ini adalah perusahan Lokal dan PMA (
Singapore ) yang berada di batam, dimana persaingan yang dihadapi sangat ketat,
sehingga perusahaan ini harus fokus kepada pelanggan. Perusahaan ini sangat
mementingkan mutu hasil produksinya agar dapat memuaskan pelanggannya, oleh
karena itu perusahaan melakukan pengendalian mutu dalam aktivitas produksinya,
Jurnal Teknik Industri UNRIKA Batam 3
mulai dari penerimaan material dari supplayer (receiving inspection) hingga produk jadi
siap dikirim ke pelanggan (packing). Pengendalian mutu ini bertujuan untuk
mengurangi bahkan menghilangkan kegagalan (zerro defect) pada produk jadi.
Berdasarkan observasi yang penulis lakukan melalui data hasil output produksi
FFC selama tiga bulan terakhir berturut turut, yaitu bulan Januari 2015 yield 92,91%,
bulan Februari 2015 yield 92,93% dan pada Maret 2015 92,95 % sehingga berdasarkan
data tersebut mengambarkan bahwa yield tidak tercapai ditargetkan oleh perusahaan
dalam key performance index (KPI) adalah kegagalan produk FFC kurang dari 5% atau
yield diatas 95%, akibat dari tidak tercapainya yield tersebut dapat menyebabkan
proses pengiriman terhambat dari standar yang ditentukan, sehingga perlunya
penambahan jam kerja untuk menganti kekurangan kapasitas produksi dan akhirnya
menyebabkan penambahan biaya produksi.
Dari data selisih 2,1% dari target yang diharapkan, kontribusi kegagalan produk
yang belum terselesaikan adalah jarak antara wire ( Pitch ) tidak stabil. Kegagalan
produk ini paling dominan pada proses proses laminate. Dari 2,1% yield loss, dari
pengamatan penulis kontribusi terbesar terjadi pada material yang dipakai pada proses
laminated ini adanya variasi lebar material wire yang akan mempengaruhi proses
laminated.
( 2 .1 )
Dimana : n merupakan jumlah data dari setiap sub group
( 2.2 )
Dimana : k merupakan jumlah data yang digunakan dalam sub group
4) Menghitung range (R)
Nilai range dihitung dengan cara mengurangkan antara nilai maksimal
dengan nilai minimal pada data sub groub tersebut.
R = ( Max Min ) ( 2 .3 )
5) Menghitung rata rata range
Menghitung nilai rata – rata range dengan membagi total dari R
dengan membagi jumlah sub group k.
( 2.4 )
6) Menghitung control line
➢ X – Chart
a. Central Line
Central line merupakan nilai rata rata total
b. Upper Control Limit (UCL)
Upper control limit dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
UCL = X + A2.R ( 2.5 )
Dimana : nilai A2 didapatkan dari tabel nilai factor untuk batas kendali (3
sigma).
c. Lower Control Limit (LCL)
Lower control limit dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
UCL = X - A2.R ( 2.6 )
➢ R – Chart
𝒔= 𝑹 / 𝒅𝟐 ( 2.9 )
( 2.10)
( 2.11)
Feed back
Gambar 3.1 Model penelitian
Variabel variabel yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas hanya mengunakan satu variabel yaitu mengendalikan variasi
material lebar wire.
2. Variabel tidak bebasnya adalah mengurangi yield loss.
3.3 Tahapan Penelitian
Tahapan dalam penelelitian ini menjelaskan serta menguraikan secara sistematis
dengan diawali perumusan masalah yang terjadi, mengumpulkan data data yang
Mulai Penelitian
PERUMUSAN MASALAH :
variasi material lebar wire (Pitch
tidak stabil) dan yield loss
PENGUMPULAN DATA :
Data Yield,. Data Kegagalan tertinggi
dan Data variasi lebar wire
PENGOLAHAN DATA :
1. Nilai Kapabilitas
2. Diagram Pareto
3. Diagram Fish bone
4. Peta kendali
5. Kapabilitas proses
ANALISA PERMASALAH
PENGECEKAN HASIL
PERBAIKAN DAN UJI
KESIMPULAN
SELESAI
Penelitian
BAB IV PENGOLAHAN DATA
( 4.1 )
Sedangkan dari data pada tabel 4.2, selanjutnya di hitung rata rata dalam tiga
bulan dan kemudian diurutkan jenis kerusakan produk mulai dari jumlah terbesar
hingga terkecil dan tidak mencantumkan jenis kerusakan produk yang tidak terjadi (0),
terlihat pada tabel 4.4 sebagai berikut :
Tabel 4.2 Data urutan kerusakan produk dan rata rata
Kode Januari Februari Maret Rata-rata %
% tage NG
Kerusakan ( Pcs ) ( Pcs ) ( Pcs ) ( Pcs ) Kumulatif
DP 33,817 32,759 33,577 33,385 33.02% 33.02%
DM 17,929 17,368 17,802 17,700 17.51% 50.53%
FW 12,788 12,388 12,697 12,625 12.49% 63.02%
DT 8,791 8,516 8,729 8,678 8.58% 71.60%
WK 7,226 7,000 7,175 7,134 7.06% 78.66%
SN 6,537 6,333 6,491 6,453 6.38% 85.04%
OD 5,311 5,145 5,274 5,243 5.19% 90.23%
DS 3,739 3,622 3,713 3,692 3.65% 93.88%
TL 3,351 3,246 3,327 3,308 3.27% 97.15%
WS 2,920 2,828 2,899 2,882 2.85% 100.00%
TOTAL 102,409 99,206 101,683 101,100 100%
Perhitungan persentase kegagalan produk (NG) adalah sebagai berikut:
Setelah melakukan pencarian masalah dan hasil investigasi didapat hasil diagram
tulang ikan seperti gambar 4.4 dibawah ini.
Faktor
Penyebeb Dominan Penyelesaian Keterangan
( 4M )
Tidak menlakukan pembersihan Memasukan item pembersihan
Sudah terlaksana
Heatroll dan termocoupler pada cek sheet harian
Termperature kontrol belum Dilakukan kalibrasi dan leader
Machine Sudah terlaksana
dikalibrasi memastikan setiap awal minggu
Guide roll aus / rusak Memasukan item pembersihan
Sudah terlaksana
kurang perawatan pada cek sheet mingguan
Pemasangan wire di guide roll tidak
Melakukan trainning ulang Sudah terlaksana
tepat karena kurang trainning
Pemasangan wire di guide roll tidak Melakukan perubahan intruksi
Methode Sudah terlaksana
tepat karena intruksi kerja tidak jelas kerja
Lebar wire tidak sama karena Akan dilakukan
Belum ada penyelesaian
Pengambilan ispeksi data manual usulan oleh penulis
Salah setting karena kurang trainning Melakukan trainning ulang Sudah terlaksana
Man Salah setting karena intruksi kerja tidak Melakukan perubahan intruksi
Sudah terlaksana
Man jelas kerja
Ukuran guide roll tidak sesuai karena Melakukan perubahan intruksi
Sudah terlaksana
intruksi kerja tidak jelas kerja
Operator memastikan kembali
Salah tipe wire indikasi lepas Sudah terlaksana
sebelum mengunakan
Meterial
Lebar wire tidak sama karena material Akan dilakukan
Belum ada penyelesaian
input bervariasi usulan oleh penulis
1 01A 0.298 0.298 0.308 0.298 0.298 0.300 0.308 0.298 0.010
2 01B 0.310 0.295 0.293 0.292 0.288 0.295 0.308 0.288 0.020
3 02A 0.298 0.293 0.300 0.300 0.295 0.297 0.300 0.293 0.007
4 02B 0.300 0.290 0.296 0.300 0.296 0.296 0.300 0.290 0.010
5 03A 0.295 0.297 0.299 0.292 0.298 0.296 0.299 0.292 0.007
6 03B 0.302 0.295 0.293 0.292 0.288 0.294 0.302 0.288 0.014
7 04A 0.289 0.294 0.288 0.298 0.295 0.293 0.298 0.288 0.010
8 04B 0.289 0.290 0.297 0.291 0.294 0.292 0.297 0.289 0.008
9 05A 0.289 0.286 0.287 0.289 0.288 0.288 0.289 0.286 0.003
10 05B 0.292 0.290 0.292 0.298 0.289 0.292 0.298 0.289 0.009
11 06A 0.295 0.301 0.302 0.289 0.288 0.295 0.302 0.288 0.014
12 06B 0.293 0.300 0.300 0.295 0.296 0.297 0.300 0.293 0.007
13 07A 0.295 0.301 0.302 0.289 0.288 0.295 0.302 0.288 0.014
14 07B 0.295 0.301 0.302 0.289 0.288 0.295 0.302 0.288 0.014
15 08A 0.298 0.293 0.300 0.300 0.295 0.297 0.300 0.293 0.007
16 08B 0.300 0.290 0.296 0.300 0.296 0.296 0.300 0.290 0.010
17 09A 0.295 0.297 0.299 0.292 0.298 0.296 0.299 0.292 0.007
18 09B 0.295 0.301 0.302 0.289 0.288 0.295 0.302 0.288 0.014
19 10A 0.289 0.294 0.288 0.298 0.295 0.293 0.298 0.288 0.010
20 10B 0.289 0.290 0.297 0.291 0.294 0.292 0.297 0.289 0.008
21 11A 0.296 0.296 0.307 0.299 0.298 0.299 0.307 0.296 0.011
22 11B 0.298 0.293 0.300 0.300 0.295 0.297 0.300 0.293 0.007
23 12A 0.300 0.290 0.296 0.300 0.296 0.296 0.300 0.290 0.010
24 12B
0.298 0.298 0.308 0.298 0.298 0.300 0.308 0.298 0.010
X 0.295 R 0.010
( 4.4 )
Hasil perhitungan nilai X bar dan R dapat dilihat pada kolom X dan R pada tabel 4.5
data di atas.
Selanjutnya menghitung Rerata X bar dan Rerata R, nilai Rerata X bar dapat dihitung
dengan cara:
( 4.5 )
( 4.6 )
Hasil perhitungan dapat dilihat pada kolom X dan R pada tabel data baris terakhir
Selanjutnya menghitung CL, UCL dan LCL untuk X bar Chart dan R Chart.
( 4.7 )
= (6,788)/24 =0.295
CL - R Chart
Jurnal Teknik Industri UNRIKA Batam 22
( 4.8 )
= 0.010
UCL dan LCL untuk X bar Chart
( 4.9 )
= 0.295+(0.577*0.010) = 0.301
( 4.10 )
Nilai A2 untuk jumlah observasi (subgroup size) = 5 dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel
ini merupakan tabel yang berisi nilai-nilai konstanta A2 yang digunakan dalam
membuat peta kendali X bar chart. Sedang nilai d2 digunakan untuk mengestimasi nilai
sigma. Nilai D3 dan D4 digunakan untuk menentukan batas atas dan batas bawah pada
peta kendali R chart. Besaran nilai A2, d2, D3 dan D4 akan bergantung ukuran
subgroup dari setiap sampel.
Tabel 4.5 Nilai Konstanta A2, d2, D3, D4
Subgroup Size A2 d2 D3 D4
2 1.880 1.128 ----- 3.268
3 1.023 1.693 ----- 2.574
4 0.729 2.059 ----- 2.282
5 0.577 2.326 ----- 2.114
6 0.483 2.534 ----- 2.004
7 0.419 2.704 0.076 1.924
8 0.373 2.847 0.136 1.864
9 0.337 2.970 0.184 1.816
10 0.308 3.078 0.223 1.777
11 0.285 3.173 0.256 1.744
12 0.266 3.258 0.283 1.717
13 0.249 3.336 0.307 1.693
14 0.235 3.407 0.328 1.672
15 0.223 3.472 0.347 1.653
16 0.212 3.532 0.363 1.637
17 0.203 3.588 0.378 1.622
18 0.194 3.640 0.391 1.608
( 4.11 )
= 2.114*0.010 = 0.021
( 4.12 )
= 0*0.010 = 0
Nilai D3, D4 untuk jumlah observasi (subgroup size) =5 dapat dilihat pada Tabel 4.6
diatas.
Setelah dihitung nilai CL, UCL dan LCL baik untuk X bar Char maupun R Chart, maka
selanjutnya memplotkan setiap data subgroup ke dalam Chart yang nampak seperti
berikut:
CL, UCL, dan LCL pun kemudian dihitung kembali. dengan menggunakan rumus
matematik yang sama dengan sebelumnya dimana N atau jumlah subgroup = 22 karena
ada 2 data yang tidak diperhitungkan.
Jurnal Teknik Industri UNRIKA Batam 25
Nilai CL yang baru untuk X bar chart dan R chart setelah 2 sampel yang out of control
dikeluarkan dari perhitungan adalah didapatkan hasil Peta kendali X Chart dan R Chart
sebagai berikut:
( 4.13 )
= 0.025
Kesimpulan : Karena jumlah pengamatan yang dilakukan lebih besar dari pada jumlah
I
pengamatan yang harus dilakukan ( N > N ), maka dapat disimpulkan bahwa data
yang diambil sudah cukup.
One-Sample Statistics
One-Sample Test
Test Value = 22
Ho : ( µ1- µ2) = D0. Tidak ada perbedaan antara sebelum dan sesudah perbaikan
H1 : ( µ1- µ2) ≠ D0. Ada perbedaan antara sebelum dan sesudah perbaikan
dengan ( 5.2 )
Kesimpulan :
Jurnal Teknik Industri UNRIKA Batam 32
1. P-Value / Nilai Sig.=0,815
Karena P-Value 0,815 > 0,05 ; maka Ho ditolak.
2. Dari keluaran di atas diperoleh nilai statistik uji t = -,236. Dengan taraf nyata
sebesar 5 % dan derajat bebas n-1=30-1=29, diperoleh tα/2,n-1 = t 0.05,29 = 1,699 .
Karena = t < t 0.05,29 (-,236 < 1,699 ) maka tolak H0. Jadi dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan antara sebelum dan sesudah perbaikan. Yang berarti bahwa
usulan perbaikan metode pengontrolan lebar wire tersebut mempunyai efek untuk
meningkatkan yield dan produktifitas.
Selain melakukan analisa hipotesis diatas, penulis melakukan uji analisa kapabilitas
dengan mengunakan bantuan SPSS /Minitab16 dengan hasil :
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional (BSN), 2001, Modul SNI 19-9000:2001 dan 9001:2001,
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional (BSN)
Besterfield, Dale H., 2003, Total Quality Management 3rd ed., New Jersey: Prentice Hall
Evans, James R., William M. Lindsay, 2001, The Management and Control of Quality,
5th ed., Ohio: South-Western,
Goetsch, David L., Stanley B. Davis, 2000, The Total Quality Approach to Quality
Management, 3rd ed., New Jersey: Prentice Hall
Gaspersz, Vincent, 2002, Total Quality Management, cetakan kedua, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Umum
Purba.M 2013. Materi Kuliah Analisis Data Satistik, Universitas Riau Kepulauan.
Batam.