2637 8771 1 PB
2637 8771 1 PB
2637 8771 1 PB
ABSTRACT
This study departs from the problem of the still low quality of the process of learning Javanese
language, one of which is the wayang pandhawa and the ability of the teacher to integrate character
values in classroom learning. The main objective of this year I study was to produce innovative
learning models based on Multiple Character Intelligence (PROMISTER) projects that had obtained
material and learning expert validation.Research uses research and development methods or
"Research and Development" (R & D) with the following steps: a) conducting preliminary research,
b) planning, c) developing prototype learning models include: needs analysis of Javanese language
learning models and prototypes PROMISTER learning model, d) expert test The research subjects
were taken as many as 4 schools in Magelang Regency. Respondents from each school involved fourth
grade teachers, fourth grade students, and elementary school principals. The subject of this study also
involved 2 material experts, and 2 experts in the learning model. The sampling technique was
purposive sampling.
ABSTRAK
Penelitian ini berangkat dari permasalahan masih rendahnya kualitas proses pembelajaran bahasa
Jawa salah satunya wayang pandhawa dan kemampuan guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai
karakter dalam pembelajaran di kelas. Tujuan utama penelitian tahun I ini adalah untuk menghasilkan
model pembelajaran inovatif Proyek berbasis Multiple Intellegence Berkarakter (PROMISTER) yang
telah mendapatkan validasi ahli materi dan pembelajaran.
Penelitian menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau “Research and
Development” (R & D) dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) melakukan penelitian
pendahuluan, b) perencanaan, c) pengembangan prototipe model pembelajaran) uji ahli Subjek
penelitian diambil sebanyak 4 sekolah di Kabupaten Magelang. Responden dari setiap sekolah
melibatkan guru kelas IV, murid kelas IV, dan kepala sekolah SD. Subjek penelitian ini juga
melibatkan 2 orang ahli materi, dan 2 orang ahli model pembelajaran. Teknik pengambilan sampel
secara purposive sampling.
94
Galih Istiningsih, dkk,: Pengembangan Model Pembelajaran “Promister” Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Wayang Pandhawa Pada Siswa SD
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
P
andhawa merupakan tokoh penting
dalam wiracarita Mahabharata, yaitu mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
besar di daratan Kurukshetra antara para sebagai pedoman bagi para perancang
Pandawa dengan para Kurawa serta sekutu- pembelajaran dan para pengajar dalam
sekutu mereka. Kisah tersebut menjadi kisah merencanakan aktivitas belajar mengajar.
penting dalam wicara Mahabharata (Junaidi, Dalam penjelasan tersebut model pembelajaran
2010). mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran
Tujuan dalam pembelajaran ini untuk yang di dalamnya terdapat tujuan, sintaks, dan
peningkatan penguasaan konsep wayang system pengolahan.
pandhawa terutama puntadewa materi kelas IV Model Pengajaran atau model
dalam Standar Kompetensi 2. Mampu pembelajaran merupakan rencana atau pola
mengemukakan perasaan dan gagasan secara yang dapat digunakan untuk membentuk
lisan tentang peristiwa tertentu dan cerita tokoh kurikulum, mendesain materi-materi
wayang dengan bahasa yang santun. intruksional, dan memadu proses pengajaran di
Kompetensi Dasar:2.2 Menceritakan tokoh ruang kelas atau di setting yang berbeda,
wayang Pandhawa (Miftahul, 2013). Sedangkan menurut penulis,
1. Mempersiapkan siswa agar mampu model pembelajaran merupakan suatu cara atau
mempelajari dan memahami konsep strategi yang dilakukan oleh seorang guru
wayang pandhawa dengan karakter dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar,
penokohan yang berbeda-beda. dimana dalam kegiatan tersebut melibatkan
2. Mengadakan pameran larikan wayang jawa siswa sebagai penerima pengetahuan dari
dengan tujuan mengetahui kemampuan kegiatan pembelajaran.
siswa dalam membuat kreasi belajar yang
di pamerkan. (Sarwanto, 2010)
Seorang guru untuk dapat melaksanakan
tugas mengajarnya dengan baik harus
mengetahui strategi dan metode belajar
mengajar yang baik pula. Strategi belajar yang
baik harus memiliki tahapan-tahapan yang
jelas, sehingga tujuan pembelajaran tepat pada
sasaran. Ketercapaian suatu tujuan
pembelajaran guru memerlukan model
pembelajaran. Model pembelajaran yang
digunakan guru harus dapat menumbuhkan
kemampuan siswa untuk berbagai tujuan
pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus
mengetahui dan memahami tentang model
pembelajaran agar proses belajar di kelas lebih
menyenangkan dan menumbuhkan kemampuan
siswa.
Model pembelajaran adalah pola yang
digunakan sebagai pedoman merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorial (Agus,
2010: 46). Adapun Trianto (2007: 5) yang
mengutip Soekamto menyatakan bahwa model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
95
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume II No.2 November 2018 e-ISSN : 2614 – 8242._
Angket Angket
analisis
kebutuhan
siswa
Lembar deskriptif
pendahuluan, b) perencanaan, c) pengembangan
Kebutuha angket
prototipe model pembelajaran meliputi: analisis
n Guru analisis
kebutuhan model pembelajaran bahasa Jawa
kebutuhan
guru
7. Wawancar wawancara Pedoman deskriptif
97
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume II No.2 November 2018 e-ISSN : 2614 – 8242._
H
asil penelitian yang diuraikan dalam ahli Perangkat bahasa Jawa (praktisi); dan 2)
bagian ini meliputi: a) tahap ahli model pembelajaran yang berkompeten.
pengumpulan informasi dan analisis Pembahasan hasil pra-survey melalui angket,
kebutuhan, b) tahap perencanaan, c) wawancara, dan observasi yang disebarkan
pengembangan produk, d) tahap validasi. pada 4 sekolah di Kabupaten Magelang.
Terbatas hanya 4 tahap karena akan dilanjutkan Responden dari setiap sekolah melibatkan guru
pada penelitian tahun ke 2. kelas IV, murid kelas IV, dan kepala sekolah
Tahap awal dengan melakukan tinjauan SD dilengkapi dengan analisis dokumen
standar isi dan sebelumnya peneliti sudah diperoleh temuan-temuan dapat disajikan pada
menganalisis materi yang belum maksimal Tabel 5.
dalam pembelajaran, salah satunya materi Analisis kebutuhan guru terhadap
wayang pandhawa. Analisis kebutuhan guru pengembangan model Kooperatif tipe Herroiq
dan siswa saling keterkaitan untuk merumuskan SD Kelas IV digunakan angket dan instrumen
karakteristik model pembelajaran wawancara. Angket dan instrumen wawancara
PROMISTER Analisis MIR (Multiple yang disampaikan kepada guru kelas sebanyak
Intellegence Research) juga diperlukan untuk 8 guru di kabupaten Magelang dengan rincian 2
menentukan perangkat yang berbasis guru dari SDN Borobudur 1, 2 guru dari SDN
PROMISTER. Wonoroto 1, 2 guru dari SDN Pasuruhan 1, 2
Tahap perencanaan berupa pembuatan SDN Rambeanak 2. Angket terdiri dari 59
kisi-kisi instrument yang menjadi penilaian pernyataan yang disampaikan membubuhkan
model pembelajaran “PROMISTER”. Kisi-kisi
instrument dikembangkan menjadi instrument tanda centang ( ) pada pilihan sangat setuju
penelitian.instrumen penelitian yang digunakan (SS), setuju (S), kurang setuju (KS), tidak
adalah lembar validasi, lembar observasi dan setuju (TS) sesuai dengan petunjuk yang
pedoman wawancara. Validasi dilakukan oleh tertulis pada bagian awal angket. Pernyataan
pakar praktisi dan dosen ahli. tersebut terbagi atas 68 butir pernyataan yang
Tahap pengembangan: pada tahap ini terbagi menjadi empat aspek, yaitu pernyataan
dilakukan pembuatan model pembelajaran nomor 1 sampai dengan nomor 19 yang terinci
Promister dan perangkat pembelajaran sebanyak 26 butir berkaitan dengan model
pendukung model pembelajaran PROMISTER pembelajaran, pernyataan nomor 20 sampai
meliputi: RPP, LKS, Materi ajar, perangkat dengan 29 berkaitan dengan aspek
Penilaian. Buku model pembelajaran dibuat pembelajaran memahami wayang Jawa,
Karakteristik utama meliputi pendahuluan, pernyataan nomor 29 sampai dengan nomor 40
tujuan dan asumsi, prinsip-prinsip model berkaitan dengan aspek materi wayang
PROMISTER, sintagmatik, sistem sosial, pandhawa dan pernyataan nomor 41 sampai
prinsip reaksi, pendukung, dampak pengiring
model PROMISTER. Karakteristik pendukung
model pembelajaran PROMISTER perangkat
model pembelajaran PROMISTER. Analisis
98
Galih Istiningsih, dkk,: Pengembangan Model Pembelajaran “Promister” Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Wayang Pandhawa Pada Siswa SD
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
99
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume II No.2 November 2018 e-ISSN : 2614 – 8242._
100
Galih Istiningsih, dkk,: Pengembangan Model Pembelajaran “Promister” Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Wayang Pandhawa Pada Siswa SD
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
Dampak Pengiring meliputi Kemandirian Secara rinci dapat dirinci pada bagan 1 di
dalam Belajar. Dengan berbekal pengetahuan bawah ini
proseduran, dan pengetahuan kondisional, serta
keterampilan meggunakan media papan puzle
dan cara memahami wayang pandhawa Jawa
dengan Iqra maka siswa dapat menjadi lebih
mandiri dalam belajar. Melalui latihan yang
kontinu siswa dapat memilih sendiri yang
sesuai dengan gaya dan tipe belajar dia dengan
LKS Berbasis MI
Sebagian fase-fase dari sintaks Model
Pembelajaran PROMISTER khususnya fase-
fase III, IV dan V) memberikan lebih banyak Berdasarkan hasil validasi peneliti merevisi
ruang dan kesempatan kepada siswa untuk desain model pembelajaran, RPP, Materi Ajar
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Pada dan LKS serta THB sebagai berikut Tabel 8:
fase-fase tersebut, keterlibatan siswa sanga Tabel 8. Revisi Draft Validasi
dominan dalam menerapkan secara langsung Model Pembelajaran
dalam memahami materi wayang pandhawa Sebelum direvisi Sesudah direvisi
Jawa
Sikap Positif terhadap bahasa Jawa Penilaian R
Dampak lanjutan dari kemampuan siswa Kriteri
N Validator at
memilih, menggunakan, dan mengontrol Kompon a/
o 1 2 3 4 5 a-
penggunaan media papan puzle dan buku Iqra en rerata
. ra
serta keterlibatan siswa yang sangat dominan skor
ta
dalam proses belajar memahami wayang 1 Model 8 8 9 8 8 89 Baik
pandhawa Jawa adalah terciptanya suasana Pembelaj 8 8 9 8 6 ,8 (4,3)
belajar memahami wayang pandhawa Jawa aran
yang menyenangkan dan kejujuran tercipta 2 RPP 2 2 2 2 2 22 Baik
karena siswa enggan dalam bermain LKS MI. 1 1 6 1 0 1 (4)
Anderman (2010: 140) dalam jurnal Impulsivity 2 5 1 1 9
and Academic Cheating mengemukakan 3 Materi 1 1 1 1 1 14 Baik
ajar 3 4 6 4 3 3. (4,2)
menyontek didasari karena ingin memperoleh 4 2 9 0 3 6
nilai baik dalam akademik. Siswa tidak lagi 4 LKS 1 1 1 1 1 15 Baik
diseimuti oleh anggapan-anggapan bahwa 3 4 6 4 6 1 (4,3)
wayang pandhawa merupakan mata pelajaran 9 3 7 4 2
yang sulit untuk dipelajari.Dengan demikian, 5 THB 1 1 1 1 1 16 Baik
penerapan model pembelajaran ini juga dapat 6 7 7 6 7 9, (4,3)
menumbuhkan sikap positif siswa terhadap 8 3 2 4 2 8
mata pelajaran bahasa Jawa Kesimpul Dapat digunakan Baik
Data penilaian hasil validasi ahli materi an dengan sedikit revisi
tersaji dalam Tabel 7, sedangkan bagan 1 data
Penulisan nomor buku Penulisan nomor
penilaian hasil validasi ahli. Produk model yang
model pembelajaran buku model
sudah divalidasi selanjutnya direvisi sesuai
belum ilmiah dan pembelajaran
dengan saran dan masukan ahli saat proses
belum ada Gambar belum ilmiah dan
validasi.
yang interaktif belum ada Gambar
Tabel 7 Hasil Penilaian Validator
101
HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah PGSD ISSN : 2579 – 6151
Volume II No.2 November 2018 e-ISSN : 2614 – 8242._
S
dalam langkah pembelajaran dalam impulan penelitian ini adalah Model
pembelajaran langkah pembelajaran PROMISTER memiliki
dikemukakan secara pembelajaran karakteristik terlihat dari sintagmatik,
jelas dikemukakan secara sistem sosial, prinsip reaksi, prinsip pendukung
jelas dan dampak instruksional atau pengiring.
Penggunaan bahasa Penggunaan bahasa Karakteristik Model Promister terlihat pada
sesuai EYD sesuai EYD prinsip-prinsip model sebagai dasar
Materi Ajar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
Sebelum direvisi Sebelum direvisi pembelajaran wayang pandhawa.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Herroiq
Format bahan ajar Format bahan ajar
pada keterampilan memahami wayang Jawa
belum dilengkapi belum dilengkapi
pada Siswa SD Kelas IV yang dikembangkan
denga Gambar yang denga Gambar yang
valid, skor validasi ahli untuk model
menarik menarik
pembelajaran sebesar 89,9 (sangat valid;
Materi ajar terlalu Materi ajar terlalu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
luas, belum sesuai luas, belum sesuai
sebesar 221 (sangat valid); Materi ajar sebesar
dengan SK, KD dan dengan SK, KD dan
143,6 (valid); Lembar Kerja Siswa (LKS)
indikator indikator
sebesar 151 (sangat valid); Tes Hasil Belajar
Pengaturan tata letak Pengaturan tata letak (THB) sebesar 169,8 (sangat valid).
dan ruang belum dan ruang belum
dilengkapi Gambar dilengkapi Gambar
UCAPAN TERIMA KASIH
dan ilustrasi dan ilustrasi
Sebelum direvisi
LKS
Sebelum direvisi
U capan terima kasih penulis sampaikan
kepada Rektor UM Magelang; Ketua
LPPM UM Magelang; Dekan FIP UM
LKS dibuat 2 kali LKS dibuat 2 kali Magelang; Ketua Program Studi PGSD FIP
pertemuan pertemuan UM Magelang; Kepala Sekolah SD N SDN
Borobudur 1, SDN Wonoroto 1, SDN
LKS belum dilengkapi LKS belum Pasuruhan 1, SDN Rambeanak 2.
dengan Gambar dilengkapi dengan
102
Galih Istiningsih, dkk,: Pengembangan Model Pembelajaran “Promister” Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Wayang Pandhawa Pada Siswa SD
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/holistika Email : holistika@umj.ac.id
103