Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

7636 24127 1 PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Kesehatan Gigi 8 Nomor 2 (2021) 115-120

Jurnal Kesehatan Gigi


p-ISSN: 2407-0866 http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jkg/index
e-ISSN: 2621-3664
Knowledge of Students as Orthodontic Users in Maintaining Dental and Oral Hygiene

Siti Alfiyah Rusdi, Emilda Sari*


Department of Dental Hygiene, Poltekkes Kemenkes Banjarmasin, Indonesia

Corresponding author: Emilda Sari


Email: melda_akg_bjm@yahoo.co.id

ABSTRACT

Interest and awareness to take care of dental and oral hygiene is upstanding. Orthodontics besides
filling and extraction in the practice of dental and oral health is in use. Maintaining oral hygiene during
orthodontic treatment will greatly result in good gingival health, which can be seen in the final results of
orthodontic treatment. This paper outlines the knowledge of maintaining oral and dental hygiene by
orthodontic users among students in Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. This study is descriptive research.
The research was conducted with a cross-sectional approach. The research took place at Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin. Sixty students became the population. The research sample was selected by Total
Sampling, namely all orthodontic users, totaling 50 students. Remarkably, the knowledge of maintaining
oral and dental hygiene of orthodontic users are good, that is 5 students with a percentage of 10%, fair
category as many as 32 students with a percentage of 64%, and a bad category as many as 13 students or
26%. In conclusion, the knowledge of most students of Poltekkes Kemenkes Banjarmasin as the users of
orthodontics is fair in maintaining dental and oral hygiene. It is expected that students will pay more
attention and expand their knowledge about how to keep their teeth and mouth clean while using
orthodontics in order to obtain maximum orthodontic treatment results.

Keyword : orthodontic; students; dental and oral hygiene

Pendahuluan meningkat[4]. Sedangkan di Indonesia, permintaan


orthodontic juga meningkat pada orang dewasa.
Abad ke – 20 adalah masa yang penting Peningkatan permintaan orthodontic disebabkan
dalam dunia kesehatan gigi karena banyak oleh prevalensi maloklusi di Indonesia masih
kemajuan epidemiologis yang terjadi di dalam terbilang relatif tinggi yaitu sebesar 80%[5,6].
penyakit gigi dan mulut seiring dengan kesadaran Penggunaan orthodonti sebaiknya dilakukan
masyarakat tentang kesehatan gigi[1]. Kini, dengan perawatan keehatan gigi dan mulut dengan
tindakan untuk perawatan gigi dan mulut tidak baik melalui menggosok gigi dengan teratur agar
hanya terbatas pada penambalan dan pencabutan, hasil dari menggunakan orthodonti menjadi
namun juga terdapat penggunaan orthodonti. Fungsi maksimal [7,8]. Sebab, apabila penggunaan
dari orthodonti adalah sebagai media membantu orthodonti tidak dilakukan dengan pemeliharaan
pengunyahan, memperbaiki kerapian gigi serta yang tepat, akan berakibat terhadap kesehatan gigi
menjaga kesehatan mulut [2,3]. Permintaan yang buruk. Oleh karena itu, perlu pendampingan
ortodonti oleh orang dewasa di masa pandemi terhadap para pengguna orthodonti. Hal tersebut
semakin meningkat. hal ini dilakukan untuk berkaitan dengan penelitian yang menyuratkan
menjaga perawatan kerapian gigi. Survey yang bahwa pengguna orthodonti yang menyadari
dilakukan oleh British Orthodontic Society (BOS) penyakit gingiva sangat rendah, yaitu hanya 8.5%.
menyatakan bahwa jumlah orang dewasa yang [9,10]. Terdapat beberapa penelitian terkait
menggunakan ortodontic di Inggris semakin orthodonti. Penelitian mengenai orthodonti terkait

115
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866
dengan komplikasi dan resiko berhubungan dengan keperawatan, analis kesehatan, kebidanan,
perawatan orthodonti dilakukan dengan peranan kesehatan lingkungan, dan gizi di Penelitian ini
dokter gigi dan pasien. Penggunaan orthodonti yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2019 – Mei 2020.
meliputi komponen bahan breket, kawat bsuur, dan Perizinan studi pendahuluan diperoleh dari
asesoris dapat mengakibatkan resiko penggunaan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dengan nomor
orthodonti [11]. Peningkatan kemampuan terhadap perizinan PP.04.03/3.1/7250/2019 dan untuk
pasien orthodonti juga dilakukan dengan penelitian dari Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
menekankan pada perlakuan-perlakuan terhadap dengan nomor PP.08.02/3.1/0163/2020.
keluhan pasien untuk memutuskan pencabutan gigi Penelitian ini memiliki populasi mahasiswa
atau tidak[12]. Namun, penelitian-penelitian Poltekkes Kemenkes Banjarmasin sebanyak 60
tersebut belum menekankan pada pengetahuan orang yang menggunakan ortodonti. Metode total
pasien yang juga berpengaruh terhadap perawatan sampling digunakan dengan jumlah sampel 50
orthodonti. Penggunaan ortodonti cekat orang.
mengakibatkan perbedaan status oral hygiene[13]. Variabel yang diteliti adalah pengetahuan
Hal ini menyiratkan bahwa penggunaan ortodonti menjaga kebersihan gigi dan mulut pengguna
tanpa pengetahuan mengenai ortodonti akan ortodonti. Pengguna orthodonti ditekankan untuk
mengakibatkan status kesehatan gigi justru dapat memahami tata cara menjaga kebersihan gigi
menurun. Pengetahuan merupakan faktor penting mereka selama menggunakan orthodonti. Beberapa
dari suatu langkah awal sebelum perubahan cara yang digunakan untuk menjaga kebersihan gigi
tindakan. Karena dengan pengetahuan yang baik, dan mulut pengguna ortodondi (kawat gigi), antara
dapat meningkatkan kemampuan dalam lain penggunaan sikat gigi, dental floss, pasta gigi
bertindak[14]. Hal ini terbukti pada penelitian yang berfluoride, obat kumur, perawatan skeling dan
dilakukan mengenai pengetahuan dan perilaku jenis makanan yang harus dihindari. Kuesioner
menggosok gigi bahwa dengan pengetahuan yang berjumlah 15 pertanyaan dengan ketentuan skor 2
buruk, mengakibatkan perilaku menjaga kebersihan diberikan pada jawaban yang benar dan skor 1
gigi dan mulut kurang baik ditandai dengan diberikan pada jawaban yang salah. Kategori yang
menggosok gigi minimal 2 kali sehari hanya 35.5% digunakan adalah pengetahuan baik jika skor 26 –
dari total 481 responden[15]. Dengan pengetahuan 30, cukup jika skor 21 – 25, dan kurang jika skor 15
tentang kebersihan gigi yang baik, maka diseminasi – 20.
dari pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut Data primer dan sekunder yang telah
tersebut juga baik, dan dapat mempengaruhi dikumpulkan akan diolah dan dianalisis melalui
komunitas untuk menjaga kebersihan gigi dan program SPSS 24 for windows. Data yang
mulut[16]. terkumpul kemudian disajikan dalam tabel
Penelitian ini kami lakukan untuk distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran
mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan pengetahuan menjaga kebersihan gigi dan mulut
menjaga kebersihan gigi mulut mahasiswa pengguna ortodonti pada mahasiswa Poltekkes
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin sebagai Kemenkes Banjarmasin.
pengguna ortodonti.
Studi pendahuluan pada Poltekkes Kemenkes Hasil dan Pembahasan
Banjarmasin dengan subjek 10 mahasiswa Jurusan
Keperawatan Gigi yang menggunakan ortodonti Lembar kuesioner diberikan kepada mahasiswa
cekat, diketahui bahwa 2 dari 10 mahasiswa Jurusan yang menggunakan orthodonti sebanyak 50
Keperawatan Gigi mengalami masalah kebersihan respondent guna mendapatkan gambaran
gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan untuk pengetahuan mereka tentang kebersihan gigi
mengetahaui gambaran pengetahuan menjaga sebagai pengguna orthodonti.
kebersihan gigi dan mulut pengguna ortodonti pada
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian


deskriptif. Pendekatan yang dilakukan pada
penelitian ini adalah cross-sectional.
Penelitian dilaksanakan di Poltekkes
Kemenkes Banjarmasin di lima jurusan yaitu
116
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866
Tabel 1. Total 7 100
Distribusi Frekuensi Jumlah Responden
Jurusan F (%) Tabel 7.
Keperawatan 3 6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
Keperawatan Gigi 17 34 Pengguna Ortodonti Jurusan Kesehatan
Kebidanan 7 14 Lingkungan
Analis Kesehatan 2 4 Pengetahuan Frekuensi Persentasi (%)
Kesehatan Lingkungan 4 8 Kurang 1 25
Gizi 17 34 Cukup 2 50
Total 50 100 Baik 1 25
Total 4 100
Tabel 2.
Responden Pengguna Orthodonti Berdasarkan Tabel 8.
Tingkat Pengetahuan Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
Pengetahuan Frekuensi Persentasi (%) Pengguna Ortodonti Jurusan Gizi
Kurang 13 26 Pengetahuan Frekuensi Persentasi (%)
Cukup 32 64 Kurang 2 11,8
Baik 5 10 Cukup 12 70,6
Total 50 100 Baik 3 17,6
Total 17 100
Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tabel 1 menunjukkan jumlah responden
Pengguna Ortodonti Jurusan Keperawatan pengguna ortodonti sebanyak 50 responden,
Pengetahuan Frekuensi Persentasi (%) meliputi jurusan keperawatan sebanyak 3 orang
Kurang 2 66,7 dengan persentasi 6%, jurusan keperawatan gigi
Cukup 1 33,3 sebanyak 17 orang dengan persentasi 34%, jurusan
Baik 0 0 kebidanan sebanyak 7 orang dengan persentasi
Total 3 100 14%, jurusan analis kesehatan sebanyak 2 orang
dengan persentasi 4%, jurusan kesehatan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan lingkungan sebanyak 4 orang dengan persentasi 8%,
Responden Pengguna Ortodonti Jurusan dan jurusan gizi sebanyak 17 orang dengan
Keperawatan Gigi persentasi 34%.
Pengetahuan Frekuensi Persentasi (%) Tabel 2 menunjukkan bahwa responden
Kurang 6 35,3 pengguna ortodonti, dimana responden dengan
Cukup 11 64,7 pengetahuan kurang adalah sebanyak 13 orang
Baik 0 0 dengan persentasi 26%, pengetahuan cukup
Total 17 100 sebanyak 32 orang dengan persentasi 64%, dan
pengetahuan baik sebanyak 5 orang dengan
Tabel 5. presentasi 10% di mana pengetahuan dengan
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden frekuensi tertinggi terdapat pada pengetahuan
Pengguna Ortodonti Jurusan Kebidanan cukup yaitu 32 atau 64%.
Pengetahuan Frekuensi Persentasi (%) Tabel 3 menunjukkan pengetahuan
Kurang 2 28,6 responden pengguna ortodonti jurusan
Cukup 4 57,1 keperawatan, dimana kategori kurang adalah
Baik 1 14,3 sebanyak 2 orang dengan presentasi 66,7% dan
Total 7 100 kategori cukup sebanyak 1 orang dengan persentasi
33,3%. Dengan mayoritas pengetahuan responden
jurusan keperawatan berada pada kategori kurang
Tabel 6.
sebanyak 2 orang dengan persentasi 66,7%.
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden
Tabel 4 menunjukkan pengetahuan
Pengguna Ortodonti Jurusan Analis Kesehatan
responden pengguna ortodonti jurusan keperawatan
Pengetahuan Frekuensi Persentasi (%)
gigi, dimana kategori kurang adalah sebanyak 6
Kurang 2 28,6
orang dengan presentasi 35,3% dan kategori cukup
Cukup 4 57,1
sebanyak 11 orang dengan persentasi 64,7%.
Baik 1 14,3
117
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866
Dengan mayoritas pengetahuan responden jurusan dalam perawatan kesehatan primer seperti
keperawatan gigi masuk dalam kategori cukup perawatan kesehatan gigi[18]. Maka dari itu, peran
sebanyak 11 orang atau 64,7%. dari perawat gigi sangat penting dalam memberikan
Tabel 5 menunjukkan pengetahuan penyuluhan promosi kesehatan[19]. Proses
responden pengguna ortodonti jurusan kebidanan, penggunaan ortodonti serta tujuan penggunaan
dimana kategori kurang adalah sebanyak 2 orang ortodonti itu sendiri merupakan proses
dengan presentasi 28,6%, kategori cukup sebanyak pembentukan pendirian dalam berpenampilan
4 orang dengan persentasi 57,1% dan kategori baik menurut mahasiswa tersebut, terutama mahasiswi
sebanyak 1 orang dengan persentasi 14,3%, dengan akan merasakan kepercayaan diri yang meningkat
mayoritas pengetahuan responden jurusan ketika menggunakan ortodonti.
kebidanan berada pada kategori cukup sebanyak 4 Tabel 2 menunjukkan frekuensi pengetahuan
orang dengan persentasi 57,1%. responden pengguna ortodonti, dimana responden
Tabel 6 menunjukkan pengetahuan dengan pengetahuan kurang adalah sebanyak 13
responden pengguna ortodonti jurusan analis orang dengan presentasi 26%, pengetahuan cukup
kesehatan, kategori cukup sebanyak 2 orang dengan sebanyak 32 orang dengan presentasi 64%, dan
persentasi 100%. pengetahuan baik sebanyak 5 orang dengan
Tabel 7 menunjukkan pengetahuan presentasi 10%. Dimana pengetahuan dengan
responden pengguna ortodonti jurusan kesehatan frekuensi tertinggi terdapat pada pengetahuan
lingkungan, dimana kategori kurang adalah cukup yaitu sebanyak 32 orang dengan presentasi
sebanyak 1 orang dengan presentasi 25%, kategori 64%. Sebuah survey penelitian mengatakan bahwa
cukup sebanyak 2 orang dengan persentasi 50% dan pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut
kategori baik sebanyak 1 orang dengan persentasi pelajar berada dalam kategori cukup[20]. Situasi ini
25% dengan mayoritas pengetahuan responden didukung dengan adanya fasilitas perpustakaan dan
jurusan kesehatan lingkungan masuk ke kategori adanya akses dari website maupun jurnal di
cukup sebanyak 2 orang (50%). lingkungan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
Tabel 8 menunjukkan pengetahuan Menurut Masamba dan Mughamba, akses informasi
responden pengguna ortodonti jurusan gizi, dimana mempengaruhi tingkat pengetahuan. Pengetahuan
kategori kurang adalah sebanyak 2 orang dengan individu yang baik akan selaras dengan perilaku
presentasi 11,8%, kategori cukup sebanyak 12 individu tersebut. Pengetahuan yang tinggi akan
orang dengan persentasi 70,6% dan kategori baik menujukkan perilaku yang positif dalam melakukan
sebanyak 3 orang dengan persentasi 17,6%. Dengan perawatan gigi, dan sebaliknya apabila pengetahuan
mayoritas pengetahuan responden jurusan gizi dari suatu individu kurang baik, maka akan
berada pada kategori cukup sebanyak 12 orang tercermin dari perilakunya dalam menjaga
dengan persentasi 70,6%. kesehatan gigi[21]. Maka, mengembangkan strategi
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa promosi kesehatan gigi dan mulut yang efektif
pengguna ortodonti di Poltekkes Kemenkes dalam suatu komunitasi di mana pun berada harus
Banjarmasin dengan pengambilan sampel sebanyak didasarkan pada pemahaman tentang kebutuhan
50 orang, dan yang diteliti adalah pengetahuan khusus suatu komunitasi tersebut[22].
menjaga kebersihan gigi dan mulut pengguna
ortodonti. Distribusi frekuensi digunakan untuk Simpulan
memudahkan analisis berdasarkan variabel yang
diteliti sesuai dengan tujuan penelitian untuk Maloklusi adalah masalah dalam kesehatan
mengetahui gambaran pengetahuan menjaga gigi yang mendasari penggunaan ortodonti.
kebersihan gigi dan mulut pengguna ortodonti pada Mayoritas pengguna ortodonti adalah remaja
mahasiswa Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. sebagai sarana untuk meningkatkan kepercayaan
Konsumsi terhadap penggunaan ortodonti diri. Pengguna ortodonti perlu mengetahui tata cara
merupakan gaya hidup remaja saat ini, terutama dalam perawatan ortodonti. Penelitian yang kami
mahasiswa. Hal ini karena ketidakpuasan terhadap lakukan tentang gambaran pengetahuan mahasiswa
kerapian gigi merupakan predictor kuat terhadap Poltekkes Kemenkes Banjarmasin tentang menjaga
rendahnya peracya diri pada remaja[17]. kebersihan gigi dan mulut sebagai pengguna
Perkembangan globalisasi mempengaruhi gaya ortodonti telah berada pada kategori cukup.
hidup seseorang sehingga mereka akan cendurung Rekomendasi terkait penelitian selanjutnya adalah
memilih sesuatu yang sesuai dengan apa yang perlu menambahkan dengan pengukuran Oral
mereka inginkan. Sehingga usaha untuk mengubah hygiene pengguna orthodonti untuk mengetahui
gaya hidup positif merupakan suatu tantangan bagaimana hubungan perilaku menjaga kebersihan
118
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866
gigi dan mulut dengan status Oral Hygiene seeking individuals,” J Indian Acad Dent Spec
pengguna ortodoni, dikarenakan suatu hal dapat Res, vol. 1, no. 3, pp. 19–21, 2010.
dipengaruhi tergantung pada perilaku seseorang [10] T. H. Al-Gunaid, R. Arifin, I. B. Narmada, and
agar sesuai dengan harapan, contohnya dalam K. E. Tarman, “Perspectives of Indonesian
merawat kebersihan gigi dan mulut secara baik dan Orthodontists on the Ideal Orthodontic
benar. Treatment Time,” Clin. Cosmet. Investig.
Dent., vol. 12, pp. 351–357, 2020.
Ucapan Terima Kasih [11] T. Alawiyah, “Komplikasi dan resiko yang
berhubungan dengan perawatan ortodonti,”
Ucapan terima kasih diberikan kepada Tuti Alawiyah, vol. 4, no. 1, pp. 256–261, 2017.
Poltekkes Kemenkes Banjarmasin yang telah [12] A. Lo Giudice et al., “Case Report A Full
memberikan dukungan serta fasilitas demi Diagnostic Process for the Orthodontic
terselenggaranya penelitian ini. Treatment Strategy : A Documented Case
Report,” Dent. J., vol. 8, no. 41, pp. 1–13,
Daftar Pustaka 2020.
[13] W. Marlisa, H. S. S, L. D. Saraswati, and M. S.
[1] V. R. Niranjan, V. Kathuria, V. J, and A. Salve, A, “Perbedaan Skor Plak Gigi, pH Saliva, dan
“Oral Health Promotion: Evidences and Status Oral Hygiene pada Pemakai dan Bukan
Strategies,” in Insights into Various Aspects of Pemakai Alat Ortodonti Cekat,” J. Kesehat.
Oral Health, 2017, pp. 195–217. Masy., vol. 5, no. 3, pp. 113–119, 2017.
[2] B. K. Shrestha, R. Yadav, and P. Basel, [14] S. Edwards, “Reflecting differently . New
“Prevalence of Malocclusion among High dimensions : reflection-before-action and
School Students in Kathmandu Valley,” Orth J reflection-beyond-action,” Int. Pract. Dev. J. 7,
Nepal, vol. 2, no. 1, pp. 1–6, 2012. vol. 7, no. 1, pp. 1–14, 2017.
[3] R. A. Suci, D. Saputri, and S. Sungkar, [15] A. Khamaiseh and M. Al Bashtawy, “Oral
“Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai health knowledge , attitudes , and practices
Kebersihan Mulut Pada Siswa Sekolah among secondary school students,” Br. J. Sch.
Menengah Atas Yang Menggunakan Nurs., vol. 8, no. 4, pp. 194–199, 2013.
Perangkat Ortodonti (Survei di SMAN 3 Banda [16] A. F. Granville-Garcia, L. V. Fernandes, T. S.
Aceh),” J. Caninus Dent., vol. 1, no. S. de Farias, S. D’Ávila, A. L. Cavalcanti, and
November, pp. 20–25, 2016. V. A. Menezes, “Adolescents ’ knowledge of
[4] A. Sheiham, “Increase in adults seeking oral health : a population-based study
orthodontic treatment,” Br Dent J, vol. 228, no. Conhecimento do adolescente em relação a
12, p. 908, 2020. saúde bucal :,” Rev. odonto ciênc, vol. 25, no.
[5] A. B. Oley, P. S. Anindita, and M. A. Leman, 4, pp. 361–366, 2010.
“Kebutuhan Perawatan Ortodonti Berdasarkan [17] A. Sharma et al., “Objective and Subjective
Index of Orthodontic Treatment Need pada Evaluation of Adolescent’s Orthodontic
Usia Remaja 15-17 Tahun,” J. e-GiGi, vol. 3, Treatment Needs and Their Impact of Self-
no. 2, pp. 292–297, 2015. Esteem,” Rev Paul Pediatr, vol. 35, no. 1, pp.
[6] T. R. Utari and M. K. Putri, “Orthodontic 86–91, 2017.
Treatment Needs in Adolescents Aged 13-15 [18] P. Mäntyselkä, H. Kautiainen, and J. Miettola,
Years Using Orthodontic Treatment Needs “Beliefs and attitudes towards lifestyle change
Indicators,” J. Indones. Dent. Assoc., vol. 2, no. and risks in primary care – a community-based
2, pp. 49–55, 2019. study,” BMC Public Health, vol. 19, no. 1049,
[7] E. S. A. Alhaija, E. M. Al-saif, and D. Q. Taani, pp. 1–9, 2019.
“Periodontal health knowledge and awareness [19] D. Przybylska, A. Borzęcki, B. Drop, P.
among subjects with fixed orthodontic Przybylski, and K. Drop, “Health education as
appliance,” Dent. Press J Orthod, vol. 23, no. an important tool in the healthcare system,” Pol
5, pp. 1–9, 2018. J Public Heal., vol. 124, no. 3, pp. 145–147,
[8] M. J. Baheti and N. G. Toshniwal, “Survey on 2014.
oral hygiene protocols among orthodontic [20] I. Masanja and E. Mumghamba, “Knowledge
correction-seeking individuals,” J Educ Ethics on gingivitis and oral hygiene practices among
Dent, vol. 5, pp. 8–13, 2015. secondary school adolescents in rural and
[9] Elanchezhiyan and S. Raja, “Awareness on urban Morogoro, Tanzania,” Int. J. Dent. Hyg.,
gingival health among orthodontic correction vol. 2, no. 4, pp. 172–178, 2004.
119
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866
[21] Dewanti, “Hubungan Tingkat Pengetahuan Health Care , at Centers for Intellectually
Tentang Kesehatan Gigi dengan Perilaku Disabled , in Southern Region of Saudi
Perawatan Gigi pada Anak Usia Sekolah di Arabia,” healthcare, vol. 8, no. 416, pp. 1–12,
SDN Pondok Cina 4 Depok,” Universitas 2020.
Indonesia, 2012.
[22] S. S. Abullais et al., “The Knowledge , Attitude
and Practices of the Caregivers about Oral

120
Copyright @2021 Authors, JURNAL KESEHATAN GIGI, e-ISSN 2621-3664, p-ISSN 2407-0866

You might also like