Dr. H.Yan Effendi Hasjim, DAHK 2018: Organ Sensoris Khusus Mata, Telinga

ORGAN SENSORIS KHUSUS
MATA, TELINGA
Dr. H.Yan Effendi Hasjim, DAHK

2018
• PENYESUAIAN TERHADAP LINGKUNGAN
• PERTAHAHAN TERHADAP ANCAMAN
• KENYAMANAN KESENANGAN
INFORMASI LINGKUNGAN (INTERNAL &

EKSTERNAL)
RESEPTOR STIMULUS (ORGAN SENORIS)
•ORGAN RESEPTOR KHUSUS,
•SPECIAL SENSE ORGANS (DI KEPALA)
1.MATA,  FOTORESELTOR, (CAHAYA)

2.TELINGA,  AUDIO RESEPTOR, (BUNYI)
3.HIDUNG,  CHEMORESEPTOR (AROMA)
4.LIDAH  CHEMORESEPTOR (RASA, KECAP)
5.KULIT  MEKANORESPTOR (TEKAN, NYERI, SENTUH)
FUNCTIONAL ORGANISATION OF NERVOUS SYSTEM
CENTRAL
NERVOUS SYSTEM
ANATOMICAL
PERIPHERAL
NERVOUS SYSTEM
motor (efferent)
component,
sensory (afferent)
CNS, transmits FISIOLOGICAL
component, receives
impulses to
transmits impulses to the
CNS
EFFECTORS.
(MOTORIK)
RECEPTORS
(SENSORIK)
SUMBER DAN JALAN IMPULS
1. General somatic 2. Special SOMATIC

afferent pathways afferent pathways
3. Special VISCERAL
afferent modality
near the body surface
SKIN,
EYES
EARS viscera of respiratory &
digestive,
temperature, LIGHT (sense of vision) SMELL

touch, SOUND (sense of hearing) TASTE
pressure,
pain,
EYE
FUNGSI MATA
• MENERIMA STIMULUS CAHAYA

• MENGUBAH GELOMBANG CAHAYA 
IMPULS
• MENGIRIM IMPULS KE PUSAT
• MEDIA OPTIK  FOKUS RETINA (CORNEA, HUMOR AQUOEOUS,LENSA,

HUMOR VITREOUS)
• RESEPTOR, RETINA  BAYANGAN REAL, TERBALIK, LEBIH KECIL
• PENDUKUNG
STRUKTUR MATA (BULBUS OCULI)
1. KOMPONEN DINDING
1. TUNICA FIBROSA
2. TUNICA VASCULOSA
3. TUNICA NERVOSA
2. KOMPNEN ISI/OPTIK
1. CORNEA
2. HUMOR AQUEOUS
3. LENSA MATA
4. HUMOR VITREOUS
3. KOMPONEN ASSESORI
1. CILIA
2. PALPEBRA
3. GLD. LACRIMALIS
OCCULI
1. TUNICA FIBROSA (FIBROUS)

• CORNEA
• SCLERA
• TUNICA VASCULOSA (VASVCULAR
& PIGMENTED)
2. CHOROID
• CORPUS CILIARIS
• IRIS
3. TUNICA NERVOSA
• RETINA
TUNICA FIBROSA;
1. CORNEA
 TRANSFARAN, AVASCULAR, AKHIRAN
SYARAF >>
 LEBIH TEBAL DARI SCLERA
 MIKROSKOPIS 5 LAPISAN
1. EPITHELIUM CORNEA
2. MEMBRANA BOWMAN,S
3. STROMA CORNEA
4. MEMBRANA DESCEMETI
5. ENDOTHELIUM CORNEA
1.1. EPITHELIUM CORNEA
• LANJUTAN CONJUNCTIVA (MEMBRAN

MUCOSA)
• SKUAMOUS KOMPLEX
NONCORNIFIKASI, 5-7 LAPIS
• SEL SUPERFISIAL MIKROVILLI, ZONULA
OCLUDANS.
• INNERVASI >> AKHIRAN SYARAF BEBAS
 REFLEX PALPEBRA (PROTEKSI)
• MITOSIS KUAT  TURNOVER 7
HARIAN.
• TRANFER ION DAN AIR DARI STROMA
 TRANSFARANSI
• O2 DARI ATSMOSFIR ,NUTRISENT
DARI HUMOR AQUOUS
1. 2. MEMBRANA BOWMANY
 LAMINA FIBRILLER, COLLAGEN I
 HASIL SINTHESE EPITHLEIUM & SEL
STROMA (FIBROBLAST)
 SYARAF MYELIN MELINTAS DAN
TERMINAL DI RUANG INTER SEL
EPITHEL EPITHELIUM
1. 3. STROMA
 LAPISAN PALING TEBAL (90%).

 JARINGAN IKAT FIBROSA
 LAMELLER, 200 – 250
 NON VASCULAR
 TRANSFARAN, MATRIX NGIKAT AIR >
1.4. MEMBRANA DESCEMETY
 MEMBRANA BASALIS, TEBAL
 MELINTAS SYARAF MYELIN
 USIA MUDA HOMOGEN, TUA TAMPAK
“CROSS STRIATTION”
1. 5. ENDOTHELIUM CORNE
 EPITHEL SQUMOUS SIMPLE
 SINTHESE PROTEIN  MAINTENAN
MEMB. DESCEMETY
 VESICULA PINOCYTOTIC,  SODIUM
PUMP, TRANPORT (Na+) KE CAMERA
OCCULI ANTERIOR PASIVE DIIKUTI (Cl-)
& AIR.
 RESORBSI CAIRAN DI DALAM STROMA
 STROMA RELATIF DEHYDRASI
KUALITAS REFRAKSI CORNEA
2. SCLERA
• 5/6 POSTERIOR TUNICA FIBROSA

• JP. FIBROSA, VASCULAR << (JANYAMAN
COLLAGEN I + ELASTIKA)  CASING
• INSERTIO TENDOS MUSCULUS
EXTRAOCCULAR
• CAPSULA TENON:
– SARUNG FASCIAL MEMBUNGKUS N.
OPTIC & ORBITA.
– PEMISAH FAT PERIORBITAL,
– DGN EPISCLERA, LAPISAN TIPIS JP.
LONGGAR
• SCLERA PROPRIA: J.IKAT PADAT
IRREGULAR (BUNDEL COLLAGEN I)
• MELANOCYTES DI DASAR
• BEDA CHOROID: CHOROID >> VASCULAR, JP
BANYAK MELANOCYTE  CEGAH REFLEKSI
• SCLERA JP PADAT, KAYA COLLAGEN I,  PLAT2
BUNDEL2 , BERBAGAI ARAH, SEJAJAR
PERMUKAAN , SUBSTANSI DASAR SEDANG,
FIBROBLAST SEDIKIT
• EPISCLERA (PERMUKAAN LUAR)
DIHUBUNGKAN DGN LEMPENG JARINGAN
IAKAT TIPIS (TENON’S CAPSULE) BY LOOSE
SERABUT COLLAGEN
• LAMINA SUPRACHOROID LAPISAN TIPIS JP
LONGGAR ATNRA SCLERA DAN CHOROID, KAYA
MELANOCYTE FIBROBLAST DAN SRBT ELASTIK
TUNICA VASCULOSA (UVEA)
 CHOROID, CORPUS CILIARIS, IRIS

 SANGAT VASCULAR  NUTRISI
RETINA & SCLERA
 VASCULAR + PIGMEN GELAP
(MELANOCYTES)  FILTER
HAMBURAN SINAR CAHAYA
BERLEBIH
1. CHOROID
• BAGIAN POSTERIOR TUNICA

VASCULOSA, VASCULAR DAN
PIGMENTED
• JARINGAN IKAT LONGGAR VASCULAR

DAN PIGMENTED (MELANOCYTE)
STRUKTUR
1. EPICHOROID/LAMINA
SUPRACHOSOID, MELEKAT
LONGGAR KE SCLERA
1. LAMINA VASCULOSA, VASKULAR
VENOUS >>, VENOUS MEMEBENTUK
CORTICES (KHAS)
2. CHORIOCAPILLARY LAYER : PENUH
DIPERMUKAAN DALAM  NUTRIEN
RETINA
3. BRUSCH’S MEMBRANE / LAMINA
VITREA, PEMISAH DGN RETINA
(3LPS,
COLLAGEN,ELASTIS,COLAAGEN)
2. CORPUS CILIARIS
 LANJUT ANTERIOR CHOROID  RING DINDING

DALAM PADA LEVEL LENSA DIANTARA ORRA
SERRATA DAN IRIS.
 JAR. IKAT LONGGAR VASKULAR DAN PIGMENTED
(MELANOSIT), >> ELASTIK
 TERDAPAT 3 BUNDEL SEL OTOT POLOS
. (M.CILIARIS)
 PERMUKAAN MEDIAL PROCESSUS CILIARIS
(ZONULA ZINNI)
 PERMUKAAN DALAM, PARS CILIARIS RETINAE (2
BARIS SEL KOLLUMNER/ DILUAR PIGMENTED,
DALAM NON PIGMENTED)
 PERMUKAAN DALAM SGT BERLIPAT MEMBENTUK
PROSESSUS CILIARIS
PROCESSUS CILIARIS
• PROCESSUS CILIARIS
– TENGAH JAR IKAT LONGGAR
– DIAPIT 2 LAPIS SEL EPITHEL
PIGMENTI & NONPIGMEN
(PROD HUMOR AQUOUS)
• ZONULLA ZINNI, SUSPENSI LENSA

(ACCOMODASI)
3. CORPUS CILIARIS
BAGIAN RETINA
1. EPITHELIUM CILIARIS PIGMENTI
(DALAM, PIGMEN)
2. EPITHELIUM CILIARIS
NONPIGMENTI (LUAR, H. AQUOUS)
BAGIAN DARI CHOROID

3. SUPRACHOROID (plus M. CILIARIS
 ACCOMODASI)
4. L. VASCULOSA
5. L. VITREA
ACCOMODASI
3 BUNDEL OTOT POLOS

 1 MERENTANG CHOROID 
MEMBUKA CANAL SCHLEM
 2 MENEMPEL KE SCLERAL SPUR
 KONTRAKSI  ZONULLA RELAK,
 LENSA CEMBUNG
(PARASYMPATIS NERVUS II) 
 RELAKSASI 3NYa  ZONULA
TEGANG  LENSA LEBIH PLAT
4. IRIS
• DIAPPHRAGMA (KONTROL PUPIL) ,

TERANG  MYOSIS, GELAP  MEDRIASIS
• STRUKTUR
– STROMA: JP VASCULAR <<, FIBROBLAST
>>, MELANOCYTES >>
– M. DILATOR PUPIL , RADIAL (SIMPHATIS)
 MEDRIASIS
– M. SPHINCTER PUPIL, CONCENTRIS
(PARASYMPHATIS III)  MYOSIS
– SEL MELANOSIT (>> HITAM, SEDIKIT
BIRU)
RETINA
(TUNICA NERVOSA)
 BERKEMBANG DARI “OPTIC CUP”

(INVAGINASI DIENCHEPHALON
 LAPISAN LUAR,  LAPISAN
PIGMENTED, MELAPISI SEMUA ORBITA
 LAPISAN DALAM,  LAPISAN NEURAL,
RETINA, (10 LAPISAN) SAMPAI DI ORA
SERRATA
10 LAPISAN (from outside):
1 Pigment epithelium (pigmented layer)

2 Layer of rods and cones
3 External (outer) limiting membrane
4 Outer nuclear layer
5 Outer plexiform layer
6 Inner nuclear layer
7 Inner plexiform layer
8 Ganglion cell layer
9 Optic nerve fiber layer
10 Inner limiting membrane.
NEURON UTAMA RETINA
• 10 LlAPISAN, ADA 3 TYPE

NURON UTAMA
1. SEL POTORESEPTOR
2. SEL BIPOLAR
3. SEL GANGLION
EPITHELIUM PIGMENTI
1. BERBATAS DENGAN CHOROID (LAMINA BASALIS)

2. SINAR MESTIMULUS SEL RESEPTOR  LEWAT, 
SERAB SINAR MENCEGAH REFLEKSI
3. KONTINUA MEMPHAGOSIT SISA DISKUS MEMBRRAN
SEL ROD
4. BERPERAN AKTIF DALAM VISUS DENGAN ESTERIFIKASI
DERIVAT VIT. A DALAM SEL.
 CUBOID-COLLUMNAR, NUCLEUS DI BASAL,

MELEKAT KE MEMB.BRUCH’S
 APIKAL, MIKROVILLI DAN STRUKTUR
SEPERTI LENGAN BAJU  MEMBUNGKUS
MASING2 SEL PHOTORESEPTOR
(INTERDIGITATION)
 SITOPLASAM DI APIKAL GRANUL ERISI
RESIDU PHAGOSIT
LAPISAN SEL ROD & CONES
RODS,100 - 120 JUTA, CONES HANYA 6 JUTAAN

RODs  CAHAYA REMANG,
CONES  CAHAYA TERANG & VISUS WARNA
CONES SANGAT CENSENTRASI DI FOVEA
APICAL(OUTER SEGMENT), SPESIFIK DENDRIT

DIBUNGKUS SEL EPITHELIUM PIGMENTI
BASAL MEMBENTUK SYNAPSIS DGN LAPS BIPOLAR

RODS
SEGMEN LUAR
 AKHIRAN DENDRIT,
 BERATUS LAMELLA MEMBRAN PIPIH
 INVAGINASI PLASMALEMMA  DILEPAS (DISKUS )
 RHODOPSIN (VISUAL PURPLE), PIGMENT SENSITIF
SINAR
 SEGMEN LUAR ROD > CONES . ROD LEBIH
BANYAK RHODOPSIN,
 RESPON LEBIH LAMBAT DARI CONES
SEGMEN DALAM
 PROTEIN DIPRODUKSI  KE SEGMEN LUAR
 DISKUS, PINDAH KE APIKAL SEGMEN LUAR 
DIBUNGKUS SEL PIGMENTI  DI PHAGOSIT
CONES
PERSEPSI CAHAYA TERANG DAN WARNA
 3 TYPE SELS, MASING2 DGN PHOTOPIGMENT IODOPSIN
DENGAN VARIASI TYPE
 MASING2 SENSITAS MAKSIMAL UNTUK 1 WARNA:
SPEKTRUM RED, GREEN, BLU
STRKTUR = ROD, KECUALI:

 OUTER SEGMEN LEBIH CONUS
 DISKUS, LAMELLA DARI PLASMALEMMA DAN LEKAT
KE PLASMA MEMBRAN (ROD LEMPENG TERLEPAS
DARI PLASMA MEMBRAN)
 PROTEIN TERSEBAR DI SELURUH DISKUS (RODS
TERKONSENTRASI DI DISKUS DISTAL)
ZONA KHUSUS RETINA
1. DISKUS OPTIKUS
 KELUAR N. OPTICUS, NO SEL
PHOTORECEPTOR  “BLID SPOT”
2. MACULA LUTEA
 MACULA LUTEA  “YELLOW SPOT”
 >> SEL CONES
 DI SENTRAL, OVAL DEPRESSI (FOVEA
CENTRALIS)
3. FOVEA CENTRALIS
 AREA KHUSUS HANYA CONES 
KUALITAS VISUAL PALING BESAR
VASKULARISASI RETINA
2 SUMBER
• 1/3 LUAR DARI CAPILLARE
CHOROID
• 2/3 DALAM DARI ARTERI-VENA
CENTRALIS RETINAE
KOMPONEN ISI
1. CAMERA OCULI & CAIRAN
SEGMEN ANTERIOR
 COA & COP
 HUMOR AQUOUS
– TERUS MENERUS DIPERBAHARUI
– DIBENTUK DARI FILTRAT DARAH
– NUTRIENT & O2 LENSA & CORNEA
2. HUMOR AQUOUS
PRODUKSI DAN DRAINASE
PRODUKSI EPITHEL NONPIGMENTI 
DRAINASE :
 C O POSTERIOR  C O.ANTR.
(CELAH )
 ANYAMAN TRABEKULAR 
 CANALIS SCHLEMM  SISTEM
VENOUS (EPISCLERAL VEINS)
 HAMBATAN DRAINASE 
TEKANAN INTRAOCCULER >> 
GLAUCOMA
FUNGSI : SUPLAI NUTRIENT - O2

LENSA DAN CORNEA
3. CORPUS VIREOUS (Vitreous Body)
SEGMEN POSTERIOR (CAVITAS)

•HUMOR VTREOUS
– CLEAR, JELLY-LIKE, REFRAKTIL
– OPTIK
– SUPORT PERMUKAAN POSTERIOR LENSA
– MAINTENAN TEKANAN INTRAOCULAR
– VITREOUS CAVITY
– 99% AIR, ELEKTROLIT <<, COLLAGEN,
HYALURONIC ACID
•CANAL HYALOID: (FETUS CANAL KECIL DIISI

ARTERI HYALOID), SEPANJANG VITREOUS
(POSTERIOR LENSA  DISKUS OPTICUS)
LENSA, ZONULA FIBER, MUSCULUS CILIARIS
LENSA
 TRANSPARAN HOMOGEN, BICONVEK

ANTERIOR LEBIH TEBAL
 REFRAKSI CAHAYA , ACCOMODASI 
FOKUS KE RETINA
 DIFIKSASI OLEH ZONULA CILIARIS

Dr. H.Yan Effendi Hasjim, DAHK 2018: Organ Sensoris Khusus Mata, Telinga

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Dr. H.Yan Effendi Hasjim, DAHK 2018: Organ Sensoris Khusus Mata, Telinga

Uploaded by

Document Information

Original Description:

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Dr. H.Yan Effendi Hasjim, DAHK 2018: Organ Sensoris Khusus Mata, Telinga

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

ORGAN SENSORIS KHUSUS

Dr. H.Yan Effendi Hasjim, DAHK

INFORMASI LINGKUNGAN (INTERNAL &

1.MATA,  FOTORESELTOR, (CAHAYA)

1. General somatic 2. Special SOMATIC

temperature, LIGHT (sense of vision) SMELL

• MENERIMA STIMULUS CAHAYA

• MEDIA OPTIK  FOKUS RETINA (CORNEA, HUMOR AQUOEOUS,LENSA,

1. TUNICA FIBROSA (FIBROUS)

• LANJUTAN CONJUNCTIVA (MEMBRAN

 LAPISAN PALING TEBAL (90%).

• 5/6 POSTERIOR TUNICA FIBROSA

 CHOROID, CORPUS CILIARIS, IRIS

• BAGIAN POSTERIOR TUNICA

• JARINGAN IKAT LONGGAR VASCULAR

 LANJUT ANTERIOR CHOROID  RING DINDING

• ZONULLA ZINNI, SUSPENSI LENSA

BAGIAN DARI CHOROID

3 BUNDEL OTOT POLOS

• DIAPPHRAGMA (KONTROL PUPIL) ,

 BERKEMBANG DARI “OPTIC CUP”

1 Pigment epithelium (pigmented layer)

• 10 LlAPISAN, ADA 3 TYPE

1. BERBATAS DENGAN CHOROID (LAMINA BASALIS)

 CUBOID-COLLUMNAR, NUCLEUS DI BASAL,

RODS,100 - 120 JUTA, CONES HANYA 6 JUTAAN

CONES  CAHAYA TERANG & VISUS WARNA

CONES SANGAT CENSENTRASI DI FOVEA

APICAL(OUTER SEGMENT), SPESIFIK DENDRIT

BASAL MEMBENTUK SYNAPSIS DGN LAPS BIPOLAR

STRKTUR = ROD, KECUALI:

1. CAMERA OCULI & CAIRAN

FUNGSI : SUPLAI NUTRIENT - O2

SEGMEN POSTERIOR (CAVITAS)

•CANAL HYALOID: (FETUS CANAL KECIL DIISI

 TRANSPARAN HOMOGEN, BICONVEK

You might also like