Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

CRS Cervical Radiculopathy

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 57

CRS Cervical

Radiculopathy
 Nama : Ny. N
 Usia : 46th
 Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
 Alamat: Baleendah
 Status : Menikah
 Agama :Islam
 Suku : Sunda
 BB : 50kg
 TB : 150cm
 Tanggal Pemeriksaan: 28 November 2017
Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri leher kiri sejak 2 bulan yang lalu.
Nyeri terus menerus sepanjang hari Semakin lama semakin bertambah
berat. Nyeri seperti terbakar dan menjalar sampai ke lengan samping,
tangan samping, sampai ke jempol kiri. Keluhan terutama saat
beraktivitas dan pagi hari. Nyeri lebih ringan ketika dihangatkan
dengan botol berisi air panas dan semakin parah ketika banyak
bergerak. Nyeri masih bisa ditoleransi dan tidak mengganggu aktivitas
dan tidur. Namun pasien merasa lebih senang tidur miring ke kiri.

Pasien juga mengeluhkan sering kesemutan sampai ke mulai dari bahu,


lengan, tangan kiri dan ujung jempol namun tidak ada mati rasa pada
area-area tersebut.
 Pasien tidak mengeluhkan adanya kelemahan pada tangan dan masih bisa
melakukan aktivitas seperti memakai baju, makan, mandi, menyetrika, mencuci
dan berolahraga. Namun jika aktivitasnya terlalu lama lebih dari 2 jam bisa
memicu nyeri. Batuk maupun bersin tidak memperburuk gejala.
 Pasien menyangkal pernah mengalami benturan atau trauma di sekitar leher dan
kepala, namun memiliki kebiasaan tidur dengan kepala miring ke kiri.
 Keluhan baru dialami pertama kali. Pasien pernah berobat ke dokter syaraf dan
diberikan obat Na Diclofenac dan Diazepam kemudian dirujuk ke bagian Rehab
Medik RSUD Al-Ihsan.
 Pasien telah menjalani terapi sebanyak 2 kali dengan laser namun merasa belum
ada perbaikan.
 Penyakitnya ini tidak menyebabkan gangguan pada kegiatan sehari-hari maupun
interaksi dengan keluarganya maupun hobinya berkebun tidak terganggu. Pasien
berasal dari keluarga yang mampu.
 Pasien menyangkal memiliki penyakit sistemik seperti Hipertensi, DM, sesak
nafas, sakit dada dan tidak mengalami batuk yang lama. Tidak ada keluarga yang
memiliki keluhan yang sama.
Pemeriksaan Fisik
 Kesadaran : Komposmentis
 Derajat sakit : Sakit ringan
 Tekanan Darah: 120/90mmHg
 Nadi : 80x/menit
 Respirasi : 20x/menit
 Suhu : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Skala nyeri : 3 (0-10)
 Inspeksi :
 Kyphosis (-)
 Lordosis (-)
 Scoliosis (-)
 Atrofi otot (-)
 Pembengkakan (-)
 Hypertrofi (-)
 Palpasi :
 Nyeri tekan pada trapezius (+)
 ROM Leher
 Fleksi lateral kanan : 350
 Fleksi lateral Kiri : 350
 Rotasi ke kiri : 700
 Rotasi ke kanan : 700
 Ekstensi : 600
 Fleksi : 600
 ROM Bahu
 Fleksi : Full/Full
 Ekstensi ; Full /Full
 Abduction : Full /Full
 Adduction : Full /Full
 Internal rotation : Full /Full
 External rotation : Full /Full
 MMT
 Leher
 Fleksi lateral kanan : 5/5
 Fleksi lateral Kiri : 5/5
 Rotasi ke kiri: 5/5
 Rotasi ke kanan : 5/5
 Ekstensi : 5/5
 Fleksi : 5/5
 Ekstrimitas atas kiri
 Shoulder shrug (C4) : 5/5
 Shoulder abduction (C5): 5/5
 Fleksi Elbow kiri (C6) : 5/5
 Wrist Extension (C6) : 4/5
 Elbow extension (C7) : 5/5
 Wrist flexion (C7) : 5/5
 Finger flexion (C8) : 5/5
 Thumb Extension (C8) : 5/5
 Finger abduction (T1) : 5/5
 Refleks
 Bicep (++)
 Tricep (++)
 Brachioradialis (+)
 Special Test
 Spurling Test (+)
 Shoulder abduction test (+)
 Neck distraction test (+)
 Lhermitte test (-)
 Shoulder depresion test (+)
 Indications
 Cervical distraction test is
useful in accessing facet joint
integrity as well as nerve root
compression (radiculopathy)
in the cervical spine.

 Procedure
 Patient seated
 Examiner gently elevates
patient’s head axially.
 Indications
 L’hermitte’s sign is a cervical spine
examination procedure that tests for
the presence of cervical myelopathy.
 Procedure
 Patient should be awake and
cooperative to assess for
L’hermitte’s Sign.
 Patient should be seated or supine
during the procedure.
 The examiner passively flexes the
head forward using gentle pressure.
 The examiner checks for any pain
while maintaining pressure over the
back of the head.
 indications
 Shoulder Depression test is a cervical spine examination
procedure that tests for radiculopathy, sprain or strain.
The test is also used to evaluate the brachial plexus for
lesions and to assess for plexopathies.

 Procedure
 Patient
should be awake and cooperative to perform the
Shoulder Depression test.

 Patient may be supine or in a sitting position for this


procedure.
 The patient laterally flexes her head away from the side
that is being tested. The examiner helps the patient
assume the position.
 The examiner concentrates on the side being tested and
presses down on the patient’s shoulder.
 The examiner takes note of any localized pain or
shoulder pain or arm pain as he presses on the patient’s
shoulder.
 Pemeriksaan penunjang yang disarankan:
 Foto polos servikal
 Diagnosis Banding
 Cardiac pain
 Rotator cuff syndrome
 Trapezius muscle strain
 TOS
 Diagnosis Kerja
 Radikulopati servikal 6
 Diagnosis Fungsional
 Impairment : Nyeri leher, nyeri bahu, nyeri lengan
 Disability : Bekerja menggunakan tangan terlalu lama,
mengambil benda diatas level kepala
 Handicap : -
Manajemen
 Farmakologis:
 Na Diclofenac 50mg prn

 NonFarmakologis
 Infrared
 TENS
 Memakai cervical collar neck
Cervical
Collar Neck
 Edukasi
1. Saat tidur supaya tidak menggunakan bantal yang
terlalu tebal dan keras.
2. Melarang pasien untuk menggerakan leher secara
tiba-tiba.
3. Untuk mengurangi nyeri saat di rumah bisa dengan
kompres panas.
4. Melakukan latihan yang telah diberikan oleh terapis
5. Mempertahankan postur tubuh dan leher yang baik
Tujuan fisioterapi
a) Jangka pendek
1). Mengurangi nyeri
2). Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi ( LGS )
3). Meningkatkan ADL
b) Jangka panjang
1). Melanjutklan tujuan jangka pendek
2). Meningkatkan kemampuan fungsional gerak dan
fungsi penderita guna meningkatkan kualitas hidup.
 Prognosis
 Quo ad vitam : Ad bonam
 Quo ad sanationam : Ad bonam
 Quo ad functionam : Ad bonam
Range of motion
Cervical.
• Flexion
• Extension
• Rotation (left&right)
• Lateral or
side bending
(left&right)
Physical Exam
Spurling's Test
2. Cervical Radiculopathy & Radicular
pain
Definisi
Cervical Radiculopathy adalah dysfungtion of a nerve root pada cervical spine paling
sering pada (C7, 60%) dan (C6, 25%). Radiculopathy terjadi akibat herniasi.
Penyakit ini cukup banyak terjadi di kalangan masyarakat yang umumnya kelompok
usia dewasa. Penyakit ini jarang terjadi pada remaja dan anak-anak.
Epidemiologi
 Banyak pada usia lebih dari 50th
 C7>C6>C8>C5

Sign & symptom:


 Myomatomal weaknes
 Paresthesia
 Gangguan sensoris
 Penurunan refleks otot
 Faktor Risiko
 Pekerjaan
 Merokok
 Menyetir
 Tumor pada tulang belakang
 Kista sinovial

 Patofisiologi
 Paling sering disebabkan oleh cervical intervertebral disk herniation
(CIDH), spondilitis spinal.
 Terjadi akibat penekanan root syaraf.
 Diagnosis
Anamnesis
 Jika penyebabnya Cervical Intervertebral Disk Herniation, terdapat
Axial cervical pain diikuti nyeri ekstrimitas atas yang tiba-tiba.
 Jika penyebabnya spondilitic radicular pain biasanya muncul
perlahan-lahan.
 Faktor yang memicu nyeri: aktivitas yang meningkatkan tekanan
subarachnoid seperti batuk, bersin, atau valsava manuver.
 Faktor yang meringankan: mengelevasikan humerus ipsilateral
(shoulder abduction relief sign)
Pemeriksaan Fisik
 Cervical radicular pain manifestasi sebagai nyeri tumpul atau menusuk di
berbagai lokasi medial scapular edge (C5, C6, or C7), superior trapezius (C5
or C6), precordium (C5 or C6), deltoid and lateral arm (C5 or C6),
posteromedial arm (C7, C8, or T1), anterolateral forearm (C6 or C7), posterior
forearm (C7 or C8), dan salahsatu upper extremity digits (C6, C7, C8, or T1)
 Pada pemeriksaan pasien memiringkan kepalanya ke arah herniasi
 Atrofi
 Musclenwasting in the suprascapular or infrascapular fossae or deltoid suggests C5 or C6
involvement; muscle wasting in the triceps, C7 injury; in the thenar eminence, C8 injury;
and in the first dorsal interossei, T1 injury
 Propocative manuver
 Spurling manuver
 Root tension sign
 cervicalcervical extension, lateral flexion, dan ipsilateral axial rotation akan memicu gejala
radikulopati
 L’ hermitte sign (rapid passive cervical flexion ketika pasien duduk,ada sensasi elektrikyang
menjalar di punggung dan biasanya sampai ke ekstrimitas jika terdapat kelainan cervical
cord misalnya tumor, spondylosis, atau multipel sklerosis
 Observasi : Perhatikan sikap tubuh pasien saat
menanyakan riwayat penyakit. Bagaimana posisi kepala
dan leher selama wawancara. Biasanya pasien
menekukkan kepala menjauhi sisi yang cedera dan leher
terlihat kaku. Gerak leher ke segala arah menjadi terbatas,
baik yang mendekati maupun menjauhi sisi cedera.
 Palpasi : Pada palpasi didapatkan kekakuan dan nyeri
pada sisi otot maupun radiks saraf yang terkena, dapat
pula disertai hipertonus maupun spasme pada sisi otot
yang nyeri.
 Motorik : pemeriksaan motorik sangatlah penting untuk
menentukan tingkat radiks servikal yang terkena sesuai dengan
distribusi myotomal. Sebagai contoh : Kelemahan pada abduksi
pundak menunjukkan radikulopati C 5. Kelemahan pada fleksi
siku dan ekstensi pergelangan tangan menunjukkan radikulopati C
6. Kelemahan pada ekstensi siku dan fleksi pergelangan tangan
menunjukkan radikulopati C 7 dan kelemahan pada ekstensi ibu
jari dan deviasi ulnar dari pergelangan tangan menunjukkan
radikulopati C 8. Pemeriksaan refleks tendon sangat membantu
menentukan tingkat radiks yang terkena. Seperti : Refleks biseps
mewakili tingkat radiks C5-6, Refleks triseps mewakili tingkat
radiks C7-8.
 Sensorik : Penting dicatat bila ada gangguan
sensorik dengan batas jelas. Namun seringkali
gangguan sensorik tidak sesuai dermatomal atlas
anatomik.
Hal ini disebabkan oleh adanya daerah persarafan
yang bertumpang tindih satu sama lain .
Pemeriksaan ini juga menunjukkan tingkat
subyektivitas yang tinggi.
 Test Provokasi : Tes Spurling atau tes kompresi foraminal :
dilakukan dengan cara posisi leher ekstensi dan rotasi kepala
ke salah satu sisi kemudian berikan tekanan ke bawah pada
puncak kepala. Tes dikatakan positif bila terdapat nyeri
radikuler ke arah ekstresimitas ipsilateral sesuai arah rotasi
kepala. Pemeriksaan ini sangat spesifik namun tidak sensitif
dalam mendeteksi adanya radikulopati servikal. Pada pasien
yang datang masih dalam keadaan nyeri, dapat dilakukan
distraksi servikal secara manual : pasien dalam posisi
supinasi, kemudian dilakukan distraksi leher secara perlahan.
Tes dikatakan positif bila nyeri servikal berkurang.
Terapi
 Manajemen nyeri
 meningkatkan kekuatan otot
 mencegah komplikasi spinal
 mencegah berulang kembali

Nonfarmakologis
 Edukasi pasien & modifikasi aktivitas: Mencegah pekerjaan yang berulang dan mengangkat
yang berat, mengurangi gerakan ekstensi spine, axial rotation, dan ipsilateral fleksi
 meringankan nyeri: Thermotheraphy untuk meringankan nyeri dan relaksasi, TENS untuk
modulasi nyeri
 cervical orthose berfungsi mengurangi ROM yang nyeri dan mengurangi nyeri saat fase akut.
 Cervical traction untuk dekompresi dari jaringan lunak pada leher dan intervertebral disk.
Traksi merupakan kontraindikasi dari myelopati, L'hermitte's sign yang positif, RA, atau
atlantoaxial subluxation
Farmakologis
 NSID
 muscle relaxant
 tricyclic antidepresant
 Antiepilepsi

Stabilisasi dan Restorasi Fungsi


 Stabilisasi dengan menentukan ROM yang tidak nyeri
kemudian sedikit sedikit diperluas ke luar ROM yang
nyeri.

You might also like