Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Kala 3 Evidence Based

Download as pptx, pdf, or txt
Download as pptx, pdf, or txt
You are on page 1of 27

Dosen MK : Ika murtia rini,

TUGAS KELOMPOK
M.Keb
7
Topik Evidence based dan
Critical Thinking dalam
pelayanan kebidanan

NAMA-NAMA KELOMPOK

ISLAMIYARTI
SULISTIRA
RAMA
MAIMUNAWARAH
SITI KUS ANGGI ENDANG
NUARAINI
NANI DARMIZA
NASRIAH
5. PENATALAKSANAAN PERSALINAN
KALA III BERDASARKAN EVIDENCE
BASED

KALA III DIMULAI DARI LAHIRNYA


BAYI SAMPAI DENGAN
LAHIRNYA PLACENTA
a. MANAJEMEN PERSALINAN KALA III
BERDASARKAN EVIDENCE BASED

Hasil penelitian menunjukkan majemen aktif kala III


mengurangi kejadian PPH, memperpendek kala III,kebutuhan
akan tranfusi menurun,kontraksi uterus membaik secara
signifikan.

Pengelolaan aktif persalinan kala III terdiri atas Intervensi yang


digunakan untuk mempercepat pelepasan placenta dengan
meningkatkan kontraksi uterus dan untuk mencegah
perdarahan pasca persalinan serta menghindari atonia uteri.
Penatalaksanaan pengelolaan
aktif kala III

1. Memberikan penyuntikan oksitosin 10 iU


IM
2. Peregangan tali pusat terkendali
3. Melahirkan placenta

Berbeda dengan pengelolaan aktif ada juga


dinamakan pengelolaan menunggu atau
disebut dengan (Konservatif / fsiologis yaitu
menunggu tanda-tanda bahwa placenta sudah
lepas dari dinding uterus yang ditandai
dengan :
Tali pusat bertambah Panjang

Uterus globuler atau


mengeras

Adanya semburan
darah mendadak
dan singkat

Dan biarkan placenta lahir secara


spontan
WHO merekomendasikan, beberapa studi berskala besar
yang dilakukan secara acak dan terkontrol (dilakukan di RS
yang memiliki perlengkapan yang lengkap memandingkan
pengaruh pengelolaan aktif kala III dengan pengelolaan
menunggu.
Pada suatu percobaan di Dublin, Irlandia 750 ibu bersalin
kala III ditangani secara pengelolaan aktif dan 724 ibu
berssalin kala III ditangani secara Menunggu/ fisiologis/
Dan hasil dari percobaan tersebut berkurang perdarahan
pasca persalinan dan berkurangnya kasus anemia
b. MENGIDENTIFIKASI PELEPASAN
PLACENTA (FATOFISIOLOGI)

Pemisahan placenta ditimbulkan dari


kontraksi dan retraksi myometrium
Pelepasan placenta sehingga mempertebal dinding uterus dan
mengurangi ukuran area placenta.
Area placenta menjadi lebih kecil
sehingga placenta mulai memisahkan diri
dari dinding uterus.
MEMASTIKAN
PERLEPASAN PLACENTA

Ada 3 Teknik memastikan pelepasan placenta :


1. Kustner : Dengan meletakan tangan disertai
tekanan diatas simpisis, tali pusat ditegangkan,
maka bila tali pusat masuk berarti placenta belum
terlepas, apabila tali pusat diam atau maju berarti
placenta sudah terlepas

2. Klain : sewaktu ada his Rahim didorong sedikit


bila tali pusat Kembali berarti placenta belum
terlepas, tetapi bila placenta diam atau turun
berarti placenta sudah lepas.

3. Strassman : tegagangkan tali pusat dan ketok pada


pundus bila tali pusat bergetar berarti placdenta
belum terlepas, tetapi apabila placenta tidak
c. PENENAGANAN RUPTUR
PERENIUM
Robekan perenium yang
terjadi pada saat bayi lahir
PENGERTIAN baik secara sepontan
maupun dengan
menggunakan alat atau
Tindakan
Bila dijumpai robekan perenium
PENANGANA
segera dilakukan penjahitan luka
N
dengan baik lapis demi lapis,
dengan menghindari robekan
terbuka kearah vagina karena
dapat tersumbat oleh bekuan darah
yang akan menyebabkan
kesembuhan luka menjadi lebih
lama
d.PENATALAKSANAAN RETENSIO
PLACENTA

Suatu keadaan dimana


Pengertian placenta tetap berada
didalam Rahim dan belum
dilahirkan selama 30 menit
setalah kelahiran anak

Keterangan
disebelah
PENATALAKSANAAN RETENSIO
PLACENTA

15 menit placenta belum


lahir

 Kadung kemih penuh berkemih


 Ibu tidak dapat kencing kateterisasi
 Suntik ulang oksitosin 10 iU
 PTT
 Ditunggu 15 menit
 Persiapan keluarga Rujukan

Placenta lahir ya Evaluasi rutin

Tidak
VT
 Placenta Sebagian divagina keluarkan
placenta
 Bila seluruh placenta dalam uterus
pendarahan menimal : 1. oksitosin 10 iU IM
2. Infus RL
3. Rujuk

Perdarahan berat : 1. Infus RL+oksitosin 20 iU


iM
2. Rujuk
3. lakukan
placenta manual
(bila penolong
sudah terlatih)
6. PENATALAKSANAAN KALA IV

KALA IV KALA IV Dimulai setelah


lahirnya placenta dan
berakhirnya 2 jam
a. PEMANTAUAN POST PARTUM setelah proses tersebut
BERDASARKAN EVIDENCE BASED

1.Pemeriksaan tanda vital : TD, Nadi, RR, suhu


2.Pemantauan kontraksi uterus dengan melakukan pemijatan
uterus sampai uterus menjadi keras dilakukan pemantauan
setiap 15 menit dalam 1 jam pertama dan setiap 30 menit
dalam 1 jam ke 2 pada kala IV
3.Pemantauan kandung kemih, lakukan kateterisasi untuk
mengosongkan kandung kemih, jika kandung kemih menjadi
kosong maka uterus dapat berkontraksi dengan baik
4.Pemantauan pada daerah perenium untuk memantau jika ada
nya robekan perenium
b. Penatalaksanaan HPP
(kondom kateter)

Pengertia
n Perdarahan yang melebihi 500
ml dalam jam pertama setelah
anak lahir atau setara dengan
Penatalaksa pengeluaran darah 1000 ml
naan pada kasus SC

Pada kasus perdarahan atau atonia uteri penggunaan


kondom kateter terbukti sangat efektif dalam
mengatasi perdarahan pasca persalinan yang tidak
respon terhadap terapy standar. Kondom digunakan
untuk menghasilkan balon dengan memasukan cairan
dalam jumlah tertentu, balon ini menyebabkan
penekananan yang merata pada seluruh dinding uterus
sehingga menekan semua sinus intra uteri sehingga
perdarahan berhenti.
Thank You

You might also like