Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh model pembelajaran Auditory Intellectu... more Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap keterampilan pemecahan permasalahan matematis siswa; 2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran AIR dan Pengetahuan Awal Matematis (PAM) terhadap keterampilan pemecahan permasalahan matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasy experimental dengan rancangan posttest-only control design dan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik tes menggunakan instrumen soal tes PAM dan soal postes keterampilan pemecahan permasalahan matematis. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, homogenitas, uji-t dan uji Anova dua arah. Hasil penelitian yaitu: 1) adanya pengaruh model pembelajaran AIR terhadap keterampilan pemecahan permasalahan matematis siswa; 2) tidak adanya pengaruh interaksi antara Pengetahuan Awal Matematis (PAM) dan model pembelajaran terhadap keterampilan pemecahan permasalahan matematis siswa.
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning), 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran Quantum Teaching terhadap pemahaman konsep matematis berdasarkan minat belajar matematika siswa Sekolah Menengah Pertama Kampar. Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimen dengan desain penelitian the nonequivalent pretest-posttes control group design.Populasi penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama Kampar. Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik porposive sampling, terpilih kelas VIII-5 sebagai kelas eksperimen, dan kelas VIII-6 sebagai kelas kontrol di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bangkinang Kota.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes, teknik angket dan teknik observasi. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, angket untuk mengukur minat belajar matematika siswa, dan lembar observasi berupa lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk menentukan “ada atau t...
Al-Khwarizmi : Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2016
This study examines the problem of improving mathematics learning outcomes among students with co... more This study examines the problem of improving mathematics learning outcomes among students with cooperative learning model NHT type and conventional learning approaches is reviewed as a whole and for each level of mathematical ability (high, medium, and low). This research is a quasi-experimental research design Nonequivalent Control Group Design uses Simple Random Sampling technique. The population in this study were students of class VII in a private junior high school in the city of Pekanbaru in Riau in the academic year 2014/2015. While the sample is graders VII2 as control class and class VII2 as an experimental class. The instrument used in this study is the mathematics achievement test. Quantitative analysis was performed using two mean difference test. The results showed that: (1) there is significant implementation of cooperative learning model NHT on the results of students' mathematics learning is reviewed as a whole and the level of ability was; (2) there is no effect...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa ya... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengaen model Creative Problem Solving (CPS) dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model Creative Problem Solving (CPS) jika berdasarkan self regulated learning siswa SMPIT Az Zuhra Islamic School Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan peneliti yaitu dengan menggunakan uji anova dua jalan. Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model CPS dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model CPS, 2) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model CPS de...
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education, 2017
Penelitian ini mengkaji hubungan antara kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi ma... more Penelitian ini mengkaji hubungan antara kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Pekanbaru pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VII di Pekanbaru yang berjumlah 84 sekolah pada tahun ajaran 2011/2012 dan dengan subjek penelitian adalah tiga SMP yang masing-masing mewakili sekolah level tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengambilan sekolah sebagai sampel menggunakan stratified dan purposive sampling serta instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi matematis. Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan dua hal. Pertama, secara keseluruhan, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa. Kedua, jika diperhatikan berdasarkan level sekolah, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa untuk sekolah level tinggi,...
In the mathematics classroom, the attitude domain is closely related to students' perception of m... more In the mathematics classroom, the attitude domain is closely related to students' perception of mathematics. Enjoyable experience gained from learning that teachers will facilitate the improvement of students' positive attitude towards mathematics. In addition, attitudes also influence students' mathematics learning outcomes. Every positive addition on the attitude of students towards mathematics, there will be an increase math learning outcomes. Mathematical reasoning ability and communication are two of the few high-level thinking skills that are part of the math learning outcomes. To make the experience enjoyable for students in learning activities, the learning activities with diterapkanlah a group setting in which there is a speed race and the race proper. Therefore, this study examines students' attitudes toward three sapek, namely math, learning with the application of a quick activity on the draw in order cooperative learning, and problems of mathematical reasoning and communication. The population in this study were all students in the junior class VII of Pekanbaru, amounting to 84 schools in the academic year 2011/2012 and the research subject is representing three junior high school level, medium, and low. The sampling technique was purposive sampling and stratified and quasi- experimental design using a pretest-posttest group without random. In all three schools selected two classes each of the experimental class (learning with activity quick on the draw in order cooperative learning) and a control class (conventional learning). The instrument used in the form of student attitude questionnaire which is intended only for classroom experiments. Based on the results of statistical tests, it can be concluded that the students at each level (high, medium and low) have a positive attitude towards all three aspects. Overall, the students have a positive attitude for the better aspects of attitudes toward math than the other two aspects. Aspects of attitude towards the problems of mathematical reasoning and communication gets the lowest positive attitude than the other two aspects.
Penelitian ini mengkaji hubungan antara kemampuan komunikasi dan penalaran matematis siswa. Penel... more Penelitian ini mengkaji hubungan antara kemampuan komunikasi dan penalaran matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Pekanbaru pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VII di Pekanbaru yang berjumlah 84 sekolah pada tahun ajaran 2011/2012 dan dengan subjek penelitian adalah tiga SMP yang masing-masing mewakili sekolah level tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengambilan sekolah sebagai sampel menggunakan stratified dan purposive sampling serta instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan komunikasi matematis dan kemampuan penalaran matematis. Berdasarkan hasil uji korelasi product moment yang dilanjutkan dengan dengan uji t, dapat disimpulkan dua hal. Pertama, secara keseluruhan, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan komunikasi dan penalaran matematis siswa. Kedua, jika diperhatikan berdasarkan level sekolah, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan komunikasi dan penalaran matematis siswa untuk sekolah level tinggi, sedang, dan rendah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh model pembelajaran Auditory Intellectu... more Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) pengaruh model pembelajaran Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap keterampilan pemecahan permasalahan matematis siswa; 2) pengaruh interaksi antara model pembelajaran AIR dan Pengetahuan Awal Matematis (PAM) terhadap keterampilan pemecahan permasalahan matematika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian quasy experimental dengan rancangan posttest-only control design dan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Data dikumpulkan dengan teknik tes menggunakan instrumen soal tes PAM dan soal postes keterampilan pemecahan permasalahan matematis. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, homogenitas, uji-t dan uji Anova dua arah. Hasil penelitian yaitu: 1) adanya pengaruh model pembelajaran AIR terhadap keterampilan pemecahan permasalahan matematis siswa; 2) tidak adanya pengaruh interaksi antara Pengetahuan Awal Matematis (PAM) dan model pembelajaran terhadap keterampilan pemecahan permasalahan matematis siswa.
JURING (Journal for Research in Mathematics Learning), 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran Quantum Teaching terhadap pemahaman konsep matematis berdasarkan minat belajar matematika siswa Sekolah Menengah Pertama Kampar. Penelitian ini merupakan penelitian quasy eksperimen dengan desain penelitian the nonequivalent pretest-posttes control group design.Populasi penelitian ini adalah siswa Sekolah Menengah Pertama Kampar. Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik porposive sampling, terpilih kelas VIII-5 sebagai kelas eksperimen, dan kelas VIII-6 sebagai kelas kontrol di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bangkinang Kota.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes, teknik angket dan teknik observasi. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa, angket untuk mengukur minat belajar matematika siswa, dan lembar observasi berupa lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk menentukan “ada atau t...
Al-Khwarizmi : Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2016
This study examines the problem of improving mathematics learning outcomes among students with co... more This study examines the problem of improving mathematics learning outcomes among students with cooperative learning model NHT type and conventional learning approaches is reviewed as a whole and for each level of mathematical ability (high, medium, and low). This research is a quasi-experimental research design Nonequivalent Control Group Design uses Simple Random Sampling technique. The population in this study were students of class VII in a private junior high school in the city of Pekanbaru in Riau in the academic year 2014/2015. While the sample is graders VII2 as control class and class VII2 as an experimental class. The instrument used in this study is the mathematics achievement test. Quantitative analysis was performed using two mean difference test. The results showed that: (1) there is significant implementation of cooperative learning model NHT on the results of students' mathematics learning is reviewed as a whole and the level of ability was; (2) there is no effect...
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa ya... more Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengaen model Creative Problem Solving (CPS) dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model Creative Problem Solving (CPS) jika berdasarkan self regulated learning siswa SMPIT Az Zuhra Islamic School Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan peneliti yaitu dengan menggunakan uji anova dua jalan. Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model CPS dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model CPS, 2) Terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model CPS de...
Symmetry: Pasundan Journal of Research in Mathematics Learning and Education, 2017
Penelitian ini mengkaji hubungan antara kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi ma... more Penelitian ini mengkaji hubungan antara kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Pekanbaru pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VII di Pekanbaru yang berjumlah 84 sekolah pada tahun ajaran 2011/2012 dan dengan subjek penelitian adalah tiga SMP yang masing-masing mewakili sekolah level tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengambilan sekolah sebagai sampel menggunakan stratified dan purposive sampling serta instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan penalaran matematis dan kemampuan komunikasi matematis. Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan dua hal. Pertama, secara keseluruhan, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa. Kedua, jika diperhatikan berdasarkan level sekolah, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan penalaran dan komunikasi matematis siswa untuk sekolah level tinggi,...
In the mathematics classroom, the attitude domain is closely related to students' perception of m... more In the mathematics classroom, the attitude domain is closely related to students' perception of mathematics. Enjoyable experience gained from learning that teachers will facilitate the improvement of students' positive attitude towards mathematics. In addition, attitudes also influence students' mathematics learning outcomes. Every positive addition on the attitude of students towards mathematics, there will be an increase math learning outcomes. Mathematical reasoning ability and communication are two of the few high-level thinking skills that are part of the math learning outcomes. To make the experience enjoyable for students in learning activities, the learning activities with diterapkanlah a group setting in which there is a speed race and the race proper. Therefore, this study examines students' attitudes toward three sapek, namely math, learning with the application of a quick activity on the draw in order cooperative learning, and problems of mathematical reasoning and communication. The population in this study were all students in the junior class VII of Pekanbaru, amounting to 84 schools in the academic year 2011/2012 and the research subject is representing three junior high school level, medium, and low. The sampling technique was purposive sampling and stratified and quasi- experimental design using a pretest-posttest group without random. In all three schools selected two classes each of the experimental class (learning with activity quick on the draw in order cooperative learning) and a control class (conventional learning). The instrument used in the form of student attitude questionnaire which is intended only for classroom experiments. Based on the results of statistical tests, it can be concluded that the students at each level (high, medium and low) have a positive attitude towards all three aspects. Overall, the students have a positive attitude for the better aspects of attitudes toward math than the other two aspects. Aspects of attitude towards the problems of mathematical reasoning and communication gets the lowest positive attitude than the other two aspects.
Penelitian ini mengkaji hubungan antara kemampuan komunikasi dan penalaran matematis siswa. Penel... more Penelitian ini mengkaji hubungan antara kemampuan komunikasi dan penalaran matematis siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Pekanbaru pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMP kelas VII di Pekanbaru yang berjumlah 84 sekolah pada tahun ajaran 2011/2012 dan dengan subjek penelitian adalah tiga SMP yang masing-masing mewakili sekolah level tinggi, sedang, dan rendah. Teknik pengambilan sekolah sebagai sampel menggunakan stratified dan purposive sampling serta instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan komunikasi matematis dan kemampuan penalaran matematis. Berdasarkan hasil uji korelasi product moment yang dilanjutkan dengan dengan uji t, dapat disimpulkan dua hal. Pertama, secara keseluruhan, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan komunikasi dan penalaran matematis siswa. Kedua, jika diperhatikan berdasarkan level sekolah, terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan komunikasi dan penalaran matematis siswa untuk sekolah level tinggi, sedang, dan rendah.
Matematika menjadi bagian yang sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. P... more Matematika menjadi bagian yang sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penggunaan matematika dalam setiap aspek kehidupan sudah menjadi hal yang tidak bisa dipungkiri lagi. Perkembangan matematika sebagai bagian ilmu pengetahuan turut mengambil peran dalam peningkatan kualitas kehidupan. Matematika memiliki banyak bagian aspek pengetahuan didalamnya. Salah satunya terkait aspek matematika terapan. Dari sekian banyak bagian matematika terapan, salah satu yang kerap dirasakan kebermanfaatannya dalam pengambilan keputusan adalah program linier. Akar dari perkembangan program linier dapat ditelusuri kembali dalam beberapa dekade, dimana penggunaan pendekatan ilmiah dalam manajemen organisasi dimulai. Bagaimanapun juga, permulaan dari kegiatan yang disebut program linier telah mulai dikembangkan penggunaannya pada permulaan Perang Dunia Kedua. Pada saat itu, dirasa perlu untuk mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang terbatas dan langka untuk bermacam-macam operasi militer. Dan, kegiatan-kegiatan dalam setiap operasi harus dilakukan dengan cara yang efektif untuk memenangkan perang. Manajemen militer Inggris dan kemudian Amerika mulai “memanggil” para ahli untuk menerapkan pendekatan ilmiah untuk keperluan strategis dan taktis militernya. Keberhasilan upaya ini tampak dalam kemenangan Angkatan Udara Inggris, peperangan di Atlantik Utara, dan sebagainya. Setelah perang dunia kedua berakhir, dengan melihat suksesnya penggunaan teori program linier dalam militer, kalangan industri menjadi tertarik pada bidang baru ini. Pertumbuhan industri (setelah perang berakhir) terjadi sangat pesat, sehingga para ahli yang menguasai teori program linier sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis, karena masalah-masalah yang timbul pada dasarnya sama, walaupun dalam konteksnya berbeda dengan permasalahan yang dihadapi kalangan militer. Dari waktu ke waktu, kegunaan teori ini semakin dirasakan oleh perusahaan-perusahaan (terutama perusahaan besar), sehinggga mereka berlomba-lomba untuk memperkerjakan para ahli di bidang ini atau mengirimkan staf mereka untuk memperdalam ilmunya di bidang teori program linier. Dimasa-masa selanjutnya, teori program linier ini terus berkembang pesat dan merambah ke berbagai bidang, diantaranya bidang ekonomi, farmasi transformasi, dan lain sebagainya. Mengingat pentingnya program linier dalam kehidupan, maka dirasa penting keberadaan buku ajar terkait program linier. Selain itu, agar dirasakan betul keterkaitan materi program linier dengan kehidupan seorang muslim, maka perlu disusun sebuah buku ajar program linier yang dapat mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam materi yang diajarkan, baik berupa konsep maupun permasalahan pemrogram linier dalam bentuk contoh soal ataupun latihan. Oleh karena itu, dengan adanya buku ajar program linier terintegrasi keislaman ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami konsep program linier dengan baik serta mengaitkan penggunaannya dengan konsep keislaman. Nilai-nilai keislaman yang dimaksud pada buku ini salah satunya meliputi penyajian hadits-hadits terkait pentingnya ilmu pada setiap pembukaan untuk masing-masing bab. Selain itu, contoh soal dan soal latihan juga terkait dengan keislaman, seperti mengenai raka’at shalat fardhu dan shalat sunnah rawatib, kisah perang pada zaman kenabian, zakat, dan lain sebagainya.
Buku Ajar Mata Kuliah Kalkulus Diferensial ini merupakan salah satu buku ajar yang dapat dijadika... more Buku Ajar Mata Kuliah Kalkulus Diferensial ini merupakan salah satu buku ajar yang dapat dijadikan sebagai rujukan bagi mahasiswa yang sedang menempih mata kuliah kalkulus diferensial. Keberadaan buku ajar mata kuliah kalkulus diferensial ini dirasakan sangat perlu, mengingat mata kuliah kalkulus diferensial merupakan salah satu mata kuliah wajib yang disajikan bagi mahasiswa program studi Pendidikan Matematika FKIP UIR. Buku Ajar Mata Kuliah Kalkulus Diferensial ini terdiri dari 6 Bab bahasan Bab 1 menyajikan materi tentang Sistem Bilangan Real. Selain bilangan real, Bab ini juga menyajikan materi terkait himpunan bilangan real yang terdiri dari himpunan bilangan asli, himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan prima, himpunan bilangan komposit, himpunan bilangan cacah, himpunan bilangan genap, himpunan bilangan ganjil, himpunan bilangan pecahan, himpunan bilangan rasional, dan himpunan bilangan irasional, selanjutnya pada bahasan sifat – sifat bilangan real akan disajikan bahasan tentang sifat ketertutupan dan ketunggalan, sifat komutatif, sifat asosiatif, sifat distributif, sifat elemen identitas, sifat elemen invers. Lebih lanjut pada Bab 1 juga akan dibahas terkait jenis interval yang terdiri dari interval berhingga dan interval tak berhingga. Bab 2 menyajikan materi tentang Pertidaksaman. Materi pertidaksamaan terdiri dari pendahuluan, menyelesaikan pertidaksamaan, mengenal bentuk pertidaksamaan dan nilai mutlak. Pada sajian materi bentuk pertidaksamaan akan dibahas bentuk – bentuk pertidaksamaan diantaranya yaitu pertidaksamaan linier, pertidaksamaan kuadrat, pertidaksamaan rasional, pertidaksamaan polinom, dan pertidaksamaan bentuk akar. Sedangkan pada materi terkait pada bab ini yaitu tentang nilai mutlak, akan disajikan bahasan tentang sifat – sifat nilai mutlak dan pertidaksamaan yang melibatkan nilai mutlak. Bab 3 menyajikan materi tentang Fungsi. Pembahasan tentang Fungsi akan dibagi ke dalam tiga bahasan yaitu relasi, operasi pada fungsi dan jenis – jenis fungsi. Pada bahasan jenis fungsi akan dibahas materi tentang fungsi komposisi, fungsi injektif, surjektif, dan bijektif, fungsi genap dan ganjil, fungsi kuadrat, fungsi eksponen, fungsi logaritma dan fungsi trigonometri. Bab 4 dalam buku ajar ini menyajikan materi tentang Limit dan Kekontinuan. Bahasan Limit dan Kekontinuan menyajikan materi tentang limit barisan, limit fungsi, limit kiri dan kanan, limit nilai mutlak, limit fungsi aljabar, limit fungsi trigonometri, limit tak hingga, limit tak tentu, dan kekontinuan fungsi. Pada bahasan kekontinuan fungsi akan disajikan bahasan tentang kontinu sepihak dan kekontinuan fungsi suatu inverval. Selanjutnya pada Bab 5 dalam buku ajar ini menyajikan bahasan tentang turunan. Materi turunan dibagi ke dalam beberapa bahasan diantaranya yaitu defenisi turunan, aturan menentukan turunan, jenis - jenis turunan fungsi dan turunan tingkat tinggi. pada bahasan tentang aturan menentukan turunan terdiri dari menentukan turunan dengan rumus dasar dan menentukan turunan dengan aturan rantai. Pada bahasan tentang jenis – jenis turunan fungsi terdapat beberapa pembahasan terkait turunan fungsi aljabar, turunan fungsi trigonometri dan turunan fungsi transenden. Sedangkan pada Bab 6 sebagai Bab terakhir dari dalam buku ajar ini membahas tentang aplikasi turunan yang terdiri dari penggunaan aturan turunan pada persamaan garis singgung kurva, penggunaan aturan turunan pada gerak rectiliner, penggunaan aturan turunan pada masalah esktrim dan penggunaan turunan pada masalah laju berkaitan. Dalam buku ajar mata kuliah ini juga, terdapat beberapa contoh soal yang penyelesaiannya disajikan degan menggunakan langkah pendekatan pemecahan masalah (Problem Solving) yaitu: Explore, Plan, Solve dan Check. Selanjutnya terdapat juga beberapa soal latihan yang disajikan dengan menggunakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yaitu: mengidentifikasi strategi penyelesaian masalah, mengindetifikasi kecukupan data untuk menyelesaikan masalah dan menginterpretasi sebuah selesaian masalah.
Berisi 5 bab yang terdiri dari:
1. Pengetahuan Dasar Program Linier
2. Metode Grafik
3. Metode Al... more Berisi 5 bab yang terdiri dari: 1. Pengetahuan Dasar Program Linier 2. Metode Grafik 3. Metode Aljabar 4. Metode Sudut 5. Metode Simpleks 6. Metode Simpleks Direvisi 7. Metode Branch and Bound 8. Model Transportasi 9. Metode North West Corner 10. Metode Least Cost 11. Vogel Approximation Method (VAM) 12. Metode Stepping Stone 13. Metode Modi 14. Model Penunjukkan 15. Metode Perjalanan Salesmen
Uploads
Papers by Hayatun Nufus
The population in this study were all students in the junior class VII of Pekanbaru, amounting to
84 schools in the academic year 2011/2012 and the research subject is representing three junior high school level, medium, and low. The sampling technique was purposive sampling and stratified and quasi- experimental design using a pretest-posttest group without random. In all three schools selected two classes each of the experimental class (learning with activity quick on the draw in order cooperative learning) and a control class (conventional learning). The instrument used in the form of student attitude questionnaire which is intended only for classroom experiments.
Based on the results of statistical tests, it can be concluded that the students at each level (high, medium and low) have a positive attitude towards all three aspects. Overall, the students have a positive attitude for the better aspects of attitudes toward math than the other two aspects. Aspects of attitude towards the problems of mathematical reasoning and communication gets the lowest positive attitude than the other two aspects.
The population in this study were all students in the junior class VII of Pekanbaru, amounting to
84 schools in the academic year 2011/2012 and the research subject is representing three junior high school level, medium, and low. The sampling technique was purposive sampling and stratified and quasi- experimental design using a pretest-posttest group without random. In all three schools selected two classes each of the experimental class (learning with activity quick on the draw in order cooperative learning) and a control class (conventional learning). The instrument used in the form of student attitude questionnaire which is intended only for classroom experiments.
Based on the results of statistical tests, it can be concluded that the students at each level (high, medium and low) have a positive attitude towards all three aspects. Overall, the students have a positive attitude for the better aspects of attitudes toward math than the other two aspects. Aspects of attitude towards the problems of mathematical reasoning and communication gets the lowest positive attitude than the other two aspects.
Matematika memiliki banyak bagian aspek pengetahuan didalamnya. Salah satunya terkait aspek matematika terapan. Dari sekian banyak bagian matematika terapan, salah satu yang kerap dirasakan kebermanfaatannya dalam pengambilan keputusan adalah program linier.
Akar dari perkembangan program linier dapat ditelusuri kembali dalam beberapa dekade, dimana penggunaan pendekatan ilmiah dalam manajemen organisasi dimulai. Bagaimanapun juga, permulaan dari kegiatan yang disebut program linier telah mulai dikembangkan penggunaannya pada permulaan Perang Dunia Kedua. Pada saat itu, dirasa perlu untuk mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang terbatas dan langka untuk bermacam-macam operasi militer. Dan, kegiatan-kegiatan dalam setiap operasi harus dilakukan dengan cara yang efektif untuk memenangkan perang. Manajemen militer Inggris dan kemudian Amerika mulai “memanggil” para ahli untuk menerapkan pendekatan ilmiah untuk keperluan strategis dan taktis militernya. Keberhasilan upaya ini tampak dalam kemenangan Angkatan Udara Inggris, peperangan di Atlantik Utara, dan sebagainya.
Setelah perang dunia kedua berakhir, dengan melihat suksesnya penggunaan teori program linier dalam militer, kalangan industri menjadi tertarik pada bidang baru ini. Pertumbuhan industri (setelah perang berakhir) terjadi sangat pesat, sehingga para ahli yang menguasai teori program linier sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis, karena masalah-masalah yang timbul pada dasarnya sama, walaupun dalam konteksnya berbeda dengan permasalahan yang dihadapi kalangan militer.
Dari waktu ke waktu, kegunaan teori ini semakin dirasakan oleh perusahaan-perusahaan (terutama perusahaan besar), sehinggga mereka berlomba-lomba untuk memperkerjakan para ahli di bidang ini atau mengirimkan staf mereka untuk memperdalam ilmunya di bidang teori program linier. Dimasa-masa selanjutnya, teori program linier ini terus berkembang pesat dan merambah ke berbagai bidang, diantaranya bidang ekonomi, farmasi transformasi, dan lain sebagainya.
Mengingat pentingnya program linier dalam kehidupan, maka dirasa penting keberadaan buku ajar terkait program linier. Selain itu, agar dirasakan betul keterkaitan materi program linier dengan kehidupan seorang muslim, maka perlu disusun sebuah buku ajar program linier yang dapat mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam materi yang diajarkan, baik berupa konsep maupun permasalahan pemrogram linier dalam bentuk contoh soal ataupun latihan. Oleh karena itu, dengan adanya buku ajar program linier terintegrasi keislaman ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami konsep program linier dengan baik serta mengaitkan penggunaannya dengan konsep keislaman.
Nilai-nilai keislaman yang dimaksud pada buku ini salah satunya meliputi penyajian hadits-hadits terkait pentingnya ilmu pada setiap pembukaan untuk masing-masing bab. Selain itu, contoh soal dan soal latihan juga terkait dengan keislaman, seperti mengenai raka’at shalat fardhu dan shalat sunnah rawatib, kisah perang pada zaman kenabian, zakat, dan lain sebagainya.
Bab 1 menyajikan materi tentang Sistem Bilangan Real. Selain bilangan real, Bab ini juga menyajikan materi terkait himpunan bilangan real yang terdiri dari himpunan bilangan asli, himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan prima, himpunan bilangan komposit, himpunan bilangan cacah, himpunan bilangan genap, himpunan bilangan ganjil, himpunan bilangan pecahan, himpunan bilangan rasional, dan himpunan bilangan irasional, selanjutnya pada bahasan sifat – sifat bilangan real akan disajikan bahasan tentang sifat ketertutupan dan ketunggalan, sifat komutatif, sifat asosiatif, sifat distributif, sifat elemen identitas, sifat elemen invers. Lebih lanjut pada Bab 1 juga akan dibahas terkait jenis interval yang terdiri dari interval berhingga dan interval tak berhingga.
Bab 2 menyajikan materi tentang Pertidaksaman. Materi pertidaksamaan terdiri dari pendahuluan, menyelesaikan pertidaksamaan, mengenal bentuk pertidaksamaan dan nilai mutlak. Pada sajian materi bentuk pertidaksamaan akan dibahas bentuk – bentuk pertidaksamaan diantaranya yaitu pertidaksamaan linier, pertidaksamaan kuadrat, pertidaksamaan rasional, pertidaksamaan polinom, dan pertidaksamaan bentuk akar. Sedangkan pada materi terkait pada bab ini yaitu tentang nilai mutlak, akan disajikan bahasan tentang sifat – sifat nilai mutlak dan pertidaksamaan yang melibatkan nilai mutlak.
Bab 3 menyajikan materi tentang Fungsi. Pembahasan tentang Fungsi akan dibagi ke dalam tiga bahasan yaitu relasi, operasi pada fungsi dan jenis – jenis fungsi. Pada bahasan jenis fungsi akan dibahas materi tentang fungsi komposisi, fungsi injektif, surjektif, dan bijektif, fungsi genap dan ganjil, fungsi kuadrat, fungsi eksponen, fungsi logaritma dan fungsi trigonometri.
Bab 4 dalam buku ajar ini menyajikan materi tentang Limit dan Kekontinuan. Bahasan Limit dan Kekontinuan menyajikan materi tentang limit barisan, limit fungsi, limit kiri dan kanan, limit nilai mutlak, limit fungsi aljabar, limit fungsi trigonometri, limit tak hingga, limit tak tentu, dan kekontinuan fungsi. Pada bahasan kekontinuan fungsi akan disajikan bahasan tentang kontinu sepihak dan kekontinuan fungsi suatu inverval.
Selanjutnya pada Bab 5 dalam buku ajar ini menyajikan bahasan tentang turunan. Materi turunan dibagi ke dalam beberapa bahasan diantaranya yaitu defenisi turunan, aturan menentukan turunan, jenis - jenis turunan fungsi dan turunan tingkat tinggi. pada bahasan tentang aturan menentukan turunan terdiri dari menentukan turunan dengan rumus dasar dan menentukan turunan dengan aturan rantai. Pada bahasan tentang jenis – jenis turunan fungsi terdapat beberapa pembahasan terkait turunan fungsi aljabar, turunan fungsi trigonometri dan turunan fungsi transenden.
Sedangkan pada Bab 6 sebagai Bab terakhir dari dalam buku ajar ini membahas tentang aplikasi turunan yang terdiri dari penggunaan aturan turunan pada persamaan garis singgung kurva, penggunaan aturan turunan pada gerak rectiliner, penggunaan aturan turunan pada masalah esktrim dan penggunaan turunan pada masalah laju berkaitan.
Dalam buku ajar mata kuliah ini juga, terdapat beberapa contoh soal yang penyelesaiannya disajikan degan menggunakan langkah pendekatan pemecahan masalah (Problem Solving) yaitu: Explore, Plan, Solve dan Check. Selanjutnya terdapat juga beberapa soal latihan yang disajikan dengan menggunakan indikator kemampuan pemecahan masalah matematis yaitu: mengidentifikasi strategi penyelesaian masalah, mengindetifikasi kecukupan data untuk menyelesaikan masalah dan menginterpretasi sebuah selesaian masalah.
1. Pengetahuan Dasar Program Linier
2. Metode Grafik
3. Metode Aljabar
4. Metode Sudut
5. Metode Simpleks
6. Metode Simpleks Direvisi
7. Metode Branch and Bound
8. Model Transportasi
9. Metode North West Corner
10. Metode Least Cost
11. Vogel Approximation Method (VAM)
12. Metode Stepping Stone
13. Metode Modi
14. Model Penunjukkan
15. Metode Perjalanan Salesmen