dbo:abstract
|
- عبد الله بن شيخ العيدروس (945 - 1019 هـ) قائد ديني وعالم ذو جاه واسع، تولى نقابة العلويين، وله مآثر كثيرة بمدينة تريم. اشتهر بكون ذريته انتشرت في إندونيسيا وترنقانو في ماليزيا. (ar)
- Sayyid ʿAbdullāh bin Shaykh al-ʿAydarūs (Arabic: عبد الله بن شيج العيدروس, died 1609) was a Hadhrami religious leader who lived in the 16th century and a descendant of Abu Bakr al-ʿAydarūs, a prominent saint who started the al-ʿAydarūs branch of the Bā ʿAlawiyyah clan. Abdullah was among the earliest Hadhrami Arab settlers in Aceh, and, like many of his kinsmen who came after, he served as the "religious leader" of Aceh. Sultan Alauddin Mansur Syah of the Aceh Sultanate (reigned 1577–1585) persuaded ʿAbdullah to marry his daughter, and his son Zayn al-ʿAbidin was born out of this union. In his later years, he led his life in a local village, Kampung Pasir Putih, where he died of old age. ʿAbdullāh's son Zayn al-ʿAbidin also became a religious leader and migrated to Johor, where he married Tun Kaishi, the daughter of Tun Jenal, the Bendahara of Sekudai and took up the Malay name of "Tun Dagang" while staying with the Bendahara's family. (en)
- Abdullah bin Syeikh al-Aydarus (bahasa Arab: عبد الله بن شيج العيدروس, Sayyid ʿAbdullāh ibn Shaykh al-ʿAydarūs, meninggal 1609) adalah seorang pemimpin agama asal Hadhrami yang hidup pada abad ke-16 dan merupakan keturunan , orang suci terkemuka yang memulai keturunan al-'Aydarūs dari klan Bā 'Alawiyyah. Abdullah adalah salah satu pemukim Arab Hadhrami yang paling awal di Aceh, dan, seperti banyak sanak saudaranya yang datang setelah itu, dia berperan sebagai "Naqib", pemimpin agama Aceh. Sultan Alauddin Mansur Syah dari Kesultanan Aceh (memerintah pada 1577–1585) membujuk 'Abdullah untuk menikahi putrinya, dan anaknya Zain al-'Abidin lahir dari persatuan ini. Pada tahun-tahun berikutnya, dia menghabiskan hidupnya di sebuah desa setempat, Kampung Pasir Putih, di mana dia meninggal karena usia tua. Putra 'Abdullāh, Zain al-'Abidin juga menjadi pemimpin agama dan bermigrasi ke Johor, di mana dia menikahi Tun Kaishi, putri Tun Jenal, Bendahara dari dan mengambil nama Melayu "Tun Dagang" saat tinggal bersama keluarga Bendahara tersebut. (in)
|
rdfs:comment
|
- عبد الله بن شيخ العيدروس (945 - 1019 هـ) قائد ديني وعالم ذو جاه واسع، تولى نقابة العلويين، وله مآثر كثيرة بمدينة تريم. اشتهر بكون ذريته انتشرت في إندونيسيا وترنقانو في ماليزيا. (ar)
- Sayyid ʿAbdullāh bin Shaykh al-ʿAydarūs (Arabic: عبد الله بن شيج العيدروس, died 1609) was a Hadhrami religious leader who lived in the 16th century and a descendant of Abu Bakr al-ʿAydarūs, a prominent saint who started the al-ʿAydarūs branch of the Bā ʿAlawiyyah clan. ʿAbdullāh's son Zayn al-ʿAbidin also became a religious leader and migrated to Johor, where he married Tun Kaishi, the daughter of Tun Jenal, the Bendahara of Sekudai and took up the Malay name of "Tun Dagang" while staying with the Bendahara's family. (en)
- Abdullah bin Syeikh al-Aydarus (bahasa Arab: عبد الله بن شيج العيدروس, Sayyid ʿAbdullāh ibn Shaykh al-ʿAydarūs, meninggal 1609) adalah seorang pemimpin agama asal Hadhrami yang hidup pada abad ke-16 dan merupakan keturunan , orang suci terkemuka yang memulai keturunan al-'Aydarūs dari klan Bā 'Alawiyyah. Putra 'Abdullāh, Zain al-'Abidin juga menjadi pemimpin agama dan bermigrasi ke Johor, di mana dia menikahi Tun Kaishi, putri Tun Jenal, Bendahara dari dan mengambil nama Melayu "Tun Dagang" saat tinggal bersama keluarga Bendahara tersebut. (in)
|