Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Mulai dari $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Kisah Hikayat Nabi Isa AS & Siti Maryam Dalam Islam
Kisah Hikayat Nabi Isa AS & Siti Maryam Dalam Islam
Kisah Hikayat Nabi Isa AS & Siti Maryam Dalam Islam
eBook103 halaman1 jam

Kisah Hikayat Nabi Isa AS & Siti Maryam Dalam Islam

Penilaian: 5 dari 5 bintang

5/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Nabi Isa AS adalah nabi penting dalam agama Islam dan merupakan salah satu dari Ulul Azmi. Dalam kitab suci Al-Qur'an, ia disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Kaum Bani Israil di Palestina.

Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah SWT, penolakan oleh Bani Israil dan berakhir dengan pengangkatan dirinya ke surga (Jannah).

Kemudian, ia diyakini mendapatkan gelar dari Allah SWT dengan sebutan Ruhullah dan Kalimatullah. Karena Nabi Isa AS dicipta dengan kalimat Allah "Jadilah!", maka terciptalah Nabi Isa AS, sedangkan gelar ruhullah artinya ruh dari Allah SWT karena Nabi Isa AS langsung diciptakan Allah SWT dengan meniupkan ruh kedalam rahim Maryam binti Imran (Virgin Mary).

Narasi Qur'an tentang kehidupan Nabi Isa AS dimulai dari kelahiran Maryam sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Nabi Zakariya AS, serta kelahiran Nabi Yahya AS. Kemudian Al-Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Nabi Isa AS sebagai anak Siti Maryam tanpa ayah.

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali 'Imran: 45)

Dikisahkan pula bahwa selama Nabi Isa AS berada didunia, ia tidak menikahi seorang wanita karena ia terlebih dahulu diangkat oleh Allah SWT kelangit. Akan tetapi, ada riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Isa AS akan menikah dengan salah satu umat Nabi Muhammad SAW ketika ia turun dari langit, kejadian ini dikisahkan menjelang akhir zaman.

Ajaran Islam menganggap Nabi Isa AS atau Jesus AS hanya sebagai utusan Allah SWT saja. Kepercayaan yang menganggap Isa sebagai Allah atau Anak Allah, menurut Islam adalah perbuatan syirik (mengasosiasikan makhluk sama dengan Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu penolakan atas konsep Keesaan Tuhan (tauhid/pure monotheism).

Islam melihat Nabi Isa AS (Jesus AS) sebagai manusia biasa yang mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan melalui kepatuhan manusia kepada kehendak Tuhan dan hanya dengan cara menyembah Allah SWT saja. Dengan demikian, Nabi Isa AS dalam ajaran Islam dianggap sebagai seorang muslim, begitu pula dengan semua nabi Islam. Islam dengan demikian menolak konsep trinitas dalam Ketuhanan Nasrani.

Kaum Muslim meyakini bahwa Nabi Isa AS adalah sebagai seorang nabi pendahulu Muhammad SAW, dan menyatakan bahwa setelah ia akan muncul seorang nabi terakhir, sebagai penutup dari para nabi utusan Tuhan. Hal ini berdasarkan dari ayat Al-Qur'an, di mana Isa menyatakan tentang seorang rasul yang akan muncul setelah dia, yang bernama Ahmad. Islam mengasosiasikan Ahmad sebagai Muhammad. Kaum muslim juga berpendapat bahwa bukti Nabi Isa AS telah memberitahukan tentang akan hadirnya seorang nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW ada di dalam kitabnya.

BahasaBahasa indonesia
PenerbitPublishdrive
Tanggal rilis11 Okt 2016
ISBN9781539482796
Kisah Hikayat Nabi Isa AS & Siti Maryam Dalam Islam

Baca buku lainnya dari Muhammad Xenohikari

Terkait dengan Kisah Hikayat Nabi Isa AS & Siti Maryam Dalam Islam

E-book terkait

Islam untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Kisah Hikayat Nabi Isa AS & Siti Maryam Dalam Islam

Penilaian: 4.75 dari 5 bintang
5/5

4 rating1 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

  • Penilaian: 4 dari 5 bintang
    4/5
    ceritayg menarik, bahasanya mudah dipahami .. dan ada salh satu buku yang membuat saya senang yaitu ttg nabi muhammad saw.
    sebagai umat islam saya dan mereka yg beragama islam wajib menekuni agama islam .. tp apapun buku yang kita baca ambil positifya sebab buku adalah gudang ilmu..
    terimakasih.

Pratinjau buku

Kisah Hikayat Nabi Isa AS & Siti Maryam Dalam Islam - Muhammad Xenohikari

Xenohikari

Content

Prakata

Kisah Hikayat Nabi Isa AS & Siti Maryam Dalam Islam

Referensi

Author Bio

Prakata

Nabi Isa AS atau Nabi Jesus AS adalah nabi penting dalam agama Islam dan merupakan salah satu dari Ulul Azmi. Dalam kitab suci Al-Qur'an, ia disebut Isa bin Maryam atau Isa al-Masih. Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 29 M dan ditugaskan berdakwah kepada Kaum Bani Israil di Palestina.

Namanya disebutkan sebanyak 25 kali di dalam Al-Quran. Cerita tentang Isa kemudian berlanjut dengan pengangkatannya sebagai utusan Allah SWT, penolakan oleh Bani Israil dan berakhir dengan pengangkatan dirinya ke surga (Jannah).

Kemudian, ia diyakini mendapatkan gelar dari Allah SWT dengan sebutan Ruhullah dan Kalimatullah. Karena Nabi Isa AS dicipta dengan kalimat Allah Jadilah!, maka terciptalah Nabi Isa AS, sedangkan gelar ruhullah artinya ruh dari Allah SWT karena Nabi Isa AS langsung diciptakan Allah SWT dengan meniupkan ruh kedalam rahim Maryam binti Imran (Virgin Mary).

Narasi Qur'an tentang kehidupan Nabi Isa AS dimulai dari kelahiran Maryam sebagai putri dari Imran, berlanjut dengan tumbuh kembangnya dalam asuhan Nabi Zakariya AS, serta kelahiran Nabi Yahya AS. Kemudian Al-Qur'an menceritakan keajaiban kelahiran Nabi Isa AS sebagai anak Siti Maryam tanpa ayah.

(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Ali 'Imran: 45)

Dikisahkan pula bahwa selama Nabi Isa AS berada didunia, ia tidak menikahi seorang wanita karena ia terlebih dahulu diangkat oleh Allah SWT kelangit. Akan tetapi, ada riwayat yang mengatakan bahwa Nabi Isa AS akan menikah dengan salah satu umat Nabi Muhammad SAW ketika ia turun dari langit, kejadian ini dikisahkan menjelang akhir zaman.

Ajaran Islam menganggap Nabi Isa AS atau Jesus AS hanya sebagai utusan Allah SWT saja. Kepercayaan yang menganggap Isa sebagai Allah atau Anak Allah, menurut Islam adalah perbuatan syirik (mengasosiasikan makhluk sama dengan Allah), dan dengan demikian dianggap sebagai suatu penolakan atas konsep Keesaan Tuhan (tauhid/pure monotheism).

Islam melihat Nabi Isa AS (Jesus AS) sebagai manusia biasa yang mengajarkan bahwa keselamatan datang dengan melalui kepatuhan manusia kepada kehendak Tuhan dan hanya dengan cara menyembah Allah SWT saja. Dengan demikian, Nabi Isa AS dalam ajaran Islam dianggap sebagai seorang muslim, begitu pula dengan semua nabi Islam. Islam dengan demikian menolak konsep trinitas dalam Ketuhanan Nasrani.

Kaum Muslim meyakini bahwa Nabi Isa AS adalah sebagai seorang nabi pendahulu Muhammad SAW, dan menyatakan bahwa setelah ia akan muncul seorang nabi terakhir, sebagai penutup dari para nabi utusan Tuhan. Hal ini berdasarkan dari ayat Al-Qur'an, di mana Isa menyatakan tentang seorang rasul yang akan muncul setelah dia, yang bernama Ahmad. Islam mengasosiasikan Ahmad sebagai Muhammad. Kaum muslim juga berpendapat bahwa bukti Nabi Isa AS telah memberitahukan tentang akan hadirnya seorang nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW ada di dalam kitabnya.

Kisah Hikayat Nabi Isa AS & Siti Maryam Dalam Islam

Matahari tampak akan tenggelam, angin pun bertiup sepoi-sepoi di sekitar pepohonan. Harum semerbak mulai memenuhi mihrab Maryam. Bau itu menembus jendela mihrab dan mengepakkan sayapnya di sekeliling gadis perawan yang khusuk dalam salat tanpa seorang pun mendengar suaranya. Siti Maryam (Virgin Mary) merasa bahwa udara dipenuhi dengan bau harum yang mengagumkan. Ia kembali melakukan salatnya dengan khusuk dan mengungkapkan syukur kepada Allah SWT.

Seekor burung hinggap di jendela mihrab. Ia mengangkat paruhnya ke atas dan mengarahkan ke matahari serta mengepakkan kedua sayapnya lalu ia terjun ke air dan mandi di dalamnya. Kemudian ia terbang ringan di sekitamya. Maryam ingat bahwa beliau lupa untuk menyirami pohon mawar yang tumbuh secara tiba-tiba di tengah dua batu yang tumbuh di luar mesjid. Maryam menyelesaikan salatnya lalu ia keluar dari mihrab dan menuju pohon. Belum selesai beliau siap-siap untuk keluar sehingga para malaikat memanggilnya:

Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu). (QS. Ali 'Imran: 42)

Maryam berhenti dan tampak wajahnya yang pucat dan semakin bertambah. Mihrab itu dipenuhi dengan kalimat-kalimat para malaikat yang memancarkan cahaya. Maryam merasa bahwa pada hari-hari terakhir terdapat perubahan pada suasana ruhaninya dan fisiknya. Di tempat itu tidak terdapat cermin sehingga ia tidak dapat melihat perubahan itu. Tetapi ia merasa bahwa darah, kekuatan dan masa mudanya mulai meninggalkan tempatnya dan digantikan dengan kesucian dan kekuatan yang lebih banyak. Beliau menyadari bahwa ia sedang gugup. Beliau merasakan kelemahan manusiawi dan adanya kekuatan yang luar biasa. Setiap kali tubuhnya merasakan kelemahan, maka bertambahlah kekuatan dalam ruhnya. Perasaan yang demikian ini justru membangkitkan kerendahan hatinya. Maryam mengetahui bahwa ia akan memikul tanggung jawab besar.

"Dan (ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata: 'Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yong semasa dengan kamu)." (QS. Ali 'Imran: 42)

Dengan kalimat-kalimat yang sederhana ini Siti Maryam (Virgin Mary) memahami bahwa Allah SWT telah memilihnya dan menyucikannya dan menjadikannya penghulu para wanita dunia. Beliau adalah wanita terbesar di dunia. Para malaikat kembali berkata kepada Maryam:

Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orangyang ruku. (QS. Ali 'Imran: 43)

Perintah tersebut ditetapkan setelah adanya berita gembira agar beliau meningkatkan kekhusukannya, sujudnya, dan rukuknya kepada Allah SWT. Maryam lupa terhadap pohon mawar dan beliau kembali salat. Maryam merasakan bahwa sesuatu yang besar akan akan terjadi padanya. Beliau merasakan hal itu sejak beberapa hari, tetapi perasaan itu semakin menguat saat ini.

Matahari meninggalkan tempat tidurnya sementara malam telah bangkit sedangkan bulan duduk di atas singgasananya di langit dan di sekelilingnya terdapat awan-awan yang indah dan putih. Kemudian datanglah pertengahan malam dan Maryam masih sibuk dalam salatnya. Beliau menyelesaikan salatnya dan teringat pohon mawar itu lalu beliau membawa air di suatu bejana dan pergi untuk menyiramnya.

Pohon mawar itu tumbuh di antara dua batu di tempat yang tidak jauh dari mesjid yang hanya ditempuh beberapa langkah darinya. Tempat itu jauh dari jangkauan manusia sehingga tak seorang pun mendekatinya. Tempat itu sudah dijadikan tempat yang khusus bagi Maryam untuk melakukan salat di dalamnya atau beribadah. Maryam mendekati pohon mawar itu dan menyiramnya. lalu beliau meletakkan bejana, kemudian ia memikirkan pohon mawar itu di mana tangkainya semakin panjang pada dua malam yang dilaluinya.

Tiba-tiba, Maryam mendengar suara derap kaki yang mengguncang bumi. Beliau tidak mendengar suara kaki yang berjalan, tetapi beliau mendengar suara kaki yang menetap di atas batu

Menikmati pratinjau?
Halaman 1 dari 1