Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Mulai dari $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Dunia yang Menyesatkan
Dunia yang Menyesatkan
Dunia yang Menyesatkan
eBook105 halaman1 jam

Dunia yang Menyesatkan

Penilaian: 4.5 dari 5 bintang

4.5/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Dunia ini memang nyata tapi jika sikap mental anda kurang tepat maka ia bisa menyesatkan.  Anda bisa tersesat di jalan hidup yang salah.  Jalan hidup yang mengarah ke kehidupan abadi yang buruk.  Bagaimana jika anda sudah terlanjur ada di jalur itu?  Jagan kuatir, masih ada harapan.  

Rumi dan beberapa pakar banyak memberikan masukan sangat berharga agar anda bisa menyelamatkan diri dari akibat buruk di kehidupan berikutnya.  Silahkan baca, resapi dan pakailah sebagai bahan perenungan untuk memperbaiki diri.  

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis11 Jun 2021
ISBN9798201559878
Dunia yang Menyesatkan
Penulis

Bambang Udoyono

Bambang Udoyono is a writer, a tourist guide and a tour leader.  He conducts inbound tours to Indonesia and outbound tours abroad. He writes books on tourism, English, and culture.  Based on his experience he writes this book.

Baca buku lainnya dari Bambang Udoyono

Terkait dengan Dunia yang Menyesatkan

E-book terkait

Pengembangan Diri untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Ulasan untuk Dunia yang Menyesatkan

Penilaian: 4.5 dari 5 bintang
4.5/5

2 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Dunia yang Menyesatkan - Bambang Udoyono

    Pengantar

    Dunia adalah kenyataan , bukan khayalan.  Tidak ada yang bisa membantah fakta ini. Meskipun demikian sebagian orang tidak menyadari bahwa fakta ini, kenyataan ini bisa juga menyesatkan.  Mungkin kalimat itu terasa aneh sekali.  Saya kaya raya dan berkuasa.    Saya tidak kekurangan apapun.  Harta saya berlebih. Saya sukses. Maka saya layak menjadi panutan dan teladan.  Orang lain harus mengikuti dan meneladani saya.  Demikian mungkin anda berpikir.

    Menurut Rumi salah satu kesulitan yang menyebabkan banyak orang salah sangka kepada dunia adalah adanya paradoks dalam kehidupan.  Maka dia mengingatkan agar orang tidak tertipu oleh paradoks kehidupan ini.  Dalam sebuah puisi dia sampaikan beberapa paradoks tersebut.  Intinya ketika orang mengejar kejayaan duniawi dengan tujuan ingin mendapatkan kebahagiaan kadang justru tersesat dalam keruwetan.  Manakala kejayaannya dicapai dengan menghalalkan segala cara, dengan melanggar banyak aturan Tuhan dan aturan negara maka dia bagaikan orang yang akan ke utara tapi justru sampai di selatan.  Maka dia sarankan kita agar menghambakan diri dan taat serta pasrah diri kepada Allah swt.  Pasrah diri bukan berarti diam saja tapi mentaati dan menerima apapun takdirNya.

    Orang yang mengutamakan harta benda di atas segalanya lantas menghalalkan segala cara itu ibarat orang yang terpenjara.  Bukan secara fisik tapi jiwanya yang terpenjara oleh miliknya, oleh nafsunya, oleh setan.  Kata Rumi sejatinya orang yang terpenjara itu memegang kuncinya.  Jadi sejatinya mudah saja dia membebaskan diri dari penjara itu.  Kuncinya adalah mengabdikan diri kepada Allah swt. 

    Orang yang menikmati kemerdekaan sejati adalah orang yang menjadi abdi Allah saja,  bukan mengabdi kepada harta duniawi.  Dia akan bebas dari perbudakan kepada harta.  Jangan salah tafsir.  Ini bukan anjuran untuk miskin.  Bukan anjuran untuk tidak memiliki apapun.  Manusia hidup membutuhkan harta. Jadi sebaiknya manusia memiliki semua kebutuhannya.  Utamanya dia tidak diikuasai harta sehigga tidak melanggar aturan Tuhan untuk mencarinya. 

    Imam Ghazali menggambarkan orang yang melanggar aturan Tuhan untuk mencapai kejayaan adalah orang yang menganiaya dirinya sendiri.  Tuhan tidak pernah menganiaya mahlukNya sedikitpun.

    Rumi juga mengatakan bahwa apapun yang belebihan adalah racun.  Harta, kekuasaan yang berlebihan justru bisa berdampak buruk pada manusia.  Maka dia sarankan agar kita hidup tidak berlebihan.  Agak susah memang mencari bentuknya yang pasti.  Rumah dan kendaraan apakah yang cocok untuk saya agar pas?  Tidak berlebihan tapi juga tidak kekurangan. 

    Kunci melihat kesejatian agar tidak tersesat adalah hati yang memiliki potensi besar ibarat samudera, kata Rumi lagi.  Maka dia sarankan memakai hati dalam mendekati Allah swt.  Akal pikiran memang perlu juga dipakai.  Jadi kombinasinya akan menjadikan manusia linuwih atau memiliki kelebihan.  Ini kata  Nelson Mandela, tokoh Afrika Selatan yang membebaskan negrinya dari rejim rasis.

    Banyak kata kata indah Rumi yang mengingatkan kita untuk melihat kesejatian. Antara lain dia katakan agar melihat bulan yang di langit, bukan bayangannya di telaga.  Burung yang sudah lepas dari angkarnya tidak akan mau lagi memakan remah di sangkarnya.  Inilah ibarat orang yang sudah merdeka dari hawa nafsunya tidak akan mau lagi mencari rejeki dengan cara kotor.  

    Berwisata adalah salah satu cara belajar dari kelebihan dan kesalahan orang lain. Inilah salah satu perintah Allah di dalam Al Qur’an.  Tentu saja  idealnya adalah wisata yang dikelola oleh perusahaan dan tour leader yang profesional agar anda mendapat manfaatnya yang maksimal.  Pemelajaran yang didapat bisa bermacam macam.  Salah satunya juga untuk meningkatkan keimanan dan mentransformasikan diri menjadi manusia yan lebih baik, yang lebih bermanfaat kepada sesama.

    Jadi buku ini menyuguhkan bahan perenungan yang membantu anda terus menerus memperbaiki diri.  Semoga bermanfaat. 

    Bambang Udoyono

    1. Paradoks kehidupan

    Kadang kita sulit memahami kehidupan ini.  Tidak jarang kita dalam hati bertanya  mengapa terjadi begini dan begitu, sedangkan seorang Muslim harus menerima dengan lapang dada semua kejadian yang dialami.  Dengan kata lain seorang Muslim harus rido dengan semua ketentuan, semua takdir Allah.  Salah satu kesulitan memahami adalah karena di dalam kehidupan terdapat banyak paradoks.  Berikut ini ada sebuah puisi dari Rumi yang bisa membantu kita memahami paradoks kehidupan.

    Mari kita bahas.  Inilah dia puisinya.

    "Knock, And He'll open the door

    Ketuklah, dan Dia akan membuka pintu

    Vanish, And He'll make you shine like the sun

    Hilanglah, dan Dia akan membuatmu bersinar bagaikan matahari

    Fall, And He'll raise you to the heavens

    Jatuhlah dan Dia akan mengangkatmu ke langit

    Become nothing, And He'll turn you into everything

    Tidak jadi apapun dan Dia akan menjadikanmu apapun

    Tafsir saya atas puisi tersebut begini.

    Ketuklah pintu dan Dia akan membuka

    Ini adalah anjuran untuk mendekati, menghambakan diri kepada Allah swt.  Ada hadist yang menerangkan bahwa jika seorang hamba mendekati maka Allah pasti akan mendekat juga dengan lebih cepat.  Tidak ada pendekatan yang sia sia, asal dilakukan dengan sepenuh hati.  kalimat ini ada di tempat pertama, artinya inilah kuncinya.  Inilah faktor yang menentukan

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1