Honeymoon
Oleh Paris York
4.5/5
()
Tentang eBuku ini
Stella dan Leo adalah sepasang suami istri yang sedang berbulan madu di Eropa. Hidup mereka berubah setelah bertemu dengan pasangan suami istri dari Filipina yang juga sedang berbulan madu.
“Sepertinya aku sudah gak mencintai Phillip. Kini aku lebih menginginkanmu daripada dia. Aku sangat takut...” katanya dengan suara gemetar. “Sekarang aku gak tahu apa yang harus kulakukan dengan hidupku,” suaranya melemah namun air matanya menderas. Perlahan aku mendekatinya. Tanpa sepatah kata aku hapus air mata dari wajahnya lalu kudekap dia dalam pelukanku. Karena berbicara bukan satu-satunya cara untuk memahami jiwa. Kami adalah dua wanita yang dihantam oleh pikiran dan rasa bersalah. Dua jantung yang sedang membatin. Dililit oleh perasaan dan hasrat. Dipisahkan oleh nasib namun disatukan oleh cinta.
Paris York
A lover and a dreamer...
Baca buku lainnya dari Paris York
Wanita Beristri Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Danica Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Cinta Jatuh di Bavaria Penilaian: 4 dari 5 bintang4/51 Pintu 3 Cinta Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Paris, Demain Matin... Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Bali Dia Kembali Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Terkait dengan Honeymoon
E-book terkait
Part Time Lover with Mrs. Melinda: Seri Selingkuh Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Selingkuh Undercover: Lurah Jasmine Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Gairah Suster Riska Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Selingkuh Undercover: Amanda Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Menggoda Aurell, Kekasih Teman Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5My Friend's Wife: Nandini dan Sarita: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Maia: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5My Friend's Wife: Zahra: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5O Sole Mio Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Cinta 3 Sisi [Not English] Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Ambarwati Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Serena: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Terpesona Gadis Tetangga Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Digoda Istri Bos Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Istri Caleg Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Malin Kundang: Si Arcaraga Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Suami Pengganti untuk Tante Lestari Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Carmenita: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 2 dari 5 bintang2/5Demoniac the anti god Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Pendekar Pedang Naga Menangis: Malaekat Putih: Seri Pendekar Pedang Naga Menangis, #1 Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Skandal Pesta Lajang Alisha, Maura dan Salina Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Crying Rose Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Calon Mertua Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Cinta Berbayar Tante Herny Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Memori Tanpa Nama Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Lyra Gadis Perkasa Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Perempuan Bergaun Kafan Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianGeliat Attiqah, Perempuan Judes Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Karaoke Asmara Penilaian: 0 dari 5 bintang0 penilaianPerjakaku Direnggut Ibu Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Romansa untuk Anda
Digoyang Airin Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Guru Judes Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoda Ibu Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Bonus Birahi Untuk Tante Sekompleks Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Zandra, Istri Setia yang Selingkuh Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Terpesona Gadis Tetangga Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Digoyang Fazira, Istri Ketua Ormas Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Rahasia Perawan Ginaya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Ibu Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal Pesta Lajang Alisha, Maura dan Salina Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Skandal di Vila Puncak Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Digoyang Delisha, Tetangga Hamil Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Menggoda Perawan Alena Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Salsa, Perawan yang Tergoda Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Skandal Zarina, Istri Pemalu Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Pendekar Pemuas Nafsu: Erang di Pulau Salju Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Rintih Audria, Istri Pemalu Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Skandal di Puncak Gunung Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Geliat Attiqah, Perempuan Judes Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Perjakaku Direnggut Calon Mertua Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Perjakaku Direnggut Teman Mama Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Skandal Tahun Baru Nadeera Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Gairah CEO Cantik, Sekretaris dan Putrinya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Cinta Terlarang Zuraya, Istri yang Tergoda Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Digoyang Pramita, Dosen yang Galak Penilaian: 5 dari 5 bintang5/5Digoda Istri Bos Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Serena: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5Aku Berselingkuh, dan Ini Catatannya Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5My Friend's Wife: Maia: Seri Selingkuh dengan Istri Teman Penilaian: 3 dari 5 bintang3/5Digoda Istri Teman Penilaian: 4 dari 5 bintang4/5
Ulasan untuk Honeymoon
9 rating0 ulasan
Pratinjau buku
Honeymoon - Paris York
Honeymoon
Paris York
Billionaire
Honeymoon
© 2018 Paris York
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang memperbanyak dan menggunakan seluruh atau sebagian isi buku ini tanpa izin.
Billionaire
Honeymoon
Udara Praha di pukul sebelas siang di musim gugur mulai menghangat. Dengan segelas Macchiato panas dalam genggaman, aku duduk di samping sungai Vltava membelakangi Vyšehrad di bawah jembatan tram. Sementara di seberang sungai, pohon-pohon dengan daun kuning kemerahan mulai tersenyum karena sentuhan sinar matahari. Pelan-pelan matahari pun mulai menghilangkan butiran-butiran embun di tubuhnya.
Kehidupan di Praha menjelang musim dingin semakin melambat. Penduduk lokal tentu saja masih melakukan rutinitasnya. Toh hidup gak lantas berhenti karena sebuah musim. Sama juga seperti angsa-angsa yang berenang di sepanjang sungai Vltava. Mereka akan selalu ada di sana gak peduli apapun musimnya. Angsa-angsa putih yang cantik itu berlomba mendekat dan mengiba makanan dariku. Mereka mencoba memecah perhatianku pada orang yang akan kutemui disini. Itu hanya berhasil di awal menit saja. Karena aku bisa merasakan seluruh energiku berpusat di dia.
Macchiato tinggal setengah dan mendingin, dan sudah berkali-kali tram lewat menyeberangi sungai. Tapi dia belum juga datang, padahal tempat dia berada kini, Dancing House, letaknya gak jauh. Hanya beberapa meter saja dari sini. Mungkin dia bersama rombongannya masih asik foto-foto.
Kami memilih bertemu disini karena Vyšehrad dekat dari hotel tempat aku menginap, hanya melewati dua pemberhentian tram atau kurang dari tujuh menit. Lagian Dancing House adalah tempat pertama dalam checklist-nya hari ini.
Waktu di ponsel sudah menunjukan pukul 11.30 dengan suhu menyentuh 8 celsius. Sambil menyeruput sisa kopi aku mulai resah melihat ke segala arah mencari sosoknya, sementara itu jantung mulai berdebar. Debarannya seolah memberi tanda dia sudah semakin mendekat.
Dia adalah Maria Torres, seorang Filipina yang kukenal di Amsterdam dua hari lalu. Pertama kali kami bertemu pagi hari di depan Anne Frank House, waktu sedang mengantri masuk. Antrian yang panjang sampai kami harus berdiri hampir satu jam. Cukup lama untuk saling mengenalkan diri. Dengan modal bahasa Inggris pas-pasan, aku terpancing untuk terus menyaut ajakan obrolan darinya. Awalnya basa basi, tapi kemudian berkembang sampai kami janjian ketemu untuk menjelajahi kota Amsterdam di malam hari bersama-sama. Karena dia mengikuti group tour bersama lima belas orang lainnya, jadi dia baru punya free time setelah makan malam.
Aku dan Maria kembali bertemu lewat pukul tujuh di salah satu stasiun tram di depan Magna Plaza, sebuah mall bergaya Neo-Ghotic dan Neo-Renaissance yang katanya dibangun tahun 1800-an. Sebenarnya kalau dari isinya, mall-mall di Jakarta gak kalah oke dari Magna Plaza. Unggul hanya karena bangunannya saja yang bersejarah dan arsitekturnya. Dari sana kami menyeberang dan berjalan menuju Dam Square, salah satu icon kota Amsterdam yang gak pernah sepi dari turis. Jarak Dam Square dari Magna Plaza sangat dekat, hanya beberapa meter. Saat itu Dam Square disulap menjadi sebuah taman hiburan, lengkap dengan berbagai wahana permainan untuk anak dan dewasa dari mulai kincir ria yang letaknya berseberangan dengan museum Madame Tussauds hingga terdapat sebuah rumah hantu. Di siang hari, biasanya orang-orang bermain dengan ratusan atau bahkan ribuan burung merpati disini.
Maria seperti anak berumur tujuh tahun ketika berada di tengah-tengah taman hiburan. Dia sangat bahagia. Matanya berbinar seolah memproyeksikan seluruh cahaya dari ribuan lampu yang diserap oleh